Professional Documents
Culture Documents
13-Article Text-222-1-10-20190320
13-Article Text-222-1-10-20190320
Oleh :
Fadhilaturrahmi
Dosen SI PGSD STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau
Email : arkhan88fadhila@gmail.com
Abstract
The purpose of this research is to improve the students learning result on Mathematics
Learning Courses of Elementary in Grade Low by using Mind Mapping Method. The action
hypothesis in this research is using Mind Mapping Method could improve the students learning result
at the second semester of Elementary Study Program Class A at STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai.
The research is Classroom Action Research (CAR). The research design that used was according by
Kemmis and Taggart which was conducted spiral system cycle. Each cycle consist of plan, action,
observation, and reflection. The subject of this research was the second semester students of
Elementary Study Program which consist of 31 students. Data was gathered from observation, cycle
final test and documentation. The research finding was that Mind Mapping could increase the
students learning on Mathematics Learning Course of Elementary in at The second semester of
Elementary Study Program Class A. This is indicated by an increase in student mathematics learning
outcomes completeness of cycle 1 is 70.97% and increased in the second cycle becomes 90.32%.
Besides from the analysis of observational data has risen 80% descriptor has been completed to 95%
descriptor which takes place in the learning process. Based on the results above, it can be conclude
that Mind Mapping method can improve student learning outcomes in Elementary Mathematics
education courses in Grades Low
Abtrak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada
matakuliah pendidikan matematika kelas rendah dengan menggunakan metode mind mapping.
Hipotesis tindakan penelitian adalah jika digunakan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil
belajar mahasiswa semester II pada matakuliah pendidikan matematika SD kelas rendah. Penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas.Design penelitian ini berdasarkan Kemmis and Taggart dengan
menggunakan spiral sistem. Setiap siklusterdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Hasil penelitian ini dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu 70.97%
dan peningkatan pada siklus II berubah menjadi 90,32%. Berdasarkan hasil analisis observasi
terdapat peningkatan dalam proses pembelajaran yaitu dari 80% descriptor yang terlaksana menjadi
95% descriptor yang terlaksana. Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan metode
mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah pendidikan matematika
kelas rendah.
informasi yang panjang bisa dialihkan membuat mind mapping lebih hidup
menjadi diagram warna-warni, sangat menambah energi pada pemikiran
teratur dan mudah diingat yang bkerja yang kreatif dan menyenangkan.
selaras dengan cara kerja otak dalam 4. Hubungan cabang-cabang utama ke
melakukan berbagai hal. gambar pusat dan hubungkan cabang
Ada beberapa petunjuk dan tingkat dua dan tingkat tiga ke
langkah-langkah dalam menerapkan tingkat satu dan dua dan seterusnya.
metode pembelajaran mind mapping , Karena otakn bekerja menurut
sebelum membuat sebuah gambar mind asosiasi. Otak senang mengaitkandua
mapping maka diperlukan bahan yakni, atau tiga atau empat hal sekaligus.
kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil Bila kita hubungkan cabang-cabang
warna, otak serta imajinasi, Buzan (2007 kita akan lebih mudah mengeti dan
:15) mengemukakan ada tujuh langkah mengingat.
untuk membuat mind mapping yakni 5. Buatlah garis hubung yang
sebagai berikut : melengkung bukan garis lurus
1. Mulai dari bagian tengah kertas karena akan membosankan otak.
kosong yang sisi panjangnya Cabang-cabang yang melengkung
diletakkan mendatar, karena dan organis seperti cabang-cabang
memulai dari tengah memberi pohon jauh lebih menarik bagi mata.
kebebasan pada otak untuk 6. Gunakan satu kata kunci untuk
menyebar ke segala arah dan untuk setiap garis karena dengan kata
mengungkapkan dirinya secara lebih kunci tunggal dapat memberi banyak
bebas dan alami. daya dan fleksibel kepada mind map.
2. Gunakan gambar atau foto untuk ide Gunakan gambar, karena seperti
sentral, karena sebuah gambar gambar sentral, setiap gambar bermakna
bermakna seribu kata dan membantu seribu kata.
kita menggunakan imajinasi. Dengan langkah di atas dapat
Gambar sentral akan lebih menarik memberikan gambaran bagi kita, sebuah
kita tetap terfokus, membantu kita materi yang luas dapat diringkas dengan
berkosentrasi dan mengaktifkan lebih menarik, memudahkan ingatan dan
otak. menungkinkann untuk menyusun fakta
3. Menggunakan warna yang menarik, dan pikiran dengan demikian cara kerja
karena bai otak warna sama alami otak dilibatkan sejak awal. Ini
menariknya dengan gambar, warna berrati mengingat informasi akan lebih
116 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, No. 1, Mei 2017, hal. 112-121
mudah dan lebih bisa diandalkan daripada di kelas, dan dirasakan langsung oleh
menggunkan teknik mencatat tradisional. pendidik yang bersangkutan. Sedangkan
Menurut Buzan (2007 :54-130), menurut Kunandar (2008:44) penelitian
metode mind mapping dapat bermanfaat tindakan kelas adalah penelitian yang
untuk : 1) Merangsang bekerjanya otak dilakukan oleh pendidik yang sekaligus
kiri dan kanan secara sinergis, 2) sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-
membebaskan diri dari seluruh jeratan sama dengan orang lain (kolaborasi).
aturan ketika mengawali belajar, 3) Penelitian dilakukan dengan jalan
membatu seseorang mengalirkan diri tanpa merancang, melaksanakan dan
hambtan, 4) membuat rencana tau merefleksikan tindakan secara kolaboratif
kerangka cerita, 5) mengembangkan dan partisipatif yang bertujuan untuk
sebuah ide, 6) meringkas isi sebuah buku, memperbaiki proses pembelajaran di kelas
7) fleksibel, 8) dapat memusatkan melalui suatu tindakan dalam suatu siklus.
pemahaman, 9) meningkatkan Pendekatan yang digunakan
pemahaman, dan 10) menyenangkan dan peneliti adalah pendekatan kualitatif dan
mudah diingat. Sedangkan kelemahan kuantitatif karena pendekatan kualitatif
metode mind mapping adalah ; 1) Hanya merupakan: 1) data yang akan dipaparkan
siswa yang aktif yang terlibat, 2) tidak berupa kata-kata dan bersifat deskriptif, 2)
sepenuhnya terjadi proses pada siswa yang dilakukan pada latar alami, 3) peneliti
kurang antusias, 3) mind mapping siswa sebagai instrument utama, dan 4)
bervariasi sehingga guru akan kewalahan penekanan penelitian pada hasil dan
memeriksa mind mapping. proses. Sedangkan alasan penggunaan
pendekatan kuantitatif adalah karena
METODE berhubungan dengan hasil belajar siswa
Berdasarkan permasalahan yang berupa angka-angka dan analisisnya
penelitian yang telah dipaparkan, maka menggunakan statistik.
penelitian yang dilaksanakan ini dapat Kegiatan penelitian dilaksanakan
digolongkan sebagai penelitian tindakan berdasarkan perencanaan tindakan yang
kelas (action research), dengan telah ditetapkan , yaitu melaksanakan
menggunakan metode deskriptif kualitatif pembelajaran sesuai rencana pembeljaran
dan rancangan penelitian tindakan. yang telah dibuat. Fokus tindakan adalah
Menurut Suharsimi (2008 : 104), penggunaan metode mind mapping yang
penelitian tindakan kelas adalah suatu dioptimalkan untuk peningkatan hasil
penelitian yang akar masalahnya muncul belajar mahasiswa. Pada tahap
117 Penerapan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Semester IIA PGSD
Matakuliah Pendidikan Matematika SD Kelas Rendah, Fadhilaturrahmi
Setelah dilakukan tes hasil belajar terhadap Tabel 1 Ketuntasan Hasil Belajar
mahasiswa khususnya untuk materi Mahasiswa PGSD Semester IIA
karakteristik dan kesiapan siswa SD dalam Siklus I
pembelajaran matematika, maka Siklus I Ketuntasan
Setelah dilakukan tes hasil belajar (dosen yang mengajar) dengan teman
terhadap mahasiswa khususnya untuk sejawat sebagai observer. Berdasarkan
materi teori-teori belajar matematika, hasil refleksi siklus II didapatkan
maka didapatkan bahwa (tabel 2) kesimpulan bahwa terjadi peningkatan
baik dari aktivitas guru dan aktifitas
Tabel 2 Ketuntasan Hasil Belajar siswa. Terlihat bahwa pada siklus II
Mahasiswa PGSD Semester sudah terjadi peningkatan pada proses
IIA Siklus II pembelajaran dan hasil belajar
Ketuntasan mahasiswa PGSD Semester IIA
Siklus I
terutama untuk materi Kesiapan dan
Tuntas Tidak Tuntas
karakteristik siswa SD dan teori-teori
Jumlah 28 3
mahasiswa
belajar matematika.
Persentase 90,32 % 9,68 %
Ketuntasan KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA