Professional Documents
Culture Documents
Agus Salim 1
1)
STIKes Awal Bros Pekanbaru
e-mail : royyansalim@yahoo.co.id
ABSTRACT
Documentation is as a communication tool where documentation in providing nursing care will be
coordinated to avoid or prevent repetitive information. Documentation as a mechanism of
accountability which contains documentation standard rules or provisions on the implementation of
documentation, therefore the quality of the documentation truth will easily be justified and can be
used as a protector of the lawsuit because it has a legal standard. Document as individual nursing
care facilities, as a means of evaluation, and as a means to enhance cooperation between the health
care team. This study aims to determine the factors that related to the documentation completeness.
This type of research is descriptive analytic approach of Cross Sectional study. Sampling using total
sampling technique. Respondents in this study were 51 people. Data retrieved by distributing
questionnaires and observasi, there was significant relationship between motivation and
completeness of documentation with the value (p = 0.002). There is a significant relationship
workloads with complete documentation with a value (p = 0.039). there is a significant relationship
between supervision with the completeness of the documentation with the value (p = 0.003). It can be
concluded that the completeness of the documentation associated with motivation, workload and
supervision. Agencies are expected to hospital in order to improve the support and teaching to nurses
in order to obtain complete documentation, and for further research in order to add a variable that
supports the completeness of the documentation
penelitian yang dilakukan oleh Sabila (2009) akan di lihat oleh tim kesehatan lainya
dari 300 sampel dokumen keperawatan 69% misalnya tekanan darah, pernafasan, resiko
berada dalam kategori tidak lengkap. Pada jatuh, resiko nyeri.
tahun 2012, Purwanti menemukan Kelengkapan dokumentasi dipengaruhi oleh
kelengkapan dokumentasi keperawatan yang faktor-faktor seperti pada penelitian oleh
terdiri dari kelengkapan pengkajian hanya 35 Agung Pribadi adanya pengaruh motivasi
% dokumentasi yang lengkap .Penelitian lain terhadap kelengkapan dokumentasi
yang di temukan oleh peneliti terdahulu di keperawatan. Dari hasil uji bivariat
RSUP Prof .DR.R.Kandou (2014) tentang menggunakan uji pearson di peroleh nilai
kelengkapan dokumen di jumpai masih p=0,0001(p<0,05) artinya adanya pengaruh
sekitar 55 % yang belum lengkap dari 100 bermakna antara motivasi terhadap
arsip yang di periksa data ini di dukung oleh kelengkapan dokumentasi keperawatan. Faktor
penelitian di Rumah Sakit Dr Sitanala oleh lain yang ditemukan oleh Mastini 2013 yaitu
Angganis yang berjudul hubungan sikap adalah pengaruh beban kerja terhadap
perawat dengan pendokumentasian kelengkapan dokumentasi keperawatan ,dari
keperawatan di ruang rawat inap umum, hasil uji bivariat menggunakan uji Pearson di
didapati sebesar 16.7% dokumen yang kurang peroleh nilai p=0,007(p<0,05) artinya ada
lengkap. Penelitian dari Etlidawati di RSUD pengaruh yang bermakna antara beban kerja
Pariaman Padang (2012) ditemukan terhadap kelengkapan dokumentasi
dokumentasi yang tidak lengkap dengan keperawatan dan faktor yang mempengaruhi
jumlah 47% dokumen, dan dari penelitian kelengkapan dokumentasi keperawatan adalah
yang ditemukan adanya pengaruh motivasi dan sikap dimana didapati dari hasil uji bivariat
supervisi terhadap kelengkapan dokumentasi menggunakan uji Spearmen di peroleh nilai
keperawatan, p=0,023(p<0,05) artinya ada pengaruh yang
Rumah Sakit Awal Bros Batam adalah Rumah bermakna antar sikap dan kelengkapan
sakit yang sudah berstandar Internasional, dokumentasi keperawatan.
sebagai rumah sakit swasta tentunya Hal lain yang mempengaruhi kelengkapan
mempunyai standar yang tinggi dalam dokumentasi keperawatan yang di lakukan
pelayanan kesehatan demi terwujudnya oleh peneliti sebelumnya Widyaningsih
kepuasan pasien dan peningkatan kualitas (2010) di dapatkan ada hubungan antar
mutu keperawatan. Salah satu bentuk usaha supervisi dengan kelengkapan dokumentasi
perawat Rumah Sakit Awal Bros Batam adalah keperawatan, kehadiran atasan untuk
ditetapkanya sasaran mutu keperawatan di memberikan arahan dan saran adalah bagian
rawat jalan yaitu menetapkan sasaran mutu, dari supervisi. Peneliti lain menemukan
salah satu sasaran mutu keperawatan adalah adanya pengaruh supervisi terhadap
kelengkapan dokumentasi pengkajian rawat kelengkapan dokumentasi oleh Trianan
jalan yaitu kelengkapan dokumen 100% setiap Susilawati (2014) dengan nilai
bulan. Yang dimulai dari awal tahun 2015. p=0,031(p=<0,005).
Namun dari data yang di peroleh dari tim mutu Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui
keperawatan poliklinik, sasaran mutu tersebut wawancara dan observasi terhadap 10 orang
tidak tercapai dimana pada bulan Januari perawat yang bertugas di poliklinik Rumah
sampai Desember 2015 hanya mencapai rata- Sakit Awal Bros Batam di peroleh bahwa ada
rata 95,58%. beberapa hal yang mempengarui perawat
Bilamana pengkajian tidak di isi lengkap dalam melengkapi dokumentasi pengkajian
maka akan mengganggu proses pelayanan dan keperawatan sebagian mengatakan motivasi
harus melakukan pengkajian ulang di ruangan dan supervisi dari atasan dapat
dokter yang dituju sehingga waktu tidak memepengaruhi kelengkapan pengkajian rawat
efisien. Pengkajian yang tidak lengkap juga jalan, perawat juga mengatakan beban kerja
sangat berpengaruh terhadap pengobatan yang sangat mempengaruhi perawat dalam
akan di berikan oleh dokter dan tim kesehatan kelengkapan dokumentasi pengkajian
lainya. Semua data yang tercatat di pengkajian keperawatan. Perawat poliklinik mengatakan
perawat yang bertugas di tindakan harusnya di Dalam penelian ini populasinya adalah
tambah karena sangat berpengaruh terhadap keseluruhan perawat yang bertugas di
kelengkapan pengkajian rawat jalan. Di poliklinik ,adapun jumlah perawat Poliklinik
lapangan banyaknya jumlah pasien yang harus Rumah Sakit Awal Bros Batam berjumlah 54
di kaji sementara perawat yang bertugas di orang. Pengambilan sampel menggunakan
tindakan hanya satu orang, keadaan inilah total sampling dengan memperhatikan kriteria
yang sering mengakibatkan kurangnya sampel yang telah di tentukan sehingga jumlah
kelengkapan dokumentasi di Poliklinik Rumah sampel yang di tetapkan sebanyak 51 0rang.
Sakit Awal Bros Batam, sementara perawat
harus mendampingi dokter di dalam ruangan HASIL
praktek untuk memeriksa pasien dan juga
Tabel 4.1
harus mencari dokumen ke rekam medis agar
pasien bisa di kaji sebelum di periksa dokter , Gambaran Motivasi Perawat di Ruangan
hal ini sangat mempengaruhi kurangnya
Poliklinik
kelengkapan pengkajian keperawatan di
poliklinik karena perawat harus bisa membagi Rumah Sakit Awal Bros Batam Tahun
waktu saat itu juga antara mengkaji pasien,
2016
mendampingi dokter memeriksa pasien,
mencari dokumen ke rekam medis dalam No Motivasi f %
satuan waktu yang sama. Penumpukan
1 Baik 29 56,9
dokumen pengkajian pasien yang harus di di
kaji juga sangat mempengaruhi kurangnya 2 Kurang 22 43,1
kelengkapan dokumentasi pengkajian baik
keperawatan. Hal ini didukung oleh Gibson
1996 dalam Kurniadi 2013 kelengkapan total 51 100
dokumentasi keperawatan dipengaruhi oleh
kinerja perawat. Menurut (Gibson,1996 dalam Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui
Kurniadi,2013) faktor-faktor yamg bahwa sebagian responden menyatakan beban
mempengaruhi kinerja perawat adalah faktor kerja berat yaitu sebanyak 29 responden
individu itu sendiri, faktor psikologis dan dengan persentasi 56, 9%.
faktor organisasi. Faktor inividu yaitu Tabel 4.3
pengetahuan, faktor psikologis yaitu motivasi Gambaran Supervisi di ruangan Poliklinik
dan sikap, faktor organisasi yaitu supervisi Rumah Sakit Awal Bros Batam Tahun 2015
dan beban kerja( Gibson 1996 dalam, Dita No supervisi F %
2012). 1 Baik 26 51
2 Tidak 25 49
METODE PENELITIAN baik
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif total 51 100
analitik dengan cross sectional yaitu suatu
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari Dapat di lihat dari tabel diatas sebagian
dinamika korelasi antara faktor -faktor risiko responden menyatakan bahwa supervisi di
dan efek, dengan cara pendekatan, observasi ruangan poliklinik kurang baik di lihat dari
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu 25 reponden menyatakan supervisi tidak baik
saat (Notoadmodjo, 2010). dengan persentasi 49%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan
pendokumentasian pengkajian rawat jalan di
poliklinik Rumah Sakit Awal Bros Batam
tahun 2016.
Tabel 4.4
miliki perawat tidak bisa mengimbngi c. Pada Umumnya supervisi kurang baik
banyaknya pekerjaan itu serta banyaknya sebanyak (49 %) terhadap kelengkapan
tuntutan keluarga atau pasien itu sendiri dokumentasi pengkajian rawat jalan di
kepada perawat. Perawat setiap saat harus Rumah Sakit Awal Bros Batam tahun
bisa mengambil keputusan yang tepat. 2016.
d. Ada Hubungan bermakna motivasi dengan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kelengkapan dokumentasi pengkajian rawat
dari 51 responden bahwa sebanyak jalan di Rumah Sakit Awal Bros Batam
26(51%) responden mengatakan supervisi tahun 2016 dengan nilai =0,002(p 0,005)
di poliklinik baik sedangkan yang tidak e. Ada hubungan bermakna beban kerja
baik 25(49%). Supervisi merupakan upaya dengan kelengkapan dokumentasi
untuk membantu pembinaan dan pengkajian rawat jalan di Rumah Sakit
peningkatan kemampuan pihak yang Awal Bros Batam tahun 2016 dengan nilai
disupervisi agar mereka dapat =0,039(p 0,005)
melaksanakan tugas kegiatan yang telah f. Ada hubungan bermakna supervisi dengan
ditetapkan secara efisien dan efektif kelengkapan dokumentasi pengkajian rawat
(Huber, 2000 dalam Nursalam, 2015). jalan di Rumah Sakit Awal Bros Batam
Sejalan dengani penelitian sebelumnya tahun 2016 dengan nilai =0,003(p 0,005).
yang di teliti oleh Shinta tahun (2013) di
SARAN
temukan adanya pengaruh supervisi
1. Bagi praktek keperawatan
terhadap kelengkapan dokumentasi
a. Perawat pelaksana,
keperawatan. Pribadi (2009) meneliti
Agar selalu melengkapi
adanya pengaruh supervisi dengan
dokumentasi pengkajian, karena
kelengkapan pendokumentasian
dari pengkajian dokter dan tenaga
keperawatan.
medis lainya bisa melihat data
Peneliti berasumsi supervisi kurang di objective pasien dan sangat
karenakan jarangnya dilakukan supervisi berpengaruh terhadap pelayanan
di lapangan. Pentingnya supervisi agar kesehatan, oleh karena itu perlu
meningkatkan kualitas pekerjaan dari motivasi dari diri sendiri agar tetap
perawat yang bertugas dan sangat melengkapi dokumentasi.
berpengaruh dalam kemajuan satu unit b. Managemen keperawatan
pelayanan kesehatan. Tujuan supervisi Agar meningkatkan pelayanan
adalah memberikan bantuan kepada dengan cara memberi motivasi
bawahan secara langsung, sehingga kepada perawat baik dengan
bawahan memiliki bekal yang cukup pelatihan atau dengan berbagai hal
untuk dapat melaksanakan tugas atau yang dapat meningkatkan motivasi
pekerjan dengan hasil yang baik. perawat, agar sasaran mutu dikaji
ulang lagi terutama dalam hal
KESIMPULAN kelengkapan dokumentasi
a. Lebih dari sebagian 43,1 % responden Di pengkajian, dan meningkatkan
Ruang Poliklinik Rumah Sakit Awal Bros supervisi dengan cara membuat
Batam Memiliki motivasi kurang baik rencana supervisi terjadwal dan
terhadap kelengkapan dokumentasi mengevaluasi ketenagaan perawat
pengkajian rawat jalan. sehingga dapat menngingatkan
b. Lebih dari sebagian responden 56,9,% perawat agar selalu melengkapi
memiliki beban kerja berat terhadap dokumentasi keperawatan.
kelengkapan dokumentasi ppengkajian 2. Saran Bagi Pendidikan
rawat jalan di Rumah Sakit Awval Bros Diharapkan hasil penelitian ini bisa
Batam tahun 2016 di ruangan poliklinik dijadikan sebagai bahan rujukan dan
Rumah sakit Awal Bros Batam 2016 acuan untuk peneliti selanjutnya dan
Dita. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Nunik, Wahyu. (2014). Pengaruh Supervisi
Mempengaruhi Pencapaian Target Metode Klinis Terhadap Kelengkapan
Kinerja Individu Perawat Pelaksana Dokumentasi Asuhan Keperawatan di