You are on page 1of 10

Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT KABUPATEN


WONOSOBO TENTANG COVID -19

Ika Purnamasari1, Anisa Ell Raharyani2


1 dan 2
Dosen Keperawatan FIKES UNSIQ Wonosobo

Abstract

Background : Occurrences of the COVID-19 outbreak has appeared in 215 countries


worldwide, one of which includes the country of Indonesia. Indonesia has been dealing
with daily fluctuations of new cases of COVID-19. The death toll of patients is steadily
present, yet leveled by the fact that the number of recovered is also relevant. Wonosobo
is a regency with a higher increase in COVID-19 patients than its neighboring cities and
regencies in the province of Central Java. The number of positive COVID-19 patients in
Wonosobo currently (May 2020) stands at 64 documented cases. As an effort to reduce
the increase in the number of new cases, all layers of the public and government are
required to take part. Compulsory knowledge of the disease is a vital factor for the
general public to act and make decisions regarding appropriateness in reducing the
spread of COVID-19.
Subject and Method : This research is quantitative with an analytical correlation design.
The sample count is 144 respondents which were randomly chosen to fill in a Google
Form which was distributed via, the application, WhatsApp to the general public of the
regency of Wonosobo. The data was analysed using the Spearman Analytical Correlation
method.
Results : Results show that the public of Wonosobo regency who are included into the
category who possess a good knowledge of COVID-19 is (90%) with only (10%) are in
the category with enough knowledge. As to how the public of Wonosobo in regards with
dealing with the COVID-19 pandemic, such as wearing a mask, practising hand hygiene,
and physical/ social distancing shows a percentage of (95,8%) included in the good
category with only (4,2%) in the enough category. There is a significant correlation
between knowledge and behaviour of the public surrounding the COVID-19 pandemic
with a p-value of 0,047.
Conclusion : The knowledge and behaviour of the majority of the public of Wonosobo
regency were categorized as good. This condition is expected to support efforts to handle
the COVID-19 cases in Wonosobo to be carried out effectively. However, government
and public monitoring is still required to maintain a conducive situation in an effort to
stop the spread of COVID-19.

Keywords : Knowledge, Behaviour, COVID-19

Abstrak

Latar Belakang :Pandemi covid 19 telah menjangkit di lebih dari 215 negara di dunia
termasuk Indonesia. Jumlah kasus baru di Indonesia setiap harinya masih ditemukan
dengan angka yang fluktuatif.Angka kematian juga masih terus terjadi walaupun
diimbangi dengan jumlah kesembuhan pasien. Kabupaten Wonosobo merupakan salah
satu kabupaten yang memiliki peningkatan kasus positif covid 19 yang tinggi
dibandingkan dengan kabupaten dan kota laindi Jawa Tengah. Jumlah kasus
terkonfirmasi positif covid 19 di Kabupaten Wonosobo saat ini (Mei 2020) berjumlah 64
kasus.Untuk itu diperlukan upaya pemutusan rantai penularan covid 19 yang melibatkan
seluruh elemen masyarakat.Pengetahuan tentang covid 19 ini sangat penting dimiliki
oleh masyarakat sehingga masyarakat mampu untuk mengambil keputusan dalam
berperilaku yang tepat dalam rangka memutus rantai penularan covid 19.

Page | 33
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

Subjek dan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
analitik korelasi. Sampel berjumlah 144 responden yang diambil dengan cara random
melalui aplikasi google form yang disebar melalui whatsap kepada masyarakat
Kabupaten Wonosobo. Data dianalisis menggunakan analisis korelasi spearman.
Hasil menunjukkan pengetahuan masyarakat Kabupaten Wonosobo tentang Covid 19
berada pada kategori Baik (90%) dan hanya 10% berada pada kategori cukup. Untuk
perilaku masyarakat Kabupaten Wonosobo terkait Covid 19 seperti menggunakan
masker, kebiasaan cuci tangan dan physical / social distancing menunjukkan perilaku
yang baik sebanyak 95,8% dan hanya 4,2% masyarakat berperilaku cukup baik.
Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang
Covid 19 dengan p-value 0,047
Kesimpulan didapatkan bahwa pengetahuan dan perilaku sebagian besar masyarakat
Kabupaten Wonosobo sudah baik.Kondisi ini diharapkan dapat mendukung upaya
penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Wonosobo dapat dilakukan dengan
baik.Namun demikian, pemantauan dari pemerintah dan masyarakat tetap diperlukan
guna mempertahankan situasi yang kondusif dalam upaya pemutusan rantai penularan
Covid 19.
Kata Kunci :Pengetahuan, Perilaku, Covid-19

Pendahuluan Maret 2020 sejumlah dua kasus (Nurani,


Masalah kesehatan dunia yang saat ini 2020). Pada bulan Mei 2020, angka
menjadi sorotan dan sangat penting untuk kematian juga masih terus terjadi walaupun
mendapatkan perhatian dari ilmuwan diimbangi dengan jumlah kesembuhan
kesehatan dan masyarakat umum adalah pasien. Secara global kasus covid-19
penyakit akibat virus corona.Corona Virus sebanyak 4.170.424 kasus dengan 287.399
Disease – 19 atau yang lebih populer kasus kematian (WHO Report, 2020). Di
dengan istilah COVID-19 telah ditetapkan Indonesia, penambahan jumlah kasus
oleh WHO (World Health Organization) terkonfirmasi terus meningkat, dimana pada
atau Badan Kesehatan Dunia sebagai Bulan Mei masih berada pada angka 10.551
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang kasus dengan 800 orang meninggal dunia
Meresahkan Dunia (KMMD) pada tanggal (Kompas.com) , akan tetapi hingga 16 Juni
30 Januari 2020 dan akhirnya ditetapkan 2020 kasus bertambah cukup signifikan
sebagai Pandemi pada tanggal 11 Maret menjadi berjumlah 40.400 kasus dengan
2020 (Keliat dkk, 2020). Pandemi jumlah kematian sebanyak 2231 kematian
merupakan wabah yang berjangkit serempak (Kemkes RI, 2020).
di mana-mana, meliputi daerah geografi Covid-19 adalah penyakit infeksi yang
yang luas (KBBI, 2020) sedangkan Pandemi disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang
sebagai pandemi Covid-19 adalah peristiwa ditemukan pada tahun 2019 yang
menyebarnya penyakit koronavirus 2019 di selanjutnya disebut Sars-Cov 2 (severe
seluruh dunia dan sampai bulan April 2020 acute respiratory syndrome coronavirus
telah menginfeksi lebih dari 210 negara 2).Virus ini berukuran sangat kecil (120-
(WHO, 2020). Di Indonesia, kasus covid-19 160 nm)yang utamanya menginfeksi hewan
pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 02 termasuk diantaranya adalah kelelawar dan

Page | 34
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

unta. Saat ini penyebaran dari manusia ke luas dengan sebutan swab. Adapun
manusia sudah menjadi sumber penularan penatalaksanaan pasien dengan Covid-19
utama sehingga penyebaran virus ini terjadi meliputi pemberian terapi
sangat agresif.Penularan penyakit ini terjadi definitive(etiologi), pemberian obat-obat
dari pasien positif covid 19melalui droplet simtomatik sesuai gejala yang muncul dan
yang keluar saat batuk dan bersin (Han Y, terapi suportif untuk mendukung
2020).Akan tetapi diperkirakan juga bahwa pengobatan lain serta meningkatkan daya
virus ini menyebar dari orang yang tidak tahan tubuh(Susilo dkk,2020). Cara terbaik
bergejala namun hasil pemeriksaan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan
menunjukkan positif covid-19. Selain itu, memutus mata rantai penyebaran covid-19
telah diteliti bahwa virus ini dapat hidup melalui isolasi, deteksi dini dan melakukan
pada media aerosol (yang dihasilkan melalui proteksi dasar yaitu melindungi diri dan
nevulizer) selama setidaknya 3 jam (Susilo orang lain dengan cara sering mencuci
dkk, 2020). tangan dengan air mengalir dan sabun atau
Proses perjalanan penyakit ini masih menggunakan hand sanitizer, menggunakan
belum banyak diketahui, namun diduga masker dan tidak menyentuh area muka
tidak berbeda jauh denngan perjalanan sebelum mencuci tangan, serta menerapkan
penyakit dari virus pernafasan lainnya yang etika batuk dan bersin dengan baik (Dirjen
sudah diketahui (Li X dalam Susilo, 2020). P2P Kemkes RI, 2020). Sampai dengan saat
Pada manusia apabila virus ini masuk ke ini belum ada vaksin spesifik untuk
dalam saluran pernafasan dapat penanganan covid 19 dan masih dalam
mengakibatkan kerusakan alveoli paru dan tahap pengembangan penelitian (WHO,
menyebabkan gagal nafas.Akan tetapi 2020).
banyak orang yang terinfeksi Sars-Cov 2 ini Upaya pemutusan mata rantai
mengalami gejala ringan sampai sedang penyebaran covid-19 memerlukan
pada saluran pernafasan yang dapat sembuh pemahaman dan pengetahuan yang baik dari
dengan sendirinya dan tidak memerlukan seluruh elemen termasuk masyarakat.
penanganan khusus. Bagi kelompok orang Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa
dengan masalah kesehatan lain seperti ingin tahu melalui proses sensoris, terutama
penyakit kardiovaskuler, penyakit pada mata dan telinga terhadap objek
pernafasan kronis, diabetes dan kanker, jika tertentu. Pengetahuan juga merupakan
mengalami infeksi covid 19 ini dapat domain terpenting dalam terbentuknya
mengalami masalah yang lebih serius perilaku (Donsu, 2017).Pengetahuan
(WHO, 2020). seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Penetapan kasus atau istilah medisnya antara lain tingkat pendidikan, pekerjaan,
adalah pemeriksaan diagnosis covid-19 umur, factor lingkungan dan factor social
dilakukan dengan pemeriksaan PCR budaya (Notoatmodjo, 2010). Perilaku
(Polymerase Chain Reaction ) yang dikenal merupakan suatu tanggapan atau reaksi

Page | 35
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

seseorang terhadap rangsangan (KBBI, Kabupaten Wonosobo. Pengambilan sampel


2014).Sedangkan menurut Robert Kwick dilakukan selama 1 minggu.
dalam Donsu(2017) perilaku adalah Kegiatan awal penelitian yang dilakukan
sebagian tindakan seseorang yang dapat adalah melakukan analisa situasi
dipelajari dan diamati. Salah satu faktor perkembangan covid-19 di Kabupaten
yang mempengaruhi perilaku manusia atau Wonosobo dan dilanjutkan dengan
masyarakat adalah tingkat pengetahuan penyusunan instrument atau
(Donsu, 2017). kuesioner.Kuesioner terdiri atas 20
Pada kasus pandemi covid-19 di pertanyaaan untuk kuesioner pengetahuan
Indonesia, pengetahuan masyarakat tentang dan 16 pernyataan untuk kuesioner
covid-19 sangat diperlukan sebagai dasar perilaku.Variabel pengetahuan diukur dan
masyarakat dalam menunjukan perilaku dikategorikan secara ordinal yaitu
pencegahan covid-19. Pada penelitian ini, pengetahuan masyarakat Kabupaten
akan dicari hubungan tingkat pengetahuan Wonosobodikategorikan menjadi tiga
masyarakat Kabupaten Wonosobo tentang tingkatan yaitu Tinggi (jika nilai responden
covid-19 dengan perilaku masyarakat dalam 76-100), Cukup (56-75) dan Kurang (jika <
upaya pencegahan penularan covid-19. 56). Adapun untukvariabel perilaku juga
Tujuan dibagi menjadi 3 kategori yaitu baik, cukup
Untuk mengetahui hubungan antara baik dn kurang baik.Analisis data dilakukan
pengetahuan dan perilaku masyarakat secara univariat dan bivariate.Analisis
Kabupaten Wonosobo tentang Covid-19. univariat dilakukan pada masing masing
Metode variabel sedangkan analisi bivariate
Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan analisis korelasi Spearman.
kuantitatif dengan desain Hasil Penelitian
analitikkorelasi.Jumlah sampel sebanyak Karakteristik Responden
144 responden sesuai penghitungan besar Tabel 1 menunjukkan karakteristik
sampel analitik korelasi ordinal nominal responden yang meliputi umur, jenis
(Sopiyudin, 2018). Berdasarkan tabel besar kelamin, pendidikan, dan
sampel untuk diagnosis analitik Korelatif pekerjaan.Berdasarkan seluruh karakteristik
Ordinal-Ordinaldengan koefisien korelasi responden, diperoleh informasi bahwa
0,25 diperoleh jumlah sampel minimal responden terbanyak pada usia produktif
adalah 134. Sehingga setelah diperoleh (26 – 45 tahun) dan sebagian besar
respondensebanyak 144, maka penyebaran responden perempuan. Pendidikan
angket dihentikan. Pengambilan sampel responden terbanyak adalah Diploma dan S1
dilakukan secara random menggunakan link serta untuk pekerjaan responden adalah
google form yang disebarkan melalui karyawan swasta.Untuk wilayah tempat
whatsapp kepada seluruh masyarakat tinggal responden berasal dari seluruh
wilayah kecamatan di Kabupaten Wonosobo.

Page | 36
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

Tabel 1. Karakteristik Responden


Variabel Kategori N %
Usia (tahun) 16-25 17 11,8
26-35 55 38,2
36-45 51 35,4
46-55 19 13,2
56-65 2 1,4

Jenis Kelamin Laki-laki 51 35,4


Perempuan 93 64,6

Pendidikan Terakhir SD 1 0,7


SMP 10 6,9
SMA 42 29,2
Diploma-S1 71 49,3
S2/S3 20 13,9

Pekerjaan ASN 22 15,3


TNI/POLRI 4 2,8
Ibu Rumah Tangga 27 18,75
Wiraswasta 23 15,97
Karyawan Swasta 42 29,2
Lain-lain 26 17,9
Sumber : Data Primer
Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Covid 19
No Pengetahuan N %
1 Tinggi 130 90,3
2 Sedang 14 9,7
3 Rendah 0 0
Sumber : Data primer
Tabel 3. Perilaku Masyarakat terkait Covid 19
No Perilaku N %
1 Baik 138 95,8
2 Cukup 6 4,2
3 Kurang Baik 0 0
Sumber : Data Primer

Tabel 4. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Masyarakat Kabupaten Wonosobo


tentang Covid 19
Perilaku
p-value (0,05)
Pengetahuan Baik Cukup Baik Total
n % n % N %
Tinggi 126 96,9 4 3,1 130 90,3 0,047
Cukup 12 85,7 2 14,3 14 9,7
Total 138 95,8 6 4,2 144 100
Hubungan signifikan dengan p-value < 0,05

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 95,8% dan hanya 4,2%


pengetahuan masyarakat Kabupaten masyarakat berperilaku cukup baik.
Wonosobo tentang Covid 19 berada pada Terdapat hubungan bermakna antara
kategori Baik (90%) dan hanya 10% berada pengetahuan dengan perilaku masyarakat
pada kategori cukup. Untuk perilaku tentang Covid 19 dengan p-value 0,047 (<
masyarakat Kabupaten Wonosobo terkait 0,05)seperti yang ditunjukkan pada tabel-
Covid 19 menunjukkan perilaku yang baik 4.Perilaku baik yang dimaksud adalah

Page | 37
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

perilaku pencegahan covid-19 termasuk perilaku yang baik dan Zhonng BL(2020)
perilaku mencuci tangan baik dengan sabun yang meneliti pada masyarakat China
maupun hand sanitizer, menjaga jarak, sebagai tempat awal ditemukannya Virus
melaksanakan himbauan untuk tetap di corona ini juga memiliki pengetahuan dan
rumah, menghindari kerumunan dan perilaku yang baik dan positif. Hal ini juga
physical and social distancing. dihubungkan dengan pengalaman
Pembahasan masyarakat China menghadapi wabah
Pengetahuan tentang Covid 19 pada SARS pada Tahun 2000-an.
masyarakat Kabupaten wonosobo Pengetahuan masyarakat tentang
menunjukkan pengetahuan yang tinggi.Hasil Covid 19 merupakan aspek yang sangat
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian penting dalam masa pandemic seperti
yang dilakukan oleh Yanti B, dkk (2020) sekarang ini,yang meliputi penyebab covid
yang menyebutkan bahwa 99% masyarakat dan karakteristik virusnya, tanda dan gejala,
Indonesia mempunyai pengetahuan yang istilah yang terkait dengan covid,
baik, 59% mempunyai sikap yang positif pemeriksaan yang diperlukan dan proses
dan 93% mempunyai perilaku yang baik transmisi serta upaya pencegahan penyakit
terhadap upaya pencegahan Covid-19 di tersebut.Pengetahuan masyarakat Kabupaten
Indonesia dengan social distancing. wonosobo yang tinggi tentang covid 19 ini
Masyarakat yang memiliki pengetahuan berpengaruh terhadap kejadian dan
baik juga memiliki sikap dan perilaku yang pencegahan penyakit covid-19.Pengetahuan
baik pula.Selain itu, tingkat pengetahuan yang baik dapat didukung oleh penerimaan
yang tinggi ini juga didukung dengan terhadap informasi yang beredar di
tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat tentang covid 19
responden adalah pendidikan tinggi (Sulistyaningtyas, 2020).
(diploma dan sarjana).Tingkat pendidikan Seseorang yang telah mengetahui
seseorang yang tinggi akan semkin mudah tentang suatu informasi tertentu, maka dia
untuk mendapatkan akses informasi tentang akan mampu menentukan dan mengambil
suatu permasalahan (Yanti B dkk, 2020). keputusan bagaiman dia harus
Salah satu faktori nternal yang menghadapinya. Dengan kata lain, saat
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang mempunyai informasi tentang
seseorang adalah tingkat pendidikan, covid-19, maka ia akan mampu untuk
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang menentukan bagaimana dirinya harus
maka semakin tinggi pula pengetahuan berperilaku terhadap covid-19 tersebut
(Putri, 2017). Penelitian lain yang sejalan (Ahmadi,2013).
dengan hasil penelitian ini adalah penelitian Berdasarkan hasil survey,
yang dilakukan oleh Clements JM (2020) pengetahuan masyarakat yang masih perlu
yang menunjukan bahwa masyarakat ditingkatkan antara lain tentang
Amerika Serikat memiliki pengetahuan dan pemeriksaan deteksi dini dengan RDT

Page | 38
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

(Rapid Diagnostic Test) yang masih virus covid-19 dapat menempel pada bagian
dianggap sebagai tes penentu covid-19 dan tubuh terutama tangan yang menyentuh
beberapa responden yang menganggap benda yang sudah tertular oleh droplet.
alasan penggunaan masker dikarenakan Disampaikan oleh Kementerian Kesehatan
virus corona dapat terbang bebas di udara. bahwa 75% penularan virus covid adalah
Edukasi sangat diperlukan untuk melalui percikan air ludah pada benda
memperbaiki persepsi masyarakat yang (kemenkes, 2020). Dalam penelitian ini
masih kurang tepat. Menurut Olum didapatkan sebagian responden sudah
R,Chekwueh dkk(2020) pendidikan melakukan cuci tangan setelah menyentuh
professional berkelanjutan diperlukan untuk benda benda, namun hanya sebagian yang
meningkatkan pengetahuan dan mengubah mencuci tangan sesuai protokol WHO.
sikap negative serta meningkatkan praktik Penelitian lain menunjukkan hanya
pencegahan dan pengobatan. 50,46% kepatuhan cuci tangan dengan
Perilaku yang baik dapat menjadi sabun (Simbolon, 2020). Salah satu faktor
upaya pencegahan terhadap penularan yang mempengaruhi tingkat kepatuhan cuci
covid19 (Audria, 2019). Perilaku kesehatan tangan adalah faktor usia, adanya
dipengaruhi oleh banyak factor, diantaranya peningkatan usia, kepatuhan untuk cuci
pengetahuan, persepsi, emosi, motivasi, dan tangan menurun (Ta’adi, dkk, 2019). Selain
lingkungan (Rahayu, 2014). Eksplorasi itu adalah penggunaan masker, dimana
tentang perilaku kesehatan masyarakat dapat masker juga merupakan alat pelindung diri
dilihat dari berbagai komponen, diantaranya yang dapat mencegah penularan penyakit
persepsi tentang kerentanan penyakit, melalui percikan air ludah. Sebanyak 72,2%
persepsi hambatan dalam upaya pencegahan, responden dalam penelitian ini sudah
persepsi tentang manfaat, adanya dorongan, mematuhi penggunaan masker. Hal ini juga
dan persepsi individu tentang kemampuan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
yang dimiliki untuk melakukan upaya oleh Sari (2020) dimana tingkat
pencegahan (Almi, 2020). pengetahuan masyarakat mempengaruhi
Dalam penelitian ini, menunjukkan kepatuhan menggunakan masker sebagai
sebanyak 95,8% masyarakat Wonosobo upaya pencegahan penyebaran virus corona.
mempunyai perilaku yang baik., bentuk Masker yang mempunyai efektifitas yang
perilaku yang ditunjukkan antara lain baik terhada pencegahan adalah masker
kepatuhan dalam menggunakan masker saat bedah, karena memiliki tingkat
berada di luar rumah, mencuci tangan perlindungan 56% dari partikel dengan
dengan sabun atau hand sanitizer secara ukuran nanometer, namun bagi masyarakat
sering, menghindari kerumunan dan masih dapat menggunakan masker kain
menjaga social ataupun physical distancing. sebagai upaya pencegahan penularan covid-
Cuci tangan adalah salah satu cara yang 19 melalui percikan air ludah/droplet (Ika,
efektif untuk membunuh kuman, diketahui 2020). Kepatuhan merupakan perilaku

Page | 39
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

positif dari masyarakat. Sebaliknya perilaku Rekomendasi


Penelitian ini masih terbatas pada
masyarakat yang tidak baik akan
pengetahuan dan perilaku masyarakat
meningkatkan jumlah kasus dan angka
tentang covid -19, untuk itu diperlukan
kematian akibat penularan covid-19
penelitian lebih lanjut dengan penambahan
(Simbolon, 2020).
variabel dan melibatkan unsur yang
Menurut teori Model Pengetahuan-
berhubungan langsung dengan covid 19
Sikap-Perilaku, pengetahuan merupakan
(pasien, tenaga kesehatan dan pemerintah).
faktor esensial yang dapat mempengaruhi
perubahan perilaku, dan individu dapat Daftar Pustaka
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan Ahmadi (2013).Kesehatan Masyarakat,
teori dan aplikasi. Jakarta: Raja
melalui proses belajar (Liu et al, 2016). Grafindo
Dengan demikian pengetahuan masyarakat Almi.(2020).
yang masih perlu diluruskan dan perilaku https://almi.or.id/2020/06/05/analisis-
penyebab-masyarakat-tidak-patuh-
masyarakat yang masih negative dapat pada-protokol-covid-19/diakses 28 Juni
diupayakan dengan kegiatan pembelajaran 2020
melalui edukasi oleh pihak-pihak yang Audri Okta AWD (2019) Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Terhadap
berwenang.Dalam masyarakat, forum Perilaku Cuci Tangan pada
kesehatan desa atau sejenesnya dapat Masyarakat Kelurahan Pegirian, Jurnal
Promkes : The Indonesian Journal of
mengambil peran dalam upaya pelaksanaan Health Promotion And Health
kegiatan dimaksud. Education, vol 7 No, 1 (2019) 1-11
DOI : 10.20473/jpk.V7.11.2019 .1-11
Kesimpulan
Clements J. M. (2020). Knowledge and
Berdasarkan hasil penelitian ini, Behaviors Toward COVID-19 Among
menunjukkan bahwa pengetahuan US Residents During the Early Days
of the Pandemic: Cross-Sectional
masyarakat Kabupaten Wonosobo tentang Online Questionnaire. JMIR public
Covid 19 berada pada kategori tinggi dan health and surveillance, 6(2),
e19161.https://doi.org/10.2196/19161
perilaku masyarakat tentang pencegahan Dahlan, MSopiyudin (2019) Besar Sampel
dan penularan Covid-19 pada kategori baik. dalam Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan. Epidemiologi Indonesia
Kondisi ini menjadi potensi dan kekuatan Dahlan M. Sopiyudin (2019) Metode MSD
yang baik bagi pemerintah Kabupaten Pintu Gerbang Memahami
epidemiologi, Biostatistik, dan
Wonosobo dalam program penanganan Metode Penelitian, Edisi 2,
Covid-19 ini.Namun demikian, upaya Epidemiologi Indonesia, Jakarta
Demsa Simbolon (2020) Kepatuhan Civitas
pencegahan dan pemantauan terhadap Akademik Poltekkes Kemenkes
pemutusan penyebaran covid 19 masih Bengkulu Mengikuti Perauran
Pemerintah Dalam Pencegahan
harus terus dilakukan oleh berbagai pihak penularan Virus Covid-19:
agar tidak terjadi penambahan jumlah kasus http://sinta.ristekbrin.go.id/covid/pene
litian/detail/403
yang serius. Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kemetrian
Kesehatan RI (2020), Pedoman

Page | 40
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

Kesiapsiagaan Menghadapi Corona http://indonesia.go.id/narasi, diakses


Virus Disease (COVID-19), Jakarta pada tanggal 13 Mei 2020 pukul 09;30
Donsu, J, D, T. (2017).Psikologi Olum R, Chekwech G et al (2020),
Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka Coronavirus Disease-2019:
Baru Press. Cetakan I. Knowledge, Attitude, and Practices of
Han Y, Yang H (2020), The Transmission Health Care Workers at Makerere
and Diagnosis 0f 2019 novel University Teaching Hospitals,
coronavirus infection disease(COVID- Uganda, Original Research Article,
19). Chinese perspective.J Med Virol. Front. Public Health, 30 April 2020
Published online March 6 DOI: | https://doi.org/10.3389/fpubh.2020.0
10.1002/jmv.25749 0181
Ika (2020), Efektifitas Masker Kain Cegah Putri Retno, (2017), Hubungan Antara
Covid-19, tingkat pendidikan dan pengetahuan
https://ugm.ac.id/id/newsPdf/19280- dengan perilaku hidup sehat kualitas
efektivitas-masker-kain-cegah-covid- lingkungan rumah. Skripsi,
19-paling-rendah Universitas Lampung
Kamus Besar Bahasa Indonesia(2014) , Sari DP dan ‘Atiqoh NS (2020), Hubungan
https://kbbi.kemdikbud.go.id/ diakses Antara Pengetahuan Masyarakat
12 Juni 2020 jam 10;50 Dengan Kepatuhan Penggunaan
Keliat BA, dkk (2020), Dukungan Masker Sebagai Upaya Pencegahan
Kesehatan Jiwa dan Psiko Sosial Penyakit Covid19 Di Ngronggah,
(Mental Health and Psychososial Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan
Support) Covid – 19 : Keperawatan Informatika Kesehatan , Vol 10 No 1,
Jiwa, IPKJI, Bogor Februari 2020, ISSN : 2086 -2628
Kementrian Kesehatan RI (2020), Situasi Sugiyono (2015) Metode Penelitian
Terkini Perkembangan Coronavirus Kombinasi (Mixed Methods) ,
Disease (COVID-19) 18 Juni 2020, Alfabeta , Bandung
Infeksi Emerging : Media Informasi Sulistyaningtyas Tri (2020), Informasi
Resmi Terkini Penyakit Infeksi Wabah Virus Covid-19: Kuasa
Emerging, Pengetahuan dan Kelas Sosial,
http://covid19.kemkes.go.id https://sinta.ristekbrin.go.id/covid/pen
Kementerian kesehatan RI (2020), Cuci elitian/detail/80, publish : 2020,
Tangan Kunci Bunuh Virus Covid-19, Institut Teknologi Bandung, diakses
dipublikasikan 7 mei 2020: 27 Juni 2020 jam 12:54
https://www.kemkes.go.id/article/view Susilo Adityo, Rumende CM, dkk (2020),
/20050700001/cuci-tangan-kunci- Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan
bunuh-virus-covid-19.html Literatur Terkini, Jurnal Penyakit
Kompas.com(2020), Update Virus Corona dalam Indonesia, vol 7, No.1, Maret
Dunia 2 mei: 3,4 juta Orang 2020
Terinfeksi, 1,08 juta orang sembuh, Ta’adi, Erni Setyorini, Rifqi Amalya (2019),
diakses pada tanggal 28 Juni 2020 jam Faktor yang Berhubungan dengan
07.23 Kepatuhan Cuci Tangan 6 Langkah
Liu, L. et al. (2016) ‘Use of a Momen Pertama pada Keluarga Pasien
knowledgeattitude-behaviour di Ruang Anak, Jurnal Ners dan
education programme for Chinese Kebidanan, Volume 6, Nomor 2,
adults undergoing maintenance Agustus 2019, hlm. 203–210: DOI:
haemodialysis: Randomized 10.26699/jnk.v6i2.ART.p203–210
controlled trial’, The Journal of WHO (2020). Corona Virus (Covid-19)
international medical research. outbreak, https://www.who.int/
2016/03/07. SAGE Publications, 44(3), emergencies/diseases/novel-
pp. 557–568. doi: coronavirus-2019
10.1177/0300060515604980. WHO (2020) Coronavirus disease (covid-19)
Notoatmodjo, S. (2010).Ilmu Perilaku Situation Report-114, May 13, 2020
Kesehatan, Jakarta : Rineka cipta Yanti B, Eko Wahyudi, Wahiduddin dkk
Nuraini Ratna (2020), Kasus Covid-19 (2020),Community Knowledge,
Pertama, Masyarakat Jangan Panik, Attitudes, And Behavior Towards

Page | 41
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020

Social Distancing Policy As


Prevention Transmission Of Covid-
19 In Indonesia, JAKI (Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia)
Volume 8 (2020)
http://dx.doi.org/10.20473/jaki.v8i2.
2020.4-14
Zhong BL, Luo W, Li HM, Zhang QQ, Liu
XG, Li WT, Li Y. (2020). Knowledge,
attitudes, and practices towards
COVID-19 among Chinese residents
during the rapid rise period of the
COVID-19 outbreak: a quick online
cross-sectional survey.Int J Biol Sci.
2020; 16(10):1745-1752.

Page | 42

You might also like