You are on page 1of 7

Vol. 1 No. 1.

Des 2022

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK MUAMALAT PERIODE 2019-2021


DENGAN METODE RGEC

Mita Amalia Putri


Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
email: 201420184.mitaamalia@uinbanten.ac.id

Abstract

In order to guarantee the long-term viability and success of Indonesia's Islamic financial
system, it is crucial that Islamic banking in the country be in good health. Since its
introduction in 1992, Islamic banking in Indonesia has experienced rapid expansion and is
now an essential component of the country's financial system. However, Islamic banking faces
a number of difficulties in Indonesia, including a lack of human resources who are familiar
with Islamic finance's principles and a lack of opportunities to create Islamic-compliant
financial products. The provision of human resources who comprehend the principles of
Islamic finance, the creation of financial products in accordance with these principles, and
the enhancement of transparency and accountability are all required to ensure the health of
Islamic banking in Indonesia. This study's objective is to assess Bank Muamalat financial
health in terms of its risk profile, good corporate governance, earnings, and capital.
Quantitative methods are used in the research method. The RGEC method uses the risk
profile of credit risk (NPF), liquidity risk (FDR), income (ROA, ROE, and BOPO), and
capital (CAR) as production factors. on the outcomes of Good Corporate Governance based
on PT-processed and gathered data. Bank Muamalat PT is the subject of this study. Bank
Muamalat Purposive sampling was used as the sampling strategy in this study. The study's
duration is from 2019 to 2021. This study used quantitative descriptive data analysis and the
RGEC method (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, and Car) as
benchmarks to determine a bank's soundness level after each examination, specifically by
classifying the study's results into the bank's health rating. The outcomes demonstrated that
PT's health. If Bank Muamalat employs the Risk Profile approach, has good corporate
governance, earnings, and capital as a whole, it is considered to be fairly healthy.

Keywords: Islamic banking health; Bank Muamala; the RGEC method.

Abstrak
Untuk menjamin kelangsungan hidup jangka panjang dan keberhasilan sistem keuangan
syariah Indonesia, sangat penting bagi perbankan syariah di negara ini untuk berada dalam
keadaan sehat. Sejak diperkenalkan pada tahun 1992, perbankan syariah di Indonesia telah
mengalami ekspansi yang pesat dan sekarang menjadi komponen penting dari sistem
keuangan negara. Namun, perbankan syariah menghadapi sejumlah kesulitan di Indonesia,
termasuk kurangnya sumber daya manusia yang akrab dengan prinsip-prinsip keuangan Islam
dan kurangnya kesempatan untuk menciptakan produk keuangan yang sesuai dengan syariah.
Penyediaan sumber daya manusia yang memahami prinsip-prinsip keuangan syariah,
penciptaan produk keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut, serta peningkatan
transparansi dan akuntabilitas semuanya diperlukan untuk menjamin kesehatan perbankan
syariah di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kesehatan keuangan Bank
Muamalat ditinjau dari profil risiko, tata kelola perusahaan yang baik, rentabilitas, dan
permodalan. Metode kuantitatif digunakan dalam metode penelitian. Metode RGEC
menggunakan profil risiko risiko kredit (NPF), risiko likuiditas (FDR), pendapatan (ROA,
ROE, dan BOPO), dan modal (CAR) sebagai faktor produksi. hasil Good Corporate
Governance berdasarkan data yang diolah dan dikumpulkan oleh PT Bank Muamalat. PT

1
Vol. 1 No. 1. Des 2022

Bank Muamalat menjadi subjek penelitian ini. Bank Muamalat Purposive sampling digunakan
sebagai strategi pengambilan sampel dalam penelitian ini. Durasi penelitian adalah dari tahun
2019 sampai dengan tahun 2021. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif
kuantitatif dan metode RGEC (Profil Risiko, Good Corporate Governance, Earnings, dan Car)
sebagai tolok ukur untuk menentukan tingkat kesehatan bank setelah dilakukan pemeriksaan
masing-masing, yaitu dengan mengklasifikasikan peringkat penelitian. hasilnya menjadi
peringkat kesehatan bank. Hasil menunjukkan bahwa kesehatan Bank Muamalat
menggunakan pendekatan Profil Risiko, memiliki tata kelola perusahaan yang baik,
rentabilitas, dan permodalan secara keseluruhan dinilai cukup sehat.

Kata Kunci: kesehatan perbankan syariah; bank Muamalat; metode RGEC.

2
Vol. 1 No. 1. Des 2022

I. PENDAHULUAN perbankan secara Syariah. Perseroan


Bank yang sehat yaitu bank yang dapat didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 1
melakukan fungsi-fungsinya dengan sempurna. tanggal 1 November 1991 Masehi atau 24
Bank tersebut mampu menjaga dan memelihara Rabiul Akhir 1412 Hijriah, dibuat dihadapan
kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan Yudo Paripurno, SH, Notaris, di Jakarta. ank
fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran Muamalat merupakan perusahaan publik
lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan yang sahamnya tidak tercatat di Bursa Efek
pemerintah dalam melaksanakan berbagai Indonesia (BEI) dan secara resmi beroperasi
kebijakannya terutama kebijakan moneter. sebagai Bank Devisa sejak tanggal 27
Penilaian kesehatan bank dilakukan Oktober 1994 berdasarkan Surat Keputusan
dengan menggunakan hasil dari suatu laporan Direksi Bank Indonesia No. 27/76/KEP/DIR
keuangan bank tersebut yang telah tentang Penunjukan PT Bank Muamalat
dipublikasikan oleh bank. Laporan keuangan Indonesia Menjadi Bank Devisa tanggal 27
adalah sarana suatu informasi yang bertujuan Oktober 1994. Berdasarkan Surat Keputusan
untuk memberitakan informasi tentang posisi Menteri Keuangan No. S-79/MK.03/1995
keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan tanggal 6 Februari 1995, Perseroan secara
posisi keuangan pada perusahaan (Padmantyo, resmi ditunjuk sebagai Bank Devisa Persepsi
2011); (Tho’in, 2019). Kas Negara.
Seiring dengan perkembangan sistem Penilaian kesehatan perbankan
perbankan, Bank Indonesia menyempurnakan syariah di Indonesia dilakukan oleh Otoritas
metode penilaian kesehatan bank dengan Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia
memperbarui peraturan BI dengan yang (BI) yang merupakan lembaga pengawas
sebelumnya PBI NO. 6/10/PBI/2004 tentang keuangan di Indonesia. OJK dan BI
penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan beberapa indikator untuk
menggunakan metode CAMELS (Capital, Asset menilai kesehatan perbankan syariah, seperti
quality, Management, Earnings, Liquidity and rasio kecukupan modal, rasio likuiditas, rasio
Sensitivy to Market Risk) menjadi PBI NO. rentabilitas, dan rasio solvabilitas. Selain itu,
13/1/PBI/2011 tentang penilaian tingkat OJK dan BI juga mengevaluasi komposisi
kesehatan bank dengan menggunakan aktiva dan pasiva bank syariah serta
pendekatan risiko (Risk-Based Bank manajemen risiko yang dilakukan oleh bank-
Rating/RBBR) yang dalam penelitian ini disebut bank tersebut.
dengan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Penilaian kesehatan perbankan
Govermance, Earnings and Capital). syariah di Indonesia sangat penting untuk
Melalui menyelesaikan penilaian memastikan bahwa sistem keuangan syariah
menggunakan strategi RGEC ini, bank di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan
syariah dapat melakukannya penilaian dan sesuai dengan prinsip syariah. Penilaian ini
perbaikan setiap kali melacak kekurangan juga berguna untuk menentukan tingkat
pergi dengan pilihan penting di bank syariah. keandalan bank syariah dan membantu
Alhasil, bank syariah akan mampu bersaing pengambilan keputusan oleh pemegang
dengan bank konvensional dan bank syariah saham dan pihak terkait lainnya.
lainnya dalam hal peningkatan kesehatan Dalam PBI Nomor 13/1/PBI/2011
bank. Selain itu, investor dapat menentukan tentang penilaian tingkat kesejahteraan bank
apakah modal bank dalam kondisi baik atau bisnis untuk mengukur kredit dapat diketahui
buruk, dan calon investor dapat memilih dengan memperkirakan tingkat pendanaan
bank syariah mana yang akan memberi memanfaatkan proporsi NPF (Non
mereka keuntungan tertinggi dalam Performing Funding). dan kredit kualitas
kaitannya dengan kesehatan perusahaan rendah dengan total pembiayaan matriks
secara keseluruhan. dalam pengukuran NPF adalah sebagai
Perseroan merupakan bank pertama berikut:
di Indonesia yang menggunakan konsep
3
Vol. 1 No. 1. Des 2022

dalam posisi cukup sehat (PK-3) FDR bank


antara 100% sampai dengan kurang dari
120% bank dalam keadaan kurang sehat (PK-
4). Sedangkan jika FDR bank lebih dari
120% maka bank dapat dikatakan tidak sehat
(PK-5).
Good corporate governance menurut
Bank Dunia (World Bank) adalah sebagai
Tabel matriks pengukuran NPF diatas kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-
menjelaskan tentang pengukuran kesehatan kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat
bank dengan rasio NPF bank. Jika tingkat mendorong sumber-sumber perusahaan untuk
NPF kurang dari 2% maka bank dalam berfungsi secara efisien guna menghasilkan
keadaan sangat sehat (PK-1). NPF bank nilai ekonomi jangka panjang yang
antara 2% sampai dengan kurang dari 5% berkesinambungan bagi para pemegang
bank dalam keadaan sehat (PK-2). NPF bank saham maupun masyarakat sekitar secara
pada posisi 5% sampai dengan kurang dari keseluruhan (Effendi, 2009). Penilaian faktor
8% maka dalam keadaan cukup sehat (PK-3). good corporate governance (GCG)
Jika NPF bank dalam posisi kurang 8% merupakan penilaian terhadap kualitas
sampai kurang dari 12% maka keadaan bank manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-
kurang sehat (PK-4). Sedangkan jika NPF prinsip GCG (Mulazid, 2016).
lebih dari 12% maka bank dalam keadaan Dalam PBI No 13/1/PBI/2011
tidak sehat (PK-5). Tentang penilaian kesehatan bank umum
Dalam PBI. No 13/1/PBI/2011 untuk mengukur Rentabilitas dapat
tentang penilaian kesehatan bank umum menggunakan Rasio ROA (Return On
untuk mengukur risiko likuiditas dapat Asset), ROE (Return On Equity) dan BOPO
diketahui dengan menggunakan rasio FDR (Beban Operasional terhadap Pendapatan).
(Financing Deposit Ratio). Matriks dalam
pengukuran FDR adaalah sebagai berikut :

Tabel matriks pengukuran FDR di


atas menjelaskan tentang pengukuran
Tingkat kesehatan Bank dengan melihat dari
rasio FDR bank.Di jelaskan Bahwa jika FDR
berada diantara 50% sampai kurang dari 75%
maka bank Dalam keadaan sangat sehat
(PK1). FDR antara 75% sampai dengan
kurang Dari 85% maka bank dalam keadaan
sehat (PK-2). jika FDR bank antara 85%
Sampai dengan kurang dari 100% maka bank

4
Vol. 1 No. 1. Des 2022

https://www.bankmuamalat.co.id/ dan
dengan sumber referensi lainnya seperti
jurnal yang berkaitan dengan topik
penelitian.
Populasi pada penelitian ini yaitu bank
muamalat. Dan teknik pengambilan sampel
yaitu dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Sampel dalam
Dalam melakukan perhitungan penelitian ini yaitu PT. Bank Muamalat.
permodalan, bank wajib mengikuti ketentuan Teknik analisis data yang dipergunakan
bank Indonesia yang mengatur mengenai yaitu analisis keuangan dengan
kewajiban penyediaan modal minmum. Bank menggunakan metode RGEC. Dan data
juga harus memenuhi rasio kecukupan modal kemudian diolah secara deskriptif. Dta yang
yang disediakan untuk mengantisipasi risiko telah diperoleh kemudian diolah dengan
(Athanasoglou, et.al, 2008). Untuk mengukur rumus yang sesuai pada definisi operasional
pada permodalan adalah dengan variabel. Langkah-langkah yang digunkana
menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy untuk menilai tingkat kesehatan bank untuk
Ratio). Matriks yang digunakan dalam masing-masing faktor dan komponennya
pengukuran CAR adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut :
Mengumpulkan data-data dari laporan
keuangan perusahaan berkaitan dengan
variabel penelitian.
Melakukan pemeringkatan masing-
masing analisis NPF, FDR, GCG, ROA,
ROE, BOPO dan CAR.
Menetapkan peringkat komposit
penilaian tingkat kesehatan bank dari tahun
Tabel matriks pengukuran CAR di 2013 hingga tahun 2017. Nilai komposit
atas menjelaskan tentang pengukuran tingkat untuk rasio keuangan masingmasing
kesehatan bank dengan melihat dari rasio komponen yang menempati peringkat
CAR bank. Bank dikatakan sangat sehat (PK- komposit akan bernilai sebagai berikut : a.
1) jika CAR lebih dari 12%. Jika CAR Peringkat 1 = setiap kali ceklist dikalikan
diantara 9% sampai dengan dari 12% maka dengan 5 b. Peringkat 2 = setiap kali ceklist
bank dalam keadaan sehat (PK-2). Jika CAR dikalikan dengan 4 c. Peringkat 3 = setiap
antara 8% sampai dengan kurang dari 9% kali ceklist dikalikan dengan 3 d. Peringkat
maka bank dalam keadaan cukup sehat (PK- 4 = setiap kali ceklist dikalikan dengan 2 e.
3). CAR bank dalam posisi kurang sehat Peringkat 5 = setiap kali ceklist dikalikan
(PK-4) jika CAR antara 6% sampai dengan dengan 1 Nilai komposit yang telah
kurang dari 8%. Sedangkan bank dikatakan diperoleh dari mengalikan tiap ceklist
tidak sehat (PK-5) jika CAR kurang dari 6%. kemudian ditentukan bobotnya dengan
II. METODOLOGI PENELITIAN mempersentasikan. Adapun bobot/
Dalam penelitian ini menggunakan jenis persentase untuk menentukan peringkat
penelitian deskriptif kuantitatif yang komposit keseluruhan komponen sebagai
menggunakan metode RGEC yang terdiri berikut:
atas risk profile, good corporate
govermance, earnings dan capital. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data sekunder, data yang diperoleh
dari laporan keuangan Bank Muamalat
tahun 2019-2021 yang di akses pada laman
website resmi bank muamalat yaitu
5
Vol. 1 No. 1. Des 2022

Tabel 5
Penilaian tingkat kesehatan Bank
Muamalat pada aspek CAR
Tahun Nilai CAR Predikat
2019 12,42 1 (sangat sehat )
2020 15,21 1 (sangat sehat)
2021 23,76 1 (sangat sehat)
6. BOPO (Beban Operasional Terhadap
Menarik kesimpulan terhadap tingkat Pendapatan Operasional)
kesehatan bank sesuai dengan standar Tabel 6
perhitungan kesehatan bank yang telah Penilaian tingkat kesehatan Bank
ditentukan oleh bank Indonesia berdasarkan Muamalat pada aspek BOPO
perhitungan analisis rasio tersebut. Tahun Nilai BOPO Predikat
2019 99,50 5 (tidak sehat )
III. HASIL PENELITIAN DAN 2020 99,45 5 (tidak sehat)
PEMBAHASAN 2021 99,29 5 (tidak sehat)
1) Peringkat Profil Risiko (Profile Risk) 2) Peringkat Komposit (PK) Tingkat
1. NFP (Non Performing Financing) Kesehatan Bank Muamalat dengan
Tabel 1 Metode RGEC
Penilaian tingkat kesehatan Bank Tabel 7
Muamalat pada aspek NFP Peringkat Komposit (PK) Tingkat
Tahun Nilai NFP Predikat Kesehatan Bank Muamalat dengan
2019 4,30 2 (sehat ) Metode RGEC Tahun 2019-2021
2020 3,95 2 (sehat)  Tahun 2019
2021 0,08 1 (sangat sehat) No Komponen Hasil 1 2 3 4 5
2. FDR (Financing to Deposit Ratio) 1 NFP 4,30%
Tabel 2 2 FDR 73,51%
Penilaian tingkat kesehatan Bank
3 ROA 0,05%
Muamalat pada aspek FDR
Tahun Nilai FDR Predikat 4 ROE 0,45%
2019 73,51 1 (sangat sehat ) 5 CAR 12,42%
2020 69,84 1 (sangat sehat) 6 BOPO 99,50%
2021 38,33 1 (sangat sehat) 10 4 4 1
3. ROA (Return On Asset)  Tahun 2020
Tabel 3 No Komponen Hasil 1 2 3 4 5
Penilaian tingkat kesehatan Bank 1 NFP 3,95%
Muamalat pada aspek ROA 2 FDR 69,84%
Tahun Nilai ROA Predikat 3 ROA 0,03%
2019 0,05 4 (kurang sehat )
4 ROE 0,29%
2020 0,03 4 (kurang sehat)
2021 0,02 4 (kurang sehat) 5 CAR 15,21%
4. ROE (Return On Equity) 6 BOPO 99,45%
Tabel 4 10 4 4 1
Penilaian tingkat kesehatan Bank  Tahun 2022
Muamalat pada aspek ROE No Komponen Hasil 1 2 3 4 5
Tahun Nilai ROE Predikat 1 NFP 0,08%
2019 0,45 4 (kerugian )2 FDR 38,33%
2020 0,29 4 (kerugian) 3 ROA 0,02%
2021 0,20 4 (kerugian) 4 ROE 0,20%
5. CAR (Capital Adequancy Ratio)

6
Vol. 1 No. 1. Des 2022

5 CAR 23,76%
6 BOPO 99,29%
15 4 1

Peringkat komposit = jmlh nilai komposit/total


nilai komposit keseluruhan
100%
 Tahun 2019 = 19/40 100% =
47,5% (Kurang Sehat)
 Tahun 2020 = 19/40 100% =
47,5% (Kurang Sehat)
 Tahun 2021 = 20/40 100% = 50%
(Kurang Sehat)
IV. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa penilaian
kesehatan Bank Muamalat yang diukur
dengan menggunakan metode pendekatan
Risk Profile, Good Corporate Governance,
Earnings dan Capital secara seluruhan dapat
dikatakan bahwa Bank Muamalat merupakan
bank yang kurang sehat pada periode 2019-
2021.
DAFTAR PUSTAKA

Cerah, Lebih. “Ketangguhan Dan Sinergi


Depan Yang Lebih Cerah Resilience
and,” 2021.

Langsa, Iain. “1 1 , 2” 4 (2022): 197–229.

You might also like