You are on page 1of 12

Bul.

Plasma Nutfah 26(2):145–156

Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Obat untuk


Perawatan Sebelum dan Sesudah Persalinan pada Beberapa Suku
di Maluku Utara
(Diversity of Medicinal Plant Species for Pre and
Postpartum Treatment at Several Tribes in North Maluku)
Nur Rahmawati Wijaya* dan Tyas Friska Dewi
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Jl. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu,
Karanganyar 57792, Jawa Tengah, Indonesia
Telp. (0271) 697010; Faks. (0271) 697010
*E-mail: n.rahmawatiwijaya@gmail.com

Diajukan: 31 Desember 2019; Direvisi: 19 Juli 2020; Diterima: 2 Desember 2020

ABSTRACT
The use of natural ingredients as traditional medicine has long been used by the Indonesian people and has been passed down from
generation to generation, including the use of traditional medicine for prepartum and postpartum. The community in Maluku still
preferring traditional medicines as an alternative or even as a major choice for postpartum healing. The purpose of this study was
to identify medicinal plant species and specific parts of plants that were most widely used for treatment in pre and postpartum in
North Maluku. The research was done progressively from 2012 to 2017 with a total point of observation was 16 tribes in North
Maluku. Data and sample collection were done through an interview to traditional medicinal workers (called: hattra), following an
ethical clearance procedure. The plant data obtained were then identified, supported by literature review, while the variables
analyzed included: herb composition, disease names, local names, scientific names of medicinal plants, parts used, how to prepare
the herb, plant origin, and local wisdom. The results of this research were successfully obtained 68 medicinal plants from 31
families which came from 12 tribes in Maluku. From 68 medicinal plants obtained, 8 species were used for prepartum treatment
and 59 species were used for postpartum treatment. Seven plant species that are widely used by the community in both treatments,
namely: Hibiscus rosa-sinensis L., Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br., Morinda citrifolia L., Musa × paradisiaca L., Premna
serratifolia L., Sesbania grandiflora (L.) Pers., and Terminalia catappa L.
Keywords: Medicinal plants, North Maluku, prepartum treatment, postpartum treatment.

ABSTRAK
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah lama digunakan oleh bangsa Indonesia dan diwariskan secara turun
temurun, termasuk penggunaan pada perawatan sebelum dan setelah persalinan. Masyarakat Maluku masih memilih obat
tradisional sebagai pilihan alternatif bahkan sebagai pilihan utama dalam penyembuhan saat nifas. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi spesies tanaman obat dan bagian spesifik tanaman yang paling banyak dimanfaatkan untuk perawatan
sebelum dan setelah persalinan di Maluku Utara. Penelitian dilakukan bertahap dari tahun 2012 sampai 2017 dengan jumlah total
titik pengamatan sebanyak 16 suku di Maluku Utara. Pengambilan data dan sampel dilakukan melalui wawancara kepada penyehat
tradisional (hattra), dengan mengikuti prosedur ethical clearance sebelumnya. Data tumbuhan yang diperoleh selanjutnya
dilakukan identifikasi dan literatur review sedangkan variabel yang dianalisis meliputi: komposisi ramuan, nama penyakit, nama
lokal, nama ilmiah tumbuhan obat, bagian yang digunakan, cara penyiapan ramuan, asal tumbuhan, dan kearifan lokal. Hasil
penelitian diperoleh 68 tumbuhan obat, dari 31 famili yang berasal dari 12 suku di Maluku. Dari seluruh tanaman obat yang
diperoleh, diidentifikasi 8 spesies yang digunakan untuk perawatan sebelum persalinan dan 59 spesies untuk perawatan setelah
persalinan. Tujuh spesies tumbuhan yang banyak digunakan masyarakat dalam ramuan perawatan sebelum dan setelah persalinan,
yaitu Hibiscus rosa-sinensis L., Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br., Morinda citrifolia L., Musa × paradisiaca L., Premna
serratifolia L., Sesbania grandiflora (L.) Pers., dan Terminalia catappa L.
Kata kunci: Tumbuhan obat, Maluku Utara, perawatan sebelum persalinan, perawatan setelah persalinan.

Hak Cipta © 2020, BB Biogen


146 Buletin Plasma Nutfah Vol. 26 No. 2, Desember 2020:145–156

PENDAHULUAN termasuk perawatan nifas. Angka kematian ibu


(AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di
Indonesia merupakan negara dengan kekaya- Indonesia masih cukup tinggi dibanding dengan
an biodiversitas yang sangat tinggi. Terdapat ku- Negara ASEAN lainnya. Survei Demografi dan
rang lebih 30.000 spesies tanaman yang tumbuh di Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012
Indonesia dan 7.000 di antaranya berkhasiat se- menunjukkan nilai AKI sebesar 359 per 100.000
bagai obat (Fellow 1992). Provinsi Maluku Utara kelahiran hidup dan nilai AKB sebesar 32 per
yang terdiri dari kepulauan, merupakan bagian dari 1.000 kelahiran hidup. Masih tingginya nilai AKI
kawasan Malesia yang dikenal memiliki keaneka- merupakan salah satu indikator besarnya masalah
ragaman flora dan tipe vegetasi yang tertinggi di kesehatan reproduksi (BKKBN 2013).
dunia. Secara geografis posisi kepulauan ini ter- Perawatan setelah persalinan penting dilaku-
letak di antara Asia Malesia Barat dan Australia- kan untuk mengembalikan kondisi fisik ibu serta
Pasifik, sehingga memungkinkan terjadinya per- menghindari gangguan setelah persalinan, seperti
campuran flora dan fauna dari dua wilayah tersebut perdarahan, infeksi, kelelahan berat, dan stres
dan memperkaya keanekaragaman hayati tersebut (postpartum syndrome). Kematian ibu akibat per-
(Mirmanto 2010). Namun, potensi ini belum salinan terjadi pada masa nifas di antaranya akibat
sepenuhnya digali dan dimanfaatkan masyarakat, perdarahan 28%, eklampsi 24%, infeksi 11%, dan
padahal terdapat ribuan spesies tanaman di hutan- penyebab lain 11% (BKKBN 2013). Obat tradisio-
hutan yang merupakan sumber daya hayati nal yang digunakan untuk ibu nifas berfungsi
potensial bagi industri obat tradisional, kosmetik, membantu memperbaiki alat-alat reproduksi agar
dan suplemen kesehatan. pulih seperti sebelum hamil. Pengertian masa nifas
Kearifan masyarakat Maluku Utara dalam (puerperium) adalah masa setelah keluarnya
memanfaatkan tumbuhan obat terdiri atas tiga plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti
kategori, yaitu (i) cara mengambil bahan ramuan, sebelum hamil dan secara normal masa nifas ber-
(ii) cara meramu, dan (iii) waktu mengonsumsi langsung selama 6 minggu atau 40 hari (Saleha
ramuan. Salah satu kearifan lokal dalam cara 2009).
mengambil ramuan, yaitu dari bagian tertentu tum- Masyarakat Maluku masih memilih obat
buhan (daun, batang, akar, kulit) dan pengambilan tradisional sebagai pilihan alternatif, bahkan se-
bahan memiliki ukuran/ketentuan tertentu. Sebagai bagai pilihan utama dalam penyembuhan saat nifas.
contoh, jumlah helai daun harus ganjil, daun yang Pilihan untuk menggunakan obat tradisional di-
mengarah ke atas, ukuran bahan yang diseduh/ di- dasari oleh pengalaman, faktor ekonomi, serta ke-
rebus (1 genggam/1 ikat), warna kulit batang mudahan dalam memperoleh obat tersebut. Ini
(terang/gelap), dan pengambilan bahan dilakukan membuktikan pula bahwa pengobatan tradisional
di pagi hari sehingga masih segar. Kearifan lokal masih dilestarikan, dipelihara, dan membudaya,
cara meramu yang sering diterapkan di antaranya serta hidup berdampingan dengan pengobatan
adalah ramuan direbus hingga air rebusannya men- modern dalam kehidupan masyarakat (Usemahu et
jadi setengah gelas atau campuran ramuan harus al. 2014).
menggunakan minyak kelapa murni. Ada juga yang Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja)
mengombinasikan beberapa spesies bagian tum- merupakan riset pemetaan pengetahuan tradisional
buhan serta perlakuan sebelum diramu (Nurrani et dan pemanfaatan tumbuhan obat pada berbagai
al. 2015). suku di Indonesia yang dilakukan oleh Badan
Penggunaan bahan alam sebagai obat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Tujuan
tradisional telah lama digunakan oleh bangsa penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi spesies
Indonesia dan diwariskan secara turun temurun, tanaman obat dan bagian spesifik tanaman yang
termasuk penggunaan pada perawatan sebelum dan paling banyak dimanfaatkan untuk perawatan
setelah persalinan. Perawatan sebelum dan setelah sebelum dan setelah persalinan di Maluku Utara.
persalinan terdiri atas perawatan untuk melancar- Diharapkan informasi yang diperoleh dapat me-
kan persalinan dan perawatan setelah persalinan lengkapi database sistem bioekologi sehingga
2020 Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Obat: Nur Rahmawati Wijaya dan Tyas Friska Dewi 147

dapat menjadi acuan bagi pengelolaan kawasan tumbuhan obat yang digunakan dengan merinci
berbasis kesejahteraan masyarakat dan kelestarian pada bagian tumbuhan yang digunakan.
kehidupan, khususnya di Maluku Utara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAHAN DAN METODE
Sebanyak 64 tumbuhan obat telah diperoleh
Penelitian Ristoja dilakukan dalam tiga dari berbagai suku di Maluku Utara, yang diman-
tahapan, yaitu tahun 2012, 2015, dan 2017 dengan faatkan untuk perawatan sebelum dan setelah per-
jumlah total titik pengamatan sebanyak 16 suku salinan. Di antara jumlah tumbuhan obat tersebut
(Gambar 1). Setiap periode penelitian dilakukan 25,49% digunakan untuk ramuan sebelum persalin-
pada suku yang berbeda. Pengambilan data dan an dan 74,50% merupakan ramuan setelah persalin-
sampel dilakukan melalui wawancara kepada pe- an (Gambar 2). Dalam penggunaannya, tumbuhan
nyehat tradisional (hattra), dengan mengikuti pro- tersebut digunakan sebagai ramuan tunggal dan
sedur ethical clearance sebelumnya. Data tumbuh- ramuan campuran. Sebanyak 64,30% tumbuhan
an yang diperoleh selanjutnya dilakukan identifi- obat digunakan sebagai ramuan tunggal dan
kasi dan ulasan referensi (literatur review) tumbuh- 35,70% digunakan sebagai ramuan campuran
an obat yang berkhasiat untuk perawatan sebelum (Gambar 3).
dan setelah persalinan. Penggunaan subjek referen- Selama 3 periode penelitian, sebagian besar
si hanya pada data ramuan obat pada beberapa tumbuhan obat yang digunakan dalam menyusun
suku di Maluku Utara. Variabel yang dianalisis ramuan untuk sebelum dan setelah persalinan di-
yaitu komposisi ramuan, nama penyakit, nama peroleh dalam 1 periode, yaitu sebanyak 54
lokal, nama ilmiah tumbuhan obat, bagian yang spesies. Sementara itu, tumbuhan obat yang di-
digunakan, cara penyiapan ramuan, asal tumbuhan, temukan berulang selama 2 periode sebanyak 9
dan kearifan lokal. Data yang diperoleh selanjutnya spesies dan ditemukan pada 3 periode sebanyak 1
dianalisis secara deskriptif berdasarkan spesies spesies (Gambar 4). Spesies yang ditemukan

Gambar 1. Peta lokasi suku di Maluku Utara yang digunakan sebagai titik pengamatan. 1 = suku Bacan, 2 = suku Sahu, 3 = suku
Ternate, 4 = suku Togutil, 5 = suku Togutil Maba, 6 = suku Weda, 7 = suku Ibu, 8 = suku Kao Dalam, 9 = suku Module, 10 =
suku Morotai, 11 = suku Sawai, 12 = suku Galela, 13 = suku Makian, 14 = suku Patani, 15 = suku Gebe, 16 = suku Sula.
148 Buletin Plasma Nutfah Vol. 26 No. 2, Desember 2020:145–156

selama tiga periode penelitian adalah Sesbania sebanyak 4,29%, rimpang sebanyak 2,86%, buah
grandiflora (L.) Pers. sebanyak 1,43%, dan bagian lainnya sebanyak
Tumbuhan obat yang digunakan sebagai 1,43% (Gambar 6). Penggunaan daun lebih banyak
ramuan perawatan sebelum dan setelah persalinan digunakan karena mudah diperoleh, mudah diolah,
terdiri atas 31 famili dan 64 genus. Tumbuhan yang memiliki khasiat yang lebih baik dibanding dengan
paling banyak digunakan berasal dari famili bagian lain, dan tidak merusak karena daun mudah
Euphorbiaceae, sedangkan genus yang paling tumbuh kembali sehingga bisa dimanfaatkan secara
banyak digunakan adalah Hibiscus yang berasal berkala (Zuhud dan Haryanto 1994). Menurut
dari famili Malvaceae dan Vitex yang berasal dari Hardjanto et al. (2002), ramuan obat menggunakan
famili Lamiaceae (Gambar 5). Terdapat tujuh bagian tumbuhan yang berbeda-beda karena bagian
spesies tumbuhan yang banyak digunakan yang digunakan dianggap memiliki akumulasi
masyarakat dalam ramuan perawatan sebelum dan metabolit yang paling tinggi.
setelah persalinan, yaitu Hibiscus rosa-sinensis L., Dari total 16 suku di Maluku Utara yang
Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br., Morinda citrifolia dijadikan sampel penelitian, terdapat 12 suku yang
L., Musa × paradisiaca L., Premna serratifolia L., memiliki ramuan sebelum dan setelah persalinan.
Sesbania grandiflora (L.) Pers., dan Terminalia Di antara suku tersebut, suku Ibu dan suku Gebe
catappa L. memiliki jumlah keanekaragaman tumbuhan obat
Bagian tumbuhan yang paling banyak di- yang paling tinggi, yaitu masing-masing sebanyak
gunakan dalam ramuan adalah daun, yaitu sebesar 14 spesies (Gambar 7). Suku Ibu memiliki 10
58,57%. Kulit batang digunakan sebanyak 15,71%, ramuan, sedangkan suku Gebe sebanyak 7 ramuan.
batang sebanyak 10%, herba sebanyak 5,71%, akar

Ramuan sebelum Ramuan campuran


Ramuan setelah Ramuan tunggal

Gambar 2. Persentase tumbuhan obat untuk perawatan Gambar 3. Persentase ramuan tunggal dan campuran untuk
sebelum dan setelah persalinan pada berbagai perawatan sebelum dan setelah persalinan pada
suku di Maluku Utara. berbagai suku di Maluku Utara.

60
50
Jumlah spesies

40
30
20

10

0
1 tahun 2 tahun 3 tahun
Frekuensi

Gambar 4. Frekuensi spesies tumbuhan obat yang sama yang ditemukan dalam tiga periode penelitian.
2020 Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Obat: Nur Rahmawati Wijaya dan Tyas Friska Dewi 149

Euphorbiaceae
Malvaceae
Compositae
Urticaceae
Leguminosae
Rubiaceae
Convolvulaceae
Anacardiaceae
Zingiberaceae
Vitaceae
Sapindaceae
Poaceae
Combretaceae
Araliaceae
Nama famili

Acanthaceae
Verbenaceae
Rutaceae
Rhamnaceae
Myrtaceae
Myristicaceae
Musaceae
Moraceae
Lythraceae
Lygodiaceae
Lamiaceae
Goodeniaceae
Cyperaceae
Casuarinaceae
Arecaceae
Araceae
Amaryllidaceae
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah famili
Gambar 5. Jumlah famili tumbuhan obat yang digunakan sebagai perawatan sebelum dan setelah persalinan
pada berbagai suku di Maluku Utara.

Spesies tumbuhan obat sebagai perawatan yaitu senyawa alami yang banyak terdapat pada
sebelum dan setelah persalinan digunakan oleh tanaman herbal (Dalimartha 2003; Mahirawati
beberapa suku di Maluku Utara. Dari total 64 2015). Hasil penelitian diperoleh sepuluh spesies
spesies yang ditemukan, sebanyak 52 spesies tumbuhan obat yang telah digunakan oleh masyara-
digunakan oleh 1 suku, 7 spesies tanaman lain kat Maluku Utara sebagai perawatan sebelum
digunakan oleh 2 suku, 4 spesies tanaman lain di- persalinan (Tabel 1).
gunakan oleh 3 suku, dan 1 spesies digunakan oleh Katang-katang (Ipomoea pes-caprae [L.] R.
4 suku (Gambar 8). Spesies yang ditemukan pada 4 Br.) merupakan tumbuhan menjalar dengan pan-
suku adalah Sesbania grandiflora (L.) Pers. jang 5–30 cm. Tumbuhan ini biasa ditemukan di
Tumbuhan ini ditemukan secara berulang selama 3 pantai berpasir, garis pantai, dan saluran air yang
periode penelitian pada 4 suku. Hasil tersebut me- terdapat pada ketinggian hingga 600 mdpl (Noor et
nunjukkan bahwa Sesbania grandiflora (L.) Pers. al. 2006). Tumbuhan yang biasa disebut tapal kuda
merupakan tumbuhan yang mudah diperoleh di ini mengandung berbagai senyawa kimia seperti
berbagai wilayah suku Maluku Utara dan dikenal alkaloid, flavonoid, steroid, asam benehik, tanin,
memiliki khasiat sebagai perawatan sebelum dan dan asam miristat (Muthalib et al. 2013). Alkaloid,
setelah persalinan. tanin, flavonoid, dan steroid merupakan senyawa
Perawatan Sebelum Persalinan yang berperan sebagai antimikrobia dan mampu
merangsang pertumbuhan sel baru (Assani 1994)
Perawatan sebelum persalinan yang diguna- Tumbuhan ini juga berperan sebagai antiinflamasi,
kan di Maluku Utara terdiri dari perawatan untuk antiplasmodik, dan antihemolitik (Pongprayoon et
menjaga kondisi kesehatan ibu selama hamil dan al. 1992; Paula et al. 2003). Di Hawai tumbuhan ini
melancarkan proses persalinan. Kondisi kesehatan digunakan untuk memperbaiki kondisi ibu hamil
ibu selama hamil dilakukan dengan memenuhi (Kobayashi 1976).
asupan zat besi sedangkan proses persalinan dapat Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
dilancarkan dengan adanya senyawa kamferol, merupakan tumbuhan perdu berkayu dengan tinggi
150 Buletin Plasma Nutfah Vol. 26 No. 2, Desember 2020:145–156

70
58,57%
60
Persentase 50
40
30
20 15,71%
10%
10 5,71% 4,29% 2,86% 1,43% 1,43%
0
Daun Kulit Batang Herba Akar Rimpang Buah Lainnya
batang
Bagian tumbuhan

Gambar 6. Persentase bagian tumbuhan yang digunakan dalam ramuan.

Sahu
Module
Togutil
Morotai
Sula
Nama suku

Kao Dalam
Patani
Makian
Sawai
Galela
Gebe
Ibu

0 2 4 6 8 10 12 14 16
Jumlah

Gambar 7. Jumlah tumbuhan obat pada berbagai suku di Maluku Utara.

mencapai tinggi 3 m yang biasa tumbuh di daerah Masyarakat Makian dan Galela di Maluku
tropis atau subtropis (Aprianty dan Kriswiyanti Utara menggunakan Hibiscus rosa-sinensis L.
2008; Siregar dan Nurlela 2012). Tumbuhan ini sebagai ramuan untuk memudahkan persalinan.
mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, Cara pengolahan tumbuhan tersebut yaitu bagian
alkaloid, saponin, diglukosida sianidin, hibisetin, daun diambil sebanyak satu genggam kemudian di-
saponin, polifenol, kuersetin, kalsium oksalat, bersihkan. Daun direndam dengan air hangat
riboflavin, askorbat, oksalat, sinidin, bentriakontan, selama 1–2 menit kemudian ditambahkan minyak
tiamin, niasin, sitrat, dan tartarik (Shukla dan Misra kelapa dan segera diminum.
2011; Oktiarni et al. 2013). Khasiat dari tumbuhan Pisang (Musa × paradisiaca L.) merupakan
ini antara lain untuk pengobatan demam, sariawan, tumbuhan yang hidup di daerah tropis dengan
diare, konstipasi, dan antifertilitas (Maganha et al. distribusi global (Aurore et al. 2009). Tumbuhan
2010; Siregar dan Nurlela 2012). Meskipun di- ini berupa herba perenial dengan ukuran tinggi
gunakan sebagai antifertilitas, namun penelitian antara 3–4 m. Senyawa kimia yang terkandung
yang dilakukan oleh Karim et al. (2006) me- pada tanaman ini terdiri dari karbohidrat, protein,
nyebutkan bahwa suku Togutil di Maluku Utara alkaloid, flavonoid, triterpenoid, dan glikosida
menggunakan tumbuhan ini untuk mempermudah (Tyagi dan Bohra 2002). Dalam perawatan sebe-
persalinan. lum dan setelah persalinan tumbuhan ini berperan
2020 Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Obat: Nur Rahmawati Wijaya dan Tyas Friska Dewi 151

Sesbania grandiflora (L.) Pers.


Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br.
Terminalia catappa L.
Musa × paradisiaca L.
Morinda citrifolia L.
Spesies

Syzygium aromaticum (L.) Merr & L.M.Perry


Premna serratifolia L.
Myristica fragrans Houtt.
Leea indica (Burm. f.) Merr.
Hibiscus schizopetalus (Dyer) Hook.f.
Hibiscus rosa-sinensis L.
Boehmeria nivea (L.) Gaudich.

0 0,5 2 1 2,5 1,53 3,5 4 4,5


Jumlah suku
Gambar 8. Berbagai spesies tumbuhan obat dalam perawatan sebelum dan setelah persalinan yang ditemukan pada lebih
dari satu suku di Maluku Utara.

Tabel 1. Tumbuhan obat untuk perawatan sebelum persalinan.


Famili Nama ilmiah Nama lokal Suku Khasiat
Convolvulaceae Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br. Kalbol/Tapak kuda Gebe Mempermudah persalinan
Malvaceae Hibiscus rosa-sinensis L. Kembang sepatu Makian Perawatan sebelum persalinan
Poaceae Paspalum conjugatum P.J.Bergius Jela-jela Ibu Melancarkan persalinan
Malvaceae Abelmoschus manihot (L.) Medik. Gedi putih Ibu Mempercepat persalinan
Vitaceae Leea indica (Burm.f.) Merr. Yoi Sawai Melancarkan persalinan
Malvaceae Hibiscus schizopetalus (Dyer) Hook.f. Ubo-ubo Kao dalam Melancarkan persalinan dan
memperbaiki kondisi ibu hamil
Musaceae Musa × paradisiaca L. Pisang sepatu Modole Melancarkan persalinan
Araliaceae Polyscias diversifolia (Blume) Lowry & Kobo rogi-rogi Morotai Melancarkan persalinan
G.M.Plunkett

sebagai penginduksi persalinan, melancarkan per- salinan, sakit kepala, membersihkan darah nifas,
salinan, meredakan sakit kepala, perawatan setelah menyembuhkan sakit perut, memperbaiki kondisi
persalinan, dan melancarkan laktasi (Kamatenesi- setelah keguguran, dan melancarkan ASI. Me-nurut
Mugisha dan Oryem-Origa 2007; Pande et al. Purnomo (2002), senyawa seperti alkaloid,
2007; Ali-Shtayeh et al. 2015). Getah dari per- terpenoid, dan saponin berperan sebagai antibiotik
bungaan digunakan untuk meringankan rasa sakit dan antiinflamasi yang mampu melancarkan per-
saat persalinan dan membantu penyembuhan luka edaran darah, mengurangi nyeri, memulihkan
pada jalan lahir (Kobayashi 1976). Bagian buah di- stamina setelah persalinan, serta mencegah infeksi
gunakan untuk memberikan nutrisi dan mencegah pada rahim. Saponin juga berperan memacu pem-
pnumonia pada ibu hamil (Maliwichi-Nyirenda dan bentukan kolagen yang berperan dalam penyem-
Maliwichi 2010). buhan luka khususnya luka perineum (Indrawati
2002). Senyawa lain yang dibutuhkan untuk pera-
Perawatan Setelah Persalinan watan setelah persalinan adalah laktagogum yang
berperan sebagai pelancar ASI. Beberapa tumbuh-
Perawatan setelah persalinan yang dilakukan an yang berperan untuk perawatan setelah persalin-
antara lain perawatan setelah bersalin, pemulihan an disajikan pada Tabel 2.
tenaga, perawatan luka mulut rahim setelah per-
152 Buletin Plasma Nutfah Vol. 26 No. 2, Desember 2020:145–156

Tabel 2. Tumbuhan obat untuk perawatan setelah persalinan.


Famili Nama ilmiah Nama lokal Suku Khasiat
Amaryllidaceae Allium sativum L. Bawang putih Ibu Memperbaiki kondisi setelah persalinan
Rhamnaceae Alphitonia incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. ex Kurz Kayu remason Sawai Perawatan tubuh setelah persalinan
Araceae Amydrium medium (Zoll. & Moritzi) Nicolson Gotola makoki Galela Perawatan setelah persalinan
Moraceae Artocarpus altilis (Parkinson ex F.A.Zorn) Fosberg Amo Ibu Memperbaiki kondisi setelah persalinan
Compositae Blumea balsamifera (L.) DC. Marikap Ternate Membersihkan darah nifas
Urticaceae Boehmeria nivea (L.) Gaudich. Wak-wak /rai-rai tusa Ternate Memberihkan darah nifas
Casuarinaceae Casuarina junghuhniana Miq. Kasawari Sawai Perawatan tubuh setelah persalinan
Compositae Chromolaena odorata (L.) R.M.King & H.Rob. Cinga-cinga Ternate Perawatan setelah persalinan
Arecaceae Cocos nucifera L. Kelapa merah Sawai Perawatan setelah persalinan
Euphorbiaceae Codiaeum variegatum (L.) Rumph. ex A.Juss. Gadihu Ibu Memperbaiki kondisi setelah persalinan
Zingiberaceae Curcuma longa L. Kuning Kao Dalam Mengobati luka mulut rahim
Poaceae Cymbopogon nardus (L.) Rendle Garama kusu Ibu Memperbaiki kondisi setelah persalinan
Euphorbiaceae Euphorbia hirta L. Koha-koha Togutil Perawatan setelah persalinan
Euphorbiaceae Euphorbia tirucalli L. Daon patah tulang Ibu Memperbaiki kondisi setelah persalinan
Lamiaceae Gmelina leichardtii (F.Muell.) Benth. Bililif Patani Perawatan setelah persalinan
Urticaceae Gonostegia pentandra (Roxb.) Miq. Gofu magiyau Sahu Perawatan setelah persalinan
Malvaceae Gossypium hirsutum L. Lai ea/kapas Sula Melancarkan darah kotor setelah persalinan
Acanthaceae Graptophyllum pictum (L.) Griff. Kabi-kabi merah Ternate Perawatan setelah persalinan
Malvaceae Hibiscus tiliaceus L. Ngededo/waru Sahu Melancarkan darah nifas
Convolvulaceae Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br. Kalbol/be/batata pante Gebe Membersihkan rahim setelah persalinan dan
perawatan setelah persalinan
Euphorbiaceae Jatropha curcas L. Balacai/Jarak pagar Galela Meredakan sakit perut setelah persalinan
Acanthaceae Justicia gendarussa Burm.f. Gandarusa Galela Memperbaiki kondisi setelah persalinan
Malvaceae Kleinhovia hospita L. Ngedodo Galela Melancarkan darah nifas
Anacardiaceae Lannea coromandelica (Houtt.) Merr. Pasha/gufasa Gebe Perawatan setelah persalinan
Vitaceae Leea indica (Burm. f.) Merr. Yoi Sawai Perawatan setelah persalinan
Combretaceae Lumnitzera littorea (Jack) Voigt Sayejelil Gebe Untuk mandi setelah persalinan
Lygodiaceae Lygodium circinatum (Burm. f.) Sw. Gomoho Ternate Perawatan setelah persalinan
Euphorbiaceae Macaranga trichocarpa Müll.Arg. Luwui Ternate Perawatan setelah persalinan
Euphorbiaceae Mallotus japonicus (L.f.) Müll.Arg. Gemuri/ngalu Galela Perawatan setelah persalinan
Anacardiaceae Mangifera indica L. Mangga dodol/mangga Morotai Luka dalam setelah persalinan, memperbaiki
kondisi setelah persalinan
Anacardiaceae Mangifera odorata Griff. Stingki Morotai Perawatan setelah persalinan
Compositae Melanthera biflora (L.) Wild Cinga-cinga Morotai Merawatan setelah persalinan termasuk nifas
Rutaceae Melicope latifolia (DC.) T.G. Hartley Sowuyo Ternate Perawatan ibu setelah persalinan
Convolvulaceae Merremia peltata (L.) Merr. Kaugete Togutil Melancarkan air susu ibu (ASI)
Rubiaceae Morinda citrifolia L. Nin/anin/mengkudu Patani Perawatan ibu setelah persalinan
Gebe
Modole
Musaceae Musa × paradisiaca L. Pisang Ibu Memperbaiki kondisi ibu setelah persalinan
Modele
Makian
Myristicaceae Myristica fragrans Houtt. Pala Galela Luka dalam setelah persalinan, memperbaiki
Ibu kondisi setelah persalinan
Rubiaceae Nauclea orientalis (L.) L. Kayu manines Sawai Perawatan setelah persalinan
Rubiaceae Neonauclea gigantea (Valeton) Merr. Sihnyal Gebe Perawatan setelah persalinan
Acanthaceae Peristrophe bivalvis (L.) Merr. Luja Galela Memperbaiki kondisi setelah persalinan
Compositae Pluchea indica (L.) Less. Balontas Galela Melancarkan darah nifas
Sapindaceae Pongamia pinnata (L.) Pierre Kelong patetney Gebe Untuk mandi setelah persalinan
Lamiaceae Premna corymbosa Rottler & Willd. Somule Perawatan setelah persalinan
Lamiaceae Premna serratifolia L. Smule Gebe Untuk mandi setelah persalinan
Sawai
Leguminosae Pterocarpus indicus Willd. Linggua Ibu Memperbaiki kondisi ibu setelah persalinan
Goodeniaceae Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb. Nasnas Gebe Untuk mandi setelah persalinan
Araliaceae Schefflera actinophylla (Endl.) Hams Manifadlo Gebe Untuk mandi dan perawatan setelah persalinan
Cyperaceae Scleria sumatrensis Retz. Rumput piso Ternate Perawatan setelah persalinan
Leguminosae Sesbania grandiflora (L.) Pers. Turi Gebe Mencegah darah putih naik ke otak,
memperbaiki kondisi setelah persalinan,
perawatan nifas
Lythraceae Sonneratia alba Sm. Soki Gebe Memulihkan tenaga setelah persalinan
Verbenaceae Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl Sapi nomnom Patani Perawatan setelah persalinan
Myrtaceae Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry Cengkeh Gebe Menghilangkan bau organ kewanitaan dan
darah kotor dari organ kewanitaan
Combretaceae Terminalia catappa L. Ketapang Sula Untuk mandi setelah persalinan,
membersihkan rahim, mengembalikan kondisi
tubuh setelah persalinan
Vitaceae Tetrastigma lanceolarium (Roxb.) Planch. Walakit Makian Membersihkan darah kotor
Urticaceae Urticastrum decumanum (Roxb.) Kuntze Sosoro daun lebar Ibu Mengembalikan kondisi setelah keguguran
Lamiaceae Vitex cofassus Reinw. ex Blume Gufasa Patani Perawatan setelah persalinan
Lamiaceae Vitex pinnata L. Mer-mer Sula Membersihkan darah nifas
Lamiaceae Vitex trifolia L. Langgudi Ternate Perawatan setelah persalinan
Compositae Wollastonia biflora (L.) DC. Cinga-cinga Kao Dalam Membersihkan darah nifas
2020 Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Obat: Nur Rahmawati Wijaya dan Tyas Friska Dewi 153

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupa- dan menyegarkan badan setelah persalinan
kan tumbuhan yang hidup di daerah tropis seperti (Zumsteg dan Weckerle 2007; Jamal et al. 2011).
Hawai, Brazil, Malaysia, dan Pulau Fiji. Tumbuh- Smule (Premna serratifolia L.) merupakan
an ini mengandung berbagai spesies fitokimia tumbuhan yang umumnya terdapat di pekarangan
seperti komponen fenol, anthraquinon, karbohidrat, rumah dan mampu tumbuh hingga ketinggian 9 m
asam organik, alkohol, vitamin, flavonoid, iridoid, (Nursin et al. 2019). Smule berkhasiat untuk me-
keton, lignan, triterpenoid, nukleosid, sterol, asam ningkatkan ASI dan menyegarkan tubuh wanita
lemak, dan karotenoid (Inada et al. 2017). Dalam setelah persalinan (Saim et al. 1992). Tumbuhan ini
perawatan sebelum dan setelah persalinan tumbuh- juga merupakan salah satu bahan penyusun tradisi
an ini berkhasiat untuk mengobati sakit rejan dan Mandi Serom, yaitu tradisi mandi oleh masyarakat
mengurangi rasa sakit setelah persalinan (Adnyana Melayu yang dilakukan selama 44 hari setelah
et al. 2004; Bestari et al. 2005). persalinan. Tradisi tersebut digunakan untuk meng-
Ketapang (Terminalia catappa L.) berupa hilangkan aroma tidak sedap akibat lochia serta
tumbuhan berkayu yang berasal dari Malaysia dan menyegarkan dan menghangatkan badan
tersebar di daerah tropis dan subtropis (Oliveira et (Barakbah 2007; Hasan 2007; Jamal et al. 2011;
al. 2000; Fan et al. 2004). Senyawa kimia yang Razak et al. 2018). Di India tumbuhan ini juga
terkandung pada tanaman ini antara lain tanin, digunakan untuk perawatan postnatal (Anvar dan
korilagin, asam brevifolin karboksilat, dan asam Haneef 2015).
elajik (Nagappa et al. 2003). Dalam perawatan Smule mengandung berbagai kandungan
setelah persalinan tumbuhan berperan untuk aktif seperti flavonoid, saponin, alkaloid, dan
mengembalikan kondisi tubuh setelah persalinan, fenolik. Golongan flavonoid dalam tumbuhan ini
menyembuhkan edema, sebagai pelancar persalin- berupa luteolin dan apigenin. Luteolin berperan
an, serta bagian daunnya dapat digunakan untuk sebagai antiinflamasi, antioksidan, mengatur sistem
membantu menarik plasenta (Bourdy dan Walter imun, dan sebagai promotor metabolisme karbo-
1992; Ghazanfar dan Al-Al-Sabahi 1993). hidrat. Sementara apigenin berperan mengatasi
Suku Gebe, Makian, dan Ibu menggunakan masalah lambung dan antiinflamasi (Marbun dan
ketapang sebagai ramuan campuran untuk mem- Restuati 2015).
bersihkan darah nifas. Salah satu cara pengolahan- Tumbuhan obat yang digunakan sebagai
nya yaitu daun ketapang sebanyak 5 lembar, daun ramuan pelancar sebelum dan setelah persalinan
katang-katang sebanyak 10 lembar, dan daun sebagian merupakan tumbuhan budi daya (37,5%).
pisang sebanyak 3 lembar, dibersihkan dan direbus Tumbuhan obat yang dibudidayakan antara lain
dengan 1 gayung air hingga mendidih. Ramuan di- Abelmoschus manihot (L.) Medik., Chromolaena
minum tiga kali sehari selama tiga hari berturut- odorata (L.) R.M.King & H.Rob., Cocos nucifera
turut. L., Curcuma longa L., Cymbopogon nardus (L.)
Turi (Sesbania grandiflora [L.] Pers.) berupa Rendle, Pterocarpus indicus Willd., dan
tumbuhan berkayu lunak, tumbuh cepat dengan Peristrophe bivalvis (L.) Merr. Tumbuhan yang
waktu hidup pendek yang tumbuh menncapai 6–9 tidak dibudidayakan sebanyak 57,8%, seperti
m (Gowri dan Vasantha 2010). Tumbuhan ini Gmelina leichardtii (F.Muell.) Benth., Gonostegia
berasal dari daerah tropis di Asia dan tersebar di pentandra (Roxb.) Miq., Ipomoea pes-caprae (L.)
Malaysia, Indonesia, Filipina, dan India. Senyawa R. Br., Lumnitzera littorea (Jack) Voigt, dan
fitokimia yang terkandung dalam tumbuhan ini ter- Pongamia pinnata (L.) Pierre. Sementara itu, 4,7%
diri dari sterol, saponin, tanin, isovestitol, dibudidayakan dan tidak dibudidayakan, yaitu
medikarpin, sativan, dan asam betulinat (Hasan et Morinda citrifolia L., Scleria sumatrensis Retz,
al. 2012). Di Minahasa tumbuhan ini digunakan dan Terminalia catappa L. Tumbuhan yang di-
untuk mandi uap setelah persalinan, sedangkan di budidayakan umumnya ditanam di ladang, kebun
Malaysia digunakan untuk meningkatkan peng- maupun pekarangan, sedangkan tumbuhan bukan
lihatan, menyembuhkan edema (pembengkakan), hasil budi daya diperoleh dari hutan, pantai, tepi
154 Buletin Plasma Nutfah Vol. 26 No. 2, Desember 2020:145–156

A B C

D E F G

Gambar 9. Keragaan beberapa spesies tanaman obat. A = Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br., B = Hibiscus rosa-sinensis L.,
C = Musa × paradisiaca L., D = Morinda citrifolia L., E = Terminalia catappa L., F = Sesbania grandiflora
(L.) Pers., G = Premna serratifolia L.

sungai, maupun hasil pembelian. Keragaan DAFTAR PUSTAKA


beberapa spesies tumbuhan obat disajikan dalam
Gambar 9. Adnyana, I.K., Yulinah, E. & Andreanus, A. (2004) Uji
aktivitas antidiabetes ekstrak etanol buah mengkudu
(Morinda citrifolia L.). Acta Pharmaceutica
KESIMPULAN Indonesia, 29 (2), 43–49.
Ali-Shtayeh, M.S., Jamous, R.M. & Jamous, R.M. (2015)
Sebanyak 67 spesies teridentifikasi sebagai Plants used during pregnancy, childbirth,
tumbuhan obat lokal yang diperoleh dari berbagai postpartum and infant healthcare in Palestine.
Complementary Therapies in Clinical Practice,
suku di Maluku Utara. Spesies-spesies ini diman-
21 (2), 84–93. doi: 10.1016/j.ctcp.2015.03.004.
faatkan untuk perawatan sebelum (8 spesies) dan Anvar, K. & Haneef, J. (2015) Etnobotanical plants used
setelah persalinan (59 spesies). Dalam pengguna- for postnatal care by tradisional practitioners from
annya tumbuhan tersebut digunakan sebagai ramu- Kozhikode District, Kerala, India. Intenational
an tunggal dan ramuan campuran. Tujuh spesies Journal of Research in Pharmacy and Chemistry,
banyak digunakan masyarakat dalam ramuan pe- 5 (4), 570–581.
rawatan, baik sebelum maupun setelah persalinan, Aprianty, N.M. & Kriswiyanti, E. (2008) Studi variasi
ukuran serbuk sari kembang sepatu (Hibiscus rosa-
yaitu Hibiscus rosa-sinensis L., Ipomoea pes-
sinensis L.) dengan warna bunga berbeda. Journal
caprae (L.) R. Br., Morinda citrifolia L., Musa × of Biology Udayana University, 9 (1), 14–18.
paradisiaca L., Premna serratifolia L., Sesbania Assani, S. (1994) Mikrobiologi kedokteran. Jakarta,
grandiflora (L.) Pers., dan Terminalia catappa L. Universitas Indonesia.
Sebagian besar pemanfaatannya digunakan ramuan Aurore, G., Parfait, B. & Fahrasmane, L. (2009) Bananas,
daun sebagai bahan utama. raw materials for making processed food products.
2020 Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Obat: Nur Rahmawati Wijaya dan Tyas Friska Dewi 155

Trends in Food Science and Technology, 20 (2), Inada, A.C., Figueiredo, P.S., dos Santos-Eichler, R.A., de
78–91. doi: 10.1016/j.tifs.2008.10.003. Cássia Freitas, K., Hiane, P.A., de Castro, A.P. &
Barakbah, A. (2007) Ensiklopedia perbidanan Melayu. Guimarães, R.C.A. (2017) Morinda citrifolia Linn.
Kuala Lumpur, Utusan Publication and Distributors (Noni) and its potential in obesity-related metabolic
Sdn.Bhd. dysfunction. Nutrients, 9 (6), 1–29. doi:
Bestari, J., Parakkasi, A. & Syahril Akil, D. (2005) 10.3390/nu9060540.
Pengaruh pemberian tepung daun mengkudu Indrawati, Y. (2002) Telaah fitokimia bunga pepaya
(Morinda citrifolia Linn) yang direndam air panas gantung (Carica papaya L) dan uji aktivitas
terhadap penampilan ayam boiler. Dalam: Mathius, antioksidannya. Tesis S2. Institut Teknologi
I.W. et al. (editor) Prosiding Seminar Nasional Bandung.
Teknologi Peternakan dan Veteriner: Inovasi Jamal, J.A., Ghafar, Z.A. & Husain, K. (2011) Medicinal
Teknologi Peternakan untuk Meningkatkan plants used for postnatal care in Malay traditional
Kesejahteraan Masyarakat dalam Mewujudkan medicine in the Peninsular Malaysia.
Kemandirian dan Ketahanan Pangan Nasional. Pharmacognosy Journal, 3 (24), 15–24. doi:
Bogor, 12–13 September 2005. Bogor, Pusat 10.5530/pj.2011.24.4.
Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Kamatenesi-Mugisha, M. & Oryem-Origa, H. (2007)
hlm. 703–713. Medicinal plants used to induce labour during
BKKBN (2013) Survei demografi dan kesehatan Indonesia childbirth in Western Uganda. Journal of
2012. Jakarta, Badan Kependudukan dan Keluarga Ethnopharmacology, 109 (1), 1–9. doi:
Berencana Nasional Badan Pusat Statistik 10.1016/j.jep.2006.06.011.
Kementerian Kesehatan. doi: 10.1111/j.1471- Karim, K., Thohari, M. & Sumardjo (2006) Pemanfaatan
0528.2007.01580.x. keanekaragaman genetik tumbuhan oleh masyarakat
Bourdy, G. & Walter, A. (1992) Maternity and medicinal Tugutil di sekitar Taman Nasional Aketajawe
plants in Vanuatu. I. The cycle of reproduction. Lolobata. Media Konservasi, 11 (3), 1–12. doi:
Journal of Ethnopharmacology, 37 (3), 179–196. 10.29244/medkon.11.3.
doi: 10.1016/0378-8741(92)90033-N. Kobayashi, J. (1976) Early Hawaiian uses of medicinal
Dalimartha, S. (2003) Ramuan tradisional untuk plants in pregnancy and childbirth. Journal of
pengobatan kanker. Jakarta, Penebar Swadaya. Tropical Pediatrics, 22 (6), 260–262. doi:
Fan, Y.M., Xu, L.Z., Gao, J., Wang, Y., Tang, X.H., Zhao, 10.1093/tropej/22.6.260.
X.N. & Zhang, Z.X. (2004) Phytochemical and Maganha, E.G., da Costa Halmenschlager, R, Rosa, R.M,
antiinflammatory studies on Terminalia catappa. Henriques, J.A.P., de Paula Ramos, A.L.L. & Saffi,
Fitoterapia, 75 (3–4), 253–260. doi: J. (2010) Pharmacological evidences for the extracts
10.1016/j.fitote.2003.11.007. and secondary metabolites from plants of the genus
Fellow (1992) Tingkat manfaat dan keamanan tumbuhan Hibiscus. Food Chemistry, 118 (1), 1–10. doi:
obat dan obat tradisional. Semarang, The Lancet. 10.1016/j.foodchem.2009.04.005.
Ghazanfar, S.A. & Al-Al-Sabahi, A.M. (1993) Medicinal Mahirawati, V. (2015) Faktor-faktor yang berhubungan
plants of Northern and Central Oman (Arabia). dengan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu
Economic Botany, 47 (1), 89–98. doi: hamil di Kecamatan Kamoning dan Tambelangan,
10.1007/BF02862209. Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Buletin
Gowri, S.S. & Vasantha, K. (2010) Free radical scavenging Penelitian Sistem Kesehatan, 17 (2), 193–202. doi:
and antioxidant activity of leaves from agathi 10.22435/bpsk.v17i2Apr.3609.
(Sesbania grandiflora [L.] Pers). Food Science, Maliwichi-Nyirenda, C.P. & Maliwichi, L.L. (2010)
5 (2), 114–119. Medicinal plants used for contraception and
Hardjanto, D.P., Lestari & Cing, T. (2002) Inventarisasi pregnancy-related cases in Malawi: A case study of
bahan dasar jamu pada beberapa kota di wilayah Mulanje District. Journal of Medicinal Plants
Jawa Tengah. Jurnal Duta Farming, 20, 1–6. Research, 4 (20), 2121–2127. doi:
Hasan, N., Osman, H., Mohamad, S., Wong, K.C., Awang, 10.5897/JMPR09.394.
K. & Zahariluddin, A.S.M. (2012) The chemical Marbun, M. & Restuati, M. (2015) Pengaruh ekstrak etanol
components of Sesbania grandiflora root and their daun buas-buas (Premna pubescens Blume) sebagai
antituberculosis activity. Pharmaceuticals, 5 (8), antiinflamasi pada edema kaki tikus putih (Rattus
882–889. doi: 10.3390/ph5080882. novergicus). Jurnal Biosains, 1 (3), 2443–1230.
Hasan, Z. (2007) Beauty is beyond skin deep: Traditional doi: 10.24114/jbio.v1i3.2930.
treatments for women. Kuala Lumpur, Malaysian Mirmanto, E. (2010) Komposisi flora dan struktur hutan
Agricultural Research and Development Institute. alami di Pulau Ternate, Maluku Utara. Jurnal
156 Buletin Plasma Nutfah Vol. 26 No. 2, Desember 2020:145–156

Biologi Indonesia, 6 (3), 341–351. doi: from Ipomoea pes-caprae. Planta Medica,
10.14203/jbi.v6i3.3142. 58, 19–21.
Muthalib, E.M., Fatimawali & Edy, H.J. (2013) Formulasi Purnomo, L. (2002) Manfaat beberapa spesies tumbuhan
salep ekstrak etanol daun tapak kuda (Ipomoea pes- mangrove sebagai bahan obat tradisional. Warta
caprae) dan uji efektivitasnya terhadap luka terbuka Oseanografi, 16 (4), 10–12.
pada punggung kelinci. Pharmacon Jurnal Ilmiah Razak, N.I.A., Othman, R. & Pahang, J.T. (2018)
Farmasi, 2 (3), 79–82. doi: 10.35799/ Ethnobotanical study on plant materials used in
pha.2.2013.2384. Malay traditional post-partum bath (Mandi Serom)
Nagappa, A.N., Thakurdesai, P.A., Rao, N.V. & Singh, J. among Malay midwives in Kedah. In: Saian, R. &
(2003) Antidiabetic activity of Terminalia catappa Abbas, Md.A. (eds.) Proceedings of the Second
Linn fruits. Journal of Ethnopharmacology, 88 (1), International Conference on the Future of ASEAN
45–50. doi: 10.1016/S0378-8741(03)00208-3. (ICoFA) 2017–Volume 2 (Science and Technology).
Noor, Y.R., Khazali, M. & Suryadiputra, I.N. (2006) Singapore, Springer Nature Singapore Pte Ltd
Panduan pengenalan mangrove di Indonesia. Edisi Springer Singapore, pp. 891–897. doi: 10.1007/978-
Kedua. Bogor, Wetlands. 981-10-8471-3.
Nursin, Nurlilana, L., Imran & Musta, R.(2019) Uji Saim, A., Maryanto, I. & Danielson, E. (1992)
aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dan Pendayagunaan sumberdaya hutan bagi suku Talang
Salmonella typhi dari hasil mikroenkapsulasi Mamak di daerah Seberida Riau. Dalam: Nasution,
minyak atsiri rogo (Premna serratifolia Linn). R.E. (editor) Prosiding Seminar Nasional dan
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, 7 (2), 73– Lokakarya Etnobotani I. Cisarua (Bogor), 19–20
81. doi: 10.33394/hjkk.v7i2.1916. Februari 1992. Jakarta, Departemen Pendidikan
Nurrani, L., Tabba, S. & Mokodompit, H.S. (2015) dan Kebudayaan, hlm. 381–389.
Kearifan lokal pemanfaatan tumbuhan obat dalam Saleha (2009) Asuhan kebidanan pada masa nifas. Jakarta,
oleh masyarakat di sekitar Taman Nasional Salemba Medika.
Aketajawe Lolobata. Jurnal Penelitian Sosial dan Shukla, Y.N. & Mishra, M. (2011) An hydroxyacid and
Ekonomi Kehutanan, 12 (3),163–175. sterols from Hibiscus rosa sinensis. Indian Drugs,
Oktiarni, D., Ratnawati, D. & Sari, B. (2013) Pemanfaatan 2 (3), 459–467.
ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa Siregar, Y.D.I. & Nurlela, N. (2012) Ekstraksi dan uji
sinensis Linn.) sebagai pewarna alami dan stabilitas zat warna alami dari bunga kembang
pengawet alami pada mie basah. Dalam: Dwi, S., sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) dan bunga rosela
Apkuanbo, H. & Saidi, S. (editor) Prosiding (Hibiscus sabdariffa L). Valensi, 2 (3), 459–467.
Semirata FMIPA Universitas Lampung, FMIPA- doi: 10.15408/jkv.v2i3.117.
Kimia Vol. 1, No. 1. Bandar Lampung, 10–12 Mei Tyagi, S. & Bohra, A. (2002) Screening of phytochemicals
2013. Bandar Lampung, Universitas Lampung, of fruit plant and antibacterial potential against
hlm. 103–110. Pseudomonas aeruginosa. Biochemical and
Oliveira, J.T.A., Vasconcelos, I.M., Bezerra, L.C.N.M., Cellular Archives, 2, 21–24.
Silveira, S.B., Monteiro, A.C.O. & Moreira, R.A. Usemahu, K.M., Rachman, W.A. & Natsir, S. (2014)
(2000) Composition and nutritional properties of Perilaku penggunaan obat tradisional pada ibu
seeds from Pachira aquatica Aubl, Sterculia striata pasca melahirkan di Desa Kailolo Kabupaten
St Hil et Naud and Terminalia catappa Linn. Food Maluku Tengah. [Online] Tersedia pada:
Chemistry, 70 (2), 185–191. doi: 10.1016/S0308- https://core.ac.uk/download/pdf/25495427.pdf.
8146(00)00076-5. [Diakses 9 Agustus 2020]
Pande, P., Tiwari, L. and Pande, H. (2007) Ethnoveterinary Zuhud, E.A. & Haryanto (1994) Pelestarian pemanfaatan
plants of Uttaranchal–A review. Indian Journal of keanekaragaman tumbuhan obat hutan tropika
Traditional Knowledge, 6 (3), 444–458. Indonesia. Bogor, Fakultas Kehutanan IPB.
Paula, A.C.B., Hayashi, L.S.S. & Freitas, J.C. (2003) Anti- Zumsteg, I.S. & Weckerle, C.S. (2007) Bakera, a herbal
inflammatory and antispasmodic activity of steam bath for postnatal care in Minahasa
Ipomoea imperati (Vahl) Griseb (Convolvulaceae). (Indonesia): Documentation of the plants used and
Brazilian Journal of Medical and Biological assessment of the method. Journal of
Research, 36 (1), 105–112. doi: 10.1590/S0100- Ethnopharmacology, 111 (3), 641–650. doi:
879X2003000100014. 10.1016/j.jep.2007.01.016.
Pongprayoon, U., Baeckström, P., Jacobsson, U.,
Lindström, M. & Bohlin, L. (1992) Antispasmodic
activity of fJ-damascenone and E-phytol isolated

You might also like