You are on page 1of 12

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei

PEMAHAMAN NORMA BERLALU LINTAS PADA SISWA SMAN 7DAN


SMKN 5 BANJARMASIN

Zainul Akhyar, Harpani Matnuh, AzrianoorProgram Studi PPKn FKIP Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRACT

Azrianoor. 2014. Passed understanding Norma Cross In SMK Students of SMAN 7 and SMKN 5
Banjarmasin. Thesis, Program Study of Citizenship and Pancasila Education,Department of Social
Science Education, Faculty of Teacher Training and Education Science, University of Lambung
Mangkurat. Counselor (I) Zainul Akhyar, (II)Harpani Matnuh.

In this study examines the Passed Cross In SMK Students of SMAN 7 and SMKN 5 Banjarmasin. The
purpose of this study to determine the background of students' understanding of the requirements to be
allowed to use motor vehicles, motor driving ordinance, penal sanctions for violations of traffic rules and the
impact of violations of traffic rules on the road.
The method used is a qualitative method of data capture techniques through observation , interviews, focus
group discussions ( FGD ), and documentation of the data sources were selected purposively. Testing the
validity of the data can improve through perseverance, triangulation, and using reference materials.
The Results showed students' understanding of the requirements to be allowed to use motorized vehicles
for knowledge of traffic laws still do not understand, the omission of a police presence, absence by the
school, and the presence of omission by the parents. The procedure for motor drive system is the lack of
understanding and knowledge of how to drive motorized traffic rules, patterns of behavior or attitude in
driving a motorcycle, provide socialization and appeal to the public, held a routine patrol, raid gear
motorcycle standards and prohibitions for junior high school students to use bicycles motors. Penal
sanctions for violations of traffic rules by the bad behavior of motorists who often do, and exposed to legal
sanctions traffic rules. The impact of traffic rules violation on the highway is not orderly traffic, and an
increase in accidents involving students.
Based on the results of research to realize a student who obey the law for orderly traffic, traffic cop Sat
Banjarmasin So should conduct a more intensive dissemination of the laws of the Republic of Indonesia
Number 22 of 2009 on traffic and highway transportation for students, should all the parties concerned work
together to address the problems of traffic norms neighbors, and students are expected to provide
instances neighbor traffic rules, especially students PPKn course in dealing with various problems faced by
the students about traffic norms and regulations.

Keywords: Elapsed Understanding Cross, Student.

50
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
A. PENDAHULUAN mengendarai motor tanpa Surat Izin Mengemudi
(SIM), boncengan tidak menggunakan helm, tidak
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyalakan lampu di siang hari, tidak
dewasa ini, khususnya di bidang transportasi menggunakan sabuk pengaman dalam
telah membawa pesatnya pertumbuhan sarana berkendara. Demikian juga masalah kemacetan
transportasi baik udara, laut dan darat lalu lintas sering kali disebabkan oleh karena
yangmenyebabkan semakin padatnya arus lalu adanya pelanggaran oleh pemakai atau
lintas. Pesatnya pertumbuhan transportasi dan pengguna jalan, seperti volume jumlah kendaraan
padatnyaarus lalu lintas harus pula diimabangi yang melalui ruas jalan tertentu, kondisi jalan,
dengan penyediaan sarana dan prasarana yang infrastruktur jalan yang kuarang memadai, dan
dapatmenunjang kebutuhan masyarakat dalam lain-lain. Tingginya aktivitas atau volume arus lalu
berlalu lintas secara nyaman dan aman serta lintas diimbangi oleh kapasitas jalan yang ada,
keselamatan berlalu lintas. terutama pada jam-jam sibuk di mana aktivitas
Dalam UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 1 masyarakat mulai meningkat. Oleh karena
menyebutkan bahwa; “lalu lintas adalah gerak pemahaman norma berlalu lintas pada siswa
kendaraan, dan orang di ruang lalu lintas jalan”. SMA mempunyai dampak yang besar
Djajosmon (1976 : 8) mengatakan bahwa : sesuaidengan kondisinya semakin hari
Selanjutnya pasal 3 menegaskan bahwa semakinmeningkat, hingga diperlukan suatu
lalu lintas dan angkutan jalan diselenggarakan strategi dan langkah-langkah perbaikan sistem
dengan tujuan: administrasi, prosedur dan mekanisme
a. Terwujudnya pelayanan lalu lintas dan penindakan pelanggranlalu lintas jalan tertentu
angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, yang lebih efektif dan lebih baik. Hal ini
lancar, dan terpadu dengan moda angkutan diakibatkan karena kurangnya pemahaman
lain untuk mendorong perekonomian nasional, norma hukum siswa dalam berlalulintas.
memajukan kesejahteraan umum, Begitupun dengan permasalahan yang
memperkukuh persatuan dan kesatuan ditinjau untuk penelitian oleh penulis di laporkan
bangsa, serta mampu menjunjung tinggi dalam skripsi ini, Pemahaman Norma berlalu
martabat bangsa; lintas pada siswa SMA di kota Banjarmasin.
b. Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya Kenyataan yang terjadi di kota Banjarmasin,
bangsa; dan (Lihat Anatomi Data Laka Tahun 2012 di kota
c. Terwujudnya penegakan hukum dan kepastian Banjarmasin), Berdasarkan data yang diperoleh
hukum bagi masyarakat. pada Polresta Banjarmasin dengan Kepala Laka
Untuk tercapainya tujuan berlalu lintas yang Lantas Bapa Soekarno sebagai berikut: Angka
tertib, aman dan nyaman, UU RI No 22 Tahun korban kecelakaan dari tahun 2011 ke 2012
2009 pasal 106 ayat 4 menyatakan bahwa setiap meningkat yaitu 53 orang menjadi 66 orang
orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dengan kisaran umur 16-30 tahun. Jumlah laka
di jalan wajib mematuhi ketentuan tentang berlalu keseluruhan yaitu 66 laka tahun 2012 dari bulan
lintas. Dilanjutkan dengan pasal 107 ayat 2 januari sampai dengan oktober, yang terdiri dari
menyatakan bahwa setiap pengemudi sepeda jenis kendaraan yang terlibat (R4/lebih dan R2),
motor selain mematuhi ketentuan wajib jenis laka murni, Identitas korban/pelaku yaitu:
menyalakan lampu utama pada siang hari. Dan Swasta, Pelajar, Sopir, Polri, PNS, IRT,
setiap pengendara harus memahami dan Mahasiswa, Wirawisata, Tunawisma,
mematuhi peraturan perundang-undangan lalu Purnawirawan TNI, dan Sopir. Menurut angka
lintas (Suryajaya, 1995: 19). kecelakan lalu lintas di Banjarmasin sampai dua
Hal ini banyak siswa SMA di kota bulan terakhir ini banyak kecalakan terjadi di kota
Banjarmasin yang melanggar aturan tata tertib Banjarmasin semua itu dilakukan oleh pelajar.
lalu lintas dan kurangnya pemahaman norma Berdasarkan uraian di atas bahwa
berlalu lintas. Seperti melanggar lampu rambu- pemahaman norma berlalu lintas pada siswa
rambu lalu lintas atau menerobos lampu merah, SMA di kota Banjarmasin merupakan salah satu
faktor penting dalam menyelenggarakan

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
peraturan lalu lintas, pengetahuan tentang memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa
peraturan hukum, pengetahuan tentang isi diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
peraturan hukum,sikap tentang peraturan hukum hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta
dan pola perilaku hukum. Untuk itu kesadaran atau konsep.
hukum perlu ditanamkan kepada seluruh siswa
2. Pentingnya Pemahaman Norma Berlalu
selaku salah satu pengguna jalan raya, sebagai
Lintas
rasa tanggung jawab terhadap lancarnya roda
Meningkatnya jumlah kasus kecelakaan
pembangunan. Untuk mewujudkan siswa yang
disejumlah daerah menjadikan kita miris,
sadar hukum perlu adanya usaha agar hukum
bagaimana tidak ancaman kehilangan jiwa ada
tersebut diketahui, dimengerti, ditaati, dan
didepan mata jika tidak menggubris atau
dihargai. Apabila sikap-sikap tersebut sudah
menjalankan pemahaman norma dalam berlalu
tertanam dalam diri setiap siswa maka rasa
lintas. Sepatutnya sadar akan bahaya tersebut
memiliki terhadap hukum akan semakin kuat dan
untuk kemudian mulai berhati-hati dalam
menjiwai sikap-sikap dan perilaku yang sadar
menggunakan jalan, sehingga tidak
akan hukum.
membahayakan diri sendiri dan orang lain. Akan
tetapi kesadaran seperti ini saja tidak
B. KAJIAN PUSTAKA cukup,pemerintah mustinya mulai berfikir untuk
mengevaluasi semua ini. Jika perlu wawasan dan
1. Pengertian Pemahaman pemahaman akan pentingnya etika dalam berlalu
lintas dimasukan dalam materi pembelajaran
Menurut W.J.S Poerwodarminto (1994: 496) disekolah-sekolah sejak dini.
dalam kamus Bahasa Indonesia, pemahaman Nampaknya falsafah jawa yang
berasal dari kata “Paham” yang artinya mengerti mengatakan “Alon-alon waton klakon” senyatanya
benar tentang sesuatu hal. Definisi di atas, tidak telah terbukti. Yang lebih jelasnya adalah segala
bersifat operasional, sebab tidak memperlihatkan sesuatu harusnya dijalankan dengan penuh
perbuatan psikologis yang diambil seseorang jika kehati-hatian dalam segala hal termasuk berlalu
ia memahami. Maka arti pemahaman yang lintas. Dalam budaya jawa memang prinsip
bersifat operasional adalah diartikan sebagai tersebut sangatlah penting karena jika
melihat suatu hubungan ide tentang suatu dibenturkan dengan perilaku masyarakat
persoalan. Sesuatu itu dipahami selagi fakta-fakta sekarang dalam memakai jalan sangat
mengenai persoalan itu dikumpulkanDalam memperihatinkan. Disamping kondisi jalan,
proses mengajar, hal terpenting adalah kepemilikan SIM yang tidak semestinya dan juga
pencapaian pada tujuan yaitu agar siswa mampu perangkat rambu-rambu yang tidak berfungsi lagi
memahami sesuatu berdasarkan pengalaman juga mempengaruhi.
belajarnya. Kemampuan pemahaman ini Dalam jurnal Gemari edisi 112/ tahun XI/
merupakan hal yang sangat fundamental, karena Mei 2010, Ki Sugeng Subagyo mengatakan
dengan pemahaman akan dapat mencapai bahwa “kesadaran akan berlalu lintas harus
pengetahuan prosedur. ditanamkan sejak dini, caranya dengan
Pemahaman adalah proses, perbuatan, memberikan teladan dan pemahaman kepada
cara memahami atau memahamkan” (KBBI, 1993 siswa, untuk itu diperlukan sosok teladan yang
: 636). Dalam hal ini pemahaman dapat diartikan senantiasa dapat memberikan contoh yang baik
sebagai proses pembelajaran yang diikuti hasil bagi murid-muridnya dalam beretika dijalan”.
belajar sesuai dengan tujuan tujuan Beliau merujuk kepada ucapan Ki hajar
pembelajaran. Suharsimi (2009 : 118) Dewantara yang mengatakan bahwa hakikat
menyatakan bahwa pemahaman pembelajaran adalah nitheni, nirokke dan
(comprehension) adalah bagaimana seorang nambahi. Yang dalam bahasa sederhananya
mempertahankan, membedakan, menduga adalah pentingnya factor keteladanan. Artinya
(estimates), menerangkan, memperluas, sebagai seorang pendidik harus benar-benar
menyimpulkan, menggeneralisasikan, sadar akan pentingnya etika berlalu lintas dijalan.
memberikan contoh, menuliskan kembali, dan

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
Dari itu diharapkan akan ada semacam kemungkinan korban dan kerugian yang
transformasi kesadaran kepada anak didik untuk dideritanya, makin rendahnya kesadaran hukum
mengikuti mereka dalam hal taat kepada aturan makin banyak pelanggaran dan makin besar pula
lalu lintas, seperti tidak ugal-ugalan, kebut- korbannya”. Kesadaran hukum merupakan sikap
kebutan dan atau melanggar marka jalan yang yang perlu ditanamkan kepada seluruh warga
dari itu semua dapat membahayakan negara sebagai rasa tanggung jawab terhadap
keselamatan orang lain. Output seperti inilah lancarnya roda pembangunan. Untuk
yang diharapkan dari pendidikan karakter tentang mewujudkan masyarakat yang sadar hukum perlu
berlalu lintas, tidak lain agar siswa/ anak didik adanya usaha agar hukum tersebut diketahui,
dapat mengerti, merasakan dan melaksanakan dimengerti, ditaati dan dihargai. Usaha tersebut
aturan-aturan, etika dan sopan santun dalam adalah hal yang mutlak untuk dilaksanakan
berkendara dijalan raya. mengingat adanya kecenderungan perilaku
Dicermati memang benar apa yang melawan atau melanggar hukum yang semakin
dikatakan oleh wakil ketua majelis ibu Pawiyatan meningkat seiring dengan perkembangan ilmu
taman siswa Yogyakarta ini. Kesadaran dalam pengetahuan dan teknologi.
berlalu lintas seyogyanya ditanamkan kepada 1. Peraturan Lalu Lintas bagi Pengendara
siswa atau anak sejak dini. Hal tersebut dilakukan Sepeda Motor
guna memberikan pemahaman dan penyadaran a. Dilarang mendengarkan musik saat
terhadap mereka dan efek jangka mengendarai Motor (agar pengguna motor
panjangnyaakan dapat menekan tingkat bisa mendengarkan klakson dan lainnya).
kecelakaan dijalan raya karena semua element b. Dilarang menerima telepon saat
masyarakat mulaiberhati-hati, peduli kepada diri mengendarai Motor (agar pengguna motor
sendiri dan orang lain dijalan. Namun demikian fokus dalam mengendarai motor, tidak
pemerintah juga harus segera melakukan oleng).
perbaikan terhadap system transportasi di Negara c. Dilarang merubah Warna Motor dan harus
ini, memperbaiki kerusakan-kerusakan sarana sesuai dengan Warna di STNK.
transportasi, dan memberikan penyuluhan- d. Bagi Pengendara Motor, Nama di STNK
penyuluhan kepada masyarakat melalui dan SIM harus sesuai dengan Nama yang
aparatnya agar selalu berhati-hati dalam berlalu bersangkutan, apabila Beda dan belum
lintas.ada hakikatnya belajar harus berlangsung Balik Nama akan didenda sebesar Rp
sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi 500.000.
yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan e. Wajib menyalakan Lampu pada siang dan
sejak usia dini dalam hal ini melalui Pendidikan malam hari (karena makin ramainya
Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang pengguna motor yang terkadang suka salip
ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 jadi bisa sebagai pertanda bagi pengguna
tahun. Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset motor/mobil yang lawan arah pada siang
mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi hari).
maka fenomena pentingnya pendidikan terhadap f. Dilarang Merokok saat mengendarai Motor
anak merupakan keniscayaan. pendidikan (agar pengguna motor fokus/konsentrasi
terhadap anak menjadi sangat penting mengingat dengan motornya).
potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku g. Dilarang Merubah Plat Motor.
seseorang terbentuk pada rentang usia ini. h. Dilarang memakai/menggunakan Lampu
Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia yang berwarna (merah, hijau, kuning, putih),
dini sering disebut the golden age (usia emas). lampu harus sesuai Standar Pabrik (agar
lebih tertib).
3. Peraturan Tentang Berlalu Lintas
Peraturan lalu lintas, dalam hal ini Achmad 2. Perlengkapan Kendaraan Bermotor
Sanusi (1984 : 229) mengemukakan bahwa Berdasarkan Undang-Undang Republik
”kesadaran hukum yang rendah cenderung pada Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
pelanggaran hukum dengan berbagai

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
Lintas Dan Angkatan Jalan. Maka perlengkapan a. Kenakan Helm Standar Nasional Indonesia
kendaraan bermotor antara lain: (SNI), Jangan lagi kenakan helm batok.
1) Setiap Kendaraan Bermotor yang Gunakanlah helm SNI. Selain karena alasan
dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi keselamatan, menggunakan helm jenis ini
dengan perlengkapan Kendaraan sudah menjadi kewajiban seperti diatur dalam
Bermotor (Pasal 57 Ayat (1). . Pasal 57 Ayat (2) dan Pasal 106 Ayat (8).
2) Perlengkapan sebagaimana dimaksud Sanksi bagi pelanggar aturan ini, pidana
pada ayat (Pasal 57 Ayat (2) bagi sepeda kurungan paling lama satu bulan atau denda
motor berupa helm standar nasional Indonesia. paling banyak Rp 250.000 (Pasal 291). Sanksi
3) Pengemudi sepeda motor diwajibkan yang sama juga akan dikenakan bagi
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan penumpang yang dibonceng dan tidak
yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, mengenakan helm SNI.
lampu rem, lampu penunjuk arah, alat b. Perlengkapan Kendaraan Bermotor, Bagi
pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, para pengendara roda empat atau lebih, coba
knalpot, dan kedalaman alur ban (diatur Pasal pastikan kelengkapan berkendara Anda. UU
106 Ayat (3). Sanksi bagi pelanggarnya diatur Lalu Lintas No 22 Tahun 2009, dalam Pasal 57
Pasal 285 Ayat (1), dipidana dengan pidana Ayat (3) mensyaratkan, perlengkapan
kurungan paling lama satu bulan atau sekurang-kurangnya adalah sabuk
denda paling banyak Rp 250.000. keselamatan, ban cadangan, segitiga
4) Pengemudi roda empat/lebih diwajibkan pengaman, dongkrak, pembuka roda, helm,
memenuhi persyaratan teknis yang meliputi kaca dan rompi pemantul cahaya bagi pengemudi
spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, kendaraan bermotor roda empat/lebih yang tak
lampu tanda batas dimensi badan memiliki rumah-rumah dan perlengkapan P3K.
kendaraan,lampu gandengan, lampu rem, lampu Bagaimana jika tak dipenuhi? Sanksi yang\
penunjuk arah, alat pemantul cahaya,alat diatur bagi pengendara yang menyalahi
pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca ketentuan ini akan dikenakan pidana
depan, spakbor, bumper, penggandengan, kurunganpaling lama satu bulan atau denda
penempelan, dan penghapus kaca. Pasal 285 paling banyak Rp 250.000, seperti diatur
Ayat (2) mengatur, bagi pelanggarnya akan dalam Pasal 278.
dikenai sanksi pidana paling lama dua bulan c. Tak Punya SIM Denda Rp 1 Juta, Ketentuan
kurungan atau dendan paling banyak Rp yang satu ini mungkin harus menjadi perhatian
500.000. lebih. Jika selama ini denda bagi pengendara
5) Perlengkapan sebagaimana dimaksud yang tak punya SIM hanya sekitar Rp 20.000,
pada ayat (1) bagi Kendaraan Bermotor UU Lalu Lintas yang baru tak mau memberikan
beroda empat atau lebih sekurang-kurangnya toleransi bagi pengendara yang tak
terdiri atas. mengantongi lisensi berkendara. Sanksi
• Pengendara pidana ataupun denda yang diterapkan tak lagi
a. Memakai helm SNI ringan. Setiap orang yang mengemudikan
b. Memiliki SIM kendaraan bermotor di jalan dan tidak memiliki
c. Memakai Jaket SIM, akan dipidana dengan pidana kurungan
d. Memakai Sarung Tangan empat bulan atau denda paling banyak Rp 1
• Alat Kelengkapan Kendaraan Bermotor juta (Pasal 281).
a. Kaca Spion d. Konsentrasi dalam Berkendara, Pasal 283
b. Klakson UU Lalu Lintas mengatur, setiap orang yang
c. Lampu Utama mengemudikan kendaraan bermotor di jalan
d. Lampu Rem secara tidak wajar dan melakukan kegiatan
e. Lampu Penunjuk Arah lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang
f. Alat Pengukur Kecepatan mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam
g. Pentil Ban mengemudi, dipidana dengan pidana kurungan
3. Pasal-pasal yang bersangkutan

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
paling lama tiga bulan kurungan atau denda Bagi pelanggarnya akan dipidana dengan
paling banyak Rp 750.000. pidana kurungan paling lama 15 hari atau
e. Perhatikan Pejalan Kaki dan Pesepeda, denda paling banyak Rp 100.000.
Para pengendara, baik roda dua maupun roda f. Berbelok, Berbalik Arah, Jangan lupa lampu
empat/lebih, harus mengutamakan isyarat. Setiap pengendara yang akan
keselamatan pejalan kaki dan pesepeda. Bagi membelok atau berbalik arah, diwajibkan
mereka yang tidak mengindahkan aturan Pasal memberikan isyarat dengan lampu penunjuk
106 Ayat (2) ini, dipidana dengan pidana arah atau isyarat tangan. Jika melanggar
kurungan paling lama dua bulan atau denda ketentuan ini, Pasal 284 mengatur sanksi
paling banyak Rp 500.000. kurungan paling banyak satu bulan atau denda
4. Ketertiban Lalu Lintas Rp 250.000.
a. Memiliki STNK, Setiap bepergian jangan g. Jangan sembarangan pindah jalur para
lupa pastikan surat tanda nomor kendaraan pengemudi yang akan berpindah jalur atau
bermotor sudah Anda bawa. Kalau kendaraan bergerak ke samping, wajib mengamati situasi
baru, jangan lupa membawa surat tanda coba lalu lintas di depan, samping dan dibelakang
kendaraan bermotor yang ditetapkan Polri. kendaraan serta memberikan isyarat. Jika
Jika Anda alpa membawanya, sanksi kurungan tertangkap melakukan pelanggaran, akan
paling lama dua bulan atau denda paling dikenai sanksi paling lama satu bulan
banyak Rp 500.000 akan dikenakan bagi kurungan atau denda Rp 250.000 (Pasal 295).
pelanggarnya (Pasal 288 Ayat (1). h. Stop belok kiri tak boleh langsung, Ini salah
b. Memiliki SIM, Pasal 288 Ayat (2) mengatur satu peraturan baru dalam UU Lalu Lintas
bagi setiap orang yang mengemudikan yang baru. Pasal 112 ayat (3) mengatur,
kendaraan bermotor di jalan yang tidak dapat pengemudi kendaraan dilarang langsung
menunjukkan SIM yang sah dipidana dengan berbelok kiri. Bunyi pasal tersebut “Pada
pidana kurungan paling lama satu bulan persimpangan jalan yang dilengkapi dengan
dan/atau denda paling banyak Rp 250.000. alat pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi
c. Pengemudi atau penumpang tanpa sabuk kendaraan dilarang langsung berbelok kiri,
pengaman, Sanksinya sama. Ini harus jadi kecuali ditentukan lain oleh rambu lalu lintas
perhatian bagi pengemudi mobil atau pemberi isyarat lalu lintas”.
danpenumpangnya. Jangan lupa mengenakan i. Balapan di Jalanan, Denda Rp 3 Juta.
sabuk pengaman selama perjalanan Anda. Pengendara bermotor yang balapan di jalan
Selain untuk keselamatan, juga untuk akan dikenai pidana kurungan paling lama
menghindari sanksi pidana kurungan paling satutahun atau denda paling banyak Rp
lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 3.000.000 (Pasal 297).
250.000 seperti diatur dalam Pasal 289. j. Sesuaikan jalur dengan kecepatan,
d. Nyalakan lampu utama pada malam hari, Ketentuan mengenai jalur atau lajur
Saat berkendara pada malam hari pastikan merupakan salah satu ketentuan baru yang
lampu utama kendaraan Anda menyala dimasukkan dalam UU Lalu Lintas Nomor 22
dengan sempurna. Bagi pengendara yang Tahun 2009, yang diatur dalam Pasal 108.
mengemudikan kendaraannya tanpa Agar menjadi perhatian, selengkapnya bunyi
menyalakan lampu utama pada malam hari, pasal tersebut adalah: (1) Dalam berlalu lintas
dipidana dengan pidana kurungan paling lama pengguna jalan harus menggunakan jalur jalan
satu bulan atau denda paling banyak Rp sebelah kiri (2) Penggunaan jalur jalan sebelah
250.000 (Pasal 293). kanan hanya dapat dilakukan jika: a.
e. Wajib nyalakan lampu pada siang hari, Para pengemudi bermaksud akan melewati
pengendara motor yang berkendara pada kendaraan di depannya; atau b. diperintahkan
siang hari diwajibkan menyalakan lampu oleh petugas Kepolisian Negara Republik
utama. Sekarang, sudah bukan sosialisasi lagi. Indonesia untuk digunakan sementara sebagai
jalur kiri (3) Sepeda motor, kendaraan
bermotor yang kecepatannya lebih rendah,

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
mobil barang, dan kendaraan tidak bermotor Group Discussion (FGD) dengan Siswa. Dalam
berada pada lajur kiri jalan. (4) Penggunaan penelitian ini, peneliti memilih beberapa orang
lajur sebelah kanan hanya diperuntukkan bagi perwakilan siswa dari SMAN 7 dan SMKN 5
kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, Banjarmasin untuk melaksanakan Focus Group
akan membelok kanan, mengubah arah atau Discussion.
mendahului kendaraan lain.
Aturan-aturan baru yang diterapkan di UU 4. Instrumen Penelitian
Lalu Lintas yang baru ini harus menjadi perhatian Dalam penelitian ini, yang menjadi
bagi para pengendara. Selain demi keselamatan, instrument penelitian adalah peneliti sendiri.
tentunya juga untuk menghindari merogoh kocek Peneliti perlu mengetahui bagaimana
cukup dalam karena ditilang. Sanksi denda yang pemahaman siswa terhadap norma berlalu lintas
dikenakan lumayan besar jika dibandingkan di jalan raya, dimana yang menjadi key informan
dengan UU yang lama. Yang terpenting semua dalam penelitian ini adalah Sat Lantas Polresta
peraturan itu demi keselamatan dan keamanan Banjarmasin dan Siswa SMAN 7 dan SMKN 5
diri, jangan taati peraturan karena takut ditilang Banjarmasin. Selain itu peneliti juga melibatkan
polisi tapi memang untuk menjaga keselamatan Siswa SMAN 7 dan SMKN 5 Banjarmasin.
dan keamanan diri dari kecelakaan dan
sebagainya. 5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan
C. METODE PENELITIAN dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara
1. Alasan Menggunakan Pendekatan mendalam, dokumentasi dan kepustakaan.
Kualitatif
Penggunaan metode penelitian kualitatif ini 6. Teknik Analisis Data
karena permasalahan yang diteliti pada penelitian Dalam bagian ini diuraikan teknik analisis
pemahaman norma berlalu lintas pada siswa data. Dalam penelitian ini, teknik analisis data
SMAN 7 dan SMKN 5 lebih tepat menggunakan lebih banyak dilakukan bersamaan dengan
metode penelitian kualitatif. pengumpulan data. Aktivitas dalam analisis data
Alasan digunakan metode kualitatif untuk yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi.
lebih mudah apabila berhubungan langsung
dengan kenyataan yang tidak terkonsep 7. Pengujian Keabsahan Data
sebelumnya tentang keadaan di lapangan Untuk menguji keabsahan data yang
dandata yang diperoleh dapat berkembang dikumpulkan, seorang peneliti dapat melakukan
seiring dengan proses penelitian berlangsung. triangulasi, triangulasi disini adalah bentuk
\pengecekan data dari berbagai sumber dengan
2. Tempat Penelitian berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan
Tempat penelitian dilaksanakan di SMAN 7 demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi
dan SMKN 5 Banjarmasin, Provinsi Kalimantan teknik pengumpulan data dan waktu.
Selatan peneliti terjun secara langsung untuk
melakukan pengamatan langsung terhadap D. HASIL DAN PEMBAHASAN
kegiatan sehari-hari para siswa pergi kesekolah 1. Gambaran Umum
menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi
atau tempat penelitian adalah kota Banjarmasin.
3. Sumber Data Alasan memilih tempat ini adalah karena wilayah
Sumber data primer merupakan sumber ini memiliki banyak SMA yang letaknya berada
data utama yang diperoleh dari hasil sangat dekat dengan jalan raya provinsi yaitu
observasi,pengamatan serta wawancara SMAN 7 dan SMKN 5 Banjarmasin, berbeda
langsung dengan responden yaitu kepala Laka dengan kebupaten lain di provinsi Kalimantan
Lantas di Polresta Banjarmasin, Siwa SMAN 7 Selatan yang sekolahnya berada jauh dengan
dan SMKN 5 Banjarmasin dan melakukan Focus jalan raya Provinsi. Karena SMAN 7 Banjarmasin
terletak di jalan Dharma Praja berada dekat
dengan jalan A. Yani KM.5 yang kebanyakan lalu

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
lalang arus lalu lintas sedangkan SMKN 5 tidak memiliki SIM tidak diperbolehkan
Banjarmasin berada di jalan Sutoyo.S yang sering mengendarai kendaraan bermotor dengan jenis
rawan terjadi kecelakaan dan pelanggaran lalu apapun.
lintas yang melibatkan siswa SMKN 5 Ternyata masih ada siswa sekolah baik
Banjarmasin. Selain itu berdasarkan pengamatan SMA maupun SMK yang belum memiliki SIM
peneliti untuk memperoleh data dan wawancara namun mereka tetap mengendarai sepeda motor
dengan kepolisian setempat pada tanggal 17 dan melalui jalan raya tanpa memiliki SIM.
Maret 2012 di kota Banjarmasin sebagian besar Penyebab hal tersebut karena pengetahuan
pelajar SMA/K dan SMP menggunakan sepeda tentang undang-undang lalu lintas masih kurang
motor, sering terjadinya kecelakaan lalu lintas paham, adanya pembiaran dari polisi, adanya
salah satunya karena kurangnya kesadaran dan oleh pihak sekolah, dan adanya pembiaran oleh
pemahaman siswa dalam berlalu lintas. Seiring orang tua.
bertambah jumlah kendaraan, menyebabkan arus
lalu lintas semakin padat yang menyebabkan 3. Pemahaman Siswa Terhadap Tata Cara
kontrol emosi pengguna jalan menghiraukan Berkendara Bermotor di Jalan Raya
aturan berlalu lintas. Menurut Direktorat Lalu Lintas Polri Tata
Di kota Banjarmasin memiliki dua sekolah Cara Berkendara Bermotor dan Berlalu Lintas di
dengan tingkat menengah atas yang terletak jalan raya yang baik adalah sebagai berikut:
dekat dengan jalan provinsi, yaitu SMAN 7 1) Setiap orang yang menggunakan jalan wajib:
Banjarmasin dan SMKN 5 Banjarmasin. Pada a) Berprilaku tertib dan/ atau
mulanya SMAN 7 Banjarmasin adalah SMU N 7 b) Mencegah hal-hal yang dapat merintangi,
Plus Banjarmasin. Sedangkan SMKN 5 membahayakan keamanan dan
Banjaramsin didirikan pada tahun 1978. Siswa keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan,
siswinya selain berasal dari kecamatan atau dapat menimbulkan kerusakan jalan.
Banjarmasin Barat juga berasal dari kecamatan 2) Setiap pengemudi kendraan bermotor dijalan
tetangga seperti kecamatan Banjarmasin Selatan, wajib mematuhi ketentuan:
kecamatan Banjarmasin Tangah dan kecamatan a) Rambu-rambu lalu lintas
Banjarmasin Timur. Seperti yang telah disebutkan b) Marka jalan
di atas jarak terdekat ibu kota kecamatan dengan c) Alat pemberi isyarat lalu lintas
desa di sekitar adalah 2 km, maka para siswa d) Gerakan lalu lintas
harus menempuh perjalanan jauh ketika e) Berhenti dan parker
melanjutkan ke sekolah, yaitu ada yang berjarak f) Peringatan dengan bunyi dan sinar
10 km. Bahkan jika dari kecamatan Banjarmasin g) Kecepatan maksimal atau minimal; dan /
Tengah dan Banjarmasin Selatan 5 atau
km,sedangkan kecamatan Banjarmasin Timur h) Tata cara pengandengan dan penempelan
jarak 7 km. dengan kenderaan lain.
3) Pada saat diadakan pemeriksaan kenderaan
2. Pemahaman Siswa Terhadap Syarat- bermotor dijalan pengemudi kenderaan
syarat Untuk diperbolehkan bermotor wajib menunjukan:
Menggunakan Kendaraan Bermotor
Dalam Pasal 77 ayat 1 Undang-Undang a) Surat tanda nomor bekendraan bermotor
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 (STNK) atau surat tanda coba kendraan
Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan bermotor (STCK)
Mengenai Kewajiban Memiliki Surat Izin b) Surat izin mengemudi (SIM)
Mengemudi telah disebutkan bahwa setiap orang c) Bukti lulus uji berkala
yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan d) Tanda bukti lain yang sah.
wajib memiliki surat izin mengemudi (SIM). e) Setiap pengemudi kenderaan bermotor roda
Dengan melihat peraturan perundangan tersebut empat atau lebih dijalan dan penumpang
maka dapat diketahui bahwa orang yang yang yang duduk disampingnya wajib
mengenakan sabuk keselamatan.

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
f) Setiap pengemudi kenderaan bermotor roda kenyataannya masih banyak pengendara
empat atau lebih yang tidak dilengkapi kenderaan bermotor yang tidak memiliki
dengan rumah-rumah jalan dan penumpang kemampuan penguasaan teori dan praktek
yang duduk wajib mengenakan sabuk dengan baik, ditambah dengan kesadaran para
keselamatan dan mengenakan helm yang pengendara bermotor yang rendah sehingga
memenuhi standar nasional Indonesia. setiap hari semakin banyak terjadi pelanggaran
g) Setiap orang yang mengendarai dan lalu lintas yang sering menyebabkan kecelakaan
penumpang sepeda motor wajib lalu lintas yang mengakibatkan kerugian baik
menggunakan helm yang memenuhi materi maupun jiwa manusia itu sendiri.
standar nasional Indonesia Penyebab hal tersebut karena kurangnya
h) Pengendara sepeda motor tanpa kereta pemahaman tata cara berkendara bermotor dan
samping dilarang membawa penumpang pengetahuan aturan berlalu lintas, pola perilaku
lebih dari satu orang (NN, 2012: 1) atau sikap dalam mengemudi sepeda motor,
Berdasarkan tata cara yang diberikan oleh memberikan sosialisasi dan himbauan pada
kepolisin tersebut wajib dipatuhi oleh setiap masyarakat, mengadakan patroli rutin, razia
warga negara yang ada di Indonesia. Demikian perlengkapan standar sepeda motor, dan
pula juga disebutkan dalam undang-undang larangan bagi pelajar SMP menggunakan sepeda
nomor 22 tahun 2009 Pasal 106 ayat 5 yang motor.
menyebutkan bahwa pada saat diadakan
pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan setiap 4. Pemahaman Siswa Terhadap Sanksi
orang yang mengemudikan kendaraan bermotor Hukum Pelanggaran Aturan Berlalu
wajib menunjukkan: Lintas
a) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas
Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor. dan Angkutan Jalan (LLAJ) diteken Presiden
b) Surat Izin Mengemudi (SIM) pada 22 Juni 2009, ada sejumlah ancaman
c) Bukti lulus uji berkala, dan/atau sanksi kurungan atau denda. Berikut ini beberapa
d) Tanda bukti lain yang sah. perilaku buruk atau pelanggaran yang sering di
Dalam pasal 77 ayat 1 Undang-undang No lakukan bikers saat di jalan dan sejumlah
22 tahun 2009 disebutkan setiap orang yang sanksinya.
mengemudikan kendaraan bermotor di jalan 1. Saat di lampu merah,menerabas garis putih
wajib memiliki surat izin mengemudi sesuai dan zebra cross. (Pasal 287, kurungan paling
dengan jenis kendaraan bermotor yang lama dua bulan atau denda paling banyak Rp
dikemudikan. Menurut pasal 1 angka 2 PP No.42 500 ribu).
Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan 2. Saat di lampu merah, menerabas, bergerak
Bermotor di Jalan, razia atau pemeriksaan adalah sebelum lampu hijau. (Pasal 287, kurungan
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh paling lama dua bulan atau denda paling
pemeriksa terhadap pengemudi dan kendaraan banyak Rp 500 ribu).
bermotor mengenai pemenuhan syarat teknis dan 3. Menggunakan trotoar sebagai jalan pintas di
laik jalan serta pemenuhan kelengkapan tengah kemacetan.
persyaratan administratif. 4. Menggunakan knalpot bersuara bising. (Pasal
Siswa sebagai pengguna jalan raya harus 285 ayat (1) kurungan paling lama satu bulan
mentaati aturan-aturan hukum berlalu lintas atau denda paling banyak Rp 250 ribu).
yangmengaturnya. Kesadaran Siswa SMAN 7 5. Menyalip dari kiri jalan tanpa memperhatikan
dan SMKN 5 Banjarmasin akan timbul jika kendaraan lain. (Pasal 300, kurungan paling
adanya suatu tindakan tegas dari instansi terkait utama satu bulan atau denda paling banyak
terhadap pelanggaran-pelanggaran tersebut. Rp 250 ribu).
Melalui aturan-aturan hukum berlalu lintas ini 6. Berbelok tanpa menyalakan lampu sign. (pasal
maka ketertiban berlalu lintas di dalam kehidupan 294 menegaskan,ancaman pidana penjara
masyarakat dapat terwujud. Namun pada satu bulan atau denda Rp 250 ribu).

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
7. Berboncengan lebih dari dua orang. (pasal menyebabkan kerugian materil, namun juga
292, kurungan paling lama satu bulan atau hilangnya nyawa. Penyebab hal tersebut karena
denda paling banyak Rp 250 ribu). tidak tertib lalu lintas, dan meningkatnya
8. Membunyikan klakson yang memekakan kecelakaan yang melibatkan pelajar. Jika kita
telinga, terlebih di tengah kemacetan. melihat pasal 3 Undang-Undang Republik
9. Saat hujan deras, berteduh di bawah kolong Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, lalu lintas dan
jembatan secara bergerombol yang memakan angkutan jalan diselenggarakan dengan tujuan:
ruas jalan. 1. Terwujudnya pelayanan lalu lintas dan
10. Berkendara dengan kecepatan tinggi di angkutan jalan yang aman, selamat, tertib,
tengah keramaian lalulintas jalan raya. (pasal lancar, dan terpadu dengan moda angkutan
287 ayat (5) kurungan paling lama dua bulan lain untuk mendorong perekonomian nasional,
atau denda paling banyak Rp 500 ribu). memajukan kesejahteraan umum,
11. Berkendara sambil merokok. memperkukuh persatuan dan keatuan bangsa,
12. Berkendara sambil menelepon atau sms. serta mampu menjunjung tinggi martabat
(Pasal 283, kurungan paling lama tiga bulan bangsa;
atau denda paling banyak Rp 750 ribu). 2. Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya
13. Berkendara membawa anak kecil di bagian bangsa; dan
depan dan belakang. (pasal 292, kurungan 3. Terwujudnya penegakan hukum dan kepastian
paling lama satu bulan atau denda paling hukum bagi masyarakat.
banyak Rp 250 ribu). Berdasarkan kenyataan tersebut maka
14. Aksi balapan liar di jalan umum. (Pasal 297, tujuan diselenggarakannya lalu lintas seperti
kurungan paling lama satu tahun atau denda keamanan, keselamatan, ketertiban dan
paling banyak Rp 3 juta). kelancaran belum tercapai.
15. Berkendara sambil menggunakan earphone
untuk mendengarkan musik keras keras.
Sanksi hukum terhadap pelanggaran aturan E. KESIMPULAN DAN SARAN
berlalu lintas dengan perilaku buruk yang sering 1. Kesimpulan
di lakukan SMAN 7 dan SMKN 5 Banjarmasin, a. Pemahaman Siswa terhadap syarat-syarat
dan terkena sanksi hukum aturan berlalu lintas untuk diperbolehkan menggunakan
kendaraan bermotor di jalan raya, ketika
5. Pemahaman Siswa Terhadap Dampak siswa pergi ke sekolah mengendaraai sepeda
Pelanggaran Tata Tertib Berlalu Lintas di motor tanpa memiliki SIM belum mematuhi
Jalan Raya kewajiban persyaratan teknis dan laik jalan
Salah satu dari tujuan lalu lintas adalah dan karena adanya beberapa faktor, yaitu
adanya ketertiban lalu lintas, dengan adanya kurangnya pengetahuan tentang undang-
ketertiban maka diharapkan akan tercipta undang lalu lintas, belum teruji
keamanan dalam berkendara di jalan raya. kompetensinya dalam mengemudi,
Adanya ketidaktertiban di jalan raya serta adanya kesadaran berlalu lintas belum sepenuhnya
ugal-ugalan para pengguna jalan tentunya akan dimiliki oleh siswa, dan adanya pembiaran
sangat membahayakan pengemudi lain. oleh orang tua.
Disebutkan dalam pasal 106 ayat 1 UU RI No. 22 b. Pemahaman Siswa terhadap tata cara
tahun 2009 yaitu setiap orang yang berkendara bermotor di jalan raya, ternyata
mengemudikan kendaraan bermotor di jalan pola perilaku mereka di jalan raya masih
wajib mengemudikan kendaraanya dengan wajar kurang tertib dan baik di karenakankurangnya
dan penuh konsentrasi. pemahaman tata cara berkendara bermotor
Ternyata dengan adanya siswa SMAN 7 dan pengetahuan aturan berlalu lintas, belum
dan SMKN 5 Banjarmasin yang mengendarai terlalu paham larangan dan keamanan
sepeda motor tanpa memiliki SIM dan yang berkendara di jalan raya.
melanggar norma berlalu lintas menimbulkan
dampak kecelakaan yang tidak hanya

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei
c. Pemahaman Siswa terhadap sanksi hukum d. Bagi Mahasiswa
pelanggaran aturan berlalu lintas, melalui Diharapkan mahasiswa dapat memberikan
pemahaman aturan-aturan sanksi hukum contoh tetang tata tertib berlalu lintas
berlalu lintas ini maka ketertiban berlalu lintas khususnya mahasiswa program studi PPKn
di dalam kehidupan masyarakat dapat dalam menghadapi berbagai persoalan
terwujud. Namun pada kenyataannya masih yangdihadapi siswa tentang Norma dan
banyak siswa menggunakan kendaraan Peraturan berlalu lintas.
bermotor yang tidak memiliki kemampuan
penguasaan teori dan praktek dengan baik, DAFTAR PUSTAKA
ditambah dengan kesadaran para
d. Pemahaman Siswa terhadap dampak Ali Khan, Shafique. 2005. Filsafat Pendidikan
pelanggaran tata tertib pengendara bermotor Al-Ghazali, Bandung: Pustaka
yang rendah sehingga setiap hari semakin Setia.
banyak terjadi pelanggaran lalu lintas yang
sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen
yang mengakibatkan kerugian baik materi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
maupun jiwa siswa itu sendiri.berlalu lintas di
jalan raya dapat mengendarai sepeda motor
Dep. Pend. Dan Kebudayaan, 1990. Kamus
ketika pergi ke sekolah tanpa memiliki SIM
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
dan mematuhi ketentuan serta minimnya
Balai Pustaka.
kesadaran siswa terhadap aturan-aturan
berlalu-lintas adalah tidak tertib lalu lintas dan
ugal-ugalan di jalan raya yang menyebabkan Hariwijaya, M. 2007. Metodologi dan teknik
meningkatnya kecelakaan yang melibatkan penulisan skripsi, tesis, dan
pelajar. disertasi. Yogyakarta: elMatera
Publishing.
2. Saran
a. Bagi Pelajar http://frenndw.wordpress.com/2011/03/15/tek
Hendaknya mewujudkan siswa yang taat nik-pengumpulan-data-
pada hukum dan cinta kepada Negara wawancara-dan-fgd-forum-group-
dengan menumbuhkan rasa kesadaran di discussion/, diunduh 5 mei 2012
dalam diri untuk tertib berlalu lintas agar
terciptanya sebuah keamanan dan ketertiban http://pdipmkotabandung.blogspot.com/2010/
dalam berlalu lintas. 02/pengertian-pelajar.html,
b. Bagi Kepolisian diunduh 16 april 2012
Polantas Banjarmasin hendaknya melakukan
sosialisasi yang lebih intensif mengenai Koentjaraningrat. 1990. Metode-Metode
undang-undang Republik Indonesia nomor 22 Penelitian Masyarakat, Jakarta:
tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan PT Gramedia Pustaka Utama.
jalan raya pada siswa di kota Banjarmasin.
c. Bagi Masyarakat
Sebaiknya seluruh pihak yang terkait saling
bekerjasama dan berkomunikasi untuk Maskat, Djunaidi. 1996. Pengetahuan Praktis
menanggulangi permasalahan. Karena jika Berlalu-lintas Di Jalan Raya,
hanya salah satu pihak yang berusaha Surabaya: CV Sibaya.
menyelesaikannya dan tidak diiringi pihak lain
maka kecil kemungkinan berhasil.

51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 4, Nomor 7, Mei

Naning, Ramdlon. 1983. Menggairahkan Rahardjo Satjipto, Ilmu Hukum, Citra aditya
Kesadaran Hukum Masyarakat Bakti, Bandung, 1991, Edisi
dan Disiplin Penegakkan Hukum Revisi Hal.358.
Lalu-lintas, Surabaya: PT Bina
Ilmu. Rasjidi, Lili, Filsafat Hukum: Apakah itu
hokum ?, cetakan kelima,
NN. 2009. Undang-Undang Republik Bandung, Remaja Rosdakarya,
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 1991, hal 1.
Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Raya, Poerwodarminto WJS. Kamus Besar Bahasa
DITLANTAS BABINKAM POLRI, Indonesia. Jakarta: Balai
Jakarta. Pustaka. 1994.

Soekanto, Soejono. 1983. Kesadaran Hukum Djajosmon, H S. 1976. Polisi dan Lalu Lintas.
dan Kepatuhan Hukum, Jakarta: Dinas Hukum Polri. Jakarta.
CV Rajawali Pers.
Achmad Sanusi, 1984. Pengantar Ilmu
Suryajaya. 1995. Aman dan Nyaman di Jalan, Hukum dan Pengantar Tata
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hukum Indonesia. Bandung:
Taruito.
Wahyu. 2009. Materi Kuliah Metode
Penelitian Kualitatif. Banjarmasin. Otje Salman, 1989. Sosiologi Hukum dan
FKIP Unlam (dicetak untuk Pola Perilaku Hukum. Bandung:
kalangan terbatas). Armico.

Wahyu. 2011. Pedoman Penulisan Karya Suharsimi, Arikunto. 2009. Dasar-dasar


Ilmiah, Banjarmasin: UNLAM Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).
Jakarta: Bumi Aksara.
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik : Teori
& Proses (edisi Revisi). Ki Sugeng Subagyo, 2010. Kesadaran dan
Jogjakarta: Media Pressindo. Pemahaman Norma Berlalu
Lintas. Yogyakarta: Permendagri.
W.J.S Purwadarminta. 1986. Kamus Umum
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Ade, Andriyana. 2013. Pelanggaran-
Pustaka. pelanggaran Dalam berlalu
Lintas. Jakarta: Balai Pustaka.
Heri, P. 1999. Pengantar Perilaku Manusia
untuk Keperawatan. Jakarta: Irwanto, Koentjoro. 2006. Focus Group
EGC. Discussion. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Tyler, Saleh. R. 2004. Studi Empiris
Ketepatan Waktu Pelaporan Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur
Keuangan Perusahaan Penelitian Suatu Pendekatan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Simposium Nasional Akuntansi
VII. Pp.897-910.

52

You might also like