You are on page 1of 16

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN SAFETY EQUIPMENT

UNTUK MENGHINDARI KECELAKAAN KERJA DI ATAS


KAPAL LOGINDO ENERGY

Artikel Penelitian

Disusun Oleh :

Muhammad Damar Ersyah Setiawan


NIT 05.17.015.1.41

Dibimbing oleh :

1. Upik Widyaningsih, M. Mar


2. Cornelius Rumambi, M. M

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN JURUSAN NAUTIKA


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2020
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN SAFETY EQUIPMENT
UNTUK MENGHINDARI KECELAKAAN KERJA DI ATAS
KAPAL LOGINDO ENERGY

Muhammad Damar Ersyah Setiawan1, Upik Widyaningsih2, ornelius Rumambi3


Ahli Nautik Tingkat III, Politeknik Pelayaran Surabaya
Email : damar.nautika15@gmail.com

ABSTRACT
MUHAMMAD DAMAR ERSYAH SETIAWAN, Implementing the Use of Safety
Equipment to Avoid Work Accidents onboard. Supervised by Mrs. Upik Widyaningsih
and Mr. Cornelius Rumambi.
Shipping is part of sea transportation which is very strategic for the national
perspective as well as being a vital means of supporting the national economy and
development because it can facilitate access to one area to another through water
areas. In this case, the problem that the writer takes is how to use the safety
equipment of the crew when carrying out tasks on the ship and how to increase the
awareness of the crew on board the importance of using safety equipment when
carrying out duties on board. The purpose of this research is that all crew members
can understand the application of safety equipment correctly so that work accidents
can be reduced. The research method used is descriptive qualitative research. Where
the authors chose data collection techniques by means of observation, interviews, and
documentation, when the authors carried out marine practice for 1 year on the ship
the author was in. From the results of research and learning that the author
experienced during 1 year on the Logindo Energy ship, conclusions can be drawn
that the average crew on board knows the importance of using safety equipment when
carrying out tasks on the ship, but due to the lack of awareness of the crew and the
lack of warnings from the officers and the inadequate delivery during safety meetings,
crew members neglect to use safety equipment while working.

Key Words : Safety Equipment


PENDAHULUAN masalah-masalah yang mungkin terjadi
diatas kapal. International Convention of
Training, Certification and Watchkeeping
A. LATAR BELAKANG for seafarer (STCW) 1978 Amandemen
PENELITIAN Manilla 2010, mempersyaratkan Nakhoda
serta Mualim dalam melaksanakan fungsi
dan kompetensi tugas sesuai
Seiring dengan adanya perkembangan
tingkat/levelnya, baik pada operasional
zaman, penggunaan alat transportasi ikut
level maupun manajemen level, sehingga
mengalami kemajuan yang begitu pesat.
kapal dapat sampai ke tempat tujuan
Alat transportasi dibagi menjadi 3 yaitu
dengan selamat dan aman.
darat, laut, dan udara. Dewasa ini, banyak
dari pemilik perusahaan lebih memilih Mengambil pelajaran dari beberapa
alat transportasi laut karena dinilai lebih peristiwa kecelakaan kapal, misalnya
efisien. Hal ini di dukung dengan adanya seperti meninggalnya buruh dan teanaga
beberapa tipe kapal seperti cargo tanker, medis di kapal Sumiei yang dikutip dari
container dan lain sebagainya. Demi KNKT (Komite Nasional Keselamatan
mendukung lancarnya perjalanan untuk Transportasi) pada tanggal 24 februari
mencapai tujuan, kapal juga memerlukan 2018 di pelabuhan martapura,
alat keselamatan untuk mengatasi
1981, 1981, 1988, 1991, 1997 dan terakhir
Banjarmasin, Kalimantan selatan, di mana tahun 2000. Di mana di dalam (SOLAS)
dalam kasus tersebut buruh dan medis sesuai ISM code part A-implementation
yang masuk ke dalam palka tidak di bekali menyatakan bahwa perusahaan harus
oleh alat pelindung pernapasan sehingga menerapkan safety management untuk
pada saat masuk ke dalam palka seluruh kegiatan di atas kapal dan bekerja
menghirup gas-gas yang tidak seharusnya dengan aman dan nyaman. Dan save
masuk ke dalam tubuh yang working informent khusus personal
mengakibatkan kematian pada buruh dan protective equipment di atur dalam code of
tenaga medis yang akan membantu buruh safe working practice for merchant
tersebut. maka setelah beberapa kali seafarers chapter 8 mengatur tentang
dikeluarkan peraturan keselamatan secara Personal protective equipment yang
regional organisasi International membahas tentang pemakaian alat
Governmental Maritime Consultative keselamatan pada saat melaksanakan
Organization ( IMCO) sekarang menjadi tugas di atas kapal untuk mengendalikan
International Maritime Organization langkah-langkah yang akan membuat
(IMO) pada 17 JUNE 1960 menerbitkan lingkungan kerja dan metode kerja
peraturan internasional untuk seaman mungkin secara wajar. Peralatan
Keselamatan Jiwa di Laut yang dikenal keselamatan peraturannya dikelompokkan
dengan nama Safety of life at sea untuk penggunaan jenis kapal penumpang
(SOLAS) 1960, yang terus disempurnakan dan kapal barang. Melihat bahwa nama
dan ditambah pada tahun 1974, 1978, dan
keseluruhan dikenal dengan nama baku
jenis peralatan keselamatan belum secara Indonesia, maka banyak nama-nama yang
3

masih menggunakan sebutan dalam melaksanakan tugas di atas kapal?


bahasa Inggris. Jenis peralatan
2. Bagaimana cara meningkatkan
keselamatan dikapal sangat dipengaruhi
kesadaran crew di atas kapal akan
dari jenis kapal, gross tonnage, bendera
pentingnya penggunaan alat keselamatan
kapal, ukuran dimensi kapal dan jumlah
pada saat melaksanakan tugas di atas
orang yang berada dikapal. Berdasarkan
kapal ?
pertimbangan-pertimbangan, dan
masalah-masalah di atas penulis tertarik C. Batasan Masalah
untuk membahas permasalahan di atas
dengan mengambil judul
“IMPLEMENTASI PENGGUNAAN Penulis hanya membatasi masalah sampai
SAFETY EQUIPMENT UNTUK dengan penggunaan alat keselamatan
MENGHINDARI KECELAKAAN pelindung diri.
KERJA DI ATAS KAPAL”
D. Tujuan Penelitian
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui pentingnya
1. Bagaimana penggunaan alat penggunaan alat keselamatan pada saat
keselamatan para crew pada saat melakukan tugas di atas kapal.
bahwa penggunaan alat keselamatan di
2. Untuk mengetahui bagaimana cara atas kapal adalah penting guna
meningkatkan kesadaran crew di atas mengurangi kecelakaan kerja.
kapal akan pentingnya penggunaan alat
keselamatan pada saat melaksanakan
tugas di atas kapal.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian


ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat


memberikan sumbangan dalam
perkembangan ilmu pelayaran khususnya
dalam pemahaman mengenai alat
keselamatan di atas kapal.
2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi


masukan bagi seluruh crew di atas kapal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA semua pekerja baik di darat maupun di
A. Landasan Teori laut yang memiliki resiko terhadap
kecelakaan kerja atau penyakit akibat
1. Pengertian Safety Equipment kerja.dari pengertian dia atas dapat di
Tarik kesimpulan bahwa Safety
Berdasarkan (Chengi KUO, 1995). Safety equipment adalah alat-alat yang di
adalah kualitas yang dirasakan yang gunakan yang melingkupi seluruh badan
menentukan sejauh mana manajemen, untuk melindungi diri pada saat
rekayasa dan pengoperasian sistem bebas melaksanakan tugas di atas kapal.
dari bahaya terhadap kehidupan,properti a. Alat-alat Safety Equipment
dan lingkungan. Menurut (Griffin dan
Neal, 2003) Peralatan keselamatan atau Di kapal para awak kapal harus mematuhi
safety equipment adalah alat-alat yang aturan yang berlaku di kapal, terutama
dibutuhkan untuk keselamatan kerja. penggunaan peralatan safety equipment
Keselamatan kerja yang melingkupi yang harus dipakai ketika beraktivitas di
seluruh badan dan jiwa manusia dalam daerah kerja untuk menjamin keselamatan
dunia kerja khususnya maupun dalam pekerja. Macam-macam safety equipment
kehidupan sehari-hari membutuhkan yang menurut buku personal safety and social
namanya peralatan safety. Bisa ditarik responsibilities (2010)
kesimpulan dari beberapa ahli diatas 5

safety equipment adalah kewajiban bagi

1) Alat pelindung kepala / safety helmet

Bagian paling penting bagi tubuh manusia


adalah kepala. Perlu perlindungan terbaik
yang sediakan oleh helm plastik keras di
atas kapal. Sebuah tali dagu juga di
sediakan dengan helm yang menjaga helm Dipertimbangkan-Saat-Membeli-Safety-Helmet
di tempat ketika perjalanan atau jatuh.
Helm dapat menahan bahaya yang 2) Alat pelindung mata / goggles / safety
disebabkan oleh benda yang jatuh dari glasses
suatu ketinggian, bahaya lain adalah panas
yang tidak normal,resiko timpukan atau Mata adalah bagian paling sensitif dari
pukulan yang menghancurkan atau tubuh manusia dan pada oprasi sehari-hari
cipratan bahan kimia. memiliki kemungkinan besar untuk cedera
mata, kaca pelindung atau kacamata
digunakan untuk perlindungan mata,
Gambar 2. 1 Alat Pelindung Kepala
sedangkan kacamata las digunakan untuk
Sumber: operasi pengelasan yang melindungi mata
https://www.safetysign.co.id/news/293/Suspensi- dari percikan intensitas tinggi.
Komponen- Penting-yang-Harus-
7

kimia, kabut, debu, uap, dan asap.


Penggunaan pelindung pernapasan
mencegah pekerja agar tidak menghirup
langsung kontaminan yang ada di area
kerja. Pemilihan pelindung pernapasan
yang tepat dan fit terpasang ke wajah bisa
melindungi pekerja dari kontaminan di
lingkungan.

Gambar 2. 2 Alat Pelindung Mata

Sumber:
https://k3tium.wordpress.com/2012/12/14/alat-
pelindung-diri-di-tempat-industri/

3) Alat pelindung pernapasan / respirator Gambar 2. 3 Alat Pelindung Pernafasan

Alat pelindung pernapasan atau Sumber:


Respiratory protective equipment (RPE) http://mandirikaryateknindo.co.id/general-
supply/alat-pelindung-diri- apd/alat-pelindung-
adalah perangkat yang melindungi pekerja
diri-apd
dari paparan zat berbahaya, seperti bahan
4) Alat pelindung tangan / gloves oleh karena itu diperlukan perhatian
khusus dalam penggunaannya saat
Pemakaian sarung tangan atau gloves bekerja.
Gambar 2. 4 Gloves
yang tepat harus memperhatikan bahaya
yang dihadapi. Berbagai jenis sarung Sumber:
tangan disediakan di kapal, sarung tangan
ini digunakan dalam operasi dimana hal
ini menjadi keharusan untuk lindungi
tangan orang-orang. Beberapa sarung
tangan yang diberikan adalah sarung
tangan tahan panas, untuk bekerja di
permukaan yang panas, sarung tangan
kapas, untuk operasi pekerjaan yang
normal, sarung tangan las, sarung tangan
kimia,Pada waktu penggunaan sarung
tangan (gloves) harus benar benar http://mandirikaryateknindo.co.id/general-
diperhatikan karena sarung tangan mudah supply/alat-pelindung-diri- apd/alat-pelindung-
diri-apd
terjepit dan ketika basah sangatlah licin
5) Alat pelindung kaki / safety shoes
8

Sepatu safety (safety shoes) adalah adalah dari karet yang tebal. Dengan bahan itu,
salah satu Alat pelindung diri (APD) yang pekerja akan aman dari berbagai
harus dipakai oleh seseorang ketika kecelakaan pada kakinya.
bekerja guna menghindari resiko cidera
kaki ataupun hal-hal terjadinya resiko
kecelakaan. Bukan sekedar membuat
perlindungan bagian tubuh pekerja pada
adanya resiko kecelakaan saja, tetapi
dengan memakai sepatu safety pekerja
akan lebih leluasa bergerak hingga dapat
meningkatkan efektivitas dan hasil
produksi yang diharapkan.Maksimal dari
ruang internal kapal digunakan oleh kargo
dan mesin, terbuat dari logam keras yang Gambar 2. 5 Safety Shoes
sangat berbahaya bagi pekerja. Manfaat Sumber: http://sepatubootsafety.com/jual-safety-
sepatu safety disini untuk memastikan shoes-safety-shoes- sebagai-alat-pelindung-diri-
bahwa tidak ada luka yang terjadi di kaki apd/
para pekerja atau crew di atas kapal.
Sepatu ini terbuat dari kulit dipadukan
dengan metal, di bagian bawahnya terbuat

6) Alat pelindung badan / apron /coverall


/ protective clothing

Arti coverall itu sendiri adalah Sebuah


pakaian pelindung longgar dikenakan di
atas pakaian lainnya. Pakaian pelindung
adalah coverall yang melindungi tubuh 7) Self-contained breathing apparatus
anggota awak dari bahan- bahan
berbahaya seperti minyak panas,air, Self-contained breathing apparatus adalah
percikan pengelasan, dan pekerjaan alat bantu pernafasan yang digunakan oleh
berbahaya lainnya. Hal ini dikenal pekerja saat memasuki ruangan yang
‘dangri’ or ‘boiler suit’. kadar oksigenya berkurang. Masker ini
disebut self- contained karena tidak
bergantung pada persediaan udara jarak
jauh, misalnya dari selang panjang. Alat
yang bersifat resisten terhadap api ini
Gambar 2. 6 Coverall memberikan udara layak untuk bernafas
dalam kondisi hidup-mati atau IDLH
Sumber: https://indonesian.alibaba.com/product-
(immediate danger to life and health)
detail/100-cotton-ppe- personal-protective-
equipment-safety-workwear-coverall-for-mining- melalui tabung udara bertekanan, yang
workers.apd/ dibawa sendiri oleh pekerja.
9

(Permenaker) Nomor: 03/Men/1998)


Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970
Gambar 2. 7 Self-contained breathing apparatus
tentang keselamatan kerja, kecelakaan
Sumber: http://aquamaristrading.com/safety- kerja adalah suatu kejadian yang tidak
equipments/ diduga semula dan tidak dikehendaki,
yang mengacaukan proses yang telah
diatur dari suatu aktivitas dan dapat
2. Pengertian Kecelakaan Kerja menimbulkan kerugian baik korban
manusia maupun harta benda. Dapat di
Menurut (OHSAS 18001, 1999) dalam tarik kesimpulan bahwa kecelakaan kerja
Shariff (2007), kecelakaan kerja adalah yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang
suatu kejadian tiba-tiba yang tidak terjadi pada manusia tersebut yang
diinginkan yang mengakibatkan kematian, menimbulkan kerugian pada dirinya.
luka-luka, kerusakan harta benda atau 3. Pengertian Kapal
kerugian waktu. Kecelakaan kerja adalah
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan Di dalam Peraturan Pemerintah No. 17
tidak diduga semula yang dapat tahun 1988 tentang Penyelenggaraan dan
menimbulkan korban jiwa dan harta benda Pengusahaan Pengangkutan Laut, yang
(Peraturan Menteri Tenaga Kerja disebut
dengan kapal adalah “alat apung dengan kerja di atas kapal, dalam hal ini para
bentuk dan jenis apapun.” dalam Undang- awak kapal banyak yang masih belum
undang no. 17 tahun 2008 mengenai memahami sepenuhnya tentang
Pelayaran, yang pentingnya penggunaan alat keselamatan
menyebutkan Kapal adalah “kendaraan air kerja pada saat sedang melaksanakan
dengan bentuk dan jenis tertentu, yang tugas di atas kapal yang mengakibatkan
digerakkan dengan tenaga angin, tenaga banyak resiko-resiko yang mungkin terjadi
mekanik, energi lainnya, ditarik atau yang dapat membahayakan para crew di
ditunda. pasal 309 Kitab Undang-undang atas kapal. Dalam hal ini penulis tertarik
Hukum Dagang (KUHD) yang untuk meneliti kapal
menyebutkan kenapa para crew
sebagai “ala
bergerak, misalnya mesin penyedot kurangnya memiliki kesadaran untuk
lumpur atau mesin penyedot pasir. Dari senantiasa menggunakan alat keselamatan
pengertian di atas dapat di tarik kesimpula pada saat melaksanakan tugas di atas
bahwa kapal adalah alat atau kendaraan kapal yang mana nantinya di harapakan
air yang dapat di gerakan dengan tenaga dapat mengurangi angka kecelakaan kerja
angin mekanik atau tenaga lainnya. yang terjadi di atas kapal, dan dapat
B. Kerangka Penelitian meningkatkan kesadaran para crew
tentang penggunaan alat keselamatan
kerja pada saat sedang bertugas di atas
Implementasi penggunaan safety
kapal.
equipment untuk menghindari kecelakaan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Sebagai penerapan pengetahuan yang


Dalam penelitian ini, penulis
telah didapat selama menimba ilmu di
menggunakan jenis penelitian deskriptif
Politeknik Pelayaran Surabaya, maka
kualitatif. Dimana tujuan dari penelitian
setiap taruna diwajibkan melaksanakan
ini adalah menggambarkan secara
praktek laut di perusahaan-perusahaan
sistematis atau suatu kenyataan mengenai
pelayaran yang telah bekerja sama dengan
permasalahan penerapan safety equipment
Politeknik Pelayaran Surabaya untuk
kapal.
penempatan taruna- taruni diatas kapal-
Menurut Bungin (2011:6) mengatakan
kapalnya, sehingga dalam penyusunan
penelitian kualitatif dalam menangkap
penelitian ini, data yang diambil oleh
fakta atau fenomena-fenomena sosial,
penulis berasal dari pengalaman,
melalui pengamatan di lapangan,
pengamatan dan observasi yang dialami
kemudian menganalisanya dan kemudian
oleh penulis saat melaksanakan praktek
berupaya melakukan teorisasi berdasarkan
diatas kapal yang penulis tempati. Untuk
apa yang diamati itu. Dengan
mendapat data-data informasi di lapangan,
permasalahan- permasalahan yang
penulis melakukan penelitian ketika
ditemui, penulis menggunakan metode
melaksanakan praktek laut selama 1 tahun
kualitatif supaya mempunyai makna yang
di kapal Logindo Energy.
sama dan alami seperti data yang diteliti.
pengamatan langsung terhadap objek yang
diteliti dan informasi yang diperoleh
Selama penelitian tersebut peneliti akan
penulis melalui buku yang berkaitan
mengamati tentang penggunaan safety
dengan penelitian ini. Adapun data yang
equipment yang dipergunakan sehari-hari
diperoleh dari
saat beraktivitas kerja di atas kapal.
sumber-sumber ini sebagai berikut :

C. Sumber Data dan teknik


pengumpulan data
1. Sumber data
a. Data Primer

Menurut Riduwan (2003:34), data ialah


Menurut Maulidi (2016) Data primer
bahan mentah yang perlu diolah sehingga
adalah sumber data penelitian yang
menghasilkan informasi atau keterangan,
diperoleh secara langsung dari sumber
baik kualitatif maupun kuantitatif yang
aslinya yang berupa wawancara, jajak
menunjukkan fakta. Berdasarkan cara
pendapat dari individu atau kelompok
memperolehnya, data yang diperoleh
(orang) maupun hasil observasi dari suatu
selama penelitian sebagai pendukung
obyek, kejadian atau hasil pengujian
tersusunnya penulisan penelitian ini.
(benda). Dengan kata lain, peneliti
Jenis dan sumber data yang diperlukan
mendapatkan datanya melalui observasi
dan dipergunakan dalam penyusunan
atau pengamatan yang dilakukan peneliti
karya ilmiah penelitian ini merupakan
kepada objek penelitian khususnya
informasi yang diperoleh penulis melalui
16

penerapan safety equipment.


interview), observasi partisipasi
(participant observer). Suatu
b. Data Sekunder
pengumpulan data harus didukung teknik
yang tepat dan disertai dengan
Menurut (Maulidi: 2016). Data sekunder
pelaksanaan yang sistematis. Karena
adalah sumber data penelitian yang
dengan hal tersebut data yang diperoleh
diperoleh melalui media perantara atau
akan lebih lengkap, obyektif dan dapat
secara tidak langsung yang berupa buku,
dipertanggung jawabkan, sehingga dalam
catatan, bukti yang telah ada, atau arsip
penyajiannya akan memberikan suatu
baik yang dipublikasikan maupun yang
gambaran yang benar. Oleh sebab itu,
tidak dipublikasikan secara umum.
penelitian ini menggunakan teknik
Dengan kata lain, peneliti membutuhkan
pengumpulan data sebagai berikut.
pengumpulan data dengan cara
a. Observasi
berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian,
pusat arsip atau membaca banyak buku
Observasi merupakan suatu teknik
yang berhubungan dengan penelitiannya
pengumpulan data yang didasarkan pada
2. Teknik pengumpulan data
pengamatan-pengamatan yang dilakukan
langsung terhadap obyek penelitian,
Menurut Bungin (2011:79) pengumpulan dalam hal ini adalah penerapan Safety
data kualitatif menggunakan metode equipment bagi awak kapal guna
pengamatan yang umumnya digunakan mengurangi kecelakaan kerja.
dari tradisi kualitatif seperti wawancara
bertahap dan mendalam (in-depth
mengerti tentang implementasi Safety
Equipments di atas kapal yaitu nakhoda
Dalam melakukan observasi peneliti
dan perwira senior yang ada ditas kapal.
menggunakan observasi partisipasi
Wawancara mendalam secara umum
dimana peneliti dalam melakukan
adalah proses memperoleh keterangan
pengumpulan data melalui observasi
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
terhadap objek pengamatan dengan
jawab sambil bertatap muka antara
langsung hidup bersama, merasakan serta
pewawancara dan informan atau orang
berada dalam aktivitas kehidupan objek
yang diwawancarai, dengan atau tanpa
pengamatan menurut Bungin (2011:119).
menggunakan pedoman (guide)
Dan peneliti akan melakukan observasi
wawancara, di mana pewawancara dan
dengan mengamati penerapan alat safety
informan terlibat dalam kehidupan sosial
equipment yang digunakan para awak
yang relatif lama (Bungin: 2011:111).
kapal saat dilapangan.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk
b. Wawancara
menemukan permasalahan lebih terbuka,
dimana pihak yang diajak wawancara
Dalam melakukan wawancara peneliti
adalah awak kapal yang mengerti tentang
menggunakan metode wawancara
safety equipment di atas kapal.
mendalam (indepht intervew). Wawancara
Tohirin (2012:65) menyatakan Dalam
dilakukan bersama narasumber yang
melakukan wawancara, peneliti boleh
17

menggunakan 3 pola pendekatan sebagai berikut.


arsip dan dokumen-dokumen yang berada
di kapal yang berhubungan dengan obyek
1) Dalam bentuk percakapan informal
yang sedang diteliti. Dari teknik
yang dilakukan secara spontanitas, santai,
pengumpulan data seperti diatas penulis
tanpa pola atau arah yang ditentukan
berharap data yang terkumpul akan lebih
sebelumnya.
akurat karena berasal langsung dari obyek
2) Menggunakan lembaran berisi garis
yang diteliti.
besar pokok-pokok, topik atau masalah
D. Teknik Analisis Data
yang dijadikan pegangan dalam
melakukan wawancara.
Analisis data adalah proses mencari dan
3) Menggunakan daftar pertanyaan menyusun secara sistematis data yang
(pedoman wawancara) yang lebih diperoleh dari hasil wawancara, catatan
terperinci, tetapi bersifat terbuka yang lapangan dan bahan-bahan lain sehingga
telah dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat mudah dipahami dan temuannya
akan diajukan menurut urutan pertanyaan dapat diinformasikan kepada orang lain
yang telah dibuat. (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).
c. Dokumentasi Terdapat langkah- langkah dalam
menganalisis data:
Dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data dengan memanfaatkan

1. Data yang terkumpul dikategorikan dan


dipilah-pilah menurut jenis datanya.
2. Melakukan seleksi terhadap data yang
dianggap data inti yang berkaitan
langsung dengan permasalahan dan yang
hanya merupakan data pendukung.
3. Menelaah, mengkaji dan mempelajari
lebih dalam data tersebut kemudian
melakukan interpretasi data untuk mencari
solusi dalam permasalahan yang diangkat
dalam penelitian. Pada penelitian
kualitatif ini, analisis data dilakukan
semenjak awal penelitian. Pengamatan
dilaksanakan di salah satu kapal niaga
yang akan dilaksanakan pada saat praktek
layar
dapat merasakan semua hal yang terjadi
BAB IV
selama penulis melaksanakan penelitian.
Berikut akan diuraikan mengenai data-
HASIL PENELITIAN DAN data kapal. Kapal MV. Logindo Enrgy
PEMBAHASAN mempuyai trayek atau route yang tidak
tetap atau trumped ship, dimana route
yang ditempuh berubah-ubah tergantung
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
pencarter.
Sesuai dengan judul yang diangkat “
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN B. Penyajian Data
SAFETY EQUIPMENT UNTUK
MENGHINDARI KECELAKAAN
Selama melaksanakan penelitian, penulis
KERJA
mengumpulkan data – data kecelakaan
DI ATAS KAPAL MV.LOGINDO
kerja saat melaksanakan penelitian di MV.
ENERGY ” maka sebagai deskripsi data,
Logindo Energy. Berikut adalah daftar
akan dijelaskan tentang keadaan
tabel kecelakaan kerja yang terjadi di MV.
sebenarnya yang terjadi di kapal. Dengan
Logindo Energy.
deskripsi ini mengharapkan agar pembaca
pemakainan safety equipment penulis saat
Penulis ketika melaksanakan penelitian bekerja sehari - hari di kapal MV Logindo
juga mengambil beberapa gambar selama Energy. Gambar nomor 9.10 adalah safety
aktivitas kerja di kapal berlangsung. equipment yang
Gambar pada nomor 9, nomor 10 adalah
kapal.
Tetapi masih ditemukan kecelakaan kerja
digunakan ketika melaksanakan aktivitas yang di akibatkan kurang disiplinnya
atau kerja harian. Semua sesuai standart awak kapal menggunakan safety
seperti, helm, kacamata, kaos tangan, equipment. Kecelakaan kerja yang terjadi
sepatu dan coverall. di kapal MV.Logindo Energy
penyebabnya bukan hanya kurangnya
C. Analisis Hasil Penelitian
disiplin namun ada juga penyebab lain
Dari tabel kecelakaan kerja yang terjadi di seperti saat keadaan darurat, dimana para
MV. Logindo Energy. Ketika akan awak kapal biasanya kurang
melakukan aktivitas sehari–hari atau saat memperhatikan safety equipmentnya dan
akan bekerja Kepala kerja selalu langsung menuju ke tempat darurat
mengingatkan kepada awak kapal untuk tersebut. Dari tabel di atas juga
selalu menggunakan perlengkapan safety menunjukan bukan hanya tidak
equipment saat akan melakukan aktivitas menggunakan safety equipment
dan setiap 1 minggu sekali Nakhoda atau kecelakaan kerja terjadi. Kecelakaan kerja
officer di atas kapal MV.Logindo Energy juga terjadi akibat kurangnya konsentrasi
melaksanakan safety meeting untuk awak kapal saat bekerja di kapal.
mengiatkan kembali tentang resiko Menurut hasil wawancara ditemukan.
pekerjaan di atas kapal dan pentingnya Pada dasarnya seluruh awak kapal
penggunaan safety equipment di atas mengerti tentang pentingnya penggunaan
22

safety equipment, tujuan dari penggunaan kelancaran pengoprasian kapal dan


safety equipment dan faktor penyebab mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
kecelakaan itu bisa terjadi . Akan tetapi Hal ini harus diperhatikan dan diterapkan
kecelakaan kerja masih terjadi ketika di dengan baik karena pekerjaan di kapal
lapangan. Kurangnya sosialisasi ataupun sangat berbahaya dan dapat
arahan dari Nakhoda dan perusahaan serta mengakibatkan cacat tubuh ataupun
kurangnya persediaan safety equipment kematian.
untuk awak kapal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan
Penerapan safety equipment saat bekerja penulis, penerapan safety equipment
di kapal merupakan suatu hal yang harus berpengaruh besar dalam kegiatan yang
diperhatikan oleh setiap awak kapal demi ada dikapal. Saat bekerja
kelancaran saat bekerja awak kapal
dituntut untuk mematuhi segala peraturan
yang ditetapkan di kapal. Ditempat
sehari-hari di kapal penulis menemukan
penulis praktek penggunaan safety
bukan hanya penerapan safety equipment
equipment pada awalnya di sepelekan.
saja yang harus di perhatikan dalam
Tetapi saat penulis menerapkan
bekerja, namun ada beberapa hal yang
penggunaan safety equipment di kapal,
juga harus di perhatikan saat bekerja
seluruh awak kapal mulai membenahi
sehari-hari yaitu:
safety equipmentnya masing–masing.
1. Kesadaran awak kapal dalam Perusahaan sehaharusnya memberi
penggunaan safety equipment petunjuk dan arahan kepada awak kapal
mengenai petunjuk penggunaan safety
2. Fokus dan kewaspadaan saat bekerja
equipment dan menyediakan safety
equipment untuk awak kapal. Akan tetapi
Hal diatas merupakan faktor penyebab hal itu tidak dilakukan oleh pihak
kecelakaan kerja yang sering terjadi di perusahaan. Ketika menanyakan masalah
kapal. Ketika ditelusuri penulis, awak ini kepada officer yang terkait dengan
kapal yang mengalami kecelakaan kerja inventaris. Pihak kapal selalu mengajukan
tersebut mereka memudahkan suatu permintaan barang kepada perusahaan,
pekerjaan dan kurangnya fokus ketika tetapi respons oleh pihak perusahaan
melaksanakan pekerjaan sehari–hari. sangatlah lamban. Pada akhirnya mereka
membeli safety equipment dengan biaya
Di atas kapal suatu proses kegiatan kerja
pribadi.
sangat dibutuhkan kedisiplinan dan
Dari semua pengamatan yang diambil
keterampilan oleh awak kapal. Mengingat
oleh penulis, dapat dikatakan bahwa awak
kebanyakan kecelakaan terjadi pada awak
kapal beraktivitas dan bekerja sehari –
kapal baru yang belum terbiasa
hari hanya menggunakant safety
menggunakan safety equipment.
equipment yang ada dan rules yang
Ketidaktahuan tentang medan di kapal
mereka tahu.Sampai perusahaan
atau ketidaktahuan cara mencegah dan
memberikan sosialisasi dan sedikit
mengetahui tentang adanya resiko bahaya
menekan tentang penggunaan dan rules
tersebut. Demi meningkatkan kualitas dan
safety equipment, serta perusahaan
23

mensupply safety equipment pada awak kapal.


1. Bagi anak buah kapal

BAB V PENUTUP a) Mematuhi dan melaksanakan


A. Kesimpulan peraturan mengenai penerapan safety
equipment.
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil
b) Pastikan safety equipment terpasang
analisa data serta pembahasan dapat di
dengan benar dan berfungsi dengan baik.
simpulkan,
c) Sebelum melaksanakan kerja, lakukan
1. Pada dasarnya awak crew di atas
briving terlebih dahulu.
kapal mengerti akan pentingnya
penerapan safety equipment saat d) Saling mengingatkan antara anak
melaksanakan kerja di atas kapal,tapi pada buah kapal tentang penerapan safety
penerapanya masih banyak awak crew equipment ataupun medan-medan yang
yang menyepelekan penggunaan safety berbahaya.
equipment pada saat bekerja. e) Fokus dalam bekerja.
2. Dengan di adakanya safety meeting f) Waspada dan berhati-hati saat bekerja
setiap minggu perwira memberikan arahan di tempat yang berbahaya.
untuk selalu melaksanakan tugas sesuai
SOP yang berlaku dengan menggunakan g) Apabila safety equipment tidak
safety equipment yang baik dan benar dan berfungsi semestinya atau rusak segera
dengan teguran- teguran kecil apabila di laporkan ke Bosun ataupun Chief Officer.
dapati crew yang bekerja tidak sesuai SOP 2. Bagi perusahaan pelayaran
yang berlaku itu akan sangat efektif
a) Perusahaan memberi perintah kepada
meningkatkan kesadaran awak crew di
perwiranya untuk memantau dan
atas kapal akan pentingnya penggunaan
mengawasi anak buah kapal dalam
safety equipment pada saat melaksanakan
penerapan safety equipment dan saat
kerja di atas kapal guna untuk mencegah
bekerja ditempat berbahaya.
hal-hal yang tidak diinginkan.
b) Perusahaan harus selalu menyiapkan
B. Saran
dan mensupply safety equipment
Dalam hal ini penulis penulis akan
kepada anak buah kapal.
memberi saran-saran yang sekiranya dapat
bermanfaat dan sebagai masukkan guna c) Perusahaan selalu memberi
memperbaiki masalah tentang penerapan penyuluhan kepada awak kapal tentang
safety equipment. Adapun saran-saran pentingnya penggunaan safety equipment
yang ingin penulis sampaikan adalah saat bekerja.
sebagai berikut,
Daftar Pustaka Diambil kembali dari e-jurnal:
http://www.e-
Asri, S., Indri, S., & And, J. I. (2014, 11). jurnal.com/2014/11/pengertian-
Analisa Pengaruh Penggunaan Alat kecelakaan-kerja.html ( Diakses pada
Pelindung Diri (APD) Terhadap tanggal 26 mei 2019 )
Allowance Proses Kerja Pemotongan Basic Safety Training. Surabaya : Balai
Kayu (Studi Kasus: PT. PAL Indonesia). Pendidikan dan Latihan Pelayaran Dasar
Surabaya.(2007) .com/peraturan-kesehatan-dan-
Bungin, B. (2011). PENELITIAN keselamatan- kerja/permenakertrans-no-
KUALITATIF KOMUNIKASI, 08-tahun-2010-tentang-alat-pelindung-
EKONOMI, KEBIJAKAN PUBLIK, DAN diri. Diakses pada tanggal 27 mei 2019
ILMU SODIAL LAINNYA. Jakarta: http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/n
KENCANA PRENADA MEDIA tsc.htm. Diakses pada tanggal 28 juni
GROUP. 2019
https://www.kajianpustaka.com/2017/12/p
engertian-jenis-penyebab-pencegahan- Maulidi, A. (2016, Oktober 19).
kecelakaan-kerja.html pengertian data primer dan data
definisi pengertian faktor kecelakaan sekunder. Diambil kembali dari
kerja. (2015, 07). Diambil kembali dari kanalinfo.web.id:
definisi- pengertian.com: http://www.kanalinfo.web.id/2016/10/pen
http://www.definisi- gertian- data-primer-dan-data-
pengertian.com/2015/07/definisi- sekunder.html. Diakses pada tanggal 26
pengertian- faktor-kecelakaan-kerja.html. mei 2019
Diakses pada tanggal 26 mei 2019 Nueralim. (2002). Alat- alat penyelamat (
komara.weebly.com:http://komara.weebly life safving appliance and arragemant ).
Pengetahuan dan Teknologi Kelautan,
kapal article.
OHSAS. (2007). Ahli K3 Umum. Dari RE Prastika
nsai: (2016)//digilib.uinsby.ac.id/13277/5/Bab
https://www.nsai.ie/getattachment/Our- %202.pdf.Diakses pada tanggal 27 Mei
Services/Certification/Management- 2019
Systems/OHSAS-18001/MD-19-02-Rev- Sedarmayanti & Hidayat, S. (2011).
4-- OHSAS-18001-Occupational-Health- Metodologi penelitian. Bandung: Mondar
and-Safety.pdf.aspx ( Diakses pada Maju Tofan Agung Eka Praseya, Y. A.
tanggal 25 Mei 2019 ) (2016). Gambaran Penggunaan Alat
Peraturan Menteri tenaga kerja dan Pelindung Diri
transmigrasi Republik Indonesia (2010). Pekerja Bongkar Muat Petikemas PT.X
Alat Pelindung Diri, Fungsi dan Jenis Surabaya. Journal of Industrial Hygiene
Alat Pelindung Diri nomor and Occupational Health, JIHOH article.
PER.08/MEN/VII/2010. Tim Penyususn (2015), Basic Safety
Rachmat Tjahjanto, I. A. (2016). Analisis Training, Surabaya : Politeknik Pelayaran
Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja Surabaya.
Di atas Kapal MV. CS Brave. Jurnal Ilmu

You might also like