Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
Abstract
Abstrak
Latar Belakang :Pandemi covid 19 telah menjangkit di lebih dari 215 negara di dunia
termasuk Indonesia. Jumlah kasus baru di Indonesia setiap harinya masih ditemukan
dengan angka yang fluktuatif.Angka kematian juga masih terus terjadi walaupun
diimbangi dengan jumlah kesembuhan pasien. Kabupaten Wonosobo merupakan salah
satu kabupaten yang memiliki peningkatan kasus positif covid 19 yang tinggi
dibandingkan dengan kabupaten dan kota laindi Jawa Tengah. Jumlah kasus
terkonfirmasi positif covid 19 di Kabupaten Wonosobo saat ini (Mei 2020) berjumlah 64
kasus.Untuk itu diperlukan upaya pemutusan rantai penularan covid 19 yang melibatkan
seluruh elemen masyarakat.Pengetahuan tentang covid 19 ini sangat penting dimiliki
oleh masyarakat sehingga masyarakat mampu untuk mengambil keputusan dalam
berperilaku yang tepat dalam rangka memutus rantai penularan covid 19.
Page | 33
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
Subjek dan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
analitik korelasi. Sampel berjumlah 144 responden yang diambil dengan cara random
melalui aplikasi google form yang disebar melalui whatsap kepada masyarakat
Kabupaten Wonosobo. Data dianalisis menggunakan analisis korelasi spearman.
Hasil menunjukkan pengetahuan masyarakat Kabupaten Wonosobo tentang Covid 19
berada pada kategori Baik (90%) dan hanya 10% berada pada kategori cukup. Untuk
perilaku masyarakat Kabupaten Wonosobo terkait Covid 19 seperti menggunakan
masker, kebiasaan cuci tangan dan physical / social distancing menunjukkan perilaku
yang baik sebanyak 95,8% dan hanya 4,2% masyarakat berperilaku cukup baik.
Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang
Covid 19 dengan p-value 0,047
Kesimpulan didapatkan bahwa pengetahuan dan perilaku sebagian besar masyarakat
Kabupaten Wonosobo sudah baik.Kondisi ini diharapkan dapat mendukung upaya
penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Wonosobo dapat dilakukan dengan
baik.Namun demikian, pemantauan dari pemerintah dan masyarakat tetap diperlukan
guna mempertahankan situasi yang kondusif dalam upaya pemutusan rantai penularan
Covid 19.
Kata Kunci :Pengetahuan, Perilaku, Covid-19
Page | 34
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
unta. Saat ini penyebaran dari manusia ke luas dengan sebutan swab. Adapun
manusia sudah menjadi sumber penularan penatalaksanaan pasien dengan Covid-19
utama sehingga penyebaran virus ini terjadi meliputi pemberian terapi
sangat agresif.Penularan penyakit ini terjadi definitive(etiologi), pemberian obat-obat
dari pasien positif covid 19melalui droplet simtomatik sesuai gejala yang muncul dan
yang keluar saat batuk dan bersin (Han Y, terapi suportif untuk mendukung
2020).Akan tetapi diperkirakan juga bahwa pengobatan lain serta meningkatkan daya
virus ini menyebar dari orang yang tidak tahan tubuh(Susilo dkk,2020). Cara terbaik
bergejala namun hasil pemeriksaan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan
menunjukkan positif covid-19. Selain itu, memutus mata rantai penyebaran covid-19
telah diteliti bahwa virus ini dapat hidup melalui isolasi, deteksi dini dan melakukan
pada media aerosol (yang dihasilkan melalui proteksi dasar yaitu melindungi diri dan
nevulizer) selama setidaknya 3 jam (Susilo orang lain dengan cara sering mencuci
dkk, 2020). tangan dengan air mengalir dan sabun atau
Proses perjalanan penyakit ini masih menggunakan hand sanitizer, menggunakan
belum banyak diketahui, namun diduga masker dan tidak menyentuh area muka
tidak berbeda jauh denngan perjalanan sebelum mencuci tangan, serta menerapkan
penyakit dari virus pernafasan lainnya yang etika batuk dan bersin dengan baik (Dirjen
sudah diketahui (Li X dalam Susilo, 2020). P2P Kemkes RI, 2020). Sampai dengan saat
Pada manusia apabila virus ini masuk ke ini belum ada vaksin spesifik untuk
dalam saluran pernafasan dapat penanganan covid 19 dan masih dalam
mengakibatkan kerusakan alveoli paru dan tahap pengembangan penelitian (WHO,
menyebabkan gagal nafas.Akan tetapi 2020).
banyak orang yang terinfeksi Sars-Cov 2 ini Upaya pemutusan mata rantai
mengalami gejala ringan sampai sedang penyebaran covid-19 memerlukan
pada saluran pernafasan yang dapat sembuh pemahaman dan pengetahuan yang baik dari
dengan sendirinya dan tidak memerlukan seluruh elemen termasuk masyarakat.
penanganan khusus. Bagi kelompok orang Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa
dengan masalah kesehatan lain seperti ingin tahu melalui proses sensoris, terutama
penyakit kardiovaskuler, penyakit pada mata dan telinga terhadap objek
pernafasan kronis, diabetes dan kanker, jika tertentu. Pengetahuan juga merupakan
mengalami infeksi covid 19 ini dapat domain terpenting dalam terbentuknya
mengalami masalah yang lebih serius perilaku (Donsu, 2017).Pengetahuan
(WHO, 2020). seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Penetapan kasus atau istilah medisnya antara lain tingkat pendidikan, pekerjaan,
adalah pemeriksaan diagnosis covid-19 umur, factor lingkungan dan factor social
dilakukan dengan pemeriksaan PCR budaya (Notoatmodjo, 2010). Perilaku
(Polymerase Chain Reaction ) yang dikenal merupakan suatu tanggapan atau reaksi
Page | 35
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
Page | 36
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
Page | 37
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
perilaku pencegahan covid-19 termasuk perilaku yang baik dan Zhonng BL(2020)
perilaku mencuci tangan baik dengan sabun yang meneliti pada masyarakat China
maupun hand sanitizer, menjaga jarak, sebagai tempat awal ditemukannya Virus
melaksanakan himbauan untuk tetap di corona ini juga memiliki pengetahuan dan
rumah, menghindari kerumunan dan perilaku yang baik dan positif. Hal ini juga
physical and social distancing. dihubungkan dengan pengalaman
Pembahasan masyarakat China menghadapi wabah
Pengetahuan tentang Covid 19 pada SARS pada Tahun 2000-an.
masyarakat Kabupaten wonosobo Pengetahuan masyarakat tentang
menunjukkan pengetahuan yang tinggi.Hasil Covid 19 merupakan aspek yang sangat
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian penting dalam masa pandemic seperti
yang dilakukan oleh Yanti B, dkk (2020) sekarang ini,yang meliputi penyebab covid
yang menyebutkan bahwa 99% masyarakat dan karakteristik virusnya, tanda dan gejala,
Indonesia mempunyai pengetahuan yang istilah yang terkait dengan covid,
baik, 59% mempunyai sikap yang positif pemeriksaan yang diperlukan dan proses
dan 93% mempunyai perilaku yang baik transmisi serta upaya pencegahan penyakit
terhadap upaya pencegahan Covid-19 di tersebut.Pengetahuan masyarakat Kabupaten
Indonesia dengan social distancing. wonosobo yang tinggi tentang covid 19 ini
Masyarakat yang memiliki pengetahuan berpengaruh terhadap kejadian dan
baik juga memiliki sikap dan perilaku yang pencegahan penyakit covid-19.Pengetahuan
baik pula.Selain itu, tingkat pengetahuan yang baik dapat didukung oleh penerimaan
yang tinggi ini juga didukung dengan terhadap informasi yang beredar di
tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat tentang covid 19
responden adalah pendidikan tinggi (Sulistyaningtyas, 2020).
(diploma dan sarjana).Tingkat pendidikan Seseorang yang telah mengetahui
seseorang yang tinggi akan semkin mudah tentang suatu informasi tertentu, maka dia
untuk mendapatkan akses informasi tentang akan mampu menentukan dan mengambil
suatu permasalahan (Yanti B dkk, 2020). keputusan bagaiman dia harus
Salah satu faktori nternal yang menghadapinya. Dengan kata lain, saat
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang mempunyai informasi tentang
seseorang adalah tingkat pendidikan, covid-19, maka ia akan mampu untuk
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang menentukan bagaimana dirinya harus
maka semakin tinggi pula pengetahuan berperilaku terhadap covid-19 tersebut
(Putri, 2017). Penelitian lain yang sejalan (Ahmadi,2013).
dengan hasil penelitian ini adalah penelitian Berdasarkan hasil survey,
yang dilakukan oleh Clements JM (2020) pengetahuan masyarakat yang masih perlu
yang menunjukan bahwa masyarakat ditingkatkan antara lain tentang
Amerika Serikat memiliki pengetahuan dan pemeriksaan deteksi dini dengan RDT
Page | 38
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
(Rapid Diagnostic Test) yang masih virus covid-19 dapat menempel pada bagian
dianggap sebagai tes penentu covid-19 dan tubuh terutama tangan yang menyentuh
beberapa responden yang menganggap benda yang sudah tertular oleh droplet.
alasan penggunaan masker dikarenakan Disampaikan oleh Kementerian Kesehatan
virus corona dapat terbang bebas di udara. bahwa 75% penularan virus covid adalah
Edukasi sangat diperlukan untuk melalui percikan air ludah pada benda
memperbaiki persepsi masyarakat yang (kemenkes, 2020). Dalam penelitian ini
masih kurang tepat. Menurut Olum didapatkan sebagian responden sudah
R,Chekwueh dkk(2020) pendidikan melakukan cuci tangan setelah menyentuh
professional berkelanjutan diperlukan untuk benda benda, namun hanya sebagian yang
meningkatkan pengetahuan dan mengubah mencuci tangan sesuai protokol WHO.
sikap negative serta meningkatkan praktik Penelitian lain menunjukkan hanya
pencegahan dan pengobatan. 50,46% kepatuhan cuci tangan dengan
Perilaku yang baik dapat menjadi sabun (Simbolon, 2020). Salah satu faktor
upaya pencegahan terhadap penularan yang mempengaruhi tingkat kepatuhan cuci
covid19 (Audria, 2019). Perilaku kesehatan tangan adalah faktor usia, adanya
dipengaruhi oleh banyak factor, diantaranya peningkatan usia, kepatuhan untuk cuci
pengetahuan, persepsi, emosi, motivasi, dan tangan menurun (Ta’adi, dkk, 2019). Selain
lingkungan (Rahayu, 2014). Eksplorasi itu adalah penggunaan masker, dimana
tentang perilaku kesehatan masyarakat dapat masker juga merupakan alat pelindung diri
dilihat dari berbagai komponen, diantaranya yang dapat mencegah penularan penyakit
persepsi tentang kerentanan penyakit, melalui percikan air ludah. Sebanyak 72,2%
persepsi hambatan dalam upaya pencegahan, responden dalam penelitian ini sudah
persepsi tentang manfaat, adanya dorongan, mematuhi penggunaan masker. Hal ini juga
dan persepsi individu tentang kemampuan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
yang dimiliki untuk melakukan upaya oleh Sari (2020) dimana tingkat
pencegahan (Almi, 2020). pengetahuan masyarakat mempengaruhi
Dalam penelitian ini, menunjukkan kepatuhan menggunakan masker sebagai
sebanyak 95,8% masyarakat Wonosobo upaya pencegahan penyebaran virus corona.
mempunyai perilaku yang baik., bentuk Masker yang mempunyai efektifitas yang
perilaku yang ditunjukkan antara lain baik terhada pencegahan adalah masker
kepatuhan dalam menggunakan masker saat bedah, karena memiliki tingkat
berada di luar rumah, mencuci tangan perlindungan 56% dari partikel dengan
dengan sabun atau hand sanitizer secara ukuran nanometer, namun bagi masyarakat
sering, menghindari kerumunan dan masih dapat menggunakan masker kain
menjaga social ataupun physical distancing. sebagai upaya pencegahan penularan covid-
Cuci tangan adalah salah satu cara yang 19 melalui percikan air ludah/droplet (Ika,
efektif untuk membunuh kuman, diketahui 2020). Kepatuhan merupakan perilaku
Page | 39
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
Page | 40
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
Page | 41
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020
Page | 42