Professional Documents
Culture Documents
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Email: jurnalpsik.unitri@gmail.com
ABSTRAK
Setiap individu memiliki respon yang berbeda-beda terhadap indeks massa tubuhnya.
Indeks massa tubuh yang abnormal salah satunya dapat mempengaruhi citra tubuh atau
body image.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh
dengan body image remaja putri di Asrama Putri Sanggau Malang. Desain penelitian
mengunakan desain korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 60 remaja. Sampel penelitian menggunakan purposive
sampling sebanyak 36 remaja dengan kriteria inklusi antara lain; remaja putri yang berada
di Asrama Putri Sanggau Malang, berusia 17-21 tahun dan bersedia menjadi responden.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pendekatan dan observasi. Metode
analisa data yang di gunakan yaitu pearson product moment. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner, meadline, dan timbangan. Variabel independen penelitian adalah
Indeks Massa Tubuh sedangkan variabel dependen adalah body image. Hasil penelitian
membuktikan bahwa indeks massa tubuh remaja sebanyak 16 (44,4%) remaja memiliki
indeks massa tubuh overweight dan body image remaja sebanyak 30 (83,3%) remaja
memiliki body image rendah, sedangkan hasil pearson product moment didapatkan nilai p
value = 0,016< α (0,05) yang berarti ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan
body image remaja putri di Asrama Putri Sanggau Malang. Remaja perlu mengkontrol pola
makan dan melakukan olahraga untuk menjaga Indeks Massa Tubuh agar tetap normal.
21
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
THE CORRELATION AMONG THE BODY MASS INDEX (BMI) AND BODY
IMAGE IN TEENAGER GIRLS AT SANGGAU GILRS’ DORMITORY IN MALANG
ABSTRACT
Each individual has a different response to the body mass index. Abnormal body mass
index one of them can affect body image or body image. The purpose of research to
determine the relationship between Body Mass Index with body image of young women in
Sr. Putri Sanggau Malang. The research design uses correlational design with cross
sectional approach. The population in this study were 60 adolescents. The sample of
research using purposive sampling as many as 36 adolescents with inclusion criteria,
among others; young women who are in the Dormitory Putri Sanggau Malang, aged 17-21
years and willing to be respondents. Data collection techniques used are approach and
observation. Data analysis method that is used is pearson product moment. The research
instrument used questionnaires, meadline, and scales. Independent variable of research is
Body Mass Index while dependent variable is body image. The results showed that the
adolescent body mass index of 16 (44.4%) adolescents had overweight body mass index
and teen body image of 30 (83.3%) adolescents had low body image, while the pearson
product moment result obtained p value = 0.016 <α (0.05) which means there is relation
between Body Mass Index with body image of teenage girl at Dormitory of Putri Sanggau
Malang. Teens need to control diet and exercise to keep the Body Mass Index to keep in
normal.
22
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
23
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
penderita memutuskan untuk tidak makan tubuh dan cara pandang individu terhadap
selama beberapa hari dan berusaha untuk berat badannya berhubungan dengan
memuntahkan kembali setiap makanan body image seseorang. Body image
yang telah disantapnya. Anak remaja menngacu pada persepsi menyeluruh
biasanya senang untuk makan di luar mengenai tubuh, termasuk pemikiran,
rumah dan umumnya menyukai aneka perasaan, dan reaksi seseorang
jenis fast foods (cepat saji) atau junk mengenainya (Sebayang, 2011).
foods (makanan tidak bergizi). Jadwal Body image adalah gambaran
makan yang tidak teratur menyebabkan mengenai tubuh seseorang yanng
orang tua berpikir bahwa makanan terbentuk dalam fikiran individu itu
anaknya tidak cukup bergizi. Rata – rata sendiri, atau dengan kata lain gambaran
sekitar seperempat total intake kalori tubuh individu menurut inndividu itu
remaja berasal dari snacks (Sari dkk, sendiri. Body image memiliki dua konsep
2014). yaitu positif dan negatif. Body image
Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah alat positif dimiliki oleh individu yang puas
yang sederhana untuk memantau status dengan keadaan fisiknya, sedangkann
gizi orang dewasa khususnya yang body image negatif dimiliki oleh individu
berkaitan dengan kekurangan dan yang tidak puas dengan keadaan fisiknya
kelebihan berat badan (Sipahutar, 2008). (Cash dan Pruzynsky, dalam Sebayang,
Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan 2011).
cara sederhana untuk melihat status gizi Setiap individu memiliki respon yang
orang dewasa, khususnya yang berkaitan berbeda-beda terhadap indeks massa
dengan kekurangan dan kelebihan berat tubuhnya. Indeks massa tubuh yang
badan. Indeks massa tubuh ini ditemukan abnormal salah satunya dapat
oleh Queteletahli statistik Belgia dari mempengaruhi citra tubuh atau body
perhitungan secara konvensional yaitu image. Remaja putri di Asrama Putri
dengan membagi berat badan (dalam Sanggau Malang. memiliki total
kilogram) dengan kuadrat dari tinggi sebanyak 20 sks yang harus ditempuh,
badan (dalam meter). Indeks massa tubuh dalam satu minggu hampir setiap hari
diklasifikasikan menjadi underweight, kuliah, membuat tugas individu serta
normal, overweight dan obesitas (Rezeki, kelompok, secara langsung maupun tidak
2013). Indeks massa tubuh merupakan langsung dapat berdampak pada pola
metode yang digunakan dalam penentuan makan remaja putri itu sendiri. Delapan
status gizi seseorang. Pada remaja dari sepuluh remaja putri menyatakan
penentuan ini berdasarkan penghitungan bahwa mereka selalu makan tidak teratur
IMT atau Body Mass Index (BMI) yang sehingga berdampak pada berat badan
kemudian dicocokkan dengan grafik mereka. Hal ini tentunya dapat
pertumbuhan sesuai jenis kelamin mempengaruhi body image mereka.
(Oktaviani, 2012 ). Menurut Sebayang Perasaan tidak percaya diri dan menerima
(2011) perasaan tidak puas terhadap diri tersebut terjadi saat berat badan
24
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
mereka tidak berada pada batas yang pendekatan dan observasi. Metode
normal. analisa data yang di gunakan yaitu
Remaja putri di Asrama Putri pearson product moment dengan
Sanggau Malang lebih mudah mengalami menggunakan SPSS. Instrumen
masalah dengan berat badan karena pola penelitian menggunakan kuesioner,
makan yang tidak teratur dikarenakan meadline, dan timbangan. Variabel
padatnya jadwal kuliah dan tugas yang independen penelitian adalah Indeks
banyak dan berdasarkan studi Massa Tubuh (IMT) sedangkan variable
pendahuluan pada tanggal 03 agustus dependen adalah body image. Kriteria
2015 di Asrama Sanggau Malang dengan inklusi penelitian meliputi remaja putri di
wawancara kepada 10 remaja putri Asrama putri Sanggau Malang, berusia
sebagai berikut : 6 remaja putri 17-21 tahun, dan bersedia menjadi
menyatakan tidak percaya diri dengan responden sedangkan criteria eksklusi
bentuk tubuhnya karena terlalu gemuk penelitian adalah remaja putri yang tidak
(overweight) dan malu jika bertemu berada di asrama putri Sanggau Malang.
orang yang berat badannya ideal, 3 Penelitian dilakukan di Asrama Putri
remaja putri menyatakan kurang puas Sanggau Malang yang dilaksanakan pada
dengan berat badannya dan ingin tanggal 28 dan 29 Agustus 2015.
menaikkan berat badan karena terlalu Teknik pengambilan data yang
kurus (underweight) agar lebih percaya dilakukan yaitu setelah responden
diri, dan 1 remaja putri menyatakan berat menyetujui untuk menjadi responden,
badannya sudah ideal sehingga ia sudah selanjutnya peneliti membagikan
merasa percaya diri. kuesioner. Selanjutnya peneliti membuat
Tujuan penelitian ini untuk kesepakatan dengan responden mengenai
mengetahui hubungan antara Indeks waktu pengambilan kuesioner. Pada hal
Massa Tubuh (IMT) dengan body image ini peneliti akan memberikan waktu 1-3
remaja putri di Asrama Putri Sanggau hari untuk mengisi kuesioner. Peneliti
Malang. mengingatkan kembali untuk
mengembalikan kuesioner pada waktu
yang sudah ditetapkan dan melengkapi
METODE PENELITIAN yang belum diisi. Setelah 1-3 hari peneliti
mendatangi responden untuk mengambil
Desain penelitian mengunakan kembali kuesioner yang telah diisi.
desain korelasional dengan Peneliti memperhatikan etika-etika dalam
metodependekatan cross sectional. penelitian, antara lain; Informed consent
Populasi dalam penelitian ini sebanyak (persetujuan), Anonymity (tanpa nama)
60 remajadan sampel penelitian dan Confidentiality (kerahasiaan).
menggunakan purposive sampling
sebanyak 36 remaja. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah
25
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
26
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
besar remaja berumur 20 tahun, hal ini diatas batasan maksimum dinyatakan
didapatkan pada 17 (47,2%) remaja, dan sebagai overweight atau kegemukan.
sebagian kecil remaja berumur 21 tahun Orang-orang yang berada dibawah
dengan jumlah remaja sebanyak 3 ukuran berat normal mempunyai risiko
(8,3%). Untuk remaja yang berumur 18 terhadap penyakit infeksi, sementara
tahun sebanyak 6 (16,7%) remaja dan yang berada diatas ukuran normal
umur remaja yang 19 tahun sebanyak 10 mempunyai risiko tinggi terhadap
(27,8%) remaja putri di Asrama Putri penyakit degeneratif.
Sanggau Malang. Indeks massa tubuh (IMT) remaja
Berdasarkan rata-rata sebagaian yang normal akan mempengaruhi
besar sebanyak 16 (44,4%) remaja sosialisasi yang baik seperti meningkatan
memiliki memiliki indeks massa tubuh rasa percaya diri, ingin tau, mandiri,
(IMT) overweight pada remaja putri di percaya dengan ide-idenya, menyukai
Asrama Putri Sanggau Malang. Indeks tantangn-tantanga baru dan memprakarsai
Massa Tubuh (IMT) merupakan cara aktivitas yang baru dengan penuh percaya
sederhana untuk melihat status gizi diri pada remaja, mendiskripsikan diri
seseorang, khususnya yang berkaitan secara positif dan bangga dengan hasil
dengan kekurangan dan kelebihan berat kerjanya, cepat menyesuaikan diri dengan
badan (Oktaviani, dkk, 2012). Berat yang baik, tidak mudah prustasi, gigih dalam
normal merupakan idaman bagi setiap mencapai suatu tujaun, dan dapat
orang agar mencapai tingkat kesehatan menerima kritikan. Didapatkan sebagian
yang optimal. Keuntungan apabila berat besar remaja berusia 20 tahun, hal ini
badan normal seperti penampilan baik, didapatkan pada 17 (47,2%) remaja
lincah dan risiko sakit rendah. sehingga body image remaja pada masa
Berdasarkan data diketahui bahwa ini perlu dikembangkan untuk
sebagian kecil remaja memiliki indeks memberikan kepercayaan diri yang baik
massa tubuh (IMT) underweight bagi remaja dalam melakukan aktivitas
sebanyak 6 (16,7%) remaja putri di sehingga tidak malu untuk melakukan
Asrama Putri Sanggau Malang. Berat hubungan sosial dengan teman sebaya.
badan yang kurang dan berlebihan akan Remaja putri yang memiliki
menimbulkan risiko terhadap berbagai indeks massa tubuh (IMT) underweight
macam penyakit. Setiap individu dan overweight akan berpengaruh
memiliki respon yang berbeda-beda terhadap menurunnya sosialisasi remaja
terhadap indeks massa tubuhnya. Indeks dimana remaja yang memiliki indeks
massa tubuh yang abnornmal salah massa tubuh yang tidak ideal akan malu
satunya dapat mempengaruhi citra tubuh melakukan hubungan sosial dengan
atau body image. Berat badan yang teman sebaya. Seseorang yang memiliki
berada dibawah batasan minimum sosialisasi kurang akan mengambarkan
dinyatakan sebagai underweight atau dirinya secara negatif, tidak percaya pada
kekurusan, dan berat badan yang berada ide-ide sendiri, kurang percaya diri,
27
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
28
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
remaja putri di Asrama Putri Sanggau peran yang penting bagi tingkah prilaku
Malang. Perubahan fisik yang dialami remaja. Hal ini berhubungan dengan
oleh remaja wanita menghasilkan suatu nilai-nilai bagian tubuh dan nilai aspek
persepsi yang berubah-ubah dalam body diri, serta berhubungan dengan citra raga
image dan secara khas menunjukkan ideal tentang sesuatu yang disukai dan
kearah penolakan terhadap physical self. tidak disukai remaja. Peran body image
Hal-hal yang menyebabkan remaja dalam menentukan perilaku ini dapat
wanita tidak menerima physical selfnya dilihat melalui proses berpikirnya, emosi,
misalnya: tinggi badan, kemasakkan nilai, cita-cita, serta tujuan yang hendak
fisik, jerawat. Remaja wanita sangat peka dicapai remaja. Bila remaja mempunyai
terhadap penampilan dirinya dan sosialisasi yang baik, maka perilakunya
merenung perihal bagaimana wajahnya, juga akan baik, sedangkan bila body
apakah orang lain menyukai wajahnya image rendah, akan tercermin pada
serta selalu menggambarkan dan perilakunya yang negatif pula.
mengembangkan seperti apa tubuhnya Apabila remaja putri memiliki
dan apa yang diinginkan dari tubuhnya. body image tinggi akan lebih mudah
Komponen body image terdiri memahami orang lain, menerima orang
dari komponen perseptual dan komponen lain sebagai individu dan memiliki
sikap menjadi landasan pengukuran. adjustment yang sehat. Sebaliknya,
Komponen perseptual menunjukkan apabila remaja memiliki body image
bagaimana individu menggambarkan rendah mengalami ketida puasan dengan
kondisi fisiknya. Oleh karena itu kondisi tubuh yang dimiliki karena tidak
penilaian merupakan aspek yang tepat sesuai denga struktur selfnya yang
untuk mewakili komponen-komponen diinginkan. Selanjutnya struktur selfnya
tersebut, komponen sikap mengarah pada akan mempertahankan diri yang
perasaaan dan sikap yang muncul dari menyimpang, mempertahankan gambaran
kondisi tersebut. Perasaan diwakili diri yang palsu, dan mengakibatkan
dengan tingkat kepuasan dan pribadi menjadi maladjustment
ketidakpuasan individu terhadap (Sebayang, 2011). Adapun remaja putri
tubuhnya, sedangkan sikap diwakili oleh memiliki body image tinggi akan
harapan-harapan mengenai tubuhnya, menerima terhadap physical self, yang
sebagai akibat dari harapan biasanya kemudian akan mendatangkan perasaan
menjadi tindakan demi mewujudkan senang terhadap tubuhnya, sehingga
harapan tersebut (Jersild, dalam mempengaruhi proses berfikir, perasaan,
Sebayang, 2011). Oleh karena itu aspek keinginan, nilai maupun perilakunya.
perasaan dan aspek harapan mewakili Citra raga selalu berubah-ubah karena
seluruh komponen sikap. dikembangkan selama hidup melalui pola
Penelitian ini sepaham dengan interaksi dengan orang lain. Untuk
pendapat King (dalam Rezeki, 2013) meningkatkan body image pada remaja
menyatakan bahwa body image memiliki putri di Asrama Putri Sanggau Malang
29
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
maka perlu mengurangi berat badan yang dan tidak mengkonsumsi makanan yang
berlebihan sehingga berdampak pada berlebihan sehingga mampu
kemampuan sosial yang baik dengan meningkatkan body image remaja putri
teman sebaya, adapun yang disarankan yang tinggi.
yaitu harus rajin melakukan olehraga pagi Hasil pengumpulan data
dan perlu mengkonsumsi makanan yang didapatkan bahwa sebagian besar remaja
memiliki kandungan lemak rendah. memiliki indeks massa tubuh (IMT)
overweight sebanyak 16 (44,4%) remaja
Analisis hubungan antara Indeks sehingga yang harus dilakukan oleh
Massa Tubuh (IMT) dengan body remaja putri di Asrama Putri Sanggau
image remaja putri di Asrama Putri Malang dalam megurangi berat yaitu
Sanggau Malang harus rajin melakukan aktivitas yang
Berdasarkan Tabel 3 hasil analisis bersifat membakar kalori. Berat badan
data dengan mengunakan uji kolerasi yang berlebihan terjadi karena
pearson product moment dengan ketidakseimbangan antara energi yang
mengunakan bantuan program SPSS, masuk dengan energi yang keluar. Berat
didapatkanp value = 0,016< α (0,05) yang badan yang berlebihan akan mengurangi
berarti data dinyatakan signifikan. kemampuan fisik pada responden
Artinya ada “hubungan antara Indeks sehingga tidak mau melakukan aktivitas
Massa Tubuh (IMT) dengan body image olahraga sehingga yang perlu dilakukan
remaja putri di Asrama Putri Sanggau yaitu menjaga pola makan sehingga dan
Malang”. Hasil pengumpulan data mengurangi mengkonsumsi makanan
didapatkan bahwa sebagian besar remaja yang memiliki kalori tinggi.
memiliki indeks massa tubuh (IMT) Adapun sebagia besar memiliki
overweight sebanyak 16 (44,4%) remaja body image rendah hal ini didapatkan
dan sebagia besar memiliki body image pada 30 (83,3%) remaja putri di Asrama
rendah hal ini didapatkan pada 30 Putri Sanggau Malang, untuk
(83,3%) remaja putri di Asrama Putri meningkatkan body image pada remaja
Sanggau Malang. putri maka perlu mengurangi berat badan
Berdasarkan data membuktikan dengan cara rajin melakukan seperti
bahwa ada hubungan antara Indeks melakukan olehraga pagi dan
Massa Tubuh (IMT) dengan body image menghindari mengkonsumsi makanan
remaja putri di Asrama Putri Sanggau yang memiliki kandungan lemak tinggi.
Malang, sehingga dalam menjaga indeks Penelitian ini sepaham dengan penelitian
massa tubuh (IMT) remaja putri yang yang dilakukan oleh Syam (2013),
normal maka remaja diharuskan untuk dimana menjelaskan dalam periode
menerapkan hidup sehat dengan rutin prepubertas, proporsi lemak dan otot pada
melakukan olahraga dan mengatur pola anak perempuan akan meningkat.
makan yang sehat seperti menghindari Selama masa pubertas, gizi lebih
makanan yang memiliki kolesterol tinggi dapat mempengaruhi penampilan/fisik
30
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
seseorang untuk kurang percaya diri. penampilan dirinya atau orang lain tertuju
Sehingga akan menimbulkan berbagai pada perbagian tubuh misalnya hidung
permasalahan yang dirasakan remaja. pesek, mata sipit, bibir tebal, atau
Masalah– masalah yang sering dihadapi keseluruhan tubuhnya misalnya badan
oleh para remaja seperti: 1). Anoreksia kurus kering dan kulit hitam.
Nervosa, dimana remaja didorong oleh Memiliki karakteristik badan yang
perasaan takut gemuk dan memaksa ideal adalah impian setiap remaja putri.
tubuhnya agar menjadi kurus, padahal Sehingga jika karakteristik tersebut tidak
mungkin ukuran tubuhnya sudah terpenuhi maka dapat terjadi gangguan
proporsional. 2). Bulimia Nervosa, body image pada remaja. Dari penjabaran
dimana remaja merasa lapar terus tentang body image dapat diketahui
menerus dan makan sebagai pelampiasan bahwa remaja putri yang memiliki body
emosinya. Akibat dari makan yang image positif akan mampu mengontrol
berlebihan ini, tubuhnya menjadi gemuk. pala makan dan melakukan hidup sehat
Setelah disadari bahwa tubuhnya gemuk, untuk meningkatkan penampilan dirinya.
penderita memutuskan untuk tidak makan Sebaliknya, body image negatif dapat
selama beberapa hari dan berusaha untuk meigkatkann perilaku konsumtif pada
memuntahkan kembali setiap makanan remaja putri, denga harapann produk-
yang telah disantapnya. Anak remaja produk yang dibeli dapat meingkatkan
biasanya senang untuk makan di luar penampila diri secara fisik.
rumah dan umumnya menyukai aneka Tingkat body image remaja
jenis fast foods (cepat saji) atau junk digambarkan oleh seberapa jauh remaja
foods (makanan tidak bergizi). merasa puas terhadap bagian-bagian
Pada penelitian yang dilakukan tubuh dan penampilan fisik secara
Tarwoto (2012), mengatakan bahwa keseluruhan. Tingkat penerimaan body
ketidak puasan terhadap penampilan image remaja sebagian besar tergantung
tertuju pada bentuk-bentuk khusus dari pada pengaruh sosial budaya yang terdiri
tubuh remaja atau pada penampilan dari empat aspek yaitu reaksi orang lain,
keseluruhan. Pernyataan ini mengenai perbandingan dengan orang lain, peranan
tingkat karakteristik tubuh menurut individu dan identifikasi terhadap orang
kepentingan remaja. Studi ini lain. Adapun yang harus dihindari oleh
menemukan bahwa penampilan tubuh para remaja agar mampu meningkatkan
pada umumnya menjadi hal yang penting body image yang positif seperti tidak
bagi pria dan wanita. Pria dan wanita melakukan makan malam lebih dari satu
merasa bahwa proporsi tubuh, wajah dan kali, hindari keseringan mengkonsumsi
gigi menjadi hal yang amat penting. makanan selingan (snack), dan
Remaja selalu merasa tidak puas dengan menghindari mengkonsumsi alkohol.
bentuk badan, rambut, gigi, berat badan, Salah satu penyebab kesenjangan
ukuran dada dan tinggi badan. Dapat antara body image ideal remaja dengan
terlihat bahwa perhatian individu menilai kenyataan tubuh yang nyata sering kali
31
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
1) Indeks massa tubuh (IMT), sebagian Safuat. 2012. Hubungan Indeks Massa
besar remaja putri di Asrama Putri Tubuh (IMT) dengan harga diri
Sanggau Malang memiliki indeks remaja. Skripsi. Universitas
massa tubuh (IMT) overweight. Tribhuwana Tungga Dewi. Malang.
2) Sebagaian besar remaja putri di
Asrama Putri Sanggau Malang Sari, D, dkk. 2014. Besaran Porsi, Citra
memiliki body image rendah. Tubuh Dan Perubahan Indeks
3) Ada hubungan antara Indeks Massa Massa Tubuh (Imt) Remaja Putri
Tubuh (IMT) dengan body image Usia 14 – 17 Tahun Pondok
remaja putri di Asrama Putri Pesantren Asshiddiqiyah Islamic
Sanggau Malang. College, Kedoya Utara. Jurnal
kesehatan masyarakat. Universitas
Esa Unggul Jakarta barat. Vol. 3,
No. 4. www.esaunggul.ac.id.
Diakses pada tanggal 25 Mei 2015.
32
Nursing News Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Body
Volume 2, Nomor 3, 2017 Image Remaja Putri di Asrama Putri Sanggau
Malang
33