You are on page 1of 8

Nama : Annida Fadhilah Subekti Teknologi Penyimpanan

NRP : 183020173
Kelas : D

BAB VI INVENTARISASI BAHAN


Tabel Catatan penyimpanan gabah pada 1 januari-31 desember 1989

Tanggal Pemasukan Pengeluaran Catatan


Berat (kg) Kadar air Berat (kg) Kadar air
(%) (%)
1 Januari 547.758 14,7 - - Awal
inventarisasi
3 Februari - - 25.670 15,2 Kerusakan
serangga 15%
16 februari 22.355 14,0 - - -
21 Februari 43.838 15,1 9.633 13,8 Kerusakan
kecil
5 Maret 19.710 14,8 - - -
14 Maret - - 16.552 13,8 -
19 April 63.790 15,7 7.213 13,8 -
10 Mei - - 27.249 13,6 -
22 Mei - - 12.345 13,7 Memasang
umpan
9 Juni - - 38.587 13,9 Kerusakan
serangga 18%
17 Juni - - 20.193 13,8 -
23 Juni - - 47.357 14,2 Kerusakan
serangga 12%
18 Juli 2.806 14,8 - - -
24 Agustus 22.842 14,8 - - -
30 Agustus 7.692 14,5 - - -
10 September - - 2.684 13,9 -
19 Spetember 6.206 14,5 5.985 13,7 -
4 Oktober 12.282 15,2 - - -
12 Oktober - - 34.244 13,9 Kerusakan
serangga 16%
23 Oktober 21.068 15,2 - - -
6 November 5.506 13,7 - - -
13 November - - 3.831 14,0 -
20 November - - 7.979 13,6 -
15 Desember - - 1.972 13,8 -
19 Desember - - 24.943 14,2 Kerusakan
serangga 20%
28 Desember 4.366 14,6 - - -
Masuk/ 232.461 286.437
keluar 780.219
Tabel pengolahan pertama dari hasil pencatatan pada tabel diatas

Lama Berat kering (BK)M x L (BK)K x L


penyimpanan Masuk Keluar
(L) (BK)M (BK)K
365 467.237,574 - 170.541.714,51 -
332 - 21.768,16 - 7.227.029,12
319 19.225,3 - 6.132.870,7 -
314 37.218,462 8.303,646 11.686.597,07 2.607.344,844
302 16.792,92 - 5.071.461,84 -
293 - 14.267,824 - 4.180.472,432
257 53.774,97 6.217,606 13.820.167,29 1.597.924,742
236 - 23.543,136 - 5.556.180,096
224 - 10.653,735 - 2.386.436,64
206 - 33.223,407 - 6.844.021,842
198 - 17.406,366 - 3.446.460,468
192 - 40.632,306 - 7.801.402,752
167 2.390,712 - 399.248,904 -
130 19.461,384 - 2.529.979,92 -
124 6.576,66 - 854.965,8 -
113 - 2.310,924 - 261.134,412
104 5.306,13 5.165,055 551.837,52 537.165,72
89 10.415,136 - 926.947,104 -
81 - 29.484,084 - 2.388.210,8
70 17.865,664 - 1.250.596,48 -
56 4.751,678 - 26.093,968 -
49 - 3.294,66 - 161.438,34
42 - 6.893,856 - 289.541,952
17 - 1.699,864 - 28.897,688
13 - 21.401,094 - 278.214,222
4 3.782,564 - 14.914,256 -
Jumlah 664.625,16 246.265,723 214.007.935 45.591.876,1

 (BK)M 1 Januari
(𝐵𝐾)𝑀 = 547.758 − (547.758 × 14,7%) = 467.237,574
(𝐵𝐾)𝑀 × 𝐿 = 467.237,574 × 365 = 170.541.714,51

 (BK)K 3 Februari
(𝐵𝐾)𝐾 = 25.670 − (25.670 × 15,2%) = 21.768,16
(𝐵𝐾)𝐾 × 𝐿 = 21.768,16 × 332 = 7.227.029,12

1. Berat bahan kering:


∑{(𝐵𝐾)𝑀 ×𝐿}− ∑{(𝐵𝐾)𝐾 ×𝐿}
(𝐵𝐾)𝑅 = 𝐿𝑇

214.007.935,1−45.591.876,1
(𝐵𝐾)𝑅 = 365
= 461.413,8612 𝑘𝑔
Lama Bahan Masuk (A)M x L (A)K x L
penyimpanan Masuk Keluar (A)K
(L) (A)M
365 80.520,426 - 29.389.955,49 -
332 - 3.901,84 - 1.295.410,88
319 3.129,7 - 998.374,3 -
314 6.619,538 1.329,354 2.078.534,932 417.417,156
302 2.917,08 - 880.958,16 -
293 - 2.284,176 - 669.263,568
257 10.015,03 995,394 2.573.862,71 255.816,258
236 - 3.705,864 - 874.583,904
224 - 1.691,265 - 378.843,36
206 - 536.359,3 - 110.490.015,8
198 - 2.786,634 - 551.753,532
192 - 6.724,694 - 1.291.141,248
167 415,288 - 69.353,096 -
130 3.380,616 - 439.480,08 -
124 1.115,34 - 138.302,16 -
113 - 373,076 - 42.157,588
104 899,87 819,945 93.586,48 85.274,28
89 1.866,864 - 166.150,896 -
81 - 4.759,916 - 385.553,196
70 3.202,336 - 224.163,52 -
56 754,322 - 42.242,032 -
49 - 536,34 - 26.280,66
42 - 1.085,144 - 45.567,048
17 - 272,136 - 4.626,312
13 - 3.541,906 - 46.044.778
4 687,486 - 2.549,744 -
Jumlah 115.473,846 40.171,277 37.097.513,61 7474,633926

 (A)M 1 Januari
(𝐴)𝑀 = 547.758 × 14,7% = 80.520,426
(𝐴)𝑀 × 𝐿 = 80.520,426 × 365 = 29.389.955,49

 (A)K 3 Februari
(𝐴)𝐾 = 25.670 × 15,2% = 3.901,84
(𝐴)𝐾 × 𝐿 = 3.901,84 × 332 = 1.295.410,88

2. Berat air bahan


∑{𝐴𝑀 ×𝐿}− ∑{𝐴𝐾 ×𝐿}
𝐴𝑅 = 𝐿𝑇

37.097,51361−7.474,633926
𝐴𝑅 = = 81.158,54979 𝑘𝑔
365
3. Berat bahan yang disimpan
𝐺𝑅 = (𝐵𝐾)𝑅 + 𝐴𝑅
𝐺𝑅 = 461.413,8612 + 81.158,54979 = 542.572,41099 𝑘𝑔

4. Kadar air
𝐴
 𝑀𝑅 = 𝐺𝑅 × 100%
𝑅
81.158,54979
𝑀𝑅 = 542.572,41099
× 100% = 14,96%
𝐴
 𝑅
𝑀𝑅 = (𝐵𝐾) × 100%
𝑅
81.158,54979
𝑀𝑅 = × 100% = 17,59%
461.413,8612
𝐴𝑀
 (𝑚𝑀)𝑅 = 𝐺 × 100%
𝑀
34.954,15
(𝑚𝑀)𝑅 = 232,461 × 100% = 15,04%
𝐴𝑀
 (𝑀𝑀)𝑅 = (𝐵𝐾) × 100%
𝑀
34.954,15
(𝑀𝑀)𝑅 = × 100% = 17,71%
197.387,586
𝐴
 (𝑚𝐾)𝑅 = 𝐺𝐾 × 100%
𝐾
40.171,277
(𝑚𝐾)𝑅 = 780.219 × 100% = 14,02%
𝐴𝐾
 (𝑀𝐾)𝑅 = (𝐵𝐾) × 100%
𝐾
40.171,277
(𝑀𝐾)𝑅 = 246.265,723 × 100% = 16,31%
𝐴𝑎
 𝑀𝑎 = (𝐵𝐾) × 100%
𝑎
75.302,569
𝑀𝑎 = 418.479,431 × 100% = 17,99%

a. PENYUSUTAN KARENA RESPIRASI DAN JASAD RENIK


Perkiraan susut karena aktivitas respirasi dan serangan jasad renik dapat ditentukan dengan
persamaan berikut:

𝑆𝑀 = (𝐵𝐾)𝑅 × 0,68 × 100,44(𝑚𝑅−11,08) × 𝐿 𝑇


Dimana: SM = susut karena respirasi dari jasad renik (kg)
(BK)R = berat bahan kering rata-rata (kg)
mR = kadar air bahan rata-rata (% b.b.)
LT = lama penyimpanan total (hari)
Dari contoh tersebut maka banyaknya susut karena aktivitas respirasi dan jasad renik adalah:

𝑺𝑴 = (𝟒𝟔𝟏. 𝟒𝟏𝟑, 𝟖𝟔𝟏𝟐) × 𝟎, 𝟔𝟖 × 𝟏𝟎𝟎,𝟒𝟒(𝟎,𝟏𝟒𝟗𝟔−𝟎,𝟏𝟏𝟎𝟖) × (𝟑𝟔𝟓) = 𝟏𝟏𝟗. 𝟏𝟏𝟒. 𝟒𝟒𝟎, 𝟐 𝒌𝒈


b. SUSUT PENANGANAN
Pendekatan yang sering digunakan untuk menkasir susut penanganan adalah dengan
menggunakan persamaan berikut:
(𝐵𝐾)𝑀 + (𝐵𝐾)𝐾
𝑆𝑃 = (0,0025) ( )
2
Dimana: SP = susut penanganan (kg)
(BK)M = berat bahan kering yang masuk gudang (kg)
(BK)K = berat bahan kering yang keluar gudang (kg)
Apabila dihitung dari contoh inventarisasi yang telah dikemukakan datanya maka susut
penanganan adalah:
𝟏𝟗𝟕. 𝟑𝟖𝟕, 𝟓𝟖𝟔 + 𝟐𝟒𝟔. 𝟐𝟔𝟓, 𝟕𝟐𝟑
𝑺𝑷 = (𝟎, 𝟎𝟎𝟐𝟓) ( ) = 𝟓𝟓𝟒, 𝟓𝟔𝟔𝟔 𝒌𝒈
𝟐
c. SUSUT KARENA HAMA SERANGGA
Cara menentukan susut karena hama serangga dihitung berdasarkan persamaan berikut:
𝑆𝑖 = (0,5) (𝐷 × 𝐵𝐾)
Dimana: Si = susut karena hama gudang (serangga) (kg)
D = derajat kerusakan (desimal)
BK = berat bahan kering yang dirusak hama (kg)
Dengan demikian dengan menggunakan angka-angka derajat kerusakan seperti pada tabel 25,
maka susut karena hama serangga adalah sebesar:
𝑺𝒊 = (𝟎, 𝟓) {(𝟐𝟏. 𝟕𝟔𝟖, 𝟏𝟔 × 𝟎, 𝟏𝟓) + (𝟑𝟑. 𝟐𝟐𝟑, 𝟒𝟎𝟕 × 𝟎, 𝟏𝟖)} + (𝟒𝟎. 𝟔𝟑𝟐, 𝟑𝟎𝟔 × 𝟎, 𝟏𝟐)
+ (𝟐𝟗. 𝟒𝟖𝟒, 𝟎𝟖𝟒 × 𝟎, 𝟏𝟔) + (𝟐𝟏. 𝟒𝟎𝟏, 𝟎𝟗𝟒 × 𝟎, 𝟐𝟎) = 𝟏𝟏. 𝟓𝟔𝟎, 𝟒𝟗𝟑𝟏 𝒌𝒈
d. SUSUT KARENA TIKUS
Berdasarkan pada berat badan tikus rata-rata yaitu 16 g untuk jenis tikus Muss sp. 160 g untuk
Rattus mindanensis, dan 330 g untuk tikus Rattus norvegicus dapat dihitung daily intake makanan
sebesar 15% (Muss spp.) dan 10% (Rattus spp.) dari berat badan. Dengan asumsi bahwa konsumsi tikus-
tikus tersebut adalah 95% terdiri dari bebijian maka perhitungan susut karena tikus dapat ditetapkan
sebagai berikut:
𝑆𝑇 = {(𝐷𝑃)1 × (𝐷𝐼)1 } + {(𝐷𝑃)2 × (𝐷𝐼)2 } + {(𝐷𝑃)3 × (𝐷𝐼)3 } (𝐿 𝑇 )
Dimana: ST = susut harian karena tikus (kg)
DP = densitas populasi (n)
DI = daily intake untuk tiap spesies (kg)
LT = lama penyimpanan total (hari)
Untuk penyimpanan yang berlangsung selama satu tahun bila diasumsi bahwa dari hasil
pengamatan dapat ditaksir densitas populasinya adalah 10 ekor tikus Norwegia (Rattus norvegicus), 3
ekor R. Mondanensis dan 2 ekor mencit (Muss sppp.), maka susut pleh tikus-tikus tersebut yaitu:
𝑺𝑻 = {𝟏𝟎 × 𝟎, 𝟎𝟑𝟏𝟒} + {𝟑 × 𝟎, 𝟎𝟏𝟓𝟐} + {𝟐 × 𝟎, 𝟎𝟎𝟐𝟑} × (𝟑𝟔𝟓) = 𝟏𝟑𝟑 𝒌𝒈
e. SUSUT KARENA BURUNG
Burung dari jenis Passer montarus yang sering terdapat pada gudang padi dapat ditaksir berat
badannya 20 g, kemudian daily intake ditaksir 30% dari berat badan, konsumsi padi adalah 91% dari
total yang dimakan. Identik dengan cara menghitung susut oleh tikus, maka susut oleh burung dapat
pula ditentukan:

𝑆𝐵 = 𝐷𝑃 × 𝐷𝐼 × 𝐿 𝑇
Dimana: SB = susut karena burung (kg)
DP = densitas populasi (n)
DI = daily intake
Jika saja terdapat 200 ekor Passer montanus, maka susut yang ditimbulkannya adalah:
𝑺𝑩 = 𝟐𝟎𝟎 × 𝟎, 𝟎𝟎𝟓𝟓 × 𝟑𝟔𝟓 = 𝟒𝟎𝟐 𝒌𝒈
f. SUSUT KARENA PERUBAHAN KADAR AIR
Persamaan-persamaan di bawah ini digunakan untuk menghitung susut karena perubahan kadar
air:
𝑀𝐼 = {(𝑀𝑀)𝑅 − (𝑀𝐾)𝑅 } {(𝐵𝐾)𝑀 }
𝑀𝐵 = {𝑀𝑎 − (𝑀𝐾)𝑅 } {(𝐵𝐾)𝑎 }
𝑀𝐷 = {𝑀𝑅 } {(𝐷𝑀𝐿) 𝑇 }
Dimana: MI = susut karena perubahan kadar air
(MM)R = kadar air bahan yang masuk rata-rata (b.k.)
(MK)R = kadar air bahan yang keluar rata-rata (b.k.)
(BK)M = berat bahan kering yang masuk
MB = susut karena kadar air pada awal
Ma = kadar air awal (b.k.)
(BK)a = berat bahan kering awal
MD = susut kadar air dalam hubungannya dengan susut bahan kering
MR = kadar air bahan rata-rata (b.k.)
(DML)T= susut bahan kering total yang terdiri susut karena respirasi dan jasad renik,
susut karena penanganan, susut karena hama serangga, susut karena tikus, serta susut
karena burung.
Dari perhitungan sebelumnya diketahui bahwa (MM)R = 17,70%; (MK)R = 16,31% dan (BK)M
= 197.508 kg, oleh karena itu dapat dihitung susut karena perubahan kadar air:
𝑴𝑰 = {𝟎, 𝟏𝟕𝟕𝟏 − 𝟎, 𝟏𝟔𝟑𝟏} {𝟔𝟔𝟒. 𝟔𝟐𝟓, 𝟏𝟔} = 𝟗. 𝟑𝟎𝟒, 𝟕𝟓𝟐𝟐𝟒 𝒌𝒈
Susut karena kadar air pada awal penyimpanan adalah:
𝑴𝑩 = {𝟎, 𝟏𝟕𝟗𝟗 − 𝟎, 𝟏𝟔𝟑𝟏} {𝟒𝟏𝟖. 𝟒𝟕𝟗, 𝟒𝟑𝟏} = 𝟕. 𝟎𝟑𝟎, 𝟒𝟓𝟒𝟒𝟏 𝒌𝒈
Susut karena kadar air dalam hubungannya dengan susut bahan kering total adalah:
𝑀𝐷 = {𝑀𝑅 } {(𝐷𝑀𝐿)𝑀 }
𝑴𝑫 = {𝟎, 𝟏𝟕𝟓𝟗} {𝟏𝟏𝟗. 𝟏𝟏𝟒. 𝟒𝟒𝟎, 𝟐 + 𝟓𝟓𝟒, 𝟓𝟔𝟔𝟔𝟑𝟔𝟑 + 𝟏𝟏. 𝟓𝟓𝟗, 𝟒𝟗𝟑𝟏 + 𝟏𝟑𝟑 + 𝟒𝟎𝟐}
= 𝟐𝟎. 𝟗𝟓𝟒. 𝟒𝟓𝟓 𝒌𝒈
Susut karena kadar air seluruhnya:
(𝑆𝑀) 𝑇 = 𝑀𝐼 + 𝑀𝐵 + 𝑀𝐷
(𝑺𝑴)𝑻 = 𝟗. 𝟑𝟎𝟒, 𝟕𝟓𝟐𝟐𝟒 + 𝟕. 𝟎𝟑𝟎, 𝟒𝟓𝟒𝟒𝟏 + 𝟐𝟎. 𝟗𝟓𝟒. 𝟒𝟓𝟓 = 𝟐𝟎. 𝟗𝟕𝟎. 𝟕𝟗𝟎, 𝟐𝟏 𝒌𝒈
g. SUSUT BEBIJIAN TOTAL
Susut keseluruhan adalah hasil ppenjumlahan dari semua susut yang terjadi, oleh karena itu
susut bebijian total (SB)T adalah:
(𝑆𝐵) 𝑇 = 𝑆𝑀 + 𝑆𝑃 + 𝑆𝐼 + 𝑆𝑇 + 𝑆𝐵 + (𝑆𝑀) 𝑇
(𝑺𝑩)𝑻 = 𝟏𝟏𝟗. 𝟏𝟏𝟒. 𝟒𝟒𝟎, 𝟐 + 𝟓𝟓𝟒, 𝟓𝟔𝟔𝟔 + 𝟏𝟏. 𝟓𝟔𝟎, 𝟒𝟗𝟑𝟏 + 𝟏𝟑𝟑 + 𝟒𝟎𝟐 + 𝟐𝟎. 𝟗𝟕𝟎. 𝟕𝟗𝟎, 𝟐𝟏
= 𝟏𝟒𝟎. 𝟎𝟗𝟕. 𝟖𝟕𝟗, 𝟓 𝒌𝒈

BAB VII SUSUT BOBOT (DML)R


Contoh soal:
Ketika panen padi, kadar airnya adalah 29% dan suhu udara sekelilingnya 30˚C. pada saat penumpukan
6 jam kemudian, kadar air menjadi 23% dan suhu 28˚C ketika diambil dari tumpukan setelah 103 jam,
kadar air 18% dan suhu rata-rata 28˚C. padi kemudian rontok menjadi gabah, dimasukkan ke dalam
karung (periode 104 jam), diangkut dan dihamparkan di ruang pengering sampai dengan periode 150
jam. Suhu sedikit naik menjadi 35˚C. berapakah jumlah susut bahan kering, bila gabah berukuran
sedang, dan kadar air untuk interval waktu tertentu dianggap sama?
Jawab:

Interval waktu Jumlah jam Kadar air rata-rata (%) Suhu


0-6 6 26 30˚C (86˚F)
6-103 97 20,5 28˚C (82,4˚F)
103-150 47 18 35˚C (95˚F)

A = 0,000914
C = 0,654
D = 0,03756
E = 33,61
(DML)R = 1- Exp[-(Atc) x Exp{D(T-60)}Exp{E(((W-0,14)}]
1. (DML)R = 1- Exp[-(Atc) x Exp{D(T-60)}Exp{E(((W-0,14)}]
(DML)1 = 1- Exp[(-0,000914)(0,006)0,654) x Exp –(0,03756)(86-60)}Exp{33,61(0,26-0,14)}]
= 0,0048
2. (DML)R = 1- Exp[-(Atc) x Exp{D(T-60)}Exp{E(((W-0,14)}]
(DML)2 = 1- Exp[(-0,000914)(0,097)0,654) x Exp –(0,03756)(82,4-60)}Exp{33,61(0,205-
0,14)}]
= 0,0041
3. (DML)R = 1- Exp[-(Atc) x Exp{D(T-60)}Exp{E(((W-0,14)}]
(DML)3 = 1- Exp[(-0,000914)(0,047)0,654) x Exp –(0,03756)(95-60)}Exp{33,61(0,18-0,14)}]
= 0,0009
4. (DML)R = DML1+ DML2 + DML3
= 0,0048+ 0,0041 +0,0009
= 0,0098 (sekitar 1%)

You might also like