You are on page 1of 9

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT

KECEMASAN ORANG TUA ANAK PENDERITA KANKER


, ,
Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
Email: srimardianti1996@gmail.com

Abstract
Cancer in children is a frightening condition for parents because not all of children can be able to survive and recover
from this disease. The process of cancer and the duration of cancer treatment caused a great psychological impact for
the sufferer and parents. This study aimed to determine the factors associated with the level of anxiety parents of
children with cancer. The design of this study was descriptive correlation with cross-sectional design. The sample of
this research is 73 respondents taken based on inclusion criteria using purposive sampling technique. Data analysis
used univariate & bivariat by chi-square and kolmogrov-smirnov test. The result of univariate analysis was found that
the majority of respondents were in the early adult age range (69.9%), male sex (43.8%), low education (49.3%), low
income (64.4%), and experienced high levels of anxiety (53.4%). The result of bivariate analysis shows that the p value
of each research variable is bigger than the value (α = 0,05) which can be concluded that there is no correlation
between age (p value 0,055), gender (p value 0,669) , education (p value 0,995), and income (p value 0,938) with
parental anxiety level. The results of this study indicate that parents experience high levels of anxiety, but trying to
resolve the factors that can cause anxiety be able to focus on conditions of healing children.

Keywords: Cancer, Cancer Factors, Anxiety Level

PENDAHULUAN sulit bernapas, tubuh gemetaran dan sampai


Kanker anak merupakan penyakit yang berkeringat yang berlebihan (Izenberg, 2018).
menakutkan bagi orang tua karena tidak banyak Gejala kecemasan tampak lebih umum
yang mampu bertahan dan sembuh dari penyakit terjadi pada orang tua yang memiliki anak
ini. Proses perjalanan penyakit dan lamanya penderita kanker, dibandingkan orang tua yang
pengobatan kanker menimbulkan dampak memiliki anak sehat. Menurut penelitian yang
psikologis yang besar bagi penderita maupun dilakukan oleh Kohlsdorf dan Costa (2012)
orang tua (Gregurek, Bras, Dordevic, Ratkovic tentang Psychosocial Impact Of Pediatric
& Brajkovic, 2010). Ketika anak terdiagnosis Cancer On Parents, orang tua yang
menderita kanker, maka orang tua akan merasa mendampingi anak dengan diagnosis penyakit
cemas terhadap kondisi anak dan merupakan kanker menunjukkan perilaku kecemasan yang
suatu hal yang sangat mengejutkan (Koopman, lebih tinggi dengan gejala seperti, kesedihan
Ball & Egeler, 2008). Orang tua pada umumnya yang terus-menerus selama pengobatan anak,
merasa bersalah atau merasa cemas karena tidak ada harapan, putus asa, rasa bersalah,
bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi tidak berdaya, kesulitan berkonsentrasi atau
pada anaknya, dan mereka berharap dapat membuat keputusan, kelelahan, dan
menggantikan rasa sakit yang dirasakan oleh mengalami gangguan tidur. Gejala ini dapat
anak (Hiller, 2008) berlangsung selama beberapa bulan setelah
Kecemasan merupakan suatu sinyal yang anak terdiagnosis kanker.
memperingatkan adanya bahaya yang Kecemasan memiliki sifat yang
mengancam dan memungkinkan seseorang subjektif pada setiap individu, sehingga dalam
mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman merespon kecemasan individu akan
(Kaplan, Sadock & Grebb, 2010). Kecemasan mengalami kecemasan mulai dari ringan,
adalah reaksi alami manusia, berguna sebagai sedang, berat, bahkan sampai panik (Stuart,
fungsi biologis yang penting. Dalam tubuh 2009). Menurut Koopman, Ball dan Egeler
terdapat sistem alarm yang aktif setiap kali kita (2008) tentang Assessment of Parental
melihat bahaya atau ancaman. Saat tubuh dan Psychological Stress in Pediatric Cancer,
pikiran bereaksi, kita bisa merasakan sensasi mengatakan bahwa orang tua yang memiliki
fisik seperti, pusing, detak jantung yang cepat, anak-anak yang baru didiagnosis kanker atau
dalam terapi kanker melaporkan tingkat
JOM FKp. Vol. 5 No. 2 (Juli - Desember) 2018 754
kecemasan yang lebih tinggi. Kecemasan pada penyakit kronis dan mudah terjadi penularan
orang tua dapat menjadi suatu masalah penyakit dikarenakan biaya pengobatan yang
psikologis yang dapat berlangsung dalam mahal, sehingga semakin rendah status
jangka waktu yang lama. Hal ini menunjukkan ekonomi seseorang maka kontribusi terhadap
bahwa perasaan cemas timbul dari waktu ke kecemasan justru semakin besar (Efendi &
waktu dengan orang tua akan terus mengalami Makhfudli, 2009). Penelitian yang dilakukan
kecemasan. oleh Kurniawan (2008) menunjukkan ada
Usia adalah salah satu faktor yang hubungan yang signifikan antara status
dapat mempengaruhi tingkat kecemasan orang ekonomi terhadap tingkat kecemasan orang tua
tua. Usia yang paling baik untuk menjadi dalam mendampingi pengobatan anak.
orang tua adalah antara 18 dan 35 tahun, Faktor yang juga mempengaruhi
selama waktu ini orang tua dianggap berada kecemasan orang tua adalah kondisi penyakit
pada kondisi kesehatan yang optimum (Wong, anak dilihat dari stadium yang diderita. Wong,
Eaton, Wilson, Winkelstein & Schwartz, Eaton, Wilson, Winkelstein, & Schwartz
2009). Kaplan, Sadock dan Grebb (2010) (2009) mengatakan bahwa memiliki anak yang
mengatakan bahwa kecemasan dapat terjadi berkebutuhan khusus merupakan tantangan
pada semua umur, lebih sering pada usia besar bagi orang tua. Orang tua ketika
dewasa dan sebagian besar kecemasan terjadi mengetahui diagnosis penyakit anak dapat
pada umur 21-45 tahun. Sejalan dengan menimbulkan sikap penolakan, keputusasaan,
penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan bahkan menolak kenyataan terhadap penyakit
(2008) ada hubungan yang signifikan antara yang diderita anak. Sehingga orang tua dengan
umur orang tua dengan tingkat kecemasan anak kanker melaporkan diagnosis penyakit
dalam mendampingi anak yang mengalami sudah berada pada stadium lanjut karena anak
fase pengobatan. sulit mengatakan sakit yang dirasakannya.
Tingkat pendidikan orang tua juga Merawat anak dengan stadium lanjut membuat
dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dalam kecemasan yang mendalam bagi orang tua.
mendampingi anak penderita kanker. Orang tua akan merasakan kesedihan yang
Pendidikan orang tua erat hubungannya berlarut-larut karena harus menyaksikan
dengan kesehatan anak. Orang tua yang penderitaan fisik dan emosional anak
berpendidikan tinggi memiliki perilaku (Rosenberg dkk, 2013). Penelitian yang
kesehatan yang lebih baik sehingga memberi dilakukan oleh Puspita dan Ludiro (2013)
manfaat kesehatan yang optimal kepada anak menunjukkan ada hubungan yang signifikan
(Chou, Liu, Grossman & Joyce, 2010). antara kondisi penyakit anak dengan tingkat
Pendidikan yang lebih tinggi juga kecemasan orang tua.
meningkatkan pengetahuan orang tua dalam Hasil studi pendahuluan dilakukan
kesehatan anak dan kondisi penyakit anak, peneliti tanggal 14 Maret 2018 melalui
sehingga dapat mengurangi rasa kecemasan wawancara pada 10 orang tua anak penderita
orang tua (Breiner, Ford, Gadsden & Award, kanker yang berada di RSUD Arifin Achmad.
2016). Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Hasil wawancara 7 dari 10 orang tua
yang dilakukan oleh Khabiba (2017) ada mengatakan mengalami kecemasan terhadap
hubungan yang signifikan antara tingkat kondisi penyakit anaknya yang didiagnosa
pendidikan orang tua dengan tingkat kanker, dimana 5 orang tua mengalami
kecemasan. Hasil penelitian yang berbeda perubahan pada pola tidur, gangguan
ditunjukkan oleh Nair, Paul, Latha, & konsentrasi, pusing, kurang nafsu makan dan
Parukkutty (2017) yang mengatakan bahwa merasa bingung dalam memikirkan biaya
tidak ada hubungan yang signifikan antara pengobatan anak dalam jumlah yang besar.
pendidikan orang tua dengan tingkat Berdasarkan pengamatan peneliti saat
kecemasan dalam merawat anak kanker. wawancara 4 orang tua terlihat menangis,
Status ekonomi juga dapat lemas, nada suara pelan, dan menunduk. Usia
mempengaruhi tingkat kecemasan orang tua orang tua yang mengalami kecemasan berada
dalam mendampingi pengobatan anak kanker. pada rentang usia dewasa awal (18 tahun - 40
Penghasilan rendah biasanya rentan terhadap tahun), sebanyak 50 % berada pada tingkat

JOM FKp. Vol. 5 No. 2 (Juli - Desember) 2018 755


pendidikan Sekolah Menengah Pertama analisis ini menggunakan uji chi-square
(SMP), 40% orang tua memiliki pendapatan dengan derajat kemaknaan (α = 0,05).
rendah, dan stadium yang diderita anak 5
diantaranya berada pada stadium regional (II HASIL PENELITIAN
dan III). Kecemasan orang tua dirasa berat 1. Analisis Univariat
ketika harus membawa anak kerumah sakit, Distribusi hasil frekuensi dan
karena mayoritas bertempat tinggal diluar persentase data demografi dan variabel
daerah Pekanbaru. Hal yang sangat membuat yang diteliti terhadap responden dapat
cemas orang tua yaitu kondisi anak saat dalam dijelaskan pada tabel 1 berikut:
perjalanan, dan biaya pengobatan anak yang
besar, terutama penyakit kanker ini merupakan Tabel 1
pengobatan yang memerlukan jangka waktu Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik
lama. Responen
Tujuan penelitian ini untuk untuk Karakteristik Responden Jumlah
Persentase
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan (%)
Usia
dengan tingkat kecemasan orang tua anak
Dewasa Awal (18 – 40 tahun) 51 69,9
penderita kanker. Dewasa Tengah (41 – 60 tahun 22 30,1
Hasil penelitian ini diharapkan berguna Jumlah 73 100
bagi masyarakat dalam mengatasi tingkat Jenis Kelamin
kecemasan menghadapi anak penderita kanker Laki-laki 32 43,8
agar tetap mengutamakan kondisi anak dalam Perempuan 41 56,2
Jumlah 73 100
perawatan penyembuhan kanker.
Tingkat Pendidikan
METODE PENELITIAN Rendah (Tidak Sekolah, SD)
36 49,3
Menengah (SMP, SMA)
Penelitian ini menggunakan jenis Tinggi (Akademik/PA)
31 42,5
penelitian kuantitatif dengan desain penelitian 6 8,2
Jumlah 73 100
yaitu deskriptif korelasi dengan rancangan
Penghasilan
cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Rp. 1.500.000 – Rp. 2.500.000 47 64,4
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000 18 24,6
Pekanbaru. > Rp. 3.500.000 8 11,0
Populasi dalam penelitian ini adalah Jumlah 73 100
seluruh orang tua dari anak dengan penyakit
kanker di ruang Poli Hemato Onkologi Anak Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau bahwa mayoritas responden yaitu berjenis
Pekanbaru. Berdasarkan data yang didapat kelamin perempuan (56,2%), berada pada
pada seluruh anak dengan penyakit kanker dari rentang usia 18-40 tahun (dewasa awal)
bulan Januari-Maret 2018 yang menjalani (69,9%). Berdasarkan tingkat Pendidikan
pengobatan sebanyak 98 orang. Pengambilan (49,3%), dan mayoritas responden
sampel menggunakan purposive sampling berpenghasilan rendah (Rp.1.500.000-Rp.
dengan kriteria inklusi yaitu 73 responden. 2.500.000) (64,4%).
Alat pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan menggunakan lembar Tabel 2
kuesioner. Analisis data menggunakan analisis Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat
univariat dan bivariat. Analisis univariat Kecemasan Orang Tua
dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor Tingkat Persentase
Jumlah
Kecemasan (%)
kecemasan orang tua seperti usia, tingkat
Rendah 34 46,6
pendidikan, status ekonomi, dan kondisi Tinggi 39 53,4
penyakit anak (stadium kanker) terhadap Jumlah 73 100
tingkat kecemasan yang dirasakan responden Tabel diatas menunjukkan bahwa
(tinggi dan rendah). Analisis bivariat distribusi responden tingkat kecemasan orang
digunakan untuk mengetahui hubungan antara tua mayoritas berada pada kelompok dengan
dua variabel yang diduga berhubungan. Model tingkat kecemasan tinggi (53,4%).
JOM FKp. Vol. 5 No. 2 (Juli - Desember) 2018 756
2. Analisis Bivariat Tabel 5
Analisis bivariat dilakukan untuk Hubungan Pendidikan Dengan Tingkat
melihat hubungan antara variabel bebas yaitu Kecemasan Orang Tua
usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, Variabel Tingkat Kecemasan
Jenis Tinggi Rendah Total OR P value
dan stadium kanker dengan variabel terikat
kelamin n % n % N %
yaitu tingkat kecemasan, terdapat hubungan Perempuan 21 51,2 20 48,8 41 100 0,817 0,669
antara variabel apabila p < 0,05. Penelitian Laki-laki 18 56,3 14 43,8 32 100
ini menggunakan uji statistik dengan uji Chi- Jumlah 39 53,4 34 46,6 73 100
Square dan uji alternatif yang digunakan
adalah Kolmogorov-Smirnov. Tabel diatas menggambarkan hubungan
antara pendidikan dengan tingkat kecemasan
Tabel 3 orang tua. Berdasarkan hasil Chi-Square
Hubungan Usia Dengan Tingkat Kecemasan diperoleh nilai p value (0,995) > α = 0,05
Orang Tua maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan
Variabel Tingkat Kecemasan antara Pendidikan dengan tingkat kecemasan
P orang tua.
Tinggi Rendah Total OR
Usia value
n % n % N % Tabel 6
Dewasa
awal (18- 31 60,8 20 39,2 51 100
Hubungan Penghasilan Dengan Tingkat
40 tahun) Kecemasan Orang Tua
0,369 0,055 Variabel Tingkat Kecemasan
Dewasa
menengah P
8 36,4 14 63,6 22 100 Tinggi Rendah Total
(41-60 Penghasilan value
tahun) n % n % N %
Jumlah 39 53,4 34 46,6 73 100 Rendah
(Rp.1.500.000- 24 51,1 23 48,9 47 100
Rp.2.500.000)
Tabel di atas menggambarkan hubungan Menengah
0,938
antara usia dengan tingkat kecemasan orang (Rp.2.500.000- 13 72,2 5 27,8 18 100
tua anak penderita kanker. Berdasarkan hasil Rp.3.500.000)
Chi-Square diperoleh nilai p value (0,055) > α Tinggi
2 25,0 6 75,0 8 100
= 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada (>Rp.3.500.000)
hubungan antara usia dengan tingkat Jumlah 39 53,4 34 46,6 73 100
kecemasan orang tua.
Tabel diatas menggambarkan hubungan
Tabel 4 antara penghasilan dengan tingkat kecemasan
Hubungan Jenis Kelamin Dengan Tingkat orang tua. Berdasarkan hasil Chi-Square
Kecemasan Orang Tua diperoleh nilai p value (0,938) > α = 0,05
Variabel Tingkat Kecemasan maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan
P antara penghasilan dengan tingkat kecemasan
Jenis Tinggi Rendah Total OR
value orang tua.
kelamin
n % n % N %
Perempuan 21 51,2 20 48,8 41 100 0,817 0,669 1. Analisis Univariat
Laki-laki 18 56,3 14 43,8 32 100 a. Usia
Jumlah 39 53,4 34 46,6 73 100 Usia dewasa awal adalah masa
penyesuaian diri terhadap pola-pola
Tabel di atas menggambarkan kehidupan. Masa dewasa awal dianggap
hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat sebagai fase penyesuain diri terhadap
kecemasan orang tua. Berdasarkan hasil Chi kehidupan dan harapan sosial baru.
Square diperoleh nilai p value (0,669) > α = Menyesuaikan dalam kehidupan baru, mulai
0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada berperan sebagai suami istri, orang tua,
hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pekerja, maupun pencari nafkah. Kesulitan
kecemasan orang tua. menyesuaikan diri pada masa ini akan
meningkatkan perasaan kecemasan (Pieter,
JOM FKp. Vol. 5 No. 2 (Juli - Desember) 2018 757
Janiwarti, dan Saragih 2011). Menurut Potter pendidikan kesehatan individu maka semakin
& Perry (2005) masa dewasa awal merupakan meningkatkan rasa membina dan memelihara
usia yang produktif, usia memilih pasangan prilaku hidup sehat, juga berperan aktif dalam
hidup dengan ikatan pernikahan, usia menjadi mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
orang tua, dan usia yang menimbulkan (Nursalam, 2008).
berbagai macam masalah kehidupan. Tugas d. Penghasilan
perkembangan dewasa awal pada tahap Penghasilan dalam suatu keluarga mempunyai
pernikahan yaitu: membentuk hubungan intim peran yang cukup besar dalam kesehatan.
dengan pasangan, memutuskan dan bekerja Keluarga atau orang tua berfungsi untuk
menghadapi tujuan bersama, menetapkan memenuhi kebutuhan ekonomi dan tempat
pedoman peran dalam keluarga, membentuk mengembangkan kemampuan individu untuk
hubungan sosial dengan orang lain dan meningkatkan penghasilan dan memenuhi
memilih nilai moral yang dapat diterima oleh kebutuhan keluarga yang salah satunya adalah
keduanya (Potter & Perry, 2005). kesehatan setiap anggota keluarga. Fungsi ini
b. Jenis Kelamin sulit dipenuhi oleh keluarga yang memiliki
Jenis kelamin merupakan perbedaan pendapatan rendah (Efendi dan Makhfuli,
bentuk, sifat, dan fungsi biologis laki-laki dan 2009).
perempuan yang menentukan perbedaan peran 2. Analisis Bivariat
dalam upaya meneruskan garis keturunan a. Hubungan antara usia dengan tingkat
(Mubarak, Wahid dan Iqbal, 2009). Peran kecemasan orang tua
dalam keluarga merupakan bentuk prilaku Hasil penelitian terhadap 73 responden
interpersonal, sifat dan kegiatan yang mayoritas berada pada usia dewasa awal (18-
berhubungan dengan individu dalam posisi 40 tahun) yang beresiko 0,3 kali lebih besar
dan satuan tertentu.Setiap anggota keluarga mengalami tingkat kecemasan tinggi
mempunyai peran masing-masing. dibandingkan usia menengah (41-60 tahun).
Ayah sebagai pemimpin keluarga, pencari Menurut Harlock (1994) pada masa dewasa
nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa awal akan terjadi perubahan-perubahan dalam
aman pada keluarga, sedangkan ibu sebagai hal penampilan, fungsi-fungsi tubuh, minat,
pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik sikap, serta terjadinya perubahan psikologi.
anak-anak, dan juga sebagai pencari nafkah Terjadinya perubahan psikologi pada masa ini,
tambahan keluarga. Sehingga ibu lebih dekat cenderung meningkat karena memiliki aktifitas
dengan anak dibandingkan ayah (Ali, 2010). yang cenderung lebih berat dari pada usia
c. Pendidikan lainnya sehingga dapat memicu timbulnya
Undang-undang Republik Indonesia No. kecemasan. Usia dewasa awal merupakan
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan salah satu faktor internal yang berkontribusi
Nasional passal 14 menyatakan bahwa jenjang terhadap timbulnya kecmasan pada orang tua,
Pendidikan formal terdiri dari Pendidikan bahkan ada yang berpendapat bahwa faktor
dasar (SD), Pendidikan menengah (SMP dan usia dewasa awal lebih mudah mengalami
SMA) dan Pendidikan tinggi (Perguruan kecemasan dari pada usia dewasa lainnya,
Tinggi). Menurut Rinaldi, Opot dan padli tetapi ada juga yang berpendapat sebaliknya
(2013) mengatakan bahwa tingkat pendidikan (Kaplan & Sadock, 2010).
formal merupakan dasar pengetahuan Hasil uji statistic diperoleh nilai p
intelektual yang dimiliki seseorang. Hal ini value (0,055) > α (0,05) menunjukkan tidak
erat kaitannya dengan pengetahuan karena ada hubungan antara usia dengan tingkat
semakin tinggi pengetahuan semakin besar kecemasan orang tua anak penderita kanker.
kemampuan menyerap dan menerima Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian
informasi sehingga pengetahuan dan wawasan Maulidasari (2014) yang mengatakan tidak
lebih luas. terdapat hubungan antara usia dengan tingkat
Pendidikan merupakan suatu tingkat kecemasan orang tua terhadap kondisi
pengetahuan individu dalam berpikir. penyakit anak. Menurut penelitian yang
Pengetahuan Pendidikan juga dapat dilihat dilakukan oleh Atmadiyanti, Sriati dan
berdasarkan kesehatan individu. Semakin baik Nurhidayah (2018) bahwa pada masa dewasa

JOM FKp. Vol. 5 No. 2 (Juli - Desember) 2018 758


awal orang tua yang memiliki anak dengan Penelitian ini didukung oleh Masa’Deh,
penyakit kronis mengalami tingkat kecemasan Collier, Hall dan Alhalaiqa (2013) yang
rendah hingga sedang, rentang usia tertentu mengatakan bahwa jenis kelamin orang tua
baik untuk menjalankan peran sebagai orang yang memiliki anak dengan kanker tidak
tua, seperti usia yang tidak terlalu muda dan menunjukkan hubungan yang signifikan
tidak terlalu tua tergolong baik dalam aspek dengan tingkat kecemasan yaitu p (0,476) > α
fisik dan psikologis. (0,05). Menurut Apriyani (2013) mengatakan
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa kecemasan orang tua anak yang
mayoritas berusia dewasa awal (18-40 tahun). menjalani pengobatan memiliki kecemasan
Pada dewasa awal seorang individu sedang, yang ditandai dengan perubahan
mengalami transisi dan mulai menyesuaikan respon fisiologis seperti peningkatan
dengan kondisi yang ada, belajar ketegangan dalam batas toleransi dan respon
menempatkan diri dan memahami kondisi kognitif seperti mampu memecahkan masalah,
yang terjadi. Pada usia dewasa awal orang tua fase yang baik untuk belajar, dapat fokus pada
yang mendampingi anak penderita kanker hal-hal kondisi kesehatan anak.
dapat menerima kondisi anak dan sudah mulai Pada penelitian ini orang tua atau ayah dan
untuk tidak mementingkan ego diri sendiri. ibu selalu mendampingi anak saat berobat
b. Hubungan antara jenis kelamin dengan kerumah sakit. Peran serta dalam merawat
tingkat kecemasan orang tua anak merupakan tugas orang tua yang dapat
Hasil penelitian mayoritasnya adalah dijalankan dengan saling membantu dan
perempuan berjumlah 21 orang (51,2%) bekerjasama sehingga mengurangi rasa
beresiko 0,8 kali lebih besar mengalami kecemasan dalam merawat anak dengan
tingkat kecemasan tinggi dibandingkan laki- penyakit kanker. Sikap orang tua yang mampu
laki. Menurut Sarwono (2010) kecemasan berfokus terhadap kondisi anak menimbulkan
empat kali lebih sering ditemui pada rasa kecemasan yang ringan.
perempuan. Perempuan menunjuk kan c. Hubungan antara Pendidikan dengan
kepekaan yang luar biasa dibandingkan laki- tingkat kecemasan orang tua
laki, sedangkan laki-laki mereka hampir dua Pendidikan kesehatan adalah proses yang
kali lebih mungkin menderita kecemasan. direncanakan dengan sadar untuk menciptakan
Perempuan memiliki persepsi, realisitis, peluang bagi individu-individu, sehingga
respon, dan memori emosi yang berbeda dari senantiasa belajar memperbaiki kesadaran
laki-laki. serta meningkatkan pengetahuan dan
Berdasarkan hasil penelitian ini tingkat keterampilannya demi kepentingan kesehatan
kecemasan tinggi dirasakan oleh laki-laki/ayah (Nursalam & Efendi, 2010). Menurut Chou,
yaitu berjumlah 56,3%. Pada penelitian ini Liu, Grossman & Joyce (2010) mengatakan
ayah melaporkan bahwa peran serta tanggung bahwa Pendidikan orang tua erat hubungannya
jawabnya sebagai kepala keluarga menjadi dengan kesehatan anak.
berat, tugas perkembangan ayah sebagai Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa
pencari nafkah akan meningkat akibat tingkat pendidikan tinggi sebanyak 66,7%
pengobatan anak yang memerlukan biaya yang mengalami tingkat kecemasan tinggi. Menurut
lebih besar. Menurut Gunarsa (2008) ayah penelitian yang dilakukan oleh Watuna,
sebagai tokoh utama pencari nafkah untuk Mantik, Rampengan (2016) didapatkan hasil
keluarga. Mencari nafkah merupakan tugas bahwa mayoritas responden berada pada
yang berat, kebutuhan anggota keluarga tingkat pendidikan tinggi, semakin tinggi
merupakan tanggung jawab dari kepala pendidikan semakin tinggi pula tingkat
keluarga. Pekerjaan dianggap sebagai suatu kepedulian terhadap kesehatan. Orang tua
cara untuk memenuhi kebutuhan utama dan dengan tingkat pendidikan semakin tinggi
kelangsungan hidup akan memiliki kepedulian yang besar terhadap
Hasil uji statistic diperoleh nilai p value anak, memiliki pengetahuan tentang penyakit
(0,669) > α (0,05) menunjukkan tidak ada anak, serta tahu sikap atau tindakan apa yang
hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat harus dilakukan saat anak sakit.
kecemasan orang tua anak penderita kanker. Hasil uji statistic diperoleh nilai p value

JOM FKp. Vol. 5 No. 2 (Juli - Desember) 2018 759


(0,415) > α (0,05) menunjukkan tidak ada Pelayanan yang diperolah oleh penduduk miskin
hubungan antara Pendidikan dengan tingkat dapat dicapai dengan akses kesehatan yang
kecemasan orang tua anak penderita kanker. mudah dijangkau dan biaya yang ringan dengan
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang
dilakukan Nair, Paul, Latha, & Parukkutty tersedia yang dapat diperoleh dari pemerintah,
(2017) mengatakan bahwa tidak ada hubungan swasta, asuransi, serta sumber-sumber lain
tingkat kecemasan orang tua dengan dalam bentuk hibah.
pendidikan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh Orang tua dalam penelitian ini sudah tidak
tingkat pengetahuan orang tua mengenai merasa cemas dengan adanya bantuan-bantuan
kondisi penyakit anak yang sudah bagus dalam dari sumber-sumber pembiayaan terhadap
merawat anak serta mengelola emosi orang tua kondisi kesehatan anak dengan kanker.
dengan baik. Banyaknya informasi yang Pemerintah mampu meringankan beban orang
diterima orang tua dapat memberikan motivasi tua dalam pengobatan anak kanker dan
dan dukungan psikologis bagi orang tua, pengetahuan orang tua terhadap sumber-sumber
sehingga orang tua dapat mengelola respon pembiayaan yang tersedia sudah baik.
kecemasan dengan sebaik mungkin dan tidak Hasil ini berbeda dengan penelitian yang
memberikan dampak yang buruk pada diri dilakukan oleh Kurniawan & Mariyam (2008)
sendiri dan keluarga terutama anak (Jeniu, tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
Widodo, & Widiani, 2017). tingkat kecemasan orang tua, bahwa faktor
Orang tua pada penelitian ini lebih banyak ekonomi merupakan faktor yang mempengaruhi
mendapatkan informasi dari dokter dan kecemasan orang tua selama perawatan anaknya
perawat. Penjelasan yang baik oleh dokter di rumah sakit. Hal ini dikarenakan orang tua
sangat membantu orang tua untuk tidak mampu memanfaatkan sumber bantuan
mendapatkan informasi yang lebih jelas. yang ada.
Perawat yang mampu memberikan pendekatan
yang holistik kepada orang tua ataupun anak Kesimpulan
menilmbulkan rasa percaya diri dari orang tua, Penelitian tentang faktor-faktor yang
serta pengalaman yang sudah lama merawat berhubungan dengan tingkat kecemasan orang
anak dengan kanker menyebabkan tingkat tua anak penderita kanker pada 73 responden,
kecemasan yang lebih rendah. didapatkan hasil bahwa 41 responden (56,2%)
d. Hubungan penghasilan dengan tingkat yaitu perempuan, dengan 51 responden
kecemasan orang tua (69,9%) berusia dewasa awal (18-40 tahun),
Penyakit yang memiliki perawatan yang lama 36 responden (49,3%) dalam penelitian ini
dalam pengobatan di rumah sakit salah satunya berpendidikan rendah (tidak sekolah & SD)
adalah kanker, disamping itu biaya untuk dan sebanyak 47 responden (64,4%)
pengobatan penyakit kanker sangat tinggi. berpenghasilan rendah (Rp.1.500.000-
Kanker merupakan penyakit nomor 3 yang Rp.2.500.000). Hasil penelitian menunjukan
paling banyak mengabiskan biaya setelah tidak ada hubungan anatara faktor usia, jenis
penyakit jantung dan gagal ginjal. Kepala kelamin, pendidikan, faktor penghasilan dan
Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi faktor stadium kanker anak terhadap tingkat
mengungkapkan, pengobatan kanker dibiayai kecemasan orang tua anak penderita kanker
BPJS Kesehatan sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan (Wijaya, 2017). Saran
Hasil uji statistic diperoleh nilai p value 1. Bagi tenaga kesehatan
(0,534) > α (0,05) menunjukkan tidak ada Diharapkan agar perawat dapat mengetahui
hubungan antara penghasilan dengan tingkat faktor-faktor kecemasan orang tua anak
kecemasan orang tua anak penderita kanker. penderita kanker sehingga dapat
Menurut Effendi dan Makhfuli (2009) meminimalisir tingkat kecemasan serta
pemerintah menjamin akses penduduk miskin dapat memberikan asuhan keperawatan
terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana yang sesuai pada klien dan keluarga secara
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945
holistic, baik secara fisik, psikologi, social,
dicetuskan kebijakan program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. dan spiritual.

JOM FKp. Vol. 5 No. 2 (Juli - Desember) 2018 760


2. Bagi masyarakat Efendi &Makhfudli. (2009). Keperawatan
Diharapkan agar orang tua dan keluarga kesehatan komunitas teori dan praktik
yang memiliki anak penderita kanker dapat dalam keperawatan. Jakarta. Diperoleh
mengerti bagaimana cara mengatasi tanggal 12 April 2018 dari
kecemasan, sehingga mampu untuk https://books.google.co.id/books
berfokus pada kondisi kesehatan anak Gregurek, Bras, Dordevic, Ratkovic &
penderita kanker. Brajkovic. (2010). Psychological
3. Bagi institusi Pendidikan problems of patients with cancer.
Diharapkan agar institusi Pendidikan Psychiatria Danubina. Diperoleh tanggal
khususnya Ilmu Keperawatan dapat 24 April 2018 dari https://
dijadikan sebagai bahan informasi dan www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
sebagai referensi untuk menambah Gunarsa. (2008). Psikologi praktis: anak,
pengetahuan ilmu keperawatan. remaja, dan keluarga. Jakarta: Gunung
4. Bagi peneliti selanjutnya Mulia.
Diharapkan agar penelitian ini dijadikan Hiller, G. (2008). Pencegahan dan pengobatan
acuan dalam menambah informasi terkait penyakit kanker. Jakarta: Prestasi
factor-faktor tingkat kecemasan orang tua. Pustaka.
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan,
UCAPAN TERIMAKASIH Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Terimakasih yang tidak terhingga atas bantuan Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
dan bimbingan dari berbagai pihak dalam Izenberg, N. (2018). Anxiety disorders.
penyelesaian laporan penelitian ini. Diperoleh tanggal 24 April 2018 dari
1
: Mahasiswa https://kidshealth.org/en/parents/anxiety-
Keperawatan Universitas Riau, Indonesia disorders.html
Gamya Tri Utami2: Dosen Departemen Jeniu, E., Widodo, D., & Widiani, E. (2017).
Keperawatan Medikal Bedah Universitas Riau, Hubungan pengetahuan tentang autisme
Indonesia dengan tingkat kecemasan orang tua
3
: Dosen Departemen yang memiliki anak autisme di sekolah
Keperawatan Medikal Bedah Universitas Riau, luar biasa Bhakti Luhur Malang. Nursing
Indonesia News Vol.2, No.2, 32-42.
Kaplan, H. I., Sadock, B. J., & Grebb, J. A.
DAFTAR PUSTAKA (2010). Sinopsis psikiatri ilmu
Apriyani, D. (2013). Hubungan antara pengetahuan perilaku psikiatri klinis (II).
hospitalisasi anak dengan tingkat Tangerang: Binapura Askara.
kecemasan orang tua. Diperoleh tanggal Koopman, H. M., Ball, L. M., & Egeler, R. M.
30 Juni 2018 dari http:// (2008). Assessment of parental
jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/articl psychological stress in pediatric cancer.
e Diperoleh tanggal 27 Maret 2018 dari
Breiner, Ford, Gadsden & Award, 2016. https://doi.org/10.1093/ jpepsy/jsn007
Parenting matters: supporting parents of Kohlsdorf, M., & Costa, Á. L. J. (2012).
children ages 0-8. National Academies Psychosocial impact of pediatric cancer
of Sciences, Engineering, and Medicine. on parents. Paideia, 22(51), 119–129.
Diperoleh tanggal 8 Maret 2018 dari Diperoleh tanggal 21 April 2018 dari
https://www.fcd-us.org/parenting-
https://doi.org/10.1590/ S0103-
matters-supporting-parents-children-
ages-0-8/ 863X2012000100014
Chou, Liu, Grossman & Joyce. (2010). Parental Kurniawan & Mariyam. (2008). Faktor-faktor
education and child health: evidence yang berhubungan dengan tingkat
from a natural experiment in taiwan. kecemasan orang tua terkait
American Economic Journal: Applied hospitalisasi anak usia toddler.Jurnal
Economics. Diperoleh tanggal 8 April Keperawatan. Diperoleh tanggal 27
2018 dari http://pubs.aeaweb. Maret 2018 dari http:// download.
org/doi/10.1257/app.2.1.33 portalgaruda.org/article.php?article

JOM FKp. Vol. 5 No. 2 (Juli - Desember) 2018 761


Khabiba, I. S. (2017). Hubungan tingkat Diperoleh tanggal 20 Juli 2018 dari
pendidikan orang tua dengan tingkat http://journal.umpo.
kecemasan akibat hospitalisasi pada ac.id/index.php/IJHS/article/download/66
anak. Diperoleh tanggal 18 Maret 2018 4/698
dari
http://repository.unissula.ac.id/7271/2/A Pop & Conway. (2015). Parents’ experience with
bstrak.pdf their child’s cancer diagnosis. Diperoleh
Kholasehzadeh, Shiryazdi, Neamatzadeh, dan tanggal 20 Juli 2018 dari
Ahmadi. (2014). Depression levels http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.11
among mothers of children with 77/1043454214563404
leukemia. Diperoleh tanggal 07 juli 2018 Rinaldi, Opot dan Padli. (2013). Hubungan
dari https://www.ncbi.nlm.nih. pengetahuan dengan tingkat kecemasan
gov/pmc/articles/PMC4173030/ ibu yang anaknya di rawat rsup prof
Maulidasari. (2014). Faktor-faktor yang manado. Diperoleh tanggal 18 Juli 2018
mempengaruhi tingkat kecemasan orang
tua terhadap penyakit jantung bawaan dari https:// www.google.com/url?
pada anak. Diperoleh tanggal 20 Juli Rosenberg, A. R., Dussel, V., Kang, T., Geyer, J.
2018 dari http://etd.unsyiah. R., Gerhardt, C. A., Feudtner, C., Wolfe,
ac.id/index.php?p=show_detail&id=457 J. (2013). Psychological distress in
0 parents of children with advanced cancer.
Masa’Deh, R., Collier, J., Hall, C., & Alhalaiqa, Diperoleh tanggal 24 April 2018 dari
F. (2013). Predictors of stress of parents https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article
of a child with cancer: A Jordanian s/PMC4263253/
Perspective. Diperoleh tanggal 19 Juli Rupu, N. Y. (2015). Faktor-faktor yang
2018 dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl mempengaruhi penerimaan orang tua
es/PMC4776841/ anak retardasi mental di SLB Negeri
Nair, M., Paul, L. T., Latha, P., & Parukkutty, K. Pohuwato. Jurnal Keperawatan, 3-14.
(2017). Parents’ knowledge and attitude Diperoleh tanggal 22 Juli 2018 dari
regarding their child’s cancer and http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK
effectiveness of initial disease counseling /article/download/11233/11106
in pediatric oncology patients. Indian J Sarwono, S, W. (2010). Famale brain
Palliat. Diperoleh tanggal 19 April 2018 mengungkap misteri perempuan. Jakarta.
dari Ufuk press. Diperoleh tanggal 05 juli
https://doi.org/10.4103/IJPC.IJPC_83_17
Nursalam & Efendi. (2010). Pendidikan dalam 2018 dari
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika https://books.google.co.id/books?
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan Stuart, G. W. (2009). Keperawatan jiwa (5th ed.).
metodologi penelitian ilmu keperawatan. 2009: EGC.
Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Watuna, Mantik, Rampengan. (2016). Hubungan
Pieter, Janiwarti, dan Saragih (2011). Pengantar antara tingkat pendidikan orang tua
psikopatologi untuk keperawatan. dengan keparahan infeksi virus dengue
Jakarta: Prenada media grup. Diperoleh pada anak. Diperoleh tanggal 22 Juli
tanggal 19 juli 2018 dari 2018 dari
https://books.google.co.id https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ecli
Puspita, S. K., & Lidiro, S. kuntari. (2013). nic/article/viewFile/14483/1405
Kondisi orang tua pasien kanker anak Wijaya, E.A. (2017). Apakah semua pengobatan
dilihat dari aspek biopsikososial kanker ditanggung bpjs kesehata.
berdasarkan fase pengobatan anak. Diperoleh tanggal 23 Juli 2018 dari
Diperoleh tanggal 10 Maret 2018 dari https://www.panduanbpjs.com/apakah-
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015- semua-pengobata kanker-ditanggung-
09/S47545 bpjs-kesehatan/
Putra, D., Livana, dan Susanti, Y. (2018). Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D.,
Hubungan karakteristik keluarga dengan Winkelstein, M. L., & Schwartz, P.
tingkst ansietas saat menghadapi (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik
kekambuhan pasien gangguan jiwa. (1st ed.). Jakarta: EGC.

JOM FKp. Vol. 5 No. 2 (Juli - Desember) 2018 762

You might also like