You are on page 1of 9

Vol. 5, No.

3 (2018) 267-275

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Buku Brain Gym untuk Mengembangkan


Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Nita Dwinta1, Karlimah2

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya


1 2
email: nita_dwinta@student.upi.edu , karlimah@upi.edu

Abstract
One of the goals of mathematics teaching is to have a mathematical disposition or attitude appreciate the
usefulness of mathematics in everyday life. Disposition Mathematically it is important to develop because it can
support the success of students in learning mathematics. To achieve these objectives the teacher should encourage
students to develop respect, develop a loving attitude, have a high curiosity and love to learn math. One of the ways
that teachers can do is to use fun learning using Brain Gym. Brain Gym is rated as one way to create all sorts of
learning becomes easy and beneficial to the student's academic ability. But in reality, the book Brain Gym
movements are less representative so that it becomes one of the obstacles teachers in presenting the Brain Gym
movements. Researchers provide solutions for solving the problem is to develop a book Brain Gym. Therefore, the
goal of researchers doing this study is to describe the design, feasibility, and implementation of the Brain Gym books
to develop primary school students' mathematical disposition. The method used is Design Based Reseach (DBR) with
the research procedures according to Reeves. Collecting data using interview techniques, expert judgment,
questionnaires, and documentation. From the research development of Brain Gym books found elements that could
be improved is the indicator (1) communicative; (2) the simplicity of the book; (3) drawing the object in the form of a
representative image; (4) the color selection; (5) typography; and (6) layout. Research to produce a book entitled
Brain Gym for Mathematical Disposition. Trial results illustrate the book can be used by teachers and can develop
students' mathematical disposition.
Keywords: Disposition Mathematically, Book, Brain Gym

Abstrak
Salah satu dari tujuan pembelajaran matematika adalah memiliki disposisi matematis atau sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Disposisi matematis penting untuk dikembangkan karena
dapat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar matematika. Untuk mencapai tujuan tersebut guru harus
mampu mendorong siswa dalam mengembangkan sikap menghargai, menyenangi, memiliki keingintahuan yang
tinggi dan senang belajar matematika. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan menggunakan
pembelajaran yang menyenangkan menggunakan brain gym. Brain gym dinilai sebagai salah satu cara untuk
membuat segala macam pelajaran menjadi mudah dan bermanfaat bagi kemampuan akademik siswa. Namun pada
kenyataannya, buku gerakan brain gym yang ada kurang representatif sehingga menjadi salah satu hambatan guru
dalam menyampaikan gerakan brain gym. Peneliti memberikan solusi untuk pemecahan masalah tersebut yaitu
dengan mengembangkan buku brain gym. Oleh karena itu, tujuan peneliti melakukan penelitian ini yaitu untuk
mendeskripsikan rancangan, kelayakan, serta implementasi buku brain gym untuk mengembangkan disposisi
matematis siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu Design Based Reseach (DBR) dengan
prosedur penelitian menurut Reeves. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, expert judgement,
angket, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian pengembangan buku brain gym ditemukan unsur-unsur yang bisa
diperbaiki yaitu indikator (1) komunikatif; (2) kesederhanaan buku; (3) penggambaran objek dalam bentuk image
yang representatif; (4) pemilihan warna; (5) tipografi; dan (6) tata letak. Penelitian menghasilkan produk buku
dengan judul Brain Gym untuk Disposisi Matematika. Hasil uji coba menggambarkan bahwa buku dapat digunakan
oleh guru dan dapat mengembangkan disposisi matematis siswa.
Kata kunci: Disposisi Matematis, Buku, Brain Gym

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - Vol. 5, No. 3 (2018) 267-275
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.
1 2
268 Nita Dwinta , Karlimah
Buku Brain Gym untuk Mengembangkan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar

PENDAHULUAN mengeksplorasi aspek pengembangan


Kesulitan dan ketidakmampuan dalam tersebut. Peran dan persepsi guru
mempelajari matematika salah satunya memainkan peran penting dalam rangka
ditandai dengan sikap pasif, ragu-ragu, mengembangkan disposisi matematis siswa.
kurang percaya diri, sulit berkonsentrasi, Pentingnya pengembangan disposisi
malas, dan pesimis. Hal tersebut berakibat matematis juga diungkapkan oleh Mahmudi
ketika siswa menemukan soal untuk (2010, hlm. 2) mengatakan bahwa siswa
dikerjakan, siswa sudah lebih dahulu tidak memerlukan disposisi matematis untuk
tertarik. Siswa juga mengatakan tidak suka bertahan dalam menghadapi masalah,
dengan matematika atau dengan kata lain mengambil tanggung jawab dalam belajar,
disposisi matematis siswa rendah. Setelah dan mengembangkan kebiasaan kerja yang
peneliti selidiki, ternyata penyebab utamanya baik dalam matematika kelak. Siswa belum
adalah mereka tidak mengerti dan tidak tentu akan menggunakan semua materi yang
memahami apa yang diinformasikan guru, mereka pelajari, tetapi dapat dipastikan
pembelajaran yang dilaksanakan selama ini bahwa mereka memerlukan disposisi positif
belum memberikan penekanan terhadap untuk menghadapi situasi problematik dalam
pengembangan kemampuan siswa dalam kehidupan mereka.
memahami konsep-konsep isi pada materi Disposisi matematis siswa berkembang
pelajaran. ketika mereka mempelajari aspek
Disposisi matematis sangat diperlukan kompetensi matematis (Karlimah, 2010, hlm.
siswa dalam proses belajar matematika, 4). Sebagai contoh, ketika siswa diberi
karena disposisi akan menjadikan siswa gigih persoalan matematika yang menggunakan
menghadapi masalah yang lebih menantang, masalah kontekstual (real) atau relevan
bertanggung jawab terhadap belajar mereka dengan kehidupan anak dan diawali dengan
sendiri, dan untuk mengembangkan masalah yang lebih mudah, maka persoalan
kebiasaan baik di matematika. Hal ini tersebut dapat diselesaikan dengan berbagai
didukung dengan studi pendahuluan yang cara atau model-model yang sesuai dengan
dilakukan oleh Merz (dalam Sukamto 2013, pengalaman anak dan kemampuan
hlm. 93) bahwa: matematis yang dimilikinya. Jika anak telah
Pengajaran dan diposisi matematis harus mampu menyelesaikan masalah, maka anak
mendapat perhatian, karena keduanya menjadi lebih berani, percaya diri dan tidak
sangat penting, sehingga perlu kesulitan untuk belajar matematika. Karena

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - Vol. 5, No. 3 (2018) 267-275
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.
1 2
Nita Dwinta , Karlimah 269
Buku Brain Gym untuk Mengembangkan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar

merasa matematika tidak sulit untuk menggunakan gerakan-gerakan seperti pada


dipelajari dan berguna dalam kehidupan gerakan senam otak (brain gym).
sehari-hari, sehingga lama-kelamaan anak Menurut Dennison (2006) senam otak
menjadi senang belajar matematika. (brain gym) merupakan serangkaian gerak
Paparan di atas menunjukkan betapa sederhana yang menyenangkan dan
pentingnya anak senang belajar matematika. digunakan oleh murid di Educational
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan
tersebut guru harus mampu mendorong kemampuan belajar mereka dengan
siswa dalam meningkatkan sikap menghargai, menggunakan keseluruhan otak. Rangkaian
menyenangi, memiliki keingintahuan yang gerakan yang digunakan bisa memudahkan
tinggi dan senang belajar matematika. Salah kegiatan dan memperbaiki konsentrasi
satu cara yang dapat dilakukan guru adalah belajar siswa, menguatkan motivasi belajar,
dengan menggunakan pembelajaran yang meningkatkan rasa percaya diri, membangun
menyenangkan. harga diri, rasa kebersamaan, serta
Cara guru mengajar dan memperlakukan membuatnya lebih mampu mengendalikan
siswa sangat menentukan berkembang dan stres. Itulah sebabnya latihan ini cocok untuk
tidaknya otak siswa. Guru yang mengajarnya siswa, terutama dalam menunjang belajarnya
menyenangkan akan meningkatkan di sekolah.
perkembangan kapasitas otak siswa. Apabila Sebagai solusi permasalahan, peneliti
seorang anak mengalami kesulitan merancang buku. buku tersebut memuat
konsentrasi, tidak percaya diri, tidak minat informasi terkait gerakan brain gym
dalam belajar merupakan tanda dari khusunya pada gerakan yang dapat
perkembangan otak yang masih kurang menstimulus disposisi matematis siswa. Buku
optimal. Salah satu cara untuk menstimulus disajikan dengan gambar yang jelas dan
serta mengoptimalkan otak siswa dalam mudah digunakam oleh guru. Melalui buku
proses pembelajaran matematika sehingga tersebut diharapkan guru dapat
kemampuan disposisi matematis siswa mengembangkan disposisi matematis siswa
berkembang yaitu dengan mengondisikan dengan menstimulus otak siswa
otak anak untuk siap menerima materi menggunakan gerakan brain gym.
pelajaran melalui situasi dan cara Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
pembelajaran yang menyenangkan dengan tujuan untuk: (1) mendeskripsikan
aspek yang dibutuhkan untuk pengembangan

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - Vol. 5, No. 3 (2018) 267-275
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.
1 2
270 Nita Dwinta , Karlimah
Buku Brain Gym untuk Mengembangkan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar

buku brain gym yang dapat mengembangkan METODE PENELITIAN


disposisi matematis siswa sekolah dasar; (2) Penelitian dilaksanakan di SDN Mancogeh
mendeskripsikan rancangan pengembangan yang terletak di Kota Tasikmalaya. Di SD
buku brain gym yang dapat mengembangkan tersebut, peneliti menemukan beberapa
disposisi matematis siswa sekolah dasar; (3) permasalahan yang telah dibahas pada
mendeskripsikan uji kelayakan buku brain uraian sebelumnya. Metode penelitian yang
gym yang dapat mengembangkan disposisi digunakan yaitu metode desain berbasis
matematis siswa sekolah dasar; (4) penelitian atau Design Based Reseach (DBR)
mendeskripsikan produk pengembangan dengan prosedur penelitian menurut Reeves.
buku brain gym yang dapat mengembangkan Prosedur tersebut terdiri dari empat langkah
disposisi matematis siswa sekolah dasar. yaitu: (1) identifikasi dan analisis masalah; (2)
Secara teoritis, penelitian bermanfaat pengembangan prototype atau rancangan
untuk memberikan informasi yang produk; (3) melakukan uji dan revisi; (4)
dibutuhkan sebagai pendekatan dalam refleksi. Prosedur model Reeves dijelaskan
pembelajaran matematika sehingga dapat dalam gambar 1.
menstimulus disposisi matematis siswa
Mengembangkan Melakukan Refleksi untuk
sekolah dasar. Secara praktis, penelitian prototype solusi proses menghasilkan
Identifikasi yang didasarkan berulang design
bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. dan analisis pada patokan untuk menguji principle serta
masalah teori, design dan meningkatkan
Bagi siswa, dapat mengembangkan disposisi oleh peneliti principles yang memperbaiki implementasi
dan praktisi ada dan inovasi solusi secara dari solusi
matematis. Bagi guru, memberikan wawasan secara teknologi praktis secara praktis
kolaboratif
tambahan mengenai brain gym dalam proses
Gambar 1.
kegiatan pembelajaran. Bagi sekolah, dapat Prosedur Model Reeves (dalam Lidinillah,
2012, hlm. 11)
bermanfaat dalam menyumbangkan ide dan
Pengumpulan data menggunakan
pemikiran terkait pembelajaran matematika.
teknik wawancara, expert judgement, angket,
Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan
dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan
dan pengalaman langsung yang berharga
yaitu pedoman wawancara, lembar validasi,
tentang senam otak (brain gym) serta
dan lembar angket. Pedoman wawancara
sebagai sarana menghubungkan antara teori
digunakan saat studi pendahuluan, lembar
dengan permasalahan di lapangan sehingga
validasi digunakan saat uji validasi, lembar
mendapatkan kesimpulan dalam
angket digunakan saat uji coba produk di
pengembangan praktik-praktik pembelajaran
kelas IV sekolah dasar. Teknik analisis data
khususnya pembelajaran matematika.
mengacu pada model analisis interaktif yang

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - Vol. 5, No. 3 (2018) 1-9
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.
1 2
Nita Dwinta , Karlimah 271
Buku Brain Gym untuk Mengembangkan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar

digagas oleh Miles dan Huberman (dalam beberapa kekurangan. Seperti layout buku
Sya’ban, 2005, hlm. 69) dengan tiga yang kaku, informasinya kurang jelas seperti
komponen analisis yaitu: (1) reduksi data; (2) ada istilah-istilah yang asing namun tidak ada
sajian data; dan (3) penarikan kesimpulan. penjelasan, hanya menyediakan satu lagu
PEMBAHASAN aransemen dan menggunakan lagu yang
Pengembangan buku brain gym memiliki akor sulit, notasi kurang dapat
dikembangkan berdasarkan tahapan Design dipahami, belum ada aransemen untuk alat
Based Research model Reeves. Tahapan musik melodis, materi ansambel dalam buku
tersebut terdiri dari: 1). Identifikasi masalah sangat sedikit, serta informasi tidak
oleh peneliti dan praktisi secara kolaboratif, dilengkapi dengan gambar dan contoh.
2) mengembangkan prototype solusi yang Padahal, gambar dan contoh tersebut sangat
didasarkan pada patokan teori dan, design penting supaya siswa lebih paham terhadap
principle yang ada dan inovasi teknologi, 3) informasi yang disajikan.
melakukan proses berulang untuk menguji 2. Pengembangan Desain Produk
dan memperbaiki solusi secara praktis, 4) Aspek yang dibutuhkan pada
refleksi untuk menghasilkan design principle pengembangan buku yaitu alat, bahan dan
serta meningkatkan implementasi dari solusi struktur isi buku. Alat yang digunakan dalam
secara praktis. pembuatan buku yaitu komputer sebagai
1. Identifikasi dan Analisis Masalah sarana membuka aplikasi Ms. Word untuk
Dalam kegiatan identifikasi dan analisis mengetik dan menyusun isi buku, aplikasi
masalah, data diperoleh melalui kegiatan Canva untuk mendesain sampul buku. Bahan
wawancara dan dokumentasi. Wawancara yang digunakan dalam pembuatan buku yaitu
dilaksanakan kepada guru matematika di SDN kertas ukuran B5 dengan ukuran 176 mm x
Mancogeh. Hasil wawancara membuktikan 250 mm untuk pencetakan isi buku, kertas
bahwa pembelajaran matematika di SD glossy photo paper untuk mencetak sampul
tersebut memiliki kendala. Kendala tersebut buku bagian depan dan belakang, dan ring
yaitu disposisi matematis siswa yang perlu buku untuk menjilid keseluruhan buku.
untuk dikembangkan. Sedangkan struktur isi buku yang digunakan
Data juga diperoleh dengan mengkaji buku yaitu cover depan, fitur dan isi, dan cover
brain gym. Buku tersebut berjudul Brain Gym belakang. Struktur isi buku disusun dengan
Senam Otak diterbitkan oleh Grasindo pada memperhatikan beberapa indikator
tahun 2006. Buku tersebut memiliki diantaranya komunikatif, kesederhanaan

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - Vol. 5, No. 3 (2018) 267-275
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.
1 2
272 Nita Dwinta , Karlimah
Buku Brain Gym untuk Mengembangkan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar

buku, penggambaran objek dalam bentuk c. Huruf


image yang representatif, pemilihan warna, d. Bahasa
tipografi, dan tata letak. Buku brain gym e. Warna
untuk mengembangkan disposisi matematis f. Gambar
siswa sekolah dasar dirancang menggunakan g. Bahan
aplikasi Ms. Word, desain cover buku dibuat Menurut para ahli, buku sudah cukup
menggunakan aplikasi Canva. Isi atau konten layak untuk digunakan dalam uji coba setelah
pada rancangan buku yaitu: (1) pengertian dilakukan revisi seperti yang disarankan.
brain gym; (2) tiga dimensi dalam brain gym; Selanjutnya peneliti melakukan revisi sesuai
(3) manfaat brain gym; (4) disposisi arahan dari para ahli. Setelah revisi
matematika dengan brain gym; (5) gerakan dilaksanakan, selanjutnya peneliti
PACE; (6) gerakan brain gym. melaksanakan uji coba produk untuk melihat
3. Uji Validitas dan Uji Coba Produk keterpakaian produk di lapangan.
Langkah selanjutnya yaitu memvalidasi Setelah divalidasi dan revisi, produk diuji
rancangan produk. Uji validasi dilaksanakan coba untuk melihat gambaran penggunaan
untuk melihat kelayakan produk. Kelayakan dan manfaat produk. Uji coba dilakukan
produk yang dirancang diuji dan dinilai sebanyak 3 kali pertemuan. Pada uji coba
menggunakan teknik Expert Judgement. Para pertama, peneliti dapat melihat bahwa buku
ahli yang menilai produk tersebut yaitu Ibu brain gym dapat digunakan oleh guru. Siswa
Amilia Aminiy sebagai ahli gerakan brain dapat menirukan gerakan yang dilakukan
gym, Ibu Karlimah sebagai pembimbing, oleh guru. Pada uji coba kedua dan ketiga
Bapak Nunung sebagai guru matematika, dan mendapat respon positif dari guru.
Ibu Ikeu Waliyanti sebagai guru yang Pembelajaran berjalan dengan lancar dan
menerapkan brain gym dalam pembelajaran siswa sangat antusias. Buku brain gym dapat
matematika. Para ahli diberikan lembar digunakan oleh guru dan siswa senang
validasi yang sesuai dengan bidang belajar dengan diselingi gerakan brain gym
keahliannya masing-masing, sehingga lembar serta siswa dapat mengikuti gerakan brain
validasi setiap ahli berbeda. Berdasarkan gym yang dilakukan oleh guru. Secara
penilaian yang telah dilakukan, buku direvisi keseluruhan dapat disimpulkan bahwa brain
dengan memerhatikan beberapa hal berikut. gym dapat mengembangkan kemampuan
a. Tampilan cover disposisi matematis siswa berdasarkan
b. Isi respon siswa melalui angket yang diberikan

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - Vol. 5, No. 3 (2018) 1-9
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.
1 2
Nita Dwinta , Karlimah 273
Buku Brain Gym untuk Mengembangkan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar

sebelum melakukan gerakan brain gym yaitu 1. Pada pengembangan buku aspek yang
rata-rata disposisi matematis siswa kelas IV dibutuhkan yaitu alat, bahan dan struktur
SDN Mancogeh yaitu 62% menjadi 73% isi buku. Alat yang digunakan dalam
sesudah melakukan gerakan brain gym. pembuatan buku yaitu laptop atau
4. Refleksi Produk komputer, aplikasi Ms. Word, dan aplikasi
Setelah melalui serangkaian tahapan mulai Canva untuk mendesain sampul buku.
dari validasi oleh tim ahli, uji coba produk Bahan yang digunakan dalam pembuatan
dan proses revisi. Akhirnya diperoleh produk buku yaitu kertas ukuran B5 dengan
akhir yaitu buku brain gym untuk disposisi. ukuran 176 mm x 250 mm, kertas glossy
Produk memuat materi gerakan brain gym photo paper, dan ring buku. Sedangkan
dengan berpedoman pada hasil studi literatur struktur isi buku yang digunakan terdiri
dan pendapat para ahli berdasarkan hasil dari cover depan, fitur dan isi, dan cover
wawancara serta diskusi. Gerakan dalam isi belakang.
buku disesuaikan dengan buku yang sudah 2. Kelayakan produk yang dirancang dinilai
ada sebelumnya dan dikembangkan menjadi menggunakan teknik Expert Judgement.
gambar gerakan yang jelas sehingga dapat Para ahli diberikan lembar validasi yang
digunakan oleh guru pada saat pembelajaran. sesuai dengan bidang keahliannya masing-
Diperlukan keterampilan guru dalam masing. Sehingga, lembar validasi setiap
mengkaji buku brain gym supaya dapat ahli berbeda. Berdasarkan penilaian yang
melakukan gerakan brain gym yang sesuai telah dilakukan, para ahli menilai bahwa
dan dapat mengatasi permasalahan yang bahan ajar sudah cukup layak dengan
dialami siswa. Adapun kelebihan buku yang perbaikan sesuai revisi.
dirancang yaitu konten materi dituangkan 3. Buku diuji kelayakan oleh para ahli
secara jelas dan mudah dipahami oleh diantaranya ahli brain gym, dosen
pembaca, gambar yang disajikan pada buku pembimbing dan guru. Ahli brain gym
terlihat jelas dan sudah sesuai dengan menguji kelayakan gerakan brain gym
kriteria gambar yang baik. yang terdapat pada isi buku. Dosen
SIMPULAN pembimbing dan guru menguji
Berdasarkan penelitian yang telah keseluruhan produk berupa buku. Hasil
dilakukan, maka peneliti menyusun dari para ahli berupa kritik dan saran yang
kesimpulan sebagai berikut. akan menjadi bahan pertimbangan dalam
perbaikan produk.

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - Vol. 5, No. 3 (2018) 267-275
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.
1 2
274 Nita Dwinta , Karlimah
Buku Brain Gym untuk Mengembangkan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar

4. Implementasi atau uji coba produk dalam lain di sekolah dasar ataupun pada jenjang
kegiatan pembelajaran dilaksanakan sekolah berikutnya.
sebanyak tiga kali pertemuan di kelas IV A Berdasarkan hasil dan pembahasan yang
SDN Mancogeh. Pada uji coba pertama, diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti
peneliti dapat melihat bahwa produk buku mengemukakan beberapa rekomendasi
brain gym dapat digunakan oleh guru dan sebagai berikut.
siswa dapat menirukan gerakan yang 1. Bagi guru Pengembangan buku brain gym
dilakukan oleh guru. Pada uji coba kedua dapat digunakan dalam proses
dan ketiga pembelajaran berjalan dengan pembelajaran, mampu memberikan
lancar dan siswa sangat antusias. motivasi bagi siswa untuk belajar dan
Pengembangan buku brain gym yang mudah digunakan oleh guru maupun
berjudul Brain Gym untuk Disposisi dilakukan oleh siswa dengan bimbingan
Matematika dapat dijadikan sebagai sumber guru.
informasi. Buku tersebut termuat materi dan 2. Gerakan brain gym dapat
tata cara melakukan gerakan brain gym. mengembangkan kemampuan disposisi
Lebih jelasnya implikasi dilakukaannya matematis siswa dan membuat
penelitian ini, bahwa pada proses pembelajaran matematika menjadi
pembelajaran di sekolah dasar guru tidak menyenangkan.
membiarkan perilaku siswa yang tidak 3. Brain gym dapat menjadi suatu
menyukai pembelajaran matematika dan pendekatan baru yang dapat digunakan
memfokuskan belajar matematika pada siswa guru dalam proses kegiatan pembelajaran
yang bisa saja. Disposisi matematis siswa di sekolah dasar untuk mencapai tujuan
yang kurang perlu untuk dikembangkan pembelajaran dan sebagai solusi atas
secara terus menerus supaya keterampilan permasalahan yang dialami siswa.
siswa dalam matematika dapat meningkat. DAFTAR PUSTAKA
Kedua, guru juga diharapkan agar menjadi Abdurrahman, M. (2008). Pendidikan Bagi
Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
guru terapis bagi siswa yang memiliki
Rineka Cipta
kesulitan belajar. Brain gym, diharapkan
Arief, S. Sadiman dkk.. (2006) Media
dapat terus diterapkan dan dikembangkan Pendidikan-Pengertian Pengembangan
dengan lebih baik lagi dalam mata pelajaran dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Matematika maupun dalam mata pelajaran
Demuth, E., berdasarkan materi Deninson,
Paul E., and Gail E.,Dennison. (2005).

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - Vol. 5, No. 3 (2018) 1-9
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.
1 2
Nita Dwinta , Karlimah 275
Buku Brain Gym untuk Mengembangkan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar

Brain Gym Penuntun Senam Otak. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian


Yayasan Kinesiologi Indonesia. Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Dennison, P.E. (2006). Senam Otak Brain Gym
. Grasindo: Jakarta. Sumarmo, U. (2014). Kumpulan Makalah
Berpikir dan Disposisi Matematika Serta
Depdiknas. (2007). Peraturan Pemerintah RI Pembelajarannya. Universitas
No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Pendidikan Indonesia. Bandung.
Akademik dan Kompetensi Guru.
Depdiknas. Jakarta.

Herrington, dkk (2007). Design Based


Research and doctoral students:
guidelines for preparing a dissertastion
proposal. Ecu Publication Pre 2011:
Edith Coan University.

Karlimah. (2010). Pengembangan


Kemampuan Komunikasi dan
Pemecahan Masalah Serta Disposisi
Matematis Mahasiswa PGSD Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah.
Disertasi UPI Bandung. Tidak
diterbitkan

Lidinillah, D. A. M. (2012). Educational Design


Research : a Theoretical Framework for
Action. Tasikmalaya: Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus
Tasikmalaya

Masykur, M dan Fathani, A.H. (2007).


Mathematical Intelligence Cara Cerdas
Melatih Otak dan Menanggulangi
Kesulitan Belajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.

National Council of Teacher Mathematics.


(1989). Curriculum anf Evaluation
Standards for School Marhematics.
Reston, VA: NCTM.

Setiawan, Leonardo. (2016). Perancangan


Buku Ilustrasi Pengenalan Nama Buah-
Buahan dengan Sistem Isyarat Bahasa
Indonesia (Sibi) Berbasis Karakter untuk
Anak-Anak Tklb-B Karya Mulia
Surabaya. (Skripsi). Program Studi
Desain Komunikasi Visual. STIKOM.
Surabaya.

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - Vol. 5, No. 3 (2018) 267-275
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.

You might also like