Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
formal yang juga di sebut pendidikan di sekolah terdiri dari tiga jenjang
harus dapat memengaruhi ke arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang
di anggap baik dan berlaku dalam masyarakat. Tata nilai termasuk norma,
1
2
bagaimana cara belajar yang baik baik dalam individu maupun dalam
bagian dari proses pendidikan, untuk tumbuh secara tanpa batas.”2 .Pada
anaknya berprestasi yang baik, namun untuk mencapai hal itu bukanlah
oleh beberapa faktor antara lain yaitu faktor internal yaitu faktor yang
timbul dari dalam diri anak itu sendiri seperti kesehatan mental, tiingkat
kecerdasan , minat dan sebagainya faktor itu terwujud dari kemauan diri
seorang anak. Faktor eksternal datang dari luar diri anak, seperti
di sekolah.
1
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
2
Sudarwan Danim , 2000, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung : Alfabta .hal. 39
3
Sudah di sadari oleh guru, siswa dan orang tua bahwa dalam belajar
belajar. Sehingga siswa merasa bosan dengan hanya duduk diam dan
mendengarkan, seolah tidak ada waktu yang terpakai untuk berfikir dan
merasakan betul apa yang disampaikan guru di kelas dan ini dirasa tidak
mereka buat. Dan tentunya akan menambah rasa ingin tahu dengan
mereka menemukan hal yang baru akan menambah wawasan bagi mereka,
ilmu mereka akan semakin bertambah denga berfikir kritis atas segala apa
pintar dan figur yang baik bagi perseta didik bahkan bagi masyarakat
perguruan tinggi dengan itu pendidikan pkn tidak bisa di sepelekan dan di
nomor dua atau masih di anggap sepele oleh sebagian siswa. Kenyataan ini
kelas yaitu dengan cara berceramah sehingga peserta didik akan merasa
kelas, sehingga peserta didik tidak hanya mendengarkan guru pada saat
siswa secara tidak langsung akan membentuk kerja sama yang baik dan
menyenangkan.
semakin aktif dan kreatif maka dari itu dengan penemuan peserta didk
dan agar dapat memperoleh hasil belajar yang dianggap baik yaitu yang
Dalam proses memperoleh hasil belajar yang baik itu diperlukan metode
pembelajaran yang tepat, sehingga apa yang menjadi hasil belajar dapat
terpenuhi dengan jumlah pengukuran hasil belajar di atas standar yang ada,
selain metode guru sangat penting untuk menghasilkan belajar yang baik
tanpa adanya peran dari seorag guru proses pembelajaran tidak akan
berjalan efektif.
pembelajaran yang di berikan oleh guru. Tetapi peran dan fungsi serta
yang baik. Adapun ciri – cirinya antar lain religius, jujur, disiplin,
saran , patuh dan taaat terhadap peraturan, tidak suka berbuat onar, kreatif,
dan inovatif.
dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu
sendiri.
sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam
mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses
belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit
adalah peran aktif dari seorang guru dan peserta didik, dengan
keterlibatan peserta didik akan mendapatkan hasil belajar yang baik . cara
kelompok maka peserta didik akan di tuntuk berfikir kritis dan berdiskusi
memahami materi yang di pelajari. Selain peserta didik guru pun harus
B. Identifilasi Masalah
pendidikan kewarganegaraan.
pendidikan kewarganegaraan..
didik.
C. . Pembatasan Masalah
tempatkan dalam tim belajar berjumlah empat orang sampai enam orang.
ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setelah selesai
Banten
D. Perumusan Masalah
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Guru
10
pendidikan kewarganegaraan
4. Bagi Sekolah
pendidikan kewarganegaraan
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
karakter bangsa yang bermoral, dan harus di tempuh oleh setiap manusia
11
12
kebutuhan.
cukup baik, seperti tersedianya sarana dan prasarana serta biaya yang
tidak di dukung sarana dan prasarana yang baik, hasilnya tidak akan
optimal. Menyikapi hal itu maka yang harus di perhaikan oleh guru yaitu
antara guru dan peserta didik akan menciptakan suasana belajar yang
13
kegiatan belajar seperti itu peserta didik maupun pendidik tidak akan
anak-anak yang kurang memiliki rasaa percaya diri adalah dengan cara
bahasa non verbal secara tepat. “ Guru harus sering memberikan umpan
baik yang jelas dan spesifik untuk menyatakan mana hal yang baik dan
dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang
4
Amir Faisal dan Zulfanah. 2011. Membangkitkan Girah Anak Untuk Berprestasi. Jakarta :
anggota IKAPI. HAL.72-73
14
ras,bahasa adat istiadat, dan suku bangsa untuk menjadi wrga negara
yang cerdas taat pada hukum dsesuai ketentuan Undang – U ndang Dasar
generasi muda menjadi warganegara yang baik dan sadar akan hak dan
berakar pada budaya bangsa yang di harapkan menjadi jati diri yang di
perhatikan yaitu :
5
Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional
16
dan prilaku.
dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen.
17
kelompok. Oleh karena itu, banyak guru yang mengatakan tidak ada
siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru ( multi way traffic
communication ).
Siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka dapat
lainnya.
lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang
keberhasilan kelompok.
: 242)7
sebagai berikut :
anggota kelompok.
7
Sanjaya, Model – model Pembelajaran ( Jakarta: Rajawali Pers,2012)hlm 203
20
belajarnya.
bahwa fase mental yang lebih tinggi pada umumnya munculnya pada
21
percakapan atau kerja sama antar individu sebelum fungsi mental yang
berikut :
tersebut.
kelopoknya.
kelompok lain.
efektif.8
dibentuk sebelumnya.
8
Roger dan David Johnson ( Lie, 2008), Model –model Pembelajaran ( Jakarta: Rajawali
Pers,2012)hlm.212
23
umum, kelompok heterogen disukai oleh para guru yang telah memakai
9
Scott Gordon, History and Phisolophy ofSocial Science (1991)
24
tidak lebih pandai dari mereka.Tidak jarang, protes ini juga disampaikan
kepada guru baik secara langsung maupun tidak. Kepada siswa ataupun
orang tua semacam ini, perlu dijelaskan bahwa sebenarnya siswa dengan
kemampuan akamis tinggi pun akan menarik manfaat secara kognitif atau
Dengan mengajarkan apa yang seseorang baru pelajari, dia akan lebih
melatih diri untuk bisa bekerja sama dan berbagi dengan mereka yang
dan kiat siswa dalam bekerja sama dengan siswa-siswa yang lainnya.Niat
25
siswa bisa di bina dengan beberapa kegiatan yang bisa membuat relasi
Division ( STAD)
membbuat tim belajar dan peserta didik diharapkan tidak memilih sendiri
kelompok belajar. Karena bila peserta didik yang memilih sendiri maka
kelompok.
26
boleh saling membantu satu sama lain. Nilai – nilai kuis siswa
sebelumnya, dan nilai- nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada beberapa
tinggi peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilaiitu
nilai kriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat atau hadia yang lainnya.
pertemuan.
siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk
10
Rusman, 2012, Model – Model Pembelajaran, ( Jakarta,:PT. Raja Grafindo Persada ) cet.ke-5
hal.213.
27
b. Pembagian Kelompok
e. Kuis (Evaluasi)
siswa.
sebagai berikut:
memberikan pertanyaan.
perkembangan kelompok.
guru).
harapkan. Dengan belajar orang akan lebih tahu dari apa yang belum dia
ketahui.
ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini di sebabkan
peerubahan hasil belajar ada yang bersifat intangible ( tak dapat di raba ).
inginkan dapat di capai dengan usaha yang minimal. Usaha dalam hal ini
maupun dari luar diri ( ekstern). Hasil belajar ini merupakan suatu usaha
untuk menilai berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar serta untuk
12
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya . jakarta : Rhineka Cipta hal.
31
Hasil belajar sebagai suatu alat yang di gunakan untuk menilai hasil
menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut benar – benar dapat
tujuan.
mengajar guru.
seluruh ranah itu. Khususnya ranah murid sangat sulit. Hal ini di
sebabkan karena perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (
tidak dapat di raba ) oleh karena itu, yag dapat di lakukan oleh guru
dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku
yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan
15
Muhibbin syah .2012. psikologi belajar .jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Cet. 12 hal. 198
33
pada observasi awal skor rata-rata hasil evaluasi formatif adalah 54,
poin yang berdasar pada kreteria ketuntasan minimal sebesar 72, terdapat
belajar yang diukur dari minat belajar peserta didikpun meningkat dari
dilaksanakan.
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian
35
Selatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Subyek Penelitian
36
C. Prosedur Penelitian
36
Perencanaan
s
Refleksi Pelaksanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi II Siklus II
37
Pelaksanaan
pengamatan
Dst
a. Perencanaan
Menyusun Silabus
b. Tindakan
kelompoknya.
38
c. Pengamatan
d. Refleksi
Tabel 2.1
a. Perencanaan
b. Tindakan
kelompoknya.
c. Pengamatan
d. Refleksi
kedua.
Tindakan Kelas:
Tabel 3.2
Skema Siklus II Penelitian Tindakan Kelas
Ketepatan menyelesaikan
waktu tugas tepat waktu
melakukan dibagijumlah
kegiatan kelompok. Dibuat
eksplorasi jurnal setiap
(mengerjakan pertemuan
tugas) diskusi
Interaksi antar 70% 81,08% Diamati ketika
siswa pada siswa melakukan
kegiatan dalam diskusi, dicatat
berdiskusi saat keterlibatan
pembelajaran masing-masing
belangsung siswa dalam
kelompok
Hubungan 50% 72,97% Di amati pada saat
siswa deengan proses
pembelajaran dan
guru selama
pada saat diskusi
kegiatan
pembelajaran
Ketuntasanhasi 70% 78,37% Dihitung dari nilai
l rata-rata kuiz dan
tes blok. Siswa
belajar
yang memperoleh
nilai lebih
besar/sama
dengan70
dinyatakan tuntas.
D. Indikator Keberhasilan
segi proses dan hasil. Proses yaitu dengan berhasilnya peserta didik
peningkatan sikap serta hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
2 SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ini di lakukan dalam dua siklus.
Pada setiap siklus, data yang di ambil adalah aktivitas dan nilai evaluasi
Tabel 4.1
No Indikator Pencapaian
Pencapaian Keterangan
Keberhasilan Siklus I
.1 Keaktifan siswa
mengajukan pertanyaan
44
dan didukung dengan pendidik yang lebih semangat agar peserta didik
Tabel 4.2
45
Indikator Pencapaian
No Pencapaian Keterangan
Keberhasilan Siklus II
Keaktifan siswa
mengajukan
pertanyaan dan
1 60% 72,27% Berhasil
mengemukakan
pendapat
Motivasi dalam
belajar dan
Ketepatan waktu
2 melakukan kegiatan 50% 62,16% Berhasil
eksplorasi
(mengerjakan tugas)
diskusi
Interaksi antar siswa
pada kegiatan dalam
3 berdiskusi saat 70% 81,08% Berhasil
pembelajaran
belangsung
Hubungan siswa
deengan guru selama
4 Berhasil
kegiatan 70% 72,97%
pembelajaran
Ketuntasan hasil
5 belajar 70% 78,37% Berhasil
siklus apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang
sebagai berikut:
B. Pembahasan
1. Siklus I
pembelajaran belangsung
yaitu 70%.
tercapai.
2. Siklus II
mengemukakan pendapat.
pembelajaran
pembelajaran
Tabel 4.3
Hasil Pembelajaran Peserta Didik Kelas XI Akuntasi 2 Pada Siklus I
Tabel 4.4
Analisa Penyajian Data
Distribusi Hasil Pembelajran Siklus I
1 85 4 10,81 % 340
2 80 5 13,51% 400
3 75 6 16,22% 450
4 70 6 16,22% 420
5 65 10 27,03% 650
6 60 5 13,51% 300
7 55 1 2,70% 55
Keterangan :
Jumlah F
= 2615 = 70,67
37
Pada siklus I di dapat hasil dengan nilai – nilai rata – rata tes 70,67
bawah ini :
No Karakter Nilai
1 Jumlah siswa 37
2 Rata –rata 70,67
3 Jumlah siswa yang tuntas ≥ KKM 15
4 Jumlah siswa yang tidak tuntas ≤ KKM 22
Dari hasil analisis data nilai pemahaman peserta didik peserta didik
Tabel 4.5
Siklus II
NOMOR
NAMA SISWA NILAI
URUT NISN
1 9999999999 Adelia Pratiwi 80
2 9988626407 Agam Wahyuddin 80
3 9999453670 Anggie Sagita Fitri 85
4 9982048977 Anggy Christina Faradilla 80
5 9994053368 Anisa Marsela 85
6 9982880890 Dian Ikawati 75
7 9981481491 Didik Purwanto 70
8 9982504753 Disha Yuliana 75
9 9981324650 Dista Armita 75
10 9988250865 Eka Fidya Putri 80
11 9982880876 Ervina Janis 85
12 9967382782 Firdaus 85
13 9982880959 Gita Amelia 70
14 9992125790 Hariyanti 75
54
Tabel 4.5
Analisa Penyajian Data
Distribusi Hasil Pembelajran Siklus 2
1 95 2 5,41% 190
2 90 4 8,10% 360
3 85 8 21,62% 680
4 80 9 24,32% 720
5 75 8 24,32% 600
6 70 5 13,51% 350
7 65 1 2,70% 65
Keterangan :
SXF
Jumlah F
56
= 2965 = 80.13
37
Hasil Ketuntasan Belajar Siswa
Pada siklus I di dapat hasil dengan nilai – nilai rata – rata tes 80,13
bawah ini :
No Karakter Nilai
1 Jumlah siswa 37
2 Rata –rata 80,13
3 Jumlah siswa yang tuntas ≥ KKM 32
4 Jumlah siswa yang tidak tuntas ≤ KKM 5
Dari hasil analisis data nilai pemahaman peserta didik peserta didik
dalam dua siklus, pada siklus ke II apa yang ingin dicapai sudah
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang maksimal bagi peserta
2. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Amir dan Zulfanah. 2011. Membangkitkan Girah Anak Untuk Berprestasi.
Jakarta : anggota IKAPI
Roger dan David Johnson .2012, Model –model Pembelajaran Jakarta: Rajawali