You are on page 1of 15

Vol. 13 No.

1 / Januari – Maret 2020

BUDAYA PENGOBATAN ETNOMEDISIN DI DESA PORELEA


KECAMATAN PIPIKORO KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH

Oleh
Jefri Kristiyanto 1
Welly E. Mamosey2 Mahyudin Damis3

ABSTRACT

Indonesia is known for its extraordinary natural wealth supported by


geographical conditions where plants are variegated easily grown in tropical
climates. All kinds of plants in Indonesia can be utilized for the benefit of
society such as for treatment. The treatment using ethnomedicine in
Indonesia has grown since long ago, supported by geographical conditions
where plants are variegated easily to grow in tropical climates. The old
kingdoms in Nusantara have developed herbal medicine in the form. Just as
the knowledge is empirically known and handed down from generation to
generation so that this ancestral inheritance can be guarded. But modern life
has unhealthy habits, such as food-ready meals so that many of the less
good impacts of food such as preservatives in the ready-to-eat food.
People will be more prone to disease, when many are sick of those who run
to doctors and doctors using chemical medicines. But on the other hand
because the community is still there is a shortage of funds or still there are
living areas that are still far away with health centers such as Puskesmas,
and society still trust natural materials so that many people still use
traditional medicine especially the community that exists in the countryside.
Porelea Village is one of the three oldest villages in the highlands of Central
Sulawesi's Pipikoro district. Porelea Society knows 2 ways of treatment by
using modern medical and traditional medical uses.

Keywords: health, treatment, ethnomedicine

1
Mahasiswa Antropologi Fispol Unsrat
2
Pembimbing KTIS I
3
Pembimbing KTIS II

1
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

Pendahuluan perkembangan kebudayaan ma-


nusia di bidang antropologi medis,
Pengobatan tradisional bagi
etnomedisin memunculkan ang-
suku-suku bangsa di Indonesia
gapan yang beragam. Cabang ini
merupakan salah satu warisan
sering disebut pengobatan tra-
budaya, karenanya pengobatan
disional, pengobatan primitif,
tradisional menjadi sebuah hal
tetapi etnomedisin terasa lebih
yang wajib untuk terus digali,
netral (Foster dan Anderson,
diteliti, serta dikembangkan agar
1986). Erwin Ackerknecht, seorang
penerapannya secara medis dapat
dokter ahli etnologi pada tahun
dipertanggungjawabkan. Jenis pe-
1940 berbicara pengobatan
ngobatan tradisional pun cukup
primitif yang dilukiskan sebagai
banyak, tetapi yang merupakan
terutama relegius, magis yang
suatu sistem terkodifikasi dan
memanfaatkan beberapa elemen.
diakui hanya ada beberapa pe-
ngobatan tradsional saja. Misal- Salah satu suku bangsa di
nya, pengobatan tradisional china, Indonesia yang mempunyai kebu-
pengobatan tradisional India, dan dayaan sendiri yaitu masyarakat
kedokteran arab atau Yunani desa Porelea. Desa Porelea adalah
Medicine. Indonesia yang mem- sala satu dari tiga desa tertua di
buka diri selama ratusan atau dataran tinggi kecamatan Pipikoro
ribuan tahun terhadap kebu- Sulawesi tengah. Masyarakat Pore-
dayaan asing, juga mempunyai lea mengenal 2 cara pengobatan
cara pengobatan tradisional. Jika yaitu dengan cara menggunakan
ditelusuri, akar pengobatan medis modern dan menggunakan
tradisional Indonesia sebagian medis tradisional.
besar berasal dari ketiga aliran Budaya pengobatan tradisional
pengobatan tersebut. yang ada di Porelea yang masih
Etnomedisin adalah cabang menggunakan dedaunan dan mi-
antropologi medis yang mem- nyak hewan untuk dijadikan obat,
bahas asal mula penyakit, sebab- biasanya ada yang ditempelkan
sebab dan cara pengobatan dan juga dioleskan ke bagian yang
menurut kelompok masyarakat sakit. Namun ada juga pengo-
tertentu. Etnomedisin adalah batan yang diawali dengan
aspek yang muncul seiring membacakan matra lalu obat

2
Vol. 13 No. 1 / Januari – Maret 2020

tersebut bisa ditempelkan atau kesurupan. Kesurupan adalah


dioles, tetapi pengobatan yang kondisi yang ditandai dengan
diawali dengan mantra hanya perubahan sikap yang secara tiba-
orang yang sudah dipercayai oleh tiba yang disebabkan oleh
masyarakat yang boleh mela- masuknya roh halus ke tubuh
kukannya. Contoh kasus seperti manusia, namun dunia medis
luka yang terkena barang tajam, modern tidak mengenal istilah
apabila lukanya parah dia akan makhluk halus, oleh sebab itu
pergi mengobati lukanya kepada masyarakat Porelea akan me-
orang yang sudah ahli dalam manggil to pante yang berarti
pengobatan tradisional di desa itu, orang pintar. Biasanya orang yang
masyarakat Porelea menyebutnya kesurupan akan dipegangi oleh
to mpokuli yang berarti pengobat. beberapa orang lalu akan di-
Pengobat akan menumbuk de- lakukan ritual dengan pengusiran
daunan hingga halus lalu makhluk halus yang telah me-
membaca mantra dan me- rasuki tubuh pasien, jika makhluk
mancarkan ludahnya ke arah daun halus sudah pergi biasanya pasien
yang sudah ditumbuk lalu akan pingsan sampai beberapa
ditempelkan ke luka pasien. Efek jam, lalu pasien akan diberi makan
dari air ludah tersebut adalah untuk memulihkan kembali tena-
untuk meringankan rasa perih ganya, bagi masyarakat Porelea
pada luka, sedangkan daun yang adalah hal yang lumrah terjadi
sudah ditempelkan pada luka dikarenakan masyarakat Porelea
bertujuan untuk menghambat masih memegang erat adat
darah keluar agar luka cepat iastiadat dan kebudayaan.
kering. Sedangkan mantra itu Konsep Etnomedisin
sendiri sudah menjadi keper-
Etnomedisin secara etimologi
cayaan masyarakat bahwa mantra
berasal dari kata Ethno (Etnis) dan
tersebut dapat mempercepat
Medicine (Obat). Hal ini me-
proses penyembuhan.
nunjukan bahwa Etnomedisin
Masyarakat Porelea juga masih sedikitnya berhubungan dengan
sangat mempercayai adanya dua hal yaitu etnis dan obat.
sebuah penyakit yang disebabkan Secara ilmiah dinyatakan bahwa
oleh roh-roh jahat seperti etnomedisin merupakan presepsi

3
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

dan konsepsi masyarakat lokal tentunya berbeda disetiap suku.


dalam memahami kesehatan atau Hal ini dikarenakan latar belakang
studi yang mempelajari sistem kebudayaan pengalaman dan
medis etnis tradisional. (Bhasin, pengetahuan yang dimiliki setiap
2017; Daval 2009) suku tersebut berbeda dalam
memahami penyakit, terutama
Etnomedisin merupakan salah
dalam mengobati penyakit.
satu bidang kajian etnobotani
yang mengungkapkan pengeta- Konsep Sehat Sakit
huan lokal berbagai etnis dalam Menurut organiasasi kesehatan
menjaga kesehatannya. Secara dunia WHO (1947) kesehatan ialah
empirik terlihat bahwa dalam keadaan fisik, mental, dan sosial
pengobatan tradisional meman- kesejahtraan dan bukan hanya
faatkan tumbuhan maupun ketiadaan penyakit atau kele-
hewan, namun dilihat dari jumlah mahan. Sedangakan dalam
maupun frekuensi pemanfaatan- piagam Ottawa dikatakana bahwa
nya tumbuhan lebih banyak kesehatan merupakan sumber
dimanfaatkan dibandingkan he- daya bagi kehidupan sehari-hari,
wan. Hal tersebut mengakibatkan bukan tujuan hidup. Kesehatan
pengobatan tradisional identik ialah konsep positif yang
dengan tumbuhan obat, oleh menekankan pada sumber daya
karena itu tulisan selanjutnya pribadi, sosial dan kemampuan
difokuskan pada tumbuhan obat fisik. (Undang-undang no 23
(Silalahi, 2013). Tahun 1992) kesehatan meru-
Etnomedisin berhubungan de- pakan keadaan sejahtera dari
ngan kesehatan dan pemeliharaan badan, jiwa, dan sosial dan
kesehatan. Etnomedisin meru- ekonomis.
pakan praktek medis tradisional Menurut budaya masyarakat
yang tidak berasal dari medis keadaan sakit disebabkan oleh
modern. Etnomedisin tumbuh dua faktor utama yaitu factor fisik
berkembang dari pengetahuan dan non fisik. Yang dimaksud
setiap suku dalam memahami dengan faktor fisik adalah angin,
penyakit dan makna kesehatan. panas, dingin, hujan dan
Pemahaman akan penyakit
kelembaban, sedangkan faktor
ataupun teori tentang penyakit non fisik adalah roh halus, setan,

4
Vol. 13 No. 1 / Januari – Maret 2020

jin atau benda pusaka yang sakti generasi ke generasi yang alami,
(Foster dan Anderson 1986). yang kemudian disebut sebagai
Sehingga dengan demikian se- superorganic. Menurut Adreas
orang “dukun” yaitu pelaksana Eppink, kebudayaan mengandung
dari pengobatan tradisional keseluruhan pengertian, nilai,
berdasarkan gejala atau keluhan si norma, ilmu pengetahuan serta
sakit akan menentukan pilihan dari keseluruhan struktur-struktur
deretan agent yang diduga sosial, relegius, dan lain-lain,
menjadi penyebab sesuai feeling tambahan lagi segala pernyataan
sang dukun. Setelah itu menen- intelektual dan artistik yang
tukan tindakan pengobatannya menjadi ciri khas suatu
(Allan, jr 1970 dan Foster & masyarakat.
Anderson 1986).
Menurut pendapat Soemardjan
Budaya dan Sumardi 1964 budaya adalah
seluruh cipta, rasa, dan hasil karya
Budaya atau Kebudayaan
dari lingkungan masyarakat. Dari
berasal dari bahasa sansekerta
karya masyarakat tersebut akan
yaitu buddhayah, yang merupakan
menghasilkan kebudayaan dan
bentuk jamak dari buddhi (budi
teknologi kebendaan atau kebu-
atau akal) diartikan sebagai hal-hal
dayaan jasmaniah yang akan
yang berkaitan dengan budi dan
digunakan oleh masyarakat sekitar
akal manusia.
untuk memanfaatkan alam sekitar-
Kebudayaan sangat erat
nya. Hal itu bertujuan untuk
hubungannya dengan masyarakat.
mendapatkan hasil dan kekuatan
Melville J. Herskovits dan
yang biasa diabadikan guna
Brounislaw Malinowski 1959
keperluan manusia. Aspek budaya
mengemukakan bahawa segala
dapat mempengaruhi kesehatan
sesuatu yang terdapat dalam
seseorang antara lain adalah: 1)
masyarakat ditentukan oleh
tradisi 2) sikap fatalisme, 3) nilai 4)
kebudayaan yang dimiliki oleh
etnomedisin, 5) unsur budaya
masyarakat itu sendiri. Istilah
dipelajari pada tingkat awal dalam
untuk pendapat itu adalah cultural
proses sosialisasi.
Determinsm. Herskovits meman-
dang kebudayaan sebagai suatu
yang turun-temurun dari suatu

5
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

Pengobatan Tradisional dua. Pertama, cara pengobatan


tradisional (traditional healing)
Memahami tentang konsep
yang terdiri dari pijatan, kompres,
yang dimiliki oleh pengobatan
akupuntur dan sebagainya. Kedua,
tradisional dalam praktik pengo-
ialah pengobatan trdisional
batan tradisional amatlah diper-
(traditional drugs), yaitu dengan
lukan dengan diketahuinya
menggunakan bahan-bahan yang
konsep tersebut diharapakan
telah tersedia dari alam seperti
dapat diikuti jalan pikiran dan
tanaman, hewan, sumber mineral
alasan dilakukakan pengobatan
atau garam-garam serta mata air
tradisional ketika menghadapi
yang keluar dari tanah.
penderita yang meminta per-
tolongan. Konsep yang dimaksud Pengobatan Modern
di sini meliputi konsep yang ada Pengobatan modern meru-
hubungannya dengan kesehatan, pakan cara-cara pengobatan yang
yang sederhana setidaknya meli- dilakukan berdasarkan penelitian
puti konsep kehidupan, kematian, ilmiah dan berdasarkan penge-
penyebab penyakit serta tahuan dari berbagai aspek.
kepercayaan. Biasanya pengobatan medis
Menurut pendapat organisasi menggunakan beberapa disiplin
kesehatan dunia (WHO 2000), ilmu pengetahuan dalam me-
pengertian mengenai pengobatan ngobati sebuah penyakit, cara
tradisional sebagai serangkaian pemeriksaan dan diagnosa pe-
penegetahuan, keterampilan dan nyakit pun lebih akurat dari pada
praktik-praktik yang berdasarakan pengobatan tradisional. Selain itu
teori, keyakinan, dan pengalaman obat yang digunakan merupakan
masyarakat yang mempunyai adat hasil uji klinis yang mendalam dan
budaya yang berbeda, baik di- memiliki fungsi yang dapat
jelasakan atau tidak yang dilaku- dibuktikan secara ilmiah. Pengo-
kan dalam pemeliharaan kese- batan modern memiliki sebuah
hatan serta dalam pencegahan prosedur yang sesuai dan terus
diagnosa, perbaikan dan pengo- ditingkatkan seiring dengan ke-
batan secara fisik dan juga mental. majuan teknologi. Saat ini obat
Menurut Asmino (1995), pengo- modern memiliki jawaban untuk
batan tradisional dibagi menjadi mendeteksi dan mengobati

6
Vol. 13 No. 1 / Januari – Maret 2020

sejumlah besar dari berbagai untuk peningkatan kesehatan,


kondisi medis, terutama yang pengobatan sakit ringan, dan
dipicu oleh bakteri, virus dan jenis pengobatan rutin penyakit kronis
lain dari penyebab infeksi atau setelah perawatan dokter. Semen-
penyakit. Penyakit-penyakit yang tara itu, peran pengobatan sendiri
dulunya tidak dapat disembuhkan adalah untuk menanggulangi
dan berakhir pada kematian tetapi secara cepat dan efektif keluhan
sekarang mudah untuk disembuh- yang tidak memerlukan konsultasi
kan antara lain batuk rejan, difteri, medis, mengurangi beban pela-
cacar, dan penyakit lainnya. yanan kesehatan pada keter-
Mantan ketua Ikatan Dokter batasan sumber daya dan tenaga,
Indonesia (IDI) Zainal Abidin serta meningkatkan keterjangkau-
mengatakan bahwa teknologi an masyarakat yang jauh dari
kedokteran semakin berkembang. pelayanan kesehatan (WHO, 1998
Namun sejauh ini teknologi dalam Supardi, 2005).
kedokteran modern masih dalam b) Pengobatan Tradisional
koridor Islam sesuai Alquran dan Obat tradisional adalah obat-
Sunah Nabi. obatan yanga diolah secara
tradisional secara turun-temurun
Sumber-Sumber Pengobatan
berdasarkan resep nenek moyang,
a) Pengobatan Sendiri
adat-istiadat, kepercayaan atau
Menurut Sukasediati (1992),
kebiasaan setempat, baik bersifat
pengobatan sendiri merupakan
magis, maupun pengetahuan
upaya yang dilakukan oleh orang
tradisional. Pengobatan tradisional
awam untuk mengatasi penyakit
juga bisa menyembuhkan penyakit
atau gejalanya yang dialami
yang berupa magis, seperti
sendiri atau oleh orang sekitarnya,
kesurupan, terkena santet, dan
dengan pengetahuan dan
masih banyak penyakit yang tidak
persepsinya sendiri, tanpa bantuan
bisa diteliti secara ilmiah.
atau suruhan seseorang yang ahli
c) Pengobatan Modern
dalam bidang medis atau obat.
Pengobatan modern adalah
Upaya pengobatan sendiri ini
pengobatan yang dilakukan dan
dapat berupa pengobatan dengan
sudah diteliti secara ilmiah ber-
obat modern atau obat tradisional.
dasarkan pengetahuan dari ber-
Tujuan pengobatan sendiri adalah
bagai aspek. Pengobatan modern

7
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

adalah pengobatan yang teruji a. Konsep Personalistik adalah


seperti menyembukan penyakit sistem yang menunjukkan
yang serius, seperti kanker, tbc, penyakit yang disebabkan oleh
komplikasi dan masih banyak lagi intervensi dan satu target yang
penyakit yang dapat mem- aktif. Dapat berupa makhluk
bahayakan penderita. supranatural, makhluk gaib
atau dewa, makhluk yang
Penyebab Penyakit
bukan manusia (seperti hantu,
Menurut budaya masyarakat
leluhur ataupun roh jahat).
keadaan sakit disebabkan oleh 2
b. Konsep Naturalistik adalah
faktor utama yaitu faktor fisik dan
sistem-sistem naturalistik ada-
faktor non fisik. Yang dimaksud
nya keseimbangan, sehat ter-
dengan faktor fisik adalah angin,
jadi karena unsur-unsur yang
panas, dingin, hujan dan
tetap dalam tubuh seperti
kelembapan, sedangkan faktor
panas, dingin, cairan tubuh
non fisik adalah roh halus, setan,
keadaan seimbang menurut
jin, atau benda pusaka yang sakti.
usia dan kondisi induvidu
Sakit dikatakan sebagai suatu
dalam lingkungan alamiah dan
kondisi tubuh yang mengalami
lingkungan sosialnya. Apabila
gangguan karena adanya sera-
keseimbangan terganggu akan
ngan dari suatu agen yang
timbul penyakit.
mengacaukan fungsi organ tubuh
yang efisien. Untuk menyem- Sehat, Sakit dan Penyakit

buhkan orang sakit, dalam sistem Sehat menurut WHO secara


pengobatan tradisional dicari garis besar adalah suatu keadaan
terlebih dahulu penyebab sakit- seseorang yang terbebas dari
nya. Konsep etiologi perlu gangguan fisik, mental, sosial,
diketahui sebagai dasar untuk spiritual serta tidak mengalami
mendiaknosa penyakit yang kecacatan menurut pandangan
kemudian diperlukan untuk para ahli sosiologi, yang disebut
menentukan cara-cara pengo- sehat sangatlah bersifat subjektif.
batannya. Ada dua konsep untuk Menurut Kare salah seorang tokoh
mengetahui penyebab penyakit adat, persepsi masyarakat tentang
(Etiologi) yaitu: sehat sakit ini dipengaruhi oleh
unsur pengalaman masa lalu,

8
Vol. 13 No. 1 / Januari – Maret 2020

disamping unsur sosial budaya. bahwa sakit adalah akibat


Jika induvidu merasa bahwa gangguan sistem dalam tubuh
penyakitnya disebabkan oleh manusia atau dengan ling-
makhluk halus, maka ia akan kunganya.
memilih untuk berobat kepada Menurut Alp sehat adalah
orang pintar (dukun) yang dimana kita bisa beraktivitas
diangap mampu mengusir ma- dengan baik dan dapat melakukan
khluk halus tersebut dari tubuhnya seluruh tanggung jawab baik itu
sehingga penyakitnya akan hilang dirumah, gereja dan dimasyarakat
sedangkan sakit adalah penilaian
Bentuk pencegahan Penyakit
individu terhadap pengalaman
menderita suatu penyakit, ditandai Banyak cara untuk mencegah
dengan perasaan tidak enak penyakit seperti olahraga, makan-
badan. Mungkin saja terjadi makanan bergizi tidur yang cukup
bahwa secara objektif individu dan lain sebagainya. Naman
terserang penyakit dan salah-satu apakah ini sudah menjamin kita
organ tubuhnya terganggu fungsi- tidak akan terkena penyakit?
nya, namun dia tidak merasa sakit Tentu tidak, penyakit bisa datang
dan tetap menjalankan tugasnya kapan saja bahkan hampir seluruh
sehari-hari. Sebaliknya seseorang orang di dunia pernah terkena
mungkin merasa sakit tetapi dari penyakit. Bentuk pencegahan
pemeriksaan medis tidak di- penyakit hanya untuk me-
peroleh bukti bahwa dia sakit. minimalisir datangnya penyakit
dan bukan berarti kita tidak akan
Foster dan Anderson membagi
terkena penyakit. Namun bagai-
penyakit menjadi dua yaitu
mana dengan masyarakat Porelea
etiologi pesonalistik dan etiologi
yang hampir setip penduduknya
naturalistik. Dalam etiologi per-
hidup dengan bertani mereka
sonalistik keadaan sakit dipandang
tidak mempunyai waktu untuk
sebagai sebab adanya campur
melakukan hal tersebut karena
tangan agen seperti makhluk
menurut mereka pergi ke kebun
halus, jin, hantu dan roh tertentu.
untuk berkerja sudah termasuk
Dan juga dapat diakibatkan oleh
olahraga. Menurut Noi datangnya
usaha orang lain (dukun santet).
penyakit hanya karena kebetulan
Etiologi naturalistik berpandangan
saja penyakit tidak pernah

9
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

berencana untuk menyerang kita, bahwa pengobatan tradisional


namun ada penyakit yang dipercayai dapat menyembuhkan
direncanakan oleh seseorang penyakit tertentu tanpa adanya
untuk menyakiti sesama seperti efek samping dari ramuan
adanya unsur dendam yang tersebut karena dari kepercayaan
membuat kita terkena guna-guna nenek moyang hingga saat ini
dari orang tersebut oleh karena itu mereka meyakini bahwa obat atau
bentuk yang pencegahan penyakit ramuan yang meraka pakai adalah
yang dilakukan adalah dengan ramuan yang langsung dari alam
berbuat baik kepada sesama, tidak dan juga masyarakat percaya
melanggar aturan adat dan bahwa tumbuhan obat atau
berbicara yang sopan yang tidak ramuan itu sudah disediakan oleh
menyinggung sesama. sang Pencipta dan belum ada
campur tangan oleh manusia yang
Pengobatan Tradisional Di Desa
cenderung banyak dengan bahan
Porelea
kimia yang mengakibatkan efek
Pengobatan tradisional adalah
samping. Selain karena pengo-
obat-obatan yang diolah secara
batan tradisional sudah menjadi
tradisional, turun-temurun, ber-
bagian dan kepercayaan bagi
dasarkan resep nenek moyang,
masyarakat Porelea, hal ini juga
adat-istiadat, kepercayaan atau
disebakan karena layanan kese-
kebiasaan setempat, baik bersifat
hatan modern yang cukup jauh
magis maupun pengetahuan tra-
dari permukiman masyarakat
disional. Pengobatan tradisional
ditambah lagi dengan akses jalan
sejak zaman dulu sudah berperan
yang sangat sulit yang
penting dalam menjaga kese-
menyebabkan masyarkat Porelea
hatan, mempertahankan stamina
harus mengandalkan pengobatan
dan mengobati penyakit, oleh
tradisional, Namun apabila
karena itu obat tradisional masih
pengobatan tradisional tidak
berakar kuat dalam kehidupan
membuahkan hasil barulah dibawa
masyarakat hingga saat ini
ke rumah sakit. Pengobatan
(Soedibyo, 1998).
tradisional juga bukan hanya bisa
Menurut salah satu informan
mengobati penyakit yang sudah
yang berinisial ST berprofesi
diketahui penyebabnya namun
sebagai pengobat di desa Porelea
juga bisa mencegah penyakit

10
Vol. 13 No. 1 / Januari – Maret 2020

terlebih kusus penyakit yang nya penyakit. Banyak hal bisa


diakibatkan karena makhluk halus. dilakukan untuk menjaga kese-
Untuk pencegahan penyakit bagi hatan, seperti berolahraga secara
ibu-ibu yang mengandung, harus rutin, makan- makanan yang
menempelkan bawang merah ke bergizi, istirahat secara teratur,
baju yang dikenakan dengan tidak boleh makan makanan
menggunakan peniti. Masyarakat tertentu dan lain sebagainya.
mempercayai bahwa ibu yang Inilah salah satu alasan masyarakat
mengandung paling mudah Porelea lebih mempertahankan
mendapatkan penyakit yang akan pengobatan tradisional, dikarena-
mempengaruhi kelahiran pada kan aturan yang begitu banyak,
calon bayi yang diyakini bahwa membuat masyarakat justru
makhluk halus sangat menyukai depresi akibat banyaknya aturan
aroma ibu yang sedang dari rumah sakit, ditambah lagi
mengandung. Apabila sang ibu ketika divonis hanya dapat
sudah melahirkan maka dipakaian bertahan dalam janga waktu
bayi juga ditempelkan bawang tertentu. Hal ini bukan hanya
merah dan juga cermin di atas berdampak kepada sang pen-
kepala sang bayi pada saat tidur. derita namun juga keluarganya
Kondisi sakit bukan hanya yang menjadi buah pikiran sampai
karena tubuh kita terkena racun, tidak bisa tidur dan berakibat
virus dan bakteri yang berasal dari timbulnya penyakit.
lingkungan sekitar. Beberapa jenis Mantra/ Basa
penyakit bahkan tidak mem-
Mantra juga dikenal masya-
butuhkan kontak fisik namun bisa
rakat Indonesia untuk maksud dan
langsung menular, seperti virus
tujuan tertentu (maksud baik
Infulenza. Udara menjadi suatu
Maupun maksud kurang baik).
peneybab timbulnya penyakit
Dalam dunia sastra mantra adalah
tersebut.
doa ataupun puisi lama yang
Tidak pernah ada yang bisa
mengandung daya magis. Hampir
memprediksi kapan tubuh akan
setiap daerah di Indonesia
sakit. Sakit bisa terjadi kapan saja.
umumnya memiliki mantra,
Setiap orang hanya bisa berusaha
biasanya di setiap masyarakat
untuk menjaga tubuh tetap sehat
menggunakan mantra bahasa
dan berusaha mencegah dating-

11
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

daerah masing-masing. Mantra Kesimpulan


dalam bahasa Uma, basa sampai Hasil penelitaian yang telah
saat ini mantra masih bertahan di dilakukan dapat ditarik beberapa
tengah-tengah masyarakat Pore- kesimpulan bahwa seseorang
lea isi mantra berupa bahasa Uma yang sudah lama terbiasa dengan
tua yang sudah tidak lagi pengobatan tradisional dan sudah
digunakan dalam percakapan merasakan khasiat dari pengo-
sehari-hari. Sebagian masyarakat batan tersebut, seperti penge-
tradisional khususnya di desa tahuan beriring perkembangan
Porelea bahwa mantra adalah zaman bahwa masyarakat sudah
suatu yang lahir dari masyarakat mengetahui bahwa pengobatan
sebagai perwujudan dari keya- modern seperti obat-obatan yang
kinan atau kepercayaan. Pada
sudah mengandung bahan kimia
masyarakat Porelea, mantra yang justru memberi penyem-
bersatu dan menyatu dalam buhan tetapi bersyarat (efek
kehidupan sehari-hari. Seorang samping).
pawang atau dukun yang ingin 1. Penanggulangan kesehatan,
menyembuhkan penyakit biasanya pengobatan tradisional meme-
menggunakan mantra. Hal ini gang peran penting hal ini
diperkuat dengan adat istiadat disebabkan:
yang sudah menjadi kebiasaan a) Pengobatan tradisional
dan kepercayaan di tengah- tidak ada hambatan psi-
tengah masyarakat Porelea yang kologi antara pengobat dan
diyakini dapat membantu proses pasien.
penyembuhan. Berbagai kegiatan b) Karena tingkat kesadaran
yang dilakukan dengan mem- terhadap kesehatan masih
bacakan mantra seperti upacara rendah.
adat dan proses penyembuhan. c) Pengobatan tradisional
Hal tersebut tidak mengherankan tidak memerlukan biaya
mengingat bahwa terdapat suatu yang relatif banyak, bahkan
kepercayaan di tengah masyarakat ada yang tidak memerlukan
Porelea yang berbau magis. biaya.
d) Faktor jarak berarti tidak
perlu ketempat yang jauh.

12
Vol. 13 No. 1 / Januari – Maret 2020

e) Pengobatan tradisional 4. Pengobatan yang dilakukan


tidak menimbulkan efek oleh medis modern apabila
samping penyakit sudah tidak dapat
2. Menurut konsepsi masyarakat disembuhkan oleh pengobatan
bahwa ada penyakit-penyakit tradisional.
yang diangap biasa atau tidak Apabila seseorang terserang
berbahaya yang tidak penyakit maka langkah awal yang
dikategorikan penyakit dilakukan adalah pengobatan
sehingga hal itu tidak perlu tradisional.
diobati.
3. Cara pengobatan dikenal
istilah, pengobatan modern
dan pengobatan tradisional.

13
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

DAFTAR PUSTAKA

Abdulwahid, 1991. Prinsip hak asasi dalam Islam. Pustaka mantio 1991
Asmino 1995. Pengalaman Pribadi dengan pengobatan Alternatif.
Surabaya: Airlangga University Press
Bhasin, V. 2007. Medical Antropology a review. Etheno. Med. 1(1): 1-20.
Creswell, Jhon W. 1998. Qalitative Inquriy and Research Design, Choosing
Among Fife Tradision. Calofornia: Sage Piblication.
Daval, N. 2009. Consevation and cultivation of Ethnomedicinal Plants
in Jharkhand. Dalam Trivedi, P. C. Medicinal Plants utilisation
and conservation. India : Aavishkar Publishers Distributor
Foster dan Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta:
Universitas Indonesia
Hendry Chang. 2001. Upaya mencapai hidup sehat. Jakarta:
Gramedia.
Kaelan. 2012: Metode Penelitian Kualitatif Inter Disipliner Bidang Sosial,
Budaya, Filsafat, Seni, Agama dan Humaniora. Yokyakarta.
Paradikma
Koentjaningrat. 1986: “Metode Wawancara” Dalam Metode-metode
Penelitian Masyarakat. (Penyunting Koentjaningrat). Jakarta. PT.
Gramedia
Moleong, Lexy J. 2004: Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nasution. 1998: Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito
Savitri, 2016: Basmi penyakit dengan tanaman obat keluarga. Depok : Bibit
Publisher
Soedibyo, 1998: Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan. Jakarta:
Balai Pustaka
Sukmadinata, 2005: Landasan Psikologi proses pendidikan. Bandung : PT.
Rosda karya
Soemardjan, Selo dan Soelaeman Sumardi. 1964. Setangkai Bunga
Susiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Suparni dan Wulandari, 2012. Herbal dan Nusantara 1001 Ramuan Asli
Indonesia. Yokyakarta.

14
Vol. 13 No. 1 / Januari – Maret 2020

Sukasediati. 1992. Temuan beberapa faktor Penentu yang dapat di


manfaatkan untuk meningkatkan mutu dari beberapa desa di
kabupaten lamongan dan Lombok barat. Majalah kesehatan
Masyarakat Indonesia.
Silalahi, M, Supriatna J, Walujo EB &Nisyawati. 2013. Local Knowledge
and Diversity of Medicinal Plants in Subethnic Batak Karo, North
Sumatra: The National Seminary Biodiversity and Indonesia
Tropica Ecology. Padang, Indonesia.

Sumber lainnya
Kantor Desa Porelea
World Healh Organization 1947, dalam artikel yang berjudul: Memperluas
akseskelayanan kesehaan dengan intervensi perawatan diri
Undang-undang nomor 23 Tahun 1992
Artikel tentang Pengobatan Alternatif yang popular di Indonesia oleh
Kusmiyati 09 November 2013

15

You might also like