Professional Documents
Culture Documents
TRUSMI (Survei terhadap Pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi Kabupaten Cirebon)
Abstract
Kabupaten Cirebon is one of regencies in West java has tourism potential can be relied, and the one
of destination is Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi. Kawasan Objek Wisata Belanja Batik
Trusmi is a shopping tourism area that offers a variety oftypicalCirebonanbatikcollection. The
number of tourist visits on Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi has decreased from 2007
to 2010. The most drastic decrease of tourist visit happened in 2010. Shopping experience is one of
marketing strategy that can be used to increase the number of visit. In connection with these to
research studies conducted on the influence shopping experience toward brand image Kawasan
Objek Wisata Belanja Batik Trusmi. The purpose of this research is to find shopping experience
influence brand image to Kawasan Objek Wisata belanja Batik Trusmi. Promotion mix consists of
price, characteristics ofdestinations, merchandising, authenticity, and staff service quality.
Technique of sampling is simple random sampling.The method in that used in this research is
explanatory survey by using ordinal scale.Analyze from this research use Path Analysis with a
computer software tools SPSS 19.0. The result of this research is shopping experience influence
significantly 71,48% and the rest influence other factors. Based on the result of statistical test results
were obtained, there were three variables of shopping experience which had an influence on brand
image of price, merchandising, and authenticity and there was two variables that had no effect on
brand image was characteristics ofdestinations and staff service quality.That it can be concluded
that price, merchandising, and authenticity strong influence brand image on Kawasan Objek Wisata
Belanja Batik Trusmi.
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 121
Ranny Achni Novianti, Ridwan Purnama
Lokasi Kawasan Objek Wisata rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Belanja Batik ini berada di tempat yang sebagai berikut:
strategis karena letaknya tidak jauh dari pusat 4. Bagaimana shopping experience di
Kota Cirebon. Selain itu, pembangunan Tol kawasan objek wisata belanja Batik
Kanci Pejagan juga memiliki dampak yang Trusmi.
cukup besar bagi Kawasan Objek Wisata 5. Bagaimana brand image di kawasan
Belanja Batik Trusmi. Umumnya wisatawan objek wisata belanja Batik Trusmi.
yang datang berasal dari daerah sekitar 6. Seberapa besar pengaruh shopping
Kabupaten Cirebon dan Jawa Tengah. experience terhadap brand image di
Akibatnya dari dibukanya jalan Tol Kanci Kawasan Objek Wisata Belanja Batik
Pejagan, wisatawan yang berasal dari Jawa Trusmi baik secara simultan maupun
Tengah banyak mengunjungi Kabupaten parsial.
Cirebon. Beriku adalah data statistik
mengenai jumlah kunjungan wisatawan 1.3 Tujuan Penelitian
nusantara ke Kawasan Objek Wisata Belanja Berdasarkan dari rumusan masalah
Batik Trusmi tahun 2007-2010: yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
TABEL 1 dalam penelitian ini untuk memperoleh
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN temuan mengenai:
NUSANTARA KE KAWASAN WISATA 4. Shopping experience di kawasan objek
BELANJA BATIK TRUSMI TAHUN wisata belanja Batik Trusmi terdiri dari
2007-2010 harga, karakteristik destinasi,
No. Tahun Jumlah merchandising, keaslian dan staff service
Wisatawan quality.
1 2007 431.099 5. Brand image di kawasan objek wisata
2 2008 270.080 belanja Batik Trusmi.
3 2009 465.955 6. Pengaruh shopping experience terhadap
4 2010 224.267 brand image di kawasan objek wisata
Sumber:Disbudparpora Kabupaten Cirebon, belanja Batik Trusmi baik secara
2011 simultan atau parsial.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi 1.4 Kegunaan Penelitian
tahun 2007-2010 mengalami penurunan. Adapun kegunaan dari penelitian ini
Penurunan jumlah yang signifikan terjadi adalah:
pada tahun 2010 yaitu sebanyak 241.688 1. Secara teoritis hasil penelitian ini
orang. diharapkan dapat memperluas kajian
Untuk meningkatkan jumlah ilmu manajemen pariwisata khususnya
kunjungan maka Disbudparpora kabupaten mengenai shopping experience
Cirebon melaksanakan strategi shopping khususnyaharga, karakteristik destinasi,
experience yang terdiri dari harga, merchandising, keaslian dan staff service
karakteristik destinasi, merchandising, quality yang dilakukan untuk
keaslian dan staff service quality. Dengan menciptakan brand image di kawasan
strategi shopping experience yang dilakukan objek wisata belanja Batik Trusmi serta
oleh Kawasan Objek Wisata Belanja Batik diharapkan penelitian ini dapat
Trusmi dapat menjadi suatu pengaruh kepada memperluas mengenai ilmu pemasaran
wisatawan untuk datang berkunjung dan pariwisata.
memberikan image yang baik terhadap 2. Secara praktis hasil penelitian ini
kawasan Trusmi ini. diharapkan dapat memberikan masukan
Berdasarkan latar belakang di atas, bagi pihak-pihak dalam bidang
maka perlu diadakan penelitian dengan judul pariwisata Kabupaten Cirebon,
“Pengaruh Shopping Experience terhadap khususnya bagi kawasan objek wisata
Brand Image Kawasan Objek Wisata Belanja belanja Batik Trusmi dalam upaya
Batik Trusmi (Survei terhadap Pengunjung menarik para wisatawan untuk
Kawasan Objek Wisata Belanja Batik menciptakan brand image ke Kabupaten
Trusmi. Cirebon melalui kegiatan shopping
experience. Diharapkan hasil penelitian
1.2 Rumusan Masalah ini dapat dijadikan masukan bagi pihak-
Berdasarkan uraian latar belakang pihak dalam bidang pariwisata dalam
yang telah dikemukakan di atas, maka upaya meningkatkan dan
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 122
PENGARUH SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND IAMGE KAWASAN OBJEK WISATA BELANJA BATIK
TRUSMI (Survei terhadap Pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi Kabupaten Cirebon)
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 123
Ranny Achni Novianti, Ridwan Purnama
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 124
PENGARUH SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND IAMGE KAWASAN OBJEK WISATA BELANJA BATIK
TRUSMI (Survei terhadap Pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi Kabupaten Cirebon)
adalah kunci dari sebuah brand image. Brand menghubungkan kepada merek
image Destinasiadalah alat untuk memerlukan analisa yang seksama dari
memperkuat identitas lokal suatu destinasi, konsumen dan kompetisi untuk
dan sebagai salah satu ajang untuk menentukan yang optimal dalam
memperlihatkan atau mengidentifikasi ciri memposisikan merek. Pengertian yang
khas yang terdapatdalam destinasi tersebut. paling dasar, asosiasi merek yang baik
Sebuah brand image yang positif diciptakan dengan meyakinkan
diciptakan oleh program pemasaran yang konsumen bahwa merek memiliki
memiliki strength (kekuatan), favourable kesesuaian atribut dan cukup
(Keuntungan), dan uniqueness (Keunikan), meyakinkan bermanfaat.
terhadap merek didalam ingatan. Berikut 3. Uniqueness merupakan Merek
merupakan dimensi dari brand image mempunyai suatu keuntungan yang
menurut Jansson dan Dominic (2006). kompetitif atau rancangan penjualan
1. Strength merupakan suatu fungsi dari yang unik dan itu meberikan konsumen
jumlah atau kualitas, dari pengolahan suatu alasan mengapa mereka perlu
informasi, dari pengolahan informasi membeli merek tertentu.
seperti halnya dalam menerima Berdasarkan kerangka pemikiran
kealamian mutu, dalam pengolahan itu. diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
Semakin seseorang memikirkan adanya shopping experience maka dapat
informasi produk dan dijadikan sebagai upaya dalam membentuk
menghubungkannya dengan dan membangun brand image dari sebuah
pengetahuan merek yang ada, maka yang kawasan objek wisata atau destinasi wisata.
lebih kuat dapat menghasilkan asosiasi Berikut akan disajikan gambar kerangka
merek. pemikiran mengenai pengaruh shopping
2. Favourability adalah memilih asosiasi experience terhadap brand image pada
yang unik dan menguntungkan untuk Gambar 1 berikut.
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 125
Ranny Achni Novianti, Ridwan Purnama
Destination
Marketing Shopping experience
= Diteliti
= Proses
GAMBAR 1
KERANGKA PEMIKIRAN PENGARUH SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND IMAGE KAWASAN OBJEK WISATA BELANJA BATIK
TRUSMI
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 126
PENGARUH SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND IAMGE KAWASAN OBJEK WISATA BELANJA BATIK
TRUSMI (Survei terhadap Pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi Kabupaten Cirebon)
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 127
Ranny Achni Novianti, Ridwan Purnama
hubungan antara variabel-variabel melalui dalam jangka waktu panjang. Pada penelitian
pengujian hipotesis. Metode tersebut dengan pembelian metode ini, informasi dari
dipergunakan untuk menjelaskan hubungan sebagian populasi dikumpulkan langsung
antara variabel-variabel penelitian melalui ditempat kejadian secara empirik dengan
pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono tujuan untuk mengetahui pendapat dari
(2008:11) yang dimaksud dengan metode sebagian populasi terhadap objek yang
survei yaitu ” Metode survei digunakan untuk sedang diteliti.
mendapatkan data dari tempat tertentu yang
alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti 3.2.2 Operasionalisasi Variabel
melakukan perlakuan dalam pengumpulan Penelitian ini meliputi dua variabel,
data, misalnya dengan mengedarkan yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
kuesioner, test, wawancara terstruktur dan Variabel bebas (X) yang diteliti dalam
sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam penelitian ini adalah shopping experience
eksperimen).” dengan yang memiliki lima sub variabel yang
Penelitian yang menggunakan metode terdiri dari harga (X1), karakteristik destinasi
ini, melakukan kegiatan pengumpulan (X2), merchandising (X3), keaslian (X4) dan
informasi dari sebagian populasi secara staff service quality (X5). Kemudian objek
langsung di tempat kejadian (empirik) penelitian yang menjadi variabel terikat (Y)
dengan tujuan untuk mengetahui pendapat yang diteliti adalah brand imageyang
dari sebagian populasi terhadap objek yang memiliki dimensi yang terdiri dari strength,
sedang diteliti. favourability dan uniquenes.
Metode pengembangan yang Pengoperasian variabel dari kedua
dipergunakan adalah cross sectional method. variabel yang dijadikan objek pada penelitian
Menurut Husein Umar (2009:42), cross ini menggunakan skala ordinal.
sectional method yaitu metode penelitian Operasionalisasi variabel penelitian disajikan
dengan cara mempelajari objek, dalam kurun pada Tabel 2.
waktu tertentu tidak berkesinambungan
TABEL 2
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel/ Sub
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
Variabel
1 2 3 4 5
Shopping Pengalaman berbelanja adalah
Experience (X) kegiatan belanja yang merupakan
aktivitas kontemporer rekreasi yang
didalamnya termasuk melihat,
menyentuh, mencari dan membeli,
dimana orang-orang atau wisatawan
untuk merasa nyaman dan santai serta
membantu wisatawan untuk sejenak
melupakan aktivitas sehari-hari.
(Darren J. Timothy, 2007:88)
Harga (X.1) Daya tarik harga Daya tarik harga Ordinal
yang ditawarkan yang ditawarkan
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 128
PENGARUH SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND IAMGE KAWASAN OBJEK WISATA BELANJA BATIK
TRUSMI (Survei terhadap Pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi Kabupaten Cirebon)
Variabel/ Sub
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
Variabel
1 2 3 4 5
Kesesuaian jam Tingkat Ordinal
buka showroom Kesesuaian jam
atau toko buka showroom
atau toko
Tingkat Ordinal
keramahan
karyawan
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 129
Ranny Achni Novianti, Ridwan Purnama
Variabel/ Sub
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
Variabel
1 2 3 4 5
Brand Image Brand image menjelaskan faktor-
(Y) faktor luar daripada produk atau jasa,
termasuk bagaimana brand image
menemukan jalannya sendiri untuk
kebutuhan fisik dan sosial. (Kotler
dan Keller, 2009:285)
Tingkat Ordinal
keungguan batik
Trusmi
dibandingkan
dengan batik lain
Tingkat Ordinal
kemenarikan
informasi yang
diberikan kepada
wisatawan
3.2.3 Metode Penarikan Sampel dalam penelitian ini sebesar 100 sampel dari
Sampel dalam penelitian ini yaitu jumlah populasi wisatawan nusantara pada
pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja tahun 2010 sebanyak 165.386 dengan
Batik Trusmi. Jumlah sampel yang diambil menggunakan rumus Slovin.
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 130
PENGARUH SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND IAMGE KAWASAN OBJEK WISATA BELANJA BATIK
TRUSMI (Survei terhadap Pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi Kabupaten Cirebon)
X1
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 131
Ranny Achni Novianti, Ridwan Purnama
TABEL 3
MATRIKS KORELASI ANTARA SUB VARIABEL SHOPPING
EXPERIENCE DENGAN BRAND IMAGE
TABEL 4
HASIL PENGUJIAN KOEFISIEN JALUR SERTA PENGARUH LANGSUNG DAN
TIDAK LANGSUNG VARIABEL SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND
IMAGE
Pengaruh Pengaruh Tidak Langsung Melalui
Langsung thitung
X R2YX1.1,.....YX1.5 Sig. Keputusan
terhadap X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
Y
X1.1 0,082 - -0,057 0,0045 -0,059 -0,093 0,1185 3,958 0,000 Ho ditolak
X1.2 0,007 -0,057 - -0,004 0,053 0,058 -0,0261 -1,135 0,259 Ho diterima
X1.3 0,037 0,004 -0,0035 - -0,0039 -0,0033 0,0384 -3,468 0,001 Ho ditolak
5
X1.4 0,567 0,059 0,053 -0,004 - 0,037 0,583 12,787 0,000 Ho ditolak
X1.5 0,006 -0,023 0,058 -0,003 0,037 - 0,001 1,408 0,162 Ho diterima
R2 0,7148
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 132
PENGARUH SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND IAMGE KAWASAN OBJEK WISATA BELANJA BATIK
TRUSMI (Survei terhadap Pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi Kabupaten Cirebon)
destinasi dan staff service quality terhadap merchandising (X1.2), dan keaslian (X1.3),
brand image. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap brand image dengan menggunakan
di atas dapat diketahui bahwa pengaruh model trimming disajikan dalam Tabel 5
shopping experienceterhadap brand image berikut ini:
adalah sebesar 0,7148 sedangkan koefisien
jalur variabel lain di luar variabel shopping
experience yaitu harga, merchandising, dan TABEL 5
keaslian ditentukan melalui: MATRIKS KORELASI ANTARA SUB
VARIABEL SHOPPING EXPERIENCE
PZ 1 R 2 Y ( X 1.1,.... X 1.5) DENGAN BRAND IMAGE
1 0,714 8 MENGGUNAKAN MODEL TRIMMING
Y X1.1 X1.3 X1.4
0,2852 -
Y
Hal tersebut berarti bahwa X1.1 1 0,414 0,201 0,773
sampai X1.5 bersama-sama mempengaruhi -
X1.1
brand image sebesar 71,48% dan sisanya 0,414 1 0,098 0,217
sebesar (0,2852)2 = 0,0813 x 100% = 8,13% - -
dipengaruhi faktor lain yang tidak masuk ke X1.3
0,201 0,098 1 0,031
dalam penelitian ini seperti promotion mix, X1.4 0,773 0,217 0,031 1
pengembangan produk, strategi penetapan Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010
harga, dan program pemasaran lainnya di Berdasarkan hasil matriks korelasi
Kawasan Objek Wisata Belanja Batik antara sub variabel shopping experience yaitu
Trusmi. harga, merchandising, dan keaslian terhadap
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis brand image diperoleh hasil korelasi secara
tersebut, terdapat dua sub variabel shopping berurutan yaitu harga(0,414), merchandising
experience yang tidak signifikan yaitu (-0,201), dan keaslian (0,773).
karakteristik destinasi dan staff service Keaslian tetap memperoleh korelasi
quality. Oleh karena itu, sub variabel yang terbesar, dengan nilai korelasi (0,773). Hal
tidak signifikan tersebut dihilangkan dalam tersebut dikarenakan keaslian Kawasan
penghitungan selanjutnya. Metode ini dalam Objek Wisata Belanja Batik Trusmiseperti
kajian path analysis disebut dengan model keunikan motif batik, kualitas batik, daya
trimming yaitu ”Deleting one path at a time tarik visual batik, kualitas keunikan souvenir
until a significant chi-square difference dan kualitas souvenir, mampu menarik
indicates trimming has gone too far. A non- wisatawan untuk datang berkunjung dan
significant chi-square difference means the berbelanja. Wisatawan akan lebih tertarik
researcher should choose the more dengan keaslian produk batik Trusmi
parsimonious model” (Garson, 2009). Dalam sehingga wisatawan akan datang berkunjung
hal ini model trimming dilakukan guna dan berbelanja ke Kawasan Objek Wisata
menghindari hasil yang tidak signifikan Belanja Batik Trusmi.
terhadap sub variabel shopping experience Berikut disajikan pengujian koefisien
yang disebabkan oleh dua sub variabel jalur setiap sub variabel shopping experience
tersebut sehingga data yang diperoleh diolah dan kontribusi secara langsung maupun tidak
kembali. Pengujian hipotesis selanjutnya langsung setiap sub variabel shopping
hanya terdiri dari tiga sub variabel yaitu experience terhadap brand image
harga, merchandising, dan keaslian. menggunakan model trimming pada Tabel 6
Hasil korelasi antara shopping sebagai berikut:
experience yang terdiri dari harga (X1.1),
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 133
Ranny Achni Novianti, Ridwan Purnama
TABEL 6
HASIL PENGUJIAN KOEFISIEN JALUR SERTA PENGARUH LANGSUNG DAN
TIDAK LANGSUNG VARIABEL SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND
IMAGE MENGGUNAKAN MODEL TRIMMING
Pengaruh Pengaruh Tidak Langsung
Langsung Melalui R2YX1.1,.....YX1. thitung
X Sig. Keputusan
terhadap 5
X1.1 X1.3 X1.4
Y
X1.1 0,414 - -0,098 0,217 0,189 4,110 0,000 Ho ditolak
X1.3 -0,201 -0,098 - 0,031 0,015 -3,577 0,001 Ho ditolak
X1.4 0,773 0,217 0,031 - 0,574 12,731 0,000 Ho ditolak
R2 0,778
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 134
PENGARUH SHOPPING EXPERIENCE TERHADAP BRAND IAMGE KAWASAN OBJEK WISATA BELANJA BATIK
TRUSMI (Survei terhadap Pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi Kabupaten Cirebon)
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 135
Ranny Achni Novianti, Ridwan Purnama
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 2, 2011 - 136