You are on page 1of 5

Jurnal Keperawatan Indonesia

pIS

SN: 1410-4490; e-ISSN: 2354-9203
Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) is the oldest and most respected broad-
based nursing journal in Indonesia. The journal was established in 1997, and as the name suggests, JKI has
become a pioneer in the publication of nursing journals in Indonesia. Its presence has been invaluable to the
vast growth of the nursing profession in the country and to the development of nursing and health in general.
In conjunction with this journey, the journal not only covers issues surrounding nursing in Indonesia, but also
any topics that are relevant to health nationally and internationally, especially those concerning low-middle
income countries in the world.
Last accredited (2017-2022) by Directorate General of Research and Development Strengthening of the
Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia (No:
51/E/KPT/2017) with Second Grade (Sinta 2). SINTA has a grade or level or classification of national
accredited journals, which are divided into six categories, namely S1, S2, S3, S4, S5, and S6, that the S1 score
is the highest category.
This journal has been published by Universitas Indonesia, managed by Faculty of Nursing, Universitas
Indonesia.

Jurnal Keperawatan is a peer-reviewed journal published by the University of


Muhammadiyah Malang (UMM), which is focusing on several issues in the nursing field.
The first volume was published in 2010, and it is published twice a year, issued in
January and July.

The Jurnal Keperawatan aims to provide a forum exchange and an interface between
researchers and practitioners in any nursing-related field. This journal only accepts
articles from original research results (top priority), case study articles (not
priorities), and scientific review articles that are new (not preference). Jurnal
Keperawatan is a scientific publication for widespread research and criticism topics in
nursing studies, but are not limited to the following issues: pediatric nursing, women and
children health in nursing, community health nursing, psychiatric nursing, medical-
surgical nursing, emergency, and disaster nursing, and nursing education.

ABSTRAK Latar Belakang : Perawat berkewajiban dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien,
dalam memberikan asuhan terdapat proses keperawatan, tahap pertama dari proses keperawatan yaitu
pengkajian. Pengkajian merupakan tahap pengumpulan data dan informasi klien, di dalam tahap
pengkajian terdapat analisa data. Analisa data yang diperlukan sebelum dan sesudah melakukan
pengkajian kepada klien. Tujuan: Tujuan penulisan kajian ini yaitu untuk menjelaskan serta
memberitahukan kepada mahasiswa keperawatan bagaimana analisis data yang terdapat pada
pengkajian di proses keperawatan serta mahasiswa keperawatan dapat menerapkan analisis data pada
saat pengkajian data dan setelah pengkajian data. Metode : Pada pengkajian ini digunakan metode
kualitatif, yang dimana metode ini lebih cenderung bersifat memberikan penjelasan dengan
menggunakan analisis berdasarkan landasan teori. Hasil : Hasil yang dapat disimpulkan dari kajian ini
bahwa analisa data merupakan suatu kemampuan untuk mengkaitkan serta menghubungkan data
dengan konsep dan prinsip yang relevan. Terdapat empat (4) cara untuk menganalisi data yaitu:
Memvalidasi data dan Observasi , Mengenali Pola atau Pengelompokan, Membuat kesimpulan.
Kesimpulan: Analisis data bertujuan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan
pasien sehingga membantu perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan. Dalam analisis data
perawat juga berpikir kritis untuk memeriksa setiap informasi dari data-data yang telah di terkumpul.
Kata Kunci : Pengkajian, Analisis Data, Proses keperawatan. LATAR BELAKANG Keperawatan adalah suatu
profesi yang berorientasi pada pelayanan kesehatan dengan segala perencanaan atau tindakan untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007). Berdasarkan definisi
tersebut dapat dikatakan bahwa Keperawatan merupakan suatu profesi yang memberikan pelayanan
langsung yang berioentasi pada tujuan pelayanan kesehatan dengan segala perencanaan atau tindakan
untuk membantu individu, keluarga, masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan kesehatan
dikehidupan masyarakat. Keperawatan memiliki tujuan utama yang ingin dicapai, Menurut Rosdahl
(2014) Tujuan utama keperawatan adalah membantu individu memenuhi kebutuhan dasar dan
kebutuhan tertinggi mereka. Perawat merupakan unsur vital dalam sebuah Rumah Sakit karena perawat
merupakan penjalin kontak pertama dan terlama dengan pasien khususnya pasien rawat inap, dengan
tugas utama perawat adalah memberikan asuhan keperawatan dari pengkajian, penegakan diagnose
keperawatan, intervensi, implementasi sampai dengan evaluasi (Potter & Perry, 2009). Pengkajian
keperawatan, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi merupakan proses
keperawatan. Proses keperawatan adalah serangkaian tindakan yang sistematis berkesinambungan
meliputi tindakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan individu atau kelompok baik yang aktual
maupun potensial kemudian merencanakan tindakan untuk menyelesaikan, mengurangi, atau
mencegah terjadinya masalah baru dan melaksanakan tindakan atau menugaskan orang lain untuk
melaksanakan tindakan keperawatan serta mengevaluasi keberhasilan dari tindakan yang dikerjakan
(Rohmah, N dan Walid, S. 2009). Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada klien dengan
mengombinasikan metode penyelesaian masalah secara ilmiah dengan keterampilan berpikir kritis
untuk memeberikan asuhan melalui proses keperawatan. Asuhan keperawatan dapat di
pertanggungjawabkan berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis, sistimatis, dinamis dan terstruktur
(Muhlisin, 2012) Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam
pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan respons unik individu pada suatu
kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang dialami, baik actual maupun potensial
(Deswani, 2009). Menurut Ali (2009), Proses keperawatan mempunyai 5 komponen yaitu : pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implenentasi, dan evalusi. Lima komponen tersebut bersifat saling
ketergantungan. Menurut Setiadi (2012), Setiap tahap dari proses keperawatan mempunyai relevansi
yang sangat erat sehingga kekurangan di salah satu tahap akan mempengaruhi tahap-tahap berikutnya.
Jadi dalam melakukan proses keperawatan diperlukan ketelitian dalam melakukan pengkajian kepeda
pasien Menurut Carpenito (2009), Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Pada
tahap ini semua data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan kesehatan klien. Pengkajian
dilakukan secara komprehensif sesuai dengan aspek biologis, psikologis, social maupun spiritual klien.
Pengkajian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi serta untuk membuat data dasar klien.
Pengkajian keperawatan adalah pengumpulan dan analisi informasi secara sistematis dan berkelanjutan
mengenai klien. Pengkajian dimulai dengan mengumpulakan data dan menempatkan data ke dalam
format yang terorganisir (Rosdahl, 2014). Dalam melakukan pengumpulan data diperlukan adanya
analisis data yang dilakukan perawat pada saat mengumpulkan data dan setelah mengumpulkan data.
Namun tidak seluruh mahasiswa keperawatan mengatahui pentingnya analisis informasi dari data yang
telah dikumpulakan perawat pada saat pengkajian keperawatan. Oleh karena itu mahasiswa harus
mampu mengetahui analisis data dalam tahap pengkajian pada proses keperawatan agar data yang
dikumpulkan dapat tepat membentu perawat dalam menjalankan tahap proses keperawatan yang
selanjutnya. TUJUAN Tujuan dari penulisan kajian ini yaitu untuk menjelaskan serta memberitahukan
kepada mahasiswa keperawatan bagaimana analisis data yang terdapat pada tahap pengkajian dalam
proses keperawatan serta mahasiswa keperawatan dapat menerapkan analisis data pada saat
pengkajian data san setelah pengkajian data agar data yang dikumpulkan lebih tepat dan akurat
sehingga proses keperawatan dapat tepat dilaksanakan. METODE Pada kajian ini digunakan metode
kualitatif, yang dimana metode ini lebih cenderung bersifat memberikan penjelasan dengan
menggunakan analisis. Proses dan maknanya yang lebih ditonjolkan sehingga metode ini bersifat
subjektif dimana proses penelitian ini lebih memperlihatkan dan cenderung lebih focus pada landasan
teori. HASIL Hasil yang dapat disimpulkan dari kajian ini bahwa analisa data merupakan salah satu baian
dari tahap proses keperawatan, analisa data merupakan suatu kemampuan untuk mengkaitkan data
serta menghubungkan adata dengan konsep dan prinsip yang relevan bertujuan untuk memudahkan
dalam membuat kesimpulan untuk membuat diagnosa keperawatan. Terdapat empat (4) cara untuk
menganalisi data yaitu: Memvalidasi data dan Observasi , Mengenali Pola atau Pengelompokan,
Membuat kesimpulan. Dalam memvalidasi dan observasi data, perawat harus memvalidasi data yang
ada secara akurat dengan bersama pasien dan keluarga. Perawat mengajukan pertanyaan kepada pasien
dan keluarga mengenai kejelasan secara jelas dan reflektif. Analisa data dalam mengenali pola atau
pemgelompokan data, data yang telah dikumpulkan dapat dikelompokan berdasarkan gejala yang
memiliki hubungan. Namun data juga dapat dikelompokan berdasarkan kebutuhan biopsiko- social dan
spiritual. Sehingga Perawat dapat menentukan informasi yang relavan dengan bantuan pengelompokan
data yang telah dilakukan, sehingga perawat dapat dengan mudah menganisis data yang telah
dikelompokkan. Dalam analisis data perawat harus membuat keputusan terkait dengan hasil dari
pengkajian. PEMBAHASAN Menurut Setiadi (2012), Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses
keperawatan yang dilakukan perawat dan merupakan proses yang sistematis untuk pengumpulan data
dari berbagai sumber data yang di dapat untuk mengevaluasi serta mengidentifikasi status kesehatan
pasien. sesuai penelitian Manurung (2011), Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data dan menganalisanya. Menurut penelitian Effendy (1995) dalam Dermawan (2012),
Pengkajian keperawatan merupakan pemikiran yang dasar dari proses keperawatan yang bertujuan agar
perawat dapat mengumpulkan informasi serta data tentang pasien, dapat mengenali masalahmasalah
yang dialami klien, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan. Dari definisi pengkajian dari beberapa ahli tersebut terdapat analisis data yang terdapat
dalam pengkajian keperawatan, analisis data tersebut dilakukan sebelum dan sesudah perawat
melakukan pengkajian kepada klien. Menurut Setiawan (2012), Analisis data merupakan metode yang
dilakukan perawat untuk mengkaitkan data klien serta menghubungkan data tersebut dengan konsep
teori dan prinsip yang relevan keperawatan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah
kesehatan pasien dan keperawatan pasien. Dalam analisis data perawat juga menggunakan
keterampilan berpikir kritis untuk memeriksa setiap potong informasi dan menentukan relevansinya
terhadap masalah kesehatan klien dan hubungannya dengan potongan informasi lain. Keterampilan
berpikir kritis untuk mempertimbangkan pertanyaan lain yang mungkin penting atau mengembangkan
gambaran visual mengenai apa yang klien katakana kepeda perawat (Rosdahl, 2014). Menurut Herdman
(2018), Langkah kedua dalam proses pengkajian adalah mengonversi data informasi. Tujuannya untuk
membantu kita mempertimbangkan data apa yang kita kumpulkan dalam pengkajian skrining mungkin
berarti, atau untuk membantu mengidentifikasi data tambahan yang perlu dikumpulkan. Terdapat cara
analisis data menurut Setiadi (2012), yaitu ; Memvalidasi data dan Observasi Menurut Rosdahl (2014),
salah satu cara untuk memvalidasi observasi adalah memeriksanya dengan klien. Dengan meneliti data
sesuai dengan observasi yang dilakukan. Pada saat melakukan observasi tersebut perawat dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya untuk memahami informasi yang di dapat dari hasil
pemeriksaan klien. Di tahap ini perawat dapat memvalidasi data yang ada secara akurat, perawat juga
melakukan analisa data saat bersama pasien dan keluarga atau masyarakat dengan mengajukan
pertanyaan kepada pasien atau keluarga secara reflektif mengenai kejelasan interprestasi data.
Mengenali Pola atau Pengelompokan Menurut Rosdahl (2014), Beberapa data tampak serupa atau
memiliki pola atau hubungan dan diidentifikasi sebagai gejala. Gejala ini dapat digolongkan dalam
kelompok untuk dianalisis lebih lanjut. Misalnya, terlihat hubungan diantara gejala ketika klien
melaporkan nyeri dan kembung pada abdomen serta tidak defekasi selama 3 hari. Perawat dapat
menentukan informasi yang relavan dengan bantuan pengelompokan data yang telah dilakukan,
sehingga perawat dapat dengan mudah menganisis data yang telah dikelompokkan. Dalam
pengelompokan data menurut Setiadi (2012), Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan biopsiko-
sosial dan spiritual. Sesuai yang terdapat dalam Nursalam (2008) bahwa, Keperawatan adalah bentuk
pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat
maupun yang sakit yang mengalami gangguan baik fisik, Psikis, maupun social agar dapat mencapai
derajat kesehatan yang optimal. Sehingga dalam pengelompokan data dapat memudahkan perawat
dalam menghindari kesulitan dan kesalahan dalam mengumpulkan data yang telah dikaji. Membuat
kesimpulan Menganalisis data informasi penting dilakukan untuk memasukkan baik data dan informasi
ketika mendokumentasikan pengkajian sehingga informasi tidak dapat divalidasi oleh orang lain jika data
asli tidak tersedia. Menurut Rosdahl (2014) Terdapat empat kesimpulan yang mengin terjadi yaitu; 1.
Klien tidak mengalami masalah Tidak diperlukan asuhan keperawatan lanjutan: dengan menuatkan
kebiasaan kesehatan klien dan merekomendasikan aktivitas yang dapat meningkatkan kesehatan lainnya
2. Klien mungkin mengalami masalah Pada kesimpulan ini perawat perlu untuk mengumpulkan lebih
banyak informasi mengenai malasah yang dialami klien 3. Klien beresiko mengalami maslah. Temuan ini
mengindikasikan diagnosis keperawtan potensial. Dengan perawat melanjutkan proses keperawtan
dengan merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi. 4. Klien mengalami masalah kritis.
Klen memiliki diagnosis keperawatan atau diagnosis medis. Maslah menjadi diagnosis keperawatan jika
berada dalam wilayah keperawatan, perawat dapat menanganinnya tanpa konsultasi terlebih dahulu.
Tapi jika memerlukan terapi medis, perawat perlu mengidentifikasi masalah kaloboratif. Perawat harus
berkonsultasi dengan dokter dan berkerja sama untuk menyelesaikan masalah. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa adanya analisis data pada pengkajian disetiap saat
menjalankan tahap-tahap proses keperawatan. Analisis data bertujuan untuk membuat kesimpulan
dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan pasien sehingga membantu perawat dalam
menentukan diagnosa keperawatan. Dalam analisis data perawat juga berpikir kritis untuk memeriksa
setiap informasi dari data-data yang telah d terkumpul. Dalam menganalisis data terdapat empat cara
yaitu; Memvalidasi data dan Observasi , Mengenali Pola atau Pengelompokan, Membuat kesimpulan.
Cara tersebut memudahkan perawat untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari data klien,
sehingga perawat dapat membuat diagnosa sesuai dengan data hasil yang teah dianalisis. SARAN Bagi
mahasiswa keperawatan diharapkan dapat mengetahui dan memahami analis data yang terdapat dalam
pengkajian serta mahasiswa keperawatan dapat menerapkan analisis data pada saat pengkajian data
dan setelah pengkajian data agar data yang dikumpulkan lebih tepat dan akurat sehingga proses
keperawatan dapat tepat dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Ali, Z. (2009). Dasar-Dasar Dokumentasi
Keperawatan. Jakarta : EGC. Carpenito, L.J. (2009). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta.
Dalami, E. (2011). Dokumentasi Keperawatan Dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Trans
Info Media Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan: Penerapan Konsep & Kerangka Kerja. Yogyakarta
: Gosyen. Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba Medika. Herdman,
T. Heather. (2018). NANDA-I Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba medika
Manurung, S. (2011). Keperawatan Professional. Jakarta : Trans Info Media Nursalam. (2008). Konsep
dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen
Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan.
Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika. Riyadi, S. (2010). Keperawatan Professional. Yogyakarta : Gosyen
Rohmah & Walid. (2009). Proses Keperawatan: Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Rosdahl,
Caroline Bunker. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC. Setiadi. (2012). Konsep &
Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan; Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu. Simamora, R.
H. (2010). Komunikasi Dalam Keperawatan. Jember University Press. Simamora, R.H. (2008). Peran
Manajer Dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan
Keperawatan. Jurnal IKESMA, 4(2). Simamora, R.H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember
University.

You might also like