You are on page 1of 14

Jurnal Interprof Vol. 7, No.

1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

PENGARUH KERJASAMA DAN KREATIVITAS TERHADAP KINERJA


PEGAWAI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS

Gunadi Rusdyi1, Dheo Rimbano2, Brori Hendrik3


1,2,3
Program Studi Magister Manajemen, Universitas Bina Insan, Lubuklinggau
E-mail : 1gunadi@univbinainsan.ac.id, 2dheo_rimbano@univbinainsan.ac.id,
3
brori.1979@gmail.com

ABSTRACK

Broadly speaking and in general, the public only recognizes the functions of the Civil
Service Police Unit of Musi Rawas Regency, which is limited to the scope of enforcing Regional
Head Regulations, implementing Public Order, and Community protection units. However, the
real essence of the description of the function and role of the Civil Service Police Unit of Musi
Rawas Regency is to cover all activities in creating an atmosphere of public life that is orderly,
clean, harmonious, and advanced. So, cooperation and group creativity are needed to achieve
this, and this quantitative associative type research aims to prove it, by conducting a survey of 127
employees, the research results obtained: (1) Partially the Group Cooperation variable has a
significant influence on the performance of the Regency Civil Service Police Unit. Rawas Musi;
(2) Partially, the Creativity variable has a significant influence on the performance of the Civil
Service Police Unit employees, Musi Rawas Regency; and (3) Simultaneously the independent
variables (Group Cooperation and Creativity) have a significant effect on the dependent variable
(employee performance).
Keywords : Cooperation, Creativity, Performance, Satuan Polisi Pamong Praja

ABSTRAK

Secara garis besar dan umum publik hanya mengenal fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Musi Rawas sebatas ruang lingkup untuk melakukan Penegakkan Peraturan Kepala
Daerah, Penyelenggaraan ketertiban umum, dan Satuan perlindungan masyarakat. Namun, inti
sebenarnya uraian fungsi dan peran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Rawas adalah
melingkup keseluruhan kegiatan dalam menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang tertib,
bersih, harmonis, dan maju. Maka kerjasama dan kreativitas kelompok dibutuhkan untuk mencapai
tersebut, dan penelitian kuantitatif bertipe asosiatif ini bertujuan untuk membuktikannya, dengan
melakukan survei kepada 127 pegawai didapatkan hasil penelitian: (1) Secara parsial variabel
Kerjasama Kelompok memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Musi Rawas; (2) Secara parsial variabel Kreativitas memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong PrajaKabupaten Musi Rawas; dan
(3) Secara simultan variabel bebas (Kerjasama Kelompok dan Kreativitas) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat (kinerja pegawai).
Kata kunci : Kerjasama, Kreatifvitas, Kinerja, Satuan Polisi Pamong Praja

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 38


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

I. PENDAHULUAN Satuan Polisi Pamong Paraja (SatPol PP)


Sumber daya manusia merupakan yang memiliki sikap disiplin dan mempunyai
modal dasar dalam pembangunan nasional, integritas yang tinggi, Pemerintah Kabupaten
oleh karena itu, kualitas sumber daya Musi Rawas Melalui Satuan Polisi Pamong
manusia senantiasa harus dikembangkan dan Praja (Satpol PP) menggelar pelatihan
diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang disiplin.
diharapkan. Diperlukan sumber daya Kegiatan itu merupakan tahap awal
manusia yang terampil dan handal di guna pembentukan sikap disiplin, pembinaan
bidangnya untuk mengembangkan sumber mental, fisik dan spiritual. dengan begitu,
daya manusia dalam Instansi, salah satunya diharapkan bisa terbentuk Satpol PP yang
yaitu dengan jalan meningkatkan kerjasama memahami aturan kedisiplinan dalam
kelompok dan kreativitas pegawai. menjalankan tugas sebagai Satpol PP yang
Kerjasama kelompok menjadi penting karena bertugas menegakkan Peraturan Daerah.
dalam setiap organisasi dibutuhkan Kegiatan tersebut bertujuan untuk membina
kerjasama agar tugas yang diberikan dapat kerjasama kelompok, sehingga seluruh staf
diselesaikan dengan maksimal, kreativitas yang ada di Satuan Pol PP, merasa menjadi
juga merupakan salah satu faktor penting satu kelompok kerja yang utuh dalam
karena dengan adanya pemikiran baru, maka melaksanakan tugas dan tidak terpilah-pilah
kinerja Instansi akan lebih optimal. antara bidang yang satu dan bidang yang
Kinerja merupakan hasil kerja yang lainnya.
dapat dicapai oleh seseorang atau Secara garis besar dan umum
sekelompok orang dalam suatu organisasi, publik hanya mengenal fungsi Satpol
sesuai dengan wewenang dan tanggung PP, tugas pokok Satpol PP adalah
jawab masing-masing dalam rangka upaya penegakkan perda, peraturan kepala daerah,
mencapai tujuan organisasi bersangkutan penyelenggaraan ketertiban umum dan
secara legal, tidak melanggar hokum, dan satuan perlindungan masyarakat. Namun,
sesuai dengan moral maupun etika [1]. uraian fungsi dan peran Satpol PP yang
Teamwork merupakan sarana yang sangat sebenarnya melingkup keseluruhan
baik dalam menggabungkan berbagai talenta suasana kehidupan masyarakat yang tertib,
dan dapat memberikan solusi inovatif suatu bersih, harmonis, dan maju. Maka kerjasama
pendekatan yang mapan. Selain itu kelompok dibutuhkan untuk mencapai tujuan
keterampilan dan pengetahuan yang itu.
beranekaragam yang dimiliki oleh anggota Berdasarkan pengamatan awal yang
kelompok juga merupakan nilai tambah yang dilakukan, terdapat beberapa permasalahan
membuat teamwork lebih menguntungkan terkait kerjasama kelompok, kreativitas dan
jika dibandingkan seorang individu yang kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja
brilian sekalipun.[2]. Kabupaten Musi Rawas, antara lain: Terkait
Kreativitas memiliki cakupan kejasama kelompok, masalah yang timbul
pengertian yang luas bagi individu maupun adalah Masih ada beberapa pegawai yang
masyarakat. Misalnya, kreativitas relevan mendahulukan kepentingan pribadi
dalam mengatasi masalah dari banyaknya dibanding kepentingan kelompok.
tugas yang dilakukan [3]. Pada tingkat Dibuktikan dengan pegawai seringkali izin
masyarakat, kreativitas antara lain pada saat jam kerja untuk sekedar
menghasilkan ilmu baru, gerakan baru dalam menjemput atau mengantar anaknya
bidang seni, perubahan budaya, dan kesekolah, masih ada beberapa pegawai yang
menghasilkan program sosial baru dalam sering datang terlambat ke tempat tugas
bidang ekonomi. Guna menciptakan personil sedangkan jadwal sudah di tentukan, masih

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 39


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

ada beberapa pegawai belum menyadari terbatasnya pengalaman dan cara pandang
tugas dan tanggung jawab yang diemban yang sempit. Jadi, akan lebih mungkin
sehingga pernah terjadi insiden-insiden kecil menemukan kekuatan dan kelemahan diri,
seperti kehilangan barang yang dijaga. belajar untuk menghargai orang lain,
Terkait dengan Kreativitas, mendengarkan dengan pikiran terbuka, dan
permasalahan yang muncul adalah membangun persetujuan kerjasama
kurangnya motivasi untuk menjadi lebih [6].Dengan bekerjasama kelompok kecil
kreatif dalam menyikapi permasalah kerja. akan mampu mengatasi berbagai bentuk
Dibuktikan dengan kurangnya masukan yang rintangan, bertindak mandiri dan dengan
diterima ketika adanya permasalahan dalam penuh rasa tanggung jawab, mengandalkan
pekerjaan. Pegawai juga kurang berinisiatif bakat atau pemikiran setiap anggota
dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga kelompok, mempercayai orang lain,
terbentuklah komunikasi satu arah mengeluarkan pendapat dan mengambil
(membosankan), yaitu dari atas kebawah. keputusan.
Dukungan dari lingkungan kerja juga tidak Berdasarkan beberapa pendapat di
menjadi wadah agar tersalurnya kreativitas atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pegawai. kerjasama sebagai sebuah interaksi atau
hubungan untuk mencapai tujuan. Hubungan
II. TINJAUAN PUSTAKA saling menghargai, saling peduli, saling
2.1 Kerjasama Kelompok membantu, dan saling memberikan dorongan
1. Definisi Kerjasama Kelompok akan membantu terlaksananya tujuan
Teamwork (Kerjasama) merupakan tercapai.
sarana yang sangat baik dalam
menggabungkan berbagai talenta dan dapat 2. Tujuan Kerjasama Kelompok
memberikan solusi inovatif suatu pendekatan Dalam kerjasama, kita memiliki
yang mapan. Selain itu keterampilan dan kesempatan mengungkapkan gagasan,
pengetahuan yang beranekaragam yang mendengarkan pendapat orang lain, serta
dimiliki oleh anggota kelompok juga bersama-sama membangun pengertian,
merupakan nilai tambah yang membuat menjadi sangat penting dalam belajar karena
teamwork lebih menguntungkan jika memiliki unsur yang berguna menantang
dibandingkan seorang individu yang brilian pemikiran dan meningkatkan harga diri
sekalipun.[2]. Karakter kerjasama dapat seseorang. Pada dasarnya tujuan bekerja
ditanamkan, dilatih, dan dikembangkan dalam tim didasarkan pada prinsip kesatuan
melalui berbagai cara, salah satu bentuknya tujuan, prinsip efesiensi, dan prinsip
melalui kegiatan pembelajaran. Kerjasama efektivitas. Untuk lebih jela dapat diikuti
dalam pembelajaran dapat dilakukan oleh uraian berikut:
dua anggota kelompok atau lebih yang saling a. Kesatuan tujuan. Prinsip kesatuan
berinteraksi, menggabungkan tenaga, ide tujuan ini mencakup kesamaan visi,
atau pendapat dalam waktu tertentu dalam misi, dan sasaran program kerja tim.
mencapai tujuan pembelajaran sebagai Apabila suatu program garapan atau
kepentingan bersama.[5]. proyek harus diselesaikan selama satu
Kerjasama adalah pengelompokan periode waktu tertentu maka pola
yang terjadi di antara makhluk-makhluk pelaksanaan kerja tim harus disesuaikan
hidup yang kita kenal. Ruang kelas suatu dengan prinsip kesatuan tujuan.
tempat yang sangat baik untuk membangun b. Efisiensi. Suatu tim yang efisien adalah
kemampuan kelompok. Kerjasama dapat tim yang bekerja tanpa pemborosan dan
menghilangkan hambatan mental akibat

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 40


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

kecerobohan, sehingga memberi tujuan serupa tentang hal yang ingin


kepuasa kerja. dicapai.
c. Efektivitas. Tujuan bekerja dalam tim, e. Saling membantu Kerjasama merupakan
antara lain untuk meningkatkan dasar akan keberhasilan dalam
produktivitas dan efektivitas kerja[2]. pencapaian tujuan. Hal ini akan lebih
Dari pejelasan di atas, pembelajaran mudah terjadi, jika tiap orang dalam
kerjasama bermaksud untuk memudahkan kelompok bersedia untuk saling
anggota kelompok mengerjakan tugas secara membantu teman sesama kelompok jika
bersama-sama dan memudahkan anggota diperlukan.
kelompok menghadapi permasalahan. f. Saling melayani Kerjasama untuk saling
melayani merupakan unsur yang
3. Indikator Kerjasama Kelompok mempercepat terjadinya suatu
Menerangkan bahwa pencapaian kerjasama. Jika ada anggota yang hanya
kerjasama menurut persyaratan tertentu yang ingin dilayani dan tidak bersedia
dipenuhi oleh anggota yang terlibat, syarat- melayani kepentingan orang lain, maka
syarat tersebut adalah : akibatnya akan terjadi kecacatan
a. Kepentingan yang sama Kerjasama distribusi kegiatan.
akan terbentuk apabila kepentingan g. Tanggung jawab Kerjasama adalah
yang sama ingin dicapai oleh semua merupakan perwujudan tanggung jawab
anggota. Kepentingan yang sama tidak dari tiap orang yang terlibat dalam
hanya menyangkut aspek materi kelompok. Jika ada suatu anggota yang
mungkin juga aspek non materi seperti tidak bertanggung jawab, biasanya akan
aspek moral, rohani, dan batiniah. mempengaruhi pencapaian tujuan atau
b. Keadilan Kerjasama harus didasari oleh kegiatan kelompok.
prinsip keadilan, artinya setiap orang h. Penghargaan Seseorang akan merasa
yang ikut bekerjasama memperoleh bahagia jika mendapatkan penghargaan
imbalan yang sesuai dengan atas kegiatan yang dilakukannya.
kontribusinya dalam pelaksanaan suatu Penghargaan ini dapat berupa
kegiatan kerjasama. penghargaan dalam wujud rasa hormat,
c. Saling pengertian Kerjasama harus atau dalam bentuk yang nyata, misalnya
dilandasi oleh keinginan untuk mengerti materi atau penghargaan tertulis. Hal
dan memahami kepentingan dari orang- yang sangat penting dalam kerjasama
orang yang terlibat dalam kegiatan adalah keinginan untuk saling
bersama itu. Pengertian ini akan menghargai sesama anggota kelompok.
merangsang timbulnya kerjasama atas i. Toleransi Kerjasama kelompok adalah
dasar saling pengertian. gabungan kerja dari tiap orang yang
d. Tujuan yang sama Menetapkan terlibat dalam kelompok sosial. Cara
memiliki tujuan yang sama untuk semua kerja tiap orang tidak sama. Ada yang
orang tidak selalu mudah, karena cepat ada yang lambat. Ada yang serius
hampir setiap orang terikat dalam suatu dan ada yang kurang serius. Unsur
kelompok didasari oleh kepentingan toleransi penting untuk melandasi kapan
sendiri yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan akan diselesaikan. [7].
keberhasilan kelompok. Tujuan khusus
harus dapat mengantisipasi kepentingan 2.2 Kreativitas
individual yang tergabung dalam 1. Pengertian Kreativitas
kelompok sosial. Kerjasama akan Menurut kamus umum Bahasa
terbentuk apabila semua orang memiliki Indonesia Kreativitas adalah kemampuan

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 41


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

untuk berkreasi, kemampuan untuk alternatif atau arah yang berbeda-beda,


menciptakan sesuatu. Kreativitas juga dapat serta mampu menggunakan bermacam-
diartikan sebagai suatu pola pikir atau ide macam pendekatan atau cara pemikiran.
yang timbul secara spontan dan imajinatif, Orang yang kreatif adalah orang yang
yang merincikan hasil artistik penemuan dan luwes dalam berpikir. Mereka dengan
penciptaan baru. Kreativitas memiliki mudah dapat meninggalkan cara
cakupan pengertian luas yang penting bagi berpikir lama dan menggantikannya
undividu maupun masyarakat.Dalam kaitan dengan cara berpikir yang baru.
dengan individu ada rentangan yang luas c. Elaborasi (elaboration), yaitu
dalam cakupan berbagai tugas, misalnya kemampuan dalam mengembangkan
adalag Kreativitas relevan dalammengatasi gagasan dan menambahkan atau
masalah dengan tugas manusia.[3]. Pada memperinci detail-detail dari suatu
tingkat masyarakat, Kreativitas antara lain objek, gagasan atau situasi sehingga
menghasilkan ilmu baru, gerakan baru dalam menjadi lebih menarik.
bidang seni, perubah budaya dan program d. Originalitas (originality), yaitu
sosial baru dalam bidang ekonomi. kemampuan untuk mencetuskan
Kreativitas menghasilkan produk baru dan gagasan unik atau kemampuan untuk
mungkin lowongan kerja baru.Pentingnya mencetuskan gagasan asli. [3].
Kreativitas terhadap suatu organisasi, yaitu Dari uraian aspek-aspek yang di
individu dan masyarakat lainnya harus ungkapkan oleh Guilford dapat diambil
menyesuaikan sumber-sumber yang ada kesimpulan bahwa aspek Kreativitas adalah
untuk berubah agar tugas utama tetap Kelancaran berpikir, Keluwesan berpikir,
menantang. Elaborasi, Originalitas.
Beberapa para ahli memaparkan
devinisi dari Kreativitas maka penulis dapat 3. Indikator Kreativitas
mengambil garis besar yaitu Kreativitas Sehubungan dengan pengembangan
adalah proses yang menghasilkan karya baru kreativitas siswa, kita perlu meninjau empat
yang bisa diterima oleh komunitas tertentu indikator dari kreativitas, yaitu pribadi,
atau bisa diakui oleh mereka sebagai sesuatu pendorong, press, proses, proses, atau, dan
yang bermanfaat. produk (4P dari kreativitas):
a. Pribadi Kreativitas adalah ungkapan
2. Aspek Kreativitas (ekspresi) dari keunikan individu dalam
Aspek-aspek dari Kreativitas antara interaksi dengan lingkungannya.
lain: Ungkapan kreatif ialah yang
a. Kelancaran berpikir (fluency of mencerminkan orisinilitas dari individu
thinking), yaitu kemampuan untuk tersebut. Dari ungkapan pribadi yang
menghasilkan banyak ide yang keluar unik inilah dapt diharapkan timbulnya
dari pemikiran seseorang secara cepat. ide-ide baru dan produk-produk yang
Dalam kelancaran berpikir, yang inovatif. Oleh karena itu organisasi
ditekankan adalah kuantitas, dan bukan haendaknya dapat menghargai keunikan
kualitas. pribadi dan bakat-bakat pegawainya
b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu (jangan mengharapkan semua
kemampuan untuk memproduksi melakukan atau menghasilkan hal-hal
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau yang sama, atau mempunyai minat yang
pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, sama).
dapat melihat suatu masalah dari sudut b. Pendorong (press) Bakat kreatif akan
pandang yang berbeda-beda, mencari terwujud jika ada dorongan dan

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 42


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

dukungan dari lingkungannya, ataupun menghargai produk kreativitas anak dan


jika ada dorongan kuuat dalam dirinya mengkomunikasikannya kepada yang lain.
sendiri (motivasi internal) untuk Misalnya dengan mempertunjukkan atau
menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih
dapat berkembang dalam lingkungan menggugah minat anak untuk berkreasi [8].
yang mendukung tetapi dapat pula
terhambat dalam lingkungan yang tidak 2.3 Kinerja
menunjang. Di dalam keluarga, di 1. Pengertian Kinerja
sekolah, di dalam lingkungan pekerjaan Kinerja adalah hasil kerja dan
maupun di dalam masyarakat harus ada perilaku kerja yang telah dicapai dalam
penghargaan dan dukungan terhadap menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung
sikap dan perilaku kreatif individu atau jawab yang diberikan dalam suatu periode
kelompok individu tertentu.[9]. Kinerja adalah tentang
c. Proses untuk mengembangkan kreatif, melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai
individu perlu diberi kesempatan untuka dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah
bersibuk diri secara aktif. Pemimpin tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana
hendaknya dapat merangsang untuk cara mengerjakannya.[10]. Kinerja atau
melibatkan dirinya dalam kegiatan performance merupakan sebuah
kreatif, dengan membantu penggambaran mengenai tingkat pencapaian
mengusahakan sarana dan prasarana pelaksanaan suatu program kegiatan atau
yang diperlukan. Dalam hal ini yang kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
penting ialah memberi kebebasan tujuan, visi, dan misi organisasi yang
kepada individu untuk mengesprsikan dituangkan dalam suatu perencanaan
dirinya secara aktif, tentu saja dengan strategis suatu organisasi.[11].
persyaratan tidak merugikan orang lain Berdasarkan beberapa pendapat di
atau lingkungan. Pertama-tama yang atas dapat disimpulkan bahwa, kinerja adalah
perlu ialah proses bersibuk diri secara cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang
kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu atau sekelompok orang dalam melaksanakan
cepat menuntut dihasilkannya produk- pekerjaan selama periode tertentu.
produk kreatif yang bermakna. Hal itu
akan datang dengan sendirinya dalam 2. Prinsip – Prinsip Dasar Kinerja
iklim yang menunjang, menerima, dan Secara umum dapat dinyatakan empat aspek
menghargai. dasar dari kinerja, yaitu :
d. Produk. Kondisi yang memungkinkan a. Kualitas yang dihasilkan, menerangkan
seseorang menciptakan produk kreatif tentang jumlah kesalahan, waktu, dan
yang bermakna ialah kondisi pribadi ketepatan dalam melakukan tugas.
dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh b. Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan
mana keduanya mendorong (“press”) dengan berapa jumlah produk yang
seseorang untuk melibatkan dirinya dihasilkan atau jasa yang dapat
dalam proses (kesibuakn, kegiatan) dihasilkan.
kreatif. c. Waktu kerja, menerangkan akan berapa
Dengan dimilikinya bakat dan ciri- jumlah absen, keterlambatan, serta masa
ciri pribadi kreatif, dan dengan dorongan kerja yang telah dijalani individu
(internal maupun eksternal) untuk bersibuk pegawai tersebut.
diri secara kreatif, maka produkproduk d. Kerjasama, menerangkan akan
kreatif yang bermakna dengan sendirinya bagaimana individu membantu atau
akan timbul. Hendaknya pendidik

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 43


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

menghambat usaha dari teman Indonesia (Telkom) Tbk, Kantor Regional I


sekerjanya [12]. Medan” Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh kerjasama tim,
3. Indikator Kinerja kreativitas dan budaya organisasi terhadap
Indikator - indikator kinerja yaitu kinerja karyawan PT. Telkom Kantor
sebagai berikut : Regional 1 Medan. Populasi dalam
a. Tujuan, merupakan keadaan yang penelitian ini berjumlah 67 orang karyawan.
berbeda yang secara aktif dicari oleh Teknik analisis data yang digunakan adalah
seorang individu atau organisasi untuk teknik analisis deskriptif dan teknik analisis
dicapai. statistik. Pengujian dalam hipotesis ini
b. Standar, mempunyai arti penting karena menggunakan analisis regresi linier berganda
memberitahukan kapan suatu tujuan dengan nilai signifikansi α = 5% (0,05). Pada
dapat diselesaikan. Standar merupakan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
suatu ukuran apakah tujuan yang di serempak kerjasama tim ,kreativitas dan
inginkan dapat dicapai. budaya organisasi berpengaruh secara positif
c. Umpan Balik, merupakan masukan dan signifikan terhadap kinerja karyawan
yang dipergunakan untuk mengukur PT. Telkom Kantor Regional 1 Medan.
kemajuan kinerja, standar kinerja, dan Kerjasama tim adalah variabel yang paling
pencapaian tujuan. dominan berpegaruh terhadap kinerja
d. Alat dan sarana, merupakan sumber karyawan. Nilai r square adalah sebesar 0,
daya yang dapat dipergunakan untuk 649 berarti 64,9% variable kinerja karyawan
membantu menyelesaikan tujuan dapat dijelaskan oleh varibel kerjasama tim,
dengan sukses. kreativitas dan budaya organisasi dan
e. Kompetensi, merupakan persyaratan sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh
utama dalam kinerja. Kompetensi variabel-variabel lain dilluar penelitian ini.
merupakan kemampuan yang dimiliki Secara parsial Kerjasama Tim berpengaruh
oleh seseorang untuk menjalankan positif dan signifikan terhadap Kinerja
pekerjaan yang diberikan kepadanya Karyawan Pada PT. Telekomunikasi
dengan baik. Indonesia (Telkom) Tbk. Kantor Regional I
f. Motif, merupakan alasan atau dorongan Sumatera, Medan. Secara parsial Kreativitas
bagi seseorang untuk melakukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sesuatu. Manajer memfasilitasi motivasi Kinerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi
kepada pegawai dengan insentif berupa Indonesia (Telkom) Tbk. Kantor Regional I
uang, memberikan pengakuan, Sumatera, Medan. Secara parsial Budaya
menetapkan tujuan menantang, dan lain Organisasi berpengaruh positif dan
sebagainya. signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada
g. Peluang, merupakan kesempatan untuk PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
menunjukkan prestasi kerjanya. Pekerja Tbk. Kantor Regional I Sumatera, Medan.
perlu mendapatkan kesempatan untuk Secara serempak Kerjasama Tim,
menunjukkan prestasi kerjanya.[10]. Kreativitas, Budaya Organisasi berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada
2.4 Penelitian Relevan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
Penelitian yang dilakukan Sibarani Tbk. Kantor Regional I Sumatera, Medan.
dkk (2018) dalam penelitiannya yang [16].
berjudul “Pengaruh Kerjasama Tim, Febrina Dwi Maryati (2017) dalam
Kreativitas dan Budaya Organisasi Terhadap penelitiannya yang berjudul “Meningkatkan
Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Metode

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 44


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

Proyek Di Ra Cendikia Al Madani Ngambur 2.5 Kerangka Pemikiran


Pesisir Barat” Kemampuan kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk melahirkan Kerjasama Kelompok
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan (X1)
Indikator:
maupun karya nyata yang relativ berbeda
Kepentingan,
dengan apa yang telah ada. Sedangkan Keadilan, Saling
Metode proyek merupakan salah satu cara pengertian, Tujuan,
pemberian pengalaman belajar dengan Saling membantu,
Melayani, Tanggung
menghadapkan anak dengan persoalan Kinerja (Y)
jawab, Penghargaan,
sehari-hari yang harus dipecahkan secara Indikator: Tujuan,
Toleransi [6].
Standar, Umpan
berkelompok. Tujuan penelitian ini adalah Balik, Alat atau
untuk mengetahui tingkat kreativitas anak Sarana,
usia dini melalui metode proyek di RA Kompetensi, Motif,
Cendikia Al Madani Ngambur Pesisir Barat. Peluang , [10].
Kreativitas (X2)
Penelitian ini merupakan penelitian Indikator: Pribadi ,
deskriptif kualitatif yang melibatkan 2 orang Pendorong, Proses,
guru dan 15 peserta didik di kelas B, data Produk [3].
dikumpulkan melalui observasi, wawancara
dan dokumen analisis, data dianalisis secara
kualitatif dengan menggunakan cara reduksi
data, display data, dan penarikan Gambar 1
kesimpulan. Hasil penelitian ini Kerangka Berfikir
menunjukkan bahwa dalam meningkatkan
kreativitas melalui metode proyek sebagai 2.6 Hipotesis Penelitian
berikut : 1) Anak mampu mengekspresikan Adapun hipotesis dalam penelitian
imajinasinya dengan seni gagasan atau ini sebagai berikut:
produk baru. 2) Anak dapat mengubah a. Kerjasama kelompok memiliki pengaruh
bentuk yang sudah ada menjadi bentuk lain. yang signifikan terhadap kinerja pegawai
3) Anak dapat berkarya tidak sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
hasil teman-teman nya. 4) Anak dapat Musi Rawas
menambahkan bentuk baru pada karya yang b. Kreativitas memiliki pengaruh yang
dibuat, menggunakan media yang ada. Jadi signifikan terhadap kinerja pegawai
meningkatkan kreativitas anak usia dini di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
RA Cendikia Almadani Ngambur Pesisir Musi Rawas
Barat dapat berkembang dengan optimal c. Kerjasama kelompok dan kreativitas
dengan menggunakan Metode Proyek[17]. memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Musi Rawas

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 45


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

III. METODOLOGI PENELITIAN Dari tabel di atas menunjukan bahwa


Dalam penelitian ini, desain responden yang memiliki masa kerja 0-2
penelitian berupa penelitian kuantitatif. tahun sebanyak 55 orang atau (43,3%), masa
Penelitian kuantitatif merupakan jenis kerja 3-5 tahun sebanyak 52 orang atau
penelitian yang melibatkan pengambilan data (40,9%), masa kerja >5 tahun sebanyak 20
secara statistik sehingga dapat dilakukan orang atau (15,7%). Dari data diatas
perhitungan dan inteprestasi yang dapat banyaknya pegawai yang dengan masa kerja
disajikan dalam bentuk grafik, diagram, tabel 0-2 Tahun dikarenakan pegawai di Satuan
dan pengujian hipotesis. Populasi penelitian polisi Pamong Praja Kab Musi Rawas adalah
sebanyak 127 pegawai, pengumpulan data tenaga Honorer.
menggunakan kuisioner dan analisis data
menggunakan regresi berganda, uji t dan uji f 3. Responden Berdasarkan Pendidikan
[17,18,19,21].
Tabel 3
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi responden berdasarkan
1. Responden berdasarkan Jenis Pendidikan Terahir
Kelamin Pendidikan Frekuensi Persentase

SMA / Sederajat 51 40,2


Tabel 1
Distribusi responden berdasarkan jenis Akademik / DII 42 33,1
kelamin
Sarjana 34 26,8
Jenis
Frekuensi Persentase
Kelamin Total 127 100,0
Laki-laki 76 59,8
Sumber : Hasil Olah Data, 2020
Perempuan 51 40,2
Total 127 100,0
Sumber : Hasil Olah Data, 2020 Dari tabel di atas menunjukan bahwa
responden yang berpendidikan terakhir
Dari tabel di atas menunjukan bahwa SMA/SMK adalah sebanyak 51 orang atau
sebagian besar, yaitu 76 responden (59,8%) (40,2%), D3 sebanyak 42 orang atau
adalah laki-laki, selebihnya 51 responden (33,1%), S1 sebanyak 34 orang atau
(40,2%) adalah perempuan.Dari data diatas (26,8%). Dari data diatas banyak pegawai di
banyaknya pegawai laki-laki karena tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kab Musi
pokok dari Satuan Polisi Pamong Praja di Rawas yang berpendidikan SMA.
butuhkan tenaga laki-laki.
4. Responden Berdasarkan Status
2. Responden Berdasarkan Masa Kerja Perkawinan

Tabel 2 Tabel 4
Distribusi responden berdasarkan Masa Distribusi responden berdasarkan Status
Kerja Perkawinan
Masa Status
Frekuensi Persentase
Kerja Frekuensi Persentase
Perkawinan
2 tahun 55 43,3
Kawin 69 54,3
3-5 tahun 52 40,9
Belum Kawin 58 45,7
>5 tahun 20 15,7 Total 127 100,0
Total 127 100,0 Sumber : Hasil Olah Data, 2020
Sumber : Hasil Olah Data, 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 46


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

Dari tabel di atas, terbagi menjadi Tabel 6


dua yaitu, sebagian besar responden yakni Koefisien Korelasi Hubungan Antara
sejumlah 69 responden (54,3%) Menikah, Variabel Kerjasama Kelompok Dengan
selebihnya sebanyak 58 responden (45,7%) Kinerja Pegawai
Belum Menikah. Dari data diatas banyaknya
pegawai yang sudah menikah dikarenakan R Adjusted Std. Error of
pegawai yang bekerja di Satuan Polisi Model R Square R Square the Estimate
Pamong Praja Kab Musi . 1
,802a ,841 ,033 10,125
a. Predictors: (Constant), Total Kerjasama Kelompok
5. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Sumber : Hasil Olah Data, 2020

Tabel 5 Nilai koefisien korelasi variabel


Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Kerjasama Kelompok (R) yang diperoleh
Pengaruh Kerjasama Kelompok adalah positif sebesar 0,802. Hal ini dapat
Terhadap Kinerja Pegawai diartikan bahwa hubungan antara variabel
Unstandardized Standardized bebas Kerjasama Kelompok (X1) terhadap
Coefficients Coefficients
Std. variabel terikat (Y) secara bersama-sama
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2,795 ,339 8,236 ,000
dapat dikatakan sangat kuat yaitu sebesar
Rata-Rata 80,2%. Sedangkan suatu korelasi dapat
Kerjasama ,206 ,084 ,213 2,349 ,016
Kelompok dikatakan sempurna jika nilai yang diperoleh
a. Dependent Variable: Kinerja
mencapai 1 dengan asumsi bahwa variabel
Sumber : Hasil Olah Data, 2020
lainnya konstan.
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui hasil perhitungan regresi linier Tabel 7
sederhana. Diperoleh nilai constant (a) = Uji t Variabel Kerjasama Kelompok
2,795 sedangkan nilai (b) = 0,206. Dari hasil
nilai tersebut dimasukan kedalam persamaan Model T Sig.
1 (Constant)
regresi linier sederhana sebagai berikut : 7,631 0
Kerjasama Kelompok
Y = a+BX1 2,307 0
Y = 2,795+ 0,206X1 a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan persamaan diatas Sumber : Hasil Olah Data, 2020.


diketahui nilai constant sebesar 2,795, nilai
variabel kinerja pegawai (Y) sebesar Dari tabel di atas menunjukan
2,795.Selanjutnya nilai positip koefisien thitung menghasilkan koefesien sebesar
regresi sebesar 0,206 artinya variabel 2.307. Dengan jumlah sampel 127 ditemukan
Kerjasama Kelompokmenggambarkan (df)= n.k=127-2 (adalah banyaknya
bahwa arah hubungan antara variabel bebas responden) dan pada taraf signifikan sebesar
(Kerjasama Kelompok) dengan variabel 0,05 dengan demikian hasil diperoleh untuk t
terikat (Kinerja Pegawai) adalah searah, tabel pada tingkat 125 adalah sebesar 0,677.
setiap kenaikan satu satuan maka nilai b = Dengan hal ini dapat dikatakan bahwa
variabel Kinerja pegawai akan mengalami Kerjasama Kelompok memiliki pengaruh
perubahan secara positif sebesar 0,206. yang signifikan terhadap Kinerja karena
thitung (2,307) > t tabel (0,677).
Kerjasama Kelompok sebagai
sebuah interaksi atau hubungan untuk
mencapai tujuan. Hubungan saling
menghargai, saling peduli, saling membantu,

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 47


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

dan saling memberikan dorongan akan Tabel 9


membantu terlaksananya tujuan tercapai.. Koefisien Korelasi Variabel Kreativitas
Artinya Kerjasama Kelompok yang baik Std. Error
Adjusted R of the
seharusnya diterapkan, dilakukan dan Model R R Square Square Estimate
dilestarikan oleh pegawai agar dapat 1 ,466a ,217 ,211 9,148
meningkatkan kinerja pegawai, menjaga a. Predictors: (Constant), Total Kreativitas
keharmonisan antara pegawai serta menjaga Sumber : Hasil Olah Data, 2020
nama baik instansi tersebut.
Nilai koefisien korelasi variabel
6. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Kreativitas (R) yang diperoleh adalah positif
sebesar 0,466. Hal ini dapat diartikan bahwa
Tabel 8 hubungan antara variabel bebas Kreativitas
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana (X2) terhadap variabel terikat (Y) secara
Kreativitas Terhadap Kinerja Pegawai bersama-sama dapat dikatakan sedang yaitu
Standardiz sebesar 46,6%. Sedangkan suatu korelasi
ed
Unstandardized Coefficient
dapat dikatakan sempurna jika nilai yang
Coefficients s diperoleh mencapai 1 dengan asumsi bahwa
Std.
Model B Error Beta T Sig. variabel lainnya konstan.
1 (Constant) 7,1 ,00
2,074 ,288
90 0
Rata-Rata Tabel 10
Kreativitas 5,4 ,00
,422 ,078 ,435
06 0 Uji t Variabel Kreativitas
a. Dependent Variable: Kinerja
Model T Sig.
Sumber : Hasil Olah Data, 2020 1 (Constant)
7,779 0
Kreativitas
Berdasarkan tabel di atas dapat 5,886 0
diketahui hasil perhitungan regresi linier a. Dependent Variable: Kinerja

sederhana. Diperoleh nilai constant (a) = Sumber : Hasil Olah Data, 2020
2,074 sedangkan nilai (b) = 0,422. Dari hasil
output SPSS nilai tersebut dimasukan Dari tabel di atas menunjukan
kedalam persamaan regresi linier sederhana thitung menghasilkan koefesien
sebagai berikut : sebesar5,886. Dengan jumlah sampel 127
Y = a+bX2 ditemukan (df) = n.k = 44-2 (adalah
Y = 2,074+ 0,422X2 banyaknya responden) dan pada taraf
Berdasarkan persamama diatas signifikan sebesar 0,05 dengan demikian
diketahui nilai constant sebesar 2,074,pada hasil diperoleh untuk t tabel pada tingkat 127
saat nilai variabel kreativitas (X2) 0,maka adalah sebesar 0,677. Dengan hal ini dapat
nilai variabel kinerja pegawai (Y) sebesar dikatakan bahwa Kreativitas memiliki
2,074.Selanjutnya nilai koefisien regresi pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja
sebesar 0,422 artinya variabel Kreativitas karena t hitung (5,886) > t tabel (0,677).
(X2) menggambarkan bahwa arah hubungan Kreativitas adalah kemampuan untuk
antara variabel bebas dan terikat adalah berkreasi, kemampuan untuk menciptakan
searah dimana setiap kenaikan satu satuan sesuatu. Kreativitas juga dapat diartikan
variabel kreativitas, maka nilai variabel sebagai suatu pola pikir atau ide yang timbul
Kinerja Pegawai akan mengalami meningkat secara spontan dan imajinatif, yang
secara positif sebesar 0,422. merincikan hasil artistik penemuan dan
penciptaan baru.

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 48


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

7. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Tabel 12


Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi
Tabel 11
Hasil Regresi Linear Berganda Adjusted R Std. Error of the
Standardi Model R R Square Square Estimate
zed 1
Unstandardized Coefficien ,968a ,919 ,206 9,175
Coefficients ts
Std.
a. Predictors: (Constant), Total Kreativitas, Total Kerjasama
Model B Error Beta T Sig.
Kelompok
1 (Constant) 5,2
40,978 7,743 ,000
92
Total Sumber : Hasil Olah Data, 2020
,51
Kerjasama ,035 ,069 ,044 ,608
5
Kelompok
Total 5,3 Nilai koefisien determinan ( ) yang
,720 ,136 ,450 ,000
Kreativitas 12
a. Dependent Variable: Kinerja diperoleh, adalah sebesar 0,919 dapat
Sumber : Hasil Olah Data, 2020 diartikan bahwa variasi perubahan nilai
variabel terikat (kinerja) dapat dijelaskan
Dari hasil rekapitulasi hasil regresi oleh seluruh variabel bebas ( Kerjasama
linear berganda diatas adapun persamaan Kelompok dan Kreativitas ) secara bersama-
regresi untuk mengestimasi variabel terikat sama (simultan) sebesar 91,9% dan sisanya
dengan menggunakan seluruh variabel bebas sebesar 8,1% dipengaruhi oleh varibel-
adalah sebagai berikut : variabel lain seperti disiplin kerja,
Y = a+bX1+bX2 lingkungan kerja dan motivasi kerja. Nilai
Y = 40,978 + 0,035X1 + 0,720X2 sisanya sebesar 8,1% di dapat dari 100% -
Dari persamaan nilai estimasi fungsi 91,9% = 8,1%.
regresi diatas terlihat bahwa nilai konstanta
yang diperoleh adalah sebesar 40,978 Hal ini Tabel 13
menggambarkan bahwa tanpa dipengaruhi Hasil Uji F (Simultan)
oleh variabel bebas (X) maka kinerja
Model F Sig.
pegawai (Y) adalah sebesar 40,978. 1 Regression
17,351 .000b
Nilai koefisien regresi mewakili Residual
variabel Kerjasama Kelompok yang
Total
diperoleh sebesar 0,035 menunjukkan bahwa
a. Dependent Variable: Kinerja
setiap perubahan pada Kerjasama Kelompok
b. Predictors: (Constant), Kerjasama Kelompok,
maka kinerja pegawai akan berubah
Kreativitas
berbanding lurus, yakni sebesar 0,035 Sumber : Hasil Olah Data, 2020
dengan asumsi variabel bebas lainnya
konstanta. Uji serentak/simultan (uji F)
Nilai koefisien regresi mewakili dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
variabel mewakili variabel Kreativitas yang bebas terhadap variabel terikat secara
diperoleh sebesar 0,720 menunjukkan bahwa bersama. Berdasarkan rekapitulasi hasil uji
setiap perubahan pada kompetensi maka regresi linear berganda, didapat bahwa nilai
kinerja pegawai akan berubah berbanding Fhitung yang diperoleh adalah 17,351> Ftabel =
lurus yakni sebesar 0,720 dengan asumsi 3,23 dan tingkat kemaknaan secara serentak
variabel bebas lainnya seperti Kerjasama sig F adalah 0,000 Hal ini menunjukan
Kelompok dan Kreativitas. bahwa secara bersama-sama (simultan)
variabel bebas penelitian ( Kerjasama
Kelompok dan Kreativitas) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 49


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

terikat (kinerja). VII. DAFTAR PUSTAKA


Hasil uji serentak/simultan (uji F) ini
juga membuktikan bahwa hipotesis pertama [1] P. S. P. Dewi, Kinerja & Motivasi
penelitian ini yang berbunyi “Diduga adanya Karyawan Membangun Organisasi
pengaruh yang signifikan antara Kerjasama Kompetitif Era Perdagangan Bebas
Kelompok dan Kreativitas Terhadap Kinerja Dunia. Yogyakarta: BPFE, 2015.
Pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja [2] Amirullah, Kepemimpinan &
Kabupaten Musi Rawas” terbukti Kerjasama Tim, Jakarta. Mitra
kebenarannya dan hipotesis diterima. Hal ini Wacana Media, 2018.
berarti Kerjasama Kelompok dan Kreativitas [3] C. Semiawan, Kreativitas
merupakan faktor-faktor yang Keberbakatan: Mengapa, Apa, dan
mempengaruhi kinerja pegawai. Bagaimana. Jakarta Barat: Permata
Puri Media, 2017.
V. KESIMPULAN [4] Zikril, “Kepala Satuan Polisi Pamong
1. Secara parsial variabel Kerjasama Praja (KasatPol- PP) Kabupaten
Kelompok memiliki pengaruh yang Belitung Timur ( Beltim), Zikril
signifikan terhadap kinerja pegawai mengajak jajarannya lebih inovatif,
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten kreatif dan ada terobosan baru dalam
Musi Rawas. memasuki tahun kerja 2020,”
2. Secara parsial variabel Kreativitas Kejarfakta.co.id, Belitung Timur,
memiliki pengaruh yang signifikan Jan-2020.
terhadap kinerja pegawai Satuan Polisi [5] Rukiyati, “Jurnal Pendidikan
Pamong PrajaKabupaten Musi Rawas. Karakter,”
3. Secara simultan variabel bebas http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk
(Kerjasama Kelompok dan Kreativitas) a, 2014.
memiliki pengaruh yang signifikan [6] L. T. dan E. B. Johnson, Contextual
terhadap variabel terikat (kinerja Theaching and Learning: Menjadi
pegawai). Kegiatan Belajar Mengajar
Mengasyikan dan Bermakna.
VI. SARAN Bandung: Kaifa, 2014.
1. Diharapkan untuk para pegawai Satuan [7] Y. M. S. & Rudyanto, Pembelajaran
Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Kooperatif untuk Meningkatkan
Rawas, agar selalu meningkatkan Keterampilan. JakartaD: Direktorat
Kerjasamanya dan lebih Kreatif dalam P2TK2PT, 2015.
melaksanakan tugas dari atasan sesuai [8] M. Haris, Mengenal Hak-Hak
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Kekayaan Intelektual. Jakarta:
instansi. Erlangga, 2015.
2. Diharapkan para atasan di kantor Satuan [9] Kasmir, Analisis Laporan Keuangan.
polisi pamong praja Kabupaten Musi Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016.
Rawas untuk meningkatkan motivasi dan [10] Wibowo, MANAJEMEN KINERJA,
memberikan wadah bagi pegawainya Kelima. Depok: Rajawali: PT
yang memiliki ide-ide kreatifi agar dapat RAJAGRAFINDO PERSADA, 2017.
mempengaruhi sikap dan perilaku kerja [11] Moeheriono, Pengukuran KInerja
para pegawai sesuai dengan tujuan dan Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT
perkembangan instansi tersebut. Raja Grafindo Persada, 2014.
[12] S. Edy, Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Kencana Prenada

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 50


Jurnal Interprof Vol. 7, No. 1 Juni 2021
p-ISSN : 2527-7243, e-ISSN : 2721-6772

Grup, 2015.
[13] Effendi, prinsip-prinsip pemasaran.
Yogyakarta: Andi, 2015.
[14] Sudarmanto, Kinerja dan
Pengembangan Kompetensi SDM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
[15] S. Sutrisno, “Pengaruh Disiplin Kerja
dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pegawai Negri Sipil (Studi
di Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa
Tengah).,” jurnail Ilm. dan Din.
Bisnis, pp. 176–178, 2015.
[16] Sibarani, “Pengaruh Kerjasama Tim,
Kreativitas, dan Budaya Terhadap
Kinerja Karyawan PT.
Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
Tbk, Kantor Regional Medan,” 2018.
[17] M. Dwi, “Meningkatkan Kreativitas
Anak Usia Dini Melalui Metode
Proyek di RA Cendikia AL
MADANI Ngambur Pesisir Barat,”
2017.
[18] V. W. Sujarweni, Akutansi
Manajemen. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press, 2015.
[19] S. Syofian, Statistika Terapan untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: PT
Kharisma Putra Utama, 2015.
[20] Sugiono, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D.
Bandung: ALFABETA, 2017.

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 51

You might also like