You are on page 1of 9

NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Maret 2018, (Hal.

46-54)

Kompetensi Perawat Dan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan


Keperawatan di Rawat Jalan
Imelda Rahmayunia Kartikaa, Rr. Tutik Sri Hariyatib, Nelwatic
1
Program Studi Pendidikan Ners, STIKes Fort De Kock Bukittinggi, 26129, Indonesia
2
Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta, 16424, Indonesia
3
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis, Padang, 25163,
Indonesia
e-mail korespondensi: imelda.rahmayunia@fdk.ac.id

Abstract
Nurse competence becomes an important part that must be considered in carrying out nursing care for
patients, in order to achieve patient satisfaction. Nurses' competencies in conducting assessments, nursing
interventions and communication in patients on outpatient care still need to be improved. Outpatient
Hospital Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi still stated unsatisfied with nurse interactions. The purpose of this
study was to determine the relationship between nurse competency and outpatient satisfaction on nursing
care. The design of this study uses descriptive correlation with a cross sectional approach. The total sample
of 295 outpatients was taken purposively. The instrument used was a modification of the PSNCS (Patient
Satisfaction with Nursing Care Scale) and NSNS (Newcastle Satisfacton to Nursing Scale). Data analysis
using Spearman Correlation. Patient satisfaction is at the middle level (Mean = 33 in the score 12 - 60),
while the mean for nurse competence is 12.39. The results of this study indicate a significant relationship
between nurse competence and patient satisfaction (p value = 0,0001) and r value = +0,500, which means
showing a directional relationship. The value of the determinant coefficient (r2) is 0.25, which means that
nurse competence can explain patient satisfaction by 25%. This shows that the higher the competence
possessed by a nurse in outpatient care, the higher the patient's satisfaction in nursing services. It is expected
that nurses can improve their competence so that satisfaction and quality of nursing services can be
increased.

Keywords: nurse competence, outpatients satisfaction, nursing care

Abstrak
Kompetensi perawat menjadi bagian penting yang harus diperhatikan dalam melakukan asuhan keperawatan
pada pasien, demi tercapainya kepuasan pasien. Kompetensi perawat dalam melakukan pengkajian,
intervensi keperawatan dan komuikasi pada pasien di rawat jalan, masih perlu ditingkatkan. Pasien rawat
jalan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi masih menyatakan kurang puas dengan interaksi perawat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kompetensi perawat dengan kepuasan pasien
pada pelayanan keperawatan di rawat jalan. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 295 orang pasien rawat jalan diambil secara purposive. Instrumen
yang digunakan adalah modifikasi dari PSNCS (Patient Satisfaction with Nursing Care Scale) dan NSNS
(Newcastle Satisfacton to Nursing Scale). Analisa data menggunakan Korelasi Spearman. Kepuasan pasien
berada pada level menengah (Mean= 33 pada skor 12 – 60), sedangkan mean untuk kompetensi perawat
didapatkan sebesar 12,39. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara
kompetensi perawat dengan kepuasan pasien (p value = 0,0001) dan nilai r = +0,500, yang artinya
menunjukkan hubungan searah. Nilai koefisien determinan (r2) adalah 0,25, yang berarti bahwa kompetensi
perawat dapat menjelaskan kepuasan pasien sebesar 25%. Hal ini menunujukkan semakin tinggi kompetensi
yang dimiliki oleh seorang perawat di rawat jalan, maka akan semakin tinggi kepuasan pasien pada
pelayanan keperawatan. Diharapkan perawat dapat meningkatkan kompetensinya sehingga kepuasan dan
kualitas pelayanan keperawatan dapat meningkat.

Kata Kunci : kompetensi perawat, kepuasan pasien rawat jalan, pelayanan keperawatan

PENDAHULUAN adalah tenaga medis yang memiliki peran


Pelayanan keperawatan adalah salah satu penting sebagai frontliner untuk melayani
pelayanan dasar di rumah sakit. Perawat pasien, serta menghabiskan sebagian

Imelda Rahmayunia Kartika, dkk, Kompetensi Perawat dan Kepuasan,.... 46


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Maret 2018, (Hal. 46-54)

besar waktu bersama pasien (Tang, pencitraan rumah sakit. Menurut (Naidu,
Soong, & Lim, 2013). Menurut Alligood 2009), ada berbagai aspek yang
& Tomey (2010), asuhan keperawatan mempengaruhi kepuasan pasien dalam
diberikan sejalan dengan interaksi yang kualitas pelayanan keperawatan,
efektif antara perawat dan pasien, untuk termasuk di rawat jalan sebagai salah satu
mencapai peningkatan status kesehatan sistem perawatan kesehatan di rumah
atau kondisi pasien. sakit. Kualitas layanan kesehatan di
Rawat Jalan, memiliki Standar Pelayanan
Interaksi antara perawat-pasien terjadi Minimum menurut Kementerian
dalam proses keperawatan, dimana Kesehatan Indonesia. Disebutkan bahwa
diperlukan kompetensi tertentu bagi kepuasan pasien harus lebih besar dari
seorang perawat saat melakukan asuhan 90% (Departemen Kesehatan di
keperawatan. Dalam SKKNI (2007), Indonesia, 2008). Layanan keperawatan
kompetensi perawat yang ada dibagi ke dilakukan oleh perawat di rumah sakit,
dalam dua hal yakni kompetensi perawat baik di rawat inap dan rawat jalan.
vokasi dan kompetensi perawat generik.
Unit kompetensi yang banyak harus Oleh karena itu, studi antara kepuasan
dikuasai bagi perawat adalah bagaimana pasien pada pasien rawat inap dan rawat
melakukan asuhan keperawatan dengan jalan harus seimbang. Bahkan, pasien
caring dan memiliki kemampuan rawat jalan juga diperlukan untuk menilai
komunikasi yang baik pada pasien. termasuk kepuasan pasien terhadap
layanan keperawatan yang diterima.
Kompetensi perawat yang utama harus Sebuah penelitian oleh (Lopes, Cardoso,
diperhatikan adalah mambantu pasien Alves, & D’Innocenzo, 2009).
mendapatkan kembali kesehatan mereka menyebutkan bahwa kepuasan pasien
melalui proses penyembuhan dengan rawat jalan tergantung pada bagaimana
interaksi didalamnya. Salah satu harapan dan kebutuhan mereka melalui
kompetensi perawat yakni fokus pada asuhan keperawatan yang diberikan oleh
kebutuhan perawatan kesehatan pasien perawat. Studi lain oleh Chahal & Mehta
secara keseluruhan, termasuk upaya (2014) menunjukkan bahwa dimensi
mengembalikan kesehatan emosional, asuhan keperawatan seperti ketersediaan
spiritual dan sosial (Berman, Shirlee, & perawat pada saat dibutuhkan, dukungan
Geralyn, 2016). fisik dan psikologis, caring, dan
penyediaan informasi kesehatan sangat
Selain itu, dalam perawat juga berperan mempengaruhi kepuasan pasien.
dalam memperhatikan kebutuhan dasar
manusia melalui proses keperawatan Menurut Tang et al. (2013), terdapat
dengan kompetensi dalam hal: model interaksi yang mempengaruhi
pengkajian, membuat diagnosa kepuasan pasien. Model ini
keperawatan, membuat rencana asuhan dikembangkan oleh Cox (1982) dimana
keperawatan, melakukan implementasi terdapat empat elemen yakni: dukungan
dan evaluasi (Perry & Potter, 2016). afektif, kompetensi perawat, penyediaan
Pelayanan keperawatan termasuk dalam informasi kesehatan dan kontrol
rawat inap dan rawat jalan yang penilaian keputusan. Tang et al. (2013)
mutu pelayanannya dapat terkait dengan menggunakan interaksi elemen dalam
kepuasan pasien (Kleefstra, Zandbelt, de model ini untuk mengukur kepuasan
Haes, & Kool, 2015). pasien. Salah satu indikator dari model
interaksi perawat-pasien tersebut adalah
Rawat jalan adalah bagian dari layanan kompetensi perawat.
rumah sakit yang berperan penting dalam

Imelda Rahmayunia Kartika, dkk, Kompetensi Perawat dan Kepuasan,.... 47


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Maret 2018, (Hal. 46-54)

Kompetensi perawat adalah kemampuan pasien. Pasien menyatakan kurang puas


untuk melakukan tugas dilihat dari terhadap kompetensi perawat dalam
persepsi pasien saat mereka menunjukkan melakukan pemeriksaan fisik. Gambaran
kinerja mereka. Kompetensi yang dapat kurangnya kepuasan tersebut
dinilai dalam pelayanan keperawatan menjelaskan bahwa kompetensi perawat
adalah bagaimana perawat melakukan dalam melakukan pemeriksaan fisik pada
pengkajian, melakukan intervensi pasien masih belum dilakukan dengan
keperawatan dan bagaimana kompetensi optimal. Berdasarkan fenomena yang
perawat dalam hal komunikasi (Chang, terjadi diatas maka peneliti tertarik untuk
Yang, & Yuan, 2014). Perawat harus mengkaji lebih dalam tentang bagaimana
mampu menerapkan penilaian hubungan kompetensi perawat dengan
keperawatan yang komprehensif dan kepuasan pasien di rawat jalan RSUD Dr.
akurat dari individu dan kelompok dalam Achmad Mochtar Bukittinggi.
berbagai pengaturan. Tussing (2015)
menyatakan bahwa keberhasilan layanan METODE
kesehatan dipengaruhi oleh peran perawat Desain Penelitian
dalam memberikan perawatan yang Desain penelitian ini menggunakan
berkualitas kepada pasien. deskriptif korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Kuesioner digunakan
Kompetensi yang dimiliki perawat akan untuk mengumpulkan data.
terlihat sebagai kinerja keperawatan yang
akan mengarah pada kepuasan pasien. Sampel Penelitian
(Kutney-Lee et al., 2009) dalam Sampel yang digunakan adalah 295 orang
penelitian mereka juga menegaskan pasien rawat jalan yang telah berulang
bahwa perawat adalah titik kunci dalam mengunjungi poliklinik di RSUD Dr.
penciptaan kepuasan pasien, diman Achmad Mochtar Bukittinggi sebagai
kepuasan pasien tergantung pada salah satu rumah sakit pemerintah yang
bagaimana perawat bereaksi terhadap terbesar di Sumatera Barat. Sampel
penyakit pasien, melalui bagaimana diambil menggunakan purposive
perawat melakukan intervensi, dan sampling. Data dikumpulkan di dua
bagaimana perawat memberikan poliklinik yakni Poliklinik Bedah (143
informasi tentang kesehatan pasien. responden), dan Poliklinik Interne (152
Penelitian lain juga menyebutkan diantara responden).
kompetensi perawat yakni dalam
memberikan medikasi, juga berhubungan Pengumpulan data
langsung dengan kepuasan pasien Instrumen penelitian ini menggunakan
(Kartika & Melani, 2017). Selain itu, PSNCS (“Patient Satisfaction with
meningkatkan lingkungan kerja akan Nursing Care Scale”) untuk
meningkatkan kepuasan pasien di asuhan mengumpulkan data salah satu indikator
keperawatan, terutama di departemen model interaksi yakni kompetensi
rawat jalan (Senarath et al., 2013). perawat dan NSNS (Newcastle
Satisfaction to Nursing Scale) untuk
Berdasarkan survei awal yang dilakukan menilai kepuasan pasien terhadap
pada di Poliklinik RSUD Dr. Achmad pelayanan keperawatan di rawat jalan.
Mochtar Bukittinggi melalui hasil Data dianalisis menggunakan descriptive
observasi dan kuesioner pada 66 pasien di statistic untuk karakteristik responden
beberapa Poliklinik mengenai kepuasan dan spearman correlation untuk
pasien terhadap pelayanan keperawatan menganalsis hubungan antara kompetensi
secara keseluruhan didapatkan data perawat dengan kepuasan pasien terhadap
bahwa masih rendahnya angka kepuasan pelayanan keperawatan.

Imelda Rahmayunia Kartika, dkk, Kompetensi Perawat dan Kepuasan,.... 48


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Maret 2018, (Hal. 46-54)

responden (57,3%) berjenis kelamin


HASIL perempuan, hampir separuh responden
Hasil penelitian menunjukkan (48,1%) berpendidikan SMA dan hampir
karakteristik pasien yakni, hampir separuh responden (30,8%) bekerja di
separuh responden (48,1%) berusia dalam bidang swasta.
rentang 46-60 tahun, lebih dari separuh

Table 1 Karakteristik responden (n=295)

Demographic Characteristic n (%)


Usia, Mean (SD) 34 (2.7)
(17-25) 33 (11.2)
(26-35) 53 (18)
(36-45) 67 (22.7)
(46-60) 142 (48.1)

Jenis Kelamin
Laki-laki 126 (42.7)
Perempuan 169 (57.3)

Pendidikan
SD 31 (10.5)
SMP 48 (16.3)
SMA 142 (48.1)
Perguruan tinggi 74 (25.1)

Pekerjaan
PNS 52 (17.6)
Swasta 91 (30.8)
Petani 25 (8.5)
Ibu Rumah tangga 88 (29.8)
Pelajar 12 (4.1)
Wirausaha 27 (9.2)

Tabel 2 Kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan di rawat jalan (n=295)


Variabel Mean SD Min-Maks 95%CI

Kepuasan Pasien 33 3,77 15-41 32,57 - 33,44

Tabel 3 Gambaran kategori kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan di rawat jalan
(n=295)
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Kurang Puas (0-31) 78 26,4
Cukup Puas (32-36) 202 68,5
Puas (≥37) 15 5,1

Tabel 2 menujukkan hasil penelitian berada pada level cukup puas (68,5%).
didapatkan nilai rerata kepuasan pasien Hal ini menunjukkan bahwa 68,5%
adalah 33 (95% CI : 32,57 - 33,44), pasien rawat jalan mengungkapkan
dengan nilai terendah 15 dan nilai kepuasan terhadap pelayanan
tertinggi 41 pada skala skor (12 - 60). keperawatan berada pada level sedang,
Nilai kepuasan pasien dengan rerata 33 yakni cukup puas.

Imelda Rahmayunia Kartika, dkk, Kompetensi Perawat dan Kepuasan,.... 49


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Maret 2018, (Hal. 46-54)

Tabel 4 Hubungan kompetensi perawat dengan kepuasan pasien


Variabel r r2 p value
Kompetensi
+ 0,500 0,250 0,0001*
Perawat
*pada α = 0,05

Dari tabel 3, terlihat hubungan yang bahwa kepuasan pasien di rawat jalan
signifikan antara kompetensi perawat harus lebih dari 90%. Berdasarkan hasil
dengan kepuasan pasien dilihat dari p penelitian dapat dilihat kepuasan pasien
value 0,0001. Selain itu, nilai r = 0,500, pada pelayanan keperawatan di rawat
yang berati bahwa hubungan kompetensi jalan masih kurang 21,5% dari standar
perawat dengan kepuasan pasien pelayanan minimal rumah sakit.
menunjukkan hubungan sedang (0,26-0,5 Pernyataan responden yang menyatakan
= kekuatan hubungan sedang). pada level cukup puas menggambarkan
bahwa pasien di rawat jalan RSUD Dr.
Tanda positif mempunyai arti hubungan Achmad Mochtar Bukittinggi belum
yang searah, sehingga dapat disimpulka sepenuhnya puas dengan pelayanan
bahwa semakin tinggi kompetensi keperawatan yang diberikan. Penelitian
perawat dalam memberikan pelayanan Tateke, Woldie, & Ololo (2012)
keperawatan, maka akan semakin tinggi memperlihatkan hasil perbedaan yang
pula kepuasan pasien. Nilai koefisien signifikan tentang kepuasan pasien rawat
determinan (r2) adalah 0,25, yang berarti jalan di rumah sakit pemerintah dan
bahwa kompetensi perawat dapat swasta. Faktor penentu kepuasan tersebut
menjelaskan kepuasan pasien sebesar berada pada harapan tentang layanan,
25%. Perawat yang memilki kompetensi kecukupan yang dirasakan saat konsultasi
yang baik, akan memberikan pelayanan dan pemberian informasi yang adekuat,
yang maksimal dan memuaskan pasien. serta kompetensi teknis perawat. Hanya
sekitar 18% dari pasien di rumah sakit
PEMBAHASAN pemerintah sangat puas dengan pelayanan
Kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Sementara itu, hanya
keperawatan di rumah sakit adalah 47,9% pasien yang puas terhadap
ukuran persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit
perawatan medis (pasien menerima) dan swasta.
sistem perawatan kesehatan yang
diberikan oleh perawat. Mortazavi, et. al Dalam pencapaian Standar Pelayanan
(2009) mengungkapkan bahwa Minimal (SPM) di rawat jalan, kepuasan
pemahaman yang lebih baik terhadap pasien menjadi salah satu indikator yang
perilaku pasien dan kebutuhan medis dapat ditingkatkan melalui peningkatan
mereka secara umum akan kepuasan kualitas pelayanan khususnya dalam hal
pasien pada pelayanan yang telah ini adalah pelayanan keperawatan.
diberikan. Hasil penelitian didapatkan Perawat harus memiliki kompetensi yang
nilai rata-rata kepuasan pasien adalah 33. baik dalam melakukan asuhan
Nilai ini menyatakan bahwa rata-rata skor keperawatan agar tercapai pelayanan
kepuasan pasien menunjukkan kepuasan yang berkualitas dan bermutu, sehingga
pasien hanya 68,5% terhadap pelayanan dapat meningkatkan kepuasan pasien.
keperawatan di rawat jalan. Kompetensi yang diteliti berupa
profesionalitas dalam melakukan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) prosedur perawatan pada pasien,
menurut Depkes (2008), mengungkapkan termasuk teknik pengkajian yang baik,

Imelda Rahmayunia Kartika, dkk, Kompetensi Perawat dan Kepuasan,.... 50


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Maret 2018, (Hal. 46-54)

intervensi keperawatan yang dilakukan perawat di rawat jalan sangat dibutuhkan


sesuai dengan penyakit serta pemahaman guna meningkatkan kualitas pelayanan
tentang tindakan yang diberikan pada yang diberikan. Perawat yang memilki
pasien. Sareong, Darmawansyah kompetensi yang baik, akan memberikan
&Yusron (2013) mengungkapkan bahwa asuhan keperawatan dan pelayanan yang
prosedur pelayanan yang diberikan oleh maksimal sehingga dapat memuaskan
petugas kesehatan di rawat jalan pasien. Hal yang sama juga ditekankan
termasuk perawat, berhubungan dengan oleh (Roberge, Tremblay, Turgeon, &
tingkat kepuasan pasien terhadap Berbiche, 2013), bahwa sikap profesional
pelayanan keperawatan yang diberikan. seorang perawat dan kemampuan berpikir
kritis dalam melakukan tindakan
Menurut (Tang et al., 2013), banyak keperawatan, akan sepenuhnya
faktor yang mempengaruhi kepuasan mempengaruhi hasil evaluasi terhadap
pasien, antara lain: dukungan afektif, kualitas pelayanan yang diberikan kepada
kompetensi perawat, pemberian informasi pasien. Perawat yang profesional, akan
kesehetan, dan kontrol keputusan. membawa tingkat kesembuhan yang
Kompetensi menjadi salah satu faktor signifikan bagi pasiennya.
yang dapat mempengaruhi kepuasan
pasien. Kompetensi adalah kualitas Penelitian lain yang dilakukan oleh
pribadi atau kemampuan untuk Senarath dan Gunawardena (2011)
melaksanakan tugas yang diberikan tentang tingkat kepuasan pasien terhadap
(Swansburg, 2000). pelayanan keperawatan, didapatkan
beberapa aspek yang menentukan
Kompetensi, kemampuan dan keahlian kepuasan tersebut salah satunya adalah
yang dimiliki perawat akan diperlihatkan efisiensi pelayanan keperawatan yang
pada pasien. Kelompok kerja Pengurus diberikan (efficiency) dan kompetensi
Pusat Persatuan Perawat Nasional perawat (competency). Sebanyak lebih
Indonesia di tahun 2001 merumuskan dari 60% responden penelitiannya
kompetensi yang harus dicapai oleh mengungkapkan bahwa pengetahuan
perawat profesional yaitu: a) perawat dalam menjawab pertanyaan
Menunjukkan pengetahuan yang baik pasien, pengkajian yang dilakukan
dalam melakukan asuhan, b) Berfungsi dengan efektif dan tidak membuang
sesuai peraturan dan undang-undang yang waktu, serta profesionalitas perawat
berlaku, c) Mengenal kemampuan diri adalah aspek yang signifikan berpengaruh
sendiri dan tingkat kompetensi pada kepuasan pasien. Berbagai
profesional, d) Melaksanakan pengkajian penelitian yang menunjukkan hubungan
data keperawatan secara komprehensif signfikan tersebut, dapat disimpulkan
dan akurat pada individu dan kelompok bahwa kompetensi perawat dan sikap
diberbagai tatanan, e) Merumuskan profesionalitas yang ditunjukkan pada
kewenangan keperawatan melalui pasien selama pelayanan keperawatan
konsultasi dengan pasien, f) diberikan, akan sepenuhnya berkontribusi
Melaksanakan asuhan keperawatan yang pada kepuasan pasien pada pelayanan
direncanakan, g) Melakukan evaluasi tersebut (Kartika, 2015).
perkembangan terhadap hasil yang
diharapkan. Kompetensi ini menjadi bagian penting
yang harus diperhatikan perawat dalam
Kompetensi perawat menjadi hal yang melakukan perawatan pada pasien, demi
sangat berperan dalam proses interaksi tercapainya kepuasan pasien. Dilihat dari
perawat-pasien khususnya di rawat jalan hubungan yang sedang dan bersifat
(Butler et al., 2011). Standar kompetensi positif (searah), maka dapat dikatakan

Imelda Rahmayunia Kartika, dkk, Kompetensi Perawat dan Kepuasan,.... 51


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Maret 2018, (Hal. 46-54)

bahwa semakin tinggi kompetensi, maka kompetensi yang dimiliki oleh seorang
kepuasan pasien tentunya akan semakin perawat di rawat jalan, maka akan
tinggi. Nilai koefisien determinan 0,25 semakin tinggi kepuasan pasien pada
juga berarti bahwa kompetensi perawat pelayanan keperawatan yang diberikan.
dapat menjelaskan kepuasan pasien Diharapkan perawat dapat meningkatkan
sebesar 25%. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi dalam melakukan pelayanan
kompetensi perawat cukup berkontribusi keperawatan, sehingga secara umum
dalam menentukan kepuasan pasien pada mutu pelayanan keperawatan dapat
pelayanan keperawatan. meningkat.

Selain itu, dalam peningkatan kualitas UCAPAN TERIMA KASIH


pelayanan, penting bagi seorang perawat Terima kasih peneliti ucapkan kepada
manajer untuk terus berperan aktif dalam seluruh rawat jalan yang telah bersedia
pengontrolan kompetensi perawat. Salah menjadi responden dan membantu proses
satu yang penting dilakukan adalah penelitian. Serta semua pihak yang terkait
adanya pengujian kompetensi secara selama penelitian ini berlangsung dari
berkala yang juga terkait dengan awal sampai akhir.
peningkatan jabatan profesional seorang
perawat. Kompetensi yang dinilai harus
mengikuti standar yang telah ditetapkan DAFTAR PUSTAKA
dan berpusat pada pemberian asuhan Alligood & Tomey. (2010). Nursing
keperawatan yang dilakukan melalui theory utilization and application.
interaksi perawat-pasien. Hal ini juga Elsevier Mosby, Inc.St. Missouri.
dapat terjalin secara efektif, mulai dari
pengkajian, melakukan intervensi, Berman, A. T., Shirlee, S., & Geralyn, F.
pemberian informasi kesehatan sampai (2016). Kozier & Erb’s
dengan evaluasi keputusan yang tepat Fundamentals of Nursing (10th ed.).
untuk perawatan penyakit pasien. St. Louis: Pearson.
Interaksi ini erat hubungannya dengan
Butler, M. P., Cassidy, I., Quillinan, B.,
proses asuhan keperawatan. Bukan tidak
Fahy, A., Bradshaw, C., Tuohy, D.,
mungkin, apabila sinergitas asuhan
… Tierney, C. (2011). Competency
keperawatan yang maksimal dari
assessment methods - Tool and
perawat, akan meningkatkan mutu
processes: A survey of nurse
pelayanan keperawatan, terutama
preceptors in Ireland. Nurse
kepuasan pasien (Purwanto, Handoyo, &
Education in Practice.
Utami, 2014).
https://doi.org/10.1016/j.nepr.2011.0
1.006
KESIMPULAN DAN SARAN Chahal, H., & Mehta, S. (2014).
Kepuasan pasien pasien pada pelayanan Developing patient satisfaction
keperawatan di rawat jalan berada pada constr- uct for public and private
rata-rata level yang cukup health care sectors. Journal of
puas.Hubungan yang signifikan antara Services Research, 13(2), 9–29.
kompetensi perawat dengan kepuasan
pasien pasien pada pelayanan Chang, Z. X., Yang, G. H., & Yuan, W.
keperawatan dan menunjukkan hubungan (2014). Competency-based
yang searah sehingga semakin baik management effects on satisfaction
kompetensi perawat, maka akan semakin of nurses and patients. International
tinggi kepuasan pasien. Hal ini Journal of Nursing Sciences.
menunujukkan semakin tinggi https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2014.0

Imelda Rahmayunia Kartika, dkk, Kompetensi Perawat dan Kepuasan,.... 52


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Maret 2018, (Hal. 46-54)

2.001 0964834

Kartika, I. R. (2015). Affective Support Perry, & Potter. (2016). Fundamentals of


By Nurse on Outpatient Satisfaction Nursing (9th ed.). Philadelphia:
in Nursing Care. The International Stokert Hall.
Conference on Fort De Kock Health
Science College, 1(1), 66–74. Purwanto, M. J., Handoyo, & Utami, W.
(2014). Hubungan Antara Kinerja
Kartika, I. R., & Melani, V. (2017). Perawat Dengan Kepuasan Pasien
APPLICATION OF „ SIX RIGHTS Di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
” ON MEDICATION RSUD Cilacap. Jurnal Ilmiah
ADMINISTRATION BY NURSE Kesehatan Keperawatan, 10(3),
AND PATIENT SATISFACTION. 137–143.
Jurnal INJEC, 2(2), 178–183.
Roberge, D., Tremblay, D., Turgeon, M.
Kleefstra, S. M., Zandbelt, L. C., de È., & Berbiche, D. (2013). Patients’
Haes, H. J., & Kool, R. B. (2015). and professionals’ evaluations of
Trends in patient satisfaction in quality of care in oncology
Dutch university medical centers: outpatient clinics. Supportive Care
room for improvement for all. BMC in Cancer, 21(11), 2983–2990.
Health Services Research, 15(1), https://doi.org/10.1007/s00520-013-
112. https://doi.org/10.1186/s12913- 1872-x
015-0766-7
Senarath, U., Gunawardena, N. S.,
Kutney-Lee, A., McHugh, M. D., Sloane, Sebastiampillai, B., Senanayake, A.,
D. M., Cimiotti, J. P., Flynn, L., Lekamge, S., Seneviratna, A., …
Neff, D. F., & Aiken, L. H. (2009). Wijeratne, D. (2013). Patient
Nursing: A key to patient satisfaction with nursing care and
satisfaction. Health Affairs, 28(4), related hospital services at the
669–677. National Hospital of Sri Lanka.
https://doi.org/10.1377/hlthaff.28.4. Leadership in Health Services,
w669 26(1), 63–77.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1
Lopes, J. L., Cardoso, M., Alves, V., & 108/17511871311291732
D’Innocenzo. (2009). Outpatient
satisfaction with nursing care *. Acta Tang, W. M., Soong, C., & Lim, W. C.
Paul Enferm, 22(2), 2(22), 136–141. (2013). Patient Satisfaction with
Nursing Care : A Descriptive Study
Mortazavi, S., Kazemi, M., Shirazi, A., & Using Interaction Model of Client
Aziz-Abadi, A. (2009). The Health Behavior. International
relationships between patient Jpurnal of Nursing Science, 3(2),
satisfaction and loyalty in the private 51–56.
hospital industry. Iranian Journal of https://doi.org/10.5923/j.nursing.201
Public Health, 38(3), 60–69. 30302.04

Naidu, A. (2009). Factors affecting Tateke, T., Woldie, M., & Ololo, S.
patient satisfaction and healthcare (2012). Determinants of patient
quality. International Journal of satisfaction with outpatient health
Health Care Quality Assurance, services at public and private
22(4), 366–381. hospitals in Addis Ababa, Ethiopia.
https://doi.org/10.1108/0952686091 African Journal of Primary Health

Imelda Rahmayunia Kartika, dkk, Kompetensi Perawat dan Kepuasan,.... 53


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2, Maret 2018, (Hal. 46-54)

Care & Family Medicine, 4(1), 1–


11.
https://doi.org/10.4102/phcfm.v4i1.3
84

Tussing, T. E. (2015). Nurse Rounding :


An Evidenced Based Practice
Report. Doctor of Nursing Practice
Program Projects.

Imelda Rahmayunia Kartika, dkk, Kompetensi Perawat dan Kepuasan,.... 54

You might also like