You are on page 1of 13

Journal of Islamic Education Research | Vol 1 No.

02 Juni (2020)

Strategi Pembelajaran Shalat Oleh Guru Pendidikan Agama Islam


terhadap Anak Tunadaksa di SDLB Negeri Pangkalpinang

Ruzaipah 1*, Muhammad Munir 2, Agus Ma’sum Aljauhari3


1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
2 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
3 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Abstract:

The focus of the study is on the Islamic religious education


_________
Keywords:
strategy for disabled children. Disabled children are those with
Learning Strategy, orthopedic disorders or disorders of normal function in bones,
Shalat, muscles, and joints because of congenital birth, illness, or accident.
Disabled Children So that any movement or walking is necessary. Physical disability
of disabled children causes them to go through obstacles to
performing the prayers. With disabilities different from other
children, the education teachers of Islam guide disabled children
in performing prayers. The study aims to describe the learning
________________________ strategy and to provide more information about the weaknesses
*Correspondence Address:
and strengths of the learning strategy used by the Islamic religious
muhammadruzaipah15@gmail
education teacher. The study uses descriptive types of qualitative
.com
research. Data is obtained through methods of interviews,
observation, and documentation. Research shows that the
strategy used by the Islamic education teacher in The State SDLB
of Pangkalpinang is a factually, contextual, and cooperative
learning strategy. The weaknesses of these three strategies are
that they cannot be used to students with hearing problems,
teachers must be more intense in their guidance, and
implementation requires considerable time. The advantage is that
teachers can control the sequence and the broadness of the
material, the study is more fun and less boring, and communicate
with others.

PENDAHULUAN melakukan proses pematangan kualitas


dirinya. Upaya itu dilakukan melalui
Guru memegang peranan penting proses pengajaran, bimbingan,
dalam peningkatan kualitas penyuluhan, penerangan, latihan, atau
pembelajaran, baik kualitas proses pendekatan lainnya yang
maupun kualitas lulusan. Tugas utama memungkinkan peserta didik
guru bukanlah mengajar dalam arti melakukan proses pematangan kualitas
menyampaikan konsep, teori, dan fakta diri dan kepribadian unggul. Seorang
akademik semata kepada peserta didik, guru harus mampu memerankan
tetapi tugas guru juga membantu dirinya dalam menyajikan materi.1
kesulitan belajar peserta didik dalam

1 Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan

Berbudaya Saing, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya Offset, 2011), 45.

© 2019 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan


Institut Agama Islam Negeri Jember
Strategi Pembelajaran Shalat Oleh Guru Pendidikan Agama Islam
terhadap Anak Tunadaksa di SDLB Negeri Pangkalpinang |
Ruzaipah, Muhammad Munir, Agus Ma’sum Aljauhari

Menjadi seorang guru merupakan tunadaksa adalah penelitian yang


tugas mulia karena bisa membimbing dilakukan oleh Nurdin, di mana hasil
anak didik dari belum bisa menjadi bisa, penelitiannya menyatakan bahwa
dari belum tahu menjadi tahu, dan dari strategi pembelajarannya disesuaikan
belum sukses menjadi sukses, apalagi dengan kondisi ketunaan mereka
menjadi guru ABK (anak berkebutuhan masing-masing. Strategi tersebut antara
khusus) yang diartikan sebagai anak- lain strategi pembelajaran ekspositori
anak yang memiliki karakter berbeda, dan strategi komunikasi yang efektif.
baik secara fisik, emosi, ataupun mental Kemudian pelaksanaannya terlaksana
dengan anak-anak lain seusianya. dengan baik walau terdapat beberapa
Karakteristik berbeda ini tidak selalu kendala dalam pelaksanaan
mengacu pada ketidak mampuan fisik, pembelajarannya seperti,
emosi, ataupun mental mereka, tetapi pengembangan materi pembelajaran
terlebih pada perbedaannya. Karena yang efektif, pendekatan, strategi,
anak yang kecerdasannya di atas rata- metode, teknik, media, kurikulum dan
rata pun termasuk ke dalam ABK sebab evaluasi akhir bagi anak tunadaksa
membutuhkan stimulasi tepat agar dengan menggunakan pendekatan
terarah padahal yang baik dan klasikal individu dan pendekatan
maksimal. Stimulasi tersebut terutama individu. Selain itu dalam pelaksanaan
berasal dari kedua orang tua, keluarga pembelajarannya terdapat beberapa
dan kemudian pendidikannya.2 kendala lain, diantaranya ialah: masih
Berbagai karakteristik khusus berkurangnya buku penunjang
yang membedakannya dengan anak pembelajaran PAI khusus untuk anak
lain, perbedaan yang mencolok terjadi tunadaksa, masih kurangnya
pada emosional para ABK.3 Perbedaan pendanaan, metode pembelajaran yang
pada pengelolaan emosi ini terlebih digunakan guru masih monoton, proses
karena mereka merasa ada yang pembelajaran memerlukan waktu yang
berbeda dengan dirinya dibandingkan terlalu panjang dan tingkat kesadaran
anak-anak lain. Kebutuhan akan masyarakat umum dan keluarga
perhatian dan penerimaan diri yang penyandang anak tunadaksa tentang
lemah membuat ABK sering sulit untuk arti pentingnya pendidikan masih
mengendalikan emosinya. Bukan hanya kurang. Selanjutnya upaya yang
terjadi pada ABK dengan karakteristik ditempuh antara lain: penyediaan
psikis tertentu seperti Autis atau ADHD, sarana dan prasarana yang lengkap,
tetapi terjadi hampir pada setiap ABK.4 penyediaan media pembelajaran yang
Kajian terdahulu terkait strategi lengkap, pendanaan dan pengadaan
guru Pendidikan Agama Islam bagi anak buku penunjang yang lengkap,

2Afin Murtie, Ensikopedi Anak pendidikan khusus dan juga pada pasal 32 ayat
Berkebutuhan Khusus, (Jogyakarta: Redaksi (1) bahwa pendidikan khusus merupakan
maxima, 2016), 8. pendidikan bagi peserta yang memiliki tingkat
3 Penyelenggaraan pendidikan untuk ABK kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
memang dikhususkan, seperti yang tercantum karena karakterisitik fisik, emosional, mental,
pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan
tentang Sistem Pendidikan Nasional terutama dan bakat istimewa yang berbeda dengan anak-
pasal 5 ayat (2) disebutkan bahwa warga negara anak lainnya. Lihat Undang-Undang Nomor 20
yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
intelektual dan/atau sosial berhak memperoleh Nasional terutama pasal 5 ayat (2)
4Ibid…,9.

68 | Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020)


Title | Author

pengembangan kegiatan akademik anak Pangkalpinang, terutama Guru


tunadaksa, pengembangan kegiatan Pendidikan Agama Islam dalam
akademik guru melalui berbagai pembelajaran Shalat.7
pelatihan dan penataran, mengevaluasi Persoalan ini sangat menarik
kinerja guru dan mewujudkan kerja untuk diteliti karena terdapat berbagai
sama yang harmonis dengan pihak- macam karakteristik anak tunadaksa
pihak terkait.5 yang memiliki kelainan atau gangguan
Penanaman nilai-nilai Agama fisik yang berkaiatan dengan tulang,
Islam merupakan hal yang sangat otot, sendi dan sistem persyarafan dan
penting, terutama dalam menghadapi memerlukan pelayanan khusus. Oleh
era globalisasi. Penanaman nilai-nilai karena itu, tulisan ini akan membahas
tersebut penting untuk semua anak strategi yang digunakan guru
muslim baik anak berkebutuhan umum Pendidikan Agama Islam dalam
maupun anak berkebutuhan khusus pembelajaran shalat, sekaligus
(ABK), khususnya anak penyandang membahas kelemahan dan kelebihan
tunadaksa. Untuk menunjukkan penggunaan starategi pembelajaran
pentingnya nilai-nilai agama dalam shalat oleh guru Pendidikan Agama
kehidupan manusia, Allah SWT Islam pada anak Tunadaksa di SDLB
mengutus Nabi Muhammad SAW dan Negeri Pangkalpinang.
menjadikannya suri tauladan yang baik
bagi umat manusia. Penanaman nilai- LANDASAN TEORI
nilai Pendidikan Agama Islam juga
selalu ditanamkan dan diberikan Strategi Pembelajaran
kepada murid tunadaksa SDLB Negeri Pada umumnya istilah strategi
Pangkalpinang, diantaranya adalah banyak digunakan oleh bidang-bidang
pembelajaran shalat. ilmu lain, termasuk bidang militer
Menurut informasi yang didapat maupun bidang pendidikan.8 Strategi
dari Guru Pendidikan Agama Islam Ibu diartikan sebagai petunjuk umum
Isnayani, Terdapat 5 anak tunadaksa dimana suatu organisasi merencanakan
yang mempunyai karakteristik dan usia untuk mencapai tujuannya. Menurut
yang berbeda-beda. Mulai dari tidak Veithzal Rivai dan Andria Permata
bisa berjalan, tidak bisa berbicara, Veithzal, strategi merupakan upaya
sehingga guru mengalami kesulitan untuk menyusun target (sasaran),
dalam memberikan materi program, dan proyek untuk tercapainya
pembelajaran. Apalagi dalam materi tujuan-tujuan serta tugas pokok
pembelajaran shalat yang berhubungan perencanaan. Strategi disusun
dengan gerak dan suara. Hal ini tentu berdasarkan premies dan tujuan yang
menjadi tantangan tersendiri bagi guru telah ditetapkan.9
yang mengajar di SLB6 Negeri

5 Nurdin, Strategi Pembelajaran 6Sekolah Luar Biasa


Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunadaksa 7Isnayani Guru Pendidikan Agama Islam,
Di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri Kota Wawancara, pada tanggal 14 Maret 2019.
Juang Kabupaten Bireuen, Tesis, Program Pasca 8 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya,

Sarjana Prodi Pendidikan Islam Konsentrasi Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka
Pendidikan Agama Islam IAIN Sumatra Utara, Setia, 2015), 11.
(online) available: 9 Kenichi Ohmae dikutip oleh Veithzal Rivai

http://repository.uinsu.ac.ai/2952/1/tesis%20N dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial


urdin%20.pdf, diakses pada tanggal 15 Management, (Jakarta: PT Raja Grafindo
November 2018. Persada, 2010), 239.

Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020) | 69


Strategi Pembelajaran Shalat Oleh Guru Pendidikan Agama Islam
terhadap Anak Tunadaksa di SDLB Negeri Pangkalpinang |
Ruzaipah, Muhammad Munir, Agus Ma’sum Aljauhari

Dalam hal ini strategi dikembangkan dalam rentang


pembelajaran adalah suatu rencana pengelompokan dan metode-
tindakan (rangkaian tindakan) yang metode interaktif. Di dalamnya
dilakukan seseorang agar tujuan yang terdapat bentuk-bentuk diskusi
ditentukan dapat tercapai dengan baik, kelas, diskusi kelompok kecil
termasuk penggunaan metode dan atau pengerjaan tugas
pemanfaatan berbagai sumber berkelompok, dan kerja sama
daya/kekuatan dalam proses belajar siswa secara berpasangan.12
mengajar.10 Adapun tujuan strategi 2. Strategi Pembelajaran Tidak
menurut Nana Syaodih yang dikutip Langsung
oleh Muhammad ialah sebagai berikut: Strategi ini memperlihatkan
a. Memudahkan optimalisasi bentuk keterlibatan siswa yang
kegiatan belajar mengajar tinggi dalam melakukan
sehingga dapat melakukan observasi, penyelidikan,
kegiatan secara lebih mandiri. penggambaran inferensi
b. Memudahkan guru memilih dan berdasarkan data, atau
menyusun bahan ajar pembentukan hipotesis. Dalam
c. Membantu dan memudahkan pembelajaran tidak langsung,
guru menentukan kegiatan peran guru beralih dari
belajar dan media penceramah menjadi fasilitator,
pembelajaran. pendukung dan sumber
d. Memudahkan guru mengadakan personal. Guru merancang
penilaian.11 lingkungan belajar, memberikan
Berdasarkan pemaparan di atas, kesempatan siswa untuk terlibat,
strategi pembelajaran bertujuan untuk dan jika memungkinkan
mempermudah proses kegiatan belajar memberikan umpan balik
mengajar sehingga pembelajaran yang kepada siswa ketika mereka
dinginkan tercapai secara efektif dan melakukan inkuiri. Strategi ini
efesien. juga mensyaratkan
digunakannya bahan-bahan
Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran cetak, non cetak, dari sumber-
Untuk melaksanakan strategi sumber manusia.13
tertentu diperlukan seperangkat 3. Strategi Pembelajaran
metode pengajaran sebagaimana Individualisasi
berikut: Strategi ini merupakan salah
1. Strategi Pembelajaran Kreatif satu strategi pembelajaran yang
Strategi pembelajaran interaktif dilakukan oleh peserta didik
merujuk kepada bentuk diskusi secara mandiri. Kecepatan,
dan saling berbagi di anatara kelambatan dan keberhasilan
peserta didik. Strategi pembelajaran peserta didik
pembelajaran interaktif sangat ditentukan oleh

10 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustaka


PembelajaranMenciptakan Proses Belajar Publisher, 2013), 109.
Mengajar yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta: 12 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran,
Bumi Aksara, 2010), 1. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2015), 11.
11 Muhammad Rohan dan Sofan Amir, 13 Ibid…, 11.

Strategi dan Desain Pengembangan Sistem

70 | Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020)


Title | Author

kemampuan individu peserta 1. Strategi Pembelajaran


didik. Bahan pelajaran serta Ekspositori
bahan untuk dipelajari didesain Strategi ini Terdapat beberapa
untuk belajar sendiri. Contoh karakteristik strategi
dari strategi ini adalah belajar pembelajaran expositori.
melalui modul, atau belajar Pertama, strategi pembelajaran
melalui kaset audio.14 expositori dilakukan dengan
cara menyampaikan materi
Anak Tunadaksa pelajaran materi pelajaran
Istilah tunadaksa berasal dari kata secara verbal, bertutur secara
“tuna yang berarti rugi atau kurang dan lisan merupakan alat pertama
daksa yang berarti tubuh.”Tunadaksa dalam melakukan strategi ini.
adalah anak yang memiliki anggota Oleh karena itu orang
tubuh tidak sempurna, Anak tunadaksa mengidentikkannya dengan
sering disebut cacat fisik. Anak ceramah. Kedua biasanya materi
tunadaksa adalah ketidakmampuan pelajaran yang disampaikan
anggota tubuh untuk melaksanakan adalah materi yang sudah jadi,
fungsinya disebabkan oleh seperti data atau fakta, konsep-
berkurangnya kemampuan anggota konsep tertentu yang harus
tubuh untuk melaksanakan fungsinya dihapal sehingga tidak menuntut
secara normal, sebagai akibat bawaan, siswa untuk berfikir ulang.
luka penyakit, atau pertumbuhan yang Ketiga tujuan utama
tidak sempurna sehingga untuk pembelajaran adalah
kepentingan pembelajarannya perlu penguasaan materi pelajaran itu
layanan secara khusus.15 sendiri. Artinya ketika proses
Maka dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran berakhir siswa
Tunadaksa merupakan suatu keadaan diharapakan memahaminya
atau bentuk ketidakmampuan anggota dengan benar dengan cara
tubuh untuk melaksanakan fungsinya mengungkapkan kembali materi
disebabkan oleh berkurangnya yang telah dijelaskan.16 Adapun
kemampuan anggota tubuh untuk kelemahannya strategi
melakanankan fungsi secara normal pembelajaran ini hanya
akibat penyakit, kecelakaan, luka, atau dilakukan pada siswa yang
pertumbuhan yang tidak sempurna memiliki kemampuan
sehingga untuk kepentingan mendengar dan menyimak
pendidikannya memerlukan pelayanan secara baik. 17 Sedangkan
dan cara-cara secara khusus. kelebihannya strategi
Strategi Pembelajaran dan Anak pembelajaran ekspositori guru
Tunadaksa bisa mengontrol urutan dan
Adapun strategi pembelajaran keluasan materi pembelajaran, ia
untuk anak Tunadaksa ialah sebagai dapat mengetahui sampai sejauh
berikut:

14 Anisa Zein, “Strategi Pembelajaran 15Jati Rinakri Atmaja, Pendidikan Dan

Pendidikan Agama Islam Pada Anak Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus,


Berkebutuhan Khusus (ABK) Tunarungu di SLB (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018), 127.
ABC Taman Pendidikan Islam Medan”, Skripsi 16 Ibid…, 179.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN 17 Ibid.., 191

Sumatera Utara, Medan, 2018, 28-29.

Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020) | 71


Strategi Pembelajaran Shalat Oleh Guru Pendidikan Agama Islam
terhadap Anak Tunadaksa di SDLB Negeri Pangkalpinang |
Ruzaipah, Muhammad Munir, Agus Ma’sum Aljauhari

mana siswa menguasai bahan 3. Strategi Pembelajaran


pelajaran yang disampaikan. Kooperatif
2. Strategi Pembelajaran Pembelajaran kooperatif
Kontekstual (CTL) merupakan rangkaian kegiatan
Strategi ini menekankan kepada belajar yang dilakukan oleh
proses keterlibatan siswa secara siswa dalam kelompok-
penuh untuk menemukan materi kelompok tertentu untuk
yang dipelajari dan mencapai tujuan pembelajaran
menghubungkannya dengan yang telah dirumuskan.20
situasi kehidupan nyata sehingga Strategi ini mengacu pada
mendorong siswa untuk metode pembelajaran, yang
menerapakannya dalam mana siswa bekerja bersama
kehidupan mereka. dalam kelompok kecil saling
Pembelajaran kontekstual membantu dalam belajar.
adalah belajar dalam rangka Adapun kelemahannya
memperoleh dan menambah memerlukan alokasi waktu yang
pengetahuan baru. Artinya relatif lebih banyak. Sedangkan
pengetahuan yang diperoleh kelebihannya peserta didik
bukan untuk dihafal tetapi untuk dapat mengembangkan aktivitas,
dipahami dan diyakini, sehingga kreativitas, kemandirian, sikap
pengetahuan dan pengalaman kritis, dan kemampuan
yang diperolehnya harus dapat berkomunikasi dengan orang
diaplikasikan dalam kehidupan lain.21
peserta didik supaya tampak Untuk itu, disetiap strategi
perubahan perilaku.18 Adapun pembelajaran memiliki kelemahan dan
kelemahannya guru lebih kelebihan, berhasil atau tidaknya
intensif dalam membimbing, strategi yang digunakan tergantung
karena dalam startegi ini guru dengan gurunya karena guru
tidak lagi berperan sebagai pusat merupakan motivator, fasilitator
informasi, melainkan guru sehingga dapat mengontrol kegiatan
adalah pembimbing siswa agar belajar mengajar untuk mencapai
mereka dapat belajar sesuai keberhasilan yang ingin dicapai. Untuk
dengan tahap mengetahui hasil paper ini, penulis akan
perkembangannya. Sedangkan menganalisis data yang sudah
kelebihannya pembelajaran terkumpul dari hasil penelitian yang
lebih menyenangkan dan tidak telah dilaksanakan dengan
membosankan serta terbentuk menggunakan instrumen pengumpulan
sikap kerja sama yang baik data berupa observasi, wawancara, dan
antarindividu maupun dokumentasi. Data ini kemudian
kelompok. 19 dikumpulkan agar dapat menjawab

18Ibid…, 255-256. Available: http://jurnal.um-tapsel.ac.id.pdf.


19 Muhammad Haqiqi, Menrisal, dkk, (diakses pada tanggal 02 Juli 2019)
“Pengaruh Mode Pembelajaran Kontekstual 20 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran

Tacing and Learning terhadap Hasil Berorientasi Standar Proses Pendidikan.., 241.
BelajarTeknologi Informasi dan Komunikasi”, 21 Jamil Suprihatiningrum, Strategi
Fakultas Keguruaan Il mu Pendidikan, Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
Universitas Putra Indonesia Padang, (online) 2016), 191-201.

72 | Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020)


Title | Author

rumusan masalah serta tujuan untuk pendidikan di sekolah. Dalam kegiatan


mendeskripsikan strategi pembelajaran belajar mengajar, tugas guru tidak
shalat oleh guru Pendidikan Agama hanya berperan sebagai seorang
Islam terhadap anak tunadaksa di SDLB pendidik dan pengajar. Akan tetapi guru
Negeri Pangkalpinang juga harus memiliki peran yang
bermacam-macam, sehingga benar-
METODOLOGI PENELITIAN benar mampu membimbing atau
mempengaruhi karakteristik peserta
Penelitian yang digunakan oleh didik.23
peneliti adalah penelitian kualitatif Sebelum materi pelajaran
dengan menggunakan pendekatan disampaikan kepada siswa, guru harus
deskriftif. Tujuan dari penelitian ini memahami dan menguasai bahan atau
adalah untuk membuat pecandraan materi pelajaran yang akan diajarkan
secara sistematis, faktual, dan akurat kepada peserta didik dan bahan
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pelajaran yang mendukung jalannya
populasi atau daerah tertentu.22 kegiatan belajar mengajar. Strategi
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar merupakan serangkaian urutan, cara
Luar Biasa (SDLB) Negeri dan tindakan guru ataupun pendidik
Pangkalpinang beralamat di Jalan yang digunakan dalam proses belajar
Basuki Rahmat Ujung III. Kelurahan mengajar untuk mengoptimalkan
Sriwijaya, Kecamatan Girimaya Provinsi kegiatan belajar mengajar dengan
Kepulauan Bangka Belitung. Data menggunakan berbagai metode
diperoleh dengan cara mewawancarai pembelajaran untuk mencapai tujuan
informan utama, yaitu guru yang pembelajaran yang sudah
mengajar mata pelajaran Pendidikan diprogramkan dapat tercapai dengan
Agama Islam di SDLB Negeri baik. Untuk itu tugas dan tanggung
Pangkalpinang yang berjumlah 2 orang. jawab guru untuk mengajarkan norma-
norma pada anak didik, agar mereka
tahu mana perbuatan yang baik dan
mana perbuatan yang buruk. Semua
HASIL DAN PEMBAHASAN norma itu tidak mesti diberi atau
diajarkan di dalam kelas tetapi di luar
Strategi Guru Pendidikan Agama kelas pun harus dicontohkan dengan
Islam dalam Pembelajaran Shalat sikap, tingkah laku atau perbuatan.24
Pada Anak Tunadaksa Proses belajar mengajar yang baik
Guru adalah tokoh sentral dalam adalah jika anak berinteraksi dengan
kegiatan belajar, mengajar, karena pendidik. Karena itu, pendidik harus
tanpa seorang guru dalam pelaksanaan pandai menciptakan suasana yang
kegiatan belajar mengajar di sekolah, nyaman, membangkitkan semangat
maka tujuan pendidikan dan pengajaran belajar, antusias, dan memberikan
tidak akan berjalan dengan benar. strategi pengajaran yang tepat untuk
Karena kegiatan belajar mengajar anak. Strategi pembelajaran
merupakan inti dari kegiatan menenkankan kepada bagaimana

22 Sumadi Suryabarata, Metodologi 24 Jamal Ma’mur Asmani, Manajemen

Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Strategi Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:
2014), 75. Diva Press, 2009), 103.
23 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di

Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 2.

Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020) | 73


Strategi Pembelajaran Shalat Oleh Guru Pendidikan Agama Islam
terhadap Anak Tunadaksa di SDLB Negeri Pangkalpinang |
Ruzaipah, Muhammad Munir, Agus Ma’sum Aljauhari

aktivitas guru mengajar dan aktivitas Di dalam dokumen direktorat


anak belajar baik dilakukan melalui tenaga kependidikan yang mengatakan
pendekatan, pembiasaan, contoh , bahwa pembelajaran ekspositori
keteladanan, dan media merupakan langkah pembelajaran yang
pembelajaran.25 menekankan kepada proses
Strategi yang digunakan guru penyampaian materi secara verbal
dalam pembelajaran shalat terhadap (lisan) dari seorang guru kepada
anak tunadaksa adalah dengan cara sekelompok siswa dengan maksud agar
pembelajaran yang maksimal dengan peserta didik bisa menguasai materi
menggunakan berbagai metode dan alat pelajaran secara optimal. Dalam
peraga apa yang telah diungkapkan oleh langkah ini materi pelajaran
Ibu Isnainy dan Bapak Ovi selaku guru disampaikan langsung oleh guru.
Pendidikan Agama Islam di SDLB Peserta didik tidak dituntut untuk
Negeri Pangkalpinang. Dalam hal ini menemukan materi, karena
strategi pembelajaran merupakan suatu pembelajaran ekspositori lebih
cara atau taktik yang digunakan guru menekankan kepada proses bertutur,
untuk mencapai tujuan pembelajaran maka sering juga di sebut dengan
yang optimal. Strategi pembelajaran pembelajaran “chalk and talk”.27
shalat yang digunakan guru Pendidikan Dilihat dari hasil wawancara
Agama Islam terhadap anak tunadaksa kepada guru di SDLB Negeri
di SDLB Negeri Pangkalpinang yaitu Pangkalpinang tentang strategi yang
strategi ekspositori, strategi digunakan dalam pembelajaran shalat.
kontekstual, strategi kooperatif. Maka guru ini menggunakan strategi
ekspositori. Karakteristik strategi
Strategi Ekspositori ekspositori ini dilakukan dengan
Strategi yang menekankan pada menyampaikan materi secara verbal
proses penyampaian materi secara (bertutur kata secara lisan) yang
verbal. Artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam
dari seorang guru kepada sekelompok melakukan strategi ini. Strategi
siswa dengan maksud agar siswa dapat pembelajaran ekspositori merupakan
menguasai materi pelajaran secara bentuk dari pendekatan pembelajaran
optimal.26 Adapun apa yang telah yang berorientasi kepada guru karena
diungkapkan oleh Ibu Isnainy dan guru memegang peran yang sangat
Bapak Ovi bahwa guru menyampaikan dominan. Melalui strategi ini guru
pembelajaran kepada anak tunadaksa menyampaikan materi pembelajaran
secara verbal atau lisan dikarenakan secara berstruktur dengan harapan
anak tunadaksa bisa mendengar dengan materi pelajaran yang disampaikan itu
baik. Jadi apa yang disampaikan oleh dapat dikuasai siswa dengan baik.28
guru mereka bisa mendengar, Dari apa yang diungkapkan oleh SDLB
sedangkan penyampaian materi kepada Negeri Pangkalpinang di atas, penulis
anak tunarungu lebih dominan dengan menganalisis bahwa; dalam
menggunakan bahasa isyarat. penyampaian materi shalat terhadap

Ibid…, 104.
25 Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
26Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Persada, 2016), 62.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 216. 28 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
27Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011), 179.

74 | Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020)


Title | Author

anak tunadaksa guru menyampaikan Strategi Pembelajaran Koorperatif


materi dengan ceramah dan Rangkaian kegiatan belajar siswa
menggunakan alat peraga berupa dalam kelompok tertentu untuk
gambar tentang shalat. Alat peraga mencapai tujuan pembelajaran yang
tersebut digunakan sebagai penunjang dirumuskan. Strategi ini berfokus pada
dalam proses pembelajaran agar penggunaan kelompok kecil siswa
berjalan dengan optimal. untuk bekerja sama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk
Strategi Kontekstual mencapai tujuan. Strategi ini juga
Strategi ini adalah konsep menuntut peserta didik untuk belajar
pembelajaran yang mendorong guru dalam sebuah tim yang akan sangat
untuk menghubungkan materi yang membantu perkembangan
diajarkan dengan situasi dunia nyata keterampilan sosial, sikap, dan kognitif.
peserta didik.29 Di SDLB Negeri 31 adapun apa yang diungkapkan oleh

Pangkalpinang guru menerapkan guru di SDLB Negeri Pangkalpinang


strategi kontekstual dalam proses bahwa guru membagikan kelompok
belajar mengajar anak Tunadaksa. kecil dalam pembelajaran shalat, dan
Konsep belajar yang guru hubungkan guru tidak hanya mengajarkan
antara materi yang diajarkannya gerakannya melainkan bacaannya juga.
dengan situasi dunia nyata peserta didik Guru menyampaikannya dengan suara
dan mendorong peserta didik untuk yang keras atau lantang. Dalam proses
membuat hubungan antara pembelajaran guru pun lebih
pengetahuan yang dimilikinya dengan memperbanyak menggunakan praktik
menerapkannya ke dalam kehidupan ketimbang memperbanyak
mereka sebagai anggota keluarga dan menggunakan teori. Media
masyarakat. Peserta didik pun akan pembelajaranpun digunakan untuk
belajar dengan baik jika apa yang di menunjang proses belajar mengajar.
pelajari terkait dengan apa yang telah di Pada haikatnya, pembelajaran
ketahui, dan dengan kegiatan yang akan kooperatif sama dengan kerja
terjadi di sekelilingnya sehingga kelompok. Pembelajaran kooperatif
pembelajaran ini lebih menekankan mencerminkan pandangan bahwa
pada daya berfikir.30 manusia belajar dari pengalaman
Dalam hal ini guru menggunakan mereka dan partisipasi aktif dalam
strategi kontekstual dengan kelompok kecil membantu siswa belajar
menghubungkan materi shalat dengan keterampilan sosial. Selain itu secara
cara membiasakan diri untuk bersamaan dapat mengembangkan
melaksanakan shalat dhuha setiap hari. sikap demokarasi dan keterampilan
Sehingga mereka terbiasa untuk berfikir logis.32 Dalam hal ini penulis
melakukan shalat. Dan guru juga bisa menyimpulkan bahwa guru
menilai dan melatih karakter masing- menggunakan startegi pembelajaran
masing peserta didik dengan kooperatif. Guru membagikan dua
membiasakan dan mencontohkan kelompok karena siswanya hanya
mereka dalam melakukan shalat dhuha. sedikit. Dalam pembelajaran shalat guru

29 Isnu Hidayat, 50 Strategi Pembelajaran 31 Isnu Hidayat, 50 Strategi Pembelajaran

Populer, (Yogyakarta: DIVA Press, 2019), 40. Populer…, hlm 42-43.


30 Hargio Santoso, Cara Memahami & 32 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran.,

Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus, 176.


(Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2012), 20.

Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020) | 75


Strategi Pembelajaran Shalat Oleh Guru Pendidikan Agama Islam
terhadap Anak Tunadaksa di SDLB Negeri Pangkalpinang |
Ruzaipah, Muhammad Munir, Agus Ma’sum Aljauhari

terlebih dahulu menjelaskannya kepada Adapun kelebihannya, guru bisa


peserta didik, kemudian barulah guru mengontrol urutan dan keluasan
mengajarkan praktik shalatnya dengan materi. Seperti yang
cara berkelompok. diungkapkan oleh bapak Ovi
adalah guru dapat mengontrol
Kelemahan dan Kelebihan Strategi keluasan materi. Dalam hal ini
Pembelajaran Shalat pada Anak dibuktikan dengan pernyataan
Tunadaksa di SDLB Negeri bapak Ovi yang mengatakan
Pangkalpinang beliau di dalam RPP (Rencana
Adapun kelemahan dan kelebihan Pelaksanaan Pembelajaran)
strategi pembelajaran ini adalah sebagai sudah mencangkup semuanya
berikut: baik dari aspek kognitif, aspek
1. Strategi Pembelajaran apektif maupun aspek
Ekspositori psikomotorik. Keluasan materi
Strategi pembelajan ini hanya dapat guru kontrol dengan
dapat dilakukan terhadap siswa memperhatikan kecakupan
yang memiliki kemampuan materi yang akan diajarkan
mendengar dan menyimak kepada peserta didik yang akan
secara baik. Apa yang telah disesuaikan dengan kompetensi
diungkapkan oleh Ibu Isnainy dasar (KD) yang ingin dicapai.
dan Bapak Ovi kelemahan dari 2. Strategi Pembelajaran
strategi ekspositori yang guru Kontekstual
ungkapkan yakni penyampaian Kelemahan strategi ini guru lebih
materi secara lisan hanya bisa intensif dalam membimbing
dilakukan kepada peserta didik peserta didik agar mereka dapat
yang memiliki kemampuan belajar sesuai dengan tahap
mendengar dan menyimak perkembangannya. Berdasarkan
secara baik. Dalam pembelajaran apa yang telah diungkap oleh ibu
untuk peserta didik Tunarunggu Isnainy dan bapak Ovi bahwa
strategi ini kurang cocok untuk sudah menjadi tugas dan
digunakan karena anak tanggung jawab guru dalam
tunarunggu memiliki membimbing peserta didik.
keterbatasan dalam mendengar. Dalam proses belajar mengajar,
Dalam hal ini penulis guru mempunyai tugas untuk
menganalisis bahwa kelemahan membimbing belajar siswa
strategi ekspositori ini memang untuk mencapai tujuan. Guru
hanya bisa digunakan kepada mempunyai tanggung jawab
peserta didik yang memiliki untuk melihat segala sesuatu
kemampuan mendengar dan yang terjadi di dalam kelas untuk
menyimak secara baik. Strategi membantu proses
ini tidak bisa digunakan kepada perkembangan siswa.
peserta didik yang mengalami Membimbing anak
masalah pada pendengaran. Oleh berkebutuhan kusus seorang
karena itu peserta didik yang guru harus ikhlas dan sabar
tidak bisa mendengar dengan dalam membimbing mereka,
baik perlu menggunakan strategi guru harus mampu
yang lain. mengoptimalkan perannya

76 | Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020)


Title | Author

sebagai pembimbing. Seorang Terkait dengan hal tersebut,


guru harus memiliki guru harus mempersiapkan
pemahaman tentang anak yang pembelajaran secara matang. Di
sedang dibimbingnya. Misalnya samping itu memerlukan lebih
pemahaman tentang gaya belajar banyak tenaga, pemikiran dan
dan kebiasaan belajar serta waktu. Keberhasilan
pemahaman tentang potensi dan pembelajaraan kooperatif dalam
bakat yang dimiliki anak. upaya mengembangkan
Adapun kelebihannya strategi ini kesadaran berkelompok
pembelajaranya lebih memang memerlukan periode
menyenangkan dan tidak waktu yang cukup panjang.33
membosankan, dan guru Sedangkan kelebihan strategi ini
mengajak peserta didik peserta didik dapat mengembangkan
tunadaksa untuk belajar di luar kreativitas, kemandirian, sikap kritis
kelas dan guru juga melakukan dari kemampuan berkomunikasi
penataan ruangan yang berbeda dengan orang lain. bahwa kelebihan
seperti biasanya dengan dari strategi ini guru dapat
mengatur meja dan kursi yang mengembangkan kemampuan peserta
diubah-ubah pada setiap didik, sejauh mana keberhasilan guru
pembelajaranya. Hal ini menyampaikan materi dapat dilihat
dilakukan untuk meningkatkan dari keterampilan shalat peserta didik
semangat belajar peserta didik tunadaksa. Selain itu guru juga dapat
dan membuat pembelajaran menilai dari kebiasaan mereka ketika
mereka lebih menyenangkan sudah masuk waktu shalat mereka
sebagaimana di ungkapkan oleh sudah tahu bahwa sudah masuk waktu
bapak Ovi. shalat, baik shalat dzuhur, shalat
3. Strategi Pembelajaran maghrib, dan bahkan waktu shalat
Kooperatif dhuhapun mereka tahu sebagaimana
Kelemahan strategi ini yang diungkapkan oleh bapak Ovi.
implementasinya memerlukan
waktu yang panjang. bahwa KESIMPULAN
kelemahan strategi kooperatif Strategi yang digunakan oleh
dalam pembelajaraa pada guru Pendidikan Agama Islam di SDLB
peserta didik tunadaksa Negeri Pangkalpinang adalah strategi
memerlukan alokasi waktu yang pembelajaran ekspositori,
panjang/ dan berbeda dengan kontekstual, dan kooperatif. Dari
anak normal. Guru strategi pembelajaran yang digunakan
menghabiskan satu materi guru Pendidikan Agama Islam terdapat
memerlukan empat kali kelemahan dan kelebihan masing-
pertemuan. Dalam penyampian masing. Kelemahan dari ketiga strategi
materi guru sering mengulang- ini ialah tidak bisa digunakan kepada
ulang materi. Hal ini dilakukan siswa yang mengalami masalah pada
supaya peserta didik tunadaksa pendengaran, guru lebih intensif dalam
dapat mengingat kembali materi membimbing dan implementasinya
yang di sampaikan oleh guru. memerlukan waktu yang panjang.

33 Mohamad Syarif Sumantri, Strategi

Pembelajaran Teori dan Paraktik di Tingakt


Pendidikan Dasar,.. 55.

Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020) | 77


Strategi Pembelajaran Shalat Oleh Guru Pendidikan Agama Islam
terhadap Anak Tunadaksa di SDLB Negeri Pangkalpinang |
Ruzaipah, Muhammad Munir, Agus Ma’sum Aljauhari

Sedangkan kelebihannya yaitu guru bisa


mengontrol urutan dan keluasan Nurdin, Strategi Pembelajaran
materi, belajar lebih menyenangkan dan Pendidikan Agama Islam Bagi
tidak membosankan serta dapat Anak Tunadaksa Di Sekolah Dasar
mengembangkan kreativitas, Luar Biasa (SDLB) Negeri Kota
kemandirian, sikap kritis, dan Juang Kabupaten Bireuen, Tesis,
berkomunikasi siswa dengan orang lain. Program Pasca Sarjana Prodi
Pendidikan Islam Konsentrasi
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Agama Islam IAIN
Sumatra Utara, (online) available:
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Presetya, http://repository.uinsu.ac.ai/2952
Strategi Belajar Mengajar, /1/tesis%20Nurdin%20.pdf.
Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Hamzah B Uno, Model Ohmae, Kenichi, Islamic Financial
PembelajaranMenciptakan Proses Management, Jakarta: PT Raja
Belajar Mengajar yang Kreatif dan Grafindo Persada, 2010
Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, Rinakri, Jati Atmaja, Pendidikan
2010. Dan Bimbingan Anak
Berkebutuhan Khusus, Bandung:
Haqiqi, Muhammad Menrisal, dkk, PT Remaja Rosdakarya, 2018.
“Pengaruh Mode Pembelajaran
Kontekstual Tacing and Learning Rohan, Muhammad dan Sofan Amir,
terhadap Hasil BelajarTeknologi Strategi dan Desain
Informasi dan Komunikasi”, Pengembangan Sistem
Fakultas Keguruaan Il mu Pembelajaran, Jakarta: Prestasi
Pendidikan, Universitas Putra Pustaka Publisher, 2009..
Indonesia Padang, (online)
Available: http://jurnal.um- Santoso, Hargio. Cara Memahami &
tapsel.ac.id.pdf. Mendidik Anak Berkebutuhan
Khusus, Yogyakarta: Gosyen
Hidayat, Isnu. 50 Strategi Pembelajaran Publishing, 2012.
Populer, Yogyakarta: DIVA Press, 2019.
Suprihatiningrum, Jamil. Strategi
Ma’mur, Jamal Asmani, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-
Strategi Pendidikan Anak Usia Dini, Ruzz Media, 2016.
Jakarta: Diva Press, 2009.
Suryabarata, Sumadi. Metodologi
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran, Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo
Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2015. Persada, 2014.

Mulyasana, Dedi. Pendidikan Bermutu Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar


dan Berbudaya Saing, Bandung: PT di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Remaja Rosdakarya Offset, 2011.
Syarif Mohamad Sumantri, Strategi
Murtie, Afin. Ensikopedi Anak Pembelajaran Teori dan Praktik di
Berkebutuhan Khusus, Jogyakarta: Tingkat Pendidikan Dasar, Jakarta:
Redaksi maxima, 2016. PT Raja Grafindo Persada, 2016.

78 | Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020)


Title | Author

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional
terutama pasal 5 ayat (2)

Zein, Anisa. “Strategi Pembelajaran


Pendidikan Agama Islam Pada
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Tunarungu di SLB ABC Taman
Pendidikan Islam Medan”, Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sumatera Utara,
Medan, 2018.

Journal of Islamic Education Research Vol 1 No. 02 Juni (2020) | 79

You might also like