You are on page 1of 12

p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th.

2017
e-ISSN: 2597-436X

AGRIBISNIS LORJUK (Solen grensalis) DALAM ANALISIS


TARGETING DAN POSITIONING di KABUPATEN PAMEKASAN
Agribusiness Lorjuk (Solen Grensalis) In Analysis Targeting And Positioning
In Pamekasan
Endang Tri Wahyurini
Program Studi Agrobisnis Perikanan Universitas Islam Madura
Email; endangtriwahyurinis.pi_rini@yahoo.co.id

ABSTRACT

This study aimed to analyze the positioning and targeting and commodities lorjuk. Lorjuk is
the one commodity that is unique and of high economic value.Determination of the respondents
in this research is purposive sampling method or methods to determine the respondents
deliberately namely the producers' lorjuk "the seller" lorjuk "and consumers" lorjuk ". This
research was conducted for three months in Pamekasan. The data has been analyzed using
cluster analysis. As for the conclusions obtained are as follows segmentation lorjuk according
to the manufacturers point of view is that lorjuk is a source of income is still in demand by
consumers-specific consumer. Manufacturers must perform in order for product diversification
lorjuk sold survive in the market. While lorjuk according to the consumer's viewpoint is that
lorjuk The discussion on cluster 1 showed that respondents who chose the attributes taste good
and tasty, high protein and a healthy diet as much as 33.3%, while choosing attributes like
seafood, prestige and image nice as much as 23.3% and the select attribute can be made
nibbles, made souvenir s and treats for the guests as much as 43.3%. This shows that market
segmentation lorjuk to consumers more dominated by reason as a snack food, for souvenirs and
to treat guests at home that is equal to 43.3%.

Key words : agribisnis, lorjuk, targeting dan positioning

ABSTRAK

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis positioning dan targeting dan komoditas
lorjuk. Lorjuk merupakan salah satu komoditas perikanan yang unik dan bernilai ekonomis
tinggi. Penentuan responden dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling
atau metode penentuan responden dengan sengaja yaitu para produsen lorjuk yaitu penjual
lorjuk serta konsumen lorjuk. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan di Kabupaten
Pamekasan. Data yang sudah terkumpul dianalisis menggunakan analisis cluster. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa segmentasi lorjuk menurut sudut pandang produsen adalah
bahwa lorjuk merupakan sumber penghasilan yang masih diminati oleh konsumen- konsumen
tertentu. Produsen harus melakukan difersifikasi agar produk lorjuk yang dijual bisa bertahan di
pasaran. Sedangkan lorjuk menurut sudut pandang konsumen adalah bahwa lorjuk Pembahasan
tentang cluster 1 menunjukkan bahwa responden yang memilih atribut rasa enak dan gurih,
protein tinggi dan merupakan makanan sehat sebanyak 33,3%, sedangkan yang memilih atribut
suka seafood, prestise dan image yang bagus sebanyak 23,3% dan yang memilih atribut bisa
dibuat camilan, dibuat oleh-oleh dan di buat suguhan tamu sebanyak 43,3%. Hal ini
menunjukkan bahwa segmentasi pasar lorjuk untuk konsumen lebih didominasi karena alasan
sebagai makanan camilan, untuk oleh-oleh dan untuk suguhan tamu dirumah yaitu sebesar
43,3%.

Kata kunci : agribisnis, lorjuk, targeting dan positioning

39
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

PENDAHULUAN menganalisis mengenai target dan


positioning lorjuk di Kabupaten Pamekasan.
Potensi lestari sumber daya ikan laut
Indonesia mencapai sekitar 6,26 juta ton
per tahun atau 7% dari total potensi lestari METODE PENELITIAN
sumber daya ikan laut dunia dengan tingkat
pemanfaatan oleh nelayan mencapai 5,6 juta Tempat dan waktu
ton ( Dahuri et al., 2006). Lorjuk Penelitian dilakukan di Kecamatan
merupakan istilah lain dari kerang pisau Galis dan Pademawu Kabupaten
yang digunakan oleh sebagian besar Pamekasan, Madura. Penentuan lokasi
masyarakat Jawa Timur. Beberapa jenis secara sengaja (purposive) dilakukan di
makanan dan snack berbahan baku lorjuk Kabupaten Pamekasan dengan pertimbang-
yang telah dikreasikan oleh masyarakat an bahwa Kabupaten Pamekasan merupakan
antara lain kacang goreng lorjuk, soto salah satu daerah penghasil lorjuk terbanyak
lorjuk, petis lorjuk, bothok lorjuk dan di Pulau Madura. . Penelitian dilaksanakan
rengginang lorjuk. Anonymous (2010) selama 5 bulan yaitu pada bulan Januari
lorjuk (Solen vaginalis) adalah salah sampai Mei 2016.
satu jenis kekerangan ( Pelecypoda )
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Metode
lorjuk merupakan salah satu komoditas
Penelitian ini menggunakan
perikanan yang memiliki keunikan
penelitian deskriptif analistis atau penelitian
tersendiri. lorjuk dapat ditemukan dipinggir
Eksploratif.Untuk memperoleh data, baik
pantai , namun tidak setiap pantai dapat
data primer maupun data sekunder
ditemukan lorjuk, hanya daerah-daerah
dilakukan dengan cara : Wawancara dengan
tertentu saja. Lorjuk adalah jenis kerang
para responden menggunakan daftar
bambu yang memiliki kandungan protein
pertanyaan (kuisioner) yang sudah
yang tinggi. Kabupaten Pamekasan
dipersiapkan. Data sekunder untuk
merupakan salah satu penghasil lorjuk.
memberikan gambaran umum penelitian
lorjuk merupakan salah satu produk
yang didapatkan dari berbagai sumber yaitu
agribisnis yang dikonsumsi sebagai
dengan Badan Pusat Statistik, pemerintah
makanan ringan, dan juga sebagai campuran
daerah dan Kecamatan Galis dan Kecamatan
makanan ringan lain seperti rengginang dan
Pademawu serta instansi-instansi terkait.
kacang goreng. Meskipun harganya mahal
Yaitu dengan cara mencari literatur yang
lorjuk banyak digemari oleh masyarakat,
relevan mengenai agribisnis lorjuk serta
bahkan sering dijadikan oleh-oleh khas
positioning dan targetnya.
Pamekasan.
Populasi dalam penelitian ini adalah
Penjualan lorjuk di toko ataupun
para nelayan di daerah sentral penghasil
supermarket cukup lambat, hal ini karena
lorjuk yang ada di Kabupaten Pamekasan
selain harganya yang sangat mahal juga
yang terdiri dari 2 wilayah kecamatan yaitu
tidak semua orang menyukai dan mampu
Kecamatan Galis dan Kecamatan
membeli lorjuk tersebut. Meskipun har-
Pademawu. Penentuan lokasi sampling
ganya mahal namun masih banyak
diambil secara sengaja (purposive) yaitu di 2
masyarakat yang menyukai kerang ini.
wilayah kecamatan tersebut. Respondennya
Komoditas premium ini memiliki tempat
adalah , pengepul dan pengolah lorjuk
tersendiri di hati konsumennya.
(produsen), toko penjual lorjuk. Untuk
Berdasarkan hal tersebut maka
berjumlah masing-masing 10 orang
permasalahan pada penelitian ini yaitu
sedangkan untuk pengepul dan pengolah
bagaimana positioning dan targeting lor-
lorjuk tiap kecamatan diambil 3 responden
juk di Kabupaten Pamekasan. Adapun
sedangkan untuk “toko penjual lorjuk
tujuannya adalah untuk membahas dan
diambil 10. Sedangkan untuk pembeli

40
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

lorjuk (konsumen lorjuk) berjumlah 10 timur berbatasan dengan Kecamatan Galis,


orang. sebelah barat dan utara berbatasan dengan
Sedangkan untuk menganalisis Kecamatan Pamekasan serta sebelah selatan
positioning lorjuk yaitu dengan alat analisis berbatasan dengan kecamatan Tlanakan dan
Multi Dimensional Scaling (MDS) dan dan Selat Madura. Jarak Kecamatan Pademawu
Correspondece Analysis (CA) (analisis ke kota Pamekasan sekitar 10 Km dan bisa
koresponden) merupakan suatu teknik ditempuh selama 0,5 jam. Di Kecamatan
eksplorasi yang didesain untuk menganalisis Pademawu ada beberapa desa yang me-
dua variabel sederhana dan multi variabel miliki potensi dalam bidang perikanan
di dalam tabel untuk mengukur kemiripan terutama untuk komoditas lorjuk. Di
antara baris dan kolom. Pada analisis beberapa Desa tersebut dapat ditemui para
koresponden tidak dilakukan reduksi produsen lorjuk, yaitu para pencari,
variabel atau pembuatan cluster tetapi pengepul dan pengolah lorjuk mereka
dilakukan pembanding antara pesaing. tinggal di Desa Pademawu Timur dan Desa
Analisis koresponden akan menggambarkan Tanjung. Namun yang lebih mendominasi
posisi produk lorjuk terhadap produk- adalah Desa Pademawu Timur, sehingga
produk yang memiliki kemiripan dalam penelitian ini lebih difokuskan di
dengannya seperti teripang (rung terung). Desa Pademawu Timur.
Kecamatan Galis Kabupaten Pame-
HASIL DAN PEMBAHASAN kasan merupakan salah satu dari 13
kecamatan yang terdapat di Kabupaten
Kabupaten Pamekasan merupakan Pamekasan, Madura. Luas Kecamatan Galis
salah satu daerah terluas di Pulau Madura mencapai 3.186 Ha. Terdiri dari 10 Desa
dan mempunyai wilayah pesisir yang luas. yang Posisi geografis terletak berbatasan
Daerah pesisir Pamekasan memiliki langsung dengan Kecamatan Pademawu di
karakteristik yaitu adanya fenomena dimana sebelah Barat dan Selatan, sebelah Utara
pada lokasi-lokasi dekat pantai, dengan berbatasan dengan Kecamatan Larangan
kedalaman sumur yang relatif rendah tetapi sedangkan untuk sebelah Timur berbatasan
masih memiliki kualitas air tawar yang langsung dengan Selat Madura.
sangat baik dan dipergunakan masyarakat (Anonymous, 2016). Kecamatan Galis
untuk konsumsi sehari-hari. Kabupaten Pamekasan yang daerah sebelah
Secara geografis Pamekasan Timur berbatasan langsung dengan Selat
merupakan bagian dari wilayah propinsi Madura maka mayoritas penduduk di
Jawa Timur yang terletak di sebelah timur sekitar daerah pesisir tersebut banyak yang
Pulau Jawa. Pamekasan adalah salah satu menjadi nelayan maupun petani garam.
Kabupaten di kawasan Pulau Madura yang Wilayah pesisir di Kecamatan Galis kondisi
memiliki luas 729.30 km2, tepatnya pada penduduknya cukup baik hal ini terlihat
koordinat 6°51-7°31 LS dan 113°19-113°58 dari aktifitas mereka yang cukup dinamis.
BT. Secara demografis, berdasarkan data Banyak kegiatan ekonomi yang mereka
BPS (2016) jumlah penduduk Pamekasan lakukan sehingga hampir tidak ada
sebanyak 795.918 jiwa. Dengan kepadatan penduduk yang menganggur. Beberapa
penduduk per km2 cukup bervariatif. Secara usaha dalam bidang perikanan yang bisa
administrative Kabupaten Pamekasan ditemukan di Kecamatan Galis ini adalah
terdiri dari 13 Kecamatan dan 189 Desa/ pengolahan krupuk, pengupasan kulit
Kelurahan (BPS Pamekasan, 2016). rajungan, pemindangan dan pengolahan
Kecamatan Pademawu merupakan lorjuk. Beberapa Desa yang memiliki
salah satu dari 13 kecamatan yang terdapat potensi perikanan terutama lorjuk adalah
di Kabupaten Pamekasan, Madura. Luas Desa Polagan dan Desa Galis.
Kecamatan Pademawu mencapai 7.189 Ha. Responden yang digunakan dalam
Terdiri dari 22 desa yang Posisinya sebelah penelitian ini adalah para produsen dan

41
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

konsumen lorjuk di Kabupaten membuat lubang (meliang) dan


Pamekasan. Adapun produsen yang membenamkan diri di dalam pasir. Siphon
dimaksud adalah para pencari lorjuk, para pendek yang dimiliki biota ini akan berada
pengepul dan pengolah lorjuk serta penjual di atas permukaan substrat saat tergenang air
lorjuk, sedangkan konsumen adalah para untuk mencari makan Hasil penelitian yang
pembeli dan pengkonsumsi lorjuk. dilaporkan oleh Baron et al. (2004) dalam
Hidayat (2012) menunjukkan bahwa Ensis
Keragaan Usaha lorjuk tidak hanya hidup meliang di substrat,
Kerang yang satu ini memang ternyata biota ini mampu merayap di
bentuknya sedikit berbeda dengan kerang permukaan substrat dan berenang. Diduga
kebanyakan. Ia memiliki cangkang yang bahwa Ensis mampu bergerak aktif untuk
beruas-ruas mirip seperti bambu. Dengan mencari substrat yang sesuai dengan
rasanya yang khas ia pun bisa dibuat keinginannya.
menjadi beragam olahan. Keberadaan atau ketersediaan lorjuk
Masyarakat Jawa Timur dan Madura, sangat dipengaruhi oleh luas area pencarian,
kerang bambu yang dikenal juga memiliki lamanya pasang surut air laut dan
nama Razor clams ini dikenal dengan ketrampilan pencari lorjuk dalam memburu
lorjuk. Ia merupakan termasuk jenis kerang atau mencari lorjuk.
yang banyak terdapat di perairan atau pantai Siklus musim lorjuk umumnya 1-2
pesisir pulau Madura. bulan sehingga dalam 1 tahun terdapat 3 kali
Kerang bambu ini berbentuk kecil musim. Faktor musim sangat berpengaruh
panjang yang biasa hidup di pesisir pantai terhadap hasil tangkapan nelayan. Faktanya
yang berlumpur. Biota yang termasuk ordo saat ini jumlah lorjuk kian menurun akibat
Veneroida ini memiliki cangkang berwarna penangkapan yang dilakukan terus menerus.
kecoklatan. Bagian cangkang yang agak Untuk mengetahui keberadaan lorjuk
putih dilengkapi garis-garis coklat dengan cara melihat adanya tanda gundukan
kehijauan, membuat biota ini sekilas mirip tanah atau jejak khusus yang biasa
dengan bilah bambo. Di jelaskan juga oleh ditinggalkan oleh lorjuk sehingga para
Baron et al. (2004) dalam Hidayat (2012) pencari lorjuk bisa dengan mudah
bahwa Ensis (lorjuk) hidup dengan mengenalinya.

Tabel 1. Kandungan gizi kerang pisau atau lorjuk (Solen spp)


AKG (19-20th)
Basis basah Basis
Jenis gizi Satuan
(bb) kering (bk)
Wanita
Pria
Kalori
61,84 kkal 349,66 kal 2550 1900 Kkal/hari
g/hari
Protein 9,79 % 55,34 % 50 42
g/kap/hari
Karbohidrat 4,95 % 27,98 % 130 100
g/hari
Lemak 0,32 % 1,82 % 54 54

Abu 2,63 % 14,87 % ~ ~ ~


~
Air 82,31 % 0 ~ ~
Sumber : Nurjanah et al. (2008) dalam Anonymous (2012)

42
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

Komposisi kimia kerang sangat berupa rajang ( bahasa lokal Madura) atau
beraneka ragam. Hal ini dapat tergantung linggis. Selain itu, juga mengenakan
pada spesies, jenis kelamin, umur, musim, pakaian tebal untuk menghindari sengatan
dan habitat. lorjuk merupakan makanan matahari.
seafood yang bernilai gizi tinggi seperti Namun berbeda halnya dengan yang
seperti dalam Tabel 1 berikut ini. disampaikan oleh Benjamin ( 2011) bahwa
Pengolahan lorjuk biasanya disajikan beberapa tahun terakhir, kelompok nelayan
dalam bentuk olahan dan untuk yang ada disekitar Pantai Kenjeran Surabaya
menghasilkannya membutuhkan beberapa menemukan teknik baru untuk mendapatkan
proses tahapan sebagai berikut: kerang pisau ini dalam jumlah banyak.
Lorjuk segar hasil tangkapan dicuci Nelayan yang pada saat itu menggunakan
untuk membuang pasir laut. Lorjuk yang alat tangkap bernama “Kerok – kerok” yang
telah bersih kemudian direbus selama 1,5 berfungsi sebagai penggali pasir, kemudian
jam hingga kulit/cangkangnya mengelupas beralih menggunakan batu gamping dan
sendiri. Selanjutnya lorjuk beserta kulitnya sabun. Dengan cara menaburkan serpihan
tersebut dijemur selama 4 jam. Setelah batu gamping dan air sabun di area fishing
kering daging lorjuk dipisahkan dari ground (biasanya berjarak 500 – 1000 meter
kulitnya. Keringkan kembali daging utuh dari pinggir pantai) dan dilakukan saat air
lorjuk selama 6 jam. Setelah itu daging laut pasang. Lalu menunggu dengan waktu
lorjuk yang benar-benar kering tersebut bisa yang tidak terlalu lama, Lorjuk ini akan
dipasarkan ataupun diolah lebih lanjut. muncul sendiri ke atas permukaan air laut,
Untuk pengolahan lanjutan, biasanya cukup sehingga nelayan bisa dengan mudah
digoreng dengan sedikit penambahan gula mengumpulkannya. Dengan teknik ini
dan garam untuk menghasilkan rasa yang nelayan bisa mengumpulkan 50 kg tiap kali
lebih gurih dan renyah. (Inovea, 2010). tebar, sedangkan kalau menggunakan alat
tradisional nelayan hanya bisa mendapatkan
Pola Tangkapan (Musim Pencarian 3-4kg tiap kali tangkap. Namun jika cara ini
lorjuk) dicermati maka akan menimbulkan dampak
Lorjuk merupakan komoditas punahnya lorjuk di Pantai Kenjeran
perikanan yang memiliki daya tarik dan Surabaya.
keunikan tersendiri. Lorjuk memiliki rasa
yang enak dan khas, tetapi ternyata Target Pasar lorjuk
keberadaannya tidak bisa ditemukan secara Target pasar tidak bisa dilepaskan dari
mudah. Untuk mendapatkan kerang bambu segmentasi dan positioning, dalam hal
ini biasanya masyarakat Madura menentukan target pasar lorjuk perlu media
memanfaatkan laut saat surut. Kemudian yang dapat digunakan untuk menjangkau
mereka berburu lorjuk yang terjebak dalam kelompok atau segmen tertentu yang akan
sedimen laut dengan menggunakan dituju. Yang dilakukan untuk menentukan
peralatan yang sederhana yaitu linggis dan target pasar lorjuk adalah dengan me-
ember plastik. nyeleksi pasar atau tempat yang digunakan
Mencari lorjuk di pesisir pantai untuk menjual lorjuk tersebut. Sehingga
Madura biasanya dilakukan secara dapat diketahui segmen mana yang nantinya
bersamaan dan kadang berkelompok. Orang menjadi sasaran bagi produk lorjuk.
memburu atau mencari lorjuk ini biasanya Hasil analisis data dan meng-
di pagi dan sore hari saat air laut surut dan identifikasinya untuk target pasar lorjuk dan
sebagian besar merupakan kaum ibu yang maka ditentukan target pasar lorjuk seperti
memang tidak bisa melaut. pada Tabel berikut ini.
Penangkapan lorjuk dilakukan ketika
subuh dan siang hari. harus menyiapkan alat

43
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

Tabel 2. Target Pasar bagi lorjuk berdasarkan Geografi dan Demografi

No Variabel Indikator Target Pasar


1 Geografi
Tempat Tinggal Di Komplek Perumahan, di kota,di
desa,dalam kota, luar kota
Kota Pamekasan, Sumenep, Sampang
dan Bangkalan.
Pendatang Wisatawan, tamu luar kota
2 Demografi
Usia Rata-rata antara 20 Th-50 Th
Jenis Kelamin Perempuan dan Laki-laki
Pendidikan Mayoritas dari SMU sampai
sarjana
Penghasilan Rata-rata Rp. 1.000.000,00-Rp
5.000.000,00 per bulan
Profesi Guru, Dosen, PNS(Gol III keatas)
wiraswasta, pengusaha,dll.
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Dari tabel diatas diperoleh hasil Kondisi diatas didukung Tjiptono
bahwa target pasar lorjuk adalah masyarakat (1999) dalam Istri (2012) bahwa penentuan
yang umumnya secara geografinya target pasar perlu memenuhi kondisi-
bertempat tinggal di Komplek Perumahan, kondisi tertentu yaitu : (1) dapat dijangkau
di kota,di desa,dalam kota Pamekasan dan (accessable) yaitu segmen pasar yang
luar kota. Sedangkan secara demografi sudah dibentuk atau direncanakan belum
target pasar lorjuk adalah masyarakat pada tentu semua dapat dijangkau atau
usia rata-rata antara 20 - 50 Th. Jenis dilayani oleh perusahaan. Faktor pe-
Kelamin Perempuan dan Laki-laki. nyebabnya antara lain hambatan per-
Pendidikan mayoritas mulai dari SMU dagangan, perilaku masyarakat tertentu,
sampai sarjana. Dengan tingkat penghasilan perbedaan kebudayaan, hukum dan
mayoritas adalah antara Rp. 1.000.000,00 - sebagainnya; (2) dapat diukur (measurable)
Rp 5.000.000,00 per bulan. Target pasar dalam artian meskipun perilaku bagian-
lorjuk tersebut ditetapkan dengan asumsi bagian adalah homogen, tetapi dalam
bahwa pembeli dan konsumen lorjuk adalah kenyataannya sulit untuk melakukan
masyarakat yang memang sudah pengukuran perbedaan-perbedaan tersebut.;
berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan (3) memberikan keuntungan (profitable)
pokok hidupnya. Sehingga mereka sudah yaitu kondisi dimana pasar yang dituju
memikirkan tentang kebutuhan sekunder memberikan keuntungan bagi perusahaan;
dan tersiernya. Hal ini sesuai dengan tujuan dan (4) dapat memberikan perbedaan
target pasar lorjuk yang lebih difokuskan maksimum dalam strategi bersaing.
pada segmen pasar tertentu. Penentuan Dapat disimpulkan bahwa, target pa-
target pasar harus benar-benar teliti agar sar dipilih berdasarkan kesesuaian antara
tujuan usaha bisa tercapai. Setelah orientasi strategis perusahaan, khususnya
mengetahui target pasar lorjuk maka akan keunggulan bersaing yang dimiliki dan
mudah menentukan strategi pemasaran sumber daya yang tersedia dengan
selanjutnya. karakteristik pasar yang hendak dituju.

44
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

Positioning “ Lorjuk” tasikan strategi posisikan untuk setiap


segmen pasar.
Dari analisis data dan hasil
Tata letak atau lay out penyajian di
wawancara serta kuesioner yang diperoleh
outlet sangat mempengaruhi daya jual suatu
dari produsen dalam hal ini adalah penjual
produk. Begitupun lay out dari lorjuk di
bahwa produk lorjuk lebih disukai dan
outlet diletakkan pada bagian paling depan.
diminati oleh konsumen jika dibandingkan
Hal ini diharapkan agar konsumen dapat
dengan “rung-terung”(bahasa lokal Madura)
dengan mudah melihat lorjuk yang
atau teripang. Meskipun dalam proses
dijualnya, sehingga jika konsumen tidak
penangkapannya hampir sama yaitu sama-
kesulitan mencari letak lorjuk. Ada
sama mencari ditepi pantai. Lorjuk memiliki
konsumen yang semula tidak berniat
kelebihan dibanding “rung-terung” dalam
membeli lorjuk namun setelah melihatnya
hal diversifikasinya. Lorjuk bisa diolah
menjadi tertarik untuk membelinya.
menjadi olahan kering dan dicampur dengan
Selain itu penjual juga meletakkan
berbagai macam makanan yang lain.
lorjuk berdampingan dengan pesaingnya
Sedangkan “rung-terung” (teripang) tidak
yaitu sesama camilan seafood yang lain
bisa diolah menjadi berbagai olahan hanya
seperti “rung terung seperti pada Gambar
bisa diolah menjadi kerupuk saja.
berikut ini. Keduanya merupakan makanan
Dalam memasarkan produk lorjuk
camilan dan sama-sama seafood. Namun
pada segmen pasar yang sudah ditentukan
harga lorjuk lebih mahal daripada rung
penting untuk diperhatikan bagaimana
terung.
image atau persepsi konsumen terhadap
Penempatan lorjuk di outlet yang
produk yang ditawarkan. Karena itulah
secara sengaja diletakkan berdampingan
positioning lorjuk diperlukan dalam strategi
dengan pesaingnya yaitu rung terung bisa
pemasarannya. Tujuan Positioning lorjuk
mempengaruhi jumlah penjualan. Karena
adalah untuk menciptakan suatu posisi
pembeli yang tujuan utamanya membeli
tersendiri pada pasar dari para pesaingnya.
lorjuk saja bisa tertarik dan beralih untuk
Sejalan dengan Craven (1997)
membeli “ rung terung” dengan asumsi
strategi target pasar dan memposisikan
sama-sama seafood dan harganya lebih
produk dilakukan dengan jalan (1)
murah jika dibandingkan dengan lorjuk.
identifikasi dan analisis segmen pada
Kondisi ini tidak menguntungkan bagi
pasar produk; (2) memutuskan segmen
lorjuk atau sebaliknya.
mana yang akan dijadikan target pasar;
dan (3)merancang dan mengimplemen-

Gambar. 1. Produk lorjuk yang dipajang paling depan pada outlet

45
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

Positioning lorjuk dalam Sudut Pandang Positioning lorjuk menurut jumlah


Konsumen dan frekuensi adalah biasanya konsumen
yang membeli lorjuk sebanyak 5-10
Dari hasil wawancara dan kuesioner bungkus frekuensinya hanya 1 kali per
diperoleh informasi bahwa keinginan dan bulan karena mereka hanya meng-
ketertarikan konsumen terhadap produk gunakannya sebagai oleh-oleh buat
lorjuk lebih besar jika dibandingkan dengan keluarga atau temannya. Sedangkan yang
teripang, meskipun sama- sama merupakan membeli 2-5 bungkus frekuensinya 2 kali
sea food dan bisa digunakan sebagai per bulan, mereka membeli untuk
camilan. dkonsumsi sendiri sebagai camilan
Potisioning produk lorjuk menurut dirumah. Dan untuk pembelian 3-6
atributnya adalah bahwa dalam hal ini yang bungkus frekuensinya 1 kali per bulan
dimaksud kemasan menarik adalah labelnya tujuan mereka hanya utuk hidangan jika
bagus, tulisan bagus, warna labelnya cerah ada tamu berkunjung.
dan plastiknya tebal. Untuk ukuran Pembeli lorjuk yang digunakan untuk
kemasan adalah cukup artinya kemasan oleh-oleh biasanya adalah masyarakat
lorjuk antara 100-125 gram. Keberadaan secara umum, baik pria maupun wanita.
atau lamanya stok di toko antara 1-2 Sedangkan jika digunakan untuk camilan
minggu. Sedangkan untuk merk yang dirumah ataupun hidangan tamu biasanya
beredar harus jelas, sudah terdaftar di pembelinya adalah ibu rumah tangga. Dari
BPOM, mudah diingat dan dikenal. data tersebut menunjukkan bahwa
Hal ini sesuai dengan Wahyono frekuensi dan jumlah pembelian terhadap
(2012), mengemukanan bahawa merek lorjuk masih rendah.
(brand) adalah suatu identitas yang Positioning lorjuk menurut pembeli
mengkomunikasikan suatu janji dari adalah bahwa yang membeli lorjuk
manfaat yang diberikan suatu produk. memiliki pekerjaan bervariasi yaitu
Identitas merek diciptakan dari salah satu pengusaha atau wiraswasta (yang peng-
atau elemen-elemen berikut: nama, logo, hasilannya diatas UMR atau UMK ) PNS,
simbol, warna, jenis huruf, desain kemasan, Dosen dan Guru (Golongan III keatas).
dan desain atau penampakan produk itu Mereka mayoritas memiliki pendapatan
sendiri. sebesar 1-5 juta rupiah dan berdomisili baik
Positioning produk lorjuk menurut di desa maupun dikota. Hal ini
manfaat yaitu lorjuk merupakan sumber menunjukkan bahwa tidak hanya orang yang
protein yang tinggi, kandungan gizinya juga tinggal di kota saja yang mengkonsumsi
tinggi dan merupakan makanan yang sehat lorjuk.
maka konsumen atau pembelinya adalah Harga lorjuk yang mahal akan
mereka yang selalu memperhatikan kualitas membentuk pasar dan konsumen tersendiri,
makanan dan biasanya juga memperhatikan artinya hanya masyarakat yang memiliki
dalam hal kesehatan. Pembeli tidak asal penghasilan lebih yang biasanya membeli
mengkonsumsi makanan yang dimakannya produk lorjuk ini. Dari data yang sudah
sehingga lorjuk yang memiliki kandungan diolah penghasilan konsumennya yaitu
gizi yang baik bisa menjadi tujuan dalam rata-rata adalah antara 1-5 juta rupiah. Jika
memilih makanan. Lorjuk merupakan dilihat UMR Kabupaten Pamekasan
barang premium sehingga merupakan berdasarkan SK No. 93.Th 2010 tentang
kebanggaan atau prestise jika membeli UMR Kota Pamekasan adalah sebesar Rp
produk lorjuk ini. Hal ini bisa 1.500.00,00. (Anonymous, 2011). Dengan
menunjukkan status sosial dari pembeli atau berpedoman terhadap UMR Kabupaten
konsumen. Pada umumnya yang membeli Pamekasan maka yang mampu untuk
lorjuk dengan tujuan ini adalah mereka yang membeli lorjuk adalah masyarakat yang
memperhatikan status sosialnya. mempunyai pengahasilan diatas UMR

46
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

tersebut. Sedangkan untuk PNS Golongan antara lain adalah lorjuk kering, “lorjuk
III keatas besar gaji adalah Rp. goreng”, lorjuk campur kacang dan
2.064.100,00 dengan gaji sebesar itu maka rengginang lorjuk.
mereka bisa membeli lorjuk karena Semua produk lorjuk harganya
diasumsikan bahwa mereka sudah mahal, hal ini karena untuk mendapatkan
terpenuhi kebutuhan pokoknya. lorjuk sangat sulit sehingga wajar jika
Positioning lorjuk menurut produk harganya menjadi mahal, meskipun pada
pesaing dalam hal ini adalah “rung terung, saat musim. Positioning lorjuk menurut
kripik kerang dan kol nenek” adalah bahwa kualitas dan harga yaitu jika kondisi lorjuk
lorjuk merupakan makanan yang berasal itu utuh maka harga lorjuk menjadi mahal,
dari laut atau seafood, memiliki kandungan sebaliknya jika lorjuk dalam kondisi hancur
protein yang tinggi serta dapat maka harganyapun menjadi lebih murah.
didiversifikasi menjadi beberapa olahan Penentuan posisi pada produk lorjuk
makanan. Selain itu lorjuk biasa digunakan ini secara umum bertujuan agar konsumen
sebagai makanan camilan yang khas. Serta mempunyai image yang khusus terhadap
bisa juga digunakan untuk oleh-oleh ke luar produk lorjuk ini.Yaitu bahwa lorjuk
kota. Dengan memperhatikan pesaing merupakan makanan camilan dengan harga
tersebut maka lorjuk harus diolah dengan premium. Hal ini seperti yang disampaikan
baik dan benar serta disajikan dengan lebih oleh Istri (2010) bahwa tujuan positioning
menarik sehingga mampu bersaing dengan suatu produk adalah agar mengetahui image
produk seafood lainnya. dan persepsi konsumen terhadap produk
Pada Gambar berikut ini adalah yang ditawarkan.
“rungterung”, yang menjadi salah satu Strategi memposisikan produk
pesaing lorjuk lorjuk dengan harga yang lorjuk dapat dilakukan dengan mem-
lebih mahal jika dibandingkan dengan rung promosikan manfaat yang dikandung oleh
terung serta keberadaannya yang bersifat lorjuk serta penggunaan lorjuk bagi
musiman dan cara mencarinya yang sulit konsumen. Produsen berusaha menghasil-
merupakan keuntungan bagi rung terung. kan beberapa produk yang memiliki
Positioning lorjuk menurut karakteristik yang berbeda-beda, misalnya
diversifikasi produk yaitu lorjuk bisa diolah kualitas, ukuran, model, warna. Karena
menjadi berbagai macam hasil pengolahan dasar pemikiran diferensiasi bahwa pe-
yang berbeda-beda seperti yang dapat dilihat langgan memiliki selera masing-masing
di toko-toko camilan, supermarket. serta dan selera tersebut berubah sepanjang
pemasaran produk lorjuk ini selain di dalam waktu, produsen berupaya menawarkan
kota juga sudah sampai keluar kota sebanyak produk yang bisa memenuhi
Pamekasan. Diversifikasi produk tersebut semua variasi tersebut.

Gambar 2. Rung terung merupakan makanan camilan


47
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

Analisis Positioning Berdasarkan MDS

Keterangan: 1=lorjuk, 2= rungterung,3=kripik kerang,4= kol nenek.


Sumber : Data Primer Diolah (2016)
Gambar 3. Analisis MDS Lorjuk

Analisis Multidimensional Scaling jauh dari titik tengah, hal ini menunjukkan
(MDS) digunakan untuk menganalisis bahwa lorjuk dan ketiga produk yang lain
positioning lorjuk digunakan untuk ada perbedaan yang cukup besar dari segi
memberikan gambaran visual dari kedekatan harga.
dan kesamaan lorjuk dengan makanan Dalam gambar diatas menunjukkan
seafood lainnya. Analisis Multidimensional adanya beberapa atribut yang tersebar pada
Scaling (MDS) yang digunakan dalam dua kuadran yang berbeda. Gambar diatas
penelitian ini adalah untuk memposisikan memberikan beberapa temuan. Pertama,
lorjuk terhadap produk seafood yang lain gambar memberikan petunjuk bagaimana
yaitu : rung terung, kripik kerang simping responden menilai produk lorjuk atas dasar
dan kol nenek. Dengan asumsi bahwa atributnya. Apabila ditarik vektor dari
rungterung, kripik kerang simping dan kol sumbu ordinat tersebut atau semakin jauh
nenek merupakan makanan seafood yang jarak atribut dari sumbu ordinat maka
memiliki kesamaan dan kemiripan dengan semakin kuat atribut tersebut mencirikan
lorjuk. Berikut adalah hasil analisis sebuah produklorjuk (Istijanto,2004)
Multidimensional Scaling (MDS) dari lorjuk Temuan kedua dari gambar diatas
terhadap rung terung, kerang dan kol nenek. menunjukkan hubungan antara atribut-
Dari hasil analisis Multidimensional atribut yang diteliti. Semakin dekat jarak
Scaling (MDS) diketahui bahwa kedekatan atribut tersebut maka semakin berhubungan
dan kemiripan antara lorjuk, rung terung, kedua atribut tersebut. Dari gambar atribut
kripik kerang simping dan kol nenek cukup yang memiliki hubungan yang dekat adalah
dekat. Letak kuadran lorjuk, rung terung atribut manfaat dan rasa antara lorjuk,
berbeda dengan letak kripik kerang simping rungterung, kripik kerang dan kol nenek.
dan kol nenek. Kripik kerang simping dan Sementara atribut kualitas dan frekuensi
kol nenek menempati kuadran yang sama. pembelian menempati kuadran ang sama
Bila dilihat rasa, manfaat, frekuensi juga. Sedangkan untuk atribut difersifikasi
pembelian, diversifikasi dan kualitas maka dan harga juga pada kuadran yang sama, hal
terlihat bahwa posisinya hampir sama atau ini menunjukkan bahwa harga dan
berdekatan. Sedangkan bila dilihat dari difersifikasi memberikan indikasi bahwa
harganya lorjuk menempati posisi paling dari keenam atribut hanya dua atribut yang

48
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

cukup kuat untuk mendeferensiasikan DAFTAR PUSTAKA


perbedaan suatu produk lorjuk dengan Anonymous. (2002). Pemberdayaan
produk lainnya. Ekonomi Masyarakat Pesisir
(PEMP).
KESIMPULAN
Badan Busat Statistik. (2013). Kabupaten
Dari penelitian yang dilakukan Pamekasan dalam Angka. Pame-
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kasan
Target pasar lorjuk adalah masyarakat
Bilson S. (2004). Riset Pemasaran. Penerbit.
yang umumnya secara geografinya
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
bertempat tinggal di Komplek Perumahan,
di kota,di desa,dalam kota Pamekasan dan Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau
luar kota. Sedangkan secara demografi Kecil. Departemen Kelautan dan
target pasar lorjuk adalah masyarakat pada Perikanan
usia rata-rata antara 20 - 50 Th. Jenis ----------------. (2010). Survei Sensus
Kelamin Perempuan dan Laki-laki. Ekonomi Nasional. Ditjen PPHP.
Pendidikan mayoritas mulai dari SMU Jakarta.
sampai sarjana. Dengan tingkat penghasilan
mayoritas adalah antara Rp. 1.000.000,00 - -----------------. (2010). Menurunnya
Rp 5.000.000,00 per bulan. Konsumsi Siput/Kerang. 2009.
Strategi memposisikan produk Warta Pasar Ikan, Edisi Maret 2010,
lorjuk dapat dilakukan dengan Volume 79. Jakarta
mempromosikan manfaat yang dikandung Cravens DW. (1997). Strategic Marketing,
oleh lorjuk serta penggunaan lorjuk bagi Richard D. Irwin, Inc.
konsumen. Produsen berusaha menghasil-
kan beberapa produk yang memiliki Dahuri R, Rais J, Ginting S P dan Sitepu.
karakteristik yang berbeda-beda, misalnya (2006). Pengelolaan Sumber Daya
kualitas, ukuran, model, warna. Karena Wilayah Pesisir dan Lautan Secara
dasar pemikiran diferensiasi bahwa Terpadu. PT Pradnya Paramita.
pelang-gan memiliki selera masing- Jakarta
masing dan selera tersebut berubah sepan- Damaijati E. (2003). Metodologi Pemilihan
jang waktu, produsen berupaya menawar- Agribisnis. Penerbit. UPN Press.
kan sebanyak produk yang bisa memenuhi Surabaya.
semua variasi tersebut.
Positioning lorjuk menurut Analisis Dewi H dan Syafrizal. (2008). Analisis
Coresponden sudut pandang produsen dan Segmentasi, Targeting dan
konsumen adalah produk lorjuk lebih positioning Program Pendidikan
disukai dan diminati oleh konsumen jika Magister (Studi pada Institusi
dibandingkan dengan “rung-terung” , Penyelenggara MM di Kota Padang).
kripik kerang dan kol nenek. Berdasarkan Vol. 13 No. 2 Padang
analisis Multidimensional Scaling (MDS) Istri A, (2010). Analisis Strategi
adalah lorjuk memiliki posisi yang lebih Segmentasi, Targeting dan
tinggi dibandingkan dengan rung terung, Positioning “Kacang Manis mentari”
kripik kerang dan kol nenek. Harga lorjuk (UD. Murni Asih) di Kota Denpasar.
paling tinggi , sehingga lorjuk memang Denpasar
termasuk barang premium .
Johan S. (2012). Diferensiasi dan
Positioning Produk. <http://jurnal-
sdm.blog-
spot.com/2009/04/pernpositioning
dalam strategi. html>

49
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 8 (1): 39-50 Th. 2017
e-ISSN: 2597-436X

Kotler Philip. (1997). Marketing Satria A, Umbari A, Fauzi A, Purbayanto A,


Manajemen : Analysis, Planning, Sutarto E, Muchsin I, Muflikhati I,
Implementation and Control, Jilid 1, Karim M, Saad S, Oktariza W dan
Nineth edition, New Jersey, Prentice Imran Z. (2002). Menuju
Hall Inte-rnational Desentralisasi Pengelolaan Sum-
berdaya Perikanan. Pusat Kajian
Michael E Porter. (1994). Keunggulan
Agraria IPB, Jakarta Selatan
Bersaing. Menciptakan dan
Mempertahankan Kinerja Unggul. Soekartawi. (2005). Agribisnis. Penerbit PT.
Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta Raja Grafindo Persada, Jakarta
Nontji A, (2005). Laut Nusantara. Penerbit
Djambatan, Jakarta.

50

You might also like