You are on page 1of 13

Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body

Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau


Malang

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN


BODY IMAGE REMAJA PUTRI DI ASRAMA PUTRI SANGGAU
MALANG

Filsa Destiara1), Tanto Hariyanto2), Ragil Catur Adi W.3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Email: jurnalpsik.unitri@gmail.com

ABSTRAK

Setiap individu memiliki respon yang berbeda-beda terhadap indeks massa tubuhnya.
Indeks massa tubuh yang abnormal salah satunya dapat mempengaruhi citra tubuh atau
body image.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh
dengan body image remaja putri di Asrama Putri Sanggau Malang. Desain penelitian
mengunakan desain korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 60 remaja. Sampel penelitian menggunakan purposive
sampling sebanyak 36 remaja dengan kriteria inklusi antara lain; remaja putri yang berada
di Asrama Putri Sanggau Malang, berusia 17-21 tahun dan bersedia menjadi responden.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pendekatan dan observasi. Metode
analisa data yang di gunakan yaitu pearson product moment. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner, meadline, dan timbangan. Variabel independen penelitian adalah
Indeks Massa Tubuh sedangkan variabel dependen adalah body image. Hasil penelitian
membuktikan bahwa indeks massa tubuh remaja sebanyak 16 (44,4%) remaja memiliki
indeks massa tubuh overweight dan body image remaja sebanyak 30 (83,3%) remaja
memiliki body image rendah, sedangkan hasil pearson product moment didapatkan nilai p
value = 0,016< α (0,05) yang berarti ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan
body image remaja putri di Asrama Putri Sanggau Malang. Remaja perlu mengkontrol pola
makan dan melakukan olahraga untuk menjaga Indeks Massa Tubuh agar tetap normal.

Kata kunci: Body Image, Indeks Massa Tubuh, Remaja Putri

21
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

THE CORRELATION AMONG THE BODY MASS INDEX (BMI) AND BODY
IMAGE IN TEENAGER GIRLS AT SANGGAU GILRS’ DORMITORY IN MALANG

ABSTRACT

Each individual has a different response to the body mass index. Abnormal body mass
index one of them can affect body image or body image. The purpose of research to
determine the relationship between Body Mass Index with body image of young women in
Sr. Putri Sanggau Malang. The research design uses correlational design with cross
sectional approach. The population in this study were 60 adolescents. The sample of
research using purposive sampling as many as 36 adolescents with inclusion criteria,
among others; young women who are in the Dormitory Putri Sanggau Malang, aged 17-21
years and willing to be respondents. Data collection techniques used are approach and
observation. Data analysis method that is used is pearson product moment. The research
instrument used questionnaires, meadline, and scales. Independent variable of research is
Body Mass Index while dependent variable is body image. The results showed that the
adolescent body mass index of 16 (44.4%) adolescents had overweight body mass index
and teen body image of 30 (83.3%) adolescents had low body image, while the pearson
product moment result obtained p value = 0.016 <α (0.05) which means there is relation
between Body Mass Index with body image of teenage girl at Dormitory of Putri Sanggau
Malang. Teens need to control diet and exercise to keep the Body Mass Index to keep in
normal.

Keywords: Body image, Body Mass Index, Teenager Girl

PENDAHULUAN pria (Safuat, 2012). Remaja umumnya


bertambah dalam tinggi dan berat badan
Remaja indonesia saat ini sedang hingga enam tahun setelah mencapai
mengalami perubahan sosial yang cepat menarche (kedatangan haid pertama).
dari masyarakat tradisional menuju Pada masa itulah, remaja merasa
masyarakat modern, yang juga mengubah bertanggung jawab dan bebas
norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup. menentukan makanannya sendiri, dan
Remaja adalah suatu tahap tumbuh tidak lagi ditentukan oleh orang tua. Pada
kembang dari masa anak anak ke tahap masa remaja mengalami perubahan
yang selanjutnya yaitu remaja. Dan Masa penting yaitu dalam fungsi kognitif,
remaja berlangsung antara umur 12 tahun perilaku, sosial, dan emosional sesuai
sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan perkembangan biologis, serta adanya
13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi fungsi dan tuntunan baru dalam

22
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

lingkungan keluarga dan sosial. Periode manusia. Pertumbuhan yang semula


ini merupakan kurun waktu yang paling dapat dikatakan seragam, secara tiba-tiba
menarik dalam kehidupan manusia. mengalami peningkatan yang
Pertumbuhan yang semula dapat berlangsung dengan cepat. Perubahan-
dikatakan seragam, secara tiba-tiba perubahan fisik dalam masa ini akan
mengalami peningkatan yang berlangsung menurut urutan/ sekuen yang
berlangsung dengan cepat. Perubahan- sama (Yusuf, 2012). Terjadi perubahan
perubahan fisik dalam masa ini akan komposisi tubuh. Pada periode
berlangsung menurut urutan/ sekuen yang prepubertas, proporsi lemak dan otot pada
sama (Sari dkk, 2014). Pada proses anak perempuan cenderung serupa
pematangan fisik, juga terjadi perubahan dengan anak laki-laki, yaitu lemak tubuh
komposisi tubuh. sekitar 19 % dari berat badan total pada
Pada periode prepubertas, proporsi anak perempuan dan 15 % pada anak
lemak dan otot pada anak perempuan laki-laki. Selama masa pubertas, terjadi
cenderung serupa dengan anak laki-laki, penambahan lemak lebih banyak pada
yaitu lemak tubuh sekitar 19 % dari berat remaja putri sehingga pada masa dewasa,
badan total pada anak perempuan dan 15 lemak tubuh perempuan kurang lebih 22
% pada anak laki-laki. Selama masa % dibanding 15 % pada laki-laki dewasa
pubertas, terjadi penambahan lemak lebih (Sari dkk, 2014). Tubuh ideal merupakan
banyak pada remaja putri sehingga pada idaman setiap orang, baik pria maupun
masa dewasa, lemak tubuh perempuan wanita, remaja maupun orang dewasa
kurang lebih 22 % dibanding 15 % pada bahkan orang yang telah lanjut usia. Gizi
laki-laki dewasa ( Sari dkk, 2014). lebih dapat mempengaruhi penampilan/
Tubuh ideal merupakan idaman setiap fisik seseorang. Selain itu, gizi lebih juga
orang, baik pria maupun wanita, remaja dapat menimbulkan berbagai penyakit
maupun orang dewasa bahkan orang yang degeneratif seperti hipertensi, jantung
telah lanjut usia. Gizi lebih dapat koroner, diabetes mellitus, kanker dan
mempengaruhi penampilan/fisik hiperkolesterolemia, (Sari dkk, 2014).
seseorang. makanannya sendiri, dan Masalah – masalah yang sering dihadapi
tidak lagi ditentukan oleh orang tua. Pada oleh para remaja seperti: (1) Anoreksia
waktu bersamaan, kelompok usia ini Nervosa, dimana penderita didorong oleh
sangat intensif bergaul dengan teman – perasaan takut gemuk dan memaksa
teman dan mempersiapkan diri untuk tubuhnya agar menjadi kurus, padahal
masa depan sebagai orang dewasa mungkin ukuran tubuhnya sudah
(Asmadi, 2009). Masa remaja merupakan proporsional. (2) Bulimia Nervosa,
saat terjadinya perubahan-perubahan dimana penderita merasa lapar terus
cepat dalam proses pertumbuhan fisik, menerus dan makan sebagai pelampiasan
kognitif, dan psikososial / tingkah laku. emosinya. Akibat dari makan yang
Periode ini merupakan kurun waktu yang berlebihan ini, tubuhnya menjadi gemuk.
paling menarik dalam kehidupan Setelah disadari bahwa tubuhnya gemuk,

23
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

penderita memutuskan untuk tidak makan tubuh dan cara pandang individu terhadap
selama beberapa hari dan berusaha untuk berat badannya berhubungan dengan
memuntahkan kembali setiap makanan body image seseorang. Body image
yang telah disantapnya. Anak remaja menngacu pada persepsi menyeluruh
biasanya senang untuk makan di luar mengenai tubuh, termasuk pemikiran,
rumah dan umumnya menyukai aneka perasaan, dan reaksi seseorang
jenis fast foods (cepat saji) atau junk mengenainya (Sebayang, 2011).
foods (makanan tidak bergizi). Jadwal Body image adalah gambaran
makan yang tidak teratur menyebabkan mengenai tubuh seseorang yanng
orang tua berpikir bahwa makanan terbentuk dalam fikiran individu itu
anaknya tidak cukup bergizi. Rata – rata sendiri, atau dengan kata lain gambaran
sekitar seperempat total intake kalori tubuh individu menurut inndividu itu
remaja berasal dari snacks (Sari dkk, sendiri. Body image memiliki dua konsep
2014). yaitu positif dan negatif. Body image
Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah alat positif dimiliki oleh individu yang puas
yang sederhana untuk memantau status dengan keadaan fisiknya, sedangkann
gizi orang dewasa khususnya yang body image negatif dimiliki oleh individu
berkaitan dengan kekurangan dan yang tidak puas dengan keadaan fisiknya
kelebihan berat badan (Sipahutar, 2008). (Cash dan Pruzynsky, dalam Sebayang,
Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan 2011).
cara sederhana untuk melihat status gizi Setiap individu memiliki respon yang
orang dewasa, khususnya yang berkaitan berbeda-beda terhadap indeks massa
dengan kekurangan dan kelebihan berat tubuhnya. Indeks massa tubuh yang
badan. Indeks massa tubuh ini ditemukan abnormal salah satunya dapat
oleh Queteletahli statistik Belgia dari mempengaruhi citra tubuh atau body
perhitungan secara konvensional yaitu image. Remaja putri di Asrama Putri
dengan membagi berat badan (dalam Sanggau Malang. memiliki total
kilogram) dengan kuadrat dari tinggi sebanyak 20 sks yang harus ditempuh,
badan (dalam meter). Indeks massa tubuh dalam satu minggu hampir setiap hari
diklasifikasikan menjadi underweight, kuliah, membuat tugas individu serta
normal, overweight dan obesitas (Rezeki, kelompok, secara langsung maupun tidak
2013). Indeks massa tubuh merupakan langsung dapat berdampak pada pola
metode yang digunakan dalam penentuan makan remaja putri itu sendiri. Delapan
status gizi seseorang. Pada remaja dari sepuluh remaja putri menyatakan
penentuan ini berdasarkan penghitungan bahwa mereka selalu makan tidak teratur
IMT atau Body Mass Index (BMI) yang sehingga berdampak pada berat badan
kemudian dicocokkan dengan grafik mereka. Hal ini tentunya dapat
pertumbuhan sesuai jenis kelamin mempengaruhi body image mereka.
(Oktaviani, 2012 ). Menurut Sebayang Perasaan tidak percaya diri dan menerima
(2011) perasaan tidak puas terhadap diri tersebut terjadi saat berat badan

24
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

mereka tidak berada pada batas yang pendekatan dan observasi. Metode
normal. analisa data yang di gunakan yaitu
Remaja putri di Asrama Putri pearson product moment dengan
Sanggau Malang lebih mudah mengalami menggunakan SPSS. Instrumen
masalah dengan berat badan karena pola penelitian menggunakan kuesioner,
makan yang tidak teratur dikarenakan meadline, dan timbangan. Variabel
padatnya jadwal kuliah dan tugas yang independen penelitian adalah Indeks
banyak dan berdasarkan studi Massa Tubuh (IMT) sedangkan variable
pendahuluan pada tanggal 03 agustus dependen adalah body image. Kriteria
2015 di Asrama Sanggau Malang dengan inklusi penelitian meliputi remaja putri di
wawancara kepada 10 remaja putri Asrama putri Sanggau Malang, berusia
sebagai berikut : 6 remaja putri 17-21 tahun, dan bersedia menjadi
menyatakan tidak percaya diri dengan responden sedangkan criteria eksklusi
bentuk tubuhnya karena terlalu gemuk penelitian adalah remaja putri yang tidak
(overweight) dan malu jika bertemu berada di asrama putri Sanggau Malang.
orang yang berat badannya ideal, 3 Penelitian dilakukan di Asrama Putri
remaja putri menyatakan kurang puas Sanggau Malang yang dilaksanakan pada
dengan berat badannya dan ingin tanggal 28 dan 29 Agustus 2015.
menaikkan berat badan karena terlalu Teknik pengambilan data yang
kurus (underweight) agar lebih percaya dilakukan yaitu setelah responden
diri, dan 1 remaja putri menyatakan berat menyetujui untuk menjadi responden,
badannya sudah ideal sehingga ia sudah selanjutnya peneliti membagikan
merasa percaya diri. kuesioner. Selanjutnya peneliti membuat
Tujuan penelitian ini untuk kesepakatan dengan responden mengenai
mengetahui hubungan antara Indeks waktu pengambilan kuesioner. Pada hal
Massa Tubuh (IMT) dengan body image ini peneliti akan memberikan waktu 1-3
remaja putri di Asrama Putri Sanggau hari untuk mengisi kuesioner. Peneliti
Malang. mengingatkan kembali untuk
mengembalikan kuesioner pada waktu
yang sudah ditetapkan dan melengkapi
METODE PENELITIAN yang belum diisi. Setelah 1-3 hari peneliti
mendatangi responden untuk mengambil
Desain penelitian mengunakan kembali kuesioner yang telah diisi.
desain korelasional dengan Peneliti memperhatikan etika-etika dalam
metodependekatan cross sectional. penelitian, antara lain; Informed consent
Populasi dalam penelitian ini sebanyak (persetujuan), Anonymity (tanpa nama)
60 remajadan sampel penelitian dan Confidentiality (kerahasiaan).
menggunakan purposive sampling
sebanyak 36 remaja. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah

25
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

HASIL DAN PEMBAHASAN remaja putri di Asrama Putri Sanggau


Malang.
Tabel 1. Indeks Massa Tubuh pada
remaja putri di Asrama Tabel 3. Uji pearson product moment
Putri Sanggau Malang
p
Indeks Massa Variabel N Keterangan
f (%) value
Tubuh
Underweight 6 16,7 Hubungan
antara Indeks
Normal 14 38,9
Massa Tubuh Signifikan/
Overweight 16 44,4 36 0,016
(IMT) dengan H1 diterima
Total 36 100 body image
remaja
Berdasarkan Tabel 1. Indeks
Berdasarkan Tabel 3, hasil
Massa Tubuh pada remaja putri di
perhitungan diketahui hubungan obesitas
Asrama Putri Sanggau Malang
dengan hubungan sosial remaja
didapatkan sebagia besar remaja memiliki
didapatkan p value = 0,002 < α (0,05)
Indeks Massa Tubuh Overweight hal ini
yang berarti data dinyatakan signifikan.
didapatkan pada 16 (44,4%) dan sebagian
Artinya ada “hubungan antara Indeks
kecil remaja memiliki Indeks Massa
Massa Tubuh (IMT) dengan body image
Tubuh Underweight hal ini didapatkan
remaja putri di Asrama Putri Sanggau
pada 6 (16,7%) remaja putri di Asrama
Malang”.
Putri Sanggau Malang.

Identifikasi Indeks Massa Tubuh pada


Tabel 2. Body Image Remaja Putri di
Asrama Putri Sanggau Malang. remaja di Asrama Putri Sanggau
Malang.
Body image remaja f (%) Berdasarkan Tabel 1 diketahui
Sangat Rendah 2 5,6 bahwa sebagian besar remaja memiliki
Rendah 30 83,3 indeks massa tubuh (IMT) overweight
Tinggi 4 11,1 sebanyak 16 (44,4%) remaja, sebagian
Total 36 100 sedang remaja memiliki indeks massa
tubuh (IMT) normal hal ini didapatkan
Berdasarkan Tabel 2, body image pada 14 (38,9%) remaja dan sebagian
remaja putri di Asrama Putri Sanggau kecil remaja memiliki indeks massa
Malang sebagia besar memiliki body tubuh (IMT) underweight sebanyak 6
image rendah hal ini didapatkan pada 30 (16,7%) remaja putri di Asrama Putri
(83,3%) remaja putri di Asrama Putri Sanggau Malang. Sedangkan didapatkan
Sanggau Malang dan sebagian kecil usia remaja dari 18 tahun sampai 21
remaja memiliki body image sangat tahun, dengan umur remaja putri di
rendah hal ini didapatkan pada 2 (5,6%) Asrama Putri Sanggau Malang, sebagia

26
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

besar remaja berumur 20 tahun, hal ini diatas batasan maksimum dinyatakan
didapatkan pada 17 (47,2%) remaja, dan sebagai overweight atau kegemukan.
sebagian kecil remaja berumur 21 tahun Orang-orang yang berada dibawah
dengan jumlah remaja sebanyak 3 ukuran berat normal mempunyai risiko
(8,3%). Untuk remaja yang berumur 18 terhadap penyakit infeksi, sementara
tahun sebanyak 6 (16,7%) remaja dan yang berada diatas ukuran normal
umur remaja yang 19 tahun sebanyak 10 mempunyai risiko tinggi terhadap
(27,8%) remaja putri di Asrama Putri penyakit degeneratif.
Sanggau Malang. Indeks massa tubuh (IMT) remaja
Berdasarkan rata-rata sebagaian yang normal akan mempengaruhi
besar sebanyak 16 (44,4%) remaja sosialisasi yang baik seperti meningkatan
memiliki memiliki indeks massa tubuh rasa percaya diri, ingin tau, mandiri,
(IMT) overweight pada remaja putri di percaya dengan ide-idenya, menyukai
Asrama Putri Sanggau Malang. Indeks tantangn-tantanga baru dan memprakarsai
Massa Tubuh (IMT) merupakan cara aktivitas yang baru dengan penuh percaya
sederhana untuk melihat status gizi diri pada remaja, mendiskripsikan diri
seseorang, khususnya yang berkaitan secara positif dan bangga dengan hasil
dengan kekurangan dan kelebihan berat kerjanya, cepat menyesuaikan diri dengan
badan (Oktaviani, dkk, 2012). Berat yang baik, tidak mudah prustasi, gigih dalam
normal merupakan idaman bagi setiap mencapai suatu tujaun, dan dapat
orang agar mencapai tingkat kesehatan menerima kritikan. Didapatkan sebagian
yang optimal. Keuntungan apabila berat besar remaja berusia 20 tahun, hal ini
badan normal seperti penampilan baik, didapatkan pada 17 (47,2%) remaja
lincah dan risiko sakit rendah. sehingga body image remaja pada masa
Berdasarkan data diketahui bahwa ini perlu dikembangkan untuk
sebagian kecil remaja memiliki indeks memberikan kepercayaan diri yang baik
massa tubuh (IMT) underweight bagi remaja dalam melakukan aktivitas
sebanyak 6 (16,7%) remaja putri di sehingga tidak malu untuk melakukan
Asrama Putri Sanggau Malang. Berat hubungan sosial dengan teman sebaya.
badan yang kurang dan berlebihan akan Remaja putri yang memiliki
menimbulkan risiko terhadap berbagai indeks massa tubuh (IMT) underweight
macam penyakit. Setiap individu dan overweight akan berpengaruh
memiliki respon yang berbeda-beda terhadap menurunnya sosialisasi remaja
terhadap indeks massa tubuhnya. Indeks dimana remaja yang memiliki indeks
massa tubuh yang abnornmal salah massa tubuh yang tidak ideal akan malu
satunya dapat mempengaruhi citra tubuh melakukan hubungan sosial dengan
atau body image. Berat badan yang teman sebaya. Seseorang yang memiliki
berada dibawah batasan minimum sosialisasi kurang akan mengambarkan
dinyatakan sebagai underweight atau dirinya secara negatif, tidak percaya pada
kekurusan, dan berat badan yang berada ide-ide sendiri, kurang percaya diri,

27
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

kurang bangga dengan hasil kerjanya, sehingga mampu meningkatkan body


kelihatan tertekan, duduk memisahkan image remaja putri di Asrama Putri
diri dari yang lain, menarik diri cepat Sanggau Malang.
putus asa pada saat frustasi, dan kurang
dewasa dalam menangapi stres (Safuat, Identifikasi body image remaja putri
2012). di Asrama Putri Sanggau Malang
Remaja putri biasanya kurang Berdasarkan Tabel 2 didapatkan
puas dengan berat badan dan penampilan bahwa body image remaja putri di
mereka serta selalu membandingkan Asrama Putri Sanggau Malang sebagian
penampilan dengan standar daya tarik besar memiliki body image rendah hal ini
wanita yang dipromosikan oleh media didapatkan pada 30 (83,3%) remaja,
dengan tubuh yang ramping. Sehingga sedangkan sebagian sedang 4 (11,1%)
remaja putri akan menjadi lebih boros remaja dan sebagian kecil remaja
untuk membeli barang-barang yang memiliki body image sangat rendah hal
dianggap dapat memenuhi kebutuhan ini didapatkan pada 2 (5,6%) remaja putri
akan kecantikan dan penampilan dirinya. di Asrama Putri Sanggau Malang. Body
Body image remaja putri secara umum image adalah pemikiran atau konsep
dibentuk dari perbandingan yang tentang fisik berupa penilaian diri yang
dilakukan seseorang atas fisiknya sendiri subyektif, evaluasi terhadap diri
dengan standar yang dikenal oleh berdasarkan bagaimana penilaian orang
lingkungan sosial dan budayanya. Salah lain terhadap dirinya, dimana berfungsi
satu penyebab kesenjangan antara body sebagai bentuk kontrol sosial (Yusuf,
image ideal dengan kenyataan tubuh yang 2012).
nyata sering kali dipicu oleh media massa Didapatkan rata-rata remaja putri
yang banyak menampilkan fitur dengan di Asrama Putri Sanggau Malang
tubuh yang dinilai sempurna, sehingga memiliki memiliki body image rendah hal
terdapat kesenjangan dan menciptakan ini didapatkan pada 30 (83,3%) remaja.
persepsi akan penghayatan tubuhnya Seorang remaja merupakan suatu proses
yang tidak atau kurang ideal. mencari pemahaman tentang kehidupan
Konsekuensinya adalah individu sulit menginjak dewasa sehingga remaja yang
menerima bentuk tubuhnya. memiliki body image tinggi akan
Adapun yang perlu dilakukan menghasilkan remaja memiliki sosialisasi
oleh remaja putri untuk menurunkan yang baik hal ini diakibatkan adanya
berat badan yaitu dengan melakukan pengontrolan pola makan dan melakukan
aktivitas olehraga dan melakukan kegiatan aktifitas sehingga remaja
pengontrolan makanan dengan terhindar dari indeks massa tubuh (IMT)
mengurangi poris makanan yang underweight dan overweight.
dikonsumsi dan menghindari Didapatkan juga sebagian kecil
mengkonsumsi makanan yang remaja memiliki body image sangat
mengadung kadungan lemak berlebihan rendah hal ini didapatkan pada 2 (5,6%)

28
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

remaja putri di Asrama Putri Sanggau peran yang penting bagi tingkah prilaku
Malang. Perubahan fisik yang dialami remaja. Hal ini berhubungan dengan
oleh remaja wanita menghasilkan suatu nilai-nilai bagian tubuh dan nilai aspek
persepsi yang berubah-ubah dalam body diri, serta berhubungan dengan citra raga
image dan secara khas menunjukkan ideal tentang sesuatu yang disukai dan
kearah penolakan terhadap physical self. tidak disukai remaja. Peran body image
Hal-hal yang menyebabkan remaja dalam menentukan perilaku ini dapat
wanita tidak menerima physical selfnya dilihat melalui proses berpikirnya, emosi,
misalnya: tinggi badan, kemasakkan nilai, cita-cita, serta tujuan yang hendak
fisik, jerawat. Remaja wanita sangat peka dicapai remaja. Bila remaja mempunyai
terhadap penampilan dirinya dan sosialisasi yang baik, maka perilakunya
merenung perihal bagaimana wajahnya, juga akan baik, sedangkan bila body
apakah orang lain menyukai wajahnya image rendah, akan tercermin pada
serta selalu menggambarkan dan perilakunya yang negatif pula.
mengembangkan seperti apa tubuhnya Apabila remaja putri memiliki
dan apa yang diinginkan dari tubuhnya. body image tinggi akan lebih mudah
Komponen body image terdiri memahami orang lain, menerima orang
dari komponen perseptual dan komponen lain sebagai individu dan memiliki
sikap menjadi landasan pengukuran. adjustment yang sehat. Sebaliknya,
Komponen perseptual menunjukkan apabila remaja memiliki body image
bagaimana individu menggambarkan rendah mengalami ketida puasan dengan
kondisi fisiknya. Oleh karena itu kondisi tubuh yang dimiliki karena tidak
penilaian merupakan aspek yang tepat sesuai denga struktur selfnya yang
untuk mewakili komponen-komponen diinginkan. Selanjutnya struktur selfnya
tersebut, komponen sikap mengarah pada akan mempertahankan diri yang
perasaaan dan sikap yang muncul dari menyimpang, mempertahankan gambaran
kondisi tersebut. Perasaan diwakili diri yang palsu, dan mengakibatkan
dengan tingkat kepuasan dan pribadi menjadi maladjustment
ketidakpuasan individu terhadap (Sebayang, 2011). Adapun remaja putri
tubuhnya, sedangkan sikap diwakili oleh memiliki body image tinggi akan
harapan-harapan mengenai tubuhnya, menerima terhadap physical self, yang
sebagai akibat dari harapan biasanya kemudian akan mendatangkan perasaan
menjadi tindakan demi mewujudkan senang terhadap tubuhnya, sehingga
harapan tersebut (Jersild, dalam mempengaruhi proses berfikir, perasaan,
Sebayang, 2011). Oleh karena itu aspek keinginan, nilai maupun perilakunya.
perasaan dan aspek harapan mewakili Citra raga selalu berubah-ubah karena
seluruh komponen sikap. dikembangkan selama hidup melalui pola
Penelitian ini sepaham dengan interaksi dengan orang lain. Untuk
pendapat King (dalam Rezeki, 2013) meningkatkan body image pada remaja
menyatakan bahwa body image memiliki putri di Asrama Putri Sanggau Malang

29
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

maka perlu mengurangi berat badan yang dan tidak mengkonsumsi makanan yang
berlebihan sehingga berdampak pada berlebihan sehingga mampu
kemampuan sosial yang baik dengan meningkatkan body image remaja putri
teman sebaya, adapun yang disarankan yang tinggi.
yaitu harus rajin melakukan olehraga pagi Hasil pengumpulan data
dan perlu mengkonsumsi makanan yang didapatkan bahwa sebagian besar remaja
memiliki kandungan lemak rendah. memiliki indeks massa tubuh (IMT)
overweight sebanyak 16 (44,4%) remaja
Analisis hubungan antara Indeks sehingga yang harus dilakukan oleh
Massa Tubuh (IMT) dengan body remaja putri di Asrama Putri Sanggau
image remaja putri di Asrama Putri Malang dalam megurangi berat yaitu
Sanggau Malang harus rajin melakukan aktivitas yang
Berdasarkan Tabel 3 hasil analisis bersifat membakar kalori. Berat badan
data dengan mengunakan uji kolerasi yang berlebihan terjadi karena
pearson product moment dengan ketidakseimbangan antara energi yang
mengunakan bantuan program SPSS, masuk dengan energi yang keluar. Berat
didapatkanp value = 0,016< α (0,05) yang badan yang berlebihan akan mengurangi
berarti data dinyatakan signifikan. kemampuan fisik pada responden
Artinya ada “hubungan antara Indeks sehingga tidak mau melakukan aktivitas
Massa Tubuh (IMT) dengan body image olahraga sehingga yang perlu dilakukan
remaja putri di Asrama Putri Sanggau yaitu menjaga pola makan sehingga dan
Malang”. Hasil pengumpulan data mengurangi mengkonsumsi makanan
didapatkan bahwa sebagian besar remaja yang memiliki kalori tinggi.
memiliki indeks massa tubuh (IMT) Adapun sebagia besar memiliki
overweight sebanyak 16 (44,4%) remaja body image rendah hal ini didapatkan
dan sebagia besar memiliki body image pada 30 (83,3%) remaja putri di Asrama
rendah hal ini didapatkan pada 30 Putri Sanggau Malang, untuk
(83,3%) remaja putri di Asrama Putri meningkatkan body image pada remaja
Sanggau Malang. putri maka perlu mengurangi berat badan
Berdasarkan data membuktikan dengan cara rajin melakukan seperti
bahwa ada hubungan antara Indeks melakukan olehraga pagi dan
Massa Tubuh (IMT) dengan body image menghindari mengkonsumsi makanan
remaja putri di Asrama Putri Sanggau yang memiliki kandungan lemak tinggi.
Malang, sehingga dalam menjaga indeks Penelitian ini sepaham dengan penelitian
massa tubuh (IMT) remaja putri yang yang dilakukan oleh Syam (2013),
normal maka remaja diharuskan untuk dimana menjelaskan dalam periode
menerapkan hidup sehat dengan rutin prepubertas, proporsi lemak dan otot pada
melakukan olahraga dan mengatur pola anak perempuan akan meningkat.
makan yang sehat seperti menghindari Selama masa pubertas, gizi lebih
makanan yang memiliki kolesterol tinggi dapat mempengaruhi penampilan/fisik

30
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

seseorang untuk kurang percaya diri. penampilan dirinya atau orang lain tertuju
Sehingga akan menimbulkan berbagai pada perbagian tubuh misalnya hidung
permasalahan yang dirasakan remaja. pesek, mata sipit, bibir tebal, atau
Masalah– masalah yang sering dihadapi keseluruhan tubuhnya misalnya badan
oleh para remaja seperti: 1). Anoreksia kurus kering dan kulit hitam.
Nervosa, dimana remaja didorong oleh Memiliki karakteristik badan yang
perasaan takut gemuk dan memaksa ideal adalah impian setiap remaja putri.
tubuhnya agar menjadi kurus, padahal Sehingga jika karakteristik tersebut tidak
mungkin ukuran tubuhnya sudah terpenuhi maka dapat terjadi gangguan
proporsional. 2). Bulimia Nervosa, body image pada remaja. Dari penjabaran
dimana remaja merasa lapar terus tentang body image dapat diketahui
menerus dan makan sebagai pelampiasan bahwa remaja putri yang memiliki body
emosinya. Akibat dari makan yang image positif akan mampu mengontrol
berlebihan ini, tubuhnya menjadi gemuk. pala makan dan melakukan hidup sehat
Setelah disadari bahwa tubuhnya gemuk, untuk meningkatkan penampilan dirinya.
penderita memutuskan untuk tidak makan Sebaliknya, body image negatif dapat
selama beberapa hari dan berusaha untuk meigkatkann perilaku konsumtif pada
memuntahkan kembali setiap makanan remaja putri, denga harapann produk-
yang telah disantapnya. Anak remaja produk yang dibeli dapat meingkatkan
biasanya senang untuk makan di luar penampila diri secara fisik.
rumah dan umumnya menyukai aneka Tingkat body image remaja
jenis fast foods (cepat saji) atau junk digambarkan oleh seberapa jauh remaja
foods (makanan tidak bergizi). merasa puas terhadap bagian-bagian
Pada penelitian yang dilakukan tubuh dan penampilan fisik secara
Tarwoto (2012), mengatakan bahwa keseluruhan. Tingkat penerimaan body
ketidak puasan terhadap penampilan image remaja sebagian besar tergantung
tertuju pada bentuk-bentuk khusus dari pada pengaruh sosial budaya yang terdiri
tubuh remaja atau pada penampilan dari empat aspek yaitu reaksi orang lain,
keseluruhan. Pernyataan ini mengenai perbandingan dengan orang lain, peranan
tingkat karakteristik tubuh menurut individu dan identifikasi terhadap orang
kepentingan remaja. Studi ini lain. Adapun yang harus dihindari oleh
menemukan bahwa penampilan tubuh para remaja agar mampu meningkatkan
pada umumnya menjadi hal yang penting body image yang positif seperti tidak
bagi pria dan wanita. Pria dan wanita melakukan makan malam lebih dari satu
merasa bahwa proporsi tubuh, wajah dan kali, hindari keseringan mengkonsumsi
gigi menjadi hal yang amat penting. makanan selingan (snack), dan
Remaja selalu merasa tidak puas dengan menghindari mengkonsumsi alkohol.
bentuk badan, rambut, gigi, berat badan, Salah satu penyebab kesenjangan
ukuran dada dan tinggi badan. Dapat antara body image ideal remaja dengan
terlihat bahwa perhatian individu menilai kenyataan tubuh yang nyata sering kali

31
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

dipicu oleh media massa yang banyak DAFTAR PUSTAKA


menampilkan fitur dengan tubuh yang
dinilai sempurna, sehingga terdapat Asmadi. 2009. Konsep dan aplikasi
kesenjangan dan menciptakan persepsi kebutuhan dasar klien. Jakarta:
akan penghayatan tubuhnya yang tidak Salemba Medika.
atau kurang ideal. Konsekuensinya
adalah individu sulit menerima bentuk Oktaviani, W. D, Dkk. 2012. Hubungan
tubuhnya. Sehingga terjadi gangguan Kebiasaan Konsumsi Fast Food,
body image seperti menolak untuk Aktivitas Fisik, Pola Konsumsi,
melihat dan menyentuh bagian tubuh Karakteristik Remaja Dan Orang Tua
Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT):
yang berubah, tidak dapat menerima
Studi Kasus Pada Siswa SMA Negeri
perubahan struktur dan fungsi tubuh,
9. Jurnal Kesehatan Masyarakat. FKM
mengurangi kontak sosial dengan teman Undip Semarang. Vol.1, No.2. http://
sehingga terjadi menarik diri, perasaan eprints.undip.ac.id/38335/. Diakses
atau pandangan negatif terhadap tubuh, pada tanggal 02 Juni 2015.
preokupasi dengan bagian tubuh atau
fungsi tubuh yang hilang, Rezeki, S. 2013. Hubungan Tingkat Stres
mengungkapkan keputusasaan, Dengan Kualitas Tidur Pada
mengungkapkan ketakutan ditolak, Mahasiswa Program Studi Ilmu
depersonalisasi dan menolak penjelasan Keperawatan Universitas
tentang perubahan tubuh. Tribhuwana Tunggadewi Malang
Angkatan 2009. Skripsi.
Universitas Tribhuwana
KESIMPULAN Tunggadewi. Malang.

1) Indeks massa tubuh (IMT), sebagian Safuat. 2012. Hubungan Indeks Massa
besar remaja putri di Asrama Putri Tubuh (IMT) dengan harga diri
Sanggau Malang memiliki indeks remaja. Skripsi. Universitas
massa tubuh (IMT) overweight. Tribhuwana Tungga Dewi. Malang.
2) Sebagaian besar remaja putri di
Asrama Putri Sanggau Malang Sari, D, dkk. 2014. Besaran Porsi, Citra
memiliki body image rendah. Tubuh Dan Perubahan Indeks
3) Ada hubungan antara Indeks Massa Massa Tubuh (Imt) Remaja Putri
Tubuh (IMT) dengan body image Usia 14 – 17 Tahun Pondok
remaja putri di Asrama Putri Pesantren Asshiddiqiyah Islamic
Sanggau Malang. College, Kedoya Utara. Jurnal
kesehatan masyarakat. Universitas
Esa Unggul Jakarta barat. Vol. 3,
No. 4. www.esaunggul.ac.id.
Diakses pada tanggal 25 Mei 2015.

32
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang

Sebayang, 2011. Gangguan Body Image


Remaja putri SMA 1. Jurnal
Keperawatan. Universitas
Muhammadiyah Malang. Vol. 5,
No.1. Diakses dari;
http://jurnalwacana.psikologi.fk.uns
.ac.id/index.php/wacana/article/.../3
6. Diakses pada tanggal 25 Mei 2015.

Syam, 2013. Harga Diri: Lansia di


Kecamatan Jekan. Jurnal
Keperawatan Jiwa. Stikes Yarsi
Pontianak. Vol. 1, No. 1. Diakses
pada tanggal 29 Mei 2015.

Tarwoto, dkk. 2012. Kesehatan Remaja


Problem Dan Solusinya. Jakarta:
Salemba Medika.

Yusuf, L, Dkk. 2012. Body ImagePada


Remaja Menengah Putri Di SMA
Negri 15 Kota Semarang. Jurnal
Nursing Studies. Universitas
Diponegoro dari; Semarang. Vol.1
No.1. Diakses pada tanggal 01 Juni
2015.

33

You might also like