Professional Documents
Culture Documents
dewi_bonita@ymail.com
Abstract
Introduction: Nurses' lack of understanding and non-compliance in nursing documentation resulted
in low quality of documentation and nursing services. One of factors which affects nursing
documentation is self-efficacy. The purpose of this study was to know the correlation of self-efficacy
and the compliance of nurses in the nursing documentation.
Methods: This research used cross-sectional design with the descriptive documentation approach.
The sample of the study was 23 nurses in a hospital recruiting with a nonprobability technique type
i.e. total sampling. The inclusion criteria in this study were nurses who were willing to be respondents
and had at least a diploma in nursing education. The instrument used was a self-efficacy
questionnaire and the nursing care documentation compliance observation sheet. Data analysis used
Rank Spearman test with the meaning level 0.05.
Results: Most of nurses had high self-efficacy (69.9%) and majority nurse obey in nursing care
documentation (73.9%). The statistic test showed p value = 0.000 < (0.05) with r = 0.898.
Conclusion: This result confirmed that there is a relation between self-efficacy and the compliance of
nurses in nursing documentation at hospital.
Abstrak
Pendahuluan: Ketidakpahaman dan ketidakpatuhan perawat dalam dokumentasi keperawatan
mengakibatkan rendahnya mutu dokumentasi dan pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi perawat dalam melakukan dokumentasi keperawatan adalah self-efficacy. Tujuan
pada penelitian ini adalah mengetahui hubungan self-efficacy dengan kepatuhan perawat melakukan
dokumentasi keperawatan.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional dengan pendekatan deskriptrif
korelasional. Sampel penelitian berjumlah 23 perawat di sebuah rumah sakit yang dipilih dengan
teknik nonprobability yaitu total sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah perawat yang
bersedia menjadi responden dan berpendidikan minimal D3 Keperawatan. Alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner self-efficacy dan lembar observasi kepatuhan dokumentasi asuhan keperawatan.
Analisis data menggunakan uji statistik Rank Spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil: Sebagian besar perawat memiliki self-efficacy tinggi (69,9%) dan patuh melakukan
dokumentasi asuhan keperawatan (73,9%). Hasil uji statistik menunjukan p = 0,000 < (0,05) dengan r
= 0,898.
Kesimpulan: Hasil ini menyatakan ada hubungan antara self-efficacy dengan kepatuhan perawat
melakukan dokumentasi keperawatan di rumah sakit.
PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan mempunyai sakit swasta maupun pemerintah di
peranan penting dalam menjaga dan Indonesia adalah masih banyaknya
meningkatkan kualitas layanan kesehatan ditemukan ketidaklengkapan dokumentasi
berdasarkan suatu ilmu metodologi melalui keperawatan (Mayasari, 2016). Penelitian
suatu proses keperawatan (Dermawan, di rumah sakit Daerah Mamuju Sulawesi
2012). Proses keperawatan sendiri diawali menunjukkan sebagian besar
dari langkah pengkajian, diagnosis, pendokumentasian keperawatan dalam
intervensi, implementasi dan evaluasi yang kateogori kurang lengkap (Supratti &
harus didokumentasikan secara lengkap Ashriady, 2016). Penelitian pada salah satu
baik dan benar (Ali, 2010). Dokumentasi rumah sakit tipe B di Bali menyatakan
merupakan catatan yang dapat digunakan kepatuhan perawat dalam
sebagai bukti oleh tenaga kesehatan pendokumentasian keperawatan yaitu
apabila terjadi tuntutan yang berisikan data kurang patuh (Wahyudi, 2010).
lengkap, nyata dan tercatat yang Perawat kurang memahami dan tidak
menggambarkan kondisi pasien proses patuh dalam melaksanakan
perawatan dari awal masuk rumah sakit pendokumentasian asuhan keperawatan
hingga diperbolehkan pulang. Termasuk yang akan mengakibatkan rendahnya mutu
pada jenis perawatan, tipe, kuantitas dan dari kelengkapan dokumentasi asuhan
kualitas pelayanan kesehatan dalam upaya keperawatan dan akan menurunkan mutu
memenuhi kebutuhan pasien, meliputi pelayanan keperawatan (Yanti & Warsito,
pengkajian keperawatan, diagnosa, 2013). Hal ini disebabkan oleh adanya
perencanaan tindakan, implementasi dan perawat yang menganggap dokumentasi
evaluasi dalam proses perawatan (Sitinjak asuhan keperawatan terlalu rumit, beragam
et al., 2015). Dokumentasi memiliki fungsi dan menyita waktu (Nursalam, 2012).
penting jika ditinjau dari beberapa aspek Ketidakpatuhan perawat dalam melakukan
seperti pada aspek hukum, kualitas pendokumentasian keperawatan
pelayanan, komunikasi, keuangan, dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
pendidikan, penelitian serta akreditasi internal. Faktor eksternal antara lain
(Nursalam, 2012). meliputi beban kerja, kondisi kerja,
Dokumentasi yang lengkap dapat pedoman pendokumentasian, format
memcerminkan kepatuhan perawat untuk dokumentasi keperawatan, supervisi,
melakukan dokumentasi dalam asuhan reward dan punishment (Fatmawati, Noor,
keperawatan yang dilihat dari kelengkapan & Maidin, 2014). Faktor internal antara
dan keakuratan menuliskan asuhan lain meliputi pengetahuan, sikap, persepsi,
keperawatan yang akan dan telah diberikan motivasi dan kemampuan. Faktor
kepada pasien (Nursalam, 2012). kemampuan yang dimaksud adalah salah
Berdasarkan standar yang telah ditetapkan satunya keyakinan diri atau self-efficacy
oleh Departemen Kesehatan Republik (Triana, 2016).
Indonesia (Depkes RI) menetapkan bahwa Perawat senantiasa dituntut untuk
Standar Auhan keperawatan (SAK) yakni memiliki self-efficacy tinggi saat
sebanyak 90% (Depkes RI, 2010 dalam memberikan asuhan keperawatan pada
Kasim & Abdurrouf, 2016). Mulyo pasien karena akan mempengaruhi perilaku
menyatakan masalah yang terjadi di rumah yang baik dan sesuai harapan serta tujuan
yang ingin dicapai (Hergenhahn & Olson,
Damayanti, Sitorus, & Sabri. (2014). Kasim, M., & Abdurrouf, M. (2016).
Hubungan antara spriritual dan Peningkatan kualitas pelayanan dan
efikasi diri dengan kepatuhan pasien pendokumentasian asuhan
diabetes mellitus tipe 2 di RS Jogja. keperawatan dengan metode tim.
Jurnal Medika Respati, 9(4), 101- NurseLine Journal, 1(1), 62-72.
110. doi: 10.35842/mr.v9i4.90
Keller, K. L. M. (1970). Instructional
Dermawan, D. (2012). Proses keperawatan design theory and models: An
penerapan konsep dan kerangka overview of their current status. (C.
kerja. Yogyakarta: Gosyen M. Regeluth, ed). London:
Publising. Lawrence Erlbaum Associates.
Fatmawati, E., Noor & Maidin. (2014). Sitinjak, L., Halawa S. F. D., Nazara, D.,
Gambaran faktor kinerja perawat Rachmawati, D. D., Yunirma, E.,
dalam mendokumentaskan Askep di …Yoselina, G. (2015). Deskripsi
RSUD Syekh Yusuf Gowa. Jurnal Tingkat Kepatuhan Perawat
Keperawatan. Diperoleh dari Pelaksana Melakukan Dokumentasi
https://core.ac.uk/download/pdf/2549 Asuhan Keperawatan Di Ruang
5992.pdf Rawat "K" RS Cikini Tahun 2015.
Jurnal Akademi Keperawatan
Husada Karya Jaya, 1(2), 8-10.