Professional Documents
Culture Documents
Kep
ABSTRACT
Documentation contains complete data are real and recorded not only
on the level of pain of patients, but also the kind or type, quality and quantity
of health services to meet the needs of patients. Nursing care quality and can be
achieved if the implementation of nursing care perceived as an honor held by
the nurses in demonstrating their right to humane care, safety, and compliance
with the standards and ethics of the nursing profession and consists of
continuous assessment activities, planning, implementation plans, and
evaluation of nursing actions that have been given. This study aims to
determine how factors - factors related to nursing documentation IN Space
Inpatient Hospital Bangkinang. The shape of this research is descriptive
analytic cross-sectional design. The sample in this study are all nurses who
served in the inpatient unit, amounting to 44 people with a total sampling
sampling techniques. The collection of data through questionnaires.Processing
data using univariate and bivariate analysis. The results showed most
respondents aged 31-40 years were 19 people (43.2%) and aged 20-30 years as
many as 11 people (25%). And age> 40 years as many as 14 people (31.8%),
the majority of respondents DIII / SI that 34 people (77.3%) and educated PK /
SPK many as 10 people (22.7%), most respondents have a future work 6 - 1year that 21 people (47.7%) and has a service life of <5 years of 11 people
(25%) and has a service life of> 10 years as many as 12 people (27.3%), most
respondents knowledgeable enough that 24 people (64.6%), good knowledge
of 10 people (22.7%), and respondents who have less knowledge as many as 10
people (22.7 %%). Chi-square test results showed that there was a significant
correlation between (age, education, tenure, knowledge) with the nursing
documentation in patient wards of hospitals Bangkinang
Daftar Bacaan : 19 (2001 - 2013)
Keywords : Factors-factors related of nursing, documentation
A. PENDAHULUAN
B.
C.
Terbukanya pasar bebas bisa
mengakibatkan tingginya kompetisi disektor
kesehatan. Persaingan antar rumah sakit baik
swasta, pemerintah maupun rumah sakit asing
akan semakin keras. Untuk merebut pasar yang
semakin terbuka bebas, dan tuntutan terhadap
pelayanan di rumah sakit, dimana rumah sakit
harus memberikan pelayanan kepada pasien
langsung dapat dilayani secara cepat, akurat,
bermutu dengan biaya terjangkau. Arus
demokrasi dan peningkatan supremasi hukum
dengan diberlakukanya Undang Undang No
8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
menuntut pengelola rumah sakit lebih
transparan, berkualitas dan memperhatikan
kepentingan pasien. Dengan semakin pesatnya
perkembangan layanan kesehatan persaingan
tidak dapat dihindari lagi. Untuk menghadapi
persaingan
tersebut
penyedia
layanan
kesehatan berusaha memberikan pelayanan
yang
lebih
baik
dari
pesaingnya
(Martini,2007).
D.
Upaya peningkatan derajat
kesehatan secara optimal menuntut profesi
keperawatan mengembangkan mutu pelayanan
yang profesional sesuai dengan tuntutan
masyarakat di era globalisasi. Keperawatan
menjadi salah satu profesi terdepan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya menjaga mutu tempat
pelayanan kesehatan baik di masyarakat negeri
maupun swasta. Standar asuhan keperawatan
merupakan salah satu strategi mewujudkan
bentuk
pertanggung
jawaban
tenaga
keperawatan
professional.
Dengan
demikian, pelayanan keperawatan
E.
F.
G.
memegang peranan penting
dalam
upaya
menjaga
dan
meningkatkan kualitas pelayanan di
sarana
pelayanan
kesehatan.
Perawat
diharapkan
dapat
memberikan asuhan keperawatan
yang bermutu untuk meningkatkan
kualitas
pelayanan
kesehatan
(Wedati,2003).
H.
Menyusun suatu asuhan
keperawatan dengan baik, seorang
perawat
terlebih
dahulu
perlu
memahami tahapan-tahapan dalam
proses
keperawatan.
Tahapantahapan
ini
merupakan
suatu
landasan
bagi
perawat
dalam
memberikan asuhan keperawatan
kepada klien atau pasiennya. Proses
keperawatan adalah suatu metode
yang sistematis untuk mengkaji
respons manusia terhadap masalahmasalah kesehatan dan membuat
rencana yang bertujuan mengatasi
masalah-masalah tersebut. Masalahmasalah kesehatan dapat berkaitan
dengan
klien,
keluarga,
orang
terdekat, dan masyarakat. Proses
keperawatan adalah membantu klien
dalam mencapai tingkat kesehatan
dan kesejahteraan yang maksimal.
Proses keperawatan juga menjamin
perawatan yang berkualitas (Triyana,
2013).
I.
Asuhan keperawatan yang
bermutu dan dapat dicapai jika pelaksanaan
asuhan keperawatan dipersepsikan sebagai
suatu kehormatan yang dimiliki oleh para
perawat dalam memperlihatkan haknya untuk
memberikan asuhan yang manusiawi, aman,
serta sesuai dengan standar dan etika profesi
keperawatan yang berkesinambungan dan
terdiri dari kegiatan pengkajian, perencanaan,
implementasi rencana, dan evaluasi tindakan
keperawatan yang telah diberikan. Jumlah
rumah sakit yang menerapkan pelayanan
keperawatan sesuai standar dan pedoman
dan
variabel
dependen
(pendokumentasian
keperawatan)
diteliti pada saat yang bersamaan.
Populasi penelitian iniadalah semua
perawat yang ada di ruang rawat inap
RSUD Bangkinang yang berjumlah 98
orang dan termasuk kepala ruangan.
Tetapi peneliti hanya mengambil empat
ruangan yaitu Ruang Anak, Bedah,
Interne dan VIP. Sampel yang akan
diambil berasal dari populasi penelitian
yang memenuhi kriteria inklusi seperti
Perawat yang bertugas di ruang rawat
inap RSUD Bangkinag dan Perawat
yang bersedia menjadi responden,
sedangkan criteria eksklusi yaitu
Perawat yang sedang cuti dan Perawat
IGD, ICU, Perinatologi dan Ruang
Kebidanan.
Teknik
pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah
menggunakan total sampling yaitu
pengambilan
sampel
secara
keseluruhan yang berjumlah 44
perawat. Analisa data secara univariat
dan bivariat.
1.
2.
3.
Umur
21 30
tahun
31 40
tahun
> 40 tahun
Jumlah
Frekuensi
11
19
14
44
Persentase
25%
43,2%
31,8%
100%
yang
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi PerawatBerdasarkan Faktor Pendidikan yang Berhubungan
dengan Pendokumentasiankeperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Bangkinang
Pendidikan
SPK/D3
SI
Frekuensi
Persentase
34
10
77,3%
22,7%
44
Jumlah
100%
responden
memiliki
pendidikan
SPK/D3 sebanyak 34 orang (77,3 %).
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi PerawatBerdasarkan Faktor Masa Kerja yang Berhubungan
dengan Pendokumentasian keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Bangkinang
No
1.
2.
3.
Masa Kerja
< 5 Tahun
6
10
Tahun
>10 Tahun
Jumlah
Frekuensi
11
21
12
44
Persentase
25%
47,7%
27,3%
100%
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Faktor Pengetahuan yang Berhubungan
dengan Pendokumentasian keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Bangkinang
N
o
1
.
2
.
3
.
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Frekue
nsi
Jumlah
Persentase
10
24
10
22,7%
54,6%
22,7%
44
100%
PEMBAHASAN
1. Faktor Umur
Berdasarkan
teori
yang
dikemukakan oleh Yamin (2003) mengatakan
bahwa umur dapat mempengaruhi seseorang
berperilaku. Kematangan dalam mengambil
keputusan salah satunya dipengaruhi oleh faktor
umur, semakin bertambah umur secara
psikologis maka kedewasaan seseorang dalam
bertindak semakin baik.) menggambarkan
bahwa umur ibu yang memiliki. Dengan kata
lain bahwa semakin dewasa umur seseorang,
maka akan semakin baik perilakunya. Demikian
juga dengan umur perawat, semakin dewasa
umurnya maka akan semakin meningkat
motivasinya dalam membuat pendokumentasian
keperawatan.
2. Faktor Pendidikan
kesehatan
anaknya,
pendidikannya
dan
sebagainya . Tingkat pendidikan seseorang dapat
dilihat berdasarkan lamanya atau jenis
pendidikan yang dialami seseorang.
4. Faktor Pengetahuan
1.
2.
3.
4.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan,
Deden.
(2012).
Proses
Keperawatan ; Penerapan Konsep dan
Kerangka Kerja. Yogyakarta : Gosyen
Publising.
2014.Dari
RIhttp//
www.depkes.go.id. Diakses Tanggal 01 Juni
2013.
Fasilitas
Dengan
Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan di Rawat Inap
BPRSUD Kota Salatiga. Tesis.
.
(2008).
Proses
dan
Dokumentasi Keperawatan ; Konsep dan
Praktik. Jakarta : Salemba Medika.