You are on page 1of 12

57

HUBUNGAN TUNGAU DEBU RUMAH TERHADAP ANGKA KEJADIAN


RINITIS ALERGI YANG BEROBAT DI POLI THT RSUD BANGLI
TAHUN 2019

Nyoman Ardyatri Kairavini*, Gusti Ayu Trisna Ariani**, Sukandriani Utami***, Nurman
Hikmallah****
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al- Azhar Mataram
Email : kairaviniardyatri@gmail.com

ABSTRACT
Background: Rhinitis Allergic is an inflammatory process in the nasal mucosa caused by type I
hypersensitivity reactions that are triggered by certain allergens. The prevalence of rhinitis
allergic in Indonesia is estimated to range between 10- 20% and is constantly increasing. The
average Onset age of Rhinitis Allergic is 8- 11 years old and 80% of rhinitis allergic develops at
the age of 20 years old. Usually rhinitis allergic occurs at a young age. Rhinitis Allergic can be
triggered by several types of aeroallergens, one of which is house dust mites. Lopo C research
mentioned that most allergens cause allergic rhinitis are house dust mites that is equal to (75.6%).
Objective: To determine the correlation of house dust mites to the incidence of rhinitis allergic
being treated at the ENT Polyclinic in Bangli Regional Hospital in 2019. Method: This study was
an observational study with a cross sectional design. Samples were taken based on primary and
secondary data using non-probability sampling techniques by purposive sampling. The samples
used in this study were 143 samples of rhinitis patients. Data analysis using Chi Square. Results:
The results obtained from the Chi Square test did not have a significant correlation of house dust
mites and the number of incidence of allergic rhinitis is p-value 0.060 (p> 0.05). Conclusion:
There is no significant correlation of household dust mites and the incidence of rhinitis allergic in
the ent polyclinic of Bangli hospital in2019.
Keywords: house dust mites, rhinitis allergic

PENDAHULUAN alergi dapat mengenai laki-laki maupun


Rinitis alergi adalah suatu proses perempuan dari berbagai usia
inflamasi pada mukosa rongga hidung (Brozek,2006).
yang disebabkan karena reaksi Berdasarkan studi epidemiologi,
hipersensitivitas tipe I yang dipicu oleh prevalensi rinitis alergi di Indonesia
alergen tertentu (ARIA,2010). diperkirakan berkisar antara 10 - 20%
Prevalensi rinitis alergi meningkat dan secara konstan meningkat. Usia
selama 5 tahun terakhir. Terdapat lebih rata-rata onset rinitis alergi adalah 8 - 11
dari 500 juta orang di seluruh dunia tahun dan 80% rinitis alergi berkembang
yang dipengaruhi oleh kondisi ini. dengan usia 20 tahun. Biasanya rinitis
Kejadian puncak rinitis alergi terjadi di alergi timbul pada usia muda (remaja
masa kecil dan remaja. Prevalensi rinitis dan dewasa muda) (Nadraja,2010).
alergi sekitar 2% - 25 % pada anak-anak Berdasarkan data Riskesdas Bali
dan 1% - 40% pada orang dewasa. (2007) kejadian rinitis di Bali mencapai
Prevalensi rinitis alergi pada orang 13,8%. Kabupaten Buleleng memiliki
dewasa yang dikonfirmasi di Eropa prevalensi tertinggi yaitu 19,6% diikuti
berkisar antara 17% - 28,5%. Rinitis oleh Kabupaten Bangli (19,0%),

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
58

Denpasar (18,3%) dan Kabupaten alergi, yang termasuk dalam alergen


Badung (15,7%). positif adalah debu rumah, mite culture
Data Riskesdas NTB (2007) (tungau debu rumah), human dander,
menunjukkan kejadian rinitis di NTB dog dander, cat dander, kecoa dan
mencapai 1,5%. Kabupaten Dompu alergen makananlaut (Walangare,2010).
memiliki prevalensi yaitu 10,1% diikuti Larry G. Arlian dalam menyatakan
oleh Kota Mataram (2,5%) dan Kota bahwa debu rumah bagi sekelompok
Bima (1,7%). orang tertentu merupakan komponen
Berdasarkan data kunjungan alergen inhalan yangpenting karena
RSUD Bangli pada Tahun 2018 dan berperan terhadap timbulnya berbagai
2019, penyakit rinitis termasuk kedalam reaksi alergi. Tungau debu rumah
10 Besar Penyakit yang paling sering terdapat pada debu rumah yang ada
terjadi di Poliklinik THT RSUD Bangli dimana-mana, dan berkembang di
yaitu berada di urutan ketiga pada tahun tempat tidur, bantal, karpet, perabot
2018 yang mencapai 228 kunjungan dan rumah tangga dengan suhu 25°C - 30°C,
pada Bulan Januari-Juni Tahun 2019 dan kelembaban tinggi > 60% (Utama,
berada diurutan keempat yang mencapai 2010).
65 Kunjungan. Sedangkan menurut data Zahara menyatakan bahwa
kunjungan per kecamatan yang berada Indonesia merupakan daerah tropis
di Kabupaten Bangli, Kota Bangli dengan suhu rata-rata 25 - 30˚C dan
memiliki jumlah kunjungan THT kelembapan sekitar 70 - 90% dimana
terbanyak yaitu pada tahun 2018 berada suhu dan kelembapan tersebut cocok
diurutan pertama mencapai 625 pasien untuk pertumbuhan dan perkembangan
yang diikuti dengan Kecamatan Susut, tungau debu rumah. Meskipun
Kintamani dan Tembuku. Tahun 2019 demikian, data distribusi spesies tungau
pada bulan Januari-Juni 2019 Kota debu rumah di beberapa provinsi
Bangli masih berada diurutan pertama Indonesia belum tersedia atau belum
yaitu mencapai 71 pasien (Profil RSUD dilaporkan. Namun, data yang tersedia
Bangli 2018;2019). saat ini berada di Bali yang didapatkan
Rinitis alergi dapat dipicu oleh bahwa D.pteronyssinus merupakan
beberapa jenis alergen yaitu komponen spesies tungau debu rumah yang paling
udara yang dihirup dominan dan merupakan salah satu
(aeroalergen/alergeninhalan) maupun spesies pencetus alergi pada manusia
dari makanan yang dikonsumsi (Zahara,2015).
(alergeningestan). Pada kasus rinitis Berdasarkan Profil Kabupaten

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
59

Bangli Tahun 2016, Bangli memiliki Namun berbeda dengan penelitian yang
suhu udara rata-rata berkisar 25-300C dilakukan oleh Dwi Fitria Nova pada
dengan tingkat kelembapan rata-rata 80- tahun 2018 yang menyatakan bahwa
90% yang merupakan rata-rata suhu dan tidak terdapat hubungan yang bermakna
kelembapan yang cocok untuk antara tungau debu rumah dengan rinitis
pertumbuhan dan perkembangan tungau alergi.
deburumah (Profil Kab Bangli, 2016). Berdasarkan uraian diatas, peneliti
Menurut penelitian Wistiani di ingin meneliti “Hubungan tungau debu
Poliklinik Rawat Jalan RSUP Dr. rumah terhadap angka kejadian rinitis
Kariadi Semarang menemukan bahwa alergi yang berobat di Poli THT RSUD
penyebab rinitis alergi terbanyak Bangli Tahun 2019”.
disebabkan oleh debu rumah mencapai
75% , tungau (mite culture) 70%, dan METODE PENELITIAN
human dander 70%. Menurut penelitian Jenis penelitian yang digunakan
Utama di SubBagianAlergi Imunologi adalah penelitian observasional dengan
Kinik THT-KL RSUP Dr. Kariadi rancangan penelitian yang digunakan
Semarang pada tahun 2010 adalah cross sectional yaitu penelitian
menunjukkan 83,8% tungau debu rumah yang mempelajari hubungan antara
menjadi aeroalergen yang diduga faktor risiko (independen) dengan faktor
menjadi pemicu timbulnya gejala rinitis efek atau (dependen), dimana
alergi. Penelitian Harsono menyebutkan pengukuran variabel dilakukan sekali
tungau debu rumah merupakan alergen dalam waktu yang serentak
yang paling banyak ditemukan pada (Riyanto,2017). Penelitian dilakukan
rinitis alergi anak. Penelitian Lopo C dengan menggunakan data primer dan
(2003) dalam Novitasari menyebutkan data sekunder. Data sekunder
alergen inhalan terbanyak penyebab menggunakan rekam medis di RSUD
rinitis alergi adalah tungau debu rumah Bangli pada bulan Desember 2019.
yaitu sebesar (75,6%). Penelitian dari Sedangkan data primer menggunakan
Sudipta yang dilakukan di Di Poli THT- kuisioner dan pengambilan debu rumah
KL RSUP Sanglah Denpasar Tahun dari masing-masing sampel yang akan
2015 juga menyatakan bahwa tungau dianalisi di laboratorium.
debu rumah merupakan jenis alergen Populasi pada penelitian ini adalah
penyebab rinitis alergi terbanyak yang seluruh pasien rinitis alergi yang berobat
ditemukan pada 31 penderita atau ke poli THT RSUD Bangli periode 1
58,49% dari total penderita rinitis alergi. Januari 2018 sampai 31 Desember 2018

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
60

dengan jumlah 228 kunjungan kita serta sangat dipengaruhi oleh suhu,
berdasarkan data rekam medik RSUD kelembapan dan sanitasi lingkungan.
Bangli. Dalam penelitian ini teknik Keberadaan tungau debu rumah
pengambilan sampel yang digunakan ditunjang oleh adanya faktor-faktor
adalah teknik nonprobability sampling terutama suhu 20-30oC dan kelembapan
dengan metode purposive sampling 70-80% serta adanya persediaan
yaitu teknik pengambilan sampel makanan yang cukup. Debu yang
berdasarkan yang telah dibuat oleh berasal dari kotoran yang dikeluarkan
peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat oleh tungau debu dapat menimbulkan
populasi yang sudah diketahui alergi. Penyebabnya adalah enzim-
sebelumnya (Riyanto,2017). Untuk enzim yang keluar dari perut bersama
menentukan jumlah sampel pada degan kotorannya (Edyansyah,2017).
penelitian, peneliti menggunakan rumus Di dalam rumah, tungau debu paling
diketahui. banyak dijumpai pada perabot kamar
tidur dan paling sedikit pada hiasan
HASIL DAN PEMBAHASAN rumah. Keberadaan tungau debu rumah
Hasil Penelitian pada perabot kamar tidur terutama kasur
Rinitis Alergi didefinisikan kapuk erat kaitannya dengan
dengan gejala bersin, hidung tersumbat ketersediaan makanan dari tungau debu.
dan sebagian besar hidung berair yang Bagian tungau debu rumah yang
disebabkan oleh reaksi immunoglobulin menjadi alergen adalah kutikula, organ
E (IgE). Pada penelitian Faiza tahun seks dan saluran pencernaan
2006 ada beberapa faktor resiko yang (Pongalunggu,2015). Tungau debu
dapat mempengaruhi angka kejadian rumah dapat menjadi masalah serius
rinitis alergi. Diantaranya serbuk bunga, bagi kesehatan orang yang rentan
asap kendaraan, asap rokok, tungau sehingga dapat menimbulkan reaksi
debu rumah, binatang peliharaan, alergi seperti rinitisalergi
makanan dan faktor genetik. Tungau (Mapanawang,2013). Namun, teori
debu rumah merupakanaeroalergen diatas berbeda dengan hasil penelitian
dalam rumah terbanyak di seluruh dunia yang telah dilakukan. Dari hasil analisis
yang dikaitkan dengan manifestasi univariat berdasarkan tungau debu
alergi (Harsono,2007;Majawati,2019). rumah didapatkan hasil tungau debu
Tungau debu merupakan sejenis rumah berjumlah 10 orang (7,0%). Hal
tungau yang hidup dan berkembang biak ini dikarenakan kebanyakan responden
di dalam debu yang terdapat di sekitar menjaga kebersihan tempat tinggalnya

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
61

secara rutin dan menggunakan kasur (seasonal) adalah rinitis alergi yang
yang tidak terbuat dari kapuk. Sesuai lebih banyak dihubungkan dengan alergi
dengan penelitian Qamariah tahun 2015 serbuk sari (pollen) yang muncul secara
yang menyatakan berkurangnya musiman, sedangkan rinitis alergi
keberadaan tungau debu rumah sepanjang tahun (perennial) banyak
diakibatkan oleh tindakan dihubungkan dengan tungau debu rumah
membersihkan tempat tinggal secara (house-dust-mite), serpihan kulit
rutin (setiap pagi/sore setiap dua kali binatang dan jamur. Nisa menyatakan
sehari) seperti menjemur kasur dan penyebab non spesifik rinitis alergi
bantal secara berkala, membersihkan diantaranya adalah pajanan udara
tempat tidur setiap selesai digunakan, dingin, debu, uap, polusi udara,
mengganti/ mencuci seprai dan sarung hormonal dan psikis. Udara lembab,
bantal secara berkala dan membersihkan perubahan suhu, dan angin secara tidak
perabotan secara rutin. Selain itu, langsung berpengaruh terhadap
penggunaan kasur yang tidak terbuat penyebaran debu rumah dan serbuk sari
dari kapuk juga mempengaruhi bunga, dan juga memberi suasana yang
berkurangnya keberadaan tungau debu baik untuk tumbuhnya berbagai macam
rumah. Kasur yang terbuat dari serat jamur. Menurut Talango rinitis alergi
kapuk merupakan tempat yang cocok dapat terjadi karena kebanyakan
untuk tungau debu rumah karena pada aktifitas yang dilakukan di lingkungan
serat kapuk banyak terdapat jamur. dengan suhu dan kelembapan yang
Jamur tersebut membantu untuk mudah terpajan aeoalergen seperti
memecahkan dan melembutkan serpihan lingkungan pekerjaan, area sekolah
kulit manusia yang merupakan makanan ataupun tempat belajar berdebu dengan
dari tungau debu rumah. ventilasi ruangan yang kurang baik. Hal
Pada analisis univariat berdasarkan ini sesuai dengan hasil penelitian.
rinitis alergi, didapatkan hasil responden Dilihat dari karakteristik responden
rinitis alergi lebih banyak dibandingkan seperti jenis kelamin dan usia yang
tidak rinitis alergi. Menurut Lumbanraja masih produktif. Responden lebih
berdasarkan jenis alergennya, penyebab banyak melakukan aktivitas di
rinitis alergi dapat digolongkan menjadi lingkungan luar yang mudah terpapar
dua kelompok, yakni penyebab spesifik aeroalergen. Dan daerah kabupaten
dan non spesifik. Penyebab spesifik Bangli merupakan daerah dengan suhu
dibedakan menjadi musiman dan dingin dan kelembapan tinggi yang
menahun.Rinitis alergi musiman menjadi pemicu utama penyebab

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
62

terjadinya rinitis alergi dibandingkan Nova yang menunjukkan hasil p-value


tungau debu rumah. Selain itu, dilihat sebesar 0,08 yang berarti nilai p > 0,05.
dari tingkat pendidikan responden sudah Pada penelitian Qamariah diketahui
banyak yang mengerti tentang bahwa p- value sebesar 0,167 p > α
pentingnya menjaga kebersihan (0,05). Dan penelitian Mantu didapatkan
lingkungan terutama lingkungan tempat p-value sebesar 0,08 yang berarti nilai p
tinggal untuk menghindari > 0,05. Sehingga dari ketiga penelitian
dariberbagaipenyakit terutama penyakit diatas menunjukkan bahwa tidak ada
alergi yang disebabkan oleh tungau hubungan antara tungau debu rumah
debu rumah. dengan kejadian rinitis alergi. (Mantu
Menurut Sudipta yang melakukan dkk,2016;Nova
penelitian dengan tes cukit kulit (skin dkk,2018;Qamariah,2015;Sudipta,2015)
prick test) didapatkan tungau debu Dari hasil diatas dapat disimpulkan
rumah merupakan jenis alergen bahwa tidak ada hubungan tungau debu
penyebab rinitis alergi terbanyak yaitu rumah terhadap kejadian rinitis alergi
sebesar 58,49%. Namun, berdasarkan dikarenakan pasien melakukan
hasil analisis bivariat peneliti yang pembersihan tempat tinggal secara rutin
menghubungkan tungau debu rumah dan menggunakan kasur yang tidak
dengan kejadian rinitis alergi didapatkan terbuat dari kapuk. Selain itu, terdapat
hasil nilai p-value sebesar 0,060 (p > faktor lain yang dapat mempengaruhi
0,05) yang berarti tidak ada hubungan terjadinya rinitis alergi seperti seringnya
yang signifikan antara tungau debu melakukan aktifitas di lingkungan luar
rumah dengan kejadian rinitis alergi dengan suhu dan kelembapan yang
dengan hasil Prevalence Ratio (PR) mudah terpajan aeroalergen dan juga
sebesar 1,5 dengan nilai lower dan tingkat pendidikan responden yang
upper dari Confident Interval (CI) sudah mengerti tentang menjaga
menggunakan tingkat kepercayaan kebersihan lingkungan rumah untuk
sebesar 95% yaitu 0,734-48.445. Hal ini menghindari dari berbagai penyakit
dikarenakan peneliti tidak melakukan alergi terutama yang disebabkan oleh
pemeriksaan tes cukit kuit (skin prick tungau debu rumah (Majawati,2019).
test) maupun pemeriksaan penunjang
lainnya untuk menegakkan diagnosis
rinitis alergi yang menjadi kelemahan
dalam penelitian ini. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
63

Tabel 1. Karakteristik Responden Tabel 4. Analisis Bivariat Tungau


Karakteristik Jumlah Persentase Debu Rumah Terhadap
Responden (%)
Angka Kejadian Rinitis
Usia
< 15 tahun 7 4.9 Alergi Yang Berobat Di Poli
16-25 tahun 91 63.6 THT RSUD Bangli Tahun
>26 tahun 45 31.5
2018
Total 143 100
Jenis Kelamin Tungau Rinitis Alergi 95% PR x2p-
Laki-Laki 56 40 Debu CI
Perempuan 87 60 Rumah Ya Tidak value
Total 49 100 N% N %
Pendidikan Ya 9 12 1 2 3,526 0,06 0,734 1,5
SD 7 4.9 Tidak 80 88 53 98 48,445
SMP 17 11.9 Jumlah 89 100 54 100
SMA 81 56.6 Sumber: data primer
DIPLOMA 23 16.1
S1 15 10.5
KESIMPULAN
Total 143 100
Sumber: data primer Berdasarkan hasil dan pembahasan
mengenai Hubungan Tungau Debu
Tabel 2. Analisis Univariat Rumah Terhadap Angka Kejadian
Responden Berdasarkan Rinitis Alergi Yang Berobat Di Poli
Tungau Debu Rumah THT RSUD Bangli Tahun 2018 yang
Tungau Debu Frekuensi didapatkan dari 143 orang responden,
Rumah Jumlah Persentase dapat diambil kesimpulan sebagai
(n) (%)
berikut :
Ada 10 7.0
Tidak 133 93.0 1. Tidak ada hubungan yang
Total 143 100 signifikan antara Tungau Debu
Sumber: data primer Rumah dengan angka kejadian
Rinitis Alergi tahun 2018. Dimana
Tabel 3. Analisis Univariat diperoleh p- value sebesar 0,060 (p-
Responden Berdasarkan value >0,05)
Rinitis Alergi 2. Dari sampel yang didiagnosis
Rinitis Alergi Frekuensi rinitis alergi berjumlah 89 orang
Jumlah Persentase (62,2%) dan tidak rinitis alergi
(n) (%)
Rinitis Alergi 89 62.2 sebanyak 54 orang(37,8%).
Tidak Rinitis Alergi 54 37.8 3. Dari sampel yang diteliti, 89 pasien
Total 143 100 rinitis alergi terdapat tungau debu
Sumber: data primer
rumah sebanyak 9 orang (12%),

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
64

tidak terdapat tungau debu rumah mengabaikan beberapa faktor


sebanyak 80 orang (88%). lainnya yang dapat mempengaruhi
Sedangkan 54 pasien tidak rinitis rinitis alergi seperti riwayat atopi
alergi, terdiri dari 1 orang (2%) dalam keluarga karena
terdapat tungau debu rumah, 53 ketidaklengkapan dari data yang
orang (98%) tidak terdapat tungau terdapat pada rekam medispasien;
deburumah. 2) peneliti tidak melakukan
pemeriksaan alergi spesifik tiap
SARAN individu dikarenakan keterbatasan
1. Perlu dikembangkan lagi penelitian waktu yang menjadi diluar
tentang rinitis alergi dengan kemampuan peneliti.
melakukan pemeriksaan penunjang
rinitis alergi seperti pemeriksaan DAFTAR PUSTAKA
IgE sehingga dapat dijadikan ARIA.2010. Allergic Rhinitis and its
Impact on Asthma (ARIA) 2010
tambahan pengetahuan dalam ilmu Revision.
kedokteran dan dijadikan acuan https://www.euforea.eu/sites/de
fault/files/2018-08/2010-ARIA-
dalam memberi asuhanmedis. Report.pdf. Diakses 28
2. Selalu menjaga kebersihan April2019.
Adelien, A., 2018. Pemeriksaan
lingkungan tempat tinggal terutama Eosinofil Kerokan Mukosa
pada pasien rinitis alergi agar dapat Hidung Pada Penderita Rinitis
Alergi.https://juke.kedokteran.u
mencegah dan menurunkan nila.ac.id/index.php/JK/article/v
keberadaan tungau debu rumah iew/1953. Diakses 30 Januari
2020
yang menjadi salah satu pemicu Brozek., 2016. Allergic Rhinitis and its
rinitisalergi. Impact on Asthma (ARIA)
guidelines 2016
3. Bagi tenaga kesehatan diharapkan revision.https://www.jacionline.
memahami faktor risiko yang org/article/S0091-
6749(17)30919- 3/pdf.Diakses
berhubungan dengan tungau debu 28 April 2019.
rumah pada pasien rinitis alergi Departemen Kesehatan RI., 2007.
Laporan Hasil Riset Kesehatan
sehingga dapat mengedukasi dan Dasar (RISKESDAS)
mencegah tungau debu rumah Provinsi Bali Tahun
2007.https://www.google.com/u
menjadi penyebab terjadinya rl?sa=t&source=web&rct=j&url
rinitisalergi. =http://terbitan.litbang.depkes.g
o.id/penerbitan/index.php/lpb/c
4. Pada penelitian ini terdapat atalog/download/63/92/242-
beberapa keterbatasan selama 1&ved=2ahUKEwjgn_XT96Xl
AhWENI8KHV9nCTkQFjABe
pelaksanaannya, yaitu: 1) peneliti gQIBxAM&u

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
65

sg=AOvVaw1NZqcwO9nYnR_ ikke.staff.ipb.ac.id%2Ffiles%2F
lFb1hhiIM. Diakses 18 Agustus 2014%2F06%2FTungau-debu-
2019. Dermatophagoides1.pdf&usg=
Departemen Kesehatan RI., 2008. AOvVaw0Aj8EKPGoK2HG3v
Laporan Hasil Riset Kesehatan zrdRCQ4.Diakses 6 Oktober
Dasar (RISKESDAS) 2019.
Provinsi Nusa Harsono, dkk., 2007. Faktor yang
Tenggara Barat Tahun diduga menjadi resiko pada
2007.https://www.google.com/u anak dengan rhinitis alergi
rl?sa=t&source=web&rct=j&url di RSU Dr. Cipto
=http://perpustaka Mangunkusumo Jakarta.
an.bappenas.go.id/lontar/file%3 https://www.google.com/url?sa
Ffile%3Ddigital/83476- =t&source=web&rct=j&url=htt
%5B_Konten_%5D- p://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/ar
DR.%2520TRIONO%2520SOE ticle/download/296/282&ved=2
NDORO,%2520PHD.pdf&ved ahUKEwjzvYjw_fXkAhVEK4
=2ahUKEwj4mvfjKXlAhWJbis 8KHWAyA8MQFjAHegQICh
KHRUVBsgQFjADegQICRAB AB&usg=AOvVaw1KcrpIo9H
&usg=AOvVaw1qlFmLk H3PzJ_TQe7T5_&cshid=15697
GjMvVkqCYHEDZIo. Diakses 58844976. Diakses 29
18 Agustus 2019. September 2019.
Edyansyah, E. 2017. Keberadaan Kristin, S., Josef, S. & Greta.,
Tungau Debu Rumah 2015.Jenis Dan Kepadatan
(Dermatophagoides Tungau Debu Rumah Di
pteronyssinus) Pada Musholla Kelurahan Malalayang 1
SMA/SMK Negeri Di Kota Kecamatan Malalayang Kota
Palembang Tahun 2013. Manado.https://ejournal.unsrat.a
https://www.teknolabjournal.co c.id/index.php/ebiomedik/articl
m/index.php/Jtl/article/view/51. e/viewFile/9516/9094. Diakses
Diakses 30 Januari 2020 12 September 2019.
Faiza, A., 2006. Hubungan Antara Kurniawan, P., Dwi, R., 2012.
Lama Penggunaan Kasur Kapuk Transport Mukosiliar Hidung
Dengan Jumlah Populasi Pada Rinitis Alergi.
Tungau Debu Rumah Di journal.unair.ac.id › download-
Perumahan PJKA Kelurahan fullpapers-
Randusari thtkl6f03634336full.Diakses 19
Semarang.http://eprints.undip.a Juli 2019.
c.id/21270/. Diakses 30 Januari Lumbanraja, Patar L.H., 2008.
2020 Distribusi Alergen pada
Ghanie, A. 2007.Penatalaksanaan Penderita Rinitis Alergi di
Rhinitis Alergi Terkini FK Departemen THT-KL FK-
UNSRI. USU/RSUP H.Adam Malik
eprints.unsri.ac.id/876/1/Penatal Medan.Tesis.
aksanaan_Rhinitis_Alergi_Terk Medan:Fakultas Kedokteran
ini.pdf. Diakses 19 Juli 2019. Universitas Sumatera
Hadi, U.K., 2014. Tungau Debu, Utara.
Dermatophagoides. https://www.google.com/url?sa
https://www.google.com/url?sa =t&rct=j&q=&esrc=s&source=
=t&rct=j&q=&esrc=s&source= web&cd=1&ved=2ahUKEwjrvJ
web&cd=1&v GJzoblAhVKl48KHQz-
ed=2ahUKEwj1qeStjqblAhVD BXIQFjAAegQIAxAC&url=htt
QH0KHXlAA78QFjAAegQIB p%3A%2F%2Frepository.usu.a
hAC&url=http%3A%2F%2Fup c.id%2Fbitstream%2Fhandle%2

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
66

F123456789%2F6432%2F07E0 222+&cd=1&hl=id&ct=clnk&g
0001.pdf%3Fsequence%3D1% l=id&client=firefox-b-d.
26isAllowed%3Dy&usg=AOv Diakses 19 Juli 2019.
Vaw1pa6qBRR1kc4Vn1EdVJh Nisa, R., 2017. Kejadian Rinitis Alergi
u9. Diakses 6 oktober 2019. Dengan Komplikasi Otitis
Majawati., 2019. Gambaran Prevalensi Media Akut Pada Anak
Tungau Debu Rumah Penyebab Usia 5 Tahun.
Alergi di Kelurahan https://juke.kedokteran.unila.ac.
Tanjung Duren Utara id/index.php/medula/article/vie
Jakarta w/747. Diakses 30 Janurai 2020
Barat.https://ejournal.ukrida.ac.i Notoatmodjo, S., 2018. Metodologi
d/ojs/index.php/Meditek/article/ Penelitian Kesehatan. Jakarta:
view/1751. Diakses 27 Januari PT. Rineka Cipta.
2020 Nova, D., Selfi, R. & Fachzi. 2018.
Mantu, B.G., Greta, J. & Janno., Perbedaan Paparan Tungau
2016.Hubungan kepadatan Debu Rumah dengan Status
tungau debu rumah dengan Rhinitis Alergi Berdasarkan
derajat rinitis Kriteria ISAAC pada Anak di
alergi.https://media.neliti.com/ Dua Panti Asuhan Kecamatan
media/publications/63590-ID- Koto Tangah.
hubungan-kepadatan- tungau- https://www.google.com/url?sa
debu-rumah-den.pdf. Diakses =t&rct=j&q=&esrc=s&source=
12 September 2019. web&cd=1&ved=2ahUKEwi7x
Moore, K., Anne, M., 2016. Anatomi rf3_6XlAhWE73MBHdrFDUw
Klinis Dasar. Jakarta: QFjAAegQIAhAB&url=htt
Hipokrates. p%3A%2F%2Fjurnal.fk.unand.
Mapanawang, S., 2013.Survey Perilaku ac.id%2Findex.php%2Fjka%2F
Masyarakat Terhadap Tungau article%2Fview%2F810&usg=
Debu Rumah Disekitar Rumah AOvVaw2Gfgdtejj2YTaiVkWI
Penduduk Kelurahan Taas K-Zv. Diakses 19 Juli 2019.
Kecamatan Tikala Kota Novina., 2011. Faktor Risiko Yang
Manado.https://ejournal.unsrat.a Mempengaruhi Disfungsi Tuba
c.id/index.php/ebiomedik/articl Pada penderita Rinitis Alergi
e/view/5476. Diakses 30 Persisten.http://eprints.undip.ac.
Januari 2020 id/29135/. Diakses 19 Juli 2019.
Nadraja, I., 2010. Prevalensi Gejala Novitasari., Angel, S. & Wahongan.,
Rinitis Alergi Di Kalangan 2013. Profil Penderita Alergi
Mahasiswa Fakultas Dengan Hasil Skin Prick Test
Kedokteran Universitas Tdr Positif Di Poliklinik Alergi-
Sumatra Utara Angkatan 2007- Imunologi Rsup Prof. Dr. R. D.
2009.http://repository.usu.ac.id/ Kandou Manado Periode 2007-
handle/123456789/21493. 2009.https://media.neliti.com/m
Diakses 19 Juli 2019. edia/publications/66004-ID-
Nurjannah., 2011. Faktor Risiko Rinitis profil-penderita-alergi-dengan-
Alergi Pada Pasien Rawat Jalan hasil-ski.pdf.Diakses 6 Oktober
Di Poliklinik THT-KL Rumah 2019.
Sakit Umum Daerah Zainoel Paramita, OD., 2011. Hubungan Asma,
Abidin (RSUDZA) Bandaaceh Rinitis Alergik, Dermatitis
Tahun 2011. Atopik Dengan IgE Spesifik
http://webcache.googleusercont Pada Anak Usia 6-7 Tahun.
ent.com/search?q=cache:aRZV- Universitas Diponegoro
cXeTbIJ:www.jurnal.unsyiah.ac Semarang.
.id/JKS/article/viewFile/3457/3

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
67

Pakiding, P., 2016. 2a75bb0aeea517aa9504037aead


KesehatanHidungSiswa- ce5e.pdf.Diakses 19 Juli
SiswiSekolahMenengahPertama 2019.Diakses 19 Juli 2019.
Negeri Qamariah, N., 2015. Ragam Jenis
4Pineleng.https://ejournal.unsra Distribusi Dan Kelimpahan
t.ac.id/index.php/eclinic/article/ Tungau Debu Rumah Pada
view/14215. Diakses 30 Januari Wilayah Permukiman
2020 Di
Pemerintah Kabupaten Bogor.https://repository.ipb.ac.i
Bangli., 2016. Profil d/handle/123456789/79136.
Kabupaten Diakses 30 Januari 2020
Bangli.http://banglikab.go.id/in Raisa M., 2014. Allergic Rhinitis
dex.php/baca- Patient Characteristics in Dr.
artikel/20/Selamay-Datang-di- Hasan Sadikin General
Kabupaten-Bangli#!. Diakses 3 Hospital Bandung
November 2019. Indonesia.http://webcache.goog
Prayudi, T. Susanto, JP., 2001. Kualitas leusercontent.com/search?q=cac
Debu dan Udara Sebagai he:pKLOGnY1V0YJ:j
Dampak Industri Pengecoran ournal.fk.unpad.ac.id/index.php
Logam /amj/article/view/350+&cd=1&
Ceper.http://www.kelair.bppt.g hl=id&ct=clnk&gl=id&client=fi
o.id. Diakses 19 Juli 2019. refox-b-d. Diakses 19 Juli 2019.
Ponggalunggu., 2015. Jenis Dan Riyanto, Agus., 2017. Aplikasi
Kepadatan Tungau Debu Metode penelitian.Yogyakarta :
Rumah Pada Beberapa Habitat Nuha Medika
Di Rumah Penderita Sigarlaki., 2017.
Penyakit PerbedaanKualitasHidupPender
Alergi.https://ejournal.unsrat.ac. ita Dan
id/index.php/ebiomedik/article/ BukanPenderitaRinitisAlergiPa
view/6734/6254. Diakses 12 daMahasiswaFakultasKedokter
September 2019. anUniversitas Lampung Tahun
Profil RSUD Bangli., 2018. 10 Besar 2016.http:/digilib.unila.ac.id/25
Penyakit di Poliklinik THT 382/3/SKRIPSI%20TANPA%2
RSUD Bangli Tahun 2018. 0BAB%20PEMBAHASAN.pdf
Profil RSUD Bangli., 2019. 10 Besar . Diakses 19 Juli 2019.
Penyakit di Poliklinik THT Siswanto., Susilo & Suyanto., 2017.
RSUD Bangli Bulan Januari- Metodologi Penelitian
Juni Tahun 2019. Kesehatan dan Kedokteran.
Purba, I., 2013. Survey Perilaku Yogyakarta: Bursa Ilmu
Masyarakat Terhadap Populasi Karangkajen, Yogyakarta.
Tungau Debu Rumah Di Soepardi EA, et al., 2007. Buku ajar
Kelurahan Titiwungen Selatan ilmu kesehatan : telinga hidung
Kecamatan Sario tenggorok kepala & leher. 6th
KotaManado.https://ejournal.un ed. Jakarta: Fakultas
srat.ac.id/index.php/ebiomedik/ Kedokteran Universitas
article/view/4365. Diakses 30 Indonesia
Januari 2020 Subahar, R., Widiastuti. &Agus., 2016.
Putra, I., 2017. ENT UPDATE Prevalensi Dan Faktor Risiko
Publikasi Ilmiah Program Studi Tungau Debu Rumah Di
THT-KL FK Udayana Pamulang (Tangerang) Dan
Volume 01, Pasar Rebo (Jakarta).
No.1.https://simdos.unud.ac.id/ https://www.researchgate.net/pu
uploads/file_penelitian_1_dir/d blication/332023747_PREVAL

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890
68

ENSI_DAN_ klinis rinitis


FAKTOR_RISIKO_TUNGAU alergika.https://core.ac.uk/down
_DEBU_RUMAH_DI_PAMU load/pdf/11722987.pdf.Diakses
LANG_TANG 19 Juli 2019.
ERANG_DAN_PASAR_REB Walangare, K., 2013. Tungau Debu
O_JAKARTA. Diakses 12 Rumah Di Kelurahan Taas
September 2019.Diakses 19 Juli Kecamatan Tikala Kota
2019. Manado.https://media.neliti.co
Sudipta., 2015. Distribusi penderita m/media/publications/67188-
rinitis alergi Di Poli THT-KL ID- tungau-debu-rumah-di-
Sanglah Denpasar tahun kelurahan-taas-keca.pdf.
2015.https://webcache.googleus Diakses 16 September 2019.
ercontent.com/search?q=cache: Widuri, A., 2009. Terapi
53h50FrtaZgJ:https://simdos.un Antibodi IgE pada
ud.ac.id/uploads/file_penelitian Rinitis
_1_dir/7c8725f79aa3af7ffbfec6 Alergi.http://webcache.googleu
9946913ffe.pdf+&cd=9&hl=id sercontent.com/search?q=cache:
&ct=clnk&gl=id&client=firefox qpCo-
-b-d. Diakses 19 Juli 2019. aOSKaAJ:journal.umy.ac.id/ind
Suryadi, S., 2012.Analisis Perubahan ex.php/mm/article/download/15
Waktu Transportasi Mukosilia 94/1639+&cd=3&hl=id&ct=cln
Hidung Penderita Sinusitis k&gl=id&client=firefox-b-d.
Kronis Pada Pengobatan Diakses 16 September 2019
Gurah.https://id.123dok.com/do Wistiani., Arsoyo, N., 2016. Hubungan
cument/download/zx212dvq. Pajanan Alergen Terhadap
Diakses 19 Juli 2019. Kejadian Alergi Pada Anak.
Syeikh, J. 2011. Overview: https://saripediatri.org/index.ph
Rhinitis, Allergi. p/sari-
https://emedicine.medscape.co pediatri/article/viewFile/431/36
m/article/134825overview.Diak 3.Diakses 19 Juli 2019.
ses 19 Juli 2019. Wulandari, E., 2013. Faktor Yang
Talango, R., 2011. Perbandingan Berhubungan Dengan
efektivitas flutikason furoat Keberadaan Streptococcus Di
intranasal dengan dan Udara Pada Rumah Susun
tanpa loratadin oral Kelurahan Bandarharjo Kota
pada penderita rinitis Semarang Tahun
alergi.https://www.google.com/ 2013.https://journal.unnes.ac.id/
url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&so sju/index.php/ujph/article/view/
urce=web&cd=1&ved=2ahUK 3059/2827.
Ewiql7mEkLXnAhVOVisKHQ Zahara, W., 2015.Epidemiologi Kelas
3uCPAQFjAAegQIARAB&url Arachnida Dermatophagoides
=http%3A%2F%2Fwww.orli.or Pteronyssinus (Tungau
.id%2Findex.php%2Forli%2Far Debu
ticle%2Fdownload%2F42%2F4 Rumah).https://36409710/EPID
0&usg=AOvVaw1ndW73LoqX EMIOLOGI_TUNGAU_DEBU
lFddsWQOfcLn. Diakses 30 _RUMAH.docx. Diakses 19
Januari 2020 Juli 2019.
Timmreck, Thomas C., 2004.
Epidemiologi: Suatu Pengantar.
Edisi kedua.Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Utama, D., 2010. Hubungan antara jenis
aeroalergendengan manifestasi

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No. 02 Juni 2020 e-ISSN 2620-5890

You might also like