You are on page 1of 12

Analisis Konservasi Ekosistem Magrove Daerah Pesisir Desa Bagan Percut

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

Meilinda Suriani Harefa, Dina S., Mindo S., Liasna G., Hillary N., Ruth H.

Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Medan, Medan


Email: dinadebora43@gmail.com
ABSTRACT

Indonesian is a maritime country that has 81,000 km2 of coastline overgrown with mangrove plants
and has the largest mangrove in Indonesia, which is around 3.5 million ha. The occurrence of land
use change which resulted in some of the mangrove land being damaged so that mangrove land in
Indonesia was reduced. The purpose of the study was to determine the conservation of the mangrove
ecosystem in the village of Bagan Percut, Deli Serdang Regency and to determine the conservation of
the mangrove ecosystem on the coast. The research was conducted using observation and interview
techniques to obtain primary data and perform literacy for secondary data and then conduct a
qualitative descriptive analysis by providing an overview of the research results. The results showed
that the condition of mangroves was in good condition with a diversity of mangrove species and there
were good living conditions, the potential of the mangrove ecosystem was divided into several
functions, namely ecological functions as abrasion resistance and biological functions as spawning
sites, economic functions, namely improving the community's economy through potential
management. ecosystems, tourism and mangrove forests can be used as food ingredients, medicinal
ingredients with various types of mangroves that can be used and Mangrove Forest Conservation is
carried out by the community and the local government and also involves various NGOs and student
communities among students and lecturers. Where conservation is carried out by means of
rehabilitation, responsibility, and responsiveness
Keywords: Conservation, Mangrove, Coastal

Abstrak
Indonesia adalah negara maritim yang memiliki 81.000 km2 garis pantai yang ditumbuhi banyak
tanaman mangrove dan memiliki mangrove terluas di Indonesia yaitu sekitar 3.5 juta ha. Terjadinya
alih fungsi lahan yang mengakibatan sebagian lahan mangrove rusak sehingga lahan mangrove di
Indonesia berkurang. Tujuan penelitian yaitu mengetahui konservasi ekosistem mangrove di desa
Bagan Percut Kabupaten Deli Serdang dan mengetahui konservasi pada ekosistem mangrove di
pesisir pantai. Penelitian dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara untuk memperoleh data
primer dan melakukan literasi untuk data sekunder selanjutnya melakukan analisis deskriptif kualitatif
dengan memberikan gambaran tentang hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi
mangrove dalam keadaan baik dengan keragaman jenis mangrove dan terdapat dengan kondisi hidup
yang baik, potensi ekosistem mangrove terbagi dalam beberapa fungsi yakni fungsi ekologi sebagai
penahan abrasi dan fungsi biologi sebagai lokasi pemijahan, fungsi ekonomis yakni meningkatkan
perekonomian masyarakat melalui pengelolaan potensi ekosistem, pariwisata serta hutan mangrove
dapat menjadi bahan makanan, bahan obat dengan berbagai jenis mangrove yang dapat digunakan
dan Konservasi Hutan Mangrove di lakukan oleh masyarakat beserta pemerintah setempat dan juga
melibatkan berbagai LSM dan masyarakat pelajar kalangan mahasiswa dan Dosen. Dimana konservasi
dilakukan dengan cara rehabilitasi, responsibility, dan responsivitas
Kata Kunci: Konservasi, Mangrove, Pesisir
A. Pendahuluan pendidikan. Mangrove juga berperan
untuk melindungi garis pantai dari erosi
Indonesia adalah negara maritim dan gelombang laut serta dari angin
yang 2/3 dari bagian wilayahnya topan, serta berperan juga sebagai
merupakan perairan dan memiliki garis perisai alam (buffer) serta menstabilkan
pantai sekitar 81.000 Km2 yang tanah dengan menangkap dan
mengelilingi seluruh wilayah. Wilayah memerangkap endapan material dari
perairan tersebut akan membentuk darat yang terbawa air sungai dan yang
kawasan pesisir dan pantai yang kemudian terbawa ke tengah laut oleh
menyebabkan aktifitas manusia secara arus. Berdasarkan data Humas
aktif. Potensi wilayah pesisir sangat Kementerian LHK pada tahun 2017
besar baik potensi hayati dan non-hayati ekosistem mangrove di Indonesia
dimana pengembangan kawasan pesisir merupakan daerah yang paling luas di
dilakukan untuk menunjang sektor dunia dan memiliki tingkat
perekonomian dan lingkungan seperti keanekaragaman hayati tertinggi. Pada
pertambangan, perikanan, kehutanan, tahun 2015 luas yang dimiliki oleh
industri, serta pariwisata berwawasan Indonesia adalah sekitar 3.489.140,68
lingkungan atau ekowisata salah Ha yaitu setara dengan 23 % ekosistem
satunya yaitu pengembangan wilayah mangrove yang terdapat di dunia
mangrove . dimana luas total adalah 16.530.000 Ha.
t 1.671.140,75 Ha dan kondisi rusak
Hutan mangrove merupakan hutan
seluas 1.817.999,93. Dalam data
yang terdapat di daerah yang selalu
Yayasan Gajah Sumatera Utara
tergenang aliran air laut dan
menunjukkan terjadinya penyusutan
terpengaruh dengan pasang surut air
hutan mangrove di Sumatera Utara
laut. Mangrove adalah formasi
yakni Tahun 1989 sekitar 96.000 Ha,
tumbuhan daerah litoral yang khas dan
tahun 2002 menjadi 63.000 Ha, di tahun
tumbuh di pantai yang terlindung di
2009 menyusut menjadi 26.000 Ha, dan
daerah tropis dan subtropis., (Saenger,
mengalami sedikit pertumbuhan di
2015) Soerianegara (1986) juga
tahun 2014 menjadi 36.000 Ha.
menyatakan bahwa hutan mangrove
Menurut data Badan Lingkungan Hidup
ialah hutan yang terutama tumbuh pada
Sumatera Utara dalam hasil penelitianya
tanah lumpur alluvial di daerah pantai
pada Tahun 2013 menunjukkan bahwa
dan muara sungai yang dipengaruhi
90 % hutan mangrove Sumut dalam
pasang surut air laut. (Irham, 2016).
kondisi rusak sukup parah, penyebab
Mangrove memiliki banyak peranan
terjadinya alih fungsi lahan menjadi
dalam ekosistem dimana mangrove
perkebunan sawit yang mencapai
berfungsi untuk mencegah terjadinya
12.000 Ha,dan alih fungsi menjadi
abrasi di sekitar pantai, sebagai
tambak mencapai 10.000 Ha. Namun,
penyangga apabila terjadi intrusi air
adanya peningkatan aktivitas manusia
laut, tempat tinggal biota laut seperti
diimbangi dengan kebutuhan manusia
reptile, mamalia, amfibi, primata, ikan,
yang meningkat yang terdapat di
kepiting dan masih banyak biota
wilayah pesisir mengancam keberadaan
lainnya. Secara ekonomis, mangrove
mangrove sehingga hutan mangrove
berfungsi sebagai penghasil kayu,
mengalami tekanan sehingga
penyedia bibit ikan, pariwisata dan
mengancam keberadaan serta fungsinya. masyarakat pesisir sebagai papan untuk
Tetapi, jika kegiatan pembangunan pembangunan rumah, arang dan
dilakukan dengan memperhatikan buahnya juga dimanfaatkan dan diolah
kondisi dan pengelolaan hutan menjadi makanan. Batang, akar, daun
mangrove, maka mangrove tetap terjaga dan buah juga dapat digunakan
populasinya dan menjadi aset Indonesia masyarakat untuk meningkatkan
kedepannya. Adapun model pendapatannya sehingga dapat
pengelolaan sumber daya mangrove disimpulkan bahwa dengan adanya
yang tepat adalah pengelolaan dengan tanaman mangrove sangat berperan
pendekatan berbasis masyarakat. dalam pertumbuhan ekonomi
Dimana dalam pendekatan berbasis masyarakat di pesisir Desa Bagan
masyarakat, mereka melakukan upaya Percut Sei Tuan. Fungsi mangrove
pemberdayaan sumber daya alam agar tersebut akan berkelanjutan jika apabila
dapat mengenali serta menelaah dan keberadaan ekosistem mangrove
mengambil cara atau inisiatif agar dapat dipertahankan dan dimanfaatkan
memecahkan masalah secara mandiri. sumber dayanya berdasarkan prinsip
Selama ini, segala keputusan prinsip kelestarian. Hal itu berarti
pengelolaan sumberdaya alam dikontrol mangrove sangat berperan sebagai
oleh negara yang pengelolaannya selalu sumber daya renewable jika semua
didelegasikan kepada pengusaha besar proses ekologi jika semua proses
dan jarang kepada rakyat kecil. ekologi yang terjadi didalam ekosistem
Pemerintah sepertinya kurang percaya mangrove dapat berlangsung tanpa
bahwa rakyat mampu mengelola adanya gangguan (Kusmana, 2009).
sumberdaya alam yang ada di
lingkungannya. Untuk menjaga kelestarian
tanaman mangrove maka perlu
Masyarakat di daerah pesisir diketahui tentang kondisi struktur
Desa Bagan Percut Sei Tuan tanaman mangrove serta lingkungannya
Kabupaten Deli Serdang Sumatera supaya masyarakat dapat mengetahui
Utara menjadikan hutan mangrove keadaan hutan mangrove sehingga
sebagai sumber mata pencaharian. masyarakat lebih mudah untuk
Penduduk memanfaatkan segala potensi memanfaatkan potensi fauna hutan
yang terdapat pada tanaman mangrove mangove dengan tidak merusak habitat
misalnya, sebagai objek wisata dimana maupun ekosistem yang ada sehingga
penduduk yang memiliki perahu dapat hutan mangrove dapat dilestarikan
mengantar wisatawan untuk keberadaannya (Saragi, 2018). Adapun
mengelilingi daerah pantai dengan tarif tujuan dari penelitian ini adalah untuk
yang telah ditentukan. Di daerah pantai mengetahui kondisi ekosistem hutan
juga terdapat banyak rumah makan mangrove di pesisir daerah pesisir Desa
seafood yang menjadi salah satu sumber Bagan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
mata pencaharian masyarakat. Di Sedang Sumatera Utara dan
samping itu, sebagian besar masyarakat menganalisis potensi ekosistem
bermata pencaharian sebagai nelayan mangrove serta tindakan konservasi
dengan memanfaatkan ekosistem yang dilakukan oleh masyarakat di Desa
mangrove untuk mencari ikan. Bagan Percut Sei Tuan.
Mangrove juga banyak digunakan
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di mangrove oleh masyarakat di pesisir
daerah pesisir Desa Bagan Percut Sei desa Bagan Percut Sei Tuan
Tuan Kabupaten Deli Sedang Kabupaten Deli Sedang Sumatera
Sumatera Utara pada Selasa 12 Utara.
Oktober 2021. Dalam kegiatan
penelitian menggunakan populasi C.Hasil Penelitian dan
meliputi seluruh kawasan ekosistem Pembahasan Kondisi Ekosistem
hutan mangrove, dan seluruh Mangrove
masyarakat yang bertempat tinggal di Ekosistem hutan mangrove di
sekitar kawasan ekosistem hutan desa Bagan Percut Sei Tuan Kabupaten
mangrove di pesisir Desa Bagan Deli Sedang Sumatera Utara memiliki
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli kondisi lahan yang berlumpur dan
Sedang Sumatera Utara dan teknik berpasir dimana mangrove tumbuh di
pengambilan sampel menggunakan daerah pasang surut, laguna dan muara
Purvosive Sampling untuk mengetahui sungai dimana mangrove pada daerah
kondisi, potensi dan upaya konservasi ini tergenang pada saat pasang dan
ekosistem mangrove di daerah bebas dari genangan pada saat surut dan
penelitian. komunitas tumbuhannya bertoleransi
Teknik pengumpulan data terhadap garam. Menurut (PUTRI,
dilakukan untuk meperolah data 2018) Kecamatan Percut Sei Tuan
primer dan data sekunder, data primer Kabupaten Deli mempunyai luas 190,79
diperoleh dengan menggunakan teknik Km2 dan 180 ha digunakan untuk jalur
wawancara dan obervasi langsung ke hijau yang ditumbuhi tanaman bakau.
lapangan untuk menentukan situasi Adapun jenis mangrove yang terdapat
dan permasalahan penelitian, dan data di Desa Bagan Percut terdapat 3 jenis
sekunder diperoleh dengan cara studi mangrove yaitu B. sexangula, R.
literatur yang berkaitan dengan kajian mucronata, dan N. fruticans. Sedangkan
penelitian melalui literasi buku teks, pada stasiun 2 terdapat 5 jenis
jurnal, skripsi dan internet. Teknik mangrove yaitu R. mucrona ta, N.
Analisis data menggunakan analisis fruticans, R. apiculata, B. gymnorrhiza,
deskriftif kualitatif menggunakan data dan S. alba.
kondisi, potensi, dan upaya konservasi
ekosistem mangrove yang diperoleh Kondisi hutan mangrove di desa
dari hasil observasi di daerah pesisir Bagan Percut dengan jenis Nypa
penelitian. Analisis data pada fruticans 2.000 Ind/ha baik dengan
penelitian ini didasarkan pada dua status sedang sesuai dengan Keputusan
macam data, yaitu data primer yang Menteri Lingkungan Hidup. Untuk
diperoleh dari observasi dan data Desa Tanjung Rejo dengan jenis
sekunder yang diperoleh dari lembaga Bruguiera gymnorrhiza sebanyak 650
dan instansi-instansi terkait. Data hasil Ind/ha dan Bruguiera stylosa sebanyak
penelitian kemudian di interpretasikan 350 Ind/ha dengan kondisi rusak dengan
dan dianalisis secara deskriftif. status jarang. Kondisi hutan mangrove
Analisis deskriptif pada penelitian ini saat ini cukup mengkhawatirkan, hal ini
digunakan untuk memberikan disebabkan karena pemanfaatan hutan
gambaran kondisi, potensi, dan upaya mangrove yang berlebihan tanpa
pelestarian atau konservasi ekosistem mempertimbangkan daya dukung
lingkungan dan kelestarian sumberdaya mangrove .

Gambar 1. Desa Bagan Percut Sei Tuan


Beberapa dekade terakhir, produksi rumah makannya langsung
ekosistem hutan mangrove di daerah dibuang ke pesisir sehingga
pesisir ini dijadikan sasaran manusia menimbukan pencemaran. Kerusakan
untuk dijadikan berbagai macam pada habitat mangrove disebabkan
aktivitas, baik secara langsung maupun karena adanya kegiatan eksploitasi
tidak langsung. Eksploitasi masyarakat yang memanfaatkan sumberdaya
yang berlebihan terhadap hutan mangrove secara berlebihan tanpa
mangrove yaitu untuk keperluan kayu memikirkan dampaknya. Berdasarkan
bakar, kertas, arang maupun yang Undang-undang Nomor 40 tahun 1990
diperuntukkan sebagai lahan pertanian, tentang kehutanan bahwa sumberdaya
pertambakan, penambangan dan alam merupakan segala sesuatu yang
pemukiman. Wisatawan yang datang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
untuk berwisata ke daerah tersebut dan kesejahteraan manusia, namun
juga tidak menjaga kelestarian dengan dalam pemanfaatannya harus
membuang sampah sembarangan dilakukan dengan bijaksana dan
sehingga merusak ekosistem memikirkan dampak jangka panjang
mangrove. Selain itu masyarakat di agar sumberdaya alam tersebut dapat
daerah pesisir bagan batu juga digunakan pada waktu yang akan
membuat rumah makan di sekitar datang.
mangrove, dimana sampah dari hasil
Gambar 2. Mangrove di daerah Pesisir Bagan Batu Percut Sei Tuan

Gambar 3. Pembangunan Rumah Makan di Sekitar Mangrove


Upaya pengelolaan mangrove yang sesuai untuk diterapkan pada
oleh masyarakat di pesisir pantai lokasi mangrove lainnya melalui
Bagan batu Percut Sei Tuan upaya pengelolaan mangrove partisipatif dan
pemulihan mangrove akan menjadi integrative (Onrizal, 2016).
sumber pendapatan bagi masyarakat Pengelolaan ekosistem mangrove
nelayan sehingga menjadi salah satu dilakukan oleh masyarakat nelayan
faktor untuk menjamin kelestarian Baga Percut Sei Tuan adalah
sumberdaya mangrove di masa pengeolaan d berbasis koperasi untuk
mendatang di kawasan tersebut. Oleh mempermudah proses pengelolaan.
karena itu, upaya pelestarian dengan Kondisi ekosistem hutan mangrove
bantuan kelompok masyarakat ini tersebut saat ini dalam keadaan baik
penting untuk dipelajari, kemudian dengan keanekaragaman jenis
akan diadopsi dengan transformasi mangrove dan proses pengelolaan
yang baik oleh masyarakat. Populasi kan ekowisata dan fungsi edukasi,
mangrove pada ekosistem tersebut selain itu mangrove juga membantu
perlu dipertahankan terutama populasi manusia dalam mendapatkan iklim dan
yang hidup pada lahan pasir agar cuaca yang paling nyaman untuk
tidak mengalami kerusakan kembali. mencegah bencana alam serta
Hutan mangrove sangat rentan dimanfaatkan untuk berbagai
terhadap kerusakan jika lingkungan kebutuhan hidup penduduk, misalnya
tidak seimbang. Bahkan rusaknya untuk kayu bakar, bahan bangunan,
mangrove bukan saja di akibatkan arang, hingga untuk obat-obatan.
oleh proses alami, tetapi juga akibat Potensi fisik dengan fungsi ekologi
adanya aktivitas manusia. Hal ini yakni menetralisir dampak abrasi
menyebabkan ekosistem hutan terutama pada lahan pantai berpasir
mangrove mengalami degradasi, dan yang sangat rentang dengan bahaya
secara langsung kehilangan fungsinya abrasi laut. Dan fungsi biologis sebagai
sebagai tempat mencari makan bagi tempat pemijahan dan tempat hidup
bermacam ikan dan udang yang biota laut untuk dapat bertahan dari
bernilai tinggi, dan tempat predator sebelum lepas ke laut bebas.
perlindungan bagi makhluk hidup lain Selian itu terdapat juga fungsi bioligis
di perairan pantai sekitarnya. Hutan sebagai kawasan budidaya tanaman
mangrove memiliki banyak peranan mangrove melalui penanaman
yang cukup penting bagi ekosistem mangrove secara rutin oleh pengunjung
sekitarnya, seperti pelindung, yang datang sehingga komunitas tetap
stabilisator garis pantai, tempat utama terjaga.
perputaran nitrogen dan sulfur,
pengumpul lumpur, pembentuk lahan, Potensi Ekonomi Hutan Mangrove
tempat habitat alami satwa liar, daerah Pengembangan kawasan
asuhan biota akuatik tertentu. mangrove sangat diperlukan dalam
peningkatan pendapatan ekonomi
Potensi Ekosistem Hutan Mangrove maupun kondisi sosial masyarakat
Potensi Fisik (Fungsi Biologis sekitar, namun diperlukan
dan Ekologi) pertimbangan, penilaian, dan analisis
Hutan mangrove memiliki lingkungan yang baik bagi masyarakat
banyak potensi diantaranya bisa tanpa harus memberikan dampak
dijadikan kawasan wisata tetapi para buruk bagi lingkungan dalam hal ini
wisatawan yang berkunjung kurang merusak ekosistem yang telah ada
memahami potensi yang dimiliki di dalam hutan mangrove. Karenanya
mangrove sebagai pelindung abrasi keseimbangan lingkungan dan ekologi
dari terjangan gelombang air laut yang ada perlu menjadi perhatian
(Desrita, 2018). Ekosistem hutan dalam perencanaan pembangunan
mangrove memiliki berbagai manfaat kawasan hutan mangrove
bagi masyarakat maupun lingkungan, (Suryaningsih, 2018). Mangrove dapat
potensi yang dimaksud adalah potensi diolah menjadi banyak inovasi makanan
fisik mencakup fungsi ekologi dan yang bernilai jual tinggi misalnya
fungsi biologi, potensi ekonomi dan dodol.
potensi pariwisata yang mengembang
Lubis dalam (Harefa, 2020) akan melakukan proses penanaman
menyebutkan bahwa Jenis Mangrove bibit mangrove pada lahan yang telah
Jeruju dapat menggunakan daun jeruju di sediakan. Sehingga potensi yang
sebagai kerupuk dan sebagai teh obat diperoleh selian edukasi tentang
untuk mengobati diabetes dan sesak mangrove juga melakukan proses
nafas. Jenis mangrove Api-api konservasi hutan mangrove.
menggunakan buah untuk dijadikan dodol Penggunaan kawasan konservasi
dan makanan ringan. Mangrove jenih sebagai wahana rekreasi
Nipah menggunakan daun untuk atap memperlihatkan konsep intregitas
rumah dan buah Nipah diolah menjadi antara pariwisata yang mendukung
kolang-kaling. upaya pelestarian lingkungan dengan
partisipasi masyarakat. Wisata
Potensi Pariwisata mangrove Bagan Percut ini merupakan
kawasan hutan yang memiliki tipe
Kawasan hutan mangrove pesisir
vegetasi hutan mangrove yang
pantai Bagan Percut Sei Tuan dapat
didominasi oleh banyak jenis pohon
ditempuh hanya dengan 10-15 menit dari
juga sebagai kawasan pelestarian alam
lokasi pasar Bagan Percut Sei Tuan
untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau
dengan menggunakan perahu.
satwa yang alami atau bukan alami,
Diperjalanan menuju tempat wisata kita
yang dapat dimanfaatkan bagi banyak
akan melewati banyak mangrove dengan
kepentingan misalnya penelitian, ilmu
banyak biota seperti monyet, bangau, ikan
pengetahuan, pendidikan,menunjang
dan banyak jenis burung lainnya. Wisata
budidaya, budaya, pariwisata, dan
yang sangat relatif murah dengan fasilitas
rekreasi.
yang cukup memadai sehingga sering
dikunjungi oleh masyarakat pada saat hari Konservasi Ekosistem Mangrove
libur. Selain untuk tempat bersantai Adapun konservasi pada hutan
wisata ini juga dapat dijadikan wisata mangrove di daerah pesisir bagan
edukasi bagi masyarakat untuk lebih Percut ini berupa Rehabilitasi, dimana
mencintai lingkungan alam dengan penanaman kembali mangrove yang
melestarikannya. Hal itu dapat dilakukan telah rusak, dimana proses rehabilitasi
dengan menanam mangrove bersama. ini melibatkan banyak pihak
Selain itu terdapat banyak rumah makan diantaranya pemerintah, masyarakat,
terapung dengan makanan khas yaitu pelajar dan mahasiswa. Kerusakan
seafood dan ikan segar. akibat adanya alih fungsi lahan
mangrove terjadi dalam beberapa tahun
Proses pengelolaan hutan
belakangan ini, dan menimbulkan
mangrove sebagai kawasan ekowisata
dampak yang besar terhadap
dapat dibantu dalam proses konservasi
perekonomian masyarakat diantaranya
karena pada umumnya masyakat
banyaknya biota laut yang mati akibat
pelajar yang datang berkunjung baik
sampah yang terdapat pada pesisir
dari kalangan pendidikan menengah
pantai. Dalam upaya konservasi
maupun pendidikan tinggi atau
dibutuhkan peran serta masyarakat
mahasiswa akan diberi kesempatan
untuk menjaga kebersihan wilayah
untuk melakukan penjelasan terkait
pesisir. Proses konservasi yang saat ini
hutan mangrove di kawasan tersebut
bisa dikerjakan pemerintah yaitu
dan juga para pengunjung nantinya
berorientasi pada penanaman dan pemeliharaan tanaman. Keterlibatan
perawatan tanaman mangrove serta masyarakat ini penting karena
memberikan edukasi melalui seminar masyarakatlah yang sehari- hari berada
berupa ajakan untuk menjaga dan berinteraksi dengan tanaman dan
kelestarian hutan mangrove. Mangrove lokasi penanaman. Kelompok target
merupakan salah satu bagian ekosistem masyarakat harus terlibat dalam
dari keseluruhan ekosistem pesisir yang kegiatan penanaman atau pengelolaan
tidak pernah berdiri sendiri, dan pada tanaman mangrove. Target yang
hakekatnya keberadaan seluruh alam prioritas dalam penanganan ini adalah
ini, sering terlupakan bahwa manusia tokoh masyarakat, masyarakat
merupakan salah satu bagian dari petambak, dan masyarakat nelayan.
kehadiran suatu bentukan alam, yang Persepsi masyarakat terhadap
memiliki banyak pengaruh. Ketika mangrove dapat membantu
banyak permasalahan lingkungan menjalankan segala rencana penanaman
muncul dalam beberapa dekade terakhir dan perawatan yang akan dilaksanakan.
ini, manusia lupa bahwa sumber Jika persepsi masyarakat terhadap
permasalahan yang primer adalah mangrove negatif atau tidak
manusia. Sehingga penanganan mendukung terhadap rencana kegiatan
kerusakan lingkungan yang bertumpu maka proses pengelolaan mangrove
pada akar permasalahan tidak akan susah tercapai. Untuk itu, upaya
terlaksana dan masyarakat berupaya yang pertama kali dilakukan adalah
mengatasi dampak sampingan saja. membangun kesadaran masyarakat
Demikian halnya juga dengan upaya- akan pentingnya pengelolaan
upaya pelestarian hutan mangrove. mangrove.
Tanpa menjadikan manusia sebagai
fokus utama yakni sebagai pelaku aktif D. Kesimpulan Dan Saran
dalam kerusakan lingkungan, maka Dari hasil penelitian
segala untuk mengembalikan jajaran disimpulkan bahwa potensi kawasan
hijau mangrove dipesisir pantai akan hutan mangrove yang dapat
sia-sia jika masyarakat setempat tidak dikembangkan masyarakat mengacu
ambil alih dalam proses pelestarian pada beberapa potensi yang berperan
hutan mangrove. Masyarakat yang dalam mendukung lingkungan dan
bertempat tinggal di wilayah pesisir masyarakat yakni potensi fisik
merupakan komunitas yang penting menyangkut aspek biologi dan
yang telah menjadi bagian dari dalam ekologi yakni penanaman mangrove
menjaga ekosistem mangrove. Dalam untuk mencegah abrasi, sebagai
proses rehabilitasi mangrove tempat hidup biota dan tempat
masyarakat merupakan pelaku dan berlindung biota laut Potensi ekonomi
penerima keuntungan langsung dari untuk membantu meningkatkan
penanaman mangrove dan sebagai perekonomian masyarakat melalui
aktor penting dari kegiatan. Agar pengelolaan hasil mangrove menjadi
penanaman dan rehabilitasi mangrove usaha makanan seperti keripik dan
berjalan dengan baik dan berhasil, manisan dari buah mangrove, obat
masyarakat setempat haruslah terlibat obatan dan kerupuk dari mangrove.
aktif dalam pengelolaannya, mulai dari Serta potensi wisata yang
perencanaan kegiatan sampai pada mengembangakan ekowisata berbasis
edukasi sehingga setiap pengunjung Harefa, M. (2020). Analisis Konservasi
dapat terlibat dalam proses Ekosistem Hutan Mangrove
penanaman mangrove dan Daerah Pesisir Kampung Nipah
memperoleh penejelasan terkait
Kecamatan Perbaungan.
mangrove.
Konservasi Hutan Mangrove di Georaflesia, 112-123.
lakukan oleh masyarakat dan
Irham, d. (2016). KONSERVASI
pemerintah setempat serta melibatkan
berbagai LSM dan masyarakat pelajar HUTAN MANGROVE DI
kalangan mahasiswa dan Dosen. PESISIR PANTAI KOTA
Dimana konservasi dilakukan dengan TERNATE TERINTEGRASI
cara rehabilitasi, responsibility, dan DENGAN KURIKULUM
responsivitas. SEKOLAH. JURNAL
BIOEDUKASI, 488-496.
Saran
Adapun saran yang ingin Kusmana, C. (2009). PENGELOLAAN
disampaikan untuk mendukung SISTEM MANGROVE SECARA
lingkungan sangat penting demi
TERPADU. Departemen
kelangsungan hidup sumber daya
mangrove dimana peran serta Silvikultur, Fakultas Kehutanan
pemerintah dan masyarakat sangat IPB, Bogor, 1-21.
dibutuhkan. Pemerintah bekerjasama
dengan masyarakat dan juga kalangan PUTRI, D. A. (2018). KONDISI DAN
mahasiswa untuk meningkatkan UPAYA PELESTARIAN HUTAN
inovasi hasil p e n g e l o l a a n hutan MANGROVE YANG BERBASIS
mangrove. Hasil pengelolaan tanaman PENDEKATAN MASYARAKAT
mangrove ini berguna untuk DI KECAMATAN PERCUT SEI
meningkatkan pendapatan masyarakat
TUAN KABUPATEN DELI
dan berguna untuk generasi berikutnya.
Pengelolaan ekosistem mangrove yang SERDANG SUMATERA UTARA.
lestari masyarakat lokal harus Medan: Universitas Sumatera
dilibatkan dan diberdayakan secara Utara.
aktif mulai dari tahap perencanaan
sampai tahap monitoring/evaluasi. Saenger, H. d. (2015). Struktur vegetasi
mangrove di Kepulauan Sangihe
DAFTAR PUSTAKA dan Talaud Sulawesi Utara.
JAKARTA.
Bibliography
Desrita, S. M. (2018). Ekosistem Saragi, S. M. (2018). Ekosistem
mangrove sebagai habitat kepiting mangrove sebagai habitat kepiting
bakau (Scylla Serrata). Jurnal bakau (Scylla Serrata) di. Jurnal
Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan
Perikanan, 84-90. Perikanan, 84-90.

Suryaningsih, Y. (2018). Potensi


Ekonomi Ekosistem MangroveDi
Kabupaten Situbondo. Jurnal Ilmiah
Agribios, 55-68.Use the "Insert Citation"
button to add citations to this document.

You might also like