Professional Documents
Culture Documents
Available online:
http://openjournal.wdh.ac.id/index.php/edudharma
Nurwulan Adi Ismaya 1*, Christina Apnirosi Sitorus 2, Lela Kania Rahsa Puji 3,
Tri Okta Ratnaningtyas 4, Nur Hasanah5, Fenita Purnamasari Indah6
1,2,3,4,5,6
STIKes Kharisma Persada, Jalan Pajajaran No.1, Pamulang, Tangerang Selatan 15417, Indonesia
ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T
PENDAHULUAN
Salah satu sistem pengelolaan obat yang Apotek Kawijaya merupakan apotek
berperan dalam menjaga kualitas, keamanan, dengan harga yang relatif murah yang
dan efikasi obat adalah sistem pendistribusian terletak di Pamulang. Masalah yang
obat. Distribusi obat pada setiap pelayanan terdapat pada apotek Kawijaya adalah
kefarmasian hendaknya mengikuti pedoman masih terdapat jumlah obat tidak sesuai
Cara Distribusi Obat yang Baik untuk dan ketepatan jumlah obat dengan kartu
menjaga mutu obat(Amelia, Albarda, & stok.
Trinovani, 2015; Hartini & Marchaban, 2017; Masih tingginya masalah dalam sistem
Sinen, Astuty, & Sri, 2017). distribusi di Indonesia khususnya di
Di Indonesia masih banyak terdapat masalah Apotek, membuat penulis tertarik untuk
dalam sistem pendistribusian, diantaranya meneliti tentang Gambaran Sistem
adalah penjualan obat di tempat yang tidak Pendistribusian Obat di Apotek Kawijaya
ada ijin dari dinas kesehatan atau bukan di Pamulang. Agar terlaksananya
tempat pelayanan kefarmasian, pembelian pendistribusian obat secara merata dan
obat keras tanpa resep dokter, pembelian obat teratur sehingga dapat diperoleh pada saat
tidak sesuai indikasi dan atau diagnosis. Hal dibutuhkan.
ini akan membahayakan masyarakat. (Amelia
et al., 2015; Hartini & Marchaban, 2017; METODE PENELITIAN
Iqbal, Geer, & Dar, 2016). Penelitian deskriptif dengan data
Apotek merupakan salah satu pelayanan retrospektif yaitu pengambilan data yang
kefarmasian yang langsung berhubungan sudah ada pada tahun sebelumnya. Bahan
dengan pasien, oleh karena itu perlu penelitian menggunakan lembar observasi
dilakukan evaluasi terhadap sistem distribusi data terkait berupa lembar stok, laporan
obat di apotek. Hasil penelitian terhadap obat kadaluarsa / rusak, laporan obat tidak
apotek-apotek di Sleman-Yogyakarta bergerak Penelitian ini berlokasi di Apotek
menunjukkan bahawa sistem pendistribusian Kawijaya Pamulang, selama 2 minggu dari
obat belum 100% sesuai dengan CDOB. tanggal 20 April-11 Mei 2019. Populasi
Sekitar 88% apotek harus diberikan dari penelitian ini adalah seluruh jenis obat
peringatan keras, dan 11,11% apotek harus yang ada di Apotek Kawijaya Pamulang
non aktif waktu(Hartini & Marchaban, 2017; tahun 2018 yang berjumlah 1500 obat
Iqbal et al., 2016). sebagai objek penelitian dan juga seluruh
pihak Apotek Kawijaya Pamulang yang Dalam penelitian ini penulis juga
terdiri dari Apoteker Penanggung jawab melakukan proses wawancara dengan
Apotek sebagai subjek penelitian. apoteker penanggungjawab apotek.
Metode sampling yang digunakan untuk
menentukan sampel pada objek penelitian
yaitu menggunakan non probability
sampling dengan metode total sampling.
HASIL PENELITIAN
1. Kesesuaian jumlah obat dengan kartu stok
Tabel 1. Hasil Pengambilan Data Tahap Distribution (Ketepatan Data Jumlah Obat Pada
Kartu Stok) Tahun 2018
Indikator Nilai Pembanding Hasil
Kesesuaian jumlah obat dengan kartu 100% (Pudjaningsih,1996) 72,6%
stok
Berdasarkan tabel 1 diketahui ketepatan data jumlah obat pada kartu stok yaitu 72,6%,
maka pengelolaan obat pada indikator tersebut tidak sesuai.
Berdasarkan tabel 2 diketahui sistem penataan gudang yaitu 100% maka, pengelolaan
obat pada indikator tersebut sesuai.
Berdasarkan tabel 3 diketahui persentase dan nilai obat yang kadaluarsa dan atau rusak
yaitu 0,3%, maka pengelolaan obat pada indikator tersebut tidak sesuai.
Berdasarkan tabel 4 diketahui persentase stok mati yaitu 4,1% maka, pengelolaan obat
pada indikator tersebut tidak sesuai.
Berdasarkan tabel 5 diketahui tingkat nilai untuk indikator ini sebesar 72,6%.
ketersediaan obat yaitu minimal safety stok Hal ini dikarenakan petugas bagian
maka, pengelolaan obat pada indikator gudang kurang teliti dalam mengisi kartu
tersebut menunjukkan sesuai minimal safety stok sehingga terjadi ketidaksesuaian
stok. antara jumlah obat dengan kartu stok.
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian
PEMBAHASAN Pudjaningsih (1996) yang mendapatkan
1. Kesesuaian jumlah obat dengan kartu persentase 100%.
Stok Penelitian yang sama terkait kesesuaian
Tujuan dari parameter ini adalah untuk jumlah obat dengan kartu stok di RSUD
melihat ketelitian petugas gudang. Hasil Tarakan Jakarta Pusat sebanyak 93,27%
persentase tersebut didapatkan dengan (Purwidyaningrum, 2011) dan Rumah
cara mengambil 10% kartu stok dan Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung
dilakukan pencocokan dengan jumlah memberikan hasil 55,92% (Fakhriadi
obat. Dari hasil ini diperoleh persentase dkk, 2011).