You are on page 1of 10

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN

KINERJA KARYAWAN
(Studi pada karyawan tetap di Pabrik Gula Kebon Agung Malang)

Agnes Yosephine Saragih


Endang Siti Astuti
Mochammad Djudi
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
E-mail: agnesyosaragih@gmail.com

ABSTRACT
The objective of this research is to explain the significance of Job Satisfaction (X) on Work Motivation (Z),
Job Satisfaction (X) to Employee Performance (Y), Work Motivation (Z) on Employee Performance (Y), and
the indirect influence of Job Satisfaction (X) on Employee Performance (Y), through Work Motivation (Z).
This research uses a quantitative approach. Data was collected through questionnaires distributed to 72
permanent employee of Pabrik Gula Kebon Agung Malang. This research uses path analysis assisted with
SPSS for windows ver 20.00. The results showed that Job Satisfaction (X) has a significant influence on Work
Motivation (Z) and path coefficient of 0,644 with a probability value of 0,000. Job Satisfaction (X) has a
significant influence on Employee Performance (Y) and path coefficient of 0,397 with a probability value of
0,000. Work Motivation (Z) has a significant influence on Employee Performance (Y) and path coefficient of
0,408 with a probability value 0,000. Job Satisfaction (X) has an indirect influence on the Employee
Performance (Y) through Work Motivation (Z). This is indicated by the calculation of indirect effects are
worth 0,262 and the total effect on the Job Satisfaction (X) on Employee Performance (Y) through Work
Motivation (Z) of 0,659.

Kеywords: Job Satisfaction, Work Motivation, Employee Performance.


АBSTRАK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh signifikan antara kepuasan kerja (X) terhadap motivasi
kerja (Z), pengaruh signifikan antara kepuasan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y), pengaruh signifikan
motivasi kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) dan pengaruh tidak langsung kepuasan kerja (X) terhadap
kinerja karyawan (Y) melalui motivasi kerja (Z). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah responden 72 karyawan tetap Pabrik Gula Kebon Agung
Malang. Analisis data yang digunakan menggunakan analisis jalur yang diolah menggunakan program SPSS
for Windows ver 20.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja (X) memiliki pengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja (Z) dengan koefisien path sebesar 0,644 dengan nilai probabilitas 0,000. Kepuasan
kerja (X) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan besarnya koefisien path sebesar
0,397 dengan nilai probabilitas 0,000. Motivasi kerja (Z) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y) dengan besarnya koefisien path sebesar 0,408 dengan nilai probabilitas 0,000. Kepuasan kerja
(X) mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan (Y) melalui motivasi kerja (Z). Hal ini
dibuktikan dengan hasil perhitungan Indirect Effect yang bernilai 0,262 dan total pengaruh (Total Effect)
kepuasan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui motivasi kerja (Z) sebesar 0,659.

Kаtа Kunci: Hasil penelitian, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 210


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN kemampuan dan motivasi. Motivasi merupakan
Menurut Griffin & Ebert (2007:269), kondisi dimana seorang karyawan menggerakkan
“kepuasan kerja adalah tingkat kegembiraan yang diri yang terarah untuk mencapai tujuan
diperoleh karyawan karena melakukan pekerjaan”. perusahaan. McClelland dalam Mangkunegara
Karyawan yang senang merupakan karyawan yang (2009) menjelaskan terdapat hubungan yang positif
puas dengan pekerjaan. Kepuasan diperoleh dari antara motivasi dengan pencapaian kinerja. Suatu
faktor-faktor upah/gaji, tunjangan, rekan kerja, dan dorongan timbul dari dalam diri karyawan untuk
peluang promosi. Karyawan yang puas mampu melakukan tugas dengan sebaik-baiknya supaya
memberikan kontribusi yang maksimal untuk mampu mencapai kinerja. Karyawan mampu
perusahaan. Perusahaan yang memiliki karyawan mencapai kinerja yang maksimal apabila memiliki
puas sangat berguna bagi perusahaan karena motivasi tinggi.
karyawan dapat bekerja lebih efisien. Karyawan Perusahaan menginginkan karyawan
yang puas menghindari dirinya terlibat dalam memberikan kinerja yang maksimal. Menurut
perilaku negatif seperti mengeluh, tidak betah Timotius (2016:105), “kinerja adalah keberhasilan
dalam perusahaan, tidak semangat, malas bekerja, atas pekerjaan atau tugas yang dicapai oleh
tingkat kehadiran rendah, serta perilaku negatif lain seseorang”. Kinerja menggambarkan sampai
yang tidak berorientasi pada pencapaian tujuan seberapa jauh karyawan telah melaksanakan tugas
perusahaan. yang diberikan sehingga dapat memberikan hasil
Karyawan yang tidak puas cenderung yang ditetapkan oleh perusahaan. Hasil kerja
menunjukkan perilaku negatif yang tidak seorang karyawan ditentukan oleh bagaimana cara
berorientasi kepada tujuan perusahan. Karyawan karyawan melakukan tugasnya. Perusahaan
yang tidak puas mempengaruhi kesediaan sebaiknya menentukan cara bagaimana tugas
karyawan untuk bekerja karena motivasinya tersebut dilakukan dan menetapkan standar
rendah. Kepuasan kerja merupakan salah satu efesiensi waktu dalam penyelesaian tugas.
faktor yang mempengaruhi motivasi kerja Perusahaan bersama-sama dengan karyawan dapat
karyawan. Nata (2015) menyebutkan kepuasan menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang
kerja sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harus dicapai dan disepakati sehingga karyawan
motivasi kerja. Kepuasan kerja menguatkan mampu memenuhi standar kinerja perusahaan.
motivasi karyawan untuk bekerja. Semakin tinggi Berdasarkan penjelasan bahwa kepuasan kerja
kepuasan kerja yang dirasakan karyawan maka memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja,
semakin tinggi motivasi karyawan unuk bekerja, menurut Ivancevich (2007) kepuasan kerja juga
sebaliknya jika karyawan merasa tidak puas berpengaruh terhadap kinerja. Karyawan yang puas
motivasi karyawan untuk bekerja juga rendah. mampu menghasilkan kinerja yang maksimal
Hamid (2014:63) mengatakan, bahwa dbandingkan dengan karyawan yang tidak puas.
“Motivasi kerja adalah keadaan psikologis tertentu Karyawan yang tidak puas cenderung
dalam diri seseorang yang menyebabkan adanya menunujukkan perilaku negatif sehingga
dorongan untuk memenuhi kebutuhan tertentu”. keadaannya tidak mendukung untuk menghasilkan
Dorongan tersebut merupakan keinginan yang kinerja yang maksimal. Adapun penelitian lain
timbul pada karyawan yang harus dipenuhi dengan yang mendasari penelitian ini yaitu Dewanto
cara bekerja. Teori motivasi yaitu teori kepuasan (2011) Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan
menguatkan asumsi bahwa kepuasan kerja Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan,
memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja. Pradana (2013) Pengaruh Motivasi Kerja dan
Menurut Hamid (2014) teori kepuasan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja
menjelaskan kebutuhan apa saja yang dipunyai Karyawan, Mahdi (2015) Pengaruh Kompensasi
karyawan dan yang perlu dipuaskan. Keinginan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan,
untuk memenuhi kebutuhan tersebut menyebabkan dan Afifah (2017) Pengaruh Kepuasan Kerja
karyawan mau bekerja keras. terhadap Motivasi Kerja dan Dampaknya terhadap
Menurut Duha (2016) bahwa motivasi kerja Kinerja.
yang tinggi dapat meningkat kinerja karyawan. Hasil penelitian Dewanto (2011) menjelaskan
Semakin tinggi motivasi karyawan untuk bahwa secara parsial kepuasan kerja mempunyai
menyelesaikan pekerjaan, maka semakin tinggi pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja
kinerja yang dihasilkan. Davis dalam karyawan. Motivasi kerja mempunyai pengaruh
Mangkunegara (2009) menyebutkan faktor-faktor yang positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
yang mempengaruhi pencapaian kinerja terdiri dari Hasil penelitian Pradana (2013) menunjukkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 211


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
bahwa motivasi kerja dan komitmen organisasional untuk meningkatkan kapasitas produksi
secara simultan dan parsial memiliki pengaruh perusahaan. Tahun 2016 kapasitas produksi
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil perusahaan meningkat menjadi 12.800 TCD. Saat
penelitian Mahdi (2015) menunjukkan kompensasi ini perusahaan menetapkan target giling tebu
finansial, kompensasi non finansial dan kepuasan sebesar 15.000 TCD karena potensi tebu saat
kerja masing-masing memiliki pengaruh positif puncak panen mampu mencapai 15.000 ton tebu.
signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian Perusahaan mengambil peluang melihat dari besar
Afifah (2017) menunjukkan bahwa kepuasan kerja hasil panen tebu tersebut karena apabila kapasitas
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. tidak bisa menyamai volume panen, komoditas
Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap tersebut dapat dialihkan ke pabrik gula lain.
kinerja karyawan. Sedangkan kepuasan kerja tidak Jumlah tenaga kerja yang besar menuntut
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja Pabrik Gula Kebon Agung untuk dapat mengelola
karyawan. karyawan sebaik-baiknya. Manajer harus bisa
Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebon mengkontrol dan memberikan teknik bagaimana
Agung yang terletak di Jl. Pakisaji, Malang. Pabrik cara agar mutu dan kualitas hasil kerja karyawan
Gula Kebon Agung merupakan anak perusahaan terjamin. Mutu kinerja perusahaan didukung oleh
dari PT. Kebon Agung Pabrik Gula Kebon Agung kinerja masing-masing karyawan. Pabrik Gula
yang bergerak di bidang sektor perkebunan yang Kebon Agung sebagai perusahaan yang mengolah
memproduksi gula sejak tahun 1905. Perusahaan bahan mentah menjadi barang jadi memiliki tingkat
didirikan dengan tujuan yaitu memperoleh pekerjaan yang kompleks. Karyawan harus dapat
keuntungan dengan memanfaatkan kemampuan mengkontrol kegiatan utama operasional
manajemen dan finansial secara optimal. Pabrik perusahaan. Karyawan bertanggung jawab agar
Gula Kebon Agung yang berdiri sejak lama telah rangkaian kegiatan produksi tidak terhenti atau
mengalami perkembangan usaha hingga saat ini. terhambat sehingga kapasitas produksi mampu
Perusahaan selalu mengikuti dan melakukan memenuhi target perusahaan.
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Tugas dan tanggung jawab yang besar untuk
supaya mampu memberikan produk terbaik bagi memenuhi target kapasitas giling per hari dapat
konsumen. Pada saat ini perusahaan memiliki menjadi tekanan dan beban tersendiri bagi
karyawan sebanyak 747 yang terdiri dari staff, karyawan Pabrik Gula Kebon Agung. Ketika
karyawan tetap, karyawan kampanye, dan karyawan menganggap bekerja sebagai beban, di
karyawan harian lepas. saat itulah kinerja karyawan dapat menurun.
Tabel 1 Jumlah Karyawan Pabrik Gula Kebon Kinerja karyawan yang rendah tidak dapat
Agung memenuhi target kerja yang ditentukan
Seksi Jumlah perusahaan. Karyawan yang tidak dapat bekerja
Karyawan memenuhi target akan menghambat perusahaan
Bagian TUK 118 untuk mencapai tujuannya. Pabrik Gula Kebon
Bagian 162 Agung penting untuk menjaga kepuasan kerja
Tanaman karyawan karena berpengaruh terhadap motivasi
karyawan dan kinerja karyawan.
Bagian 279
Pabrikasi KAJIAN PUSTAKA
Kepuasan Kerja
Bagian Teknik 188 Handoko (2001:193) menyatakan, bahwa
“Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
Jumlah 747 menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan
Sumber: Data Sekunder, 2018 mana para karyawan memandang pekerjaan
mereka.” Kepuasan kerja mencerminkan sikap
Pada tahun 2015 Pabrik Gula Kebon Agung karyawan terhadap pekerjaannya. Hal tersebut
mencapai kapasitas produksi sebesar 12.000 TCD tampak pada sikap positif maupun negatif yang
dibandingkan dengan hasil produksi tahun ditunjukkan karyawan dalam menghadapi
sebelumnya hanya mencapai kurang dari 10.000 pekerjaan dan situasi lingkungan kerja. Karyawan
TCD. Perusahaan terus melakukan penggantian yang tidak menyenangi pekerjaan cenderung
serta penambahan mesin dan peralatan sehingga menunjukkan sikap negatif seperti malas bekerja,
menunda-nunda pekerjaan, sering mengeluh ketika

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 212


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
diberi tugas, tidak betah di tempat kerja, dan 2. Kebutuhan keamanan. Merupakan kebutuhan
tingkat kedisiplinan yang tidak terkendali. Apabila yang mendorong karyawan untuk memperoleh
karyawan sering menunjukkan sikap negatif rasa aman dalam hidupnya. Dalam hubungan
tersebut maka dapat menyebabkan masalah pada kebutuhan ini, perusahaan perlu memberikan
bagian personalia vital lainnya sehingga jaminan pensiun dan santunan kecelakaan.
menghambat kelancaran operasional perusahaan. 3. Kebutuhan sosial atau afiliasi. Merupakan
Luthans (2006) menyatakan bahwa kebutuhan untuk bergabung dalam suatu unit
kepuasan kerja karyawan dapat diukur melalui lima kerja serta sebagai teman pribadi &
dimensi pekerjaan yaitu: profesional oleh rekan kerja.
1. Pekerjaan itu sendiri. Kepuasan pekerjaan itu 4. Kebutuhan penghargaan. Merupakan
sendiri merupakan sumber utama kepuasan. kebutuhan untuk dihargai atas kinerja yang
Suatu hal dimana pekerjaan memberikan tugas dicapai serta memperoleh promosi jabatan
yang menarik serta kesempatan untuk yang membuat kebutuhan akan harga dirinya
menerima tanggung jawab. terpenuhi.
2. Gaji. Tingkat dimana besar gaji yang diterima 5. Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan
sesuai dengan kontribusi yang diberikan aktualisasi merupakan tingkat kebutuhan yang
karyawan pada perusahaan dan gaji yang paling tinggi yang mampu mendorong
dapat mencukupi kebutuhan hidup karyawan. karyawan untuk mengembangkan potensi
3. Promosi. Perusahaan memiliki sejumlah dasar dalam diri serta menggunakan keahlian dan
yang digunakan untuk promosi karyawan dan kemampuan yang dimiliki.
sesuai dengan peraturan yang ada.
4. Pengawasan (supervisi). Merupakan Kinerja
kemampuan atasan untuk memberikan Mangkunegara (2009:67) menjelaskan
bantuan secara teknis serta memberikan bahwa “Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja
dukungan pada karyawan bawahannya. secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
5. Rekan kerja. Tingkat dimana rekan kerja seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
memberikan bantuan secara teknis dan rekan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kerja dapat menjadi sumber dukungan. kepadanya.” Setiap karyawan memegang tanggung
jawab yang berbeda antara yang satu dengan yang
Motivasi Kerja lain sesuai dengan bidang pekerjaan dan tugas yang
Robbins (2002:55) “Motivasi adalah diberikan. Perkembangan perusahaan ditentukan
keinginan untuk melakukan sesuatu dan oleh proses atau hasil penyelesaian pekerjaan
menentukan kemampuan bertindak untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja
memuaskan kebutuhan individu”. Senada dengan dikatakan baik apabila hasil kerja karyawan dinilai
penjelasan Munandar (2001) seseorang termotivasi telah memenuhi standar kualitas dan kuantitas yang
karena adanya suatu kebutuhan. Seseorang ditentukan. Hasil kerja secara kuantitas dilihat dari
bersedia untuk melakukan sesuatu yang jumlah hasil kerja karyawan yang dinyatakan
dikondisikan oleh kemampuannya untuk dalam ukuran angka. Hasil kerja secara kualitas
memuaskan suatu kebutuhan pribadi. Motivasi yaitu menilai mutu karyawan dalam melaksanakan
mengendalikan kemampuan seseorang berfungsi tugas meliputi kesesuaian, kerapian dan
secara penuh sehingga mampu meraih potensi kelengkapan.
dalam diri secara total. Apabila suatu kebutuhan Menurut Bangun (2012) terdapat beberapa
telah terpuaskan maka kebutuhan yang lain akan hal yang dijadikan sebagai dasar untuk mengukur
muncul. Seseorang akan termotivasi untuk kinerja karyawan yaitu:
memuaskan kebutuhan yang selanjutnya. 1) Kuantitas kerja. Merupakan jumlah pekerjaan
Thoha (2015) menyatakan bahwa untuk yang dapat diselesaikan karyawan sesuai
mengukur motivasi kerja karyawan yang dengan target dan diharapkan hasil kerja
dijelaskan sebagai berikut : mampu meningkat dari waktu ke waktu.
1. Kebutuhan fisik. Merupakan kebutuhan 2) Kualitas kerja. Hasil kerja karyawan harus
manusia yang paling mendasar. Dalam sesuai dengan standar kualitas pekerjaan yang
hubungan kebutuhan ini, perusahaan perlu ditentukan oleh perusahaan sehingga mutu
memberikan gaji serta upah tunjangan untuk pekerjaan karyawan meningkat.
memenuhi kebutuhan fisik karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 213


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3) Ketepatan waktu. Pelaksanaan pekerjaan harus HASIL DAN PЕMBAHASAN
segera dilakukan saat diperintahkan agar Tabel 2 Ringkasan Hasil Distribusi Jawaban
pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Rata-rata
4) Kehadiran. Kinerja seorang karyawan Item
Item Indikator
ditentukan oleh tingkat kehadirannya bekerja
dan kemampuan karyawan dalam X.1.1 3.99
meminimalisir ketidakhadiran saat bekerja. 3.90
X.1.2 3.81
X.2.1 3.39
Hipotеsis 3.42
X.2.2 3.44
X.3.1 3.47
3.53
X.3.2 3.60
Motivasi
Kerja (Z) X.4.1 3.90
3.88
H2 X.4.2 3.85
H1
X.5.1 3.86
3.85
X.5.2 3.83
Kepuasan Kinerja Rata-rata
Kerja (X) karyawan Kepuasan 3.71
Kerja
H3 (Y)
Rata-rata
Item
Item Indikator
Gambar 1. Modеl Hipotеsis Z.1.1 3.47
H1 : Diduga terdapat pengaruh langsung 3.51
Z.1.2 3.56
signifikan antara variabel kepuasan kerja (X) Z.2.1 4.04
terhadap variabel motivasi kerja (Z) 4.03
Z.2.2 4.01
karyawan Pabrik Gula Kebon Agung.
H2 : Diduga terdapat pengaruh langsung Z.3.1 3.88
3.87
signifikan antara variabel kepuasan kerja (X) Z.3.2 3.86
terhadap variabel kinerja (Y) karyawan Z.4.1 3.85
3.74
Pabrik Gula Kebon Agung. Z.4.2 3.64
H3 : Diduga terdapat pengaruh langsung Z.5.1 3.82
signifikan antara variabel motivasi kerja (Z) 3.88
Z.5.2 3.94
terhadap variabel kinerja (Y) karyawan Rata-rata
Pabrik Gula Kebon Agung. Motivasi 3,81
H4 : Diduga terdapat pengaruh yang tidak Kerja
langsung antara variabel kepuasan kerja (X) Rata-rata
terhadap variabel kinerja (Y) karyawan Item
Pabrik Gula Kebon Agung. Item Indikator

Y.1.1 3.60
MЕTODOLOGI PЕNЕLITIAN 3.65
Y.1.2 3.69
Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan Y.2.1 3.79
3.73
pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan pada Y.2.2 3.67
perusahaan Pabrik Gula Kebon Agung yang Y.3.1 3.69
3.76
terletak di Jl. Raya Kebon Agung, Pakisaji Malang. Y.3.2 3.82
Pabrik Gula Kebon Agung didirikan pada tahun Y.4.1 4.07
1905. Populasi yang digunakan dalam penelitian 4.13
Y.4.2 4.18
ini diambil pada populasi karyawan tetap di Pabrik Rata-rata
Gula Kebon Agung Malang yaitu sebanyak 255 3,81
Kinerja
karyawan. Didapat sample sebanyak 72 responden Sumber: Data Primer diolah, 2018
dan dianalisis menggunakan analisis jalur.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 214


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas R2model = 1 – (1 – R21) (1 – R22)
Unstandardized = 1 – (1 – 0,415) (1 – 0,532)
Residual = 1 – (0,585) (0,468)
Parameter
= 1 – 0,2737
Y1 Y2
= 0,7263 atau 72,63 %
N 72 72
Kolmogorov-Smirnov Hasil perhitungan ketetapan model sebesar
Z 1.319 0.671 72,63% menerangkan bahwa kontribusi model
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.062 0.760 untuk menjelaskan hubungan struktural dari ketiga
Sumber: Data Primer diolah, 2018 variabel yang diteliti adalah sebesar 72,63%.
Sedangkan sisanya sebesar 27,37% dijelaskan oleh
Tabel 4 Hasil Uji Koefisien Beta Kepuasan Kerja variabel lain yang tidak terdapat dalam model
terhadap Motivasi kerja penelitian ini.
Standardized
Variabel Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Motivasi
koefisien t hitung Prob Ket
bebas Kerja
beta
Hasil analisis statistik menggunakan metode
X 0.644 7.043 0.000 Sig analisis jalur menunjukkan bahwa variabel
Variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap
terikat Z motivasi kerja dengan koefisien beta sebesar 0,644,
R square thitung sebesar 7,043 dan probabilitas sebesar 0,000
(R2) : 0,415 (p<0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak,
Sumber: data primer diolah, 2018 berarti hipotesis yang menyatakan kepuasan kerja
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Beta Kinerja
diterima. Hal ini menunjukkan apabila terjadi
peningkatan kepuasan kerja karyawan maka
Standardized t
Variabel Prob Ket motivasi kerja juga dapat meningkat. Hasil
koefisien beta hitung penelitian ini diperkuat oleh pernyataan Afandi
X 0.397 3.686 0.000 Sig (2016:62) yaitu kepuasan kerja dan motivasi kerja
Z 0.408 3.786 0.000 Sig memiliki hubungan positif dan signifikan.
Variabel Penelitian ini juga dapat mendukung bahkan
terikat Y memperkuat dan memvariasi penelitian terdahulu
R square yang dilakukan oleh Afifah (2017) bahwa
(R2) : 0,532 kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan
Sumber: Data primer diolah, 2018 terhadap motivasi kerja.
Hasil pengujian deskriptif variabel kepuasan
Direct Effect (pengaruh langsung) kerja menunjukkan bahwa rasa puas terhadap
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja sebesar 0,397 indikator Pekerjaan itu sendiri (X.1) memiliki rata-
rata yang paling tinggi. Berdasarkan gambaran
Indirect Effect (IE) = PXZ × PZY umum responden dapat diketahui bahwa mayoritas
= 0,644 × 0,408 karyawan Pabrik Gula Kebon Agung berusia antara
= 0,262 40-50 tahun. Rata-rata masa kerja karyawan antara
Total Efeect (TE) = PXY + (PXZ × PZY) 20-25 tahun. Tingkat pendidikan terakhir karyawan
= 0,397 + 0,262 adalah mayoritas SMA. Jenis kelamin yang
= 0,659 mendominasi adalah laki – laki dan hal ini
seimbang dengan jumlah karyawan yang berada
Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan pada unit kerja di bagian teknik. Hal ini
bahwa Motivasi kerja terbukti sebagai variabel menunjukkan bahwa ekspetasi atau pengharapan
intervening dalam hubungan antara Kepuasan karyawan Pabrik Gula Kebon Agung atas
Kerja dengan Kinerja. Hal ini dibuktikan dengan pekerjaannya memiliki rasa puas yang cukup tinggi
hasil perhitungan Indirect Effect yang bernilai sehingga dapat memotivasi karyawan untuk
0,262. Total pengaruh (Total Effect) Kepuasan meningkatkan gairah kerja.
Kerja terhadap Kinerja melalui Motivasi kerja Bekerja dengan rutinitas yang sama sehari-hari
sebesar 0,659. dan dalam waktu yang sangat lama dapat membuat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 215


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
karyawan mengalami kejenuhan atau kebosanan. dengan seperlunya sesuai dengan peraturan
Ketika rasa jenuh dan bosan sudah mencapai tersebut.
puncaknya maka kemungkinan karyawan yang
mengalaminya akan berhenti bekerja dan Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
berpindah kerja ke tempat yang lain. Dapat dilihat Hasil analisis statistik menggunakan metode
dari gambaran umum responden bahwa karyawan analisis jalur menunjukkan bahwa variabel
mayoritas memiliki masa kerja antara 20-25 tahun. motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Pabrik Gula kinerja dengan koefisien beta sebesar 0,408, thitung
Kebon Agung puas terhadap pekerjaannya sebesar 3,786 dan probabilitas sebesar 0,000
sehingga karyawan bertahan bekerja di Pabrik Gula (p<0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak,
Kebon Agung lebih lama. berarti hipotesis yang menyatakan motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja diterima.
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan
Hasil analisis statistik menggunakan metode motivasi kerja karyawan maka kinerja juga akan
analisis jalur menunjukkan bahwa variabel meningkat. Hasil penelitian ini diperkuat oleh
kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap pendapat Hamid (2014:109) yaitu motivasi kerja
kinerja dengan koefisien beta sebesar 0,397, thitung berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
sebesar 3,686 dan probabilitas sebesar 0,000 kinerja karyawan. Umar (2003:68) menjelaskan
(p<0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak, motivasi kerja yang rendah menyebabkan
berarti hipotesis yang menyatakan kepuasan kerja merosotnya kinerja karyawan. Penelitian ini juga
berpengaruh signifikan terhadap kinerja diterima. dapat mendukung bahkan memperkuat dan
Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan memvariasi penelitian terdahulu yang dilakukan
kepuasan kerja karyawan maka kinerja juga dapat oleh Dewanto (2011), Pradana (2013) dan Afifah
meningkat. Hasil penelitian ini diperkuat oleh (2017) bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
pendapat Afandi (2016:63) yaitu kepuasan kerja signifikan terhadap kinerja karyawan.
mendorong peningkatan kinerja karyawan Hasil pengujian deskriptif variabel motivasi
sehingga memampukan perusahaan untuk kerja, indikator Kebutuhan keamanan (Z.2)
mencapai target atau tujuannya. Penelitian ini juga memiliki rata-rata yang paling tinggi. Karyawan
dapat mendukung bahkan memperkuat dan tidak hanya membutuhkan rasa aman dari
memvariasi penelitian terdahulu yang dilakukan gangguan fisik dan mental, tetapi juga
oleh Dewanto (2011), Mahdi (2015) dan Afifah membutuhkan rasa aman akan ketidakpastian di
(2017) bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif masa mendatang seperti rencana pasca pensiun dari
signifikan terhadap kinerja karyawan. pekerjaan, tunjangan hari tua, tunjangan kesehatan
Kepuasan kerja akan menghasilkan loyalitas. dan lain sebagainya. Pabrik Gula Kebon Agung
Ketika karyawan merasa puas dengan memberikan jaminan hari tua dan santunan
pekerjaannya maka karyawan berusaha untuk tetap kecelakaan bagi karyawan. Pemberian jaminan hari
datang ke tempat kerja dan mengurangi faktor- tua dan santunan kecelakaan diberikan untuk
faktor lain yang dapat menghambat kehadiran meningkatkan motivasi karyawan bekerja.
bekerja. Berdasarkan hasil pengujian deskriptif Seseorang yang termotivasi bertahan melakukan
pada variabel kinerja, indikator Kehadiran (Y.4) suatu tugas dalam waktu yang cukup lama demi
memiliki rata-rata yang paling tinggi. Untuk mencapai tujuannya. Berdasarkan gambaran umum
menjaga produktivitas dan kreativitas karyawan, responden dapat diketahui bahwa mayoritas
Pabrik Gula Kebon Agung memberi hak cuti sesuai karyawan Pabrik Gula Kebon Agung berusia antara
dengan peraturan Undang-Undang 40-50 tahun. Rata-rata masa kerja karyawan antara
Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 yang 20-25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
meliputi cuti tahunan, cuti sakit, cuti besar, cuti karyawan Pabrik Gula Kebon Agung termotivasi
bersama, cuti hamil, dan cuti penting. Dari hasil untuk bekerja lebih lama di perusahaan untuk
pengujian deskriptif variabel kinerja bahwa memenuhi kebutuhan keamanannya.
karyawan memiliki tingkat kehadiran yang tinggi
dan mampu meminimalisir ketidakhadiran. Hal ini Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
menunjukkan karyawan Pabrik Gula Kebon Agung melalui Motivasi Kerja
mampu mengurangi faktor-faktor lain yang dapat Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa
menghambat kehadiran bekerja. Karyawan variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh positif
menggunakan hak cuti yang diberi perusahaan terhadap variabel kinerja melalui variabel motivasi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 216


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kerja. Hasil penelitian pada karyawan Pabrik Gula karyawan yang belum maksimal. Hasil pengujian
Kebon Agung menunjukkan nilai koefisien beta deskriptif variabel kinerja menunjukkan bahwa
sebesar 0,262 yaitu variabel kepuasan kerja indikator Kuantitas (Y.1) memiliki rata-rata yang
berpengaruh terhadap kinerja melalui motivasi paling rendah. Karyawan Pabrik Gula Kebon
kerja sebesar 26,2%. Hasil penelitian yang sama Agung menjawab ragu-ragu terhadap item Mampu
ditemukan oleh penelitian sebelumnya oleh Afifah mencapai target (Y.1.1) sebesar 47,22%. Hal ini
(2017) bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh dapat disebabkan karena rendahnya kepuasan
positif terhadap kinerja melalui motivasi kerja terhadap gaji dan rendahnya motivasi karyawan
sebesar 0,381 atau 38,1%. Pada hipotesis pengaruh terhadap kebutuhan fisik.
kepuasan kerja terhadap kinerja melalui motivasi Karyawan Pabrik Gula Kebon Agung
kerja terjadi pengaruh langsung dan tidak merasa tidak puas terhadap gaji karena sistem
langsung, artinya kepuasan kerja dapat penggajian di perusahaan dinilai kurang adil.
berpengaruh langsung terhadap kinerja dan dapat Karyawan tidak puas terhadap item Besar gaji yang
juga berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja diterima sesuai dengan kontribusi karyawan
melalui motivasi kerja. Hal ini dapat disimpulkan (X.2.1). Karyawan menemukan bahwa gaji yang
bahwa motivasi kerja sebagai variabel intervening diterimanya lebih kecil dibanding karyawan lain.
antara kepuasan kerja dan kinerja, karena tingkat Jika dilihat dari masa kerja, karyawan tersebut
kepuasan kerja mempengaruhi tingkat motivasi memiliki masa kerja yang lebih lama dibanding
kerja karyawan dan sebagai konsekuensinya, karyawan lain yang menerima gaji lebih besar
motivasi membawa pengaruh terhadap tingkat darinya. Selain hal tersebut, karyawan juga merasa
kinerja. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Umar tidak puas terhadap item Gaji dapat mencukupi
(2003:68) yang menyatakan bahwa rendahnya kebutuhan hidup (X.2.2). Pabrik Gula Kebon
kinerja karyawan disebabkan oleh melemahnya Agung memberikan gaji pokok berdasarkan upah
motivasi kerja. minimum regional yang ditetapkan oleh Dinas
Kinerja perusahaan sangat bergantung dengan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans)
kinerja yang dihasilkan masing-masing karyawan. Kota Malang serta tunjangan-tunjangan lain yang
Berikut hasil target dan realisasi produksi Pabrik diberikan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
Gula Kebon Agung selama beberapa tahun fisik karyawan. Namun, ekspetasi atau
terakhir. pengharapan karyawan Pabrik Gula Kebon Agung
atas gaji masih merasa tidak puas. Perusahaan
Tabel 6 Target dan Realisasi Produksi Pabrik Gula seharusnya dapat menentukan besaran gaji secara
Kebon Agung cermat agar karyawan dan perusahaan sama-sama
Tahun Target Realisasi Selisih diuntungkan. Karyawan yang puas dengan gaji
Produksi yang diterimanya, akan menciptakan kepuasan
2015 1.677.796,2 1.757.897,6 80.101,4 kerja yang diharapkan dan berpengaruh pada
kw kw kw motivasi kerja dan kinerja karyawan.
2016 1.808.000,0 1.948.689,8 140.689,8
kw kw kw Keterbatasan Penelitian
2017 1.881.000,0 1.857.045,1 (23.954,9) Populasi yang diambil dalam penelitian
kw kw kw adalah karyawan tetap. Namun, tidak semua
Sumber: Data sekunder, 2018 karyawan tetap sebagai populasi karena kedudukan
pemimpin pabrik kedudukannya di PT. Kebon
Berdasarkan Tabel 6 bahwa hasil produksi Agung Surabaya.
gula pada tahun 2017 mengalami penurunan dari
tahun 2016. Target produksi gula pada tahun 2017 KЕSIMPULAN DAN SARAN
sebesar 1.881.000,0 kwintal. Sedangkan realisasi Kеsimpulan
hasil produksi gula adalah 1.857.045,1 kwintal. 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel
Terdapat selisih antara target produksi gula dengan kepuasan kerja memiliki pengaruh yang positif
realisasi hasil produksi gula sebesar 23.954,9 dan signifikan terhadap motivasi kerja.
kwintal sehingga dapat disimpulkan bahwa pada Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
tahun 2017 terdapat penurunan kinerja Pabrik Gula disimpulkan bahwa dengan terciptanya
Kebon Agung dari tahun sebelumnya. Salah satu kepuasan kerja dalam diri karyawan dapat
faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan tidak memotivasi karyawan untuk memberikan
dapat mencapai target yaitu karena kinerja kemampuan terbaiknya dalam bekerja.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 217


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Semakin tinggi kepuasan yang dirasakan maka masing karyawan agar motivasi kerja
semakin termotivasi karyawan untuk bekerja. karyawan tidak menurun. Untuk meningatkan
2. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel motivasi kerja karyawan, Pabrik Gula Kebon
kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap Agung perlu memberikan gaji yang dapat
kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan memenuhi kebutuhan dasar karyawan seperti
tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan makanan, minuman dan perumahannya.
kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan. 4. Berdasarkan hasil analisis deskriptif bahwa
Semakin tinggi kepuasan yang dirasakan maka variabel kinerja memiliki grand mean
semakin tinggi kinerja yang dihasilkan terendah pada indikator kuantitas. Pabrik Gula
karyawan. Kebon Agung diharapkan dapat menentukan
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel target kerja yang harus dicapai karyawan agar
motivasi kerja berpengaruh positif terhadap mampu memenuhi standar kuantitas yang
kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan ditentukan perusahaan. Untuk meningatkan
tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi kinerja karyawan, Pabrik Gula Kebon Agung
kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan. perlu melakukan follow up atas kinerja yang
Semakin termotivasi karyawan untuk bekerja dihasilkan karyawan, memberikan feedback
maka semakin tinggi kinerja yang dihasilkan. atas pencapaian target, serta mengadakan
4. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel training dan pelatihan untuk meningkatkan
kepuasan kerja mempunyai pengaruh tidak skill karyawan.
langsung terhadap kinerja karyawan melalui 5. Berdasarkan hasil analisis deskriptif bahwa
variabel motivasi kerja. kepuasan kerja terbukti memiliki pengaruh
terhadap motivasi kerja dan kinerja.
Saran Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif bahwa merupakan hal yang sangat penting dalam
variabel kepuasan kerja memiliki grand mean mempengaruhi kinerja, diharapkan hasil
terendah dari keseluruhan variabel penelitian. penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi
Diharapkan pihak perusahaan Pabrik Gula peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
Kebon Agung dapat mempertahankan serta penelitian. Untuk peneliti selanjutnya
meningkatkan kepuasan kerja karyawan, disarankan untuk mempertimbangkan
karena variabel kepuasan kerja mempunyai variabel-variabel lain yang merupakan
pengaruh yang signifikan terhadap motivasi variabel lain diluar variabel yang sudah masuk
kerja dan kinerja. Untuk meningkatkan dalam penelitian.
kepuasan kerja karyawan Pabrik Gula Kebon
Agung perlu melakukan tindakan-tindakan DAFTAR PUSTAKA
seperti memanipulasi karakteristik pekerjaan Afandi, P. (2016). Concept & Indicator Human
yang menantang secara mental, kondisi kerja Resources Management for Management
yang mendukung, memberi penghargaan yang Research. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
sesuai serta kolega yang suportif.
2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif bahwa Afifah, Thara. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja
kepuasan kerja terhadap gaji memiliki grand Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja
mean terendah dari keseluruhan indikator Karyawan (Studi Pada Karyawan PT.
kepuasan kerja. Pabrik Gula Kebon Agung Pertamina Geothermal Energy Jakarta).
diharapkan dapat memperhatikan kebijakan Malang: Skripsi Tidak Dipublikasikan.
gaji agar tingkat kepuasan kerja karyawan
Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya
meningkat. Untuk meningkatkan kepuasan
Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
kerja terhadap gaji, Pabrik Gula Kebon Agung
perlu menyelaraskan kenaikan gaji sesuai Dewanto, Hardian. (2011). Analisis Kepuasan
dengan kinerja serta memberikan kompensasi Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
yang adil, layak dan kompetitif. Karyawan Outsourcing (Studi Pada PT. Bank
3. Berdasarkan hasil analisis deskriptif bahwa Jatim Cabang Malang). Malang: Skripsi
variabel motivasi kerja memiliki grand mean Tidak Dipublikasikan.
terendah pada indikator kebutuhan fisiologis.
Pabrik Gula Kebon Agung diharapkan dapat Duha, T. (2016). Perilaku Organisasi. Yogyakarta:
memperhatikan kebutuhan fisiologis masing- Deepublish.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 218


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Griffin, R. W, & Ebert, R. J. (2007). BISNIS.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hamid, S. (2014). Manajemen Sumber Daya
Manusia Lanjutan. Yogyakarta: Deepublish.
Handoko, T. (2001). Manajemen Personalia dan
Sumber Daya . Yogyakarta: BPFE Press.
Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M.
T. (2007). Perilaku dan Manajemen
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Mahdi, M. R M. (2015). Pengaruh Kompensasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Pada Karyawan PT. PLN (Persero)
Distribusi Area Malang-Jawa Timur).
Malang: Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Mangkunegara, A. A. (2009). Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya .
Munandar, A. S. (2001). Psikologi Industri dan
Organisasi. Jakarta: UI-Press.
Nata, R. (2015). Buku Pintar Mencari Kerja;
Pindah Kerja Gaji Semakin Tinggi. Jakarta:
Angel Internasional.
Pradana, Okto A. (2013). Pengaruh Motivasi Kerja
dan Komitmen Organisasional Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan
PT. Arthawenasakti Gemilang Malang ).
Malang: Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Robbins, S. P. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta:
PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Hamid, Sanusi. (2012). Manajemen Sumber Daya
Manusia Lanjutan. Yogyakarta: Deepublish.
Thoha, M. (2015). Perilaku Organisasi: Konsep
Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali
Pers.
Timotius, K. (2016). Kepemimpinan dan
Kepengikutan Teori dan Perkembangannya.
Yogyakarta: Penerbit Andi.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 219


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like