Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1 S1-5B
Ayu Suci ramadani 1901043
Destia Rahmadani 1901047
Garnis Viola Afrilizetira 1901051
Nurul Huda 1901062
Putri Muhmida Halim 1901065
Ratih Sri Rezeki 1901068
Zikra Suhada 1901079
Dosen Pengampu :
Dr. apt. Meiriza Djohari, M. Kes
JP is a 33-year-old woman who presents with complaints of fatigue requiring daytime naps,
weight gain, cold intolerance, and muscle weakness for the last few months. These complaints
are new since she used to always feel “hot,” noted difficulty sleeping, and could eat anything that
she wanted without gaining weight. She also would like to become pregnant in the near future.
Because of poor medication adherence to methimazole and propranolol, she received radioactive
iodine (RAI) therapy, developed hypothyroidism, and was started on levothyroxine 100 mcg
daily. Other medications include calcium carbonate three times daily to “protect her bones” and
omeprazole for “heartburn.” On physical examination, her blood pressure is 130/89 mm Hg with
a pulse of 50 bpm. Her weight is 136 lb (61.8 kg), an increase of 10 lb (4.5 kg) in the last year.
Her thyroid gland is not palpable and her reflexes are delayed. Laboratory findings include a
thyroid-stimulating hormone (TSH) level of 24.9 μIU/mL (normal 0.45–4.12 μIU/mL) and a free
thyroxine level of 8 pmol/L (normal 10–18 pmol/L). Evaluate the management of her past
history of hyperthyroidism and assess her current thyroid status. Identify your treatment
recommendations to maximize control of her current thyroid status.
Kasus 2
An 11-year-old female with no significant past medical history presented with symptoms
suggestive of hyperthyroidism (weight loss, heat intolerance). She has also experienced a decline
in grades at school. Family history is significant for thyroid disease in both grandmothers (both
on thyroid replacement therapies). The clinician ordered thyroid function tests including Free T4,
T3, TSH, anti-TSH receptor antibodies, antithyroglobulin and antithyroid peroxidase antibodies.
The laboratory findings confirmed the clinical impression and a diagnosis of Graves's disease
(hyperthyroidism with thyrotoxicosis) was made.
The patient was started on methimazole right away but after approximately two weeks of
treatment she developed severe adverse reaction to it with significant joint pain and swelling
over her upper and lower extremities with hives; Methimazole was stopped immediately and she
was started on Benadryl and Advil ; her symptoms improved after few days, although she did
have some residual intermittent hives that were transient.
She has been given some brief course of Prednisone as well, and Atenolol 50 mg twice a day was
also started.
After approximately two weeks, due to the fact that the medical management for
hyperthyroidism failed, the patient was considered to have radioiodine ablation of her thyroid
next day and for that she underwent a thyroid imaging with uptake showing enlarged thyroid
gland, with homogeneous increased uptake, consistent with Graves disease with 24-hour uptake
equaling 86%.
The patient underwent radio-iodine ablation as scheduled and she was stable on Atenolol 50 mg
twice a day. She was discharged home.
At her next follow-up appointment in 2 weeks her thyroid functions tests lab values were as
follows:
Kasus 3
History: A 50 year old housewife complains of progressive weight gain of 20 pounds in 1 year,
fatigue, slight memory loss, slow speech, dry skin, constipation, and cold intolerance.
Physical examination: Vital signs include a temperature 96.8oF, pulse 58/minute and regular, BP
140/100. She is moderately obese and speaks slowly and has a puffy face, with pale, cool, dry,
and thick skin. The thyroid gland is slightly enlarged, firm, not nodular, mobile, and not tender.
The deep tendon reflex time is delayed.
Laboratory studies: CBC and differential WBC are normal. The serum T4 concentration is 3.8
ug/dl, the serum TSH is 23.0 uU/ml, and the serum cholesterol is 255 mg/dl.
JP adalah seorang wanita 33 tahun yang datang dengan keluhan kelelahan yang membutuhkan
tidur siang, berat badan bertambah, intoleransi dingin, dan kelemahan otot selama beberapa
bulan terakhir. Keluhan-keluhan ini baru karena dia dulu selalu merasa “panas”, sulit tidur, dan
bisa makan apa saja tanpa menambah berat badan. Dia juga ingin hamil dalam waktu dekat.
Karena kepatuhan pengobatan yang buruk terhadap methimazole dan propranolol, dia menerima
terapi radioaktif yodium (RAI), mengembangkan hipotiroidisme, dan memulai dengan
levothyroxine 100 mcg setiap hari. Obat lain termasuk kalsium karbonat tiga kali sehari untuk
"melindungi tulangnya" dan omeprazole untuk "maag (rasa panas dalam perut)." Pada
pemeriksaan fisik, tekanan darahnya 130/89 mm Hg dengan denyut nadi 50 bpm. Berat
badannya adalah 136 lb (61,8 kg), meningkat 10 lb (4,5 kg) pada tahun lalu. Kelenjar tiroidnya
tidak teraba dan refleksnya tertunda. Temuan laboratorium termasuk tingkat hormon perangsang
tiroid (TSH) 24,9μIU/mL (normal 0.45-4.12 μIU/mL) dan kadar tiroksin bebas 8 pmol/L (normal
10–18 pmol/L). Mengevaluasi pengelolaan riwayat hipertiroidisme masa lalunya dan menilai
status tiroidnya saat ini. Identifikasi rekomendasi perawatan Anda untuk memaksimalkan kontrol
status tiroidnya saat ini.
Penyelesaian Kasus :
Subjektif
Nama : Ny. JP
Usia : 33 tahun
Obat yang digunakan sekarang : levothyroxine 100 mcg setiap hari, kalsium karbonat tiga kali
sehari, dan omeprazole
Objektif
Pemeriksaan Fisik
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan
Tekanan darah 130/89 mmHg 120/80 mmHg Tinggi
Denyut nadi 50 bpm 60-100 bpm Rendah
Berat badan 136 lb (61,8 kg) - Meningkat 10 lb
(4,5 kg) pada
tahun lalu
Kelenjar tiroidnya tidak teraba dan refleksnya tertunda.
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan
Hormon perangsang 24,9μIU/mL 0.45-4.12 μIU/mL Tinggi
tiroid (TSH)
Tiroksin bebas 8 pmol/L 10–18 pmol/L Rendah
Pasien didiagnosa hipotiroid
Assessment
Mengevaluasi pengelolaan riwayat hipertiroidisme masa lalunya dan menilai status tiroidnya saat
ini.
Tepat Obat
Tepat Pasien
No. Nama Obat Kontraindikasi Keerangan
Hipertiroidisme yang tidak diobati;
1. levothyroxine insufisiensi adrenal yang tidak dikoreksi; Tepat Pasien
IM akut.
Hipersensitivitas, hiperkalsiuria, batu
2. kalsium karbonat ginjal, hipofosfatemia, hiperkalsemia, Tepat Pasien
dugaan toksisitas digoksin
3. omeprazole Penggunaan bersamaan dengan nelfinavir Tepat Pasien
Tepat Dosis
WESO
DRPs
Pilihan obat yang kurang tepat (Improrer Dalam kasus ini pemilihan obat yang diberikan
Drug Selection) kepada pasien sudah tepat
Penggunaan Obat tanpa indikasi (Drug Use Tidak ditemukan obat tanda indikasi dalam
Without Indication) kasus ini
Dosis terlalu kecil (Sub Therapic Dosage) Tidak ada obat dengan dosis terlalu kecil
Dosis terlalu besar (Overdosed) Tidak ada obat dengan dosis terlalu besar
Reaksi obat yang tidak dikehendaki (Adverse Tidak ada reaksi obat yang tidak dikehendaki
Drug Reaction)
Interaksi obat Ditemukannya interaksi obat yang diberikan
yaitu antara obat levothyroxine dengan kalsium
karbonat, yang mana kalsium karbonat dapat
menurunkan penyerapan levothyroxine dengan
mengikat dan membentuk kompleks yang tidak
terserap.
Gagal menerima obat (Failure to receive Pasien merima obat yang diberikan
medication)
Menurut PCNE
P2 : Keamanan pengobatan = Ditemukannya interaksi obat yang diberikan yaitu antara obat
levothyroxine dengan kalsium karbonat, yang mana kalsium karbonat dapat menurunkan
penyerapan levothyroxine dengan mengikat dan membentuk kompleks yang tidak terserap.
Identifikasi rekomendasi perawatan Anda untuk memaksimalkan kontrol status tiroidnya saat ini.
Terapi Farmakologi
Tiroksin Sintetis (T4) adalah obat pilihan untuk penggantian hormon tiroid dan
terapi penekan karena secara kimiawi stabil, relatif murah, bebas antigenisitas, dan
memiliki potensi yang seragam. Pada jaringan perifer, T4 mengalami proses deiodinasi
menjadi Triiodotironin (T3) yaitu bentuk aktif dari hormon tiroid. Levothyroxine aman
digunakan dalam dosis yang tepat karena pada pengobatan yang berlebihan dapat
menyebabkan beresiko menderita jantung.
Kalsium karbonat
Kalsium karbonat adalah obat untuk melindungi tulang dengan mencegah atau mengobati
keseimbangan Ca negatif. Kalsium karbonat digunakan sebagai suplemen kalsium untuk
melindungi tulang akibat dari efek samping obat levothyroxine
Omeprazole
Omeprazole adalah obat untuk gangguan lambung seperti tukak lambung dan asam
lambung. Demgan mekanismenya yaitu menghambat reaksi kimia antara hidrogen,
kalium, serta enzim adenosin trifosfatase. Sistem yang dikenal juga sebagai 'pompa
proton' ini terdapat pada sel-sel penyusun dinding lambung yang memproduksi asam.
Memonitoring dalam pemeriksaan kadar TSH dan tekanan darah secara rutin
Pengobatan dengan tiroksin akan merespon perbaikan TSH dan respon TRH juga menjadi
normal. Hipotiroid subklinis teratasi dan korpus luteum menjadi normal sehingga dapat
terjadi kehamilan.
Melakukan pemantauan dan mengevaluasi pasien setiap bulan sampai mencapai kondisi
eutroid.
Monitoring efek samping dari pengobatan dan efek lain yang mungkin di timbulkan
Monitoring kepatuahan pasien terhadap penggunaan obat
Deskripsi Kasus 2
Pemeriksaan fisik: Tanda vital antara lain suhu 96,8°F, denyut nadi 58 / menit dan teratur,
TD 140/100. Dia mengalami cukup gemuk dan berbicara perlahan serta memiliki wajah
bengkak, dengan kulit pucat, dingin, kering, dan tebal. Kelenjar tiroid agak membesar,
kencang, tidak bernodul, bergerak, dan tidak nyeri tekan. Waktu refleks tendon dalam
tertunda.
Pemeriksaan laboratorium: CBC dan WBC diferensial normal. Konsentrasi T4 serum 3,8
ug / dl, TSH serum 23,0 uU / ml, dan kolesterol serum 255 mg / dl.
1. Analisis Kasus
A. Subjektif
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Umur : 50 Tahun
- Keluhan : Berat badan bertambah 20 pon secara progresif dalam 1 tahun, kelelahan,
sedikit kehilangan ingatan, bicara lambat, kulit kering, sembelit, dan intoleransi dingin.
B. Objektif
C. Assessment
Pasien menderita hipotiroid primer jika dilihat dari pemeriksaan bahwa T4 pasien
yang rendah,
kadar TSH pasien yang tinggi.
Dan Pasien belum mendapatkan terapi hipotiroid.
D. Plan
Untuk mengatasi hipotiroid primer pada pasien diberikan Terapi pengganti hormone
tiroid adalah Natrium Levotiroksin dengan dosis awal 50 mcg/hari pada pasien berusia 50
tahun.
Untuk menurunkan tekanan darah pasien diberikan amlodipine golongan CCB dengan
dosis 1x2,5 mg/ hari untuk pasien yang telah lanjut usia
Hipotiroidisme harus diatasi secara memadai sebelum memulai pengobatan dengan statin
untuk mengatasi hiperkolesterolemia pasien.
Tepat Indikasi
No Nama Obat Indikasi Keterangan
1 Natrium Levotiroksin Untuk Hipotiroidisme Tepat Indikasi
2 Amlodipine Untuk Hipertensi Tepat Indikasi
Tepat Obat
Tepat Dosis
Tepat Pasien