Professional Documents
Culture Documents
ISSN
40 1410-9379, Keputusan
Jurnal Natur Akreditasi
Indonesia 11(1):No 55/DIKTI/Kep./2005
40-47 Rustam, et al.
1*)
Program Studi Hama dan Penyakit Tanaman, Jurusan Agronomi
Fakultas Pertanian, Universitas Riau Pekanbaru
2)
Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
ABSTRACT
Leafminer fly, Liriomyza spp. are widely known as new important pests attacking many vegetable species in
high land in Indonesia. The objective of the research was to study community of parasitoid leafminer in high
altitude, and parasitization level. This research also looked at more specific on parasitization level caused by
Opius chromatomyiae. There were four species of leafminer recorded from the survey, Liriomyza huidobrensis,
Liriomyza sativae, Liriomyza chinensis and Chromatomyia horticola. The observation also found eight species of
parasitioid associated with collected leafminers. Six species of recorded parasitoid belonged to family of Eulopidae,
and two rest species belonged to Braconidae and Eucoilidae respectively. Those eight species of parasitoids were
Hemiptarsenus varicornis, Asecodes deluchii, Neochrysocharis okazakii, Neochrysocharis formosa ,
Neocrhysocharis sp. Quadrastichus liriomyzae, Opius chromatomyaie, Gronotoma micromorpha. Parasitoid
Opius chromatomyiae and Hemiptarsenus varicornis were found to be dominant in the range altitude between
1001-1300 and 1301-1600 asl. From 16 spesies of hosts attacked by leaf miners, only Opius chromatomyiae was
recorded to have ability to parasitize the leafminer in 13 host species with parasitization level reached 1,84–
62,26%.
Tabel 4. Kelimpahan dan spesies Liriomyza dan parasitoid per Tabel 5. Kelompok parasitoid yang menyerang lalat pengorok
daun pada tanaman bawang daun daun
9 6 .3 0 9 9 .0 0
100
90
80
70 6 2 .1 8
60
50
40
30 1 6 .7 9
1 5 .0 9
20
5 .9 4 2 .9 4 0 .6 6 0 .7 1
10 0 .1 0 0 .2 9 0 .0 0
0
700-1000 1001-1300 1301-1600
Ketinggian tempat (dpl)
Gambar 1. Komposisi lalat pengorok daun menurut ketinggian tempat
O. ch ro ma to myia e H. va rico rn is
100 Aseco d es d elu chii G. micro mo rp ha
8 7.52 N. o k aza k ii N . fo rmo sa
90
Neo ch rysoch a ris sp . Q.lirio myza e
Proporsi parasitoid (% )
80
6 8 .4 9
70
6 0 .9 7
60
50
3 8 .9 7
40
3 0 .9 0
30
20
1.2 6 0 .9 9 2 .9 6 0 .4 1 0 .0 0 0 .0 8 0 .0 4 0 .0 0 0 .0 0
10 1.71 1.8 0
3 .2 3
0 .54 0 .0 0 0 .12 0 .0 0 0 .0 0 0 .0 2 0 .0 0
0
700-1000 1001-1300 1301-1600
Ketinggian tempat (dpl)
Gambar 2. Komposisi parasitoid menurut ketinggian tempat
44 Jurnal Natur Indonesia 11(1): 40-47 Rustam, et al.
Tabel 6. Tingkat serangan, kelimpahan lalat pengorok dan tingkat parasitisasi parasitoid pada berbagai jenis tanaman inang
Total Parasitisasi
Tanaman Jml. Tingkat
No. lalat Total parasitoid parasitoid
inang daun serangan
pengorok (%)
1. Bw. daun 2050 89,39 6500 2997 31,56
2. Brocoli 120 100 3012 1625 35,04
3. Caisim 20 10,00 183 162 46,96
4. Kubis 20 100 45 3 6,25
5. Pak coy 40 60,05 117 14 10,69
6. Caylan 120 96,67 3533 443 11,14
7. Ketimun 180 93,00 3163 944 22,94
8. Oyong 10 100 13 6 31,58
9. Kc. kapri 180 100 1130 529 31,89
10 Buncis 60 97,50 155 51 24,76
11. Seledri 280 55,00 400 123 23,52
12. Selada 20 9,00 171 290 62,91
13. Tang och 80 100 133 87 39,55
14. Bayam 38 15,00 7 8 53,33
15. Horinso 140 90,00 721 916 55,96
16. Tomat 100 82,20 898 502 35,86
60 55.96
53.33
46.09
46.96
50
Tingkat parasitisasi (%)
39.55
40 35.04 35.86
31.56 31.58 31.89
30 26.88
24.76 23.52
22.39 22.94
20.00
20 14.55
10.69 11.14
10 6.04 6.25
3.82 3.25 3.06
1.84 2.19 1.94
0.00 0.00 0.07
0
Bd Br Cs Kb Pc Ky Kt Oy Kc Bc Sl Sld Toc By Hrs Tmt
Tanaman inang
Ket. Bawang daun (Bd), Brocoli (Br), Caisim (Cs), Kubis (Kb), Pak coy (Pc), Kaylan (Ky), Ketimun (Kt), Oyong (Oy), Kacang kapri (Kc), Buncis (Bc), Seledri(Sl), Seleda (Sld), Tang och (Toc),
Bayam (By), Horinso(Hrs), Tomat (Tmt)
Gambar 3. Tingkat parasitisasi parasitoid dan O. chromatomyiae
spesies adalah Eulophidae, dan masing-masing satu Semakin tinggi ketinggian tempat dari permukaan
spesies dari familia Braconidae dan Eucoilidae. laut, proporsi O. chromatomyaie semakin meningkat.
Kelimpahan parasitoid tersebut pada berbagai Sedangkan proporsi H. varicornis semakin menurun
ketinggian yang di bagi atas tiga daerah ketinggian 700- dengan meningkatnya ketinggian tempat dari
1000, 1001-1300 dan 1301-1600 m di atas permukaan permukaan laut.
laut (dpl), terlihat bahwa H. varicornis merupakan Tingkat parasitisasi parasitoid berkisar 6,25-
spesies parasitoid yang mendominasi di semua 62,91% untuk total semua parasitoid dan 1,84-62,26%
ketinggian daerah. Spesies O. chromatomyiae banyak untuk O. chromatomyiae dengan tingkat serangan
ditemukan pada ketinggian 1001-1300 dan 1301-1600 serangan lalat pengorok daun 15-100%. O.
m dpl namun populasinya masih rendah dibandingkan chromatomyiae dapat menyerang lalat pengorok daun
H. varicornis. (Gambar 2). yang menginfasi semua spesies tanaman yang
dikoleksi (Tabel 6). Tingkat parasitisasi tertinggi terjadi
Komunitas parasitoid lalat pengorok 45
pada tanaman selada dengan angka 62,26% (Gambar Kemampuam L. chinensis beradaptasi dengan
3). dataran tinggi dapat membuat kerusakan tanaman
PEMBAHASAN bawang daun semakin parah. Dari survey yang
Dari hasil penelitian ini ditemukan empat spesies dilakukan, tingkat serangan L. chinensis, lalat pengorok
dari lalat pengorok daun yang menyerang tanaman daun ini mencapai 100%. Pengamatan intensif terhadap
sayuran di dataran tinggi Kab Cianjur dan Bogor. L. tanaman daun bawang dengan melihat spesies
huidobrensis dicacat sebagai spesies lalat pengorok Liriomyza yang menyarang tanaman bawang daun,
daun yang banyak menyerang berbagai jenis tanaman menunjukkan satu helai bawang daun dapat diserang
sayuran. Lalat pengorok daun spesies L. huidobrensis oleh L. chinesnis dan L. huidobrensis. Namun
bersifat polifag (Parella 1987; Murphy & LaSalle 1999). populasinya masih didominasi oleh spesies L.
Rauf et al, ( 2000), melaporkan bahwa L. huidobrensis huidobrensis, yang menjadi ancaman besar terhadap
dapat menyerang 70 spesies tanaman yang tergolong kerusakan bawang daun.
ke dalam 20 famili. Banyaknya tanaman inang C. horticola merupakan spesies lalat lalat pengorok
memungkinkan L. huidobrensis dengan cepat dan daun yang hanya menyerang tanaman kacang kapri.
leluasa memencar dari satu wilayah ke wilayah lain Hama C. horticola telah sejak lama ada di Indonesia
(Setiawati 1998). dan telah menimbulkan kerugian besar tanaman kacang
L. huidobrensis merupakan spesies yang pertama kapri (Kalshoven 1981). Namun sejak keberadaan L.
kali ditemukan di Indonesia pada dataran tinggi (Rauf huidobrensis di Indonesia, tampaknya telah menggeser
1999). Dari hasil penelitian, ditemukan spesies L. kedudukan C. horticola sebagai hama penting pada
huidobrensis sangat m endominasi di daerah tanaman kapri. Serangan hama pengorok daun pada
ketinggian. Semakin tinggi ketinggian tempat dari tanaman kacang kapri di Desa Ciloto Kecamatan Pacet,
permukaan laut, proporsi populasi L. hudobrensis hampir semua spesies pengorok yang keluar dari daun
semakin meningkat. Pada skala ketinggian 1000-13001 kacang kapri adalah L. huidobrensis.
proporsi L. huidobrensis sebesar 96,30% dan skala Dalam hubungan dengan parasitoid yang
1301-1600 proporsinya meningkat menjadi 99%. berassosiasi dengan lalat pengorok daun, ditemukan
Lalat pengorok spesies L. sativae lebih banyak delapan spesies parasitoid yang terdiri atas tiga familia
pada skala ketinggian yang lebih rendah, yakni skala yaitu Eulophidae, Eucoilidae dan Braconidae. H.
700-1000 m dpl dan menyerang berbagai jenis tanaman, varicornis, A. deluchii, N. okazakii, N. formosa,
namun kisaran tanaman inangnya lebih sempit Neochrysocharis sp., Q. liriomyzae adalah spesies
dibandingkan L. huidobrensis. L. sativae juga bersifat dari familia Eulopidae. Sedangkan O. chromatomyiae
polifag dan banyak menyerang sayuran pada dataran adalah spesies dari familia Braconidae dan G.
rendah (Rauf 1999; Susilawati 2002; Herlinda et al, micromorpha adalah spesies dari familia Eucoilidae.
2006). Kerusakan pada tanaman ketimun di dataran Namun proporsi parasitoid didominasi oleh H. varicornis
rendah dapat mencapai 60% (Rauf & Shepar 2001). dan O. chromatomyiae. Survei yang dilakukan oleh
L. chinensis hanya ditemukan menyerang tanaman Rauf & Shepard (1999) menemukan delapan spesies
bawang daun. Hal ini menunjukkan L. chinensis berifat parasitoid yang berassosiasi dengan lalat pengorok
monofag dan ditemukan pertama kali di daerah Brebes daun yang terdiri atas familia Eulopiodae dan
(Jawa Tengah), bahkan outbreak serta menyebabkan Eucoilidae. Susilawati (2002) menemukan 19 speises
kehilangan hasil yang begitu tinggi dan banyak parasitoid yang menyerang lalat pengorok daun di
menyerang tanaman bawang dataran rendah (Rauf & Daerah Bogor dan Banjar yang terdiri atas familia
Shepard 2001). L. chinensis dapat beradaptasi Eulopidae, Braconidae, dan Eucoilidae.
terhadap tanaman inang dengan cepat. L. chinensis Dari delapan spesies parasitoid yang ditemukan,
telah dapat beradaptasi dengan tanaman bawang daun H. varicornis dan O. chromatomyiae merupakan
yang tumbuh pada ketinggian di atas 1301 m dpl. parasitoid yang paling mendominasi di lapangan. Kedua
Namun proporsinya masih rendah yaitu sebesar 0,29% spesies tersebut merupakan parasitoid yang dominan
dibandingkan dengan proporsinya pada skala pada dataran tinggi ( Hidrayani 2003; Purnomo 2003).
ketinggian 700-1000 m dpl yakni sebesar 16,79%. H. varicornis menempati proporsi paling tinggi (± 88%)
46 Jurnal Natur Indonesia 11(1): 40-47 Rustam, et al.
pada skala ketinggian 700-1000 m dpl, sedangkan berlimpah dengan semakin tinggi daerah dari permukaan
dengan peningkatan ketinggian tempat dari permukaan laut.
laut proporsi H. varicornis menurun dan terjadi
peningkatan pada proporsi O. chromatonmyiae dari UCAPAN TERIMA KASIH
2% pada skala 700-1000 m dpl menjadi 40% pada skala Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian
1301-1600. O. chromatomyiae lebih sesuai hidupnya Hibah Bersaing, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
pada daerah yang lebih tinggi dari permukaan laut. Departemen Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2007
Proporsi parasitoid lainnya hanya mencapai kisaran pada Lembaga Penelitian, Universitas Riau. Kami
maksimal 4%. mengucapkan terima kasih atas bantuan hibah yang
Tingkat parasitisasi parasitoid pada berbagai jenis telah diberikan. Ucapan terima kasih juga kami
tanaman sayuran berkisar dari 6,25 sampai 62,91%. sampaikan kepada Bapak DR. Rosichon Ubaidillah dari
Tingkat parasitisasi demikian diharapkan dapat efektif Museum Serangga, Lembaga Ilmu Pengetahun
menekan populasi lalat pengorok daun di lapangan Indonesia (LIPI) atas bantuan identifikasi ulang terhadap
karena keragaman parasitoid yang cukup tinggi. O. spesimen parasitoid.
chromatomyiae juga dapat menginfasi tanaman bawang
daun, namun tingkat parasitisasinya masih rendah (±
6%), sedangkan pada tanaman caisim dan selada
DAFTAR PUSTAKA
Cardova C & Karel AK. 1990. Insect and other invertebrate pest
cuk up tinggi m asing-masing 45% dan 62%. of beans. In S.R. Singh. Insect Pest of Food Legumes. Jhon
Keberadaan parasitoid yang dominan ini berlimpah di Willey & Sons Ltd. 157-191.
Fisher N, Ubaidillah R, Reina P, La Salle J. 2006. Liriomyza
lapangan dapat meningkatkan jumlah kematian lalat Parasitoids of South East Asia. Australia
Herlinda S, Purwanti E, Pujiastuti Y, Rauf A. 2006. Preferensi
pengorok daun. Liriomyza sativae (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae) pada
ketimun dan tomat. Agritop 25(1): 7-11.
Hidrayani. 2003. Bioekologi Hemiptarsenus varicornis
KESIMPULAN (Girault)(Hymenoptera: Eulopidae), parasitoid Liriomyza
Tanaman sayuran dataran tinggi Kabupaten Cianjur huidobrensis (Blanchard) (Dipetara:Agromyzidae) (Diptera:
Agromyzidae). Disertasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
dan Bogor telah diinfasi oleh empat spesies lalat Johnson MW. 1993. Biological control of Liriomyza leafminers in
the Pasific Basin. Micronesia 4:81-92
pengorok daun, yakni L. huidobrensis, L. sativae, L. Kalshoven LGE. 1981. The pest of Crop in Indonesia. Revised
chinensis dan C. horticola. Dua spesies pertama, L. by PA. van der Laan. Jakarta: PT. Ichtiar Baru. Van Hoeve.
Murphy ST & LaSalle J. 1999. Balancing biological control
huidobrneisis dan L. sativae bersifat polifag sedangkan strategies in the IPM of new world invasive Liriomyza
L. chinensis dan C. horticola bersifat monofag masing- leafminers in field vegetable crops. Biocontrol News and
Information 20: 91-104.
masing pada tanaman bawang (Allium sp.) dan kacang Parella MP. 1987. Biology of Liriomyza. Annu Rev Entomol
kapri (Pisum sativum). 32:201-224
Parella MP. 1982. A reviev of history and taxonomy of
Hasil pengamatan terhadap pertanaman sayuran economically important serpentine leafminers (Liriomyza
spp.) in California (Diptera: Agromyzidae). Pan Pac Entomol
dataran tinggi menunjukkan bahwa terdapat delapan
58:302-308.
spesies parasitoid yang berassosiasi dengan larva lalat Purnomo. 2003. Liriomyza huidobrensis (Blanchard) (Diptera;
Agromyzidae): Kesesuaian inang, perkembangan populasi,
pengorok daun yang terdiri dari familia Eulopidae, dan pengaruh insektisida translamina. Disertasi. Bogor:
Braconidae dan Eucoilidae. Kedelapan spesies tersebut Institut Pertanian Bogor.
Rauf A. 1995. Liriomyza: hama pendatang baru di Indonesia.
adalah H. varicornis, A. deluchii, N. okazakii, N. Bul Hama dan Penyakit Tumbuhan 8(1): 46 – 48.
formosa, Neocrhysocharis sp. Q. liriomyzae (Eulopidae), Rauf A. 1999. Persepsi dan tindakan petani kentang terhadap
lalat pengorok daun, Liriomyza huidobrensis (Blanchard)
O. chromatomyiae (Braconidae), dan G. micromorpha (Diptera: Agromyzidae). Bul Hama dan Penyakit Tumbuhan
(Eucoilidae). O. chromatomyiae dapat menyerang lalat 11(1): 1-13.
Rauf A, Shepard BM. 1999. Leafminers in vegetables in Indonesia:
pengorok daun yang menginfasi semua spesies surveys of host crops. Species composition, parasitoids
and control practices. Worhshop of Leafminers of
tanaman yang dikoleksi dengan tingkat parasitisasi Vegetables in Southeast Asia. Selangor, 2-5 February 1999.
mencapai 62,26%. Selangor: CAB International, Southeast Asia Regional Center.
Rauf A, Shepard BM. 2001. Current status on the biology, ecology
Semakin tinggi ketinggian tempat dari permukaan and management of Liriomyza spp. in Indonesia with emphasis
laut jumlah L. huidobrensis semakin berlimpah. on L. huidobrensis. Paper presented at Seminar on Invasive
Arthropod Pests of Vegetables and Economic Food Crops.
Demikian juga komposisi O. chromatomyiae semakin Kualalumpur Malaysia, 13-14 March 2001.
Komunitas parasitoid lalat pengorok 47
Rauf A, Shepard BM, Johnson MW. 2000. Leafminers in Spencer KA, Steyskal BC. 1986. Manual oh the Agromyzidae
vegetables, ornamental plants and weeds in Indonesia: (Diptera) of United States. New York: USDA.
surveys of host crops, species compositio and parasitoids. Setiawati W. 1998. Liriomyza huidobrensis hama baru pada
Intern J Pest Manage 46(4): 257 - 266. tanaman kentang. Bandung: Balai Tanaman Sayuran.
Rustam R. 2002. Biologi Opius sp.(Hymenoptera: Braconidae) Supartha IW. 1998. Bionomi lalat pengorok daun, Liriomyza
parasitoid lalat pengorok daun kentang. Tesis Pasca Sarjana. huidobrensis (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae), pada
Bogor: IPB. pertanaman kentang. Disertasi. Bogor: IPB.
Spencer KA. 1973. Agromyzidae (Diptera) of Economic Susilawati. 2002. Komposisi dan kelimpahan parasitoid lalat
Importance. Dr. W Junk BV. The Hague, 418 p. pengorok daun Liriomyza sativae Blanchard (Diptera:
Agromyzidae). Tesis Pasca Sarjana. Bogor: IPB.