You are on page 1of 9

Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605

Vol. 6 No. 3 Tahun 2018

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode CAMEL (Capital,


Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity) Pada PT.Bank Sulut-Go

Ireyne Filania Raturandang


Joula Rogahang
Dantje Keles

Jurusan Ilmu Administrasi, Program Studi Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi
ireynefilania@gmail.com

ABSTRACT

The Purpose of the Study statement helps the subject assess the importance of the study with
data issues and the measurement, to analyze the health of the Bank at PT. Bank SulutGo
using CAMEL method. The results of this study may be able to provide benefits for various
parties related to this research, that is for the company as a consideration in decision-making
and policy that will be done for the sustainability of the company's business. And for the
community as the representative of the health of PT. Bank SulutGo, so that the public can
have consideration to choose the bank institution. This research uses descriptive analysis
technique, that is explaining the health level of the bank by using CAMEL method in which
some aspects of Capital increase the ratio of CAR (Capital Adequacy Ratio), Asset Quality
underlying KAP (Productivity Asset Quality) ratio, Management based on NPM ratio (Net
Profit Margin), Profit resulting ROA (Return On Asset) and BOPO (Operating Income
Operating Cost) and Liquidity based on LDR (Loan to Deposit Ratio) ratio. The results of
this study indicate that the calculation the health level of the bank for the last 3 years (2015
to 2017) at PT. Bank SulutGo is on the predicate Simply Healthy. However, a statement for
this research, PT. Bank SulutGo is in a stagnant position or did not experience a
breakthrough. People who look for 3 consecutive years in 2015-2017 have the same results
and only on the predicate Simply Healthy.

Keywords: CAMEL, Bank, Health of the bank

PENDAHULUAN Fungsi ini merupakan mata rantai yang


Perbankan merupakan tulang penting dalam melakukan bisnis karena
punggung dalam membangun sistem berkaitan dengan penyediaan dana sebagai
perekonomian dan keuangan Indonesia investasi dan modal kerja bagi unit-unit
karena dapat berfungsi sebagai bisnis dalam melaksanakan fungsi
intermediary institution yaitu lembaga yang produksi. Oleh karena itu agar dapat
mampu menyalurkan kembali dana- dana berjalan dengan lancar maka lembaga
yang dimiliki oleh unit ekonomi yang perbankan harus berjalan dengan baik pula
surplus kepada unit-unit ekonomi yang (Susilo, 2000:159).
membutuhkan bantuan dana atau defisit.

18
Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605
Vol. 6 No. 3 Tahun 2018

Dewasa ini istilah bank sehat atau Selain itu, penilaian kesehatan bank ini
tidak sehat semakin populer. Berbagai juga sangat penting agar dapat
kejadian aktual, tentang perbankan seperti membentuk dan menjamin kepercayaan
merger dan likuidasi selalu dikaitkan masyarakat, dikarenakan saat ini
dengan kesehatan bank. Oleh karenanya masyarakat semakin hati-hati dan cermat
sebuah bank tentunya memerlukan suatu dalam memilih bank untuk
analisis untuk mengetahui kondisinya menempatkan asetnya.
setelah melakukan kegiatan operasionalnya Salah satu pendekatan yang dapat
dalam jangka waktu tertentu. Analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat
dilakukan disini berupa penilaian tingkat kesehatan suatu bank adalah dengan
kesehatan bank. menggunakan rasio keuangan Capital,
Adanya bank yang dilikuidasi atau Assets quality, Management, Earnings, dan
dalam kondisi bank yang tidak Liquidity yang biasa disebut dengan
diperbolehkan beroperasi oleh Metode CAMEL, sebagaimana ditetapkan
pemerintah dikarenakan kondisi dan dalam Surat Keputusan Direksi Bank
keadaan bank menurut penilaian Bank Indonesia No 30/12/KEP/DIR tanggal 30
Indonesia telah membahayakan bagi April 1997 dan Surat Edaran
kepentingan masyarakat dan cukup No.30/3/UPPB tanggal 30 April 1997
membuat keresahan kepercayaan tentang Tata Cara Penilaian Tingkat
masyarakat terhadap perbankan dan Kesehatan Bank.
perekonomian nasional khususnya pada
sektor perbankan nasional. Dengan kata TINJAUAN PUSTAKA
lain bahwa bank yang telah dilarang Pengertian Bank
beroperasi adalah bank yang dinyatakan Menurut A. Abdurahman (2001)
tidak sehat menurut ketentuan Bank dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan
Indonesia. Perlunya melakukan kajian dan Perdagangan, ³EDQN DGDODK VXDWX MHQLV
atas tingkat kesehatan bank yang lembaga keuangan yang melaksanakan
dilakukan setiap saat agar kekurangan berbagai macam jasa, seperti memberikan
yang didapat segera diatasi serta pinjaman, mengedarkan mata uang,
menentukan arah untuk kemajuan bank, pengawasan terhadap mata uang, bertindak
para lembaga keuangan perbankan juga sebagai tempat penyimpanan benda-benda
lebih hati-hati mengelolah dan menjaga berharga, membiayai usaha perusahaan-
kualitas keadaan keuangan mereka. perusahaan dan lain-ODLQ ´

19
Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605
Vol. 6 No. 3 Tahun 2018

Menurut Undang-Undang Nomor 14 mempengaruhi kondisi dan perkembangan


Tahun 1967 Pasal 1 tentang Pokok-pokok bank dalam hal ini adalah faktor
3HUEDQNDQ ³EDQN DGDODK OHPEDJD permodalan, aktiva produktif, faktor
keuangan yang usaha pokoknya manajemen, faktor rentabilitas, serta faktor
memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu likuiditas.
OLQWDV SHPED\DUDQ GDQ SHUHGDUDQ XDQJ ´ Tabel 2.1
Nilai Kredit Penggolongan Tingkat
Pengertian Tingkat Kesehatan Bank
Kesehatan Bank
Bank yang sehat adalah bank yang
Nilai Kredit Predikat
dapat menjaga dan memelihara
kepercayaan masyarakat, dapat 81 - 100 Sehat

menjalankan fungsi intermediasi, dapat 66 - < 81 Cukup Sehat

membantu kelancaran lalulintas 51 - < 66 Kurang Sehat

pembayaran serta dapat dipergunakan oleh < 51 Tidak Sehat

pemerintah dalam melaksanakan berbagai Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia

kebijakannya, terutama kebijakan moneter. Nomor : 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Pengertian Tingkat Kesehatan Bank


Menurut Kasmir ³7LQJNDW Pengertian Laporan Keuangan

kesehatan bank dapat diartikan sebagai Laporan keuangan (financial

kemampuan suatu bank untuk melakukan statements) merupakan produk akhir dari

kegiatan operasional perbankan secara serangkaian proses pencatatan dan

normal dan mampu memenuhi semua pengikhtisaran data transaksi bisnis.

kewajibannya dengan baik dengan cara- Laporan keuangan pada dasarnya adalah

cara yang sesuai dengan peraturan hasil dari proses akuntansi yang dapat

SHUEDQNDQ \DQJ EHUODNX ´ digunakan sebagai alat untuk

Menurut Surat Keputusan Direksi mengkomunikasikan data keuangan atau

Bank Indonesia No 30/12/KEP/DIR aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak

tanggal 30 April 1997 dan Surat Edaran yang berkepentingan. Dengan kata lain,

No.30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat

tentang Tata Cara Penilaian Tingkat informasi yang menghubungkan

Kesehatan Bank, menyatakan bahwa perusahaan dengan pihak-pihak yang

tingkat kesehatan bank pada dasarnya berkepentingan, yang menunjukkan kondisi

dinilai dengan pendekatan kualitatif kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja

terhadap berbagai faktor yang perusahaan.

20
Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605
Vol. 6 No. 3 Tahun 2018

Susanto (2005 : 3) mengemukakan misalnya kredit yang diberikan. CAR


bahwa : "Laporan keuangan ialah neraca merupakan indikator terhadap kemampuan
dan perhitungan rugi-laba serta segala bank untuk menutupi penurunan aktivanya
keterangan-keterangan yang dimuat dalam sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank
lampiran-lampirannya antara lain laporan yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko.
sumber dan penggunaan dana." Setiap bank yang beroperasi di Indonesia
diwajibkan untuk memelihara Kewajiban
Metode CAMEL
Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Analisa rasio CAMEL yaitu suatu
sekurang-kurangnya 8%.
analisis keuangan bank dan alat
b. Asset Quality (Faktor Kualtias Aktiva
pengukuran kinerja bank yang ditetapkan
Produktif)
oleh Bank Indonesia untuk mengetahui
Asset (aktiva) bank akan dinilai
tentang tingkat kesehatan bank yang
berdasarkan kualitas aktiva produktif
bersangkutan dari berbagai aspek yang
(KAP) dan rasio penyisihan penghapusan
berpengaruh terhadap kondisi dan
aktiva produktif terhadap aktiva produktif
perkembangan suatu bank dengan menilai
yang diklarifikasikan (PPAPWD). Aktiva
faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan
produktif adalah semua harta yang
bank. Menurut Riyadi (2006 : 150) yang
ditanamkan bank dalam bentuk rupiah
meliputi faktor-faktor sebagai berikut :
maupun dengan maksud untuk memperoleh
a. Faktor Modal (Capital) penghasilan sesuai dengan fungsinya
b. Faktor Kualitas Aktiva Produktif seperti kredit yang diberikan penanaman
(Asset) dalam bentuk surat berharga dan
c. Faktor Manajemen (Management) penyertaan. Penggolongan aktiva produktif
d. Faktor Rentabilitas (Earning) yang diklasifikasikan adalah berdasarkan
e. Faktor Likuiditas (Liquidity) kolektibilitas aktiva produktif yaitu
Adapun kelima aspek tersbut dapat keadaan pembayaran pokok atau angsuran
diuraikan sebagai berikut : dan bunga kredit oleh nasabah serta tingkat
a. Capital (Faktor Modal) kemungkinan diterimanya kembali dana
Penilaian menggunakan Capital Adequacy yang ditanamkan dalam surat-surat
Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank berharga dan penanaman lainnya.
untuk mengukur kecukupan modal yang c. Management (Faktor Manajemen)
dimiliki bank untuk menunjang aktiva Dalam penelitian ini aspek
mengandung atau menghasilkan risiko, manajemen diproksikan dengan profit

21
Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605
Vol. 6 No. 3 Tahun 2018

margin dengan pertimbangan rasio ini aktiva untuk menghasilkan


menunjukkan bagaimana manajemen keuntungan.
mengelola sumber-sumber maupun 2. BOPO (Biaya Operasional
penggunaan atau alokasi dana secara dibandingkan dengan Pendapatan
efisien. Operasional)
Penggunaan Net Profit Margin BOPO adalah rasio perbandingan
(NPM) juga erat kaitannya dengan aspek- antara biaya opersional dengan
aspek manajemen yang dinilai, baik dalam pendapatan operasional, semakin
manajemen umum maupun manajemen rendah tingkat rasio BOPO berarti
risiko, di mana net income dalam aspek semakin baik kinerja manajemen bank
manajemen umum mencerminkan tersebut, karena lebih efisien dalam
pengukuran hasil dari strategi keputusan menggunakan sumber daya yang ada di
yang dijalankan dan dalam tekniknya perusahaan.
dijabarkan dalam bentuk sistem pencatatan, e. Liquidity (Faktor Likuiditas)
pengamanan, dan pengawasan dari Likuiditas adalah kemampuan bank
kegiatan operasional bank dalam upaya untuk membayar semua hutang- hutangnya
memperoleh operating income yang terutama simpanan tabungan, giro dan
optimum. deposito pada saat ditagih dan dan dapat
d. Earning (Faktor Rentabilitas) pula memenuhi semua permohonan kredit
Analisis rasio rentabilitas bank yang layak dibiayai. Adapun faktor
adalah alat untuk menganalisis atau likuiditas yang dinilai dalam analisa
mengukur tingkat efisiensi usaha dan CAMEL adalah:
profitabilitas yang dicapai oleh bank yang LDR (Loan to Deposito Ratio), Ini
bersangkutan. Analisis rasio rentabibitas menggambarkan kemampuan suatu bank
suatu bank antara lain: membayar kembali penarikan yang
dilakukan nasabah dengan mengandalkan
1. ROA (Return on Asset) kredit yang diberikan sebagai sumber
Return on Asset (ROA) adalah likuiditasnya.
perbandingan antara laba sebelum
pajak pada bank dengan total aktiva METODE PENELITIAN
bank, rasio yang menunjukkan Penelitian ini menggunakan teknik analisis
kemampuan dari modal yang deskriptif, yaitu menjelaskan penilaian
diinvestasikan dalam keseluruhan tingkat kesehatan bank dengan

22
Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605
Vol. 6 No. 3 Tahun 2018

menggunakan metode CAMEL. Sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Bank


dengan permasalahan yang diangkat, Indonesia yaitu dimana nilai rasio (t 12%)
penelitian ini menggunakan variable dianggap Sehat. Sehingga penilaian nilai
³$QDOLVLV &$0(/ \DLWX IDNWor kredit CAR selama tiga tahun terakhir
permodalan, kualitas aktiva produktif, (tahun 2015 sampai dengan tahun 2017)
PDQDMHPHQ UHQWDELOLWDV GDQ OLNXLGLWDV´ mendapatkan hasil yang bahkan melebihi
dengan indikatornya komponen-komponen batas maksimum yang ditetapkan.
factor CAMEL, yaitu : Aspek Capital, b) Asset (Aktiva)
Aspek Asset Quality, Aspek Management, Hasil perhitungan KAP untuk 3 tahun
Aspek Earning dan Aspek Liquidity. terakhir (tahun 2015 s/d 2017)
menunjukkan bahwa pada tahun 2015 dan
PEMBAHASAN PENELITIAN 2016 PT. Bank SulutGo menghasilkan
Analisis Data nilai rasio KAP yang sama yaitu 0,5%
Berikut ini adalah analisis CAMEL yang kemudian naik pada tahun 2017
terhadap laporan keuangan PT. Bank menjadi 1,2%. Hal ini terjadi karena
SulutGo yang digunakan untuk adanya kenaikan yang sangat signifikan
menganalisis kesehatan bank tersebut pada jumlah aktiva produktif yang
selama periode tiga tahun berjalan 2015- diklasifikasikan pada tahun 2017. Selama
2017 : kurun waktu 2015 hingga 2010, PT.Bank
a) Capital (Permodalan) SulutGo mampu mempertahankan nilai
Hasil perhitungan CAR untuk 3 rasio KAP berada pada predikat sehat
tahun terakhir (tahun 2015 s/d 2017) yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
menunjukkan bahwa CAR untuk tahun oleh Bank Indonesia yaitu dimana nilai
2016 mengalami kenaikan sebesar 3,32% rasio (0-10,35%) dianggap Sehat.
dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 Sehingga penilaian nilai kredit ROA pada
yang rasionya adalah 13,79% menjadi tahun 2015-2016 menunjukkan hasil yang
17,11%. Kemudian rasio CAR ini melebihi batas maksimum dan pada tahun
mengalami kembali penurunan sebesar 2017 menunjukkan hasil yang juga baik.
0,5% ditahun 2017 dari 17,11% menjadi c) Management (Manajemen)
16,61%. Selama kurun waktu 2015 hingga Rasio NPM PT. Bank SulutGo pada
2010, PT.Bank SulutGo mampu tahun 2016 naik sebesar 1,92% dari tahun
mempertahankan nilai rasio CAR berada sebelumnya yaitu tahun 2015 yang hanya
pada predikat sehat sesuai dengan sebesar 6,47% menjadi 8,39%. Kemudian

23
Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605
Vol. 6 No. 3 Tahun 2018

pada tahun 2017 terjadi lagi kenaikan yang PT.Bank SulutGo mampu mempertahankan
lebih besar yaitu sebesar 4,3% dari 8,39% nilai rasio BOPO berada pada predikat
(pada tahun 2016) menjadi 12,69%. Hal ini sehat sesuai dengan ketentuan yang
disebabkan terjadinya kenaikan Laba bersih ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu
dan juga laba usaha dari tahun ke tahun. dimana nilai rasio (< 94%) dianggap Sehat.
d) Earning (Rentabilitas) sehingga penilaian nilai kredit BOPO
ROA PT.Bank SulutGo pada tahun 2016 selama tiga tahun terakhir (tahun 2015
naik sebesar 0,53% menjadi 2,28% dari sampai dengan tahun 2017) mendapatkan
tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 yang hasil yang bahkan melebihi batas
hanya sebesar 1,75%. Kemudian pada maksimum yang ditetapkan.
tahun 2017 terjadi lagi kenaikan sebesar e) Liquidity (Likuiditas)
0.52% menjadi 2,80%. Hal ini disebabkan Rasio LDR PT.Bank SulutGo
terjadinya kenaikan laba bersih sebelum mengalami kenaikan sebesar 8,23% pada
pajak dan juga total aktiva dari tahun ke tahun 2016 menjadi 111,85% yang pada
tahun. Selama kurun waktu 2015 hingga tahun sebelumnya hanya sebesar 103,62%,
2010, PT.Bank SulutGo mampu lalu kemudian turun kembali sebesar 15,5%
mempertahankan nilai rasio ROA berada pada tahun 2017 menjadi 96,35%. Selama
pada predikat sehat sesuai dengan kurun waktu 2015 hingga 2017, PT.Bank
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank SulutGo memperoleh nilai rasio LDR tahun
Indonesia yaitu dimana nilai rasio (>1,5) 2017 yang berada pada predikat Kurang
dianggap Sehat. Sehingga penilaian nilai Sehat sesuai dengan ketentuan yang
kredit ROA selama tiga tahun terakhir ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu
(tahun 2015 sampai dengan tahun 2017) dimana nilai rasio (t85% - 100%) dianggap
mendapatkan hasil yang bahkan melebihi kurang sehat. Dan rasio LDR tahun 2015-
batas maksimum yang ditetapkan. 2016 yang berada pada predikat Tidak
Rasio BOPO PT.Bank SulutGo Sehat sesuai dengan ketentuan yang
mengalami penurunan setiap tahunnya. ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu
Yakni pada tahun 2016 menurun sebesar dimana nilai rasio (t100% - >120%)
0,67%, kemudian pada tahun 2017 kembali dianggap tidak sehat. Sehingga penilaian
menurun sebesar 4,89%. Hal ini disebabkan nilai kredit BOPO selama tiga tahun
oleh kenaikan jumlah biaya operasional dan terakhir (tahun 2015 sampai dengan tahun
pendapatan operasional setiap tahunnya. 2017) mendapatkan hasil yang kurang dari
selama kurun waktu 2015 hingga 2010, batas maksimum nilai kredit yang

24
Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605
Vol. 6 No. 3 Tahun 2018

ditentukan. lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih


Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan baik.
Bank
Dari hasil analisis yang telah
SARAN
dilakukan pada tahun 2015 sampai dengan
Dari hasil kesimpulan yang
tahun 2017, dapat dilihat hasil penelitian
sebagaimana telah diuraikan, maka akan
tingkat kesehatan bank pada PT. Bank
diberikan beberapa saran-saran yaitu
SulutGo pada table berikut ini :
sebagai berikut :
Hasil Analisis CAMEL PT. BANK
SULUTGO 1. Disarankan kepada manajemenn PT.
Periode tahun 2015 s/d 2017 Bank SulutGo untuk meningkatkan
Tahun Nilai Tingkat perolehan Laba dan/atau menekan
CAMEL Kesehatan
Bank jumlah biaya untuk memperoleh nilai
2015 71,26 Cukup Sehat profit margin yang lebih baik.
2016 68,45 Cukup Sehat
2017 74,62 Cukup Sehat 2. Disarankan kepada manajemen PT.
Bank SulutGo secara konsisten dapat
KESIMPULAN meningkatkan dan memperhatikan
Berdasarkan analisis metode kualitas manajemen dalam mengelola
CAMEL, PT. Bank SulutGo tergolong sumber-sumber maupun penggunaan
perusahaan perbankan yang berpredikat atau alokasi dana secara efisien.
cukup sehat. Hal ini ditunjukkan dengan 3. Disarankan kepada manajemen PT.
nilai CAMEL sejak tahun 2015 sampai Bank SulutGo untuk memperhatikan
dengan tahun 2017 berturut-turut adalah; dan meningkatkan kualitas SDM
71,26%, 68,45% dan 74,62%. Berdasarkan dalam bekerja sehingga dapat
hasil tersebut, PT. Bank SulutGo berada memperoleh nilai profit margin yang
pada posisi stagnant atau tidak mengalami lebih baik lagi.
terobosan. Dapat dilihat dari hasil yang 4. Disarankan kepada manajemen PT.
didapatkan selama 3 tahun berturut-turut Bank SulutGo untuk melakukan
yaitu pada tahun 2015-2017 memiliki hasil pengawasan yang lebih ketat
yang sama dan hanya pada predikat Cukup khususnya dalam hal pemberian kredit,
Sehat. Ini berarti juga PT. Bank SulutGo hal ini dimaksudkan untuk dapat
perlu melakukan atau berusaha lebih keras mengurangi tingkat kredit macet di
masa yang akan datang.

25
Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605
Vol. 6 No. 3 Tahun 2018

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia


Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12
April 2004. Perihal Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Bank Indonesia, SK DIR BI Nomor


30/21/KEP/DIR tanggal 30April
1997. Perihal Tatacara Penilaian
Kesehatan Bank Umum.

Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor


6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004.
Perihal Tatacara Penilaian Kesehatan
Bank Umum.

Harahap, S.S. 2016, Analisis Kritis Atas


Laporan Keuangan. Cetakan ke tiga
belas. Edisi pertama. Jakarta :
Rajawali Pers.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.


Edisi pertama. Cetakan pertama,
Jakarta : Rajawali Pers.

Kasmir. 2016. Bank dan Lembaga


Keuangan Lainnya. Cetakan ke tujuh
belas. Edisi revisi. Jakarta : Rajawali
Pers.

Riyadi, S. 2006. Banking Assets and


Liability Management. Edisi ketiga,
Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.

Susanto, B. 2005. Manajeman Akuntansi.


Cetakan pertama. Jakarta : Penerbit
Sansu Moto.

Susilo, S. 2000. Bank dan Lembaga


Keuangan Lainnya. Cetakan pertama.
Jakarta : Salemba Empat.

Undang-undang Pokok Perbankan Nomor


10 Tahun 1998.

26

You might also like