You are on page 1of 6

Jurnal Analogi Hukum, 1 (3) (2019), 354–359

Jurnal Analogi Hukum


Journal Homepage: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum

Efektivitas Penggunaan Helm Saat Berkendara di Wilayah


Hukum Polres Bangli
I Komang Pande Rayana*, I Ketut Sukadana dan I Nyoman Sutama

Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

*panderayana@gmail.com
How To Cite:
Rayana, I. K. P., Sukadana, I. K., & Sutama, I. N. (2019). Efektivitas Penggunaan Helm Saat Berkendara di Wilayah Hukum Polres Bangli.
Jurnal Analogi Hukum. 1(3). 354-359. Doi: https://doi.org/10.22225/ah.1.3.1765.354-359

Abstract-The use of Indonesian National Standard Helmets is very important in driving, because using a
helmet, the failure due to an accident in driving can be minimized, and protect the head from the impact of
hard objects when an accident occurs while driving. Communities sometimes do not understand the benefits of
using helmets, so they seem to wear helmets for fear of police officers. The problem is how is Community
Effectiveness in the use of Helmets when driving? And what are the efforts of the police in overcoming the low
use of helmets when driving in the jurisdiction of the Bangli police station? The type of research used in this
study is an empirical study; with the problem approach used in this research is juridical sociology. The source
of the data comes from Primary and Secondary data, this research technique in data collection is done by
means of interviews (interviews), and also Literature Studies. In this study the analysis carried out was
quantitative analysis. The regulation of helmet use has been regulated in Article 106 paragraph (8) of Law
Number 22 Year 2009, affirming the obligation to use Helmets which are the Indonesian National Standard
(SNI). Based on the number of helmet use violations occurring within a period of 4 (four) years, public
awareness in using helmets when driving can be said to be quite low, this is based on data that helmet use
violations that occur in the Legal District of Bangli Police are still high. There are several factors that cause
motorists to not use helmets; they are ignorance, lack of awareness and others. Police efforts in overcoming
the low use of helmets are preventive measures such as socialization, while repressive efforts in the form of
tickets to get the deterrent effect on the results of traffic violations.
Keywords: Effectiveness, Use of Helmets, Riders, Motorbikes.

Abstrak-Penggunaan Helm yang berstandar Nasional Indonesia menjadi suatu hal yang sangat penting dalam
berkendara, karena dengan menggunakan helm, kefatalan akibat suatu kecelakaan dalam berkendara dapat
diminimalkan, serta melindungi kepala dari benturan benda-benda keras saat terjadinya suatu kecelakaan
dalam berkendara. Masyarakat terkadang kurang memahami maanfaat penggunaan helm, sehingga terkesan
memakai helm karena takut pada petugas kepolisian. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana
Efektivitas Masyarakat dalam penggunaan Helm saat berkendara? Dan Bagaimana upaya Kepolisian dalam
mengatasi rendahnya penggunaan Helm saat berkendara di Wilayah Hukum Polres Bangli? Tipe penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi Empiris, dengan pendekatan masalah yang digunakan dalam
penelitian ini bersifat Yuridis Sosiologis. Sumber data bersumber dari data Primer dan data Sekunder, Teknik
penelitian ini dalam pengumpulan datanya dilakukan dengan cara Wawancara (interview), dan juga Kajian
Kepustakaan. Dalam Penelitian ini analisis yang dilakukan adalah analisis kuantitatif. Pengaturan penggunaan
helm sudah diatur di pasal 106 ayat (8) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, menegaskan wajib
menggunakan Helm yang Standar Nasional Indonesia (SNI).Berdasarkan jumlah pelanggaran penggunaan
helm yang terjadi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun kesadaran masyarakat dalam menggunakan helm saat
berkendara dapat dikatakan cukup rendah, hal ini berdasarkan data pelanggaran penggunaan helm yang terjadi
di Wilayah Hukum Polres Bangli masih cukup tinggi. Faktor penyebab pengendara tidak menggunakan helm
ada beberapa yakni ketidaktahuan, kurangnya kesadaran dan lain-lain. Upaya Kepolisian dalam mengatasi
rendahnya penggunaan helm yakni dengan upaya preventif seperti sosialisasi, sedangkan upaya represif berupa
tilang agar mendapatkan efek jera terhadap hasil pelanggaran berlalu lintas.
Kata Kunci: Efektivitas, Penggunaan Helm, Pengendara motor

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 3, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


354
Efektivitas Penggunaan Helm Saat Berkendara di Wilayah Hukum Polres Bangli

1. Pendahuluan suatu kecelakaan dalam berkendara dapat


diminimalkan, serta melindungki kepala dari
Transportasi merupakan sebuah proses, benturan benda-benda keras saat terjadinya
yakni proses pindah, gerak, mengangkut dan suatu kecelakaan dalam berkendara.
mengalihkan dimana proses ini tidak bisa Berdasarkan informasi awal yang didapat oleh
dilepaskan dari keperluan akan prasarana penulis dari pihak KepolisiaLalu Lintas di
transportasi (jalan) untuk menjamin lancarnya Polres Bangli data pelanggaran penggunaan
proses perpindahan sesuai dengan waktu yang helm yang terjadi dari tahun ke tahun
diinginkan (Miro, 2005). Salah satu produk menunjukan bahwa angka pelanggaran
modern yang banyak ada di Indonesia adalah penggunaan helm saat berkendara di Wilayah
sepeda motor, sepeda motor merupakan salah Hukum Polres Bangli mengalami kenaikan
satu sarana transportasi yang tidak asing lagi yang begitu drastis dari tahun ke tahun, dengan
bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia, baik rata-rata kaum remaja atau pelajar lebih
dari kalangan menengah ke atas maupun dominan menjadi penyumbang pelanggaran
kalanganbawah. Hal ini dapat dibuktikan penggunaan helm saat berkendara. Dan dengan
dengan tingginya kuantitas sepeda motor yang faktor yang berbeda-beda kenapa para
berada di jalanan. pelanggar tersebut tidak menggunakan helm
Lalu lintas merupakan salah satu masalah saat berkendara.
yang patut diperhatikan dikotanbesar maupun Penelitian terkait dengan penelitian
kota kecil di Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat sekarang ini telah dikaji sebelumnya, seperti
dari angka kecelakaam lalu lintas yang terus (Praptono, 2010) yang mengkaji tentang
meningkat setiap tahunnya, perkembangan lalu “Efektivitas Pemberlakuan Helm Sni Terhadap
lintas bisa menyebabkan pengaruh positif Tingkat Ketaatan Masyarakat Dalam
naupun negatif bagi kehidupan di masyarakat. Hubungannya Dengan Fungsi Hukum Sebagai
Setiap tahun jumlah kendaraan di Indonesia Alat Pengendali Sosial”. Hasil penelitiannya
terus meningkat dan juga tidak dibarengi menunjukkan bahwa ketentuan penggunaan
dengan perilaku berlalu lintas yang baik dan helm berstandar nasional Indonesia sesuai
benar sehingga pemerintah maupun kepolisian dengan rumusan Undang-Undang No. 22 Tahun
harus semakin ketat dan tegas untuk masalah 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan Raya cukup
lalu lintas, hal tersebut untuk mengurangi atau memberi angin segar pada perubahan perilaku
menekan tingkat kecelakan lalu lintas. pengendara khususnya sepeda motor untuk
Kecelakaan Lalu Lintas merupakan suatu memenuhi aturan tersebut. Entah karena
peristiwa di jalan yang tidak disengaja kesadaran masyarakat yang sudah mulai
melibatkan kendaraan dengan atau pemakai tergugah atau justru hanya karena takut ditilang,
jalan lainnya, yang mengakibatkan adanya paling tidak sedikit demi sedikit perubahan
korban manusia atau kerugian harta (Sugandi, mulai terlihat di jalan raya. Hal ini memberi
1999). Undang-undang lalu lintas berlaku di bukti bahwa fungsi hukum sebagai “Social
seluruh Indonesia, di Daerah, Kabupaten, Control” sebagaimana yang diungkapkan oleh
termasuk Kabupaten/ Kota yang ada di Provinsi Satjipto Rahardjo telah terlihat dalam
Bali, Akan tetapi ada indikasi bahwa penerapan ketentuan penggunaan helm
masyarakat umum tidak melaksanakan apa berstandar melalui Undang-Undang No. 22
yang diperintahkan dalam Undang-Undang Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan Raya.
Lalu Lintas khususnya penggunaan helm saat Helm yang berstandar nasional Indonesia jelas
berkendara. Hal ini terbukti dengan adanya telah lulus uji coba sehingga keselamatan bagi
indikasi angka– angka kecelakaan lalu lintas penggunanya juga telah terbukti karena Logo
yang selalu meningkat. Salah satu contoh ialah SNI yang diperoleh produsen helm memerlukan
kurangnya kesadaran dalam mematuhi prasyarat adanya jaminan tingkat keamanan dan
peraturan lalu lintas, khususnya seperti tidak keselamatan yang tinggi dalam setiap hasil
memakai helm saat mengendarai motor. Hal ini helm yang dihasilkan, sehingga secara tidak
tentunya menjadi salah satu faktor yang langsung dengan hadirnya aturan yang memuat
menyebabkan tingginya angkakecelakaan kewajiban untuk penggunaan helm berlogo SNI
dalam berlalu lintas tidak hanya di wilayah pada tataran nyata terlihat akan meningkatkan
Kabupaten Bangli saja, melainkan meliputi penjualan produk helm dengan logo SNI
seluruh wilayah di Indonesia. semata, namun dalam orientasi yang lebih
dalam terdapat peningkatan harga dari unsur
Penggunaan Helm yang berstandar keselamatan dan keamanan di dalam pasar
Nasional Indonesia menjadi suatu hal yang penjualan helm.
sangat penting dalam berkendara, karena
dengan menggunakan helm, kefatalan akibat (Dwi, Matompo, & Lestiawati, 2019) juga

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 3, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


355
Efektivitas Penggunaan Helm Saat Berkendara di Wilayah Hukum Polres Bangli

mengkaji penelitian serupa tentang “Penerapan 2. Metode


Sanksi Denda Terhadap Pengendara Motor
Yang Tidak Menggunakan Helm (Studi Pada Tipe penelitian yang digunakan dalam
Kepolisian Resort Sigi)”. Hasil Penelitian ini penilitian ini berupa studi Empiris untuk
adalah (1)Penerapan sanksi denda kepada menemukan teori-teori mengenai proses
pengendara sepeda motor yang tidak terjadinya dan mengenai proses bekerjanya
menggunakan helm SNI tidak memberikan efek hukum di dalam masyarakat. Adapun
jera hal ini terlihat dari semakin tingginya pendekatan Masalah yang digunakan dalam
angka pelanggaran lalu lintas khususnya penelitian ini bersifat Yuridis Sosiologis.
pengendara sepeda motor yang tidak Pemdekatan ini menekankan penelitian yang
menggunakan helm SNI dimana dari bulan bertujuan memperoleh pengetahuan hukum
Januari sampai Desember terdapat 718 secara empiris dengan terjun langsung ke
pelanggaran tidak menggunakan helm (2) obyeknya atau ke lapangan yaitu untuk
Upaya yang dilakukan oleh satuan lalu lintas mengetahui Ketaatan Masyarakat dalam
Kepolisian Resort Sigi dalam meningkatkan Penggunaan Helm saat berkendara di Wilayah
kesadaran hukum masyarakat agar Hukum Polres Bangli.
menggunakan helm Standar Nasional Indonesia Sumber data dalam penelitian ini ada dua,
sebagaimana yang diamanatkan didalam yakni Sumber data Primer yakni data yang
Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang penulis peroleh secara langsung melalu
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu, informan dan responden dengan cara penelitian
penyuluhan hukum, Membuat spanduk tentang di lapangan lokasi penelitian yakni di Wilayah
Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Hukum Polres Bangli mengenai hal-hal yang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan bersangkutan dengan masalah yang diteliti.
Menyebarkan brosur tentang tata tertib berlalu Sedangkan sumber data sekunder ialah data
lintas di tempat-tempat keramaian. Saran dalam yang diperoleh peneliti dari berbagai studi
Penelitian ini adalah (1).Sebaiknya Koordinasi kepustakaan serta peraturan perundang-
dan konsistensi dari masing-masing anggota undangan dalam permasalahan ini yakni
kepolisian harus lebih ditingkatkan, agar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
pelaksanaan implementasi Undang-Undang Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, buku,
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Penerapan literatur-literatur serta pendapat para ahli yang
Helm Berstandar SNI dapat berjalan maksimal berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.
sesuai dengan tujuan yang diinginkan yaitu
mengurangi tingkat pelanggaran dan Teknik penelitian ini dalam pengumpulan
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. datanya dilakukan dengan cara : Wawancara
(2) Sebaiknya Satuan Lalu Lintas Kepolisian (interview) yaitu pengumpulan data yang
Resort Sigi harus lebih meningkatkan dilakukan dengan cara penulis mengadakan
sosialisasi kepada pengendara sepeda motor tanya jawab secara langsung baik kepada
tentang kewajiban menyalakan lampu utama di responden dan informan. Dan juga dengan cara
siang hari dengan memperbanyak penempatan Kajian Kepustakaan. Dalam Penelitian ini
spanduk,baliho, pamphlet tentang keawajiban analisis yang dilakukan adalah analisis
tersebut di jalan-jalan protocol. kuantitatif yaitu data yang berdasarkan uraian
kalimat atau data dianalisis dengan
Berdasarkan latar belakang sebagaimana menggunakan statistik atau tabel atau
yang telah diuraikan di atas, maka dapat sejenisnya, yaitu apa yang dinyatakan
dirumuskan masalah sebagai berikut; responden secara tertulis atau lisan dan perilaku
Bagaimana Efektivitas Masyarakat dalam nyata yang diteliti dan dipelajari sebagai
penggunaan Helm saat berkendara dan sesuatu yang utuh.
Bagaimana upaya Kepolisian dalam mengatasi
rendahnya penggunaan Helm saat berkendara di 3. Hasil dan Pembahasan
Wilayah Hukum Polres Bangli.
Tujuan penulisan skripsi ini Untuk Efektivitas Masyarakat Dalam Penggunaan
mengetahui Efektivitas Masyarakat dalam Helm Saat Berkendara
penggunaan Helm saat berkendara, Untuk
mengetahui Upaya Kepolisian dalam mengatasi Kata efektif berasal dari bahasa inggris
rendahnya penggunaan Helm saat berkendara di yakni effective yang memiliki arti sebagai
Wilayah Hukum Polres Bangli, serta Untuk berhasil atau sesuatu yang dilakukan dengan
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baik sehingga berhasil melakukan hal yang
dalam peraturan berlalu lintas baik untuk diri ingin ditujunya. Efektivitas mengandung arti
sendiri dan orang lain. “keefektifan” (effectiveness) pengaruh atau efek

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 3, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


356
Efektivitas Penggunaan Helm Saat Berkendara di Wilayah Hukum Polres Bangli

keberhasilan, atau kemanjuran atau pelanggaran penggunaan helm tertinggi terjadi


kemujaraban (Nawawi, 2003). Selain itu, di daerah Kintamani, yang notabenya daerah
Efektivitas dapat juga diartikan sebagai suatu tersebut daerah yang dikelilingi pegunungan,
alat ukur keberhasilan seseorang dalam yang tentunya jauh dari jangkauan petugas
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan kepolisian. Sedangkan menurut Ipda Purwita
sebelumnya. selaku Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Bangli,
berdasarkan data pelanggaran penggunaan helm
Ketika ingin mengetahui sejauhmana dari tahun 2015 sampai dengan 2018, kesadaran
efektiivitas dari suatu peraturan hukum tersebut masyarakat dalam menggunakan helm saat
berlaku, maka yang harus diperhatikan adalah berkendara dapat dikatakan cukup rendah atau
sejauhmana peraturan hukum itu dipatuhi atau dapat dikatakan kurang efektiv, hal ini
ditaati oleh sebagan besar terget yang menjadi disebabkan karena minimnya pengetahuan
sasarannya khususnya dikalangan masyarakat masyarakat tentang pantingnya menggunakan
pengendara sepeda motor. Jadi untuk helm saat berkendara, dan juga masyarakat
mengetahui seberapa efektif penerapan undang- beranggapan bahwa tidak adanya petugas yang
undang khususnya pasal 106 ayat (8) Undang- berjaga diwilayah tersebut yang mengakibatkan
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu pengendara tidak menggunakan helm dan lain-
Lintas dan Angkutan Jalan, maka yang harus lain. Tentunya hal ini mengakibatkan kesadaran
diperhatikan adalah sejauhmana aturan hukum masyarakat dalam penggunaan helm saat
ini dilaksanakan atau ditaati oleh para berkendara menjadi semakin rendah, dan jika
pengendara sepeda motor khususnya di pernyataan tersebut terus dilakukan oleh
Wilayah Hokum Polres Bangli. masyarakat maupun para pengendara tentu
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari nantinya akan menjadi membudaya di kalangan
hasil penelitian di Satuan Lalu Lintas (disingkat masyarakat sekitar. Hal ini tentunya tidak bisa
menjadi Sat Lantas) Polres Bangli, penulis didiamkan begitu saja, pihak Kepolisian selaku
memperoleh datapelanggaran penggunaan helm pihak yang berwajib harus semakin
yang terjadi di Wilayah Hukum Polres Bangli meningkatkan kegiataan-kegiatannya guna
yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun terakhir untuk mengurangi rendahnya efektivitas
dari tahun 2015 sampai dengan bulanDesember penggunaan helm saat berkendara maupun
2018 dengan jumlah pelanggaran tahun 2015 tentang pelanggaran peraturan berlalu lintas
sebanyak 548 pelanggar, tahun 2016 sebanyak yang lain melalui upaya-upaya yang
908 pelanggar, 2017 sebanyak 1096 pelanggar diprogramkan oleh pihak Kepolisian Sat Lantas
dan tahun 2017 sebanyak 738 pelanggar. Polres Bangli.

Tabel 1
Data Pelanggaran Penggunaan Helm di Wilayah Upaya Kepolisian Dalam Mengatasi
Hukum Polres Bangli Periode Tahun 2015-2018 Rendahnya Penggunaan Helm Saat
Berkendara Di Wilayah Hukum Polres Bangli
No Tahun Jumlah Pelanggaran
Dalam menciptakan ketaatan berlalu lintas
1 2015 548 khususnya dalam penggunaan helm saat
2 2016 908 berkendara pada dasarnya tidak semudah
3 2017 1096 membalikan telapak tangan, tetapi harus
4 2018 738 diperlukan kesadaran masyarakat atau para
pengendara sepeda motor sendiri dalam berlalu
Berdasarkan tabel data jumlah pelanggaran lintas di jalan. Disamping perlunya kesadaran
penggunaan helm periode 2015-2018 masyarakat, ketegasan dari aparat penegak
diatasmenujukan bawa pada tahun 2017 hukum dalam hal ini petugas Kepolisian Satuan
merupakan tahun yang paling tertinggi Lalu Lintas Polres Bangli sangat diperlukan
terjadinya penindakan terhadap pelanggaran dalam menegakan peraturan yang ada.
penggunaan helm yang terjadi di Wilayah Kesadaran masyarakat dalam penggunaan helm
Hukum Polres Bangli. Hal ini tak luput dari di Wilayah Hukum Polres Bangli masih
dilaksanakannya program tematik atau juga dianggap rendah, hal ini dibuktikan dengan data
program yang mengkhususkan penindakan -data yang ada, oleh karena itu diperlukan
dalam hal ini tentang pelanggaran penggunaan berbagai upaya dalam meningkatkan kesadaran
helm yang terjadi setiap bulan maupun setiap masyarakat khususnya penggunaan helm saat
tahunnya oleh pimpinan pusat. berkendara tanpa juga mengesampingkan
Menurut Aiptu Kariawan selaku Baur kepentingan berlalu lintas yang lain. Berbagai
Langgar Sat Lantas Polres Bangli, berdasarkan upaya pencegahan maupun penindakan terus
data yang ada hampir 60% dari total data dilakukan melalui upaya secara Preventif

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 3, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


357
Efektivitas Penggunaan Helm Saat Berkendara di Wilayah Hukum Polres Bangli

maupun upaya secara Represif oleh pihak efek jera kepada para pengendara sepeda motor
Kepolisian Lalu Lintas Polres Bangli. yang melanggar ketentuan yang ada khususnya
dalam hal ini adalah pelanggaran penggunaan
Upaya Preventif helm, agar nantinya setelah pemberian tindakan
Upaya Preventif adalah sebuah tindakan tilang ini pengendara sepeda motor lebih
yang diambil untuk mengurangi atau mentaati peraturan berlalu lintas yang berlaku
menghilangkan kemungkinan terjadinya suatu di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
kejadian yang tidak diinginkan di suatu dahi Berdasarkan upaya-upaya yang telah
nanti. Menurut Aiptu Kariawan selaku Baur dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas Polres
Langgar Satuan Lalu Lintas Polres Bangli, ada Bangli diatas, sebenanya sudah memperlihatkan
berbagai upaya Preventif atau pencegahan upaya yang dilakukan oleh petugas untuk
dilakukan dengan mengadakan beberapa berupaya melakukan pencegahan dan juga
kegiatan antara lain: penindakan baik secara langsung maupun tidak
a. Peningkatan kegiatan pengaturan, langsung terhadap pelaku pelanggaran
pengawasan lalu lintas khususnya penggunaan helm. Pencegahan melalu upaya
penggunaan helm secara rutin setiap hari Preventif maupun Represif yang dilakukan oleh
guna untuk mengurangi jumlah pelanggaran Sat Lantas Polres Bangli telah diupayakan
penggunaan helm saat berkendara di semaksimal mungkin, akan tetapi pencegqhan
Wilayah Hukum Polres Bangli. tersebut tidak akan berarti apabila tidak ada
kesadaran diri yang tumbuh dalam diri para
b. Dengan cara Sosialisasi baik ke sekolah- pengendara pengguna jalan itu sendiri, untuk
sekolah SD, SMP, SMA, sosialisasi ke mentaati dan melaksanakan tata tertib dalam
Sekaa Teruna , perkumpulan masyarakat di berlalu lintas khususnya dalam permasalahan
banjar adat maupun di desa adat, termasuk ini penggunaan helm saat berkendara. Menurut
juga sosialisasi ke Babin-babin yang ada di Ipda Purwita selaku Kanit Dikyasa Polres
desa agar nantinya diteruskan kepada Bangli, mengatakan bahwa kesadaran dalam
masyarakat yang ada di daerah pedesaan. berlalu lintas untuk selalu mentaati tata tertib
Kegiatan soasialisasi ini diharapkan sangat yang ada, seharusnya bukan lagi hanya menjadi
membantu dalam mengurangi jumlah kewajiiban semata, namun melainkan menjadi
pelanggaran penggunaan helm yang terjadi suatu kebutuhan yang dilakukan oleh
di Wilayah Hukum Polres Bangli. Selain masyarakat atau pengendara sendiri yang sudah
sosialisasi yang dilangsungkan di sekolah menjadi budaya keselamatan dalam berkendara.
maupun dikalangan masyarakat di banjar, Aiptu Kariawan menambahkan juga Penegakan
Kepolisian Sat Lantas Polres Bangli hukum yang tegas dan juga dibarengi dengan
memiliki inovasi terbaru dalam kesadaran masyarakat dalam mentaati peraturan
mengkampanyekan Keselamatan dalam berlalu lintas khususnya penggunaan helm saat
berkendara khususnya penggunaan helm saat berkendara akan menjadi salah satu solusi yang
berkendara di Wilayah Hukum Polres Bangli baik dan juga tepat untuk mengurangi jumlah
yakni dengan cara sosialisasi yang dilakukan pelanggaran penggunaan helm maupun jumlah
melalui siaran radio di salah satu radio kecelakaan yang diakibatkannya di Wilayah
swasta di Kabupaten Bangli. Cara ini Hukum Polres Bangli.
dianggap cukup membantu dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam 4. Simpulan
berlalu lintas khususnya dalam penggunaan Dilihat dari jumlah pelanggaran
helm saat berkendara di Wilayah Hukum penggunaan helm yang terjadi di Wilayah
Polres Bangli, agar tercapainya keselamatan Hukum Polres Bangli dari tahun 2015 sampai
dalam berkendara sepeda motor di jalan. dengan 2018 menunjukan bahwa angka
Upaya Represif pelanggaran penggunaan helm masih tinggi.
Lebih dari 500 pelanggaran penggunaan helm
Upaya Represif merupakan pengendalian terjadi tiap tahunnya dan puncak tertinggi
sosial yang dilakukan setelah terjadinya suatu pelanggaran penggunaan helm saat berkendara
pelanggaran. Upaya tersebut dilakukan dengan mencapai 1096 pelanggaran penggunaan helm
mengadakan kegiatan berupa penindakan dalam satu tahun. Kaum milenial seperti remaja
Tilang bagi pelanggar penggunaan penggunaan ataupun pelajar yang mendominasi dalam
helm maupun pelanggaran peraturan berlalu pelanggaran ini. Berdasarkan hasil wawancara
lintas lainnya. Menurut Aiptu Kariawan selaku dari beberapa informan dapat disimpulkan
Baur Langgar Sat Lantas Polres Bangli, bahwa efektivitas penggunaan helm di Wilayah
pemberian tilang ini diberikan agar memberikan Hukum Polres Bangli masih rendah, hal ini

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 3, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


358
Efektivitas Penggunaan Helm Saat Berkendara di Wilayah Hukum Polres Bangli

dibuktikan dari data-data pelanggaran Nawawi, B. (2003). Kapita Selekta Hukum


penggunaan helm yang ada maupun Pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti.
pengamatan langsung di lapangan.
Praptono, E. (2010). Efektivitas Pemberlakuan
Upaya-upaya yang dilakukan pihak Helm Sni Terhadap Tingkat Ketaatan
Kepolisian Satuan Lalu Lintas Polres Bangli Masyarakat Dalam Hubungannya
dalam mengatasi rendahnya penggunaan helm Dengan Fungsi Hukum Sebagai Alat
saat berkendara di Wilayah Hukum Polres Pengendali Sosial. Cermin, (047).
Bangli yakni melalui upaya Preventif (upaya Retrieved from http://e-
pencegahan) dengan melakukan peningkatan journal.upstegal.ac.id/index.php/
kegiatan pengawasan, sosialisasi-soasialisasi Cermin/article/view/44
tentang keselamatan berkendara baik ke
sekolah, sosialisasi ke desa-desa, maupun Sugandi, T. (1999). V ademikum Polisi Lalu
sosialisasi melalui siaran radio. Sedangkan Lintas. Jakarta: Markas Besar Polisi
upaya Represif (penindakan) adalah Lalu Lintas.
memberikan tindakan tilang kepada para Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
pengendara yang melanggar ketentuan Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
peraturan berlalu lintas khususnya dalam hal ini Jalan.
pelanggaran penggunaan helm agar
memberikan efek jera terhadap pelaku
pelanggaran lalu lintas.
Bagi masyarakat khususnya sebagai
pengendara sepeda motor, untuk meningkatkan
kesadaran, ketaatan dan juga pengetahuan
dalam berlalu lintas khususnya penggunaan
helm saat berkendara, guna untuk
meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan
saat berkendara di jalan. Kesadaran dan juga
kataatan harus tumbuh dalam diri para
pengendara pengguna jalan itu sendiri agar
tercapainya keselamatan dalam berlalu lintas di
jalan.
Diharapkan pihak Kepolisian lebih
meningkatkan dan juga mengembangkan upaya
-upaya yang dilakukan selama ini dengan
semaksimal mungkin, baik itu melalui kegiatan
sosialisasi, festival keselamatan berkendara dan
juga yang lainnya agar menarik simpati warga
masyarakat guna untuk meningkatkan
kesadaran serta pengetahuan masyarakat dalam
berlalu lintas. Sedangkan untuk penindakanan
berupa tilang aparat Kepolisian harus tegas dan
tidak pandang bulu dalam permasalahan ini
agar memberikan efek jera kepada pelanggar
penggunaan helm maupun pelanggar peraturan
berlalu lintas lainnya.
Daftar Pustaka
Dwi, M., Matompo, O. S., & Lestiawati, I.
(2019). Penerapan Sanksi Denda
Terhadap Pengendara Motor Yang
Tidak Menggunakan Helm (Studi Pada
Kepolisian Resort Sigi). Jurnal
Kolaboratif Sains, 1(1). doi:10.31934/
jom.v1i1.717
Miro, F. (2005). Perencanaan Transportasi.
Jakarta: Erlangga.

Jurnal Analogi Hukum, Volume 1, Nomor 3, 2019. CC-BY-SA 4.0 License


359

You might also like