You are on page 1of 17

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PADA PASIEN BPJS DI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

Oleh: Vivi Winda Putri


Email : viviwinda1997@gmail.com
Pembimbing: Abdul Sadad
Program Studi Ilmu Administrasi Publik – Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl.H.R Soebrantas Km 12,5 Simp, Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-632777

Abstract

The research was conducted at the Home Sick General Area of Distric Rokan Hulu,
with the aim of knowing the quality of administrative service for BPJS patients at Home
Sick General Area of Rokan Hulu and to find out what are the factors that hinder the
quality of administrative services at Home Sick General Area of Rokan Hulu. The
problem of this research is the administration of Home Sick General Area of Rokan
Hulu administration carried out by home sick employees in the process of providing
services to the community, there are still service providers who are stalling for time so
that the administration is not carried out time and results in less than optimal services
so that people lose their trust in public serviceproviders. This is mostly prevalent in
BPJS patients. Selection of informants using purposive sampling technique with data
collection technique include: observation, interview, and documentation. The results of
the study indicate that the quality of administrative services for BPJS patients in Home
Sick General Area of Rokan Hulu is still not optimal, administrative services for BPJS
patients at Home Sick General Area of Rokan Hulu are still not optimal, this is because
there are still employees who do not understand how to operate computers properly so
that the data input process is still late in the predetermined time even though the rumah
sakit employees have received training. The attitude of employees in providing services
is still not maximal in providing services to BPJS patients. There are still differences
between BPJS and general patients, especially when waiting for the queue for
treatment. Therefor, the community uses the rumah sakit services more than the home
sick swasta belonging to the area.

Key word: Quality service , BPJS Health , Home Sick

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang orang lain secara langsung, merupakan
Pelayanan merupakan tugas konsep yang senantiasa actual dalam
utama yang hakiki dari sosok aparatur, berbagai aspek kelembagaan. Layanan
sebagai abdi Negara dan abdi yang diberikan haruslah sesuai dengan
masyarakat. Pelayanan sebagai proses standar pelayanan seperti yang termuat
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas dalam peraturan perundang-undangan

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 1


yaitu Undang-Undang Nomor 25 Tahun Bentuk penyelenggara pelayanan
2009 Tentang Pelayanan Publik. Dalam kesehatan tersebut merupakan
undang-undang tersebut dijelaskan tolak perwujudan pemenuhan kebutuhan
ukur yang digunakan sebagai pedoman masyarakat atas pelayanan kesehatan
penyelenggaraan pelayanan dan acuan dan diselenggarakan dalam bentuk
penilaian kualitas pelayanan sebagai instansi seperti rumah sakit, poliklinik,
kewajiban dan janji penyelenggara puskesmas, balai kesehaatan,
kepada masyarakat dalam rangka laboratorium, posyandu dan berbagai
pelayanan yang berkualitas, cepat, jenis bentuk lainnya yang tujuannya
mudah, terjangkau, dan terukur. adalah pencapaian derajat kesehatan
Pelayanan yang memenuhi seluruh masyarakat secara optimal.
standar yang telah ditetapkan memang Salah satu instansi yang
menjadi bagian yang perlu dicermati. memasarkan jasa kepada masyarakat
Saat ini masih sering dirasakan bahwa adalah instansi pelayanan kesehatan.
kualitas pelayanan minimum sekalipun Pelayanan kesehatan menimbulkan
masih jauh dari harapan masyarakat. persaingan antara penyedia pelayanan
Yang lebih memprihatinkan lagi, kesehatan termasuk diantaranya adalah
masyarakat hamper sama sekali tidak Rumah Sakit. Dengan adanya
memahami secara pastitentang persaingan antar rumah sakit yang
pelayanan yang seharusnya diterima dan semakin tinggi dengan banyaknya
sesuai dengan prosedur pelayanan yang pembangunan Rumah Sakit baru maka
baku. Masyarakatpun enggan Rumah Sakit perlu terus
mengadukan apabila menerima mengembangkan diri dengan
pelayanan yang buruk, bahkan hamper menyelenggarakan pelayanan yang
pasti mereka pasrah menerima layanan bermutu dan memberikan kepuasan
seadanya. Satu hal yang belakangan ini terhadap masyarakat. Salah satunya
seringkali dipermasalahkan adalah adalah pelayanan administrasi.
dalam bidang pelayanan umum (public Untuk pencapaian tujuan
service ), terutama dalam hal kualitas pelayanan administrasi kesehatan maka
dan mutu pelayanan aparatur melibatkan banyak pihak. Diantaranya
pemerintah kepada masyarakat. pemerintah, asuransi, apotik, dan rumah
Tujuan pelayanan publik sakit. Namun dalam pelayanan
memiliki urgensi yang sangat penting administrasi ini tidak hanya pelayanan
bagi pemerintah dan masyarakat pengobatan tetapi juga bersifat preventif
diantaranya terciptanya pelayanan yang (pencegahan).
professional, efektif, efesien, sederhana, Proses pelayanan administrasi
transparan, tepat waktu, responsive, kesehatan di Rumah Sakit biasanya
adaptif, serta terwujudnya suatu mencakup hal-hal seperti:
pemerintahan yang baik. Salah satu 1. Keuangan Rumah Sakit, baik
pelayanan public dari pemerintah pusat dari pasien maupun buat
maupun daerah adalah menyediakan kepentingan Rumah Sakit.
pelayanan kesehatan yang berkualitas. 2. Pegawai.
Mengingat kesehatan adalah faktor yang 3. Penerimaan pasien.
paling utama dakam kehidupan 4. Fasilitas kesehatan untuk pasien.
manusia. 5. Administrasi umum, seperti
Pelayanan kesehtan merupakan ketatausahaan dan pengarsipan.
salah satu unsure penunjang Mendapatkan pelayanan
peyelenggara pembangunan kesehatan. kesehatan merupakan salah satu hak

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 2


dasar penduduk Indonesia disamping kebawah adalah pemerintah mengambil
pelayanan pendidikan dan perlindungan kebijakan melalui Badan Penyelenggara
hukum. Masyarakat membutuhkan Jaminan Sosial (BPJS). Dengan adanya
suatu pelayanan kesehatan yang kebijakan ini, pemerintah berharap
berkualitas sesuai dengan hak dasar seluruh masyarakat dapat merasakan
yang dimiliki warga negara Indonesia. pelayanan yang sama atas kesehatan
Pemerintah sebagai penyelenggara tanpa membedakan suku, ras, agama
pemerintahan sudah tentu harus turut dan status lainnya.
andil dalam menanggapi permasalahan Dalam meningkatkan kualitas
yang ada dalam masyarakat dengan cara penyelenggaraan program jaminan
menyelenggarakan pelayanan publik sosial, Badan Penyelenggara Jaminan
bagi masyarakat. Sosial (BPJS) bekerjasama dengan
Setiap pemyelenggaraan Sistem lembaga pemerintah. Salah satu
Kesehatan Nasional (SKN) berdasarkan lembaga pemerintah yang ditunjuk
pada prinsip Hak Asasi Manusia sebagai penyelenggara program jaminan
(HAM). Sebagaimana yang tercantum sosial khususnya untuk meningkatkan
dalam pasal 28 H ayat 1 yang kualitas pelayanan kesehatan adalah
menggariskan bahwa setiap masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
berhak atas pelayanan kesehatan untuk Rokan Hulu. Rumah Sakit Umum
meningkatkan derajat kesehatan tanpa Daerah (RSUD) Rokan Hulu
membedabedakan suku, golongan, merupakan rumah sakit tipe C. RSUD
agama, jenis kelamin, status sosial Rokan Hulu merupakan satu-satunya
ekonomi, serta pelaku dari pada Rumah Sakit Umum Daerah yang ada di
penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Rokan Hulu yang menjadi
kesehatan adalah masyarakat, Rumah Sakit rujukan di wilayah
pemerintah ( pusat, kabupaten, kota). tersebut. Jumlah pasien BPJS di
Pada hakekatnya Rumah Sakit Kabupaten Rokan Hulu berjumlah
berfungsi sebagai tempat penyembuhan 292.650 peserta.
penyakit dan pemulihan kesehatan. RSUD Rokan Hulu menghadapi
Fungsi dimaksud memiliki makna berbagai tantangan dalam menegakkan
tanggung jawab pemerintah dalam prinsip rumah sakit pemerintah sebagai
meningkatkan taraf kesejahteraan fungsi sosial diantaranya adalah
masyarakat. Hal ini sejalan dengan permintaan pasar yang semakin
amanat pasal 28 H ayat (1) Perubahan mengarah pada kualitas pelayanan,
Undang-undang Dasar Republik pelayanan prima dan proses
Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan administrasi yang mudah, kebijakan
bahwa setiap orang berhak memperoleh tentang Jaringan Pengaman Sosial
pelayanan kesehatan. Kemudian dalam Bidang Kesehatan (JPSBK), akreditasi
pasal 34 ayat (3) dinyatakan bahwa Rumah Sakit, dan maraknya Lembaga
negara bertanggung jawab atas Sosial Masyarakat (LSM) sebagai
penyediaan fasilitas pelayanan kontrol sosial. Pada sisi lain,
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum kemampuan pemerintah dalam
yang layak. mensubsidikan rumah sakit semakin
Salah satu cara yang dilakukan tidak sebanding dengan kebutuhan
oleh pemerintah dalam memberikan operasional. Keadaan ini
pelayanan khusus pelayanan kesehatan mengakibatkan pembekakan biaya
kepada masyarakat terutama pada operasional rumah sakit, serta
masyarakat golongan menengah kurangnya dukungan infrastruktur baik

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 3


berupa peralatan medis, ruang rawat Sakit Swasta dan Klinik yang
inap pasien, dan sumber daya manusia bisa menerima pasien BPJS.
(SDM) membuat Rumah Sakit tidak Berdasarkan fenomena diatas, maka
bisa bersaing dengan Rumah Sakit penulis tertarik untuk melihat
Swasta yang ada di Kabupaten Rokan bagaimana kepuasan pengguna BPJS
Hulu. kesehatan mengenai pelayanan yang
Berdasarkan pengamatan yang diberikan oleh rumah sakit. Sehingga
penulis lakukan, penulis menemukan penulis akan melakukan penelitian yang
beberapa permasalahan dalam berjudul “Kualitas Pelayanan
pelayanan admnistrasi yang diberikan Administrasi Pada Pasien BPJS di
oleh Rumah Sakit Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Rokan Hulu kepada pasien Kabupaten Rokan Hulu”.
yang menggunakan BPJS kesehatan. 1.2 Perumusan Masalah
Hal ini terangkap karena penulis sering Dari latar belakang masalah
mendengarkan keluhan dari pasien yang sudah dijelaskan maka peneliti
BPJS kesehatan yang belum merasa merumuskan masalah penelitian yaitu
puas dengan pelayanan yang diberikan. sebagai berikut:
Adapun keluhan yang sering 1. Bagaimana kualitas pelayanan
dilontarkan oleh pasien BPJS di RSUD administrasi pasien Badan
Rokan Hulu adalah sebagai berikut : Penyelenggaraan Jaminan Sosial
1. Penyelenggara administrasi (PBJS) di RSUD Rokan Hulu?
Rumah Sakit Umum Daerah 2. Apa saja faktor-faktor yang
Rokan Hulu yang dilakukan oleh mempengaruhi kualitas pelayanan
pegawai Rumah Sakit dalam administrasi pasien Badan
proses pemberian pelayanan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
umum kepada masyarakat, (PBJS) di RSUD Rokan Hulu?
masih ada penyelenggara 1.3 Tujuan Penelitian
pelayanan mengulur-ngulur Berdasarkan perumusan masalah
waktu sehingga administrasi diatas maka tujuan penelitian ini
yang dikerjakan tidak tepat sebagai berikut:
waktu dan mengakibatkan 1. Untuk mengetahui kualitas
pelayanan yang diberikan pelayanan administrasi pasien
kurang maksimal sehingga Badan Penyelenggaraan Jaminan
masyarakat menghilangkan Sosial (PBJS) di RSUD Rokan
kepercayaannya terhadap Hulu.
penyelenggara pelayanan publik 2. Untuk mengetahui faktor-faktor
hal ini banyak dirasakan oleh yang mempengaruhi kualitas
pasien BPJS. pelayanan administrasi administrasi
2. Dalam melayani masyarakat pasien Badan Penyelenggaraan
untuk pengurusan administrasi, Jaminan Sosial (PBJS) di RSUD
karyawan Rumah Sakit Umum Rokan Hulu.
Daerah Rokan Hulu masih ada 1.4 Manfaat Penelitian
yang bersikap kurang ramah. Adapun manfaat yang
3. Pada tahun 2017 terjadinya diharapkan dari penelitian ini yaitu
penurunan jumlah pasien ini manfaat Praktis :
disebabkan oleh pasien BPJS a. Dapat dijadikan sebagai acuan
lebih banyak berobat ke Rumah dalam mengambil kebijakan
pelayanan administrasi pasien

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 4


Badan Penyelenggaraan Jaminan layanan dalam mengurus dan/atau
Sosial (PBJS). memperoleh pelayanan dari
b. Hasil penelitian ini dapat penyelenggara yang besarnya
memberikan manfaat sebagai ditetapkan berdasarkan kesepakatan
wacana ilmiah dan bahan informasi antara penyelenggara dan
serta referensi bagi penelitian- masyarakat.
penelitian selanjutnya, khususnya f. Produk Pelayanan, yaitu hasil
yang ingin membahas tentang hal pelayanan yang diberikan dan
yang sama pada waktu dan tempat diterima sesuai dengan ketentuan
berbeda. yang telah ditetapkan.
g. Sarana, prasarana, dan/atau
TINJAUAN PUSTAKA fasilitas, yaitu peralatan dan
2.1 Pelayanan Publik fasilitas yang diperlukan dalam
Pelayanan pada dasarnya penyelenggaraan pelayanan,
didefinisikan sebagai aktivitas termasuk peralatan dan fasilitas
seseorang, sekelompok orang dan/atau pelayanan bagi kelompok yang
organisasi baik langsung maupun tidak rentan.
langsung untuk memenuhi kebutuhan. h. Kompetensi pelaksana, yaitu
Hayat (2017:22), pelayanan adalah kemampuan yang harus dimiliki
pemberian hak dasar kepada warga oleh pelaksana meliputi
negara atau masyarakat sesuai dengan pengetahuan, keahlian,
kebutuhan dan kepentingannya yang keterampilan, dan pengalaman.
diatur oleh peraturaan perundang- i. Pengawasan internal, yaitu
undangan. Pelayanan mempunyai pengendalian yang dilakukan oleh
makna melayanai orang yang dilayani. pimpinan satuan kerja atau atasan
Jika melayani, maka sejatinya adalah langsung pelaksana.
memberikan pelayanan/pengabdian j. Penanganan pengaduan, saran, dan
secara profesional dan proporsional. masukan, yaitu tata cara
Komponen standar pelayanan sekurang- pelaksanaan penanganan
kurangnya meliputi: pengaduan dan tindak lanjut.
a. Dasar hukum, yaitu peraturan k. Jumlah pelaksana, yaitu tersedianya
perundang-undangan yang menjadi pelaksana sesuai dengan beban
dasar penyelenggaraan pelayanan. kerja.
b. Persyaratan, yaitu syarat yang harus l. Jaminan pelayanan yang
dipenuhi dalam pengurusan suatu memberikan kepastian pelayanan
jenis pelayanan, baik persyaratan dilaksanakan sesuai dengan standar
teknis maupun administratif. pelayanan.
c. Sistem, mekanisme, prosedur, yaitu m. Jaminan keamanan dan
tata cara pelayanan yang dibakukan keselamatan pelayanan dalam
bagi pemberi dan penerima bentuk komitmen untuk
pelayanan, termasuk pengaduan. memberikan rasa aman, bebas dari
d. Jangka waktu ppenyelesaian, yaitu bahaya, dan resiko keraguraguan,
jangka waktu yang diperlukan yaitu kepastian memberikan rasa
untuk menyelesaikan seluruh aman dan bebas dari bahaya,
proses pelayanan dari setiap jenis resiko; dan
pelayanan. n. Evaluasi kinerja pelaksana yaitu
e. Biaya/tarif, yaitu ongkos yang penilaian untuk mengetahui
dikenakan kepada penerima

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 5


seberapa jauh pelaksana kegiatan sesuai dengan standar pelayanan

2.2 Kualitas Pelayanan (output) yang akan dihasilkan.


Kualitas sesuatu hal selalu Dalam hal ini dapat dikatakan
terkait dengan nilai atau kondisi terbaik bahwa organisasi yang
yang terwujud tentang hal itu. Dengan menggunakan teknologi moder
demikian kualitas pelayanan publik, service komputer memiliki mtode
merupakan kondisi dimana masyarakat dan prosedur kerja yang berbeda
memperoleh pelayanan yang bernilai dengan organisasi yang masih
atau pelayanan yang terbaik. Menurut menggunakan cara manual. Dengan
Zeitmal dan Bitner kualitas pelayanan mengadopsi teknologi modern dapat
adalah tingkat keunggulan yang menghasilkan output yang lebih
dihaapkan dan pengendalian atas tingkat banyak dan berkualitas dalam waktu
keunggulan tersebut untuk memenuhi yang lebih relatif lebih cepat.
keinginan pelanggan. Artinya dalam 3. Budaya organisasi, budaya
setiap pemberian pelayanan publik, organisasi adalah sebuah sistem
pelangganlah yang harus dipenuhi makna bersama yang dianut oleh
kepentingannya sebagai wujud kualitas para anggota yang membedakan
dari sutu penyelenggaraan pelayanan suatu organisasi dari organisasi-
publik. Sedangkan pandangan Alberch organisasi lainnya. Budaya
dan Zemke dalam Abdul Sabarudin paternalism yang masih
(2015: 12-13) yang menyatakan bahwa mendominasi birokrasi di Indonesia
kulaitas pelayanan pubik adalah hasil telah melahirkan pola hubungan
interaksi dari beberapa aspek, yaitu antara atasan dan bawahan seperti
sistem pelayanan, SDM pemberi patron-clients, sifat hubungan ini
layanan, strategi dan pelanggan. mengandung makna bahwa patron
Kualitas pelayanan publik yang atau bapak memiliki kewajiban
diberikan oleh birokrasi dipengaruhi melindungi dan memenuhi
oleh berbagai faktor diantaranya : kebutuhan clients atau anak.
1. Tingkat kompetensi aparat, Sementara itu, clients anak
kompetensi aparat merupakan berkewajiban loyal dan menjaga
akumulasi dari sejumlah sub- nama baik patron atau bapak.
variabel seperti tingkat pendidikan, Hubungan patron-clients ini
jumlah tahun pengalaman kerja, dan membawa konsekuensi, yaitu
variasi pelatihan yang diterima. apabila ada kesalahan mereka akan
Dalam hal ini dapat dikatakan saling menutupi kesalahan.
bahwa semakin tinggi tingkat Untuk menciptakan suatu gaya
pendidikan seorang aparat maka manajemen dan lingkugan yang
semakin baik pula pelayanan yang kondusif bagi perusahaan jasa untuk
diberikan dikarenakan pengetahuan memperbaiki kualitas, perusaahaan
yang ia miliki, begitu pula dengan harus mampu memenuhi enam prinsip
pengalaman kerja dan variasi utama yang berlaku baik bagi
pelatihan yang diterima. perusahaan manufaktur atau perusahaan
2. Kualitas peralatan yang digunakan, jasa. Keenam prinsip ini sangat
kualitas peralatan yang digunakan bermanfaat dalam membentuk dan
untuk memperoses pelayanan akan memperahankan lingkungan yang tepat
mempengaruhi prosedur kecepatan untuk melaksanakan penyempurnaan
proses, dan kualitas keluaran kualitas secara berkesinambungan

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 6


dengan didukung oleh pemasak, 2. Realibity (kehandalan), indikator
karyawan dan pelanggan. Enam prinsip yang dapat dikemukakan pada
pokok tersebut menurut Groonroos dimensi ini adalah kemampuan
dalam tjiptono 2011: 75-76 untuk melaksanakan pelayanan yang
1. Kepemimpinan, strategi kualitas dijanjikan, ketepatan/keakuratan
perusahaan harus merupakan metode pelayanan, kemampuan
inisiatif dan komitmen dari untuk mengoperasionalkan berbagai
manajemen puncak. peralatan dalam pelayanan, dan
2. Pendidikan, semua personal kemampuan pegawai dalam
perusahaan dari manajer puncak memberikan solusi terhadap
sampai karyawan operasional harus masalah pelayanan yang dihadapi.
memperoleh pendidikan mengenai 3. Responsiveness (responsive),
kualitas. indikator dalam dimensi ini adalah
3. Perencanaan, proses perencanaan ketanggapan pegawai
strategik harus mencakup pengkuran terhadapmasalah masyarakat dalam
dan tujuan kualitas yang pelayanan kesehatan, kecepatan
dipergunakan dalam mengarahkan dalam menanggapi permasalahan
perusahaan dalam mencapai visinya. yang dihadapi, kecepatan dalam
4. Review, proses review merupakan proses pelayanan kesehatan.
satu-satunya alat yang paling efektif 4. Assurance, indikator-indikator
bagi manajemen untuk mengubah dalam dimensi ini adalah
organisasi. keterbukaan prosedur layanan,
5. Komunikasi, implementasi strategi kepastian waktu dan biaya
kualitas dalam organisasi pelayanan, pengetahuan dan
dipengaruhi oleh proses komunikasi kesopanan pegawai, dan
dalam perusahaan. kemampuan mereka untuk
6. Penghargaan dan pengakuan, menyampaikan kepercayaan dan
merupakan aspek yang penting keyakinan.
dalam implementasi kualitas. Setiap 5. Empaty (empati), indikator dalam
karyawan yang berprestasi baik dimensi ini adalah perhatian
perlu diberi penghargaan dan terhadap masalah yang dihadapi
prestasinya tersebut diakui. masyarakat dalam pelayanan
Menurut Zeithaml, Parasuraman kesehatan, keinginan pegawai
dan Berry(1990:26) dimensi untuk mengetahui permasalahan
pengukuran kualitas pelayanan dalam pelayanan kesehatan.
menggunakan ukuran tangible,
reliability, resvonsiveness, assurance, METODE PENELITIAN
empthy. Cara mengukur kualitas 3.1 Jenis Penelitian
pelayanan ada lima yaitu: Jenis penelitian yang digunakan
1. Tangible (terlihat/berwujud), adalah pendekatan kualitatif, menurut
indikator yang dapat dikemukakan (Creswell, 2016), penelitian kualitatif
pada dimensi ini adalah penampilan merupakan metode-metode untuk
fisik pada saat melakukan mengeksplorasi dan memahami makna
pelayanan, ketersediaan sarana dan yang oleh sejumlah individu atau
prasarana, peralatan, kedisiplinan sekelompok orang dianggap berasal dari
pegawai, kemudahan memperoleh masalah sosial atau kemanusiaan.
dan melakukan komunikasi dan Proses penelitian kualitatif melihatkan
informasi. upaya-upaya penting, seperti

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 7


mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan Administrasi Pada Pasien BPJS di
prosedur-prosedur, mengumpulkan data Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
yang spesifik dari partisipan, Rokan Hulu. Oleh karena itu penelitian
menganalisis data secara induktif mulai menetapkan informan dalam penelitian
dari tema-tema yang khusus ke tema- ini adalah sebagai berikut yang terdiri
tema yang umum, dan menafsirkan dari informan kunci (key information).
makna data. Penelitian ini Informan kunci (key information)
menggunakan metode penelitian adalah orang yang mengetahui secara
deskriptif mulai dari tema-tema yang mendalam, yang menjadi informan
khusus ke tema-tema yang umum, kunci dalam permasalahan ini adalah:
dimana metode deskriptif adalah suatu 1. Plt. Kabid Pelayanan
metode dalam meneliti status 2. Staf Rekam Medic
sekelompok manusia, suatu objek, atau 3. Pasien yang berada di RSUD
suatu set kondisi, suatu system 4. Pasien yang pernah berobat ke
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa RSUD/ Masyarakat
dimasa sekarang. Tujuan penelitian 3.4 Jenis Data dan Sumber Data
deskriptif adalah untuk membuat a. Data Primer, yaitu diperoleh dalam
deskripsi, gambaran atau lukisan secara penelitian ini yang dilakukan melalui
sistematis, factual dan akurat mengenai observasi di Rumah Sakit Umum
fakta-fakta secara hubungan antar Daerah Kabupaten Rokan Hulu yaitu
fenomena yang diselediki. Penelitian data yang langsung diperoleh dari
kualitatif ini berusaha menggali informan, data diperoleh melalui
informasi mengenai permasalahan yang wawancara secara langsung dengan
ada dalam kaitannya dengan Kualitas informan yang berkaitan dengan
Pelayanan Administrasi Pada Pasien permasalahan Kualitas Pelayanan
BPJS Kesehatan Pada Rumah Sakit Administrasi Pada Pasien BPJS. Data
Umum Daerah Kabupaten Rokan Hulu juga diperoleh dari observasi atau
untuk meningkatkan kualitas pelayanan pengamatan langsung terhadap
terhadap pasien BPJS Kesehatan. pelayanan administrasi pada pasien
3.2 Lokasi Penelitian BPJS. Data tersebut dipahami, diteliti
Lokasi penelitian merupakan dan diolah juga oleh peneliti
faktor penting dalam penelitian. Maka sehingga menjadi data yang dapat
penelitian ini, penulis mengambil objek lebih mudah di pahami oleh
penelitian yaitu di Rumah Sakit Umum pembaca.
Daerah Kabupaten Rokan Hulu yang b. Data Sekunder, data yang diperoleh
beralamatkan di Jl. Syekh Ismail Pasir oleh peneliti dalam bentuk dokumen
Pengaraian. Adapun alasan penulis seperti: Profil Rumah Sakit Umum
memilih lokasi RSUD Rokan Hulu ini Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun
karena penulis melihat banyaknya 2017, Undang-undang Nomor 36 Tahun
pasien BPJS Kesehatan yang berobat ke 2009 Tentang Kesehatan, Peraturan
RSUD tersebut. Selain itu penulis juga Menteri Kesehatan Republik Indonesia
banyak mendengar keluhan yang Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar
dilontar oleh pasien BPJS terhadap Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan,
pelayanan RSUD tersebut. SOP Penerimaan Pasien, Alur Pasien
3.3 Informan Penelitian Rawat Jalan Dan Alur Pasien Rawat
Dalam penelitian ini, dipilih Inap, hasil laporan dan penelitian
informan- informan yang mengetahui terdahulu (jurnal). Dan data lainnya
tentang Kualitas Pelayanan yang berkaitan dengan penelitian ini,

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 8


data tersebut dipahami, diteliti dan yang nyata dilapangan. Hasil
dianalisis secara mendalam lagi oleh wawancara yang di dapatkan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang peneliti dari narasumber yang
dibutuhkan. berbeda-beda di analisis dan di
3.5 Teknik Pengumpulan Data pahami secara mendalam, setelah itu
a. Observasi (Pengamatan) di rekap menjadi tabel hasil analisis
Teknik pengumpulan data dalam dan di dukung dengan hasil survey
penelitian ini dilakukan dengan yang ditemukan di lapangan.
wawancara yang dimulai pada c. Dokumentasi
periode bulan April 2019 sampai Data yang diambil selama melakukan
dengan Juli tahun 2020. Penelitian proses observasi,wawancara dan
ini dilakukan secara bertahap dari survei bertujuan melengkapi data
obervasi, dokumentasi dan penelitian yang berhubungan dengan
wawancara dengan beberapa penelitian ini, data dapat berupa file ,
informan yang telah dipilih oleh foto dan lain sebagainya.
peneliti sebagai narasumber dalam 3.6 Analisis Data
penelitian ini. Peneliti telah Dalam penelitian ini
melakukan observasi di Rumah Sakit menggunakan analisis data dengan
Umum Daerah Kabupaten Rokan teknik triangulasi. Teknik triangulasi
Hulu, observasi yang dilakukan merupakan salah satu proses yang harus
bertujuan untuk melihat bagaimana dilalui oleh seorang peneliti, dimana
Kualitas Pelayanan Administrasi proses ini menentukan aspek validasi
Pada Pasien BPJS di Rumah Sakit informasi yang diperoleh untuk
Umum Daerah tersebut. Dalam kemudian disusun dalam suatu
pengamatan ini peneliti diperkaya penelitian (Agustinova, 2015). Dalam
dengan data-data baik dalam bentuk penelitian ini, penulis merujuk pendapat
tertulis ataupun bentuk soft copy (Creswell, 2016) mengenai analisis data
yang di dapatkan diRumah Sakit dalam penelitian kualitatif, sebagai
Umum Daerah Kabupaten Rokan berikut:
Hulu, data tersebut diteliti dan 1. Mengolah dan mempersiapkan data
dipahami lebih mendalam lagi secara untuk di analisis. Langkah ini
berulang-ulang untuk mendapatkan melibatkan transkripsi wawancara,
data yang dirasakan dibutuhkan men-scaning materi, mengetik data
dalam penelitian ini. Data tersebut lapangan, atau memilah-milah dan
dikemas secara baik dan sederhana menyusun data tersebut ke dalam
agar para pembaca mudah untuk jenis-jenis yang berbeda tergantung
memahaminya. pada sumber informasi.
b. Interview (Wawancara) 2. Membaca keseluruhan data. Langkah
Setelah melakukan observasi peneliti pertama adalah membangun general
melakukan wawancara terhadap key- sense atau infomasi yang di peroleh
informan (informan kunci) untuk dan merefleksikan maknanya secara
memperoleh data mengenai kualitas keseluruhan. Gagasan umum apa
pelayanan administrasi pada pasien yang terkandung dalam perkataan
BPJS. Wawancara dilakukan secara partisipan? Bagaimana nada
bertahap berdasarkan urutan gagasan-gagasan tersebut?
informan yang sudah di tetapkan Bagaimana kesan dari ke dalaman,
sekaligus melakukan survei ke lokasi kredibilitas, dan penuturan informasi
penelitian untuk melihat keadaan itu?

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 9


3. Menganalisis lebih detail dengan pelayanan kesehatan untuk
meng-coding data. Coding meningkatkan mutu pelayanan rumah
merupakan proses mengolah sakit daerah. Rumah Sakit sebagai
materi/informasi menjadi segmen- tingkat pelayanan lanjutan setelah
segmen tulisan sebelum puskesmas tentunya harus memiliki
memaknainya. Langkah melibatkan pelayanan yang lebih baik bukan hanya
beberapa tahap: mengambil data sebagai penunjang kesehatan. Seseorang
tulisan atau gambar yang telah yang datang berobat ke Rumah Sakit
dikumpulkan selama proses mempunyai harapan yang tinggi akan
pengumpulan, mensegmentasikan pelayanan kesehatan yang diberikan.
kalimat-kalimat atau gambar-gambar Masyarakat beranggapan bahwa
tersebut ke dalam katergori-kategori, kualitas pelayanan kesehatan rumah
kemudian melabeli kategori-kategori sakit sangat berkualitas, dengan adanya
ini dengan istilah-istilah khusus, penunjang kesehatan seperti fasilitas
yang sering kali di dasarkan pada kesehatan yang lebih memadai, sumber
istilah/bahasa yang benar-benar daya manusia di Rumah Sakit lebih bisa
berasal dari partisipan. menanggulangi masalah kesehatan pada
4. Tahapan proses coding untuk masyarakat.
mendeskripsikan setting, orang- Untuk lebih mengetahui kualitas
orang, kategori-kategori, dan tema- pelayanan yang diberikan kepada pasien
tema yang akan di analisis. Deskripsi BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah
ini melibatkan usaha penyampaian Rokan Hulu, maka penulis akan
informasi secara detail mengenai memberikan penjelasan yang lebih jelas
orang-orang, lokasi-lokasi, atau disetiap indikator pelayanan sebagai
peristiwa-peristiwa dalam situasi berikut:
tertentu. 1. Tangible (Bukti Langsung)
5. Menghubungkan tema-tema atau Yang dimaskud bukti langsung
deskripsi-deskripsi dalam suatu disini adalah kemampuan suatu instansi
rangkaian cerita, dalam menunjukkan dalam menunjukkan eksitensinya
bagaimana deskripsi dan tema-tema kepada pihak eksternal. Hal ini
tersebut akan di sajikan kembali berkaitan dengan kelengkapan fasilitas,
dalam narasi/laporan kualitatif. sarana dan prasarana serta penampilan
6. Menginterpretasi atau memaknai dari petugas yang merupakan bukti
data. Interpretasi bisa berupa makna nyata dari pelayanan yang diberikan
yang berasal dari perbandingan oleh pemberi jasa. Dalam hal ini
antara hasil penelitian dengan tangible sangat diperlukan dalam
informasi yang berasal dari literature memberikan pelayanan karena fasilitas,
atau teori. sarana dan prasarana sudah memadai
dan penampilan dari petugas sudah
HASIL DAN PEMBAHASAN bagus maka akan membantu petugas
4.1 Kualitas Pelayanan Pada Pasien dalam memberikan pelayanan kepada
BPJS Kesehatan di Rumah Sakit pasien.
Umum Daerah Kabupaten Rokan Untuk mengetahui kualitas
Hulu pelayanan administrasi pada pasien
Seperti yang kita ketahui BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah
kesehatan merupakan aspek terpenting Rokan Hulu , dapat dilihat dari bukti
dalam kehidupan masyarakat. langsung yang dimiliki yaitu:
Pemerintah wajib menyediakan fasilitas

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 10


a. Ketersediaan peralatan dan dari ketaatan dan kepatuhan pegawai
kelengkapan sarana dan prasarana. dalam memanfaatkan jam kerja belum
Persediaan peralatan dan efektif. Karena masih adanya sebagian
kelengkapan sarana dan prasarana di pegawai kurang patuh dan taat terhadap
Rumah Sakit Umum Daerah Rokan peraturan yang berlaku. Kesadaran
Hulu sangat dibutuhkan dalam pegawai terhadap pemanfaatan disiplin
memberikan pelayanan administrasi jam kerja efektif ternyata belum semua
kepada pasien BPJS. sarana dan pegawai mampu menghindarkan diri
prasarana di Rumah Sakit Umum dari kepentingan pribadi, seperti ketika
Daerah Kabupaten Rokan Hulu sudah jam kerja berlangsung ternyata masih
cukup memadai dengan adanya ruang ada pegawai yang meninggalkan jam
administrasi yang nyaman dengan kerja tanpa alasan yang jelas dan
disediakannya tempat duduk dan nomor bahkan disaat jam kerja berlangsung
antrian. Namun, ada juga beberapa ada saja pegawai yang keluar ruangan
peralatan medisnya yang sudah tidak untuk makan dan untuk makan diluar
layak digunakan. Ini juga dapat pelayanan.
menghambat pelayanan medis bagi 2. Reliability (kehandalan)
yang membutuhkan peralatan medis Reliability (kehandalan) adalah
seperti USG dan Ronsen. Seharusnya suatu kemampuan untuk melaksanakan
rumah sakit sudah memiliki USG 4D pelayanan yang dijanjikan serta
dan alat ronsen yang baru untuk kemampuan petugas dalam
menunjang pelayanan kesehatan yang mengoperasionalkan berbagai peralatan
lebih baik. dalam pelayanan. Pelayanan merupakan
Wujud fisik yang baik akan ujung tombak keberhasilan dalam suatu
mempengaruhi persepsi organisasi, pelayanan tersebut dapat
pasien/masyarakat. Semakin bagus dilihat dari kemampuan atau kehandalan
fasilitas fisik yang disediakan bagi petugas dalam memberikan pelayanan.
pasien/masyarakat maka semakin besar Untuk melihat pelaksanaan pelayanan
pula harapan pasien/masyarakat pada dapat dilihat dari reliability
rumah sakit tersebut. (kehandalan) seperti:
b. Kedisiplinan pegawai administrasi a. Prosedur pendaftaran dan
dalam bekerja penerimaan pasien BPJS di Rumah
Kedisiplinan pegawai adalah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu
kesanggupan pegawai dalam menaati Prosedur pendaftaran dan
kewajiban dan menghindari segala penerimaan pasien adalah tahap awal
larangan yang ditentukan dalam penerimaan pasien untuk dirawat dan
peraturan atau kesepakatan yang dibuat dilayani oleh pegawai. Dengan
oleh instansi maupun perundang- meningkatnya jumlah pasien maka
undangan yang telah ditetapka dan pimpinan rumah sakit harus
apabila melanggar akan diberikan memberikan perhatian yang konstan
sanksi yang tegas. Kedisiplinan pegawai dalam membina sistem dan prosedur
ini sangat berpengaruh dalam hal penerimaan pasien yang sebaik-baiknya.
pelayanan. Kedisiplinan pegawai satu Prosedur pendaftaran dan penerimaan
indikasi terhadap kinerja pegawai pasien BPJS sudah cukup jelas dan
sekaligus sebagai tolak ukur untuk sesuai dengan Standar Operasional
mencapai hasil yang baik bagi instansi. Prosedur (SOP). Namun, dalam
Disiplin kerja pegawai Rumah Sakit pelaksanaannya pasien merasa kesulitan
Umum Daerah Kabupaten Rokan Hulu untuk mendapatkan pelayanan karena

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 11


membutuhkan waktu untuk data pasien dengan baik, benar dan tepat
nmelengkapi pesrsyaratan dan waktu. kemampuan pegawai dalam
menjalankan prosedur yang terkadang mengoperasikan komputer sudah cukup
membuat pasien harus menunggu lama baik, namun ada juga pegawai lama
untuk berobat. dalam memproses data yang akan
b. Ketetapan jadwal pelayanan diinput. Semakin lama data diinput
administrasi maka semakin lama pasien menunggu
Jadwal pelayanan merupakan untuk mendapatkan antrian untuk
waktu yang telah ditetapkan oleh pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten b. Kecepatan dan ketanggapan
Rokan Hulu untuk memberikan pegawai dalam memberikan
pelayanan sepenuh hati kepada pasien. pelayanan
Untuk itu pegawai harus datang tepat Dalam memberikan pelayanan
waktu sesuai kesepakatan rumah sakit terhadap pasien khususnya BPJS sangat
untuk dapat memberikan pelayanan dibutuhkan pelayanan yang cepat dan
kepada pasien tepat waktu. mengenai tanggap. Hal ini berkaitan dengan
jadwal pelayanan yang belum berjalan profesionalisme pegawai dalam
dengan secara efektif karena pasien memberikan pelayanan prima kepada
harus menunggu waktu yang cukup setiap pasien baik pasien umum maupun
lama untuk mendapatkan pelayanan dari pasien BPJS dan lebih menekankan
dokter. Permasalahannya yaitu lamanya pada pelayanan yang diberikan dengan
menunggu antrian untuk mendapatkan pelayanan sepenuh hati. kecepatan dan
pelayanan. Jadwal pelayanan yang ketanggapan pegawai rumah sakit sudah
diberikan rumah sakit merupakan hal cukup baik, hanya saja adanya
yang sangat ditunggu oleh pasien untuk keterlambatan penanganan pasien yang
mendapatkan pelayanan. dilakukan oleh dokter. Hal tersebut akan
3. Responsiviness (tanggap) dinilai oleh pasien bahwa pelayanan
Responsiviness (tanggap) ini yang cepat dan tanggap itu menjadi
mengacu pada pemberian pelayanan berkurang dan mempengaruhi
yang cepat dan tanggap kepada pelayanan yang diberikan.
masyarakat khususnya pasien BPJS. 4. Assurance (jaminan)
Dalam hal pegawai dituntut lebih Assurance (jaminan) adalah
mengutamakan pemberian pelayanan pengetahuan dan perilaku pegawai
yang prima kepada masyarakat dan untuk membangun kepercayaan dan
lebih menekankan pada pelayanan yang keyakinan pada diri pasien/keluarga
diberikan dengan penuh tanggung pasien dalam menggunakan pelayanan
jawab. Untuk mengetahui tanggapan yang ditawarkan. Dalam ini pegawai
dari informan dapat dilihat dari sub harus dapat memberikan jaminan
indikator dibawah ini: kepada pasien/keluarga pasien agar
a. Kemampuan pegawai administrasi terhindar dari bahaya, resiko ataupun
dalam menggunakan Komputer/IT keraguan. Jaminan yang diberikan
Kemampuan pegawai dalam kepada pasien akan mempengaruhi
menggunakan komputer sangat pelayanan karena hal tersebut akan
diperlukan dalam melakukan pelayanan, melibatkan persepsi pasien terhadap
karena dengan kemampuan yang resiko ketidakpastian yang tinggi
dimiliki pegawai dalam terhadap kemampuan pegawai RSUD
mengoperasikan komputer akan Rokan Hulu.
memudahkan pegawai dalam menginput

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 12


Adapun sub indikator yang dapat dilihat memberikan pelayanan yang
adalah : berkualitas.
a. Jaminan keamanan dan kenyamanan Dengan pegawai mempunyai
pelayanan yang diberikan oleh sikap ramah dan tamah maka pasien
Rumah Sakit Umum Daerah akan merasa senang dan nyaman kepada
Kabupaten Rokan Hulu. pegawai dan berpikir positif terhadap
Jaminan keamanan dan pegawai.
kenyamanan pelayanan sangat 5. Empaty (empati)
dibutuhkan oleh pasien terutama pasien Empaty (empati) adalah
BPJS. Jaminan keamanan ini bertujuan kemampuan dan kemudahan dalam
untuk menciptakan atau menjamin melakukan komunikasi yang baik serta
keamanan pelayanan yang diberikan sikap dari pegawai dalam memberikan
oleh Rumah Sakit Umum Daerah pelayanan. Ini berkaitan dengan
tersebut. Dalam hal ini mengacu pada perhatian yang diberikan dengan tulus
jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap kebutuhan pasien/keluarga
yang diberikan kepada pasien sehingga pasien. Untuk melihat kualitas
pasien dapat merasa aman dan percaya pelayanan yang diberikan kepada pasien
dengan pelayanan yang diberikan oleh BPJS, maka kita dapat melihat sub
rumah sakit. peserta BPJS sudah merasa indikator yaitu:
puas dengan jaminan keamanan dan a. Keluhan yang dirasakan oleh pasien
kenyamanan pelayanan kesehatan yang Keluhan adalah bentuk aspirasi
diberikan oleh pegawai Rumah Sakit pasien yang terjadi karena adanya
Umum Daerah Kabupaten Rokan Hulu ketidakpuasan. Keluhan ini adalah
karena pegawai telah melakukan masukan penting bagi rumah sakit
tugasnya dengan baik sehingga pasien untuk lebih memperhatikan kebutuhan
BPJS merasa yakin dan percaya dengan pasien dan lebih mengutamanan
kemampuan dan pengetahuan yang pelayanan. Dari uraian di atas peniliti
dimiliki oleh pegawai. simpulkan bahwa masih adanya keluhan
b. Keramahan dan sopan santun yang dirasakan oleh pasien terutama
pegawai dalam memberikan dalam pengurusan administrasi yang
pelayanan dilakukan oleh pegawai. Seharusnya
Dalam memberikan pelayanan pihak rumah sakit menyadari bahwa
yang baik kepada pasien pegawai saat ini masyarakat saat ini masyarakat
haruslah memiliki sikap ramah dan sadar atas haknya untuk mendapatkan
sopan terhadap pegawai. Bentuk rasa pelayanan kesehatan yang maksimal
peduli dan perhatian dapat dilihat dari dengan menggunakan BPJS.
sikap dan perbuatan pegawai terhadap b. Membeda-bedakan pasien
pasien. Dalam hal ini pegawai haruslah Dalam hal pelayanan pastinya pasien
memahami prinsip melayani dan bukan ingin mendapatkan hal yang sama
dilayani. Dari hasil wawancara dapat dengan pasien lainnya yang diberikan
disimpulkan bahwa kurangnya oleh pegawai. Karena manusia memiliki
perhatian pegawai terhadap pasien. hak yang sama termasuk dalam bidang
Sebagian kecil pegawai rumah sakit pelayanan kesehatan. Begitu juga
umum daerah kabupaten rokan hulu ini dengan status pasien BPJS yang ingin
masih ada yang bersikap cuek kepada mendapatkan perlakukan yang sama
pasien. Seharusnya pegawai harus dengan pasien umum lainnya. Dari hasil
ramah tamah kepada pasien, karena ini wawancara peneliti bahwa pelayanan
menjadi tolak ukur pegawai dalam yang diberikan pegawai baik pasien

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 13


umum maupun BPJS sama saja, tidak 4.2.1 Anggaran
ada yang dibedakan dalam hal Anggaran merupakan hal yang
pelayanan. Namun berbeda dengan sangat dibutuhkan dalam melaksanakan
tanggapan pasien BPJS bahwa suatu program, anggaran tersebut akan
pelayanan yang mereka dapatkan menentukan berjalan atau tidaknya
berbeda dengan pasien umum. Mereka suatu program pada suatu instansi
tidak mendapatkan pelayanan seperti khususnya rumah sakit. Pencairan
yang mereka inginkan. Selain itu anggaran merupakan faktor yang paling
mereka beranggapan bahwa pelayanan utama yang akan mempengaruhi
akan lebih mudah jika kita mempunyai pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS
keluarga atau kerabat di rumah sakit di Rumah Sakit Umum Daerah
tersebut karena tidak perlu menunggu Kabupaten Rokan Hulu. Rumah Sakit
lama dalam mengantri untuk Kabupaten Rokan Hulu Sudah Berstatus
mendapatkan pelayanan. BLUD (Badan Layanan Usaha Daerah).
c. Pasien yang ditolak Oleh karena itu rumah sakit umum
Setiap orang mempunyai hak daerah kabupaten rokan hulu mengelola
melakukan konsultasi masalah keuangannya sendiri sehingga dana
kesehatan untuk memperoleh pelayanan yang diberikan oleh BPJS diserahkan
kesehatan yang diberlakukan baik langsung ke rumah sakit. Namun pihak
secara langsung maupun tidak langsung. BPJS seringkali telat membayar
Sudah tanggungjawab pegawai dalam tunggakan kepada rumah sakit umum
menerima seseorang yang dalam daerah kabupaten rokan hulu. Halini
keadaan sakit. Setiap orang ingin juga sangat berpengaruh dalam kualitas
mendapatkan pelayanan yang sesuai pelayanan.
dengan kebutuhaannya misalnya 4.2.2 Sumber Daya Manusia
pelayanan kesehatan. Dari hasil Faktor yang sangat penting
wawancara peniliti simpulkan bahwa dalam sebuah pelayanan adalah sumber
pegawai administrasi telah menjalankan daya manusia. Sumber daya manusia ini
tugasnya dengan baik. Tidak adanya adalah aset yang harus dilatih dan
pasien yang administrasinya ditolak, dikembangkan kemampuannya. Sumber
hanya saja jika pasien BPJS tidak daya manusia mengatur hubungan dan
memenuhi syarat akan dijadikan pasien peranan pegawai agar bekerja lebih
umum yang biayanya ditanggung oleh efektif dan efesien untuk membantu
pribadi pasien tersebut. mewujudkan tujuan rumah sakit umum
4.2 Faktor-faktor yang daerah kabupaten rokan hulu. Setiap
mempengaruhi kualitas tahun adanya pengurangan pegawai hal
pelayanan administrasi pada ini berpengaruh pada pelayanan BPJS.
pasien BPJS di Rumah Sakit Dari hasil wawancara yang
Umum Daerah Kabupaten peneliti lakukan dapat disimpulkan
Rokan Hulu bahwa masih adanya pegawai yang
Dari penelitian yang dilakukan belum mahir dalam mengoperasikan
tentang kualitas pelayanan administrasi komputer sehingga terlambat dalam
pada pasien BPJS di Rumah Sakit menyelesaikan pekerjaannya. Peneliti
Umum Daerah Kabupaten Rokan Hulu juga mengamati masih adanya
terdapat beberapa faktor yang keterlambatan pelayanan administrasi di
mempengaruhi pelayanan administrasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
pada pasien BPJS di RSUD Rokan Rokan Hulu hal ini disebabkan oleh
Hulu, diantaranya sebagai berikut: kurangnya kemampuan pegawai dalam

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 14


mengoperasikan komputer dan Pelayanan yang diberikan oleh pegawai
kurangnya loket administrasi sehingga rumah sakit umum daerah kabupaten
tidak sesuai dengan jumlah masyarakat rokan hulu juga sudah cepat dan
yang mengantri sehingga seringsekali tanggap dalam menanggapi kebutuhan
terjadinya keterlambatan pelayanan pasien. Indikator assurance
administrasi yang dilakukan oleh (keamanan), petugas sudah cukup
pegawai rumah sakit. maksimal dalam memberikan keamanan
kesehatan dan pegawai juga sudah
PENUTUP memiliki keterampilan yang bagus
5.1 Kesimpulan dalam bekerja. Namun, tidak bisa
Berdasarkan hasil observasi dipungkiri masih adanya sebagian kecil
yang dilakukan oleh peneliti tentang pegawai bersikap cuek terhadap
“Kualitas Pelayanan Administrasi Pada pasiennya. Sedangkan indikator terakhir
Pasien BPJS Kesehatan di Rumah Sakit empaty (empati), sikap pegawai dalam
Umum Daerah Kabupaten Rokan Hulu” memberikan pelayanan masih kurang
dapat dilihat dari 5 indikator kualitas maksimal dan dalam memberikan
pelayanan yaitu: (1). Tangible (bukti pelayanan kepada pasien BPJS masih
langsung), (2). Reliability (kehandalan), terlihat perbedaannya antara pasien
(3). Responsiveness (ketanggapan), (4). BPJS dan pasien umum terutama pada
Assurance (jaminan), (5). Empaty saat menunggu antrian untuk berobat.
(empati). Dapat disimpulkan bahwa Dengan demikian dapat
kualitas pelayanan yang diberikan disimpulkan bahwa pelayanan yang
kepada peserta BPJS oleh Rumah Sakit diberikan kepada pasien BPJS di
Umum Daerah Kabupaten Rokan Hulu Rumah Sakit Kabupaten Rokan Hulu
belum terlaksana dengan maksimal. belum terlaksana dengan maksimal.
Dapat dilihat dari indikator Sehingga kekurangan akan menjadikan
tangible (bukti langsung) di Rumah sebagai acuan bagi Rumah Sakit Umum
Sakit Umum Daerah Kabupaten Rokan Daerah Kabupaten Rokan Hulu untuk
Hulu dinilai sudah cukup baik dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan di
sarana dan prasarana namun dari sisi rumah sakit tersebut. Faktor utama yang
kedisiplinan dinilai masih kurang sangat berpengaruh pada kualitas
maksimal. Dalam reliabity pelayanan administrasi pada pasien
(kehandalan), prosedur pendaftaran dan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum
penerimaan pasien BPJS sudah Daerah Kabupaten Rokan Hulu adalah
dilaksanakan sesuai dengan SOP keterlambatan pembayaran iuran BPJS
sedangkan jadwal pelayanan yang kesehatan ke rumah sakit. Hal ini akan
diberikan tidak tepat waktu sehingga menyebabkan kualitas pelayanan yang
pasien harus menunggu lama dan inilah diberikan akan menjadi kurang
persoalan pertama dalam indikator ini. maksimal. Selain itu sumber daya
Kalau dilihat dari responsiveness manusia yang dimiliki Rumah Sakit
(ketanggapan), pegawai masih ada yang Umum Daerah Kabupaten Rokan Hulu
kurang memahami dalam masih kurang profesional dalam
mengoperasikan komputer dengan baik menjalankan tugasnya sehingga
sehingga proses penginputan datapun mempengaruhi pelayanan administrasi
masih ada yang terlambat dari waktu pasien BPJS Kesehatan di RSUD Rokan
yang telah ditentukan walaupun para Hulu.
pegawai Rumah Sakit Kabupaten Rokan 5.2 Saran
Hulu sudah mendapatkan pelatihan.

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 15


Dari hasil penelitian dan Manusia (Edisi Revisi). Jakarta:
pembahasan yang sudah diuraikan Bumi Aksara
mengenai Kualitas Pelayanan Maksudi, Beddy Iriawan. 2018. Dasar-
Administrasi pada Pasien BPJS di dasar Administrasi Publik.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Depok: Rajawali Pers.
Rokan Hulu berikut peneliti uraikan Moleong, Lexi j. 2012. Metode
beberapa saran yang diharapkan dapat Penelitian. Bandung: PT.
menjadi masukan dan pertimbangan Remaja Rosda Karya.
untuk pemerintah, instansi terkait, R, Terry, George. 2016. Prinsip-prinsip
masyarakat maupun pembaca lainnya : Manajemen. Jakarta: PT. Bumi
1. Untuk lebih meningkatkan Aksara.
pelayanan kepada pasien BPJS Sahya, Anggara. 2012. Ilmu
sehingga mereka dapat Adiministrasi Negara : Kajian,
merasakan pelayanan yang Konsep, Teori,Dan Fakta Dalam
berkualitas sesuai dengan apa Upaya Menciptakan Good
yang diharapkan masyarakat. Governance. Bandung : Pustaka
2. Untuk lebih memerhatikan Setia.
bidang pelayanan kesehatan Saiful, Arif dkk. 2010. Reformasi
dapat memenuhi kekurangan- Pelayanan Publik. Malang :
kekurangan yang mempengaruhi Averroes Press
kualitas pelayanan yang Sinambela, Lijan Poltak. 2006.
diberikan kepada pasien. Pihak Reformasi Pelayanan Publik
rumah sakit sebaiknya lebih (Teori, Kebijakan, dan
meningkatkan kualitas sumber Implementasi). Jakarta: Bumi
daya manusia suapaya dapat Aksara.
memberikan pelayanan yang Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
berkualitas kepada pasien BPJS. Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
d. Bandung: Alfa Beta.
DAFTAR PUSTAKA Syafri, Wirman. 2012. Studi Tentang
Achmad, Badu. 2012. Manajemen Administrasi Publik. Jakarta:
Pelayanan Publik. Makassar: Erlangga.
Andi Offset. Alamsyah, Dedi.
Arifin, Rois, Helmi Muhammad. 2016. Tjiptono, Fandy, 2011. Service
Pengantar Manajemen. Malang. Management, Mewujudkan
EMPATDUA. Pelayanan Prima. Yogyakarta:
Andri Febriyanto dan Endang Shyta Andi Offset.
Triana. 2015. Pengantar ___________. 2011. Service , Qualitiy
Manajemen. Kebumen: & Satisfaction. Yogyakarta :
Mediatera. Andi Offset
Badrudin. 2014. Dasar-dasar Jurnal
Manajemen. Bandung: Alfabeta. Ginting, Putri Nanda. 2016. Penerapan
Creswell, J. W. 2016. Research Design New Public Service Dalam
Pendekatan Metode Kualitatif, Pelayanan Jasa Wesel Pos Pada
Kuantitatif, dan Campuran (4th PT. Pos Bagan Batu Kecamatan
ed). Yogyakarta: Pustaka Bagan Sinembah Kabupaten
Belajar. Rokan Hilir Tahun 2014-2016.
Hasibuan, Melayu. S. P. 2014. Jom Fisip, Vol. 3 No. 2 –
Manajemen Sumber Daya Oktober 2017.

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 16


Fadlun. 2017. Sistem Pelayanan Sakit Umum Daerah Kota
Administrasi Rekam Medik Madiun. Semarang. Jurnal
Rawat Inap di Rumah sakit Administrasi Publik. Volume 1
Umum Daerah (RSUD) Poso. e No. 1 Tahun 2015.
jurnal Katalogis, Vol. 5 No. 3,
Maret 2017. Dokumen
Setia Nengsih, Rela. 2016. Kualitas
Pelayanan Bagi Peserta BPJS Di Profil Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun
Kabupaten Kuantan Sengingi. Jom 2017.
Fisip. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
Widowati, Nina dkk. 2014. Kualitas Tentang Kesehatan.
Pelayanan BPJS Kesehatan di Peraturan Menteri Kesehatan Republik
RSUD Kabupaten Karanganyer Indonesia Nomor 43 Tahun
(Studi Kasus Pasien Rawat 2016 Tentang Standar Pelayanan
Inap). Semarang. Jurnal Minimal Bidang Kesehatan.
Administrasi Publik. Volume 3. Standar Operasional Prosedur
No. 1 tahun 2014. Penerimaan Pasien
Widyatmoko, Andy. 2015. Analisis Alur Pasien Rawat Jalan dan Alur
Kualitas Pelayanan Program Pasien Rawat Inap
Jaminan Kesehatan Nasional
BPJS Kesehatan pada Rumah

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni 2021 Page 17

You might also like