You are on page 1of 17

JURNAL ARTIKEL

ANALISIS INOVASI PELAYANAN APLIKASIPENDAFTARAN TANPA


ANTREAN DENGAN SISTEM ONLINE (PATHILO) DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH WONOSARI

Oleh:
Rona Patmasari, Dr. Retno Sunu Astuti, M.Si.
DEPARTEMEN ADMINISTRASI
PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
DIPONEGORO
Jalan Profesor Haji Sudarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang
Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

The era of globalization and modernity which implicates the intensification of


mobility, information, technology, investment, resources, also affected people's
mindsets that are increasingly critical in regard of the quality of public services.
Community demands for excellent service encourage the government, as a service
provider, to carry out various steps for continuous improvement to actualize
better public services. One obvious effort to improve the quality of public services
is to construct public services innovation. Efforts to improve service quality were
also carried out by the Wonosari Regional Public Hospital through on The
Application of Pendaftaran Tanpa Antrean dengan Sistem Online (Pathilo).
Innovation analysis on Application Pathilo uses the innovation attribute theory
proposed by Rogers and the theory of supporting factors and inhibitors from
Clark and Albury. The result shows that the Pathilo Application contains relative
advantages, compability, and triability albeit having complexity and observability
that were not working well. The stimulus factors for the Pathilo Application
innovation are political impulse, economic pressure, and enforcement for
improved services while on the other hand there are also inhibiting factors which
are over-dependent on high performers. Technology is apparent but hampered by
cultural and organizational structuring, and there are no rewards or incentives.
Management of information systems including the Pathilo Application server
independently, intensive or rewards for employees involved in the Pathilo
Application innovation, increased intensity of socialization, forthright and
continuous introduction of Pathilo Application innovations to the community, and
development of innovations and simplification of the Pathilo Application
registration requirements are the proposition for a better innovation development
on Pathilo.
Key words: Public service, Innovation, Pathilo Application
PENDAHULUAN adalah penumpukan antrian.
Penumpukan antrian merupakan
A. LATAR BELAKANG masalah krusial yang harus segera
diatasi, sebab dengan adanya
Era globalisasi dan modernitas penumpukan antrian maka proses
zaman berimplikasi pada pelayanan publik akan terhambat.
meningkatnya mobilitas, informasi, Permasalahan penumpukan antrian
teknologi, investasi, sumber daya, juga terjadi di Rumah Sakit Umum
juga berdampak pada pola pikir Daerah Wonosari, bahkan beberapa
masyarakat yang semakin kritis masyarakat sempat mengelukan
terhadap kualitas pelayanan publik. antrian yang begitu lama dan
Tuntutan masyarakat akan pelayanan diperparah dengan fasilitas ruang
prima mendorong penyedia layanan tunggu yang kurang memadai.
untuk menghasilkan produk atau
inovasi layanan yang sesuai dengan Merespon berbagai keluhan dari
kebutuhan dan keinginan masyarakat masyarakat terkait masalah antrian,
sehingga masyarakat dapat merasa Rumah Sakit Umum Daerah
puas dengan output layanan tersebut. Wonosari mulai melakukan evaluasi
Di sisi lain, apabila masyarakat tidak manajemen dan akhirnya lahirlah
mendapatkan kepuasan, maka sebuah terobosan baru yaitu Aplikasi
penyedia layanan akan mendapatkan Pathilo. Pathilo merupakan akronim
prespektif negatif dari masyarakat dari pendaftaran tanpa antrean
yang berdampak buruk pada dengan sistem online. Untuk
kredibilitas penyedia layanan. memanfaatkan layanan ini,
masyarakat harus mengunduh
Salah satu upaya yang dilakukan Aplikasi Pathilo di PlayStore terlebih
pemerintah dalam rangka perbaikan dahulu setelah itu membuat akun
kualitas pelayanan publik adalah untuk login (masuk) ke dalam
dengan melakukan inovasi. Inovasi aplikasi. Pengguna bisa langsung
merupakan sebuah terobosan pada memilih layanan yang diinginkan,
pelayanan publik yang merupakan termasuk jadwal klinik ketika ingin
gagasan ide kreatif orisinil dan berobat apabila berhasil melakukan
atau/modifikasi yang memberikan login. Aplikasi ini akan memudahkan
manfaat bagi masyarakat baik secara masyarakat melakukan pendaftaran
langsung maupun tidak langsung. pada poliklinik tanpa harus antri dan
hanya menggunakan sistem online.
Keluhan yang disampaikan oleh
masyarakat merupakan indikator Inovasi Aplikasi Pathilo merupakan
pelayanan yang memperlihatkan komitmen dan langkah kongkrit
bahwa pelayanan yang selama ini Rumah Sakit Umum Daerah
dihasilkan oleh institusi Wonosari dalam meningkatkan
pemerintahan belum dapat kualitas pelayanan publik kepada
memenuhi harapan masyarakat masyarakat. Kenyataannya Aplikasi
sebagai pengguna layanan. Salah Pathilo belum sepenuhnya siap
satu permasalahan yang sering terjadi secara teknis. Terbukti masih ada
dalam proses pelayanan publik beberapa keluhan terkait aplikasi
yang tidak berfungsi. Perbaikan 2. Pelayanan Publik
fungsi aplikasi perlu sesegera Menurut Kemenpan No 63/
mungkin dilakukan, selain itu KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan
sosialisasi juga perlu dilakukan publik adalah segala kegiatan
secara terus menurus baik secara pelayanan yang dilaksanakan oleh
langsung maupun melalui perantara penyelenggara pelayanan publik
media sosial. Berdasarkan dari uraian sebagai upaya pemenuhan
tersebut maka penulis tertarik untuk penerimaan pelayanan maupun
mengangkat “ANALISIS INOVASI pelaksanaan ketentuan peraturan
PELAYANAN APLIKASI perundang – undangan.
PENDAFTARAN TANPA
ANTREAN DENGAN SISTEM 3. Inovasi
ONLINE (PATHILO) DI RUMAH Menurut Damanpour dalam Suwarno
SAKIT UMUM DAERAH (2008:3), Inovasi dapat berupa
WONOSARI” sebagai judul produk atau jasa baru, teknologi
penelitian. proses produksi yang baru, sistem
struktur dan administrasi baru atau
B. RUMUSAN MASALAH rencana baru bagi anggota
1. Bagaimana inovasi Aplikasi organisasi. Menurut Rogers dalam
Pathilo di Rumah Sakit Umum Suwarno (2008:9), inovasi adalah
Daerah Wonosari? sebuah ide praktek, atau objek yang
2. Apakah faktor pendorong dan dianggap baru oleh individu satu unit
penghambat inovas Aplikasi adobsi lainnya.
Pathilo di Rumah Sakit Umum Menurut Rogers dalam
Daerah Wonosari? Suwarno (2008 : 17 – 18) atribut
inovasi antara lain sebagai berikut :
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Relative Advantage atau
1. Menganalisis proses inovasi keuntungan relatif.
aplikasi Pathilo di Rumah Sakit Sebuah inovasi harus mempunyai
Umum Daerah Wonosari. keuntungan dan nilai lebih
2. Mengetahui faktor pendorong dibandingkan dengan inovasi
dan penghambat inovasi aplikasi sebelumnya.
Pathilo di Rumah Sakit Umum 2. Compability atau kesesuaian
Daerah Wonosari. Inovasi juga sebaiknya
mempunyai sifat kompetibel atau
D. TINJAUAN PUSTAKA kesesuaian dengan inovasi yang
1. Manajemen Publik diganti
Menurut Overman dalam Pasolong 3. Complexity atau kerumitan
(2013: 83), manajemen publik adalah Dengan sifatnya yang baru maka
suatu studi interdisipliner dari aspek inovasi mempuyai tingkat
– aspek umum organisasi, dan kerumitan yang lebih tinggi
merupakan gabungan antara fungsi dibandingkan dengan inovasi
manajemen seperti planning, sebelumnya.
organizing dan controlling di satu 4. Triability atau kemungkinan
sisi, dengan sumber daya manusia, dicoba.
keuangan, fisik, informasi dan politik
disisi lain.
Inovasi hanya bisa diterima Adapun pemilihan informan
apabila telah teruji dan terbukti atas dasar teknik Purposive Sampling
mempuyai keuntungan atau nilai yaitu metode yang penentuan
lebih dibandingkan dengan informan dengan menggunakan
inovasi yang lama pertimbangan-pertimbangan tertentu
5. Observability atau kemudahan dari peneliti. Berdasarkan
diamati. pertimbangan di atas maka
Sebuah inovasi harus diamati dari informan dalam penelitian ini
segi bagaimana ia bekerja dan yaitu:
menghasilkan sesuatu yang lebih 1. Kepala Unit Teknologi
baik. Informasi Rumah Sakit Umum
Clark, dkk dalam Jurnal Daerah Wonosari
Administrasi Publik: Vol. 2, No.4 2. Staff Pengolah Data Layanan
(2014: 715-721) menyebutkan faktor Subbag Umum Rumah Sakit
pendorong inovasi antara lain Umum Daerah Wonosari
sebagai berikut: political Push, 3. Staff Bagian PendaftaranSubbag
pressure for economy and improved Data dan Rekam Medis Rumah
efficiency- ‘bang for the buck’, dan Sakit Umum Daerah Wonosari
pressure for improved service 4. Staff Programmer Bagian
quality. Selanjutnya Albury dalam Teknologi Informasi Rumah
Jurnal Administrasi Publik, Vol. 2, Sakit Umum Daerah Wonosari
No. 4, (2014: 715- 721) menjelaskan 5. Masyarakat PenggunaAplikasi
faktor penghambat inovasi di sektor Pathilo
publik antara lain: keengganan
menutup program yang gagal, Teknik Insidental Sampling
ketergantungan berlebihan terhadap juga digunakan dalam penelitian ini.
high performer, teknologi ada, Insidental Sampling adalah teknik
terhambat budaya dan penataan penentuan sampel, berdasarkan
organisasi, tidak ada penghargaan kebetulan, yaitu siapa saja yang
atau insentif, ketidakmampuan secara kebetulan/insidental bertemu
menghadapi resiko dan perubahan; dengan peneliti dan cocok sebagai
anggaran jangka pendek dan sumber data.
perencanaan, tekanan dan hambatan Penelitian ini menggunakan
administratif, budaya risk aversion. metode penelitian kualitatif sehingga
jenis data yang digunakan dalam
E. Metode penelitian ini meliputi teks tulisan
Desain penelitian yang digunakan dan kata-kata tertulis (Moloeng,
dalam penelitian ini adalah penelitian 2010: 159). Teks/tulisan dapat
kualitatif. Adapun jenis penelitian ini bersumber dari buku, dan majalah
adalah penelitian deskriptif. ilmiah, dokumen pribadi, dan
Lokasi penelitian ini adalah dokumen resmi.
Rumah Sakit Umum Daerah Teknik pengumpulan data
Wonosari yang beralamat Jl. Taman yang dilakukan pada penelitian ini
Bakti No.6, Purbosari, Wonosari, adalah wawancara tidak terstruktur.
Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Wawancara tidak terstruktur menurut
Istimewa Yogyakarta 55851. Sugiono (2012: 160) adalah
wawancara yang bebas dimana anggaran lebih karena sebuah inovasi
peneliti tidak menggunakan pedoman pelayanan. Namun hal tersebut
wawancara yang telah tersusun bukan berarti kerugian karena
secara sistematis dan lengkap untuk keuntungan ekonomi yang di
pengumpulan datanya. Pedoman dapatkan Rumah Sakit Umum
wawancara yang digunakan hanyalah Daerah Wonosari memang bukan
berupa garis-garis besar secara material namun lebih kepada
permasalahan yang ditanyakan. bagaimana Aplikasi Pathilo bisa
Peneliti menggunakan model meningkatkan efektivitas dan
analisis data yang disebut sebagai efisiensi pelayanan. Adanya inovasi
model interakif oleh Huberman dan Aplikasi Pathilo tidak hanya
Miles. Menurut Miles & Huberman memberikan nilai ekonomi pada
(1992: 16) analisis terdiri dari tiga Rumah Sakit Umum Daerah
alur kegiatan yang terjadi secara Wonosari tetapi juga masyarakat
bersamaan yaitu: reduksi data, pengguna aplikasi dimana
penyajian data, penarikan masyarakat tidak perlu antri terlalu
kesimpulan/verifikasi. lama sehingga tidak kehilangan
waktu produktifnya.
PEMBAHASAN 2) Status Sosial
Adanya inovasi Aplikasi Pathilo
A. Inovasi Pelayanan Aplikasi pada kenyataannya belum bisa
Pendaftaran Tanpa Antrean merubah pandangan masyarakat
Dengan Sistem Online (Pathilo) terhadap pelayanan Rumah Sakit
Di Rumah Sakit Umum Daerah Umum Daerah Wonosari secara
Wonosari. signifikan. Stigma masyarakat terkait
pelayanan antrian rumah sakit yang
1. Relative Advantage atau panjang dan lama belum bisa
Keuntungan Relatif dihilangkan sepenuhnya. Pengguna
Sebuah inovasi harus mempunyai Aplikasi Pathilo yang masih sedikit
keuntungan dan nilai lebih yaitu hanya 10% dari jumlah seluruh
dibandingkan dengan inovasi pasien merupakan penyebab belum
sebelumnya. Berdasarkan adanya perubahan pandangan
pengukuran tersebut dapat diketahui masyarakat secara global.
bagaimana inovasi Aplikasi Pathilo 3) Kesenangan/kepuasan
di Rumah Sakit Umum Daerah Masyarakat pengguna Aplikasi
Wonosari apakah memiliki Pathilo merasa senang karena hanya
keuntungan ataupun nilai lebih dari dengan menggunakan smartphone
inovasi atau pelayanan sebelumnya. masyarakat bisa mengakses
pelayanan pendaftaran antrian pasien
1) Nilai Ekonomi secara online. Penggunaan Aplikasi
Tingkat keuntungan atau Pathilo memungkinkan masyarakat
kemanfaatan suatu inovasi dapat bisa mengetahui nomor urut antrian
diukur berdasarkan nilai sehingga tidak perlu datang ke rumah
ekonominya. Memilki pos anggaran sakit.
tersendiri secara langsung dapat Apresiasi dan feedback
terlihat bahwa Rumah Sakit Umum positif masyarakat diterima Rumah
Daerah Wonosari mengeluarkan
Sakit Umum Daerah Wonosari secara paripurna. Selain itu peraturan
melalui kotak saran, sms, telepon, menteri kesehatan Nomor 4 tahun
whatsapp, dan pada kolom testimoni 2018 tentang kewajiban Rumah Sakit
playstore. Namun tetap ada beberapa dan kewajiban pasien, bahwasanya
keluhan yang disampaikan rumah sakit berkewajiban;
masyarakat terkait Aplikasi Pathilo. memberikan informasi yang benar
Biasanya masyarakat mengeluhkan tentang pelayanan rumah sakit
gagal login, server yang lambat dan kepada masyarakat utamanya dalam
aplikasi yang gagal beroperasi. memberikan informasi yang
4) Komponen Penting berkaitan dengan pelayanan medis
Terdapat komponen penting yang kepada pasien; memberikan
menunjang dan mempengaruhi pelayanan gawat darurat kepada
inovasi tersebut. Komponen yang pasien sesuai dengan kemampuan
pertama adalah kelengkapan pelayanannya; juga merupakan
peralatan TI. Kelengkapan peralatan peraturan yang menjadi acuan
disini artinya Aplikasi Pathilo harus inovasi Aplikasi Pathilo.
didukung dengan kelengkapan 2) Kesesuaian dengan Pengalaman
teknologi berupa perangkat hardware Lalu
seperti komputer dan peralatan lain Sebelum munculnya inovasi Aplikasi
yang mendukung, jaringan yang Pathilo telah ada inovasi mesin tiket
bagus dan stabil, serta sumber daya untuk menggantikan tiket manual,
manusia yang berkompetensi. pemasangan monitor LCD untuk
menginformasikan antrian, dan
2. Compabillity atau Kesesuain penambahan loket khusus namun
Kesesuian atau kompatibilitas inovasi tersebut belum bisa
merupakan inovasi tersebut dianggap mengurang jumlah antrian secara
konsisten dengan nilai-nilai yang signifikan maka dibuatlah inovasi
berlaku, pengalaman masa lalu dan Aplikasi Pathilo. Jadi dapat
kebutuhan pengadopsi. Hal tersebut disimpulkan bahwa inovasi-inovasi
dimaksudkan agar inovasi yang lama sebelumnya menjadi acuan adanya
tidak serta merta dibuang begitu saja Aplikasi Pathilo.
namun juga inovasi yang lama 3) Kesesuaian dengan Penerima
menjadi bagian dari proses transisi Perkembangan masyarakat dan
ke inovasi baru. Selain itu teknologi informasi menjadi salah
juga dapat memudahkan proses satu alasan dihadirkannnya inovasi
adaptasi dan proses pembelajaran Aplikasi Pathilo oleh Rumah Sakit
terhadap inovasi secara lebih cepat. Umum Daerah Wonosari dengan
1) Kesesuaian dengan Nilai dan harapan masyarakat dapat mengakses
Norma pelayanan rumah sakit dengan
Peraturan yang menjadi acuan mudah dan cepat. Selain itu,
inovasi pelayanan Aplikasi Pathilo perolehan nilai IKM yang masih
adalah Undang-Undang Nomor 44 kurang khusunya pada kecepatan
Tahun 2009 Pasal 4 tentang Rumah pelayanan juga menjadi acuan
Sakit yang menetapkan Rumah Sakit dibuatnya Aplikasi Pathilo. Sehingga
mempunyai tugas memberikan dapat dikatakan bahwa inovasi
pelayanan kesehatan perorangan
Aplikasi Pathilo telah disesuaikan Kamis, 24 Mei 2018 yang bertepatan
dengan kebutuhan masyarakat. dengan HUT ke 187 Kabupaten
Gunungkidul dan diresmikan
3. Complexity atau Kerumitan langsung oleh Bupati Kabupaten
Masih banyak masyarakat yang Gunungkidul Hj. Badingah, S.Sos.
belum paham cara penggunaan
Aplikasi Pathilo terutama masyarakat 5. Observability atau Kemudahan
lanjut usia sehingga perlu Diamati
pendampingan orang lain. Namun Rumah Sakit Umum Daerah
bagi masyarakat yang paham Wonosari telah berusaha mendesain
teknologi prosedur penggunaan Aplikasi Pathilo sesederhana
Aplikasi Pathilo dianggap sederhana mungkin (user-friendly) sehingga
dan mudah dimengerti. Kendala mudah dipahami masyarakat. Namun
lainnya datang dari permasalahan pada kenyataanya pasien Rumah
server dan jaringan karena pada Sakit Umum Daerah Wonosari
dasarnya Aplikasi Pathilomerupakan sebagian besar adalah masyarakat
inovasi berbasis sistem maka tidak denga usia lanjut yang notabene
akan terlepas dari permasalahan yang belum melek teknologi sehingga
berkaitan dengan TI. Selain itu dalam masih kesulitan dalam mengakses
pengoperasian Aplikasi Pathilo pihak Aplikasi Pathilo. Namun bagi
TI Rumah Sakit Umum Daerah masyarakat yang paham teknologi
Wonosari server masih berada di Aplikasi Pathilo merupakan sebuah
pihak ketiga sehingga apabila inovasi yang membantu masyarakat
terdapat keluhan tidak bisa langsung lebih paham terkait pelayanan
ditangani melainkan harus Rumah Sakit Umum Daerah
dikonfirmasi ke pihak ketiga Wonosari. Sehingga dapat
tersebut. Jaringan internet yang disimpulkan bahwa pelayanan di
lemah pada beberapa daerah di Rumah Sakit Umum Daerah
Gunungkidul juga menjadi kendala Wonosari menjadi mudah diamati
masyarakat dalam mengakses dan dipahami masyarakat sejak
Aplikasi Pathilo. adanya Aplikasi Pathilo. Namun,
kemudahan dalam mengamati
4. Triability atau Kemungkinan pelayanan tersebut pada umumnya
Dicoba hanya dirasakan oleh masyarakat
Inovasi Aplikasi Pathilo telah pengguna aplikasi.
melalui fase uji publik dengan
berbagai tahapan mulai dari konsep, B. Faktor Pendukung
uji kelayakan hingga launching. Ide 1. Dorongan Politik
awal yang menjadi konsep inovasi Inovasi Aplikasi Pathilo Rumah
Aplikasi Pathilo adalah panjangnya Sakit Umum Daerah Wonosari
dan lamanya antrian pendaftaran berkaitan dengan Undang-Undang
yang menyebabkan pasien harus Nomor 44 Tahun 2009 tentang
datang dini hari demi mendapatkan Rumah Sakit yang pada Pasal 4
nomor antrian awal. Uji coba aplikasi menetapkan Rumah Sakit
sendiri dilaksanakan bersamaan mempunyai tugas memberikan
dengan launching aplikasi pada Hari pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna. Selain itu Peraturan datang mereka, sehingga masyarakat
Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun tetap bisa melakukan kegiatan seperti
2018 tentang kewajiban Rumah Sakit biasa dan tidak kehilangan waktu
dan kewajiban pasien, bahwasanya produktifnya.
rumah sakit berkewajiban;
memberikan informasi yang benar 3. Tekanan untuk Meningkatkan
tentang pelayanan rumah sakit Layanan
kepada masyarakat utamanya dalam Rumah Sakit Umum Daerah
memberikan informasi yang Wonosari berkomitmen untuk
berkaitan dengan pelayanan medis memberikan pelayanan terbaik dan
kepada pasien; membetika pelayanan terus berupaya untuk melakukan
gawat darurat kepada pasien sesuai peningkatan pelayanan salah satunya
dengan kemampuan pelayanannya; dengan melakukan inovasi pelayanan
juga merupakan peraturan yang berbasis Teknologi Informasi yaitu
menjadi acuan novasi Aplikasi Aplikasi Pathilo. Inovasi Aplikasi
Pathilo. Peraturan tersebut juga Pathilo bertujuan memudahkan
sejalan dengan Perda Kabupaten masyarakat dalam mendapatkan
Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2015; pelayanan di Rumah Sakit Umum
melaksanakan fungsi sosial dengan Daerah Wonosari secara mudah
melakukan promosi kesehatan sesuai dengan motto Rumah Sakit
melalui komunikasi, informasi dan Umum Daerah Wonosari yaitu cepat,
edukasi. Selain itu, diketahui bahwa bersih, dan simpatik sehingga tidak
Pemerintah khususnya Pemerintah ada lagi masyarakat yang menunggu
Kabupaten Gunungkidul sangat antrian terlalu lama.
mendukung inovasi Aplikasi Pathilo
Rumah Sakit Umum Daerah C. Faktor Penghambat
Gunungkidul melalui kerjasama 1. Keengganan Menutup Program
Rumah Sakit dengan Kominfo yang Gagal
Kabupaten Gunungkidul dan Sebelum adanya inovasi Aplikasi
partisipasi Bupati Kabupaten Pathilo telah ada inovasi lain yaitu
Gunungkidul Ibu Hj. Badingah konversi tiket manual dengan mesin
dalam peresmian Aplikasi Pathilo. tiket, pemasangan layar LCD guna
memberikan informasi terkait antrian
2. Tekanan Ekonomi dan dan penambahan loket pagi pasien
Peningkatan Layanan khusus. Namun pada pelaksanaanya
Tujuan dari inovasi Aplikasi Pathilo inovasi-inovasi tersebut dianggap
adalah untuk peningkatan efisiensi kurang memberikan dampak
pelayanan. Penggunaan Aplikasi signifikan terhadap pengurangan
Pathilo memangkas waktu tunggu jumlah dan memotong waktu tunggu
pasien sehingga mempercepat dokter antrian sehingga muncullah ide untuk
maupun petugas Rumah Sakit menciptakan inovasi berbasi
lainnya untuk memberikan Teknologi Informasi yaitu Aplikasi
pelayanan. Selain itu, dengan Pathilo.
menggunakan Aplikasi Pathilo dapat
mengetahui nomor urut antrian
sehingga bisa memperkiraan waktu
2. Ketergantungan Berlebih Kondisi tersebut tentu bisa
terhadap High Performer mempengaruhi kinerja pegawai dan
menghambat operasionalisasi serta
Pelaksanaan inovasi Aplikasi Pathilo pengembangan inovasi.
masih mengandalkan pihak ketiga
yaitu MRC UGM sebagai server 4. Tidak Ada Penghargaan atau
yang dapat dikatakan sebagai high Insentif
performer bagi Rumah Sakit Umum Sampai sejauh ini belum ada
Daerah Wonosari karena apabila pemberian insentif atau penghargaan
terdapat masalah pada server rumah khusus bagi pegawai Rumah Sakit
sakit juga terkena imbasnya. Untuk Umum Daerah Wonosari yang
mengurangi ketergantungan tersebut melakukan tugas pokok dan fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah tambahan sebagai operator ataupun
Wonosari saat ini tengah melakukan pelaksana inovasi Aplikasi Pathilo.
riset terkait pengembangan aplikasi Terdapat insentif tambahan terkait
sendiri yang juga bersamaan dengan kinerja pegawai yang
kerjasama sistem informasi rumah diakumulasikan dalam remonerasi
sakit dengan pihak pengembang yang gaji. Namun tambahan insentif
berakhir pada tahun ini. Selain tersebut bersifat global untuk seluruh
mengurangi ketergantungan terhadap pegawai Rumah Sakit Umum Daerah
high performer pengelolaan sistem Wonosari dan tidak berkaitan dengan
informasi termasuk inovasi Aplikasi inovasi Aplikasi Pathilo.
Pathilo diharapkan juga bisa
menekan biaya operasionalisasi. 5. Tidak Mampu Menghadapi
Resiko Perubahan
3. Teknologi Ada, Terhambat Rumah Sakit Umum Daerah
Budaya dan Penataan Wonosari harus siap dan mampu
Organisasi dalam beradaptasi dan menghadapi
Inovasi Aplikasi Pathilo sudah perubahan khususnya dalam
didukung dengan teknologi hardware pengembangan inovasi Aplikasi
berupa perangkat komputer dan Pathilo. Penerapan teknologi
software yang lengkap namun masih informasi dalam pelayanan kesehatan
terkendala dengan penataan hingga sistem manajerial rumah sakit
organisasi. Selain itu penerapan tentu mengahadapi banyak
sistem komputerisasi dalam tantangan. Latar belakang pendidikan
pengolahan data, laporan keuangan, dan profesi pegawai Rumah Sakit
dan kepegawaian rumah sakit tentu Umum Daerah Wonosari yang
bedampak pada bertambahnya beragam misalnya dokter, perawat,
jobdesk pegawai TI. Disisi lain, pegawai keuangan, staff TI tentu
penambahan jobdesk tersebut tidak berpengaruh terhadap kemudahan
diimbangi dengan penambahan beradaptasi terkait perubahan. Selain
jumlah SDM dimana jumlah pegawai itu masih ada penolakan dari
Bagian TI Rumah Sakit Umum beberapa pegawai Rumah Sakit
Daerah Wonosari hanya 3 orang Umum Daerah Wonosari yang gagap
yang terdiri dari dua orang teknologi dan terbiasa dengan sistem
progammer dan satu orang teknisi. lama khususnya pegawai yang
berusia lanjut. Namun dengan pihak yang belum bisa menerima
pendekatan yang proaktif serta inovasi ini khususnya masyarakat
pendampingan dalam penggunaan maupun pegawai Rumah Sakit
teknologi pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari yang
Umum Daerah Wonosari mulai berusia lanjut. Hal tersebut
terbiasa dengan penggunaan diakibatkan masyarakat maupun
teknologi. pegawai Rumah Sakit Umum Daerah
Wonosari yang berusia lanjut masih
6. Tekanan dan Hambatan belum terbiasa dengan penggunaan
Administratif teknologi dan cenderung terbiasa
Masih terdapat beberapa hambatan dengan sistem lama.
administratif dalam inovasi Aplikasi
Pathilo. Hambatan tersebut antara PENUTUP
lain server Aplikasi Pathilo masih A. Kesimpulan
berada pada pihak ketiga yang Inovasi Aplikasi Pathilo Rumah
menyebabkan apabila terdapat Sakit Umum Daerah Wonosari resmi
permasalahan teknis, Rumah Sakit dilaksanakan sejak tanggal 24 Mei
Umum Daerah Wonosari tidak bisa 2018 yang diresmikan langsung oleh
menangani secara langsung karena Bupati Kabupaten Gunungkidul Hj.
pihak server yang mempunyai Badingah, S.Sos. Berdasarkan
kewenangan dalam menangani analisis menggunakan Atribut
masalah teknis. Selain itu, hanya inovasi, inovasi Aplikasi Pathilo
pasien lama yang bisa mendaftar belum berjalan dengan baik karena
melalui aplikasi dikarenakan syarat masyarakat pengguna Pathilo sanga
untuk bisa menggunakan Aplikasi sedikit yaitu 10% apabila
Pathilo adalah masyarakat harus dibandingkan dengan jumlah
mempunyai nomor pasien Rumah pendaftar keseluruhan.
Sakit Umum Wonosari. Disisi lain Inovasi Aplikasi Pathilo
masyarakat yang ingin mempunyai memberikan nilai ekonomi pada
nomor pasien tidak bisa mendaftar Rumah Sakit Umum Daerah
secara online melainkan harus datang Wonosari yaitu berupa pos anggaran
dan melakukan pendaftaran manual. tersendiri dan masyarakat pengguna
aplikasi tidak perlu antri terlalu lama
7. Budaya Risk Aversion sehingga tidak kehilangan waktu
Pada dasarnya tidak ada resiko yang produktifnya. Inovasi Aplikasi
disebabkan oleh inovasi ini karena Pathilo telah disesuaikan dengan
kedua belah pihak yaitu Rumah Sakit nilai dan norma dalam masyarakat.
Umum Daerah Wonosari dan Undang-undang Nomor 44 Tahun
masyarakatdiuntungkan dengan 2009 tentang Rumah Sakit, Peraturan
adanya inovasi Aplikasi Pathilo. menteri kesehatan Nomor 4 tahun
Penggunaan Aplikasi Pathilo 2018 dan Perda Kabupaten
memungkinankan masyarakat Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2015
mengetahui nomor antrian secara merupakan peraturan yang menjadi
online sehingga bisa memperkirakan acuan inovasi Aplikasi Pathilo.
waktu kedatangan mereka. Masalah yang dihadapi dalam
Implementasinya masih ada pihak- pelaksanaan inovasi Aplikasi Pathilo
adalah permasalahan server dan pelayanan kesehatan perorangan
jaringan yang seringkali error. Selain secara paripurna.
itu dalam pengoperasian Aplikasi Selain itu Peraturan Menteri
Pathilo pihak TI Rumah Sakit Umum Kesehatan Nomor 4 tahun 2018
Daerah Wonosari server masih tentang kewajiban Rumah Sakit dan
berada di pihak ketiga sehingga kewajiban pasien, bahwasanya
apabila terdapat keluhan tidak bisa rumah sakit berkewajiban;
langsung. Jaringan internet yang memberikan informasi yang benar
lemah pada beberapa daerah di tentang pelayanan rumah sakit
Gunungkidul juga menjadi kendala kepada masyarakat utamanya dalam
masyarakat dalam mengakses memberikan informasi yang
Aplikasi Pathilo. berkaitan dengan pelayanan medis
Inovasi Aplikasi Pathilo telah kepada pasien; membetika pelayanan
melalui fase uji publik dengan gawat darurat kepada pasien sesuai
berbagai tahapan mulai dari konsep, dengan kemampuan pelayanannya;
uji kelayakan hingga launching. Ide juga merupakan peraturan yang
awal yang menjadi konsep inovasi menjadi acuan novasi Aplikasi
Aplikasi Pathilo adalah panjangnya Pathilo. Peraturan tersebut juga
dan lamanya antrian pendaftaran sejalan dengan Perda Kabupaten
yang menyebabkan pasien harus Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2015;
datang dini hari demi mendapatkan melaksanakan fungsi sosial dengan
nomor antrian awal. melakukan promosi kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah melalui komunikasi, informasi dan
Wonosari telah berusaha mendesain edukasi.
Aplikasi Pathilo sesederhana Selain itu, diketahui bahwa
mungkin (user-friendly) sehingga Pemerintah khususnya Pemerintah
mudah dipahami masyarakat. Kabupaten Gunungkidul sangat
Pelayanan di Rumah Sakit Umum mendukung inovasi Aplikasi Pathilo
Daerah Wonosari menjadi mudah Rumah Sakit Umum Daerah
diamati dan dipahami masyarakat Gunungkidul melalui kerjasama
sejak adanya Aplikasi Pathilo akan Rumah Sakit dengan Kominfo
tetapi kemudahan dalam mengamati Kabupaten Gunungkidul dan
pelayanan tersebut pada umumnya partisipasi Bupati Kabupaten
hanya dirasakan oleh masyarakat Gunungkidul Ibu Hj. Badingah
pengguna aplikasi. dalam peresmian Aplikasi Pathilo.

B. Faktor Pendorong 2. Tekanan Ekonomi dan


1. Dorongan Politik Peningkatan Efisiensi
Inovasi Aplikasi Pathilo Rumah Tujuan dari inovasi Aplikasi Pathilo
Sakit Umum Daerah Wonosari adalah untuk peningkatan efisiensi
berkaitan dengan Undang-Undang pelayanan. Penggunaan Aplikasi
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Pathilo memangkas waktu tunggu
Rumah Sakit yang pada Pasal 4 pasien sehingga mempercepat dokter
menetapkan Rumah Sakit maupun petugas Rumah Sakit
mempunyai tugas memberikan lainnya untuk memberikan
pelayanan. Selain itu, dengan
menggunakan Aplikasi Pathilo dapat 2. Ketergantungan Terhadap High
mengetahui nomor urut antrian Performer
sehingga bisa memperkiraan waktu Pelaksanaan inovasi Aplikasi Pathilo
datang mereka, sehingga masyarakat masih mengandalkan pihak ketiga
tetap bisa melakukan kegiatan seperti yaitu MRC UGM sebagai server
biasa dan tidak kehilangan waktu yang dapat dikatakan sebagai high
produktifnya. performer bagi Rumah Sakit Umum
Daerah Wonosari karena apabila
3. Tekanan Untuk Meningkatkan terdapat masalah pada server rumah
Layanan sakit juga terkena imbasnya. Untuk
Rumah Sakit Umum Daerah mengurangi ketergantungan tersebut
Wonosari berkomitmen untuk Rumah Sakit Umum Daerah
memberikan pelayanan terbaik dan Wonosari saat ini tengah melakukan
terus berupaya untuk melakukan riset terkait pengembangan aplikasi
peningkatan pelayanan salah satunya sendiri yang juga bersamaan dengan
dengan melakukan inovasi pelayanan kerjasama sistem informasi rumah
berbasis Teknologi Informasi yaitu sakit dengan pihak pengembang yang
Aplikasi Pathilo. Inovasi Aplikasi berakhir pada tahun ini. Selain
Pathilo bertujuan memudahkan mengurangi ketergantungan terhadap
masyarakat dalam mendapatkan high performer pengelolaan sistem
pelayanan di Rumah Sakit Umum informasi termasuk inovasi Aplikasi
Daerah Wonosari secara mudah Pathilo diharapkan juga bisa
sesuai dengan motto Rumah Sakit menekan biaya operasionalisasi.
Umum Daerah Wonosari yaitu cepat,
bersih, dan simpatik sehingga tidak 3. Teknologi Ada, Terhambat
ada lagi masyarakat yang menunggu Budaya dan Penataan
antrian terlalu lama. Organisasi
Inovasi Aplikasi Pathilo sudah
C. Faktor Penghambat didukung dengan teknologi hardware
1. Keengganan Menutup Program berupa perangkat komputer dan
yang Gagal software yang lengkap namun masih
Sebelum adanya inovasi Aplikasi terkendala dengan penataan
Pathilo telah ada inovasi lain yaitu organisasi. Selain itu penerapan
konversi tiket manual dengan mesin sistem komputerisasi dalam
tiket, pemasangan layar LCD guna pengolahan data, laporan keuangan,
memberikan informasi terkait antrian dan kepegawaian rumah sakit tentu
dan penambahan loket pagi pasien bedampak pada bertambahnya
khusus. Namun pada pelaksanaanya jobdesk pegawai TI. Disisi lain,
inovasi-inovasi tersebut dianggap penambahan jobdesk tersebut tidak
kurang memberikan dampak diimbangi dengan penambahan
signifikan terhadap pengurangan jumlah SDM dimana jumlah pegawai
jumlah dan memotong waktu tunggu Bagian TI Rumah Sakit Umum
antrian sehingga muncullah ide untuk Daerah Wonosari hanya 3 orang
menciptakan inovasi berbasi yang terdiri dari dua orang
Teknologi Informasi yaitu Aplikasi progammer dan satu orang teknisi.
Pathilo. Kondisi tersebut tentu bisa
mempengaruhi kinerja pegawai dan permasalahan teknis, Rumah Sakit
menghambat operasionalisasi serta Umum Daerah Wonosari tidak bisa
pengembangan inovasi. menangani secara langsung karena
pihak server yang mempunyai
4. Tidak Ada Penghargaan atau kewenangan dalam menangani
Insentif masalah teknis. Selain itu, hanya
Sampai sejauh ini belum ada pasien lama yang bisa mendaftar
pemberian insentif atau penghargaan melalui aplikasi dikarenakan syarat
khusus bagi pegawai Rumah Sakit untuk bisa menggunakan Aplikasi
Umum Daerah Wonosari yang Pathilo adalah masyarakat harus
melakukan tugas pokok dan fungsi mempunyai nomor pasien Rumah
tambahan sebagai operator ataupun Sakit Umum Wonosari.
pelaksana inovasi Aplikasi Pathilo.
Terdapat insentif tambahan terkait 7. Budaya Risk Aversion
kinerja pegawai yang Pada dasarnya tidak ada resiko yang
diakumulasikan dalam remonerasi disebabkan oleh inovasi ini karena
gaji. Namun tambahan insentif kedua belah pihak yaitu Rumah Sakit
tersebut bersifat global untuk seluruh Umum Daerah Wonosari dan
pegawai Rumah Sakit Umum Daerah masyarakatdiuntungkan dengan
Wonosari dan tidak berkaitan dengan adanya inovasi Aplikasi Pathilo.
inovasi Aplikasi Pathilo. Penggunaan Aplikasi Pathilo
memungkinankan masyarakat
5. Tidak Mampu Menghadapi mengetahui nomor antrian secara
Resiko Perubahan online sehingga bisa memperkirakan
Rumah Sakit Umum Daerah waktu kedatangan mereka. Hal
Wonosari harus siap dan mampu tersebut tentu menguntungkan
dalam beradaptasi dan menghadapi masyarakat karena tidak perlu antri
perubahan khususnya dalam terlalu lama dan tidak akan
pengembangan inovasi Aplikasi kehilangan waktu produktifnya.
Pathilo. Penerapan teknologi Inovasi Aplikasi Pathilo juga
informasi dalam pelayanan kesehatan memberikan dampak positif terhadap
hingga sistem manajerial rumah sakit pegawai Rumah Sakit Umum
tentu mengahadapi banyak tantangan Wonosari karena dengan adanya
akan tetapi dengan pendekatan yang Aplikasi Pathilo dapat memecah
proaktif serta pendampingan dalam antrian sehingga pelayanan akan
penggunaan teknologi pegawai lebih efektif dan efisien.
Rumah Sakit Umum Daerah Realitanya pada tahap
Wonosari mulai terbiasa dengan implementasi masih ada pihak-pihak
penggunaan teknologi. yang belum bisa menerima inovasi
ini khususnya masyarakat maupun
6. Tekanan dan Hambatan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah
Administratif Wonosari yang berusia lanjut. Hal
Masih terdapat beberapa hambatan tersebut diakibatkan masyarakat
administratif dalam inovasi Aplikasi maupun pegawai Rumah Sakit
Pathilo yaitu server Aplikasi Pathilo Umum Daerah Wonosari yang
masih berada pada pihak ketiga yang berusia lanjut masih belum terbiasa
menyebabkan apabila terdapat
dengan penggunaan teknologi dan awal yang menjadi konsep inovasi
cenderung terbiasa dengan sistem Aplikasi Pathilo adalah panjangnya
lama. dan lamanya antrian pendaftaran
yang menyebabkan pasien harus
PENUTUP datang dini hari demi mendapatkan
A. Kesimpulan nomor antrian awal.
1. Inovasi Aplikasi Pathilo di Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari telah berusaha mendesain
Wonosari Aplikasi Pathilo sesederhana
Inovasi Aplikasi Pathilo memberikan mungkin (user-friendly) sehingga
nilai ekonomi pada Rumah Sakit mudah dipahami masyarakat.
Umum Daerah Wonosari yaitu Pelayanan di Rumah Sakit Umum
berupa pos anggaran tersendiri yang Daerah Wonosari menjadi mudah
dapat memberikan keleluasaaan diamati dan dipahami masyarakat
dalam pengembangan inovasi dan sejak adanya Aplikasi Pathilo.
masyarakat pengguna aplikasi tidak Namun, kemudahan dalam
perlu antri terlalu lama sehingga mengamati pelayanan tersebut pada
tidak kehilangan waktu produktifnya. umumnya hanya dirasakan oleh
Inovasi Aplikasi Pathilo telah masyarakat pengguna aplikasi.
disesuaikan dengan nilai dan norma
dalam masyarakat. Undang-undang 2. Faktor Pendorong dan Faktor
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Penghambat Inovasi Smile
Rumah Sakit, Peraturan menteri Police di Kepolisian Daerah
kesehatan Nomor 4 tahun 2018 dan Jawa Tengah
Perda Kabupaten Gunungkidul Dorongan politik dan dukungan
Nomor 7 Tahun 2015 merupakan pemerintah daerah merupakan
peraturan yang menjadi acuan faktor pendorong yang pertama.
inovasi Aplikasi Pathilo. Undang-Undang Nomor 44 Tahun
Masalah yang dihadapi dalam 2009 tentang Rumah Sakit,
pelaksanaan inovasi Aplikasi Pathilo Peraturan Menteri Kesehatan
adalah permasalahan server dan Nomor 4 tahun 2018 tentang
jaringan yang seringkali error. Selain kewajiban Rumah Sakit dan
itu dalam pengoperasian Aplikasi kewajiban pasien dan Peraturan
Pathilo pihak TI Rumah Sakit Umum tersebut juga sejalan dengan Perda
Daerah Wonosari server masih Kabupaten Gunungkidul Nomor 7
berada di pihak ketiga sehingga Tahun 2015 yang mendorong
apabila terdapat keluhan tidak bisa Rumah Sakit Umum Daerah
langsung. Jaringan internet yang Wonosari membuat inovasai
lemah pada beberapa daerah di Aplikasi Pathilo. Pemerintah
Gunungkidul juga menjadi kendala Kabupaten Gunungkidul khususnya
masyarakat dalam mengakses Dinas Kominfo Kabupaten
Aplikasi Pathilo. Gunungkidul juga memberikan
Inovasi Aplikasi Pathilo telah dukungan terhadap inovasi Aplikasi
melalui fase uji publik dengan Pathilo. Kedua, komitmen
berbagai tahapan mulai dari konsep, meningkatkan efisiensi layanan.
uji kelayakan hingga launching. Ide Penggunaan Aplikasi Pathilo
memangkas waktu tunggu pasien
sehingga mempercepat dokter sebagai operator ataupun pelaksana
maupun petugas Rumah Sakit inovasi Aplikasi Pathilo. Keempat
lainnya untuk memberikan tekanan dan hambatan
pelayanan serta memungkinkan administratif. Hambatan
masyarakat untuk tidak kehilangan administratif dalam inovasi
waktu produktifnya. Ketiga, Aplikasi Pathilo antara lain server
komitmen meningkatkan kualitas yang berada pada pihak ketiga dan
layanan. Inovasi Aplikasi Pathilo pasien baru Rumah Sakit Umum
memudahkan masyarakat dalam Daerah Wonosari tidak bisa
mendapatkan pelayanan di Rumah langsung menggunakan Aplikasi
Sakit Umum Daerah Wonosari Pathilo karena harus mempunyai
secara mudah sesuai dengan motto nomor pasien. Namun, pembuatan
Rumah Sakit Umum Daerah nomor pasien baru hanya bisa
Wonosari yaitu cepat, bersih, dan dilakukan secara manual dengan
simpatik. mendatangi loket pendaftaran
Sedangkan faktor secara langsung.
penghambat inovasi Aplikasi
Pathilo yang pertama adalah B. Saran
ketergantungan terhadap pihak 1. Pengelolaan sistem informasi
ketiga sebagai server. Inovasi termasuk server Aplikasi Pathilo
Aplikasi Pathilo masih secara mandiri. Ketergantungan
mengandalkan pihak ketiga yaitu terhadap high performer dapat
MRC UGM sebagai server yang dikurangi dengan cara
dapat dikatakan sebagai high pengambilalihan server dari
performer bagi Rumah Sakit Umum pihak ketiga dan melakukan
Daerah Wonosari karena apabila pengelolaan server secara
terdapat masalah pada server rumah mandiri oleh Rumah Sakit
sakit juga terkena imbasnya dan Umum Daerah Wonosari.
tidak bisa memberikan pemecahan 2. Pemberian intensif atau reward
masalah sendiri. Kedua terhambat kepada pegawai Rumah Sakit
oleh budaya dan penataan Umum Daerah Wonosari yang
organisasi Inovasi Aplikasi Pathilo terlibat dalam perencanaan,
telah didukung perangkat dan implementasi, dan
jaringan TI yang lengkap namun pengembangan Aplikasi Pathilo.
masih kurang dalam kuantitas Pemberian intensif atau reward
SDM. Tupoksi pegawai yang dapat memotivasi pegawai untuk
bertambah namun tidak diiringi lebih optimal dalam bekerja.
dengan penambahan SDM dapat 3. Perlu adanya peningkatan
menyebabkan terhambatnya intensitas sosialisasi dan
pengembangan inovasi. Ketiga, pengenalan inovasi Aplikasi
tidak adanya penghargaan atau Pathilo secara langsung pada
intensif. Belum ada pemberian masyarakat yang datang ke
insentif atau penghargaan khusus rumah sakit. Pengenalan
bagi pegawai Rumah Sakit Umum Aplikasi Pathilo secara langsung
Daerah Wonosari yang melakukan sangat efektif karena
tugas pokok dan fungsi tambahan memungkinkan pegawai Rumah
Sakit Umum Daerah Wonosari Teori dan Isu. Yogyakarta:
melakukan pendampingan secara Gava Media.
langsung kepada masyarakat Moleong, Lexy J.(2007).Metodologi
terkait penggunaan Aplikasi Penelitian Kualitatif.
Pathilo sehingga apabila terdapat Bandung: PT. Remaja
kendala dapat segera diberikan Rosdakarya.
penjelasan dan pemecahan Pasolong, Harbani. (2014). Teori
masalah. Administrasi Publik.
4. Perlu melakukan pengembangan Bandung: CV Alfabeta
inovasi dan penyederhanaan Ratminto dan Atik Septi Winarsih.
syarat pendaftaran Aplikasi (2013). Manajemen
Pathilo misalnya masyarakat Pelayanan. Yogyakarta:
sebagai pasien baru bisa Pustaka Pelajar
membuat nomor pasien secara Rogers, Everett M.(2003). Diffusion
online. Hal tersebut dapat ofInnovationsFifth Edition.
dilakukan dengan menambahan New York: The Free Press
opsi pembuatan nomor pasien Sinambela, Lijan Poltak. (2010).
pada Aplikasi Pathilo. Reformasi Pelayanan Publik:
Teori, Kebijakan dan
DAFTAR PUSTAKA Implementasi. Jakarta: Bumi
Askara
Buku Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Aan Komariah, Djam’an Satori Pendidikan Pendekatan
(2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
Kualitatif. Bandung: R&D. Bandung: Alfabeta
Alfabeta. Suwarno, Yogi. (2008). Inovasi di
De Jong, J., & Den Hartog, D. Sektor Publik. Jakarta: STIA
(2003). Leadership as a LAN Press
determinant of innovative
behavior. A Conceptual Undang-undang
framework. Undang Undang Nomor 25 Tahun
Handoko, T. Hani. (2011). 2009 tentang Pelayanan Publik
Manajemen. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta
Hardiansyah. (2011). Kualitas Peraturan Presiden Nomor 44 tentang
Pelayanan Publik Konsep, Rumah Sakit
Dimensi, Indikator dan Peraturan Menteri Pendayagunan
Implementasinya. Aparatur Negara dan
Yogyakarta: Gava Media. Reformasi Birokrasi Nomor 30
Ibrahim, Amin, 2008. Teori dan Tahun 2014 tentang Pedoman
Konsep Pelayanan Publik Inovasi Pelayanan Publik
serta Implementasinya. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Bandung:Mandar Maju. Aparatur Negara dan
Keban, Yeremias T. (2008). Enam Reformasi Birokrasi Republik
Dimensi Strategis Indonesia Nomor 19 Tahun
Administrasi Publik Konsep, 2016 tentang Kompetisi
Inovasi Pelayanan Publik di
Lingkungan Kementerian/
Lembaga, Pemerintah Daerah,
Badan Usaha Milik Negara,
dan Badan Usaha Milik Daerah
Tahun 2017

Sumber Lain
Kabarhandayani.com (2019). Antri
Berjam-jam Pasien Sakit
Mata disuruh Pulang.
Diaksesmelaluihttp://kabarha
ndayani.com/antri-berjam-
jam-pasien-sakit-mata-
disuruh-pulang/pada Jumat, 4
Januari 2019
Rri.co.id(2019). Rumah Sakit Umum
Daerah Wonosari Launching
Layanan Pendaftaran Pasien
Berbasis Android. Diakses
melaluihttp://rri.co.id/post/berit
a/531865/pada Jumat, 4 Januari
2019
Review Pengguna Aplikasi Pathilo di
Google Play Store yang
diakses melalui
https://play.google.com/store/a
pps/ pada Jumat, 4 Januari
2019

You might also like