You are on page 1of 10

Check And Balance Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia

Karina Romaliani
Muhammad Arsad Nasution
Adi Syahputra Sirait
nasutionkarina996@gmail.com
Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum

ABSTRACT

As for the academic problem, it is wainting to know how checks and balances are in the
Indonesian government system, whether checks and balances have been realized in the
Indonesian government system. The purpose of this study is to determine the check and
balance in the Indonesian government system in terms of Montesquei and the 1945
Constitution. The type of research used in this research is the type of normative research
which collects data or scientific papers that are in accordance with the object of research
pr collection of data in the form of literature (Library Research) or a study carried out to
solve a problem which is basically based on critical and in depth study. Againts relevant
library materials. The results of this study indicate that checks and balances in the
Indonesian government are very important to avoid the concentration of power that can
lead to arbitrariness, so it is necessary to share state power such as the Montesquei theory
of trias politica and the 1945 Contitution also divides into three institutions of power but
the 1945 Constitution explains that the Executive power is too large so that it can benefit
anyone who holds the position of President. Check and balance in the Indonesian
government system shows that it has not been fully implemented or materialized as seen
from several cases raised in this thesis, namely the case of the KPK Bill, Perppu Number 1
of 2020 and the Omnibus Law Case Creation, there are still many discrepancies in
stipulating the Bill, Perppu and the Law. So that in passing laws or stipulating the
coordination between Executive, Legislative and Judiciary powers has not been well
coordinated so that each bill or Perppu is not well systemized.

Kata Kunci: Pengawasan, Pengendalian, UUD.


A. Pendahuluan lain sesuai dengan prinsip check
and balance.1
Check and balance adalah
pengawasan dan keseimbangan Kewenangan KPK seolah
dimana dalam prinsip dipangkas sedemikian rupa,
pemerintahan cabang kekuasaan dilihat dari aspek penuntutan
pemerintahan terpisah, untuk KPK sebagai lembaga
mencegah tindakan oleh cabang independen tapi kewenangan
kekuasaan lain yang melanggar KPK harus koordinasi dengan
peraturan perundang-undangan kejaksaan agung, apa bisa
dan konstitusi maka sangat disebut KPK sebagai lembaga
diperlukan check and balance independen dalam menjalankan
dalam pemerintahan Indonesia. tugasnya, sulit sekali KPK
Indonesia pada masa Orde Baru dikatakan sebagai lembaga
tidak mengetahui checks and independen jika melakukan
balances dalam lembaga negara tuntutan harus koordinasi
karena realitas kekuasaan dengan Kejaksaan Agung.
terpusat pada Presiden. Teori Sebagaimana Fiman
Trias Politica sudah tidak relevan Allah surat al-Baqarah ayat 286 :
karena tidak mungkin lagi “Allah tidak membebani
mempertahankan ketiga seseorang melainkan sesuai
organisasi tersebut hanya dengan kesanggupannya…”.
berurusan secara eksklusif Jika seseorang mendapatkan
dengan salah satu dari ketiga kesukaran dalam melaksanakan
fungsi kekuasaan tersebut. Hal suatu ajaran Islam maka disisi
ini dapat dilihat bahwa yang lain memiliki kemudahan.
hubungan antar cabang Kemudahan ini disebut dengan
kekuasaan (Legislatif, Eksekutif istilah ruskhshah.2
dan Yudikatif) itu tidak mungkin
saling bersentuhan, dan bahkan
1Khelda Ayunita, Hukum Tata Negara
ketiganya bersifat sederajat dan Indonesia, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016),
hlm. 101.
saling mengendalikan satu sama 2Syapar Alim Siregar, Keringanan Dalam

Hukum Islam, Jurnal El-Qanuniy: Jurnal Ilmu-


ilmu Kesyariahan Dan Pranata Sosial, Vol. 5, No.
2 (2019), hlm. 284.
Kasus yang kedua yaitu Omnibus Law akan ada dua hal
Peraturan Pemerintah Pengganti yang diutamakan yaitu
Undang-Undang Nomor 1 Tahun menyangkut ketenagakerjaan
2020 tentang Kebijakan dan prospek UMKM di
Keuangan Negara dan Stabilitas Indonesia.3 Melalui kapasitas
Sistem Keuangan dalam keilmuan dan pengetahuan yang
menghadapi ancaman yang mereka miliki, para fukaha
membahayakan perekonomian mencoba menggali, mencari,
nasional dan stabilitas sistem menafsirkan sampai membuat
keuangan (Perppu 1/2020). Ada kesimpulan hukum terhadap
beberapa hal yang perlu segala permasalahan hukum
diperhatikan dalam Perppu ini sesuai dengan pengetahuan dan
bahwa kewenangan yang sangat kondisi serta zaman dimana
besar terhadap Menteri mereka hidup. Sementara kultur
Keuangan yang disebut KSSK masyarakan, kehidupan sosial,
(Komite Stabilitas Sistem dan hukum islam tergantung
Keuangan), kewenangan yang sangat ditentukan oleh pribadi
sangat besar tanpa ada kontrol fukaha, lingkungan sosial dan
tanpa ada pertanggungjawaban politik.4
sanksi dengan mengelola
Berdasarkan permasalahan
anggaran yang sangat besar yaitu
diatas terlihat adanya
Rp. 405 triliun.
permasalahan, apakah
Kasus ketiga yaitu Omnibus koordinasi antara kekuasaan
Law Cipta Kerja, konsep Eksekutif dan Legislatif
Omnibus Law awalnya banyak terkordinasi dengan baik untuk
tidak di mengerti masyarakat. terwujudnya Check And Balance
Adanya omnibus Law di dalam Sistem Pemerintahan
Indonesia atas inisiasi dari Indonesia dan dalam setiap RUU
presiden RI pada pidato
3Covesia.com, Kontroversi omnibus Law
pelantikannya, 20 Oktober 2019. Cipta Kerja-Coveisa.
4Ikhwanuddin Harahap, Memahami
Dalam pernyataan itu beliau Urgensi Perbedaan Mazhab Dalam Konstruksi
menegaskan bahwa dalam Hukum Islam di Era Millenial, Jurnal Al-Maqasid:
Jurnal Ilmu Kesyariahan Dan Keperdataan, Vol.
5, No. 1 (2019), hlm. 2.
sehingga tersistem dengan baik. C. Pembahasan Dan Hasil
Berdasarkan permasalahan Penelitian
diatas, maka peneliti mengangkat
Montesquieu mengatakan,
judul: “Check And Balance Dalam
kekuasaan itu harus terpisah
Sistem Pemerintahan Indonesia.”
satu sama lain, baik mengenai
B. Metode tugas (fungsi) maupun mengenai
Penelitian yang telah alat perlengkapan (lembaga)
dilakukan dalam menyusun yang menyelenggarakannya.
jurnal ini adalah penelitian konsepsi ini lebih dikenal dengan
pustaka (Library Research) ini ajaran Trias Politica. Separation
adalah analisis isi (content of power dari trias politica
analysis) yaitu penelitian yang sebelumnya sulit terlaksana
bersifat pembahasan mendalam karena satu sama lain lembaga
terhadap isi suatu informasi negara tidak mungkin tidak
tertulis atau tercetak dalam saling bersentuhan, sehingga
media massa. Sumber data menyebabkan teori pembagian
penelitian berupa data Primer kekuasaan (distribution of power)
dan data Sekunder. Data Primer lebih berkembang, digunakan di
di peroleh melalui Montesquei, berbagai Negara, dan berujung
UUD 1945, UU KPK dan Perppu dengan lahirnya teori checks and
No. 1 Tahun 2020, UU Omnibus balances. Pembagian atau
Law Cipta Kerja dan data pemisahan kekuasaan sering di
Sekunder diperoleh dari media kenal dengan istilah “Trias
perantara ataupun dari buku- Politica”.
buku/literatur yang relevan yang
Montesquieu mengemukakan
berhubungan dengan
teori pemisahan kekuasaan
pembahasan yang dimaksud.
negara dalam tiga bidang, yaitu:
Pendekatan yang digunakan
pertama, kekuasaan Legislatif
adalah pendekatan Kualitatif.
adalah kekuasaan yang
membentuk Undang-undang,
kedua, kekuasaan Eksekutif
adalah kekuasaan yang
melaksanakan Undang-undang (distribution of power) dan
dan ketiga, kekuasaan Yudikatif pemisahan kekuasaan
adalah yang menjalankan (separation of power). Di
kekuasaan kehakiman.5 Oleh indonesia sewaktu orde baru
sebab itu, kita berkuasa sesuai dengan
diperintahkan agar mencari jalan demokrasi Pancasila dan
dan usaha. Tidaklah cukup Undang-undang Dasar 1945,
menyerahkan nasib kekuasaan tersebut hanya
saja karena tidak ada sesuatu didistribusikan (distribution of
yang tidak power), sehingga dengan
ada sebab.6 Konsep Trias Politica demikian masing-masing
Montesquei di terapakan dalam pemegang kekuasaan tidak
Sistem Pemerintahan Republik terpisah secara drastis, tetapi
Indonesia, namun penerapan saling konsultasi. Misalnya
konsep Trias Politica tersebut peraturan perundang-undangan
tidak secara absolut. Karena mulai dari tingkat pusat sampai
Montesquei menyatakan bahwa daerah, diajukan oleh pihak
pembagian kekuasaan Eksekutif untuk dibahas oleh
berdasarkan fungsi negara pihak Legislatif.7 Muhammad
secara Legislatif, Eksekutif dan Abu Zahrah menjelaskan bahwa
Yudikatif. ada 3 aspek yang menjadi
sasaran penetapan
Check and Balance Dalam
hukum. Pertama, pendidikan
Sistem Pemerintahan Indonesia
bagi setiap individu untuk dapat
Menurut UUD 1945, sistem
menjadi sumber kebaikan bagi
kekuasaan negara kerap
komunitasnya. Kedua,
dimaknai dan dilaksanakan
menegakkan keadilan diantara
dalam dua model yaitu
sesama anggota dari masyarakat
pembagian kekuasaan
muslim dan dengan yang lainnya.
5Marwan Effendy, Kejaksaan RI Posisi Ketiga, untuk mewujudkan
Dan Fungsinya Dari Perspektif Hukum, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 42. kemaslahatan. Hal inilah yang
6Sawaluddin Siregar, Wasilah Ibadah

Agung yang Banyak Terselewengkan, Jurnal


Yurisprudentia: Jurnal Hukum Ekonomi, Vol. 3, 7Inu Kencana Syafiie, Ilmu Politik,
No. 1 (2017), hlm. 128. (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 64.
merupakan sesuatu yang nyata kehakiman menurut
dan pasti dalam setiap ketentuan Pasal 24 C ayat (1) Undang-
hukum.8 Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 memiliki
UUD 1945 memang secara
kewenangan mengadili pada
tegas tidak menyebutkan
tingkat pertama dan terakhir
mengenai trias politica tapi
yang putusannya bersifat final
secara implisit bisa ditelaah
untuk menguji Undang-Undang
bahwa Indonesia menghendaki
terhadap Undang-Undang Dasar,
pembagian kekuasaan. Hal ini
memutus sengketa
jelas dari pembagian bab dalam
kewenangan lembaga negara
Undang-Undang Dasar 1945.
yang kewenangannya diberikan
Misalnya Bab II tentang Majelis
oleh Undang-Undang Dasar,
Permusyawaratan Rakyat, Bab III
memutus pembubaran partai
tentang Kekuasaan
politik, dan memutus
Pemerintahan Negara, Bab VII
perselisihan tentang hasil
tentang Dewan Perwakilan
pemilihan umum.9
Rakyat dan Bab IX tentang
Kekuasaan Kehakiman. Sebagaimana telah
Kekuasaan Legislatif dijalankan diamanahkan oleh Konstitusi
oleh Presiden bersama-sama Indonesia yakni Undang-Undang
dengan DPR. Kekuasaan Dasar Negara Republik Indonesia
Eksekutif dijalankan oleh 1945 bahwa dalam hal
Presiden dibantu oleh menteri- menjalankan fungsi kenegaraan
menteri, sedangkan kekuasaan dengan menggunakan ajaran
Yudikatif dijalankan oleh pembagian kekuasaan
Mahkamah Agung dan lain-lain (machtsverdeling atau
badan kehakiman. distribution of power), yang
menekankan pentingnya
Mahkamah Konstitusi sebagai
pembagian fungsi bukan
salah satu pelaksana kekuasaan

9Hasir Budiman Ritonga, Implikasi


8Fatahuddin Aziz Siregar, Langkah- Putusan Mahkamah Konstitusi Terhadap
langkah Mengetahui Maqasid Asy-Syari'ah, Jurnal Pembubaran Partai Politik di Indonesia, Jurnal
Al-Maqasid: Jurnal Ilmu Kesyariahan Dan El-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan
Keperdataan, Vol. 4, No. 1 (2018), hlm. 2. Pranata Sosial, Vol. 4, No. 2 (2018), hlm. 232.
pembagian lembaga, dan ajaran dalam membuktikan praktik
checks and balances yang suap dan korupsi lainnya.
menekankan pentingnya 3) Tidak ada mekanisme
hubungan saling mengawasi dan peralihan yang jelas bagi
mengendalikan antar berbagai pegawai KPK untuk
lembaga negara, esensi bahwa menjadi ASN, Pegawai
kekuasaan negara itu harus KPK rentan di kontrol
dibagi atau dipisah masih tetap dan tidak independen
relevan. dalam menjalankan
tugasnya sebagai
Beberapa permasalahan yang
Aparatur Sipil Negara
terjadi dalam pemerintahan
(ASN).
Indonesia diantara kasus-
b. Peraturan Pemerintah
kasusnya termasuk:
Pengganti Undang-Undang
a. Penetapan RUU KPK Nomor 1 Tahun 2020,
Beberapa diantara Perppu inilah yang sangat
pelemahan RUU KPK diantaranya menarik karena dalam
adalah: Pasal 27 Perppu No. 1
1) Independensi KPK terancam, Tahun 2020 dalam Ayat 2
KPK sebagai lembaga diatas sudah jelas
pemberantas korupsi tidak disebutkan bahwa
lagi di sebut sebagai lembaga anggota KSSK dan Pejabat
independen yang bebas dari pegawai Kementrian
pengaruh kekuasaan Keuangan Bank Indonesia
manapun. tidak dapat di gugat
2) Operasi Tangkap Tangan secara Perdata maupun
Nyaris Hilang, Poin penting Perdata padahal
yang di jabarkan di bagian menggugat Perdata itu
kedua tergolong penting. adalah hak setiap orang.
Sebab, upaya pelemahannya c. Kasus Omnibus Law Cipta
bisa menghilangkan senjata Kerja, Poin-poin yang
jitu bagi komisi antirasuah diperdebatkan berasal
dari berbagai klaster di
dalam Omnibus Law Cipta yang benar dan
Lapangan Kerja. Adapun kuat, yang bakal
sejumlah poin tersebut di mengarahkan menuju
antaranya adalah terkait kesadaran, pertumbuhan,
upah per jam, kemudahan dan kemandirian
tenaga kerja asing (TKA) dalam mengambil
masuk Indonesia, keputusan.10
pemutusan hubungan
kerja dan pesangon,
hingga risiko krisis
ekologi.
Anggota Badan Legislasi
DPR RI dari Fraksi
Demokrat, Hinca Panjaitan
menilai belum saatnya
Omnibus Cipta Kerja
disahkan. Karena masih
banyak yang perlu
dibahas lebih mendalam
agar produk Undang-
Undang yang dihasilkan
tidak berat sebelah.
Imamah dalam mazhab
pemikiran Syi’ah, menurut
Ali Syari’ati, adalah
kepemimpinan progresif
dan revolusioner yang
bertentangan dengan
rezim-rezim politik
lainnya guna
membimbing manusia
10Agustina Damanik, Pemikiran Ali
serta membangun
Syari'ati Tentang Imamah, Jurnal
masyarakat di atas fondasi Yurisprudentia: Jurnal Hukum Ekonomi, Vol. 2,
No. 2 (2016), hlm. 7.
D. Kesimpulan menekankan pentingnya
pembagian fungsi bukan
Peneliti telah menulis skripsi
pembagian lembaga dan
dengan judul “Check And Balance
ajaran check and balance
Dalam Sistem Pemerintahan
yang menekankan
Indonesia” dapat mengambil
pentingnya hubungan saling
kesimpulan sebagai berikut:
mengawasi dan
1. Konsep trias politica ini mengendalikan antar
menawarkan suatu konsep berbagai lembaga negara.
mengenai kehidupan
bernegara dengan
melakukan pemisahan
kekuasaan yang diharapkan
akan saling lepas dalam
kedudukan yang sederajat,
sehingga dapat saling
mengendalikan dan saling
mengimbangi satu sama lain
(Check and Balance).
2. Indonesia sewaktu orde baru
berkuasa sesuai dengan
demokrasi Pancasila dan
UUD 1945, kekuasaan
tersebut hanya di
distribukan sehingga dengan
demikian masing-masing
pemegang kekuasaan tidak
terpisah secara drastis tetapi
saling konsultasi. UUD 1945
dalam hal menjalankan
fungsi kenegaraan dengan
menggunakan ajaran
pembagian kekuasaan yang
REFERENSI Hukum Islam di Era
Millenial. Jurnal Al-
a. Sumber Buku Maqasid: Jurnal Ilmu
Kesyariahan dan
Ayunita, Khelda. Hukum Tata Keperdataan 5, no. 1
Negara Indonesia, (2019): 2.
Ritonga, Hasir Budiman.
Jakarta: Mitra Wacana Implikasi Putusan
Media, 2016. Mahkamah Konstitusi
Terhadap Pembubaran
Covesia. com, Kontroversi Partai Politik di
omnibus Law Cipta Indonesia. Jurnal El-
Qanuniy: Jurnal Ilmu-
Kerja-Coveisa. Ilmu Kesyariahan dan
Effendy, Marwan Effendy. Pranata Sosial 4, no. 2
(2018): 232.
Kejaksaan RI Posisi Dan Siregar, Syapar Alim. Keringanan
Fungsinya Dari Dalam Hukum Islam.
Jurnal El-Qanuniy:
Perspektif Hukum, Jurnal Ilmu-Ilmu
Jakarta: Gramedia Kesyariahan dan
Pranata Sosial 5, no. 2
Pustaka Utama, 2005. (2019): 284.
Syafiie, Inu Kencana. Ilmu Politik, Siregar, Sawaluddin. Wasilah
Ibadah Agung yang
Jakarta: Rineka Cipta, Banyak
2000. Terselewengkan. Jurnal
Yurisprudentia: Jurnal
b. Sumber Jurnal Hukum Ekonomi 3, no.
Damanik, Agustina. Pemikiran Ali 1 (2017): 128.
Syari'ati Tentang Siregar, Fatahuddin Aziz.
Imama. Jurnal Langkah-langkah
Yurisprudentia: Jurnal Mengetahui Maqasid
Hukum Ekonomi 2, no. Asy-Syari'ah. Jurnal Al-
2 (2016): 7. Maqasid: Jurnal Ilmu
Harahap, Ikhwanuddin. Kesyariahan dan
Memahami Urgensi Keperdataan 4, no. 1
Perbedaan Mazhab (2018): 2.
Dalam Konstruksi

You might also like