Professional Documents
Culture Documents
6
Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Udang ….. Mahyudi et al., 2022
bentuk tour ataupun kuliner yang tentunya juga Management) dari KKP, WWF dan PKSPL IPB
menggerakan ekonomi masyarakat. (2012).
Penangkapan udang galah di Kabupaten Studi ini bertujuan untuk mengkaji
Sambas sama seperti mayoritas perairan umum di keberlanjutan pengelolaan sumberdaya udang
Indonesia lainnya, sudah demikian intensif karena galah (Macrobrachium rosenbergii) berbasis
hanya bergantung pada subsektor penangkapan Rapfish (Rapid Appraisal for Fisheries) di
saja dan berlangsung sepanjang tahun. Ada Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Sasaran
berbagai faktor penyebab turunnya produksi hasil kajian ini diharapkan dapat mendorong strategi
tangkapan udang galah, antara lain yaitu dan arah kebijakan berbasis riset dengan
tertangkapnya induk-induk udang yang telah menggunakan metode-metode pendekatan yang
dibuahi, sehingga keberadaan udang-udang muda aktual dan komprehensif. Studi ini juga akan
dari hasil pemijahan menurun (Utomo et al., menjadi rekomendasi tindak pengelolaan
2002). Di samping itu, aktivitas antropogenik, alih sumberdaya perairan umum daratan yang spesifik
fungsi lahan, industri dan perkebunan yang habitat dan biota yang ada dalam bentuk rencana
mempengaruhi faktor lingkungan seperti kawasan konservasi produktif.
penurunan kualitas air juga ikut berperan dalam
penurunan sumberdaya udang galah. BAHAN DAN METODE
Rapfish (Rapid Appraisal for Fisheries) Waktu dan Lokasi Penelitian
merupakan salah satu metoda analisa yang trand Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten
saat ini digunakan untuk mengevaluasi Sambas Propinsi Kalimantan Barat dan
sustainability mulai dari sektor perikanan hingga dilaksanakan selama tujuh bulan, dimulai dari
multidisipliner. Metode ini didasari dari teknik Maret sampai September 2021. Metode
ordinasi (menempatkan sesuatu pada urutan pengambilan data yang akan digunakan dalam
atribut yang terukur) dengan Multi-Dimensional penelitian ini menggunakan metode survei untuk
Scalling (MDS). MDS sendiri pada dasarnya pengambilan data primer, sedangkan data
merupakan teknik statistik yang mencoba sekunder diperoleh dari studi literatur.
melakukan tranformasi multidimensi ke dalam
dimensi yang lebih rendah (Fauzi dan Anna, 2005). Analisis Data
Setiap dimensi mempunyai atribut atau atribut Pemilihan lokasi dan responden dalam
yang terkait dengan sustainability, dengan kriteria penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive
penilaian tertentu. sampling (sampel terpilih). Purposive sampling
Secara khusus, Kabupaten Sambas belum merupakan teknik penentuan sampel dengan
pernah memiliki kajian terkait sumberdaya udang pertimbangan tertentu, kriteria telah dipilih
galah, kajian tentang udang galah di Kalimantan berdasarkan kebutuhan dari penelitian itu sendiri.
Barat tercatat hanya sekali yaitu tentang Aktivitas Responden dalam penelitian terdiri nelayan,
Penangkapan dan Distribusi Udang Galah kelompok pemancing (hobbies), masyarakat,
(Macrobrachium rosenbergii) di Daerah Aliran tokoh masyarakat, koorporat sekitar daerah
Sungai Kapuas Kalimantan Barat hasil studi tangkap, DPPKH Kabupaten Sambas, Bappeda,
Samuel dan Aida tahun 2008. Sedangkan secara Dinas Lingkungan Hidup, pakar atau akademisi
umum, kajian keberlanjutan dengan menggunakan dan unsur pimpinan atau kepala daerah
pendekatan Rapfish (Rapid Appraisal for Kabupaten Sambas. Pengambilan data yang
Fisheries) untuk sumberdaya spesifik udang galah berhubungan dengan dimensi ekobiologi,
secara nasional belum pernah dilakukan. Oleh ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan tersaji
karena itu, untuk menjaga kestabilan produksi di pada tabel 2-6.
perairan umum tetap terjaga maka di perlukan Untuk beberapa indikator atribut dimensi
sebuah strategi dan kebijakan berbasis riset yang ekobiologi khususnya untuk sampel udang galah
aktual dan komprehensif, terutama terkait riset akan di ambil sesuai jumlah daerah aliran sungai
bidang kajian keberlanjutan pengelolaan yang ada. Kabupaten Sambas tercatat memiliki 3
sumberdaya udang galah (Macrobrachium (tiga) Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan total
rosenbergii) berbasis Rapfish (Rapid Appraisal for hamparan 516.200 ha yang meliputi DAS Paloh
Fisheries) di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. (64.375 ha), DAS Sambas (258.700 ha) dan DAS
Secara prinsip, skema kajian ini bukan jenis Sebangkau (193.125 ha) (Pemerintah Kabupaten
kajian sosial/humaniora, melainkan kajian sains Sambas, 2013). Tiap daerah aliran sungai akan
teknologi yang juga berkombinasi dengan hasil lab dibagi menjadi 3 sub stasiun, yaitu hulu, tengah
dan atribut serta kriteria pada lima dimensi yang dan hilir. Sehingga terdapat 9 sub stasiun
disusun mengacu pada modifikasi manual modul pengamatan dengan estimasi 2 Kg udang galah per
EAFM (Ecological Aproach for Fisheries sub stasiun pengamatan sebagai sampel. Sampel
udang galah akan di dapatkan dari hasil tangkapan
7
Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Udang ….. Mahyudi et al., 2022
nelayan atau hoobies yang beroperasi di sekitar Management) dari KKP, WWF dan PKSPL IPB
sub stasiun pengamatan dan atau pedagang/agen (2012).
yang ada di stasiun pengamatan. Sampel udang
galah yang di dapatkan akan di amati parameter Analisis Sensitifitas
morfologi, ukuran/kelas, tingkat kematangan Untuk menentukan atribut yang memberikan
gonad dan fisiologi lainnya di laboratorium pengaruh terhadap indeks keberlanjutan maka
Polnep. Untuk memperkuat data primer ekobiologi dilakukan analisis sensitifitas (leverage analysis).
udang galah, pendataan parameter morfologi, Atribut paling sensitif akan memberikan
ukuran/kelas dan fisiologi juga dilakukan kontribusi terhadap keberlanjutan dalam bentuk
pencacahan di lapangan. perubahan Root Mean Square (RMS) pada sumbu X
Sedangkan untuk data atribut dimensi (skala keberlanjutan). Semakin besar nilai
lainnya dikumpulkan dengan cara penyebaran perubahan RMS semakin besar peranan atribut
kuisioner dan wawancara berbentuk data tersebut atau semakin sensitif dalam
kuantitatif, kemudian data tersebut ditabulasikan pembentukan nilai keberlanjutan pada skala
menjadi data skoring. Selanjutnya analisis keberlanjutan.
keberlanjutan pengelolaan perikanan udang galah
di Kabupaten Sambas dilakukan dengan Status Keberlanjutan Dimensi
pendekatan Rapfish (Rapid Appraisal for Dalam penyusunan indeks dan status
Fisheries). Secara teknis, Rapfish menggunakan keberlanjutan pengelolaan sumberdaya udang
teknik Multi Dimensional Scaling (MDS), dimana galah Kabupaten Sambas, atribut masing-masing
nilai indeks pada setiap dimensi mencerminkan dimensi serta kriteria baik dan buruk mengacu
status keberlanjutan pengelolaan perikanan udang Rapfish Group (2006) serta pendapat dari para
galah Kabupaten Sambas. Nilai indeks pakar dan stakeholder yang terkait dengan sistem
keberlanjutan status pengelolaan tersebut yang dikaji. Nilai indeks dan status keberlanjutan
memiliki selang 0-100%. Kategori status dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam 5
keberlanjutan berdasarkan Susilo (2003) tersaji kategori status keberlanjutan (Budiharsono 2007).
pada Tabel 1. Kemudian diperkuat dengan uji Setiap atribut diperkirakan skornya, yaitu skor
MONTE CARLO dan selanjutnya untuk mengetahui maksimum 3 untuk kondisi baik (good) dan 0
atribut yang paling berpengaruh sebagai untuk jelek (bad) dan di antaranya untuk keadaan
pengungkit maka dilakukan analisis LEVERAGE. di antara baik dan buruk. Skor definitifnya adalah
nilai modus, yang dianalisis untuk menentukan
Tabel 1. Kategori Keberlanjutan Pengelolaan titik-titik yang mencerminkan posisi keberlanjutan
Perikanan Udang Galah sistem yang dikaji relatif terhadap titik baik dan
Nilai buruk dengan teknik ordinasi statistik MDS. Skor
Kategori perkiraan setiap dimensi dinyatakan dengan skala
Indeks
0 – 25 Buruk (bad) tidak berkelanjutan terburuk (bad) 0% sampai yang terbaik (good)
26 – 50 Kurang berkelanjutan 100% (Tabel 1).
51 – 75 Cukup berkelanjutan
76 – 100 Baik (good) sangat berkelanjutan Status Keberlanjutan Multidimensi
Status keberlanjutan setiap dimensi
Analisis ordinasi Rapfish dilakukan melalui divisualisasikan dalam bentuk diagram yang
prosedur: (1) Penentuan atribut sistem yang menggambarkan keberlanjutan dari masing-
dikaji; (2) Analisis Sensifitas; (3) Status masing dimensi. Status keberlanjutan secara
keberlanjutan dimensi; (4) Status keberlanjutan keseluruhan dinilai dengan melakukan
multidimensi. pembobotan terhadap masing-masing dimensi.
Hasil dari analisis ini merupakan nilai status
Penentuan Atribut keberlanjutan sumberdaya udang galah secara
Atribut yang dipilih harus merefleksikan keseluruhan (multidimensi). Hasil pembobotan
keberlanjutan setiap dimensi dan dapat kemudian dianalisis dengan menggunakan
dimodifikasi dengan atribut lain. Atribut program penentuan bobot dimensi sesuai
keberlanjutan perikanan udang galah Kabupaten Budiharsono (2007). Program penentuan bobot
Sambas, baik kuantitatif maupun kualitatif, dimensi ini merupakan gabungan metode
dikelompokkan ke dalam lima dimensi (ekologi, perbandingan berpasangan (pairwise comparison)
ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan) dari Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan
(Tabel 2-6). Atribut dan kriteria pada lima dimensi pembobotan geomean dengan menggunakan
tersebut disusun mengacu pada modifikasi manual Rapfish (Rapid Appraisal for Fisheries). Kemudian
modul EAFM (Ecological Aproach for Fisheries masing-masing nilai indeks keberlanjutan dimensi
dikalikan dengan bobot tertimbang setiap dimensi
8
Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Udang ….. Mahyudi et al., 2022
dari hasil analisis AHP, maka akan menunjukkan Hal ini menunjukan bahwa untuk
nilai status pengelolaan secara multidimensi atau meningkatkan keberlanjutan pada dimensi ekologi
keseluruhan (multidimensi), nilai dari status maka di perlukan perhatian khusus terkait ukuran
keberlanjutan sumberdaya udang galah secara dan kondisi udang galah yang sedang bertelur,
keseluruhan dikelompokkan kedalam tiga kategori karena tingginya intensitas penangkapan terhadap
yaitu (1) Apabila nilai indeks < 50, berarti status udang galah muda dan yang sedang bertelur dapat
pengelolaan buruk; (2) Apabila nilai indeks 50 – memicu penurutan tingkat rekrutmen stok udang
75, berarti status pengelolaan baik; dan (3) galah di alam. Apalagi udang galah merupakan tipe
Apabila nilai indeks > 75, berarti status udang yang siklus hidupnya di dua ekosistem yang
pengelolaan sangat baik (Budiharsono, 2007). mencakup dua perairan yaitu tawar dan payau
pada jarak sampai 200 km dari laut (Ondara,
HASIL DAN PEMBAHASAN 1977). Ketersedian induk udang galah yang
Dimensi Keberlanjutan Ekologi matang gonat di alam menjadi syarat utama dalam
Dimensi ekologi merupakan faktor penting memproduksi udang galah secara kontinyu.
dalam menilai keberlanjutan pemanfaatan Pada dimensi ekologi, kedua atribut diatas
sumberdaya udang galah. Hasil analisis RAPFISH berkolerasi positif dengan atribut pemahaman
pada dimensi keberlanjutan ini mendapatkan nilai kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini
indeks sebesar 58.86 (cukup berkelanjutan). dapat terlihat dari kecenderungan nelayan yang
Dimensi keberlanjutan ekologi dipengaruhi oleh masih menangkap udang galah yang sedang
atribut-atribut yang memiliki nilai leverage factor matang gonat. Sehingga diperlukan seperangkat
yang tinggi. Dari 10 atribut, terdapat 3 atribut aturan terkait pengelolaan penangkapan udang
yang sensitif dan mempengaruhi dimensi ini, yaitu galah agar dapat meningkatkan status
atribut ukuran yang tertangkap dalam 5 tahun keberlanjutan pada dimensi ekologi.
terakhir (di alam dan atau di pasar) (4.18), udang
bertelur yang tertangkap dan atau yang terjual di
pasar (3.80) dan pemahaman kelestarian dan
keberlanjutan lingkungan (3.07).
60
Other Distingishing Features
40
20
0 Real Fisheries
0 20 40 60 80 100 120 Reference anchors
-20
Anchors
-40
-60
Fisheries Sustainability
0.25
Jenis dan sifat alat tangkap
yang digunakan atau di 0.01
ketahui masih di gunakan
3.07
Kelas atau size tangkapan 0.33
3.80
Ukuran yang tertangkap
dalam 5 tahun terakhir (di 4.18
alam dan atau di pasar)
1.03
Daerah Penangkapan 0.85
0.76
Status eksploitasi 0.46
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Gambar 1. Nilai indeks keberlanjutan dan nilai Dimensi Keberlanjutan Ekonomi
leverage factor setiap atribut dimensi ekologi. Dimensi ekonomi juga merupakan faktor
penting dalam menilai keberlanjutan pemanfaatan
9
Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Udang ….. Mahyudi et al., 2022
sumberdaya udang galah. Hasil analisis RAPFISH nelayan juga berkaitan erat dengan pembatasan
pada dimensi keberlanjutan ini mendapatkan nilai tangkapan atau penjualan terhadap udang galah
indeks sebesar 45.21 (kurang berkelanjutan). yang sedang matang gonat dan kisaran harga yang
Dimensi keberlanjutan ekonomi dipengaruhi oleh tidak dapat di kontrol. Harga dan ketersediaan
atribut-atribut yang memiliki nilai leverage factor udang galah masih sangat ditentukan oleh para
yang tinggi. Dari 10 atribut, terdapat 3 atribut hoobies, sehingga secara ekonomi kecenderuan
yang sensitif dan mempengaruhi dimensi ini, yaitu tipe produsen tunggal seperti ini memucu
atribut usaha penangkapan (6.8), Pembatasan tingginya harga udang galah di pasaran.
tangkapan atau penjualan (5.2) dan Rataan
penghasilan related terhadap UMR (4.9).
60
Other Distingishing Features
40
20
0 Real Fisheries
0 20 40 60 80 100 120 Reference anchors
-20 Anchors
-40
-60
Fisheries Sustainability
Subsidi 1.62
Penyerapan tenaga kerja 1.09
Rataan penghasilan relatif terhadap UMR 4.24
Pasar 0.91
Usaha penangkapan 6.61
Transfer keuntungan 1.13
Keuntungan usaha 0.70
Pembatasan tangkapan atau penjualan (Limited entry) 4.83
Kontribusi terhadap PAD 3.41
Harga udang galah 0.03
0 1 2 3 4 5 6 7
Gambar 2. Nilai indeks keberlanjutan dan nilai Dimensi Keberlanjutan Sosial
leverage factor setiap atribut dimensi ekonomi. Dimensi sosial termasuk juga faktor penting
dalam menilai keberlanjutan pemanfaatan
Untuk meningkatkan keberlanjutan pada sumberdaya udang galah. Hasil analisis RAPFISH
dimensi ekonomi maka di perlukan formula bisnis pada dimensi keberlanjutan ini mendapatkan nilai
terkait atribut usaha penangkapan udang galah, indeks sebesar 60.51 (cukup keberlanjutan).
karena jika kita lihat secara detail usaha Dimensi keberlanjutan teknologi dipengaruhi oleh
penangkapan udang galah konvensional juga atribut-atribut yang memiliki nilai leverage factor
memiliki masalah pada rataan penghasilan related yang tinggi. Dari 7 atribut, terdapat 3 atribut yang
yang belum bisa mengimbangi UMR. Hal ini karena sensitif dan mempengaruhi dimensi ini, yaitu
model bisnis udang galah yang ada di Kabupaten keterlibatan nelayan dalam kebijakan (9.85),
Sambas saat ini mayoritas masih di dominasi oleh pengalaman nelayan (6.70) dan tipologi nelayan
para hoobies yang orientasinya hanya untuk (6.2).
olahraga rekreasi memancing. Minimnya pelaku
usaha penangkapan udang galah yang murni
10
Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Udang ….. Mahyudi et al., 2022
60
40
Other Distingishing Features
20
0 Real Fisheries
0 20 40 60 80 100 120 Reference anchors
Anchors
-20
-40
-60
Fisheries Sustainability
Tipologi nelayan
Pengalaman nelayan
Attribute
Tingkat pendidikan
Tingkat konflik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 3. Nilai indeks keberlanjutan dan nilai Dimensi Keberlanjutan Teknologi
leverage factor setiap atribut dimensi sosial. Dimensi teknologi termasuk juga faktor
penting dalam menilai keberlanjutan pemanfaatan
Peningkatkan keberlanjutan pada dimensi sumberdaya udang galah. Hasil analisis RAPFISH
sosial maka diperlukan pemetaan terkait atribut pada dimensi keberlanjutan ini mendapatkan nilai
tipologi nelayan dan pengalaman nelayan, indeks sebesar 36.02 (kurang keberlanjutan).
sehingga para pemangku kebijakan dapat Dimensi keberlanjutan teknologi dipengaruhi oleh
merumuskan sebuah kebijakan yang spesifik atribut-atribut yang memiliki nilai leverage factor
sesuai tipologi nelayan udang galah di Kabupaten yang tinggi. Dari 10 atribut, terdapat 3 atribut
Sambas yang mayoritas di dominasi para hoobies. yang sensitif dan mempengaruhi dimensi ini, yaitu
Para hoobies olahraga rekreasi memancing udang alat tangkap (7.92), alat tangkap selektif (5.72)
galah juga banyak di isi oleh para pegawai dan dan ketersedian akses data perikanan (4.50).
memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi,
sehingga dapat menjadi poin lebih bagi pemangku
kebijakan dalam menyusun model pengelolaan
udang galah di Kabupaten Sambas. Kebijakan Untuk meningkatkan keberlanjutan pada
berbasis bottom up dengan melibatkan nelayan dimensi teknologi maka diperlukan perhatian
dalam menyusun kebijakan juga menjadi khusus terkait alat tangkap, sifat selektifitas alat
rekomendasi dari hasil penelitian ini, apalagi tangkap dan ketersedian akses data perikanan
mengingat dengan uniknya pelaku usaha udang galah yang ada di Kabupaten Sambas. Jika
penangkapan udang galah yang ada di Kabupaten kita mengkorelasikan dengan salah satu atribut
Sambas saat ini. pada dimensi sosial yang menyatakan pelaku
11
Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Udang ….. Mahyudi et al., 2022
usaha penangkapan udang galah saat ini di secara terpisah dan banyak. Adanya spot
dominasi para hoobies maka secara teknis alat pemancingan berdasarkan rumpon dapat
tangkap pancing yang tergolong alat tangkap pasif dimonitoring dengan mudah, sehingga ketersedian
yang sederhana seharusnya sudah bisa menjaga data perikanan udang galah juga dapat meningkat.
kelestarian udang galah. Hanya saja kalau
orientasinya untuk mendongkrak PAD melalui Dimensi Keberlanjutan Kelembagaan
hasil produksi hasil tangkapan belum bisa Dimensi kelembagaan termasuk juga faktor
dilakukan melalui tipe pelaku usaha saat ini. penting dalam menilai keberlanjutan pemanfaatan
Pemangku kebijakan bisa lebih ideal mendorong sumberdaya udang galah. Hasil analisis RAPFISH
usaha penangkapan udang galah ini menjadi salah pada dimensi keberlanjutan ini mendapatkan nilai
satu sector model pariwisata dengan paket wisata indeks sebesar 26.12 (kurang keberlanjutan).
menarik. Dimensi keberlanjutan teknologi dipengaruhi oleh
60
40
Other Distingishing Features
20
0 Real Fisheries
0 20 40 60 80 100 120 Reference anchors
-20 Anchors
-40
-60
Fisheries Sustainability
Pada dimensi teknologi, kekurangan dari atribut-atribut yang memiliki nilai leverage factor
tipe pelaku usaha penangkapan udang galah yang yang tinggi. Dari 9 atribut, terdapat 3 atribut yang
di dominasi para hoobies hanya kecenderungan sensitif dan mempengaruhi dimensi ini, yaitu
sifat menangkap udang galah yang sedang matang peran kelompok nelayan dalam pengelolaan
gonat. Hal ini di dorong bukan hanya tingginya (11.03), illegal fishing (10.89) dan keterlibatan
permintaan pasar tapi juga sifat memancing yang dalam kelompok dalam penyusunan kebijakan
cenderung mencari lokasi alam pada hulu-hulu (8.92).
sungai. Sehingga dapat di rekomendasikan
pembuatan rumpon-rumpon khusus udang galah
yang dapat membuat spot-spot pemancingan
12
Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Udang ….. Mahyudi et al., 2022
Perusahan
Polairud/TNI-AL/Pokmaswas
Peranan KUD/LEPM3
Pemerintah daerah
Investor
0 2 4 6 8 10 12
Sambas Kalimantan Barat yaitu nilai indeks
Gambar 5. Nilai indeks keberlanjutan dan nilai keberlanjutannya adalah sebesar 45.34 (Gambar
leverage factor setiap atribut dimensi 6). Status keberlanjutan berada pada kondisi
kelembagaan. kurang berlanjut atau status pengelolaan buruk.
Nilai indeks keberlanjutan tertinggi terdapat pada
Untuk meningkatkan keberlanjutan pada dimensi sosial dan terendah pada dimensi
dimensi kelembagaan maka diperlukan peran kelembagaan.
kelompok nelayan dalam pengelolaan dan Keberlanjutan pengelolaan sumberdaya
keterlibatan kelompok dalam penyusunan udang galah (Macrobrachium rosenbergii) di
kebijakan, terutama terkait illegal fishing. Illegal Kabupaten Sambas Kalimantan Barat sangat
fishing yang dimaksud adalah penangkapan udang tergantung dari keberhasilan udang galah dewasa
galah ataupun ikan dengan bahan-bahan beracun yang bermigrasi dari perairan tawar ke perairan
seperti putas yang sering terjadi di musim payau untuk memijah dan menetaskan telur. Pada
kemarau. Mayoritas nelayan udang galah yang di dasarnya udang galah dapat memijah sepanjang
dominasi para hobbies telah memiliki kelompok tahun dengan puncaknya yaitu pada musim
atau club yang kapasitas kelembagaannya telah penghujan berkisar pada bulan Desember hingga
cukup rapi seperti telah memiliki struktur Febuari. Induk yang sudah dibuahi akan beruaya
organisasi sederhana, logo, bendera, seragam dan ke hilir sungai mencari air asin untuk melakukan
armada perahu. Sehingga jika kedepan untuk penetasan telur (Djajadireja et al, 1980). Pola
meningkatkan keberlajutan pada dimensi ruaya udang galah yang disebabkan oleh musim
kelembagaan lebih mudah, karena mayoritas ataupun karena reproduksi biasanya sudah
secara kelembagaan, kelompok-kelompok diketahui oleh para nelayan dan hobbies, sehingga
penangkap udang galah sudah cukup terstruktur pola ruaya
dengan baik. tersebut menjadi Nilai Keberlanjutan
dasar kegiatan Ekologi
penangkapan 100
Implikasi Pengelolaan atau wisata
Berdasarkan hasil analisis RAPFISH pada mincing.
50
masing-masing dimensi keberlanjutan dapat Kelembagaan Ekonomi
disimpulkan bahwa status keberlanjutan Tabel 1. Nilai
indeks 0
keberlanjutan
pengelolaan
sumberdaya
udang galah
Teknologi Sosial
pengelolaan sumberdaya udang galah (Macrobrachium
(Macrobrachium rosenbergii) di Kabupaten
13
Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Udang ….. Mahyudi et al., 2022
14
Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Udang ….. Mahyudi et al., 2022
15