You are on page 1of 16

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.

1 (2012)

Hubungan Antara Body Dissatisfaction Ibu dan Body Dissatisfaction Anak


Perempuan

Luki Evahani
Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya

Abstract. Body dissatisfaction can be predicted that the mother had an impact on their children
because the mother is not happy with her body will communicate such dissatisfaction with her
children, so it can make children become dissatisfied with her body (Ogden, 2007). But this
mother's body dissatisfaction can affect the child's body dissatisfaction if the mother and child
have a good relationship. Mother and child relationship can be measured based on the closeness
between mother and child, mutual communication, appreciation, togetherness, understanding
and support from the mother, and the mother trust to her child's. Measurement of maternal and
child relationship using the aspect of Konopka (in Shofiana, 2005). Body dissatisfaction of
mothers and children can be measured using a questionnaire Body Shape Questionnaire (BSQ),
which measures the level of attention to the feelings of obese subjects.This study aims to
determine the relationship between mother body dissatisfaction and daughter body
dissatisfaction with a controlling relationship between mother and child. Respondents of this
research are two of 60 female students of Faculty of Psychology, University of Surabaya aged
18-21 years who have a body mass index (BMI) in the normal category and 60 mothers of
subjects aged 40-60 years.Based on the results of the study, body mass index (BMI) mothers
are mostly located on level one of obesity. Also the women subjects (55%) and children
(68.3%) had medium levels of body dissatisfaction. The test results by using partial correlation
techniques stating there is a significant relationship between mother body dissatisfaction and
child's body dissatisfaction with a controlling mother and child relationship (r = .3864, sig =
.003 <.05). This suggests that mother's body dissatisfaction was significantly correlated with
the child's body dissatisfaction without significant influence from the quality of mother and
child's relationship.

Key words: Mother body dissatisfaction, child's body dissatisfaction, mother and child
relationships, body mass index (BMI).

Abstract. Body dissatisfaction yang dimiliki ibu diprediksi dapat berdampak pada anaknya
karena ibu yang tidak puas dengan tubuhnya akan mengomunikasikan ketidakpuasan tersebut
kepada anaknya, sehingga dapat membuat anak menjadi tidak puas terhadap tubuhnya (Ogden,
2007). Namun body dissatisfaction ibu ini dapat memengaruhi pada body dissatisfaction anak
jika relasi antara ibu dan anak baik. Relasi ibu dan anak dapat diukur berdasarkan kedekatan
antara ibu dan anak, komunikasi timbal balik, penghargaan dari ibu, kebersamaan dengan ibu,
pengertian dan dukungan dari ibu, dan kepercayaan ibu kepada anak. Pengukuran relasi ibu dan
anak menggunakan aspek dari Konopka (dalam Shofiana, 2005). Body dissatisfaction ibu dan
anak dapat diukur menggunakan angket Body Shape Questionnaire (BSQ) yang mengukur
tingkat perhatian subyek terhadap perasaan kegemukan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan body dissatisfaction ibu dan body dissatisfaction anak perempuan
dengan mengendalikan relasi ibu dan anak. Responden penelitian ini ada dua yaitu 60
mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya yang berusia 18-21 tahun yang memiliki
indeks massa tubuh (IMT) pada kategori normal dan 60 ibu dari subjek yang berusia 40-60
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

tahun. Berdasarkan hasil penelitian, Indeks massa tubuh (IMT) ibu sebagian besar berada pada
taraf obesitas satu. Selain itu diketahui sebagian besar subjek penelitian ibu (55%) dan anak
(68.3%) memiliki tingkat body dissatisfaction sedang. Hasil pengujian dengan menggunakan
teknik korelasi parsial menyatakan ada hubungan yang signifikan antara body dissatisfaction
ibu dan body dissatisfaction anak dengan mengendalikan relasi ibu dan anak (r= .3864, sig=
.003<.05). Hal ini menunjukkan bahwa body dissatisfaction ibu berkorelasi secara signifikan
dengan body dissatisfaction anak tanpa adanya pengaruh yang bermakna dari baik buruknya
relasi ibu dan anak.

Kata kunci: Body dissatisfaction ibu, Body dissatisfaction anak, relasi ibu dan anak,
indeks massa tubuh (IMT).

Pada masa remaja, perempuan sangat


Perkembangan masa remaja memperhatikan jasmaninya dan menjadi
merupakan masa peralihan dan perubahan khawatir bila bentuk tubuhnya tidak sebagus
dalam masa transisi dari kanak-kanak menuju bentuk tubuh teman sebayanya. Kondisi ini
dewasa. Pada masa ini para remaja memiliki membuat para remaja banyak yang
pemikiran dan tingkah laku yang belum jelas mengalami ketidakpuasan terhadap sosok
sehingga para anak remaja ini menampilkan tubuh yang dimilikinya yang biasa dikenal
diri yang tidak sebenarnya seperti dengan istilah body dissatisfaction
menampilkan seakan-akan sudah menjadi (Soesilowindradini, 2005). Perempuan yang
dewasa, namun sebenarnya secara mental mengalami body dissatisfaction meningkat
belum matang dan belum siap menerima dari tahun ke tahun. Menurut data yang ada
keadaan dirinya yang sudah berubah menjadi pada tahun 1973 di Amerika, hanya 25%
dewasa (Hurlock, 1999). perempuan saja yang mengalami body
Menurut Havighurst (dalam dissatisfaction (Robinson, disitat dalam
Soesilowindradini, 2005), salah satu tugas Suprapto 2006), sedangkan pada tahun 1986,
masa remaja yang penting adalah menerima jumlah perempuan yang mengalami body
keadaan fisiknya yang mengalami perubahan. dissatisfaction meningkat menjadi 38% dan
Perubahan yang terjadi pada remaja ini terus meningkat hingga 56% pada tahun 1997.
membuat mereka sangat memperhatikan Berdasarkan data ini, maka tidak dipungkiri
setiap bagian fisiknya yang sedang separuh dari populasi perempuan dewasa dan
berkembang. Remaja tertarik dan berminat remaja mengalami body dissatisfaction.
dengan segala bentuk hal yang berkaitan Gambaran dari perilaku remaja yang
dengan penampilan seperti bentuk tubuh mengalami body dissatisfaction adalah rasa
hingga baju yang digunakannya. Menurut yang selalu tidak puas terhadap bentuk
Hurlock (1999), sebagian remaja saat ini sulit tubuhnya, mulai dari bentuk tubuh, bagian
untuk menerima keadaan fisiknya karena paha, perut, dan lengan. Adanya hal ini
sejak masa kanak-kanak mereka telah membuat mereka seringkali menghabiskan
mempunyai konsep pemikiran tentang waktu berjam-jam untuk memikirkan
penampilan diri yang baik. mengenai penampilan dan berat badan mereka
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

yang tidak sesuai dengan berat badan yang obat-obat pelangsing yang dibelikan
mereka inginkan (Brehm, 1999). mama. Namun semuanya itu sia-sia
aja. Menurutku kok badan ini tetep
Perasaan mereka sedih dan bingung aja gak berubah ya (S, 25
karena memiliki badan kurang bagus Agustus 2010)
dibandingkan dengan model bentuk tubuh
yang sering muncul di media massa yang Menurutku, aku ini bukanlah wanita
selalu memperlihatkan bentuk tubuh yang yang menarik aku ini gendut karena
bentuk badanku yang kurang
langsing dan indah. Mereka merasa tidak langsing dan di keluarga aku juga
memenuhi standar kecantikan masyarakat, selalu dihina-hina karena badanku
merasa tidak berharga (Gideon, disitat dalam yang gendut walaupun sebenarnya
Suprapto, 2007). Keadaan seperti ini mama memiliki badan yang lebih
mendorong mereka untuk membentuk tubuh besar, namun mama seringkali
mengkritik aku. Bisa dilihat dari
menjadi bentuk yang diinginkan seperti berat badanku 58 kg berat banget
melakukan olahraga, diet ketat, puasa, dan yah, trus tinggiku lho cuma 162cm,
bahkan ada yang minum obat pencahar jadi aku merasa bahwa aku
(Mappiare, 1993). bukanlah orang yang menarik lagi
Survei awal yang dilakukan oleh di hadapan teman laki-lakiku. Aku
merasa tersiksa karena aku harus
peneliti berupa wawancara yang dilakukan menjaga pola makan, berolahraga
kepada empat subyek yang terdiri dari dua ibu agar bentuk badanku ini perlahan-
dan 2 orang remaja yang berumur 18 tahun lahan bisa terlihat bagus di hadapan
yang memiliki pendapat bahwa tubuh mereka teman-teman lakiku namun
saat ini jauh dari sosok tubuh yang ideal, semuanya itu aku lakukan biar aku
mempunyai badan yang langsing.
padahal berat badan S tergolong dalam ( A, 27 September, 2010)
kategori normal sesuai dengan IMT.
Menurutnya ada bagian-bagian tertentu dalam Dari kutipan di atas, subjek memiliki
tubuhnya yang lebih menonjol, sehingga tidak body dissatisfaction walaupun berat badan
seimbang antara bagian tubuh yang satu tidak menunjukkan hal yang mendukung
dengan yang lain. pernyataan. Body dissatisfaction yang
Menurut aku badan ini bisa dibilang
gendut, beratku 52 kg dan tinggiku
dimiliki ini menyebabkan mereka untuk
cuma 148 cm. Badan ini kok rasanya menjaga tubuhnya agar indah dan menarik
gendut banget, trus mama juga bagi teman laki-lakinya, sehingga mereka
bilang gitu karena dulu waktu mama melakukan diet, menjaga pola makan,
masih abg bentuk badannya bagus, berolahraga, dan meminum obat pelangsing.
nah sekarang bentuk badan saya
sangat berbeda, yang berarti jauh
Ada banyak faktor yang turut
dari ideal. Seperti saja dilihat dari mendorong remaja memiliki body
bagian tangan aja gak sama ama dissatisfaction seperti adanya peran media
bagian perut, tanganku ini terlalu massa yang selalu menampilkan bentuk-
besar selain itu, aku juga terlihat bentuk tubuh yang ideal dan indah melalui
agak gemuk. Padahal aku uda diet
mati-matian kayak cuma makan satu
majalah, televisi, dan iklan-iklan yang ada di
kali satu hari, trus juga uda minum sepanjang jalan raya (Ruutel, disitat dalam
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

Suprapto, 2007). Selain itu, faktor yang juga Karena usia saya yang sudah tua ini
sangat berpengaruh tehadap body saya banyak pengalaman. Dulu
bentuk tubuh saya memang gak
dissatisfaction yang dimiliki anak adalah ibu. seberapa langsing tapi masik
Berdasarkan survei awal, anak mengalami enaklah diliat, tapi sekarang uda
body dissatisfaction dikarenakan adanya gak banget. Sekarang banyak
kritikan negativ dari ibu terhadap bentuk timbunan lemak di siku tangan saya,
tubuh yang dimiliki anak dan juga melalui kaki saya apa lage di perut ini. Jadi
saya ya harus diet gitu gak makan
perilaku ibu yang menunjukkan mengalami malem ato puasa kalo ekstrem
ketidakpuasan tubuh. Selain itu ibu juga banget naiknya. Sekarang aja berat
memberikan dorongan agar anak memiliki gak turun-turun masik 60 kg tapi
badan yang bagus sama seperti ibunya saat tingginya juga segini-segini aja
dahulu serta membelikan obat pelangsing cuma 156 cm. Sekarang ini saya
orang yang gendut gak kayak dulu
kepada anak agar dapat memiliki bentuk lagi. Makanya saya ini nyesel
tubuh yang bagus. Body dissatisfaction kenapa sewaktu muda dulu saya gak
yang dimiliki anak perempuan ini juga dapat kurus aja, jadi kalo tua nanti kan
terjadi karena adanya ktikan dari ibu yang gak gendut-gendut banget
tidak bisa menerima keadaan fisiknya pada berubahnya kayak sekarang ini.
Adanya pengalaman ini maka saya
saat ini. Mereka ingin memiliki bentuk badan membiasakan anak saya biar jadi
ideal sesuai dengan harapan masyarakat. orang yang kurus biar kalo tua nanti
Hal ini sesuai dengan penelitian yang masik enak diliat gak kayak saya
dilakukan Dusek (1996) ketika remaja ini.( N, ibu dari, 4 Oktober, 2010)
mengalami perubahan fisik, psikologis remaja
Setiap minggu saya sudah
juga berubah. Sehingga pada saat anak melakukan olahraga rutin buat
mendapatkan kritikan dari ibu mengenai nurunin beratku ini masik 55 kg,
perubahan tubuhnya, remaja akan padahal tingginya cuma 165 cm,
membandingkan dirinya dengan orang lain jadi buat nurunin berat ini biar jadi
dan menilai tubuhnya sendiri, sehingga 50 kg saya pilih olahraga jogging
aja sambil renang seminggu sekali
menumbuhkan rasa ketidakpuasan tubuh pada tapi ya gitu buktinya kok gak turun-
remaja. Jadi body dissatisfaction yang turun ya. Apa lagi ini perut gak mau
dimiliki anak dapat terjadi karena pengaruh kecil-kecil gitu, betisnya juga gak
dari body dissatisfaction ibu yang ditunjukkan mau kecil-kecil sampe saya ini
melalui perilaku sehari-hari tentang bentuk pusing sendiri harus gimana lagi
buat kecilkannya. Jadi kalo saya
tubuh dan kritikan negativ dari ibu. pergi-pergi jadi gak pede kalo pake
Ibu yang memiliki body rok kan keliatan to. Jadi saya akali
dissatisfaction selalu menggambarkan bahwa pake celana yang gelap-gelap biar
tubuhnya memiliki bentuk yang jelek (tidak gak mencolok banget keliatannya.
ideal dengan ukuran badan yang ada pada Jadi sekarang saya ikut fitnes lho
buat kurusin ini badan sama bentuk
masyarakat). Sama dengan hal yang dirasakan biar badannya kayak dulu lagi kayak
oleh ibu N dan ibu L seperti kutipan di bawah badannya anak muda lagi. Ya
ini. memang capek tapi gak papa buat
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

isi waktu kosong juga kan gak ada menurunkan berat badannya. Adanya sikap
salahnya meski tua tapi tetep yang ditunjukkan ibu seperti memberikan
langsing.
( L, ibu dari A, 10 Oktober, 2010)
kritikan terhadap anaknya terkait dengan
bentuk tubuh anaknya, selalu mengutarakan
Melalui wawancara awal yang perasaan ketidakpuasan tubuh kepada anak,
dilakukan peneliti terhadap dua ibu yang melalukan berbagai upaya untuk mengurangi
memiliki body dissatisfaction. Pada saat ini ketidakpuasan tubuh pada tubuhnya dan anak
ibu memiliki usia yang tidak lagi muda perempuan membuat peneliti
mereka tetap memperhatikan hal-hal yang mempertimbangkan bahwa relasi antara ibu
berkaitan dengan perubahan jasmani seperti dan anak ketika ibu mengutarakan
badan yang sudah tidak sebagus dulu yang ketidakpuasan terhadap tubuh dapat
disertai dengan berubahnya berat badan yang memengaruhi body dissatisfaction pada anak
lebih daripada dulu. Berat itu terutama perempuannya.
berpusat pada daerah perut, serta pada bagian Kebiasaan yang dilakukan ibu
tubuh lain yang terdapat timbunan lemak merupakan faktor yang sangat penting dalam
seperti tangan, kaki, dan betis. Sesuai dengan memengaruhi body dissatisfaction yang
penelitian yang dilakukan Ogden (2007), dimiliki anak perempuannya karena ibu
ditemukan bahwa ibu yang tidak puas dengan sebagai orang yang memberikan persepsi
tubuh mereka, maka akan tentang body dissatisfaction yang dimilikinya.
mengomunikasikannya kepada anak Selain itu, sosok ibu juga sebagai model yang
perempuan mereka yang nantinya diamati oleh anak-anaknya setiap hari sangat
menyebabkan anak-anak perempuan diperlukan bagi pembentukan feminitas anak
mengalami body dissatisfaction. remaja putrinya (Kartono, 2005).
Pada survei awal terlihat bahwa Dalam proses modeling, anak akan
pengaruh dari ibu yang memiliki body memodel sikap ibu. Hal ini dikarenakan
dissatisfaction dapat terjadi secara langsung adanya persamaan jenis kelamin sehingga ibu
dan tidak langsung. Pengaruh langsung yang sulit memandang bahwa anak perempuannya
ditunjukkan ibu seperti memberikan kritikan sebagai sesuatu yang terpisah dari dirinya. Ibu
terkait dengan bentuk tubuh anak, memandang anak perempuan adalah bagian
membandingkan bentuk tubuhnya yang bagus dari dirinya yang diharapkan akan
dengan bentuk tubuh anaknya yang meneruskan cita-cita atau keinginannya serta
menurutnya kurang bagus serta membelikan tidak mengalami hal-hal buruk yang pernah
obat pelangsing. terjadi padanya (Chodorow, disitat dalam
Selain itu, pengaruh secara tidak Suprapto, 2007) Kedekatan relasi antara ibu
langsung juga dapat terjadi seperti ibu dan anak ini dapat membuat suatu hal yang
menceritakan bentuk tubuhnya yang bagus tidak bisa lepas begitu saja seperti ada
pada saat dahulu, ibu menunjukkan pepatah yang mengatakan like mother like
kepedulian yang lebih terhadap bentuk daughter, sehingga jika ibu memiliki body
tubuhnya seperti diet untuk tidak makan dissatisfaction maka diprediksikan anaknya
malam hingga puasa dan berolahraga untuk juga akan memiliki body dissatisfaction
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

karena apa yang dimiliki oleh ibunya akan ibu dan body dissatisfaction anak perempuan
diidentifikasi oleh anaknya (Peterson and dengan mengendalikan relasi ibu dan anak.
Robert, 2003). Relasi ini menjadi hal yang
penting karena ibu seringkali sebagai model Subjek Penelitian
identifikasi pertama bagi remaja putri dalam
hal menerima perubahan fisik dan Subjek dalam penelitian ini adalah Remaja
menyiapkan peran sebagai seorang yang berusia 18-21 tahun yang memiliki
perempuan . Sehingga anak perempuan indeks massa tubuh normal dan Ibu dari
melihat ibu sebagai model peran dan sumber subjek penelitian yang berusia 40-60 tahun.
penting informasi dan panduan bagi remaja,
tentang siapa mereka sebagai perempuan, Body Dissatisfaction Ibu dan Anak
bagaimana mereka harus merasa dan Perempuan
berperilaku sebagai perempuan serta
bagaimana mengukur tubuh mereka (Usmiani Body Dissatisfaction merupakan bagian dari
and Daniluk, 2007). body image. Definisi dari body dissatisfaction
Peran ibu yang memiliki body adalah perbedaan persepsi mengenai bentuk
dissatisfaction ini akan berdampak pada body tubuh aktual seseorang saat ini dengan bentuk
dissatisfaction anak karena ibu tubuh ideal menurut pemikiran yang telah
mengomunikasikan apa yang dialami kepada dibentuk oleh masyarakat (Forbes, Adam-
anak. Namun, semuanya itu juga dipengaruhi Curtis, Rade, & Jaberg, 2001).
dengan kualitas relasi antara ibu dan anak. Body dissatisfaction sebagai evaluasi
Jika ibu dan anak mempunyai relasi yang subjektif yang sifatnya negatif terhadap
baik, maka anak kemungkinan penampilan fisik, meliputi figur tubuh, berat
memperhatikan semua hal yang dilakukan badan dan pinggul (Stice & Shaw, 2002).
ibunya. Sebaliknya, jika ibu dan anak Ogden (2003) mendefinisikan body
memiliki relasi yang kurang baik, maka dissatisfaction merupakan perbedaan antara
segala sesuatu yang dilakukan ibunya persepsi seseorang terhadap ukuran tubuh
kemungkinan kurang mempunyai makna yang sesungguhnya saat ini dengan ukuran tubuh
berarti dalam hidupnya (Hurlock, 1994). yang ideal yang diinginkannya.
Body dissatisfaction yang disampaikan ibu
kepada anak akan dapat terjadi apabila ibu Aspek-aspek dalam body
dan anak memiliki relasi yang baik, dan dissatisfaction yang digunakan dalam
sebaliknya jika ibu dan anak mempunyai penelitian ini mengacu kepada penelitian yang
relasi yang kurang baik maka body diungkapkan oleh Cooper, (dalam Marchiella,
dissatisfaction yang disampaikan ibu pada 2009) yang mengembangkan Body Shape
anak tidak akan menjadi suatu yang Questionnare yang lebih dikenal dengan
bermakna. Fenomena tersebut sebutan BSQ untuk mengukur kepedulian
menyebabkan peneliti merasa tertarik untuk terhadap bentuk tubuh, khususnya mengenai
melihat hubungan antara body dissatisfaction pengalaman merasa gemuk. Aspek-aspek
tersebut meliputi: Distress yang disebabkan
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

preokupasi terhadap berat dan bentuk tubuh, sosialnya yang baru untuk menuju sebagai
malu untuk tampil di depan umum dan orang dewasa (Clarke-Sweart & Friedman,
menghindari aktifitas yang mengekspos 1987).
penampilan tubuh, perasaan kegemukan yang Selain perubahan yang
berlebihan setelah makan. terjadi dalam diri remaja, terdapat pula
perubahan dalam lingkungan seperti sikap
Indeks Massa Tubuh orang tua atau anggota keluarga lain, guru,
Indeks teman sebaya, maupun masyarakat pada
Massa Tubuh (IMT) adalah sebuah ukuran umumnya. Kondisi ini merupakan reaksi
berat terhadap tinggi badan yang umum terhadap pertumbuhan remaja. Remaja
digunakan untuk menggolongkan orang dituntut untuk mampu menampilkan tingkah
dewasa ke dalam kategori underweight laku yang dianggap pantas atau sesuai bagi
(kekurangan berat badan), overweight orang-orang seusianya. Adanya perubahan
(kelebihan berat badan) dan obesitas baik di dalam maupun di luar dirinya itu
(kegemukan). Metode perhitungan IMT telah membuat kebutuhan remaja semakin
disetujui oleh WHO dan dengan meningkat terutama kebutuhan sosial dan
menggunakan perhitungan ini, kisaran berat kebutuhan psikologisnya (Mappiare,1987).
badan menjadi lebih realistis. Rumus atau Perubahan kognitif, semua perubahan fisik
cara menghitung IMT sangat mudah, yaitu yang membawa implikasi perubahan
dengan membagi berat badan dalam kilogram emosional tersebut makin dirumitkan oleh
dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter fakta bahwa individu juga sedang mengalami
(kg/m²). perubahan kognitif. Perubahan dalam
kemampuan berfikir yang terjadi dalam waktu
IMT = berat (kg) yang singkat itu membawa akibat bahwa
tinggi(m2) fokus utama dari perhatian remaja adalah
dirinya sendiri.
Remaja Akhir Secara psikologis proses-proses dalam
Masa remaja merupakan masa transisi atau diri remaja semuanya telah mengalami
peralihan dari masa anak menuju masa perubahan, dan komponen-komponen fisik,
dewasa. Pada masa ini individu mengalami fisiologis, emosional, dan kognitif sedang
berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. mengalami perubahan besar.
Perubahan yang tampak jelas adalah Dewasa Madya
perubahan fisik. Pada masa ini tubuh
berkembang pesat, sehingga mencapai bentuk Dewasa madya merupakan seseorang
tubuh orang dewasa. Pada periode ini pula yang dikelompokkan dalam suatu rentang usia
remaja berubah secara kognitif dan mulai tertentu yang biasanya mereka disebut juga
mampu berfikir abstrak seperti orang dewasa. sebagai orang paruh baya. Menurut Hurlock
Pada periode ini juga remaja mulai (1994), dewasa adalah seseorang yang
melepaskan diri secara emosional dari orang memiliki rentang usia 40-60 tahun. Pada masa
tua dalam rangka menjalankan peran usia dewasa madya dapat diartikan sebagai
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

suatu masa menurunnya keterampilan fisik hidupnya. Jadi apa yang diajarkan oleh ibunya
dan semakin besarnya tanggung jawab. Pada maka akan diterima dengan baik oleh anaknya
masa ini adalah suatu periode yang membuat jika mereka mempunyai hubungan yang baik
perempuan menjadi sadar akan polaritas (Hurlock, 1994).
muda-tua dan semakin berkurangnya jumlah Relasi ini menjadi hal yang penting
waktu yang tersisa dalam kehidupan, suatu karena ibu seringkali sebagai model
masa ketika orang mencapai dan identifikasi pertama bagi remaja putri. Selain
mempertahankan kepuasan dalam karier, dan itu, ibu sebagai model peran dan sumber
suatu titik ketika individu berusaha penting informasi dan panduan bagi remaja,
meneruskan suatu yang berarti pada generasi tentang siapa mereka sebagai perempuan,
berikutnya. bagaimana mereka harus merasa dan
Relasi ibu dan anak berperilaku sebagai perempuan serta
Relasi ibu dan anak merupakan hal bagaimana mengukur tubuh mereka (Usmiani
yang penting dalam perkembangan identitas and Daniluk, 2007). Remaja putri memilih
remaja, dalam hal peran dan identitas gender, ibu sebagai model identifikasi ini dikarenakan
citra tubuh, dan harga diri (Kamptner, dalam ikatan antara ibu dan remaja putrinya unik
Wertheim dan Paxton, 1999). karena persamaan jenis kelamin diantara
Hal yang sama dilakukan penelitian mereka sehingga membuat persepsi ibu
oleh Smith et al (dalam Ogden, 2007) bahwa anak remaja putri adalah hal yang
menunjukkan hubungan yang dekat antara ibu tidak terpisahkan darinya (Chodorow, dalam
dan anak adalah relasi yang sudah tidak dapat Steedman,1987). Selain itu, penelitian yang
dipisahkan lagi yang terjadi pada remaja. Ibu dilakukan oleh Pipp et al (1985) menunjukkan
hadir sebagai model yang mempunyai peran bahwa remaja lebih suka berbagi informasi
penting bagi anak perempuan mereka. Anak dengan ibu mereka daripada ayah dikarenakan
yang memiliki relasi yang nyaman dengan sikap ibu yang cenderung lebih sering
orangtuanya, maka akan memiliki harga diri mengarahkan perbincangannya dengan anak
dan kesejahteraan emosional yang lebih baik. remajanya pada masalah sehari-hari yang
Hal ini dikarenakan ibu dapat melindungi masih dapat dimengerti oleh remaja putrinya.
anaknya dari tekanan emosional yang Dapat disimpulkan dari penelitian diatas
berkaitan dengan transisi dari masa anak-anak bahwa anak lebih mudah berkomunikasi
menuju masa dewasa (Santrock, 2002). dengan ibunya daripada sosok ayahnya
Relasi antara ibu dan anak dapat sehingga remaja putri memiliki relasi yang
memengaruhi sikap yang dilakukan oleh lebih dekat dengan ibunya.
anak. Hal ini dikarenakan anak akan Berdasarkan penelitian Konopka
memberikan suatu pemaknaan yang berarti (dalam Sofiana, 2005), ada beberapa aspek
jika anak merasa memiliki relasi yang baik yang terdapat dalam relasi ibu dan anak antara
dengan ibu. Sebaliknya jika ibu dan anak lain:
memiliki relasi yang kurang baik maka segala kedekatan antara ibu dan anak, komunikasi
sesuatu yang dilakukan oleh ibunya tidak timbal balik, penghargaan dari ibu,
akan mempunyai makna yang berarti dalam kebersamaan dengan ibu, pengertian dan
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

dukungan dari ibu, kepercayaan ibu kepada IMT Obesitas 1 Normal


(33%) (100%)
anak. Overweight
Metode (25 %)
Metode dalam penelitian ini adalah dengan Normal
(18.7%)
menggunakan metode kuantitatif. Teknik uji Penilaian Tidak ideal Tidak
validitas yang digunakan dalam penelitian ini terhadap berat (76.7%) Ideal
menggunakan validitas isi (content validity). badan (75%)

Selanjutnya, untuk mengetahui validitas item Penilaian Tidak ideal


ini adalah dengan cara melihat corrected item terhadap tinggi ideal (53.3%)
badan (53.3%)
total correlation.
Teknik reliabilitas alat ukur yang Penilaian Tidak Suka Tidak
digunakan dalam penelitian ini menggunakan terhadap (88.3%) Suka
bentuk tubuh (75%)
teknik konsistensi internal dengan rumus
Alpha Cronbach. Suatu alat ukur dinyatakan Bagian tubuh Perut Perut
reliabel jika α > 0.7. yang tidak (37.5%) (36.7%)
disukai
Hasil uji normalitas dilakukan dengan Individu yg Anak Ibu (77%)
menggunakaan Kolmogorov-Smirnov Test. mjdi sasaran (69%)
Suatu sebaran data dinyatakan normal jika p > dlm
mengutarakan
.05. Uji linier dilakukan dengan menggunakan perasaan body
teknik curve-fit estimation. Hubungan antar dissatisfaction
Usaha utk Diet Olahraga
variabel dinyatakan linier jika p < .05. Untuk mengurangi (51.6%) (52.4%)
uji hipotesis akan menggunakan statistik body Olahraga Diet
parametrik, yaitu korelasi parsial. Sebaliknya disssatisfaction (24.2%) (47.6%)
jika uji asumsi tidak terpenuhi maka uji Body Sedang Sedang
hipotesis akan dilakukan dengan dissatisfaction (55%) (68.3%)
menggunakan statistik nonparametrik yaitu
korelasi Spearman's Rank Order atau Pengujian normalitas pada data body
Kendall’s Tau_b. dissatisfaction ibu diperoleh nilai signifikansi
sebesar .200 dimana nilai p>.05 maka sebaran
data subjek pada variabel body dissatisfaction
ibu dapat dikatakan normal
Pengujian normalitas untuk data body
dissatisfaction anak diperoleh nilai
signifikansi sebesar .00 dimana nilai p<0.05
maka sebaran data subjek pada variabel body
dissatisfaction anak dapat dikatakan tidak
normal.
Hasil Penelitian Pengujian normalitas untuk data relasi
ibu dan anak diperoleh nilai signifikansi
Data Ibu Anak sebesar .200 dimana nilai p>.05 maka sebaran
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

data subjek pada variabel relasi ibu dan anak mengekspos penampilan tubuh pada anak
dapat dikatakan normal. dengan mengendalikan distress yang
Pengujian linearitas pada variabel disebabkan preokupasi terhadap berat badan
body dissatisfaction ibu dengan body dan bentuk tubuh dan perasaan kegemukan
dissatisfaction anak memiliki nilai F = 10.38 yang berlebihan setelah makan (p= .002<
dan nilai p = .002 (p<.05) sehingga fungsi .05). Selain itu ada hubungan antara body
hubungan kedua variabel tersebut linear. dissatisfaction ibu dengan perasaan
Selanjutnya pada variabel body dissatisfaction kegemukan pada anak yang berlebihan setelah
anak dengan variabel relasi ibu dan anak makan pada anak dengan mengendalikan
memiliki nilai F = .804 dan nilai p = .373 distress yang disebabkan preokupasi terhadap
(p>.05) sehingga fungsi kedua hubungan berat badan dan bentuk tubuh dan perasaan
tidak linear. malu untuk tampil di depan umum dan
Pengujian hipotesis menunjukkan menghindari aktivitas yang mengekspos
hasil bahwa, ada hubungan antara variabel penampilan tubuh (p= .049< .05).
body dissatisfaction ibu dengan body
dissatisfaction anak yang memiliki nilai sig
<.05 yaitu .001. Hasil uji hipotesis yang telah Bahasan
dilakukan pada variabel body dissatisfaction Dari data uji statistik yang dilakukan
anak dengan relasi ibu dan anak menunjukkan dalam penelitian ini, ditemukan adanya
nilai sig >.05 yaitu .579. hasil ini hubungan yang signifikan antara body
menunjukkan bahwa variabel body dissatisfaction ibu dan body dissatisfaction
dissatisfaction anak tidak memiliki korelasi anak ( r = .309, sig= .016 <.05). Menurut
dengan variabel relasi ibu dan anak. Selain Ogden (2007), body dissatisfaction yang
itu, body dissatisfaction ibu dengan variabel dimiliki ibu diprediksi dapat berdampak pada
body dissatisfaction anak, dengan anaknya karena ibu yang tidak puas dengan
mengendalikan variabel relasi ibu dan anak tubuhnya akan mengomunikasikan
menunjukkan nilai sig <.05 yaitu .003. Hasil ketidakpuasan tersebut kepada anaknya,
ini menunjukkan bahwa variabel body sehingga dapat membuat anak menjadi tidak
dissatisfaction ibu tetap memiliki korelasi puas terhadap tubuhnya. Hal ini diperkuat
dengan variabel dan body dissatisfaction dengan hasil data penelitian (tabel 12) bahwa
anak, dengan atau tanpa melibatkan relasi ibu sebagian besar (86.7%) ibu mengutarakan
dan anak. perasaan ketidakpuasan terhadap bentuk
Pada pengujian korelasi per aspek tubuhnya.
menunjukkan bahwa menunjukkan korelasi Selain itu, data menunjukkan bahwa
antara body dissatisfaction ibu dengan aspek- individu yang paling sering (69%) menjadi
aspek body dissatisfaction anak. Hasil uji sasaran ibu dalam mengutarakan perasaan
korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan ketidakpuasan terhadap tubuhnya adalah anak
antara body dissatisfaction ibu dengan perempuannya. Hal ini juga sesuai dengan
perasaan malu pada anak untuk tampil di data dari subyek penelitian anak bahwa
depan umum dan menghindari aktivitas yang individu yang paling sering (77%)
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

memberikan masukan mengenai bentuk tubuh Kartono (2005) bahwa sosok ibu juga sebagai
anak adalah ibu. selanjutnya didapatkan hasil model yang diamati oleh anak-anaknya setiap
bahwa saran dan kritik yang diterima anak hari sangat diperlukan bagi pembentukan
mengenai bentuk tubuh dari ibu adalah anak feminitas anak remaja putrinya. Hal ini juga
jangan terlalu gemuk (19.7%), perutnya terkait dengan tugas perkembnagan remaja
dikecilkan (14.7%), jangan makan pada yaitu anak perempuan mampu menerima
malam hari (14.7%) dan olahraga (11.5%). dirinya dan menyiapkan peran sebagai
Sikap anak ketika mendapatkan kritikan seorang perempuan. Sehingga, ibu menjadi
adalah menjadi termotivasi (38.3%) dan model bagi anak karena adanya persamaan
menuruti (21.7%) . jenis kelamin, apalagi dalam penelitian ini
Pada hasil penelitian antara body seluruh subyek penelitian anak tinggal
dissatisfaction ibu dan body dissatisfaction bersama dengan ibunya, sehingga ibu dapat
anak dengan memperhatikan relasi ibu dan mengomunikasikan ketidakpuasan tubuhnya
anak menunjukkan bahwa body terhadap anak, baik dengan mengutarakan
dissatisfaction ibu berkorelasi secara secara langsung kepada anak maupun dengan
signifikan dengan body dissatisfaction anak melakukan usaha-usaha untuk mengurangi
tanpa adanya pengaruh yang bermakna dari ketidakpuasan tubuhnya, yang dapat teramati
baik buruknya relasi ibu dan anak (R= .3864, oleh anak.
sig= .003<.05). Dalam penelitian ini relasi ibu Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian
dan anak dapat diukur berdasarkan kedekatan besar (86.7%) ibu mengutarakan perasaan
antara ibu dan anak, komunikasi timbal balik, ketidakpuasan terhadap bentuk tubuhnya.
penghargaan dari ibu, kebersamaan dengan Selain itu, didapatkan bahwa sebagian besar
ibu, pengertian dan dukungan dari ibu, dan (78.3%) sikap ibu untuk mengurangi
kepercayaan ibu kepada anak. Melalui ketidakpuasan tubuh adalah dengan
pengujian statistik diketahui bahwa relasi ibu melakukan usaha-usaha tertentu yaitu dengan
dan anak tidak memiliki korelasi yang cara diet (51.6%) dan olahraga (24.2%).
signifikan dengan body dissatisfaction anak (r Pada penelitian ini didapatkan hasil
= -.073, sig= .579>.05). bahwa sebagian besar (55%) ibu memiliki
Adanya korelasi yang signifikan antara body dissatisfaction pada kategori sedang.
body dissatisfaction ibu dengan body Ketidakpuasan ini antara lain dapat
dissatisfaction anak ini dapat terjadi karena ibu disebabkan oleh indeks massa tubuh (IMT)
sebagai orang yang memberikan persepsi tentang ibu yang sebagian besar (33%) berada pada
body dissatisfaction yang dimilikinya melalui
kategori obesitas satu. Dengan kondisi tubuh
perilaku ibu sehari-hari yang diperhatikan
yang seperti ini, sebagian besar ibu memiliki
anaknya. Selain itu sosok ibu adalah sebagai
seorang perempuan yang menjadi inspirasi bagi
penilaian bahwa berat badan (76.7%) dan
anak perempuan karena adanya persamaan jenis tinggi badan (53.3%) mereka tidak ideal dan
kelamin (Santrock, 2003). Sehingga apapun sebagian besar (88.3%) dari mereka pun tidak
yang dilakukan ibu maka akan dicontoh oleh menyukai bentuk tubuhnya. Bagian tubuh
anaknya termasuk ketidakpuasan ibu terhadap yang paling tidak disukai ibu adalah perut
tubuhnya. Hal ini sesuai dengan pendapat (37.5%). Hal ini sesuai dengan penelitian
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

Mappiare (1993) bahwa sebagian besar tubuhnya adalah dengan berolahraga (52.4%)
perempuan dewasa madya cenderung dan diet (47.6%).
memiliki berat badan yang lebih. Berat itu Ketidakpuasan anak terhadap
terutama berpusat pada daerah perut, hal ini tubuhnya dapat terlihat dari hasil analisis butir
dikarenakan pada usia ini pertumbuhan tinggi pada tabel 60 bahwa sebagian besar subjek
badan mereka mulai berhenti dan mulai penelitian anak menyatakan sering/sangat
mengembang bagian tengah badannya. sering/selalu merasa khawatir terhadap bentuk
Bentuk body dissatisfaction yang tubuhnya yang menyebabkan mereka merasa
dimiliki ibu ini dapat terlihat melalui hasil perlu untuk berolah raga (70%), merasa
analisis butir bahwa sebagian besar (60%) sangat khawatir terhadap bentuk tubuh
mereka merasa khawatir terhadap bentuk mereka sehingga mereka merasa perlu untuk
tubuhnya yang menyebabkan mereka merasa berdiet (63.3%), merasa gemuk pada saat
perlu untuk berolah raga dan berdiet. Hal ini keadaan telanjang (mis. pada saat mandi)
didukung oleh pendapat Mappiare (1993) (63.3%), memilih pemikiran bahwa bentuk
yang mengatakan dalam usia ini kebanyakan tubuh mereka seperti ini karena mereka
mereka menyadari akan kegemukannya, kurang kontrol diri (61.7%), dan merasa takut
sehingga banyak yang ingin terbebas dari akan menjadi gemuk (60%).
keadaan ini dengan cara salah satunya adalah Dalam penelitian ini, peneliti ingin
melakukan olahraga dan diet yang berlebihan mengetahui lebih jauh mengenai korelasi
untuk mengurangi kegemukan. antara body dissatisfaction ibu dengan aspek-
Sama halnya dengan ibu yang aspek dari body dissatisfaction pada anak.
mengalami ketidakpuasan tubuh, dalam Aspek-aspek tersebut adalah distress yang
penelitian ini anak juga mengalami disebabkan preokupasi terhadap berat badan
ketidakpuasan tubuh yang sebagian besar dan bentuk tubuh, malu untuk tampil di depan
(68.3%) berada pada kategori sedang. umum dan menghindari aktivitas yang
Sebagian besar (75%) anak memberikan mengekspos penampilan tubuh, dan perasaan
penilaian bahwa berat badan yang dimiliki kegemukan yang berlebihan setelah makan.
tidak ideal dan sebagian besar (75%) dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
mereka pun tidak menyukai bentuk tubuhnya hubungan yang signifikan antara body
(tabel 20). Bagian tubuh yang paling tidak dissatisfaction ibu dengan aspek perasaan
disukai anak adalah perut (36.7%) Padahal malu untuk tampil di depan umum dan
secara keseluruhan subjek penelitian memiliki menghindari aktivitas yang mengekspos
indeks massa tubuh (IMT) anak seluruhnya penampilan tubuh pada anak ( r= .393, sig=
berada dalam kategori normal. Ketidakpuasan .002<.05). Selain itu terdapat pula hubungan
anak terhadap bentuk tubuhnya menyebabkan yang signifikan antara body dissatisfaction
sebagian besar (91.7%) anak melakukan ibu dengan aspek perasaan kegemukan pada
usaha untuk mengurangi ketidakpuasan anak yang berlebihan setelah makan pada
tubuhnya dan bentuk usaha yang dilakukan anak (r= .255, sig= .049<.05).
anak untuk mengurangi ketidakpuasan Melalui analisis butir aspek malu
untuk tampil di depan umum dan menghindari
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

aktivitas yang mengekspos penampilan tubuh 2. Adanya hubungan yang signifikan


bahwa sebagian besar (63.3%) subjek antara body dissatisfaction ibu dengan
menyatakan sering/sangat sering/selalu dua aspek body dissatisfaction pada
menjadi lebih sadar dengan bentuk tubuhnya anak, yaitu aspek malu untuk tampil di
jika berada bersama dengan perempuan yang depan umum dan menghindari
kurus. Selain itu, lebih dari separuh subjek aktivitas yang mengekspos
penelitian menyatakan sering/sangat penampilan tubuh dan aspek perasaan
sering/selalu menjadi lebih sadar diri dengan kegemukan yang berlebihan setelah
bentuk tubuhnya ketika berada bersama-sama makan.
dengan orang lain (58.3%) dan khawatir
orang lain dapat melihat lemak yang berlebih
di sekitar pinggang atau perutnya (56.7%). Daftar Pustaka
Selain itu, analisis butir aspek perasaan
kegemukan yang berlebihan setelah makan
DAFTAR PUSTAKA
bahwa lebih dari separuh subjek penelitian
(53.3%) menyatakan sering/sangat Abdullah, I. (1997). Sangkan peran Gender.
sering/selalu merasa bahagia dengan bentuk Cetakan pertama. Yogyakarta: Pustaka
tubuh mereka ketika perut mereka kosong. Pelajar.

Kesimpulan Benedikt, R., Wertheim, E. H., & Love , A.


Berdasarkan uji statistik serta bahasan di atas (1998) . Eating attitudes and weight loss
maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan attempts in female adolescents and their
sebagai berikut: mothers. Journal of Youth and
1. Ada hubungan yang signifikan antara Adolescen ce, 27, 43± 57.
body dissatisfaction ibu dengan body
dissatisfaction anak dengan atau tanpa Brehm, B. A. (1999). Body dissatisfaction :
melibatkan relasi ibu dan anak. Hal ini causes and consequences. Retrieved
dapat dilihat melalui dua hal yaitu from Http:
taraf body dissatisfaction yang sama //www.fitnesworld.com/library/bodyima
padaa sebagian besar ibu dan anak ge/labnotes0399.html
yaitu pada kategori sedang dan adanya
kemiripan dalam hal penilaian Dittrich , l (2003). About-face facts on body
mengenai berat badan dan bentuk image. Retrieved 28 November 2010.
tubuh, bagian tubuh yang tidak disukai From http ://www. About-
serta usaha yang dilakukan untuk face.org/r/facts/bi.html
mengurangi ketidakpuasan tubuh
antara ibu dan anak , walaupun Dusek, B. J. (1996). Adolescent Development
kondisi fisik (tingkat kegemukan) ibu & Behaviour.(3 Ed).Prentice Hall.
dan anak berbeda. Inc.New Jersey
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

Gardner, R.M. (1996). Methodological issues American Psychologis. February 1992.


in assessment of the perceptual Vol. 44, No. 2, 120 – 126.
component of body image disturbance.
British Journal of Psychology Vol. 87 Kartono, K. (2005) Psikologi wanita
(3), 327-337 mengenal wanita sebagai ibu dan
nenek. Bandung : Mandar Maju.
Grogan, S. (1999). Body image:
Mappiare, A (1987) Psikologi remaja.
Understanding body dissatisfaction in
Surabaya:Usaha Nasional.
men, women, and children. New York:
Routledge Mappiare, A (1993) Psikologi orang dewasa.
Surabaya:Usaha Nasional.

Faucher, C. (1999). Cognitive behaviout


Marchiella, E .(2005) Hubungan antara big
therapy as a treatment for body image
five personality dengan body
dissatisfaction. Retrieved Mei 17, 2010,
dissatisfaction pada remaja akhir.
from
Skripsi Sarjana Srata I. Tidak
http://www.vanderbilt.com/Ans/psych
diterbitkan, Surabaya: Fakultas
ology/health_psychology/BI.Therapy.
Psikologi Universitas Surabaya.
htm
Ogden,J. and Steward, J.(2000).The role of
Forbes, G., Adams-Curtis, L., Rade, B. and
mother daughter relationship in
Jaberg, P. (2001). Body Dissatisfaction
explaining weight concern. Journal
in Women and Men: The Role of
eating disorder.
Gender-Typing and Self-Esteem. Sex
Roles, Vol. 44, Nos. 7/8,
Odgen, J. (2007). Health Psychology (5th
Ed.): A text book. Philadelphia: Open
Hurlock, E. B. (1994) Psikologi
university press.
Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi
Odgen, J. (2011). Eating disorders (5th Ed.):
IV). (Penerjemah : Dra Istiwidayanti &
A text book. Philadelphia: Open
Drs. Soedjarwo, Msc). Jakarta :
university press.
Erlangga.
Peterson, C and Robert, C.(2003).Like
Hurlock, E. B. (1999) Perkembangan anak
mother lika daughter: similarities in
jilid 2(6) (dr. Med. Meitasari Tjandrasa,
narrative style.developmental
pengalih bahasa). Jakarta : Erlangga.
psychology Vol.39,No.3 551-562

Hartup, W.W. (1989). Social Relationship


Pipp et al.(1985). Adolescents' theories about
and Their Developmental Significance.
the development of their relationships
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

with parents. J Pers Soc


Psychol.Apr;48(4):991-1001. Stice, E., & Shaw, H.e. (2002). Role of body
dissatisfaction In The Onset and
Santrock, J.W. (2003) Life Span development Maintenance of eating pathology: A
: Perkembangan masa hidup edisi lima Synthesis of Research findings, Journal
jilid satu (A. Chusairi & J. Damanik, of Psychosomatic Research, 53, 985-
Pengalih bhs.) Jakarta : Erlangga 993

Sarwono, S.W. (2004). Psikologi Remaja. Shofiana,A .(2005) Relasi antara anak
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. perempuan ibu kandung dengan relasi
antara anak perempuan ibu mertua.
Siahaan, R. (2003). Human Health. Jakarta: Skripsi Sarjana Srata I. Tidak
Cahaya Kota Media diterbitkan, Surabaya: Fakultas
Psikologi Universitas Surabaya.
Sivert, S. and Sinanovic, O.(2008) Body
dissatisfaction-is age factor. Philoshofy, Suprapto, M. H. (2006). Aku dan Dia cantik
Sociology, Psychology and history Vol. mana? Studi Eksperimen tenteng
7, No 1, 2008, pp 55-61 perbandingan social, body
Stice, E., & Shaw, H.e. (2002). Role of body dissatisfaction, dan objectivikasi.Anima
dissatisfaction In The Onset and Indonesia 2009.vol 24,No.2,162-182
Maintenance of eating pathology: A
Synthesis of Research findings, Journal Usmiani.S. and Daniluk.J.(1997).Mothers and
of Psychosomatic Research, 53, 985- their adolescent daughters:
993 relationship between self-esteem, gender
role identity, and body image.Journal of
Soesilowindradini. (2005) Psikologi Youth and Adolescence, Vol. 26, No. 1,
Perkembangan masa remaja. Surabaya: 1997.
Usaha Nasional.
Wertheim.E. and
Steedman, C.K. (1987).Landscape for a good Paxton.J.(1999).Relationships among
woman: a story of two adolescent girls’ eating behaviors and their
lives.NewBrunswick, New Jersey: parents’ weight-related attitudes and
Rutgers University Press. behaviors. La Trobe University. Sex Roles,
Vol. 41, No. 3/4,
Stice, E. & Shaw, H. E. (1994). Adverse
Effect of the media Potrayed thin ideal
on women and Linkages to Bulimic
Symptomatologi. Journal of Social and
Clinical Psychology 1994 Februari Vol
3.
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

You might also like