You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN


DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TAHUN 2018

Anna Anita Paulus 1, Yudhy Dharmawan 2, Farid Agushybana 2


1
Mahasiswa Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro Semarang
2
Departemen Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro Semarang
Email : annaanitapaulus3@gmail.com

Abstract :
Factors Are Related To Complete Of Medical Record Documents In Hospital In
2018
The completeness of medical record document is one of the factors in assessing the
quality of data in health information system. At Pertamina Cirebon Hospital, there are
still incomplete filling of medical record documents. The purpose of the study was to
analyze the some factors related to the completeness of medical record documents.
The method used explanatory research with cross sectional study approach. The
research sample was 90 medical record documents. Data analysis consisted of
univariate and bivariate. Univariat analysis showed average completeness medical
records by doctors is 88%, and the average completeness medical records by
nurses is 89%. The perfomance index of the doctor's knowledge variable was 75,45
and the nurse was 85,82. The perfomance index of the doctor's motivation variable
was 83,8 and the nurse was 78,47. The perfomance index of the doctor's
communication variable was 83,1 and the nurse was 84,1. The perfomance index of
doctor reward variable is 68,16 and nurse is 73,15. The perfomance index of the
variable in the complexity of the doctor's form was 79,05 and the nurse was 80,87.
The perfomance index of the doctor's leadership variable was 80,81 and the nurse
was 79,3. The perfomance index of the doctor's supervision variable was 76,25 and
nurses was 78,67. Bivariate analysis shows that there is a relationship between
doctor's communication (p = 0,012), complexity of the doctor (p = 0,006), doctor's
leadership (p = 0,015), nurse's leadership (p = 0,026), nurse supervision (p = 0,02)
with completeness of medical record. Recommendations to Pertamina Hospital that
supervision is carried out routinely and programmed and can increase the motivation
of doctors and nurses in filling medical record documents.
Keywords: completeness, medical record, determinant factors.

PENDAHULUAN pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan


Undang-Undang Nomor 44 gawat darurat. Pasal 29 ayat 1H
tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Undang-Undang Nomor 44 Tahun
Rumah Sakit adalah institusi 2009, setiap Rumah Sakit wajib untuk
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan rekam medis (1)
menyelenggarakan pelayanan Berdasarkan Peraturan
kesehatan perorangan secara Menteri Kesehatan Republik
paripurna yang menyediakan Indonesia Nomor

395
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

269/Menkes/PER/III/2018 tentang rekam medis merupakan sistem


Rekam Medis, yaitu berkas yang informasi kesehatan yang
berisikan catatan dan dokumen menghasilkan data dan informasi.
tentang identitas pasien, pemeriksaan, Oleh karena itu digunakan
pengobatan, tindakan dan pelayanan pendekatan PRISM untuk menilai
lain yang telah diberikan kepada kualitas data yang dihasilkan. Ada tiga
pasien. Rekam medis yang paling faktor yang mempengaruhi kualitas
kompoleks adalah rekam medis rawat data yaitu : faktor organisasi, faktor
inap. teknis dan faktor perilaku (3).
Masalah yang sering timbul Faktor organisasi dalam sistem
dalam pengisian rekam medis di informasi kesehatan penting
instalasi rawat inap adalah pengisian mempengaruhi kinerja meliputi
yang tidak lengkap baik oleh dokter, kepemimpinan, perencanaan,
dokter gigi, maupun tenaga kesehatan ketersediaan sumber daya pelatihan,
lain yang bertanggung jawab serta supervisi, keuangan, komunikasi, dan
penulisan dokter yang kurang jelas promosi informasi budaya ( rewards ).
dan spesifik mengenai diagnosa Faktor teknis meliputi kompleksitas
penyakit pasien (2). formulir pelaporan dan prosedur ,
Berdasarkan studi software komputer , dan kompleksitas
pendahuluan yang dilakukan di teknologi informasi. Sedangkan faktor
Rumah Sakit Pertamina Cirebon, perilaku meliputi pengetahuan,
didapatkan masih cukup tinggi. Pada kemampuan memeriksa kualitas data,
periode Januari hingga September , pemecahan masalah untuk tugas-
berkas yang dikembalikan dari semua tugas HIS , kompetensi dalam tugas-
ruangan berjumlah 5.074 berkas tugas HIS, self efficacy/sikap dan
rekam medis. Sebanyak 14,6% motivasi (3).
dokumen rekam medis yang Berdasarkan latar belakang di
pengisiannya tidak lengkap. Hal ini atas, maka peneliti tertarik untuk
menggambarkan adanya gap dengan mengetahui Faktor – Faktor yang
Standar Pelayanan Rumah Sakit yang Berhubungan dengan Kelengkapan Isi
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di
dengan Kepmenkes Rumah Sakit Tahun 2018.
129/Menkes/SK/II/2008 bahwa
kelengkapan pengisian berkas rekam METODE PENELITIAN
medis 24 jam setelah pelayanan Jenis penelitian ini merupakan
adalah 100 %. Hal ini mempengaruhi penelitian Explanatory Research yaitu
finansial rumah sakit terkait dengan menjelaskan hubungan pengetahuan,
pembayaran biaya pelayanan motivasi, komunikasi, rewards,
kesehatan bagi pasien pengguna kompleksitas formulir, kepemimpinan
BPJS, dan untuk mencegahnya dan supervisi/evaluasi dengan
terjadinya mall praktek. kelengkapan isi dokumen rekam
Menurut Anwer Aqli dalam medis dengan pendekatan waktu
teorinya, kerangka PRISM digunakan pengumpulan data menggunakan
untuk menilai kualitas data dan cross sectional study.
penggunaan informasi dalam sistem Populasi dalam penelitian ini
informasi kesehatan. Sistem informasi adalah dokter, perawat ruang rawat

396
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

inap dan berkas rekam medis di RS variabel motivasi sebesar 83,8, dan
Pertamina Cirebon, dengan jumlah persentase capaian dokter terendah
dokter 14 orang, jumlah perawat pada variabel reward sebesar 68,16
ruang rawat inap 50 orang dan jumlah %. Hal ini dikarenakan dokter mengisi
berkas rekam medis sebanyak 562 dokumen rekam medis secara
yang diperoleh dari rata-rata jumlah lengkap agar tidak ditegur atasan, dan
dokumen rekam medis per bulan. karena teman sejawat mengisi secara
Teknik pengambilan sampel adalah lengkap. Sedangkan pada variabel
simple random sampling atau reward, mayoritas dokter tidak
pengambilan sampel secara acak menginginkan adanya penghargaan
pada berkas rekam medis dengan baik secara materi maupun non materi
menggunakan rumus Lemeshow, terhadap kelengkapan dokumen
sehingga diperoleh sampel sebanyak rekam medis.
90 berkas rekam medis. Indeks capaian responden
Sumber data dalam penelitian dokter terhadap kelengkapan
didapat dari hasil wawancara pengisian sebesar 88 %, diperoleh
langsung dengan dokter dan perawat dari rata-rata kelengkapan pengisian
Analisis data pada penelitian oleh dokter di bagi dengan skor
ini meliputi analisis univariat, analisis maksimum pada kelengkapan.
bivariat dan analisis multivariat. Terdapat 3 lembar yang diisi oleh
dokter yaitu surat pengantar pasien
HASIL DAN PEMBAHASAN masuk dan keluar, resume medis dan
Indeks Capaian pada Dokter catatan perkembangan pasien
Indeks capaian pengetahuan, terintegrasi. Total item yang harus
motivasi, komunikasi, reward, terisi pada ketiga lembar ini adalah 58
kompleksitas formulir, kepemimpinan item. Indeks Capaian pada Perawat
dan supervisi dokter dengan Indeks capaian pengetahuan,
kelengkapan isi dokumen rekam motivasi, komunikasi, reward,
medis. kompleksitas formulir, kepemimpinan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Indeks dan supervisi perawat dengan variabel
Capaian Dokter terikat.
No Variabel Indeks Tabel 2. Distribusi Frekuensi Indeks
capaian Capaian Perawat
1 Pengetahuan 75,45 No Indeks capaian Kelompok %
2 Motivasi 83,8 variabel variabel
3 Komunikasi 83,1 1 Pengetahuan 85,8
4 Reward 68,16 2
5 Kompleksitas formulir 79,05 2 Motivasi 78,4
6 Kepemimpinan 80,81 Variabel 7
7 Supervisi 76,25 3 Komunikasi bebas 84,1
8 Kelengkapan 88 4 Reward 73,1
Berdasarkan tabel 1. dapat 5
diketahui capaian respoden dokter 5 Kompleksitas 80,8
dari setiap variabel penelitian yang formulir 7
ada. Diperoleh persentase capaian 6 Kepemimpinan 79,3
dokter paling tinggi terdapat pada 7 Supervisi 78,6

397
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

7 Indeks capaian responden


8 Kelengkapan Variabel 89 perawat terhadap kelengkapan
terikat pengisian sebesar 89 %, yang
Berdasarkan tabel 2. dapat diperoleh dari rata-rata kelengkapan
diketahui capaian respoden perawat pengisian oleh perawat di bagi dengan
dari setiap variabel penelitian yang skor maksimum pada kelengkapan.
ada. Diperoleh persentase capaian Terdapat 4 lembar yang diisi oleh
perawat paling tinggi terdapat pada perawat yaitu pengkajian
variabel pengetahuan sebesar 85,82, keperawatan, rencana asuhan
dan persentase capaian perawat keperawatan, catatan keperawatan
terendah pada variabel reward dan evaluasi keperawatan. Total item
sebesar 73,15 %. Hal ini dikarenakan yang harus terisi pada keempat
mayoritas perawat memiliki lembar ini adalah 99 item.
pengetahuan yang baik tentang Karena data berdistribusi tidak
asuhan keperawatan mulai dari normal maka digunakan uji korelasi
perencanaan keperawatan, tujuan Rank Spearman yaitu menguji
keperawatan, serta evaluasi hubungan variabel pengetahuan,
keperawatan. Sedangkan untuk motivasi, komunikasi, reward,
variabel reward sendiri, di RS kompleksitas formulir, kepemimpinan,
Pertamina belum memberikan dan supervisi/evaluasi dengan
penghargaan baik secara materi kelengkapan isi dokumen rekam
maupun non materi terhadap medis.
kelengkapan pengisian asuhan
keperawatan.
Tabel 3 Ringkasan Hasil Korelasi
Variabel bebas Variabel Metode Uji Koef P Keterangan
terikat Korelasi value
Dokter
Pengetahuan Rank -0,175 0,098 Tidak ada
Spearman hubungan
Motivasi Rank -0,207 0,051 Tidak ada
Spearman hubungan
Komunikasi Rank -0,264 0,012 Ada
Spearman hubungan
Reward Kelengkapan Rank 0,002 0,988 Tidak ada
dokumen Spearman hubungan
Kompleksitas Rank -0,289 0,006 Ada
formulir Spearman hubungan
Kepemimpinan Rank -0,255 0,015 Ada
Spearman hubungan
Supervisi/evaluasi Rank -0,141 0,184 Tidak ada
Spearman hubungan
Perawat
Pengetahuan Rank 0,076 0,478 Tidak ada
Spearman hubungan
Motivasi Rank 0,014 0,895 Tidak ada

398
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Spearman hubungan
Komunikasi Rank 0,152 0,154 Tidak ada
Spearman hubungan
Reward Kelengkapan Rank 0,027 0,803 Tidak ada
dokumen Spearman hubungan
Kompleksitas Rank 0,131 0,219 Tidak ada
formulir Spearman hubungan
Kepemimpinan Rank 0,235 0,026 Ada
Spearman hubungan
Supervisi/evaluasi Rank 0,244 0,020 Ada
Spearman hubungan
Berdasarkan hasil uji korelasi Hasil uji korelasi Rank Spearman
rank Spearman diperoleh nilai menunjukkan nilai p= 0,112 ( dokter )
signifikansi yang berbeda-beda untuk dan p= 0,478 ( perawat ) artinya tidak
setiap variabel. Pada responden ada hubungan yang signifikan. Tidak
dokter, diketahui 3 variabel yang sejalan dengan penelitian Dinnya
memiliki nilai p value < 0,05 yang Yesica dkk, bahwa ada hubungan
artinya memiliki hubungan yang yang erat antara pengetahuan dengan
bermakna dengan kelengkapan isi kepatuhan pengisian berkas rekam
dokumen rekam medis yaitu variabel medis oleh dokter dan perawat
komunikasi, kompleksitas formulir, dengan hasil uji statistik nilai p=0,003.
dan kepemimpinan. Sedangkan Pada penelitian ini, mayoritas
variabel pengetahuan, motivasi, responden sudah mengetahui
reward dan supervisi/evaluasi tidak mengenai rekam medis. Penelitian ini
berhubungan dengan kelengkapan isi sejalan dengan Eny dkk yang
dokumen rekam medis ( p value > mengatakan bahwa meskipun tingkat
0,05 ). pengetahuan dokter dan perawat
Pada responden perawat, dalam pengisian rekam medis sudah
diketahui hanya 2 variabel yang baik, tetapi jika tidak didasari dengan
memiliki nilai p value < 0,05 yang kemauan kuat, belum tentu dapat
artinya memiliki hubungan yang mengisi rekam medis dengan baik (4).
bermakna dengan kelengkapan isi Hubungan motivasi dengan
dokumen rekam medis yaitu variabel kelengkapan pengisian rekam
kepemimpinan dan supervisi/evaluasi. medis
Sedangkan variabel pengetahuan, Motivasi adalah keadaan
motivasi, komunikasi, reward dan dalam pribadi seseorang yang
kompleksitas formulir tidak mendorong keinginan individu untuk
berhubungan dengan kelengkapan isi melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
dokumen rekam medis ( p value > guna mencapai suatu tujuan. Hasil uji
0,05 ). korelasi Rank Spearman
Hubungan pengetahuan dengan menunjukkan p= 0,895 ( dokter ) dan
kelengkapan pengisian rekam p= 0,895 ( perawat ). Sejalan dengan
medis Pengetahuan adalah kumpulan penelitian yang dilakukan oleh
informasi yang diketahui dan dipahami Irmawaty Indar dkk, bahwa tidak ada
responden berkaitan dengan proses hubungan motivasi dengan
pengisian dokumen rekam medis. kelengkapan pengisian rekam medis (

399
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

p=1,000 ). Pada penelitian ini, p = 0,154 (perawat ). Sejalan dengan


motivasi petugas masih tergolong penelitian Dyah Winastuti bahwa ada
rendah khususnya perawat. Di RS hubungan yang signifikan antara
Pertamina sudah pernah dilakukan sistem informasi dengan penulisan
pelatihan pengisian rekam medis. diagnosis di lembar resume medis
Berdasarkan teori PRISM, memotivasi rawat inap rumah sakit dengan nilai p=
petugas tetap menjadi tantangan 0,048. Tidak sejalan dengan penelitian
meskipun ada pelatihan tentang yang dilakukan oleh Hariyanti,
pengumpulan data dan analisis data (5) diketahui bahwa hasil uji t nilai thitung >
(6)
. ttabel ( 4,270>1,960 ), menunjukkan
Hubungan reward dengan bahwa komunikasi berpengaruh positif
kelengkapan pengisian rekam terhadap kinerja perawat. Penelitian
medis ini menunjukkan bahwa komunikasi
Reward merupakan salah satu yang terjalin sudah baik, namun perlu
faktor penting yang mempengaruhi adanya hubungan antara pimpinan
individu bekerja pada suatu dengan bawahan dan bawahan
organisasi. Hasil statistik korelasi dengan bawahan secara terus
Rank Spearman menunjukkan nilai p= menerus sehingga dalam
0,731 ( dokter ), p= 0,803. Tidak pelaksanaan tugas para pegawai
sejalan dengan penelitian Dyah dapat menyelesaikan tugas sesuai
Winastuti nilai p= 0,017 yang berarti dengan rencana yang telah
ada hubungan yang signifikan antara ditentukan. Selain itu perlu adanya
sistem penghargaan dengan hubungan interaksi dari pimpinan atau
penulisan diagnosis oleh dokter dan kepala yang mampu mengadakan
penelitian dan penelitian Rani komunikasi terhadap jalannya
Wulandari bahwa ada hubungan yang pelaksanaan suatu tugas atau
sangat lemah antara reward dengan pekerjaan yang dilakukan pegawai
kualitas data asuhan keperawatan (rs atau bawahannya (8)(9) Hubungan
= -0.051). Pemberian insentif dapat kompleksitas formulir dengan
menciptakan motivasi dan kelengkapan pengisian rekam
meningkatkan produktivitas, namun medis
sering terabaikan atau kurang Kompleksitas formulir
dimanfaatkan oleh manajer (7). merupakan salah satu faktor teknis
Hubungan komunikasi dengan dalam teori PRISM. Hasil uji korelasi
kelengkapan pengisian rekam Rank Spearman menunjukkan nilai p=
medis 0,002 ( dokter ), p= 0,219 rs= 0,131 (
Komunikasi adalah proses perawat ). Sejalan dengan penelitian
dimana pihak-pihak saling Rani Wulandari terdapat hubungan
menggunakan informasi dengan untuk yang sangat lemah dengan arah
mencapai tujuan bersama dan positif antara variabel kompleksitas
komunikasi merupakan kaitan formulir dengan kelengkapan
hubungan yang ditimbulkan oleh pengisian data asuhan keperawatan
penerus rangsangan dan dan Ferra Tresnadewi, yaitu terdapat
pembangkitan balasannya. Hasil uji hubungan antara prosedur dengan
korelasi Rank Spearman kepatuhan dokter spesialis dalam
menunjukkan nilai p = 0,025 ( dokter ), pengisian rekam medis rawat inap

400
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dengan nilai p= 0,008. Hasil penelitian perilaku kepemimpinan dibutuhkan


menujukkan ketersediaan formulir untuk meningkatkan prestasi sehingga
rekam medis di ruang rawat inap seorang pemimpin harus cukup efektif
sudah baik serta format pengisian dan fleksibel untuk menyesuaikan
dokumen rekam medis mudah di terhadap perbedaan-perbedaan
mengerti oleh para dokter dan diantara bawahan (11)(4).
perawat. Sesuai dengan (Mariana, Hubungan supervisi dengan
2009) bila tersedianya format rekam kelengkapan pengisian rekam
medis yang cukup dapat semakin medis
lengkap terhadap pengisian rekam Supervisi adalah salah satu
medis (10) (7). upaya pengarahan dengan
Hubungan kepemimpinan dengan memberikan petunjuk serta saran,
kelengkapan pengisian rekam setelah menemukan alasan dan dan
medis keluhan pelaksana dalam mengatasi
Kepemimpinan mempengaruhi permasalahan yang dihadapi.
organisasi terhadap tugas dan Penelitian ini sejalan dengan
tanggung jawab dalam melaksanakan penelitian yang dilakukan oleh
tugas atau pekerjaan. Kedekatan Mursida Dewi, dkk didapat p value
dengan pimpinan dalam pekerjaan 0,002 ( p value < 0,05 ) yang berarti
dapat mempengaruhi tingkat ada hubungan yang bermakna antara
kepatuhan dokter maupun perawat dengan kinerja perawat pelaksana
dalam kelengkapan berkas rekam dalam pendokumentasian. Dengan
medis. Hasil uji korelasi Rank demikian dapat diketahui bahwa
Spearman menunjukkan nilai p= 0,008 responden dengan persepsi supervisi
(dokter) , p= 0,026 (perawat). Sejalan baik tidak selalu patuh dalam mengisi
dengan penelitian yang dilakukan oleh dokumen rekam medis secara
Mursida Dewi, dkk diperoleh hasil p lengkap. Artinya bahwa meskipun
value 0,001 ( p value < 0,05 ), ada supervisi yang sudah dilakukan oleh
hubungan yang bermakana yanmed dan kepala ruang sudah
kepemimpinan dengan kinerja berjalan dengan baik, namun fakta
perawat pelaksana dalam yang ditemukan masih banyak dokter
pendokumentasian asuhan atau perawat yang belum mengisi
keperawatan. Kerangka kerja PRISM dokumen rekam medis secara
menekankan bahwa semua lengkap. Oleh karena itu supervisi
komponen sistem, baik pemimpin dan yang dilakukan harus dapat lebih
pekerja bertanggung jawab dalam meningkatkan motivasi dalam
meningkatkan kinerja sistem informasi meningkatkan penampilan kerja dari
kesehatan secara rutin. Pemimpin dokter maupun perawat serta
(11)
rumah sakit harus berkarakter, karena kemampuannya .
para pegawai rumah sakit
membutuhkan pemimpin yang dapat KESIMPULAN
dipercaya dan mampu berkomunikasi, 1. Rata-rata persentase kelengkapan
menciptakan citra diri yang positif dokumen rekam medis oleh dokter
serta menunjukkan keterampilan sebesar 88,09 dan oleh perawat
berhubungan dengan orang lain. sebesar 89,47 dimana dokter
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa memiliki kontribusi lebih besar

401
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dalam kelengkapan pengisian dokter dengan kelengkapan rekam


rekam medis daripada perawat medis ( p value = 0,154 )
yang diketahui dari selisih nilai
konstanta kelengkapan dokter DAFTAR PUSTAKA
sebesar 90,537 dengan nilai 1. Kementerian Kesehatan RI.
konstanta kelengkapan perawat Undang-undang Republik
sebesar 80,293 yaitu 10,244. Indonesia Nomor 38 Tahun
Artinya bahwa responden dokter 2014 tentang Keperawatan
secara signifikan memiliki 10,244 Kementerian Kesehatan RI.
kontribusi lebih tinggi terhadap (2014).
kelengkapan pengisian dokumen 2. Solikhah, Pamungkas TW,
rekam medis dibanding responden Marwati T. Analisis
perawat. Ketidaklengkapan Pengisian
2. Tidak ada hubungan pengetahuan Berkas Rekam Medis Di Rumah
dengan kelengkapan rekam medis Sakit Pku Muhammadiyah
( p value dokter = 0,098, p value Yogyakarta. J Kesehat Masy
perawat = 0,478 ). (Journal Public Heal [Internet].
3. Tidak ada hubungan motivasi 2010;4(1):17–28.
dengan kelengkapan rekam medis 3. Aqil A, Lippeveld T, Hozumi D.
(p value dokter = 0,051 p value Performance of routine
perawat =0,895 ). Information systems
4. Ada hubungan komunikasi dokter Management (PrIsM) Tools.
dengan kelengkapan rekam medis Health Policy Plan. 2009;1–38.
( p value = 0,012 ). Tidak ada 4. Tandy DY, Witcahyo E, Utami
hubungan komunikasi perawat S. Preventif : Jurnal Kesehatan
dengankelengkapan rekam medis Masyarakat Compliance
( p value = 0,154 ). Analysis Of Medical Record
5. Tidak ada hubungan reward Filling At Kalisat Hospital
dengan kelengkapan rekam medis Jember Analisis Kepatuhan
( p value dokter = 0,988 p value Pengisian Berkas Rekam Medis
perawat = 0,803 ) Di Rumah Sakit Daerah.
6. Ada hubungan kompleksitas 2018;1:21–9.
formulir dokter dengan 5. Hotchkiss DR, Aqil A, Lippeveld
kelengkapan rekam medis ( p T, Mukooyo E. Evaluation of the
value = 0,006 ). Tidak ada Performance of Routine
hubungan kompleksitas formulir Information System
perawat dengan kelengkapan Management (PRISM)
rekam medis ( p value = 0,154 ). framework: evidence from
7. Ada hubungan kepemimpinan Uganda — UNC Carolina
dengan kelengkapan dokumen Population Center. Biomed
rekam medis ( p value dokter = Cent [Internet]. 2010;10(188):1–
0,015, p value perawat = 0,026 ). 17.
8. Ada hubungan supervisi perawat 6. Indar I,Naiem MF. Faktor yang
dengan kelengkapan dokumen Berhubungan dengan
rekam medis ( p value = 0,020 ). Kelengkapan Rekam Medis di
Tidak ada hubungan supervisi RSUD H. Padjonga DG. Ngalle

402
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Takalar. J AKK. 2013;2(2):10–


8.
7. Rani Indah Wulandari.
Hubungan Beberapa Faktor
Determinan Dengan Kualitas
Data Asuhan Keperawatan Di
Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Kota Bekasi Tahun
2015. 2016;4.
8. Hamel. Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Di Instalasi Rawat
Inap C Rsup Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. J Proners.
2015;3(1):1–7.
9. Hariyanti, Primawestri I.
Pengaruh komunikasi dan
motivasi kerja terhadap kinerja
perawat dengan komitmen
organisasi sebagai variabel
moderating (Studi Kasus pada
Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah
Karanganyar). PROBANK.
2012;2(2):1–15.
10. Aqil A, Lippeveld T, Hozumi D.
PRISM framework: A paradigm
shift for designing,
strengthening and evaluating
routine health information
systems. Health Policy Plan.
2009;24(3):217–28.
11. Dewi M, Zestin R. Hubungan
Kepemimpinan Dan Supervisi
Dengan Kinerja Perawat
Pelaksana Dalam
Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan. Manaj
Keperawatan. 2014;2(1):13–21.

403

You might also like