You are on page 1of 24

Kampus Merdeka

menyiapkan insan merdeka

Prof. Nizam
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1
institutions and natural endowments. Its transformation into the world’s most
dynamic economic region has been a defining development of our time.

Megatrend Global & Raising Asia Over the past 20 years, one-third of the world’s population has re-engaged with the
global economy and more are set to do so (Chart 1.1). Living standards for billions of
Asia’s demographic dividend
people in Asia have improved at a rate not previously experienced in human history.
In the early stages of theirCtake-off,
h a rt 1 .1 :many
A s ia ’seconomies
risin g in Asia faced a favourable set of
circumstances as large numbers Shareofofyoung
world output
people approached working age, boosting
the100productive
Per cent capacity of economies. Per cent 100

The region’s ability to capitalise on its favourable demographics has been a key factor
underpinning
75 Asia’s stellar income growth over the past four decades. 75
An East Asian baby boom, which started in Japan in the late 1940s, sparked a series of
demographic
50 and social changes that helped shape the region’s economic
50 growth
trajectory.
As the
25 large ‘boom’ cohorts reached prime working and saving age (Chart
25 1.2), the
productive capacity of economies such as Japan and South Korea expanded. During
this phase—from 1965 to 1990—East Asia’s working-age population grew nearly four
times0 faster than its dependent population (Bloom & Williamson 1997).
0
1950 1970 1990 2010
Asia North America and Europe Rest of the world
C h a rt 1 .2 : A sia ’s d e m o g ra p h ic d iv id e n d
Note: GDP is adjusted for purchasing power parity (2011 prices). See glossary for the definition of country
groupings in this chart. Share of working-age population
Source: Conference Board (2012).

Per2000
Between cent and 2006, around a million
Per cent
people Per cent
80 80 were 80lifted out of poverty every Per cent 80
week in East Asia alone (Gill & Kharas 2007). Japan, the Republic of Korea (South
Korea), Singapore and, more recently, China and India doubled their income per
person
70 within a decade. Some went on to repeat 70 this 70
achievement two or three 70
times. To put this into perspective, it took the United Kingdom over 50 years to
double its income per person during the epoch-defining Industrial Revolution
(Maddison
60 2010). 60 60 60

This chapter looks at Asia’s success to date and how it has shaped the world.
50 50 50 50
Aging tigers 30 Rising ASEAN
40 40 40 40
1950 1975 2000 2025 1950 1975 2000 2025
Australia China India Indonesia
Japan Malaysia Philippines South Korea
Thailand
Source: UN (2011b).

Demography is not destiny. Indeed, despite having experienced similar demographic


transitions, Latin America as a whole was unable to achieve a demographic dividend
2
Transformasi digital mengguncang dunia dan membawa pada revolusi industri ke-4

Revolusi Industri Revolusi Industri Revolusi Industri Revolusi Industri


ke - 1 ke - 2 ke - 3 ke - 4
Abad 18 Abad 19 Abad 20 Abad 21

TI, Komputasi Sistem cerdas memungkinkan


Mesin Uap Tenaga Listrik konvergensi dunia digital dan
merubah dan Komunikasi fisik: Internet of Things, Data,
menggerakkan
industri industri People dan Services.

Mekanisasi Elektrifikasi Otomasi Otonomi

Revolusi industri kali ini lebih komprehensif dan masuk ke dalam semua aspek kehidupan kita.
4
Broken link

penelitian
dunia kerja

pendidikan

dunia nyata
kompetensi dan visi tidak sejalan

5
Revolusi pendidikan

Student centered learning


Student active learning Co-creation
Ubiquitous learning

Teacher centered
Student as passive recipient Student centered learning
Teacher as facilitator
6
MULTIPLE Pathways
?
SELF-DIRECTED, FLEXIBLE
PRESCRIPTIVE

• Setiap mahasiswa memiliki passion, cita-cita dan tujuan hidup yang berbeda
• Merdeka memilih dan mengembangkan kompetensinya melalui fleksibilitas peta
jalan pencapaian kompetensi (self-directed – guided/informed)
Merdeka Belajar

Tujuan Pendidikan adalah melahirkan


insan merdeka yang berbudaya

Insan merdeka:
1. Berdikari
2. Tidak bergantung pada orang lain
3. Mampu menentukan masa depannya sendiri

8
Education 4.0 fit for Society 4.0/5.0
Student-centered
Learning journey
Individual learning path
Agile learners
Formative assessment
FLexible
Teacher as mentor
Adaptive
Multidisciplinary
Self directed
Learning space
Creative
Inclusive
Collaboration Complex problem solver
Co-creation Character
Interconnected

Learning ecosystem Digital technology Neuroscience New pedagogy


9
Eight critical characteristics to define high-quality learning
“Education 4.0” (WEF January 2020)

• Global citizenship skills


• Innovation and creativity skills
• Technology skills
• Interpersonal skills
• Personalized and self-paced
learning
• Accessible and inclusive
learning
• Problem-based and
collaborative learning
• Lifelong and student-driven
learning
Profil Pelajar Pancasila

11
21st century learning space
Curriculum:
• Strong foundation (general
Kampus Nyaman
Inklusif
education)
Ramah difabel • Flexible pathways
• Relevant & future proof
• Collaborative
Paedagogy:
Curri-
culum
Kampus Aman • Student oriented
No byllying • Stimulating & challenging
No kekerasan seksual Learning environment:
pedagogy • Ubiquitous learning
• Virtual & real learning space
Kampus Sehat Learning
• Everyone is a learner
No drug environment
Sehat jasmani • Holistic – Howard Gardner setting
Sehat mental • Motivating
Sehat spiritual • Kampus SAN (sehat – aman –
Sehat lingkungan
nyaman)
Kebijakan Kemendikbud
Penciptaan Karakter Unggul, Budaya Akademik Kolaboratif & Kompetitif
di Perguruan Tinggi

1 2 3 4
General Education Pengembangan Pendampingan Civic Intelligence,
Pemahaman Wawasan Kepemimpinan Dosen (Dosen responsibility and
Kebangsaan dan Bela Kegiatan ekstra kurikuler Penggerak) participation
Negara (UUD 1945, untuk pengembangan dalam berbagai kegiatan Pengembangan
Pancasila, Bhinneka kepemimpinan dan (keagamaan, sosbud, kecerdasan (civic
Tunggal Ika, dan NKRI). bekerja dalam tim agar olahraga, penelitian, dll). intelligence),
terus dikembangkan. tanggungjawab (civic
responsibility), dan
5 6 partisipasi (civic
participation) warga
negara sebagai landasan
Entrepreneurial Pembelajar Sepanjang Hayat pengembangan nilai dan
Mindset Sadar bahwa dirinya harus menjadi pembelajar sepanjang perilaku demokrasi.
Semangat juang, pantang hayat untuk tetap survive di setiap perkembangan zaman.
menyerah.
14
Kampus Merdeka
1 2 3 4
Pembukaan Sistem akreditasi Perguruan Hak belajar tiga
program studi perguruan tinggi Tinggi Negeri semester di luar
baru Badan Hukum program studi

§ Permendikbud No. 7 Tahun 2020 Permendikbud No. 5 Tahun 2020 § Permendikbud No. 4 Tahun 2020 Permendikbud No. 3 Tahun 2020
tentang Pendirian, Perubahan, tentang Akreditasi Program Studi tentang Perubahan Perguruan tentang Standar Nasional
Pembubaran Perguruan Tinggi dan Perguruan Tinggi Tinggi Negeri menjadi Perguruan Pendidikan Tinggi
Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Tinggi Negeri Badan Hukum
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi § Permendikbud Nomor 6 Tahun
Swasta 2020 tentang Penerimaan
§ Permendikbud No. 5 Tahun 2020 Mahasiswa Baru Program Sarjana
tentang Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi Negeri
dan Perguruan Tinggi

15
Kampus Merdeka, Merdeka Belajar

Merdeka dalam BELAJAR


Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk
secara sukarela (dapatdiambil atau tidak):
§ Dapat mengambil sks di luar perguruan tinggi sebanyak 2
semester (setara dengan 40 sks)
§ Ditambah lagi, dapat mengambil sks di prodi yang
berbeda di PT yang sama sebanyak 1 semester (setara
dengan 20 sks)
Dengan kata lain sks yang wajib diambil di prodi asal
adalah sebanyak 5 semester daritotal semester yang
harus dijalankan (tidak berlaku untuk prodi Kesehatan1)
Dosen sebagai PENGGERAK
Perubahan definisi sks: Dosen memfasilitasi pembelajaran
§ Setiap sks diartikan sebagai “jam kegiatan”, bukan “jambelajar”.
mahasiswanya secara independen.
§ Definisi “kegiatan”: Belajar di kelas, praktik kerja (magang),
pertukaran pelajar, proyek didesa, wirausaha, riset, studi
independen, dan kegiatan mengajar di daerah terpencil. Semua Gunakan bentuk-bentuk non-kuliah:
jenis kegiatan terpilih harus dibimbing seorang dosen (dosen magang, KKN, menghadirkan praktisi
ditentukan olehPT)
§ Daftar “kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa (dalam
(dosen dari industri; bila perlu di RPL-kan),
3 semester diatas) dapatdipilih dari: (a) program yang project melibatkan mahasiswa.
ditentukan pemerintah, (b) program yang disetujui olehrektor
16
Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus asal
Kegiatan Penjelasan Catatan
Kegiatan magang di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi
1 Magang / praktik kerja multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
(startup)
Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah Dapat dilakukan bersama dengan aparatur desa (kepala
2 Proyek di desa terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya desa), BUMDes, Koperasi, atau organisasi desa lainnya

Kegiatan mengajar di sekolah dasar, menengah, maupun atas selama


3 Mengajar di sekolah beberapa bulan. Sekolah dapat berada di lokasi kota maupun tepencil Program ini akan difasilitasi oleh Kemendikbud

Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun Nilai dan sks yang diambil di PT luar akan disetarakan
4 Pertukaran pelajar dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan oleh PT masing-masing
Pemerintah
Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora, yang
5 Penelitian / riset dilakukan di bawah pengawasan dosen atau peneliti Dapat dilakukan untuk lembaga riset seperti LIPI / BRIN

Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri –


6 Kegiatan wirausaha dibuktikan dengan penjelasan/ proposal kegiatan kewirausahaan dan Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
bukti transaksi konsumen atau slip gaji pegawai
Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek berdasarkan topik
7 Studi / proyek independen sosial khusus dan dapat dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar

Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang Contoh organisasi formal yang dapat disetujui Rektor:
8 Proyek kemanusiaan disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri Palang Merah Indonesia, Mercy Corps, dan lain-lain

Kegiatan sukarelawan wajib militer/bela negara yang dirancang bersama Bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan
9 Sukarelawan/Wajib Militer dengan Kementerian Perrtahanan (UU 23/2019: PSDN)

Catatan:
▪ Semua kegiatan wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
▪ Kegiatan yang berada di luar Perguruan Tinggi asal (misalnya magang atau proyek di desa) dapat diambil sebanyak dua semester atau setara dengan 40 sks
17
Magang/praktek kerja

• Latar Belakang dan Tujuan


• Selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman
kerja di industri/dunia profesi nyata sehingga kurang
siap bekerja. Sementara magang yang berjangka pendek
(kurang dari 6 bulan) sangat tidak cukup untuk
memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi
mahasiswa. Perusahaan yang menerima magang juga
menyatakan magang dalam waktu sangat pendek tidak
bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri.
Dengan magang 1 – 2 semester, maka mahasiswa
mendapatkan pengalaman yang cukup, industri
mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa
langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya
recruitment dan training awal. Mahasiswa yang sudah
mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantab
dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.
Ekivalensi 20 SKS
• Bagaimana caranya
• Focus pada learning outcomes, kurikulum bukan sekedar kumpulan mata
kuliah, tapi serangkaian proses Pendidikan/pembelajaran untuk menghasilkan
suatu learning outcomes (capaian pembelajaran)
(a curriculum is broadly defined as the totality of student experiences that occur in the
educational process, Kelly 2009)
• Free form:
– Magang 6 bulan = 20 SKS dengan CP tertentu atau hard & soft skills
tertentu, contoh
– Kemampuan merumuskan complex engineering problem
– Kemampuan menganalisa dan menyelesaikan engineering problem
– Kemampuan untuk berkomunikasi dalam lingkungan kerja profesi
– Structured form:
– Magang 6 bulan – ekivalen dengan 20 SKS mata kuliah/kompetensi Asesmen:
tertentu sesuai kurikulum, contoh: • Log book
– Mahasiswa T Kimia magang di Industri Petrokimia selama 6 bulan belajar: • Assignments
– Fenomena transport ~ 2 SKS unit operasi ~ 3 SKS • Monthly report
– Industri proses kimia ~ 3 SKS rekayasa reaksi kimia ~ 3 SKS • End of project report
– Kontrol proses kimia ~ 3 SKS separasi ~ 2 SKS
– Laporan akhir sebagai pengganti skripsi : 4 SKS
Manfaat
• Bagi mahasiswa:
• Pengalaman sekaligus peningkatan kompetensi baik hard
maupun soft skills (experiential learning).
• Pengenalan tempat kerja, kalau cocok bisa direkrut oleh
perusahaan tempat magang.
• Tidak kehilangan SKS dan tidak menunda kelulusan

• Dosen:
• Mengenal industri/dunia kerja lebih dekat
• Update aplikasi ilmu dan teknologi
• Update bahan ajar
• Ide penelitian
• Kum pembimbingan (membimbing 1 mahasiswa magang =
membimbing TA)
• Tidak kehilangan mata kuliah
Program Target project Outcome/Impact
Draft model
Digital Talent Pool Start up
UMKM

Technology
Innovation & Dev Jasa new business spin off

Sekolah Ekspor
Manufaktur Empowered UMKM
Kampus Merdeka CEO Academy
Ekstraktif Improved Manufaktur
UMKM Academy
Social
Kampus membangun Pasar Ekspor Baru
Entrepreneur
Desa

KKN Tematik Pariwisata Eco-tourism

Platform KedaiReka

Kerjasama pentahelix Pelatihan & budaya kewirausahaan kampus


Co-working space/sandbox
Eko Sistem Pusat Unggulan Inovasi PT Pusat Inkubasi Bisnis
Start up accelerator
Science & Technopark
Link & Match
Link and Match
close loop between academic & industry/market development
Incubation Center
(Start-up accelerator)
Assessment & monitoring Career readiness
Education Knowledge Market signal

Citizenship
Soft Skills
Attitude
Comm
Univer Character BIC- SciTech
Service LO
internship sity development G Vision

Research Feedback Hard Skills Feedback Character


- Monitoring - Tracer study
- Tracer study - Alumni

Advisory Board CDC Alumni Association


(Career Development Center)

* BICG : Business, Industry, Community, Government Nizam, 2018

22
Penta Helix & down/up Streaming

Catalist -
Support
Scale up Down & Up-streaming market demand
Kampus merdeka sbg optimasi
Prototipe Technol. gap
insentif Research
pasar
Support
Disruptive Univer
Trend BIC tech Curriculum
demand
Prototipe sity
Hasil riset
Society Nizam, 2017

Industrial problem Education


Campus Kebutuhanmasyarakat Government
Learning method
Agenda riset Agenda pembangunan
Industry
Kebutuhanindustri Nizam, 2017

23
Kesimpulan
• Perguruan tinggi harus mendisrupsi diri agar tak tertinggal dan ditinggalkan oleh
mahasiswa
• Diperlukan pemimpin transformational perguruan tinggi yang kuat untuk melakukan
disrupsi diri dan mentransformasi perguruan tinggi yang agile
• Semangat merdeka belajar untuk menyuburkan kreativitas generasi unggul,
membuka ruang semesta belajar bagi mahasiswa dan menggandengkan perguruan
tinggi dan dunia nyata
• Merdeka belajar menjadi katalis terbentuknya ekosistem penta helix,
menghubungkan perguruan tinggi dengan dunia nyata, menjadikan perguruan tinggi
sebagai mata air bagi industri, masyarakat, dan pembangunan bangsa
• Prinsip gotong royong antar pelaku dan penerima manfaat Pendidikan menjadi kunci
membangun Pendidikan tinggi ke depan
• InshaaAllah kita bisa!

24
Terima Kasih @gusnizam
#diktiSIGAPmelayani
25

You might also like