Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Traditional medicine in Indonesia has been used for thousands of years, biodiversity is an
opportunity for the development of traditional medicine. One of the ethnic groups that still use
and develop traditional medicine is the Batak Karo. Some traditional medicines of the Batak
Karo ethnic group such as parem, tawar, and massage oil. The medicines are inherited from
generation to generation so that the archive of traditional medicine is still very lacking, even its
use in public is difficult. Community Archives (AK) can be empowered to do archiving with
protection and preservation of traditional medicine. Documentation of traditional medicine
using AK is evidence that these traditional medicines belong to the Karo Batak. In addition,
well-managed traditional medicine can facilitate its publication through archival networks and
traditional medicine is disseminated as traditional knowledge. Publication of traditional
medicine is expected to be able to maintain the existence of traditional knowledge, especially
traditional medicine from generation to generation.
Abstrak
Pengobatan tradisional di Indonesia sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu.
Keanekaragaman hayati yang berlimpah menjadi modal utama pengembangan obat tradisional.
Salah satu suku yang masih menggunakan dan mengembangkan pengobatan tradisional ialah
suku Batak Karo, dengan menggunakan beberapa ramuan seperti parem, tawar, dan minyak urut.
Ramuan tersebut diwariskan secara turun-temurun melalui lisan, sehingga arsip mengenai obat
tradisional sangatlah minim, bahkan akses penggunaannya di kalangan umum masih terbilang
sulit. Arsip Komunitas (AK) dapat diberdayakan untuk melakukan pengarsipan dengan tujuan
proteksi dan preservasi obat tradisional. Dokumentasi resep obat tradisional melalui AK menjadi
bukti bahwa obat tradisional tersebut adalah milik masyarakat Suku Batak Karo. Selain itu, obat
tradisional yang dikelola dengan baik dapat memudahkan publikasi obat tradisional melalui
archives network-of-network dan obat tradisional dapat disebarluaskan sebagai pengetahuan
80 | Jurnal Kearsipan Volume 15 Nomor 1, Juni 2020
Batak Karo dapat ditemukan di beberapa sumber daya genetik tidak dibagikan kepada
pasar yang telah disebutkan sebelumnya, masyarakat tradisional asal sumber daya
seperti parem, tawar, dan minyak urut. genetik dan pengetahuan tradisional tersebut
Penggunaan ramuan obat tradisional tersebut berasal (Fecteau, 2001). Selain itu,
tidak hanya disesuaikan dengan penyakit Pengetahuan tradisional bersifat dinamis,
yang diderita oleh penderita (tujuan kuratif), sehingga dapat mengalami perubahan yang
tetapi dapat menjadi langkah preventif dapat menyebabkan hilangnya kebiasaan-
(Silalahi, 2019). kebiasaan tradisional. Eksistensi
Sejak zaman dahulu, warisan sumber pengetahuan tradisional sangat bergantung
genetik dan pengetahuan tradisional pada kebiasaan-kebiasaan masyarakat
Indonesia diwariskan secara turun-temurun tradisional, hilangnya kebiasaan-kebiasaan
tanpa dilandasi aturan dan perlindungan tersebut dapat berdampak dengan hilangnya
yang ketat sehingga berisiko tinggi terkena pengetahuan lokal tentang pemanfaatan obat
biopiracy (Masrur, 2018). Pemanfaatan tradisional (Purba, 2015).
tumbuhan obat sering kali tidak mengikuti Pada tahun 1986, Departemen
aturan yang ada seperti dalam proses Kesehatan Republik Indonesia telah
pemanenan yang tidak berkelanjutan menerbitkan senarai tumbuhan obat
sehingga dapat mengancam kelestarian Indonesia dengan sekitar 940 tanaman obat
tumbuhan obat tersebut, kemudian dalam (tidak termasuk tanaman yang telah punah
pengolahannya juga sering kali pembagian atau langka) (Dewoto, 2007). Namun,
keuntungan tidak adil antara pihak yang sampai saat ini arsip mengenai obat
memanfaatkan, pemerintah, maupun tradisional masih sangatlah minim, bahkan
masyarakat lokal. Masyarakat lokal yang akses penggunaan arsip di kalangan umum
memiliki pengetahuan secara turun-temurun masih terbilang sulit. Pengarsipan obat
dari nenek moyangnya terhadap tumbuhan tradisional sangat penting untuk mencegah
obat sering kali tidak mendapatkan adanya kasus biopiracy dan hilangya
pembagian keuntungan yang adil dan pengetahuan tradisional, khususnya
seimbang ketika pengetahuan yang mereka pengetahuan mengenai obat tradisional di
miliki digunakan oleh pihak yang Indonesia. Adanya preferensi arsip formal
memanfaatkan tumbuhan obat di lingkungan yang terkumpul pada lembaga-lembaga
masyarakat tersebut (Gunawan & Mukhlisi, kearsipan dapat menjadi hambatan arsip
2014). Hal ini dapat dikatakan sebagai nonformal untuk mempertahankan memoar
biopiracy karena hasil keuntungan atas kebudayaan di Indonesia. Arsip Komunitas
82 | Jurnal Kearsipan Volume 15 Nomor 1, Juni 2020
contoh pasar, yaitu Pasar Berastagi yang dengan cara menambahkan air pada
memiliki 5 kios dan Pasar Kabanjahe parem dan mengoleskannya ke seluruh
yang memiliki 6 kios tumbuhan obat dan bagian tubuh. Jumlah air yang digunakan
ramuan obat tradisional (Silalahi, 2019). akan memengaruhi kekentalan dari
c. Parem ramuan parem. Pemakaian parem dapat
Parem merupakan ramuan obat memberikan efek hangat, tidur lebih
tradisional yang ditambahkan dengan nyenyak, badan terasa lebih segar, serta
tepung beras (Oryza sativa) sebagai kulit lebih halus dan bersih (secara
pemadat. Pembuatan parem pada Suku teratur). Parem dapat ditemukan di
Batak Karo didasarkan pada filosofi hampir seluruh kios obat tradisional di
kesaya silima-lima (kesaya = obat; pasar Sumatera Utara. Harga parem pada
silima-lima = lima), yang mana dalam setiap kemasan berkisar Rp. 5.000–
pembuatan ramuan digunakan 5 jenis 10.000 tergantung jenis parem (Silalahi,
tumbuhan dasar, yaitu bahing (Zingiber 2019).
officnale Rosc.), lada (Piper nigrum L.), d. Tawar
keciwe (Kaemparia galanga), pia (Allium Tawar merupakan obat tradisional
cepa), dan lasuna (Alium sativum) berbentuk serbuk kering. Dalam bahasa
(Silalahi, 2019). lokal, tawar memiliki arti sebagai obat.
Parem dapat dibedakan menjadi 3 Tawar dibuat dengan cara menggiling
jenis berdasarkan penggunaannya pada atau menumbuh tumbuhan (bahan dasar)
usia pengguna, yaitu parem anak-anak, yang telah dikeringkan. Ramuan tawar
parem dewasa (parem melas), dan parem digunakan dengan cara menyeduh dengan
rematik. Ramuan parem digunakan air panas, lalu diminum.
Gambar 1. Parem dan Tawar yang diperjualbelikan di Pasar Kabanjahe dan Berastagi, Sumatera Utara
(Sumber: Silalahi, 2019)
Christy Lavenia, Nafa Febrianti Mutia Dewi / Pengarsipan Obat Tradisional | 85
Suku Batak Karo di Sumatera Utara
Oleh karena itu, setiap negara seharusnya dapat menjadi langkah proteksi dan
melakukan proteksi maksimal bagi preservasi obat tradisional.
pengetahuan dan masyarakat tradisional g. Arsip Komunitas
berdasarkan praktik, kepercayaan, dan Menurut Flinn (2007) sebagaimana
nilai-nilai yang tumbuh di masyarakat dikutip oleh Bawono, H (2019), AK lahir
serta memproteksi sumber daya genetik karena arsip yang terkumpul pada
yang ada (Boas, 1963). lembaga-lembaga kearsipan arus utama
Pengarsipan dapat menjadi langkah terlalu fokus pada arsip formal. Kerangka
proteksi dan preservasi ramuan obat formal arsip negara, seperti Kartu Tanda
tradisional. Adanya arsip obat tradisional Penduduk (KTP), sertifikat tanah, dan
diharapkan dapat menjadi bukti budaya sejenisnya sudah harus dikembangkan
dan pemanfaatan keanekaragaman menjadi arsip komunitas untuk
tanaman obat yang ada di Indonesia, serta membangun kembali ingatan-kolektif.
menjadi media edukasi di kalangan Lahirnya AK dapat dilihat dari dua
masyarakat agar dapat memahami perspektif, yaitu sebagai simbol
informasi mengenai ramuan obat perlawanan terhadap ingatan kolektif-
tradisional, baik dalam proses pembuatan resmi dan pemerkaya dari ingatan
maupun pemanfaatan. Menurut Undang- kolektif resmi. Konsep arsip berdasarkan
Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip sudut pandang AK lebih luas
adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dibandingkan dari sudut pandang Negara.
dalam berbagai bentuk dan media sesuai Menurut Cunningham (2016) pada arsip
dengan perkembangan teknologi sebagai metaforikal sebagaimana dikutip
informasi dan komunikasi yang dibuat oleh Bawono H (2019), AK melihat arsip
dan diterima oleh lembaga negara, sebagai metaforikal dengan artian
pemerintahan daerah, lembaga mekanisme distribusi dan akumulasi
pendidikan, perusahaan, organisasi pengetahuan komunitas. Dalam persepsi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan metaforikal, segala bentuk perekaman
perseorangan dalam pelaksanaan dan pendistribusian pengetahuan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan komunitas secara lisan ataupun tulisan
bernegara. Arsip menjadi alat komunikasi diharapkan dapat mempertahankan
yang mengandung informasi dan bukti eksistensi pengetahuan tersebut dari
autentik dan utuh (Murwati, 2019). Arsip generasi ke generasi (Bawono H, 2019).
Christy Lavenia, Nafa Febrianti Mutia Dewi / Pengarsipan Obat Tradisional | 87
Suku Batak Karo di Sumatera Utara