You are on page 1of 15

PEMBINAAN KEPALA DESA TERHADAP POSYANDU DI DESA BARU

KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2017

Oleh: Valeria Oktoviani


Pembimbing: Dr.H. Ali Yusri, MS
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

This study is entitled "Guiding the Village Head Against Posyandu in


Baru Village, Siak Hulu District, Kampar Regency in 2017" This research is
motivated by the inadequate guidance and implementation of the Posyandu in Baru
Village, Siak Hulu Subdistrict, Kampar Regency, which based on Regent
Regulation No. 6 of 2017 concerning Guidelines for Implementing Public Health
Insurance and Kampar Law No. 15 of 2009, in which the Kampar District
Government instructed health socialization and monitoring on a quarterly basis,
but the implementation of the socialization and assistance had not yet been carried
out. The formulation of the problem in this study is "How is the Development of
Community Health Centers Against Posyandu in Baru Village, Siak Hulu District,
Kampar Regency in 2017". The method used in this study is a qualitative method
that explains data descriptively. Data collection techniques used were interviews
and documentation. While the data source used is primary data obtained from the
research location in the form of research informants and subsequently supported
by secondary data in the form of document data.
The results of this study indicate that both the guidance and application of the
implementation of posyandu have not been fully implemented either in the
implementation of child birth and mortality reporting, procurement of posyandu
facilities and infrastructure, socialization by posyandu cadres and distribution of
vaccines and vitamins to posyandu in posyandu in Baru Village Siak Hulu District,
Kampar Regency.

Keywords: Development of Posyandu, Socialization of Vaccine and Vitamin


Distribution

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 1


PENDAHULUAN menjadi hak rakyat Indonesia,
Kesehatan merupakan Hak mengenai hal ini dijelaskan
Asasi Manusia yang tertuang dalam bahwasanya rakyat Indonesia berhak
UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1), mendapatkan kesehatan yang baik
menyebutkan bahwa “setiap orang yang tertera dalam UU nomor 39
berhak hidup sejahtera dan batin, tahun 1999 tentang Hak Asasi
bertempat tinggal, dan mendapatkan Manusia.
lingkungan hidup yang baik dan sehat Penyuluhan kesehatan dalam
serta berhak memperoleh pelayanan upaya untuk meningkatan
kesehatan”. Selanjutnya pada Pasal kemampuan masyarakat melalui
34 ayat (3) ditegaskan bahwa “negara pembelajaran dari, oleh dan untuk
bertanggung jawab atas penyediaan masyarakat agar dapat mandiri
fasilitas pelayanan kesehatan dan menolong diri sendiri serta
pelayanan umum yang layak”. mengembangkan kegiatan sumber
Kesehatan juga dapat diartikan daya masyarakat yang sesuai dengan
sebagai investasi, sehingga perlu kondisi sosial budaya setempat yang
untuk diupayakan, diperjuangkan dan berwawasan kesehatan.
ditingkatkan oleh setiap individu dan Banyaknya permasalahan
seluruh komponen bangsa agar kesehatan di Indonesia dapat dicegah
masyarakat yang optimal. Hal ini melalui kegiatan penyuluhan
perlu dilakukan, karena kesehatan kesehatan yang sejalan dengan
bukanlah tanggung jawab pemerintah perkembangan paradigma
saja namun juga masyarakat dan pembangunan. Hal ini sudah
swasta. ditetapkan arah pembinaannya dalam
Undang-Undang No. 36 tahun Rencana Pembangunan Jangka
2009 tentang kesehatan pada pasal 5 Menengah (RPJM) dibidang
dijelaskan; kesehatan. Kondisi pembangunan
1. Menegaskan bahwa setiap orang kesehatan ini diharapkan mampu
mempunyai hak yang sama dalam mewujudkan kesehatan masyarakat
memperoleh akses atau sumber yang ditunjukkan dengan semakin
daya dibidang kesehatan. baiknya indikator pembangunan
2. Ditegaskan bahwa setiap orang Sumber Daya Manusia (SDM)
mempunyai hak dalam seperti, meningkatnya derajat
memperoleh pelayanan kesehatan kesejahteraan dari status gizi
yang aman, bermutu, dan masyarakat, meningkatnya
terjangkau. kesetaraan gender, meningkatnya
3. Bahwa setiap orang berhak secara tumbuh kembang dan kesejahteraan
mandiri dan bertanggung jawab perlindungan masyarakat,
menentukan sendiri pelayanan terkendalinya laju pertumbuhan
kesehatan yang diperlukan bagi penduduk, serta menurunnya
dirinya. kesenjangan antar individu,
Hal ini diperkuat dengan kelompok masyarakat dan antar
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor daerah dengan tetap mengutamakan
10 tahun 2018 tentang Pengawasan di upaya preventif dalam bidang
Bidang Kesehatan, untuk berjalannya kesehatan.
program kesehatan yang menyentuh Pembinaan pengaturan
semua kalangan masyarakat. Selain dibidang kesehatan memberikan
itu kesehatan merupakan hal yang kewenangan kepada Pemerintahan

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 2


Daerah untuk mengatur dan perubahan. Berdasarkan UU Nomor
mengurus sendiri permasalahan 23 Tahun 2014, kewenangan
kesehatan yang ada di lingkungan pemerintahan daerah meliputi hal-hal
daerah tersebut yang biasa disebut sebagai berikut.
dengan Otonomi Daerah yang 1. Pemerintah daerah
disesuaikan dengan kondisi daerah menyelenggarakan urusan
tersebut serta tidak menyalahi pemerintahan menurut asas
perundang-undangan yang ada. otonomi dan tugas pembantuan
Otonomi daerah adalah hak, dengan prinsip otonomi seluas-
wewenang, dan kewajiban daerah luasnya sesuai dalam sistem
otonom untuk mengatur dan Negara Kesatuan Republik
mengurus sendiri urusan Indonesia.
pemerintahan dan kepentingan 2. Pemerintah daerah melaksanakan
masyarakat setempat sesuai dengan urusan pemerintahan konkuren
peraturan perundang-undangan. yang diserahkan oleh pemerintah
Namun seiring perjalanan waktu pusat menjadi dasar pelaksanaan
dasar hukum yang mengatur otonomi daerah dengan berdasar
mengenai hal ini mengalami atas asas tugas pembantuan.
perevisian dan berkaitan langsung 3. Pemerintahan daerah dalam
dengan desentralisasi atau melaksanakan urusan
pelimpahan wewenang yang pemerintahan umum yang
dilakukan oleh pemerintahan pusat ke menjadi kewenangan presiden
pemerintahan daerah. Desentralisasi dan pelaksanaannya dilimpahkan
adalah penyerahan Urusan kepada gubernur dan bupati/wali
Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kota, dibiayai oleh APBN.
kepada daerah otonom berdasarkan Selaras dengan berjalannya
Asas Otonomi, pengertian ini sesuai pelaksanaan desentralisasi di
dengan Undang-Undang nomor 23 Indonesia, setiap pemerintahan kota
tahun 2014. dan kabupaten melakukan
UU Nomor 23 Tahun 2014 pembenahan menuju ke arah
tentang Pemerintahan Daerah telah terselenggaranya desentralisasi yang
disempurnakan sebanyak dua kali. baik. Oleh Karena itu di dalam
Penyempurnaan yang pertama Kerangka Desentralisasi pemerintah
dengan dikeluarkannya Peraturan juga mempunyai tugas
Pemerintah Pengganti Undang- kewenangannya yang diatur dalam
Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang keputusan Menkes RI No. 004/
Perubahan atas Undang-Undang Menkes /SKI/2003 Yang berisi
Nomor 23 Tahun 2014 tentang tentang Pembinaan dan Strategi
Pemerintahan Daerah. Adapun Desentralisasi Bidang Kesehatan.
perubahan kedua ialah dengan Begitu juga dengan Pemerintah
dikeluarkannya Undang-Undang Kabupaten Kampar sendiri sudah
Nomor 9 Tahun 2015 tentang memiliki Peraturan Daerah atau
Perubahan Kedua atas Undang- kewenangan dalam mengelola sendiri
Undang Nomor 23 Tahun 2014 untuk mengurus masalah
tentang Pemerintahan Daerah. Seiring kesehatannya yang diatur dalam
berubahnya susunan pemerintahan Peraturan Daerah (PERDA) Kampar
daerah, kewenangan pemerintah No. 15 Tahun 2009 Tentang Retribusi
daerah pun mengalami beberapa Pelayananan Kesehatan dan Jaringan

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 3


nya. Dimana berdasarkan Perda No upaya kesehatan yang menyeluruh
15 Tahun 2009 mengatur tentang : yang menitik beratkan pada kesehatan
1. Retribusi Rawat Jalan dan IGD individu yang kemudian kesehatan
2. Kelas Perawatan masyarakat. Sesuai dengan Peraturan
3. Pemeriksaan dan pengujian Bupati No 6 Tahun 2017. Salah satu
Kehatan bentuk upaya pemberdayaan
4. Obat –Obatan dan Bahan Habis masyarakat dengan melakukan
Pakai penyuluhan di bidang kesehatan
Pemendagri No 54 Tahun 2007 seperti menumbuh kembangkan
tentang “ Pedoman Pembentukan kegiatan posyandu.
Kelompok kerja operasional Mengacu kepada Perda Kampar
Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu. No 15 tahun 2009 pemerintah
Pasal 19 Ayat 4 yaitu Pembinaan Kabupaten Kampar menurunkan
Kepala Desa Sebagai mana dimaksud instruksi ke tingkat Kecamatan untuk
dalam Pasal 18 ayat 4 antara lain melakukan sosialisasi dan monitoring
melakukan: kesehatan khususnya pelayanan
- Melakukan Fasilitas Pelaksanaan posyandu per triwulan atau 3 bulan
kegiatan pembinaan sekali dengan didampingin dengan:
- Memberikan bantuan pembiayaan - Personil kesehatan dari dinas
kepala Pokja Posyandu Desa kesehatan
Peranan Kepala Desa Baru dalam - Dinas Sosial
pelaksanaan Pembinaan terhadap - Penyuluhan Posyandu
Posyandu belum sepenuhnya Ketiap-tiap kecamatan yang ada di
terlaksana dimana sebagai pembina lingkungan kabupaten Kampar dan
yang diharapkan dapat melakukan hasil penyuluhan maupun monitoring
pembinaan adalah kepala Desa Baru diharapkan dapat memantau dan
dan jajaran nya bekerja sama dengan mnegurangi angka kematian terhadap
Bidan Puskesmas, Sedangkan yang di anak dan ibu di tingkat kecamatan
bina dalam hal ini adalah Kader Berdasarkan Perda No 15 dan
Posyandu dan Ketua. Dimana dalam Peraturan Bupati No 6 Tahun 2017,
melakukan pembinaan baik Kader dimana permasalahan yang penulis
dan Pengurus Posyandu bekerja sama teliti di lapangan kurang berjalannya
memberikan pelayanan kesehatan pembinaan Pemerintah Desa terhadap
kepada masyarakat seperti imunisasi Posyandu di Desa Baru Tahun 2017
kepada Bayi, Balita dan pelayanan di mana pelaksanaan pembinaan yang
kesehatan Kepada Ibu Hamil. Dan seharusnya dapat dilaksanakan oleh
Peraturan Bupati Kampar No 6 Tahun pemerintah Desa yaitu atas
2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan wewenang Kepala Desa
Jaminan Kesehatan Daerah Selain intruksi terhadap
(Jamkesda). Arah pembinaan yang monitoring dan penyuluhan terhadap
dibuat khususnya dibidang kesehatan tingkat kesehatan masyarakat
dilaksanakan dengan kabupaten di tingkat kecamatan,
mengimplementasikan derajat Pemerintah Kabupaten Kampar juga
kesehatan masyarakat seperti upaya tetap meminta pelaksanaan
pengobatan penyakit dan pemulihan sosialisasi, monitoring, dan
kesehatan pasca terserang penyakit. penyuluhan ke tingkat desa yang ada
Selanjutnya pembinaan yang dibuat di masing-masing kecamatan.
diarahkan pada penyelenggaraan Seluruhnya itu di bawahi dengan

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 4


masing-masing camat. Untuk tingkat b. Membentuk pengurus sebagai
kecamatan, dimana camat yang diberi pengelola Posyandu
mandat oleh Pemkab Kampar untuk 4. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan
melakukan pelaksanaan melalui rencana :
monitoring, sosialisasi dan a. Pelaksanaan posyandu di
penyuluhan tetap per triwulan namun lapangan 1 bulan sekali
untuk pelaksanaan pelayanan b. Pengumpulan data sehat dari
kesehatan tetap dilakukan 1x sebulan masyarakat
dengan membuat hasil laporan seperti c. Laporan Kegiatan
- Laporan monitoring kesehatan 5. Evaluasi
terhadap pelayanan kesehatan di a. Evaluasi hasil kegiatan yang
tiap-tiap berjalan
puskesmas desa, posyandu, b. Evaluasi hasil kegiatan sesuai
lingkungan kebersihan desa besar waktu yang sudah
dilakukan 1xsebulan ditentukan
- Laporan sosialisasi ke desa yang Adapun pembentukan
ada di bawah pengawasan struktur Posyandu tersebut mengacu
masing-masing camat dilakukan kepada Peraturan Bupati Kampar No
1x sebulan 6 Tahun 2017 ternyata pelaksanaan
- Laporan penyuluhan ke desa-desa nya dilapangan tidak sesuai karena
berdasarkan intruksi masing– pelaksanaan di lapangan dilakukan 3
masing camat terhadap kesehatan, bulan sekali. Meskipun pelaksanaan
pelayanan dan pelaksanaan di lapangan di arahkan 1 bulan
posyandu, pemeriksanaan sekali,namun kenyataan dilapangan
kesehatan ibu dan anak dilakukan tidak dapat dilaksanaan karena
1x sebulan kurang nya petugas sosialisasi dari
Pemkab Kampar dalam Pembina di lapangan yang turun ke
pembuatan struktur Posyandu di desa-desa.
Kabupaten Kampar melalui Proses Pada dasarnya angka kematian
sebagai berikut : Ibu dan bayi yang tinggi dialami oleh
1. Mempersiapkan sosial / masyarakat yang kurang mampu,
sosialisasi rendahnya tingkat kesadaran, dan
a. Persiapan masyarakat sebagai keterbatasan alat yang dimiliki.
pengelola posyandu Untuk itu program posyandu ini
b. Persipan masyarakat sebagai disuguhkan untuk memberikan akses
pemakai jasa posyandu penyuluhan kesehatan, yang
2. Merumuskan masalah di lapangan dimaksudkan untuk menghilangkan
a. Dengan melakukan survey hambatan finansial yang dialami oleh
untuk mengetahui masyarakat yang kurang mampu,
permasalahan. yang diharapkan mampu untuk
b. Menyajikan / membuat hasil menurunkan AKI dan AKB. Pada
survey dasarnya hal ini telah di jelaskan
3. Perencanaan pemecahan masalah dalam PMK nomor 59 tahun 2014
berdasarkan rumusan dilapangan tentang Standar Tarif Pelayanan
dengan : Kesehatan dalam Penyelenggaraan
a. Menunjukkan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Posyandu dilapangan Nasional.

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 5


Desa Baru di Kecamatan Siak dimana masyarakat yang menjadi
Hulu, Kabupaten Kampar adalah kader harus warga Desa Baru
salah satu desa yang sering dikatakan 3. Masyarakat memilki tempat untuk
sebagai desa tertinggal, kebanyakan penyelenggarakan kegiatan
masyarakatnya memiliki semboyan posyandu
banyak anak banyak rejeki. Oleh Dengan adanya syarat tersebut maka
karena itu, tingkat pertumbuhan kepala desa akan mengajukan kepada
penduduk desa ini dianggap masih Puskesmas setempat untuk
tinggi, dan masyarakat yang masih melakukan pelaksanaannya:
banyak menggunakan cara–cara yang 1. Sosialisasi
tradisonal. Contohnya masyakakat 2. Menetapkan tanggal pelaksanaan
masih banyak menggunakan tenaga posyandu
dukun untuk membantu persalinan, 3. Menunjuk tenaga bidan sebagai
tak hanya itu dalam menyembuhkan tenaga medis
berbagai macam penyakit penduduk 4. Menyediakan vaksin, vitamin,
desa masih mempercayakan kepada makanan pendamping, dll.
dukun, hal ini dilakukan karena Apabila segala kegiatan posyandu
mengingat menggunakan cara berjalan dengana sebagaimana
tradisional lebih menghemat biaya baiknya, maka desa akan mengajukan
dari pada menggunakan tenaga medis pembangunan gedung posyandu
yang dianggap masyarakat mahal. dengan fasilitas yang ada.
Untuk itu Pemerintah Berdasarkan Permasalahan di
Kabupaten Kampar berusaha keras atas, maka penulis tertarik untuk
mensosialisasikan berbagai program mengadakan penelitian dengan
penyuluhan kesehatan kepada berjudul “Pembinaan Kepala Desa
masyarakat khususnya pada Kepada Posyandu di Desa Baru
masyarakat Desa Baru, Kecamatan Kecamatan Siak Hulu Kabupaten
Siak Hulu. Salah satunya dengan Kampar Pada Tahun 2017”
pengadaan Posyandu seperti dalam Berdasarkan latar belakang
Perpres nomor 27 tahun 2009 tentang diatas dan hasil wawancara, penulis
Pelayanan Terpadu. mengidentifikasikan beberapa
Hal ini dilakukan oleh Pemerintah masalah yang dapat dijadikan bahan
Kampar untuk mengubah pola pikir penelitian sebagai berikut:
masyarakat dari yang tradisional 1. Masih kurangnya pelaksanaan
menuju masyarakat yang modern. laporan yang dilakukan masing-
Tidak hanya mensosialisasikan masing posyandu ke Puskesmas
berbagai program penyuluhan dan Desa terhadap pertumbuhan
kesehatan pemerintah Kabupaten dan kematian bayi yang ada di
Kampar tetapi juga menyedikan dana masing-masing posyandu yang ada
khusus yang diambil dari APBD. di Desa Baru. Hal ini dapat di lihat
Adapun persyaratan pembentukan dari tidak mengertinya kader
posyandu: posyandu dalam memberi laporan
1. Masyarakat mengajukan ke desa ke pusat. (Wawancara dengan
untuk pembentukan Posyandu di Pihak Puskesmas Kecamatan
desanya dengan jumlah palaing Siak Hulu).
sedikit 75 orang 2. Jarak tempuh yang sangat jauh dan
2. Masyarakat sudah memiliki ketua akses yang kurang bagus yang
yang akan diajadikan kader membuat pihak pemerintah dari

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 6


Kabupaten sulit untuk mendatangi Untuk menganalisa bentuk
desa. (Wawancara dengan Pihak Pembinaan yang dilakukan
Puskesmas Kecamatan Siak Pemerintah Desa Baru Terhadap
Hulu) Posyadu di Desa Baru
3. Kurangnya kesadaran dari pihak Kecamatan Siak Hulu Kabupaten
masyarakat desa terhadap Kampar Pada Tahun 2017 ?
pentingnya Posyandu, dan lebih 2. Manfaat Penelitian
memilih berobat kepada Dukun Pengembangan Ilmu
beranak, karena mereka Pengetahuan tentang Pembinaan
menganggap berobat di Puskesmas terhadap Posyandu. Selain itu
atau Posyandu akan mengeluarkan juga sebagai bahan latihan bagi
biaya yang sangat besar dan penulis dalam menulis karya
memakan waktu seharian. ilmiah dan penerapan ilmu yang
(Wawancara dengan Pihak penulis peroleh dan sebagai
Puskesmas di Desa Baru) bahan bacaan penambah
Data Sebagai Berikut : informasi bagi pembaca.
Berdasarkan wawancara 3. Kegunaan metodologis, hasil
dengan pihak posyandu dapat di penelitiian ini diharapkan
simpulkan bahwa Penerapan menjadi bahan acuan bagi
Pembinaan kesehatan belum berjalan penelitian berikutnya.
dengan baik atau terlaksana dengan
baik di Desa Baru, Sehingga Pihak Tinjauan Pustaka
Pemerintah Kabupaten Kampar harus Penelitian Terdahulu
lebih memperhatikan lagi kesehatan Encang Saefudin, Ilmu
masyarakatnya terutama yang berada Pustaka, Fakultas Ilmu Komunikasi
di Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu Universitas Padjajaran 2017 dalam
yang bisa dikatakan masih Jauh judul “Peran Posyandu Sebagai Pusat
tertinggal disamping dengan jarak Informasi Kesehatan Ibu dan Anak”
tempuh atau akses yang ditempuh Hasil Penelitian ini membahas
membutuhkan waktu yang lumayan Presepsi masyarakat terhadap
banyak. Program Posyandu cukup tinggi.
Posyandu memiliki peranan penting
Rumusan Masalah dalam meningkatkan kualitas
1. Bagaimana Pembinaan yang kesehatan ibu dan anak memlalui
dilakukan Pemerintah Desa proses pelayanan kesehatan, dan
Terhadap Posyandu di Desa Baru Posyandu sudah menjadi pusat
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten informasi kesehatan masyarakat.
Kampar Pada Tahun 2017? Merry Karundeng, Ilmu
2. Faktor–faktor apa saja yang Keperawatan, Fakultas Kedokteran
menghambat Pembinaan yang Universitas Sam Ratulangi 2015
dilakukan Pemerintah Desa dalam judul “Hubungan Pemanfaatan
Terhadap Posyandu di Desa Baru Posyandu Dengan Status Gizi Balita
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranota
Kampar Pada Tahun 2017? Weru Kota Manado. Hasil Penelitian
ini membahas Kegiatan Posyandu
Tujuan dan Manfaat Penelitian sangat penting dalam mengontrol
1. Tujuan Penelitian perkembanagn sang balita terutama
dalam hal status gizi balita, dan

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 7


mengharapkan agar para ibu lebih dan cara untuk mencapai tujuan itu.
aktif lagi dalam memanfaatkan Pada prinsipnya, pihak yang
kegiatan posyandu membuat kebijakan pembinaan itu
Sefti Rompas, Ilmu mempunyai kekuasaan untuk
Keperawatan Fakultas Kedokteran melaksanakannya. Pembinaan adalah
Universitas Sam Ratulangi 2016 keputusan pemerintahan yang dibuat
dalam judul “Hubungan Pengetahuan oleh seseorang yang memegang
Ibu dan Peran Kader Dengan kekuasaan baik formal maupun
Kunjungan Balita di Posyandu informal.
Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng”. Dalam kamus Bahasa Indonesia
Hasil Penelitian ini membahas pembinaan berasal dari kata bijak
bagaimana hubungan pengetahuan yang berarti pandai, mahir.
ibu dengan kunjungan balita di Pembinaan berarti kepandaian,
posyandu dan hubungan peran kader kemahiran, kebijaksanaan dalam
dengan kunjungan balita di posyandu, suatu rangkaian konsep dan azas yang
sehingga terdapat hubungan menjadi garis besar dan dasar rencana
signifikan antara pengetahuan ibu dan pelaksanaan suatu pekerjaan,
kader dengan kunjungan balita di kepemimpinan, dan cara bertindak
posyandu wilayah kerja puskesmas dalam pemerintahan atau organisasi
Pineleng. sebagai pernyataan cita-cita, tujuan,
Sunarto Kadir, Ilmu prinsip, atau maksud sebagai garis
Keperawatan Fakultas Ilmu pedoman untuk manajemen dalam
Keperawatan Universitas Negeri usaha mencapai sasaran.
Gorontalo 2017 dalam judul “Peran Menurut Thoha (2006:56), dalam
Kader Kesehatan Pada Saat Posyandu arti luas pembinaan mempunyai dua
Dalam Upaya Peningkatan Status aspek pokok yaitu:
Gizi Balita” Hasil Penelitian ini a. Pembinaan merupakan Pratika
membahas tentang bahwa setiap sosial, bukan event yang
kegiaatn posyandu para kader terlebih tunggal atau terisolir.
dahulu melakukan persiapan Pembinaan yang dihasilkan
posyandu seperti, menyiapkan pemerintah berasal dari segi
timbangan bayi, KMS kedalam buku kejadian dalam masyarakat dan
register atau buku bantu kader, dipergunakan pula untuk
melakukan evaluasi hasil kegiatan, kepentingan masyarakat.
dan merencanakan kegiatan dari Pratika Sosial merupakan
posyandu yang akan datang, persoalan atau problema
Melaksanakan penyuluhan kelompok masyarakat, problema ini
maupun individu dengan cara kemudian dijadikan isu. Isu
mengunjungi rumah ibu yang inilah yang selanjutnya dapat
memiliki masalah tentang status gizi. menjadi pembinaan. Oleh
karena itu, pembinaan tumbuh
Teori dari suatu peristiwa yang benar-
Pembinaan benar terjadi dalam suatu
Mirriam Budiarjo (2013:20) pratika dari masyarakat
Pembinaan adalah suatu kumpulan b. Pembinaan adalah suatu
keputusan yang diambil oleh peristiwa yang ditimbulkan
seseorang pelaku atau kelompok untuk mendamaikan
politik, dalam usaha memilih tujuan “claim”dari pihak-pihak yang

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 8


konflik, atau untuk pelaksanaan pembinaan yang
menciptakan “incentive” bagi dilakukan Pemerintah Desa Baru
tindakan bersama bagi pihak- ke desa–desa yang ada di
pihak yang ikut menetapkan Kecamatan Siak Hulu. Dalam
tujuan tetapi mendapatkan pelaksanaannya pembinaan
perlakuan yang tidak rasional penelitian ini dilakukan Desa Baru
dalam usaha bersama tersebut. Kabupaten Kampar dalam
Setiap peraturan daerah, pelaksanaan Posyandu sehingga
undang-undang maupun pembinaan dapat terlaksana:
akan selalu terkait dan dikaitkan atau a. laporan angka kelahiran/
bakan dipengaruhi oleh sistem kematian bayi di masig-masing
politik, sistem pemerintahan atau posyandu
suasana politik atau bahkan keinginan b. Terlaksananya sarana dan
power elit pada suatu waktu. Senada prasarana posyandu di masing-
dengan hal tersebut, (Nugroho, masing posyandu
2003:7), mengemukakan bahwa seperti gedung, kursi,
pembinaan adalah suatu aturan yang timbangan
mengatur kehidupan bersama yang c. Terlaksananya sosialisasi oleh
harus ditaati dan berlaku mengingat kader Posyandu
seluruh warganya. Setiap pelanggaran d. Terdistribusinya vaksin,
akan diberi sanksi sesuai dengan vitamin, makanan tambahan, dll ke
bobot pelanggaran yang dilakukan masing-
dan sanksi dijatuhkan didepan masing Posyandu.
masyarakat oleh lembaga yang 2. Pembinaan merupakan suatu
mempunyai tugas menjatuhkan keputusan baik seseorang maupun
sanksi. kelompok untuk mencapai tujuan.
Adapun Faktor Pendukung Dalam hal ini keputusan yang
dan Penghambat Pembinaan. Dalam dilakukan Pemerintah Desa Baru
pelaksanaan pembinaan selalu Kabupaten Kampar dalam
muncul hal-hal yag tidak sesuai pelaksanaan Posyandu. Adapun
dengan keinginan. Sehingga dapat Pembinaan yang diharapkan
dikatakan bahwa apabila masyarakat terlaksana oleh Pemerintah Desa
atau objek pembinaan tidak mematui Baru seperti :
atu melaksanakan kebijkan tersebut, a. Adanya pembinaan dalam
maka hal ini merupakan penghambat penyediaan angka pertumbuhan
dari penerapan pembinaan. dan anagka
kematian di masing-masing
Defenisi Konseptual Posyandu
Definisi konsep merupakan salah b. Tersedianya sarana dan
satu langkah untuk, menghindari prasarana baik gedung, kursi, dan
pemaknaan atau persepsi dari istilah timbangan di
yang digunakan dalam menjelaskan masing-masing posyandu
pembahasan atas masalah penelitian. c. Terlaksananya sosialisasi oleh
Adapun definisinya sebagai berikut : masing-masing kader Posyandu
1. Penerapan merupakan langkah – d. Tersedianya vaksin,vitamin dan
langkah yang dilakukan dalam makanan tambahan bagi bayi di
melaksanakan suatu tujuan. Dalam masing-
hal ini penerapan dalam masing Posyandu

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 9


3. Posyandu merupakan pusat Kabupaten Kampar belum berjalan
pelaksanaan penyuluhan terpadu dengan Baik sesuai dengan Perda
yang melayani kesehatan Kampar No.15 tahun 2009.
masyarakat khususnya bagi ibu
dan balita. Informan Penelitian
4. Desa Baru merupakan salah satu Sumber data paada penelitian
desa yang terletak di Kabupaten ini adalah informan, yaitu orang yang
Kampar Kecamatan Siak Hulu menjadi sumber data dalam penelitian
dimana dilakukannya penelitian. atau orang yang memberikan
keterangan dalam penelitian dengan
Metode Penelitian menegambil informan terpilih oleh
Metode Penelitian di peneliti dengan cermat hingga relevan
definisikan sebagai ajaran mengenai dengan desain serta orang yang
cara-cara yang digunakan dalam dianggap paling tahu tentang
proses penelitian. Metode berguna pemasalahan yang diteliti, dalam
untuk memberikan ketetapan, pemilihan informan, peneliti
kebenaran dan pengetahuan yang menggunakan teknik pengambilan
mempunyai nilai-nilai ilmiah yang pusfosil sampling. Adapun Informan
tinggi. Untuk itu peneliti ini akan pada penelitian ini antara lain:
memaparkan beberapa cara sebagai
alasan untuk mencapai kebenaran Jenis dan Sumber Data
ilmiah, yakni jenis penelitian, lokasi Untuk memperoleh data dan
penelitian, informan penelitian, informasi yang baik, Penulis
teknik pengumpulan data, sumber menggunakan
data, dan analisis data yang penulis metode-metode berikut:
gunakan. a. Data Primer
Data Primer merupakan
Pendekatan Penelitian sumber data yang peneliti peroleh
Penelitian ini menggunakan langsung dari sumber asli diantaranya
pendekatan kualitatif, bertujuan untuk adalah berupa opini subyek (orang)
memberikan gambaran tentang suatu secara individual atau kelompok,
gejala/suatu masyarakat tertentu. hasil observasi terhadap suatu benda
Penelitian Kualitatif sebagai prosedur (fisik), kejadian atau kegiatan.
penelitian yang menghasilkan data Metode yang digunakan peneliti
deskriptif berupa kata-kata tertullis dalam mendapatkan data primer ini
atau lisan dari orang-orang dan yaitu metode observasi, wawancara
prilaku yang dapat diamati. mendalam dan dokumentasi .
b. Data sekunder
Lokasi Penelitian Data Sekunder merupakan
Pada penelitian ini penulis data penelitian yang diperoleh secara
mengambil lokasi di Provinsi Riau tidak langsung atau memalui media
tepatnya di Desa Baru Kecamatan perantara. Pengumpulan data
Siak Hulu Kabupaten Kampar. sekunder dilakukan melalui
Adapun alasan penulis mengambil dokumen-dokumen yang berkaitan
Lokasi penelitian ini adalah dan dianggap penting dalam
dikarenakan berdasarkan Penerapan penelitian ini. Dokumen-dokumen
Pembinaan tentang Posyandu di Desa tersebut berupa teks-teks yang dapat
Baru Kecamatan Siak Hulu ditafsirkan lebih lanjut. Teks-Teks

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 10


tersebut berbentuk arsip-arsip, koran ahli yang berkaitan dengan
harian, website, atau hasil penelitian penelitian.
yang pernah dilakukan terhadap Teknik Analisis Data
permasalahan yang berkaitan dengan Untuk mendapatkan jawaban
penelitian ini. terhadap masalah yang diteliti penulis
menggunakan metode analisis
Teknik Pengumpulan Data kualitatif yaitu suatu upaya sistematis
a. Observasi untuk melakukan penelitian yang
Observasi yang dimulai dari pertanyaan mengenai
dilakukan adalah observasi suatu hal atau suatu alat untuk melihat
langsung. Dimana peneliti sejauh mana suatu proses terjadi pada
melakukan kunjungan langsung suatu fenomena sosial atau hukum.
kelapangan berkaitan dengan
perilaku atau kondisi lingkungan Pembahasan
yang relevan dengan maksud Pembinaan
penelitian ini sebagai tambahan Laporan Angka Kelahiran dan
dimensi-dimensi baru dalam Kematian Bayi
konteks memahani fenomena Berdasarkan laporan tertulis
yang diteliti tersebut. dari masing-masing posyandu dimana
b. Wawancara laporan angka kelahiran dan kematian
Wawancara adalah bayi serta pertumbuhan bayi di
pertemuan dua orang secara masing-masing posyandu tidak
langsung untuk bertukar seluruhnya lengkap. Adapun
informasi dan ide melalui tanya penerapan yang diberlakukan oleh
jawab sehingga dapat dibangun Kepala Desa Baru dalam melakukan
makna dalam suatu topik pembinaan yaitu salah satunya
tertentu. Tujuan wawancara dengan memberikan laporan terhadap
adalah mengumpulkan data atau angka kelahiran dan kematian bayi
informasi (keadaan, yang ada dan terdata di setiap
gagasan/pendapat, posyandu
sikap/tanggap, keterangan dan . menurut bidan Posyandu Bidan
sebagainya) dari suatu pihak Tince pada tanggal 24 Mei 2019
tertentu. menyatakan :
c. Dokumentasi “Jumlah kelahiran anak di klinik
Dokumentasi saya tercatat lebih banyak daripada
merupakan pelengkap dari yang disajikan oleh kader posyandu
penggunaan metode observasi untuk tahun 2018. Hal ini jelas
dan wawancara dalam penelitian diakibatkan tidak semua masyarakat
kualitatif, dokumen berupa studi terserap dalam posyandu yang ada di
kepustakaan yakni menelusuri, Desa Baru. Hal tersebut karena
mengumpulkan data, mencatat banyaknya angka kelahiran anak di
data tertulis dan keterangan klinik praktek saya karena
ilmiah dari buku-buku, jurnal- masyarakat pendatang yang bekerja
jurnal dan dokumen yang dan pindah ke Desa Baru dan mereka
berisikan peraturan-peraturan masih belum melapor dan
hukum-hukum, pendapat- mendaftarkan keluarga mereka di
pendapat, teori-teori dari para Desa Baru, sehingga jumlah
kelahiran anak lebih banyak tercatat

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 11


di klinik dibandingkan di Posyandu. Berdasarkan pernyataan
Sedangkan penerapan pencatatan tersebut jelas bahwa seluruh
yang diinstruksikan oleh Kepala Desa posyandu hanya satu posyandu
Baru hanya masyarakat yang datang Rosela yang memiliki sarana dan
ke posyandu yang adasaja.Kader- prasarana yang lengkap. Oleh sebab
kader yang ada di posyandu tidak itu jelas pembinaan dalam hal
dapat mendata angka kelahiran dan pengadaan sarana dan prasarana di
kematian karena mereka juga tidak Desa Baru terhadap posyandu yang
mengenal masyarakat pendatang dan ada kurang terlaksana.
keterbatasan sumber daya manusia
yang ada. Selain itu bentuk Sosialisasi Yang dilakukan Kader
penerapan pembinaan yang jarang Seperti yang dikemukakan oleh
sekali dilakukan Kepala Desa dan Kader Posyandu Mekar Jaya Ibu Eria
khususnya Camat Siak Hulu kepada Oktavia pada tanggal 26 Mei 2019 di
kader-kader posyandu yang ada rumahnya yang mengatakan :
menyebabkan pencatatan yang ada “Sosialisasi tidak dapat dilakukan
hanya sekedarnya saja”. hanya oleh kader saja. Apabila
sosialisasi dilakukan di saat
Pengadaan Sarana dan Prasarana pelaksanaan posyandu tidak akan
Pengadaan sarana dan efektif karena peserta posyandu
prasarana di masing masing posyandu datangnya tidak berbarengan.
tidak seluruhnya lengkap. Sedangkan apabila dilakukan
Adapun alasan pengurus dan mendatangi rumah ke rumah sangat
kader posyandu seperti yang memakan waktu dan belum tentu juga
dikemukakan oleh Reni kader jumpa dengan ibu-ibu yang memiliki
Posyandu Sakura pada tanggal 22 anak karena mereka juga punya
Mei 2019 mengatakan : kesibukan. Sedangkan sosialisasi
“Pengadaan sarana dan prasarana banyak tujuannya seperti
pada dasarnya diperoleh dari penyampaian program pemberian
kontribusi masyarakat dan pengurus makanan sehat, program KB,
Posyandu, namun Kepala Desa Baru program lomba bayi sehat, program
juga menyediakan bantuan seperti pemberian vitamin dan sebagainya.
timbangan dan bangunan posyandu. Selain itu instruksi pelaksanaan
Namun sampai sejauh ini bantuan sosialisasi juga datangnya dari
bangunan posyandu tidak ada dari kantor Desa, kami hanya melakukan
pemerintah desa. Hal tersebut yang apabila sempat saja”.
menyebabkan posyandu harus
menumpang di rumah masyarakat Pendistribusian Vaksin dan
atau ada yang di rumah ketua atau Vitamin
pengurus posyandu. Posyandu tetap Pendistribusian Vaksin dan vitamin
berjalan meskipun sarana dan dilakukan oleh puskesmas Siak Hulu
prasarana tidak memadai karena III ke masing-masing posyandu setiap
sudah didaftarkan dan kebutuhan kali pelaksanaan posyandu. Meskipun
masyarakat. Oleh sebab itu meskipun dalam instruksinya pelaksanaan
sarana dan prasarana tidak lengkap posyandu dilakukan sekali sebulan,
yang penting kontribusi dari namun karena pelaksanaan posyandu
masyarakat tetap ada ya pelaksanaan lebih sering dilakukan sekali tiga
posyandu kami jalankan”, bulan maka pemberian vaksin dan

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 12


vitamin dilakukan sekali tiga bulan yang dilaporkan bahwa sarana dan
atau sekali dua bulan tergantung prasarana yang dimiliki oleh masing-
pelaksanaan posyandu. masing posyandu masih jauh dari
cukup dan lengkap
Pembinaan yang Dilakukan Pendapat tersebut juga
Pembinaan terhadap laporan dibenarkan oleh Kader Posyandu Ibu
angka kelahiran dan kematian Bayi Eria Oktavia pada tanggal 26 Mei
oleh salah seorang ketua 2019 yang mengatakan :
posyandu Rosela yaitu Ibu Regar “Posyandu Mekar Jaya juga tidak
yang bertempat di lingkungan memiliki sarana dan prasarana yang
Kavileri pada tanggal 22 Mei 2019 memadai, ketika kami kader
mengatakan bahwa : mengajukan bantuan kepada Kepala
“Dalam melakukan pembinaan kami Desa mereka mengatakan tidak
tidak dapat berjalan sendiri adaangaran untuk itu. Posyandu dari
memberikan pembinaan kepada rakyat dan untuk rakyat kata Kepala
kader di posyandu kami apabila tidak Desa Baru. Kalau mau memiliki
didukung oleh Bidan Puskesmas yang bangunan posyandu seharusnya
dapat menjelaskan ruginya apabila dibangun berdasarkan swadaya
tidak dilakukan pencatatan terhadap masyarakat di sekitar posyandu.
tumbuh kembang bayi dan balita Pemerintah Desa hanya
kepada ibu-ibu yang punya anak memfasilitasi saja. Jadi makanya
kecil. Karena pencatatan yang baik posyandu Mekar Jaya sangat minim
apabila diiringi dengan kesadaran memiliki sarana dan prasarana untuk
ibu-ibu dalam melakukan pelaksanaan posyandu. Selain itu
pemeriksaaan rutin seperti juga swadaya masyarakat sulit
menimbang anak setiap pelaksanaan dilakukan karena pelaksanaan
posyandu. Tapi pembinaan yang kami posyandu hanya dilakukan sekali tiga
harapkan tidak dapat dipenuhi pihak bulan. Jadi mengumpulkan
Kantor Desa Baru dan Bidan masyarakat untuk bergotong royong
Puskesmas, karena keterbatasan membangun bangunan posyandu
tenaga bidan yang ada. Selain itu sangat sulit. Selain itu juga
pembinaan terhadap kader dalam pembinaan yang dilakukan Kepala
membuat laporan belum pernah Desa kepada Posyandu yang ada
dilakukan oleh Kantor Desa Baru tidak pernah dilakukan, Kepala Desa
kepada kader posyandu yang ada. Baru hanya menyumbangkan
Kami hanya belajar sendiri semampu timbangan kepada masing-masing
kami”. posyandu. Sedangkan sarana dan
prasarana yang lain itu diusahakan
Pembinaan terhadap Pengadaan oleh pengurus posyandu dan bantuan
Sarana dan Prasarana swadaya masyarakat”.
Pembinaan terhadap pengadaan
sarana dan prasarana untuk posyandu Pembinaan terhadap
yang ada di Desa Baru belum Pendistribusian Vaksin dan
berjalan sebagaimana yang Vitamin
dilaporkan. Hal tersebut dapat dilihat Seperti yang disampaikan
dari sarana dan prasarana yang oleh Drg. Sri Mulyani selaku Kepala
dimiliki masing-masing posyandu Puskesmas Siak III pada tanggal 19
yang ada di Desa Baru. Sebagaimana Mei 2019 yang mengatakan :

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 13


“Pendistribusian vaksin dan vitamin kader dan ketua sebagai pengurus
itu dilakukan oleh bidan puskesmas, posyandu memberikan laporan
tetapi pendistribusian dari yang ada. Sementara posyandu
Kabupaten atau dari Rumah Sakit di dilakukan hanya sekali tiga bulan
Kabupaten Kampar ke puskesmas- atau sekali dua bulan.
puskesmas yang ada di Kecamatan 2. Pembinaan terhadap masing-
Siak Hulu sering mengalami masing posyandu dengan
keterlambatan, hal tersebut memberi dan menyediakan
disebabkan keterbatasan tenaga fasilitas seperti sarana dan
pengantar dan jauhnya jarak dari prasarana yang dibutuhkan oleh
Ibukota Kabupaten Kampar yaitu posyandu juga tidak terlaksana,
Bangkinang ke Kecamatan Siak Hulu. karena kurangnya dana dan
Tetapi pendistribusian yang paling batuan dari pemerintah Desa dan
sulit dilakukan dari puskesmas ke kurangnya peran aktif dari
posyandu-posyandu yang ada di Desa masyarakat disebabkan posyandu
Baru. Selain jaraknya jauh, jalan merupakan program sosial maka
yang ditempuh juga jelek atau lebih ketersediaan sarana dan prasarana
banyak yang rusak. Jadi pembinaan tidak tercapai dengan baik.
yang diharapkan dapat membantu 3. Pembinaan terhadap pelaksanaan
memprsingkat waktu pendistribusian sosialisasi baik oleh kader,
dari Pemerintah Kecamatan dan pengurus posyandu maupun oleh
Desa Baru dengan memperbaiki jalan pihak puskesmas dan pemerintah
sebagai jalur transportasi ternyata desa di Desa Baru belum
tidak ada berubah dari tahun ke terlaksana secara maksimal.
tahun. Terlebih ke posyandu- Selain itu pelaksanaan sosialisasi
posyandu yang lokasinya di yang dilakukan hanya oleh kader,
lingkungan perumahan yang sedang pembinaan yang diharapkan baik
membangun seperti perumahan dari Kepala Desa Baru, Camat
Wirabima dimana jalan ke sana Siak Hulu, Ketua RW/RT belum
sudah banyak yang longsor sehingga diterima secara maksimal
serinsekali orang yang lewat jatuh ke disebabkan kurangya tenaga
parit yang besar dan dalam”. sosialisasi, sulitnya
menyelaraskan waktu
SIMPULAN pelaksanaan sosialisasi dengan
Kesimpulan yang dapat jadwal ibu-ibu yang memiliki
penulis ambil dari penelitian ini balita dalam menerima
adalah sebagai berikut : pembinaan untuk mencapai
1. Pembinaan terhadap pelaporan keluarga sehat khususnya bagi
angka kelahiran dan kematian balita. Selain itu kurangya
bayi serta data pertumbuhan bayi pembinaan dari pihak aparatur
pada tujuh posyandu yang ada di desa Baru dalam memberikan
Desa Baru tidak dapat terlaksana instruksi dan pendampingan
dengan baik disebabkan dalam pelaksanaan sosialisasi di
kurangnya pembinaan yang masing-masing posyandu.
dilakukan oleh pihak Kecamatan 4. Pendistribusian vaksin dan
yang hanya menerima laporan vitamin serta pemberian makanan
yang baik saja sedangkan pihak sehat kepada anak-anak atau
Desa Baru hanya menugaskan balita di tujuh posyandu yang ada

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 14


di Desa Baru Kecamatan Siak Sugiyono.2014. Metode Penelitian
Hulu. Pendistribusian Vaksin dan Kuantitatif Kualitatif dan
Vitamin dilakukan oleh R&D, Bandung, Alfabeta
Puskesmas Siak Hulu III dimana Notoadmodjo, Soedibjo.2007.
vaksin dan vitamin diperoleh dari Pengantar Pendidikan
Dinas Kesehatan melalui Rumah Kesehatan dan Ilmu
Sakit Umum Daerah Kampar Perilaku Kesehatan.
yang kemudian didistribusikan ke Bandung: PT Raja Grafindo
Puskesmas Siak Hulu III, Persada
Sedangkan Pendistribusian dari Sugiyono.2014. Metode Penelitian
Puskesmas Siak Hulu III pada Kuantitatif Kualitatif dan
dasarnya sudah dapat R&D, Bandung:
disampaikan oleh bidan Alfabeta
puskesmas apabila pelaksanaan Departemen Kesehatan RI. 2006.
posyandu dilakukan sekali Buku Kader Posyandu:
sebulan. Namun kenyataan Dalam Usaha Perbaikan
dilapangan pelaksanaan posyandu Gizi. Jakarta: Depatemen
hanya dilakukan sekali tiga bulan Kesehatan
atau sekali dua bulan maka Zulkifli. 2003. Posyandu dan Kader
pendistribusian vaksin dan Kesehatan. USU Digital
vitamin yang tepat waktu jadi Library Sembiring, N. 2004.
tertunda, meskipun pihak Posyandu Sebagai Sarana
puskesmas siap kapan saja
dibutuhkan dalam
mendistribusikan vaksin dan
vitamin yang dibutuhkan oleh
masing-masing posyandu.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU-BUKU
Thoha, Miftah. 1997. Pembinaan
Organisasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Budiarjo, Miriam.. 2008. Dasar-
Dasar Ilmu Politik. Jakarta:
PT Gramedia
Pustaka Utama
Nugroho, R. 2003. Kebijakan Publik:
Formulasi, Implementasi dan
Evaluasi.
Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Effendy, Onong Uchjana. 2008.
Dinamika Komunikasi.
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

JOM FISIP Vol.6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 15

You might also like