Professional Documents
Culture Documents
70-Article Text-101-1-10-20200612
70-Article Text-101-1-10-20200612
Abstract: The Effect of Health Education to the Level of Knowledge of Hypertension Diets in Adult
Hypertension Patients in Puskesmas Mombok East Manggarai 2019. This research aims to find out the
effect of health education to the level of knowledge about hypertension diet in hypertensive adult patiens.
This study uses a quanitative approach, with one group pre-post test design method. The sample in this
research consisted of 19 respondents, which where selected based on purposive sampling techniques.
This research was conducted in Lengko Namut village, Elar Subdistrict, East Manggarai Regency. The
used instrument is questionnaire with 26 in qouestions items. The results showed that, the level of
knowledge before being given health education was 12 respondents (63%) had sufficient knowledge
and 7 respondents (37%) had less knowledge. The level of knowledge of respondents changed after
getting health education, of which 16 respondents (84%) had good knowledge, 3 respondents (16%) had
sufficient knowledge. The results of the research through the hypothesis test Paired Sample T-Test
showed differences in the average scores between knowledge before and after health education with a
defference of 8,684 and a value ( q = 0,00), which means there is an influence of health education on
the level of knowledge of hypertension diet knowledge in patiens with hypertension adulthood in
Mombok Health Center, East Manggarai.
Keywords: health education, knowledge, hypertension diet
Abstrak: Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Diet Hipertensi Pada
Penderita Hipertensi Usia Dewasa Di Puskesmas Mombok Manggarai Timur 2019. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan diet
hipertensi pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain
penelitian one group pre post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 19 responden yang
dipilih melalui teknik purposive sampling. Lokasi penelitian di Desa Lengko Namut, Kecamatan Elar,
Kabupaten Manggarai Timur. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan 26 item pertanyaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan kesehatan
adalah 12 responden (63%) berpengetahuan cukup dan 7 responden (37%) berpengetahuan kurang.
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan memperlihatkan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi yaitu 16
responden (84%) berpengetahuan baik, 3 responden (16%) berpengetahuan cukup. Hasil penelitian
melalui uji hipotesis Pared Sample T-Test menunjukan perbedaan rata-rata skor antara pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan dengan selisih nilai sebesar 8,684 dan nilai (q = 0,00 < α =
0,05), yang berarti ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan diet hipertensi
pada penderita hipertensi usia dewasa di Puskesmas Mombok, Manggarai Timur.
Kata kunci: penyuluhan kesehatan, pengetahuan, diet hipertensi
91
92 Jurnal Wawasan Kesehatan: Volume: 4, Nomor 2, Desember 2019
dewasa yang berada di Desa Lengko Namut, Tabel 3. Distribusi Distribusi responden
berdasrkan Tingkat Pendidikan
Puskesmas Mombok, Kecamatan Elar. Kategori frekuensi %
Kuesioner yang digunakan telah dilakukan SD 15 78,9
SMP/SMA 4 21,1
uji validitas di Pustu Rana Kulan. Dari 30 D3/S1/S2 0 0
item pertanyaan yang dinyatakan valid ada Total 19 100
Sumber: Data Primer 2019
26 item. Sedangkan data sekunder diperoleh
Berdasarkan tabel 3. diketahui bahwa
dengan mempelajari buku-buku, jurnal
sebagian besar responden dengan latar
penelitian, skripsi, hasil laporan-laporan
belakang pendidikan Sekolah Dasar 15
yang berhubungan. Variabel Independent
responden (78,9%), dan responden dengan
adalah penyuluhan kesehatan dan variabel
pendidikan menengah 4 responden (21,1%).
Dependent adalah tingkat pengetahuan diet
Tabel 4. Distribusi Distribusi responden
hipertensi. Analisis data menggunakan uji berdasrkan Tingkat Pengetahuan sebelum
statistik pared sample t-test yaitu dengan Penyuluhan
Kategori frekuensi %
melihat perbedaan nilai rata-rata sebelum Baik 0 0
dan sesudah penyuluhan melalui program Cukup 12 63
Kurang 7 37
SPSS dengan nilai α = 0,05 Total 19 100
Sumber: Data Primer 2019
Tabel 6. Perbedaan nilai Pretest dan Post yang hanya berjumlah 5 responden (26,3%).
test Tingkat pengetahuan Diet Hipertensi Menurut Rosta (2011), jenis kelamin juga
pada Penderita Hipertensi merupakan salah satu faktor yang
Std mempengaruhi tekanan darah. Menurut
Sig. (2
deviati
kategori N Mean correlation on tailed) tingkat pendidikan, subyek yang dijadikan
TktPeng 19 test
8,684 0,722 2,029 0,000
etahuan responden terdiri dari 15 responden (78,9%)
Pre dan dengan tingkat pendidikan sekolah dasar
Post test
Sumber: data primer2019: Uji Pared SampleT-Test paling banyak dan 4 responden (21,1%)
dengan tingkat pendidikan menengah.
Berdasarkan tabel 6. dapat diketahui bahwa
Tingginya prevalensi hipertensi pada
ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum
pendidikan yang rendah, kemungkinan
dan sesudah diberikan penyuluhan
disebabkan karena kurangnya pengetahuan
kesehatan tentang diet hipertensi pada 19
terhadap kesehatan dan sulit atau lambat
responden dengan nilai rata-rata (Mean)
menerima informasi yang diberikan petugas
8,684, Correlation 0,722, dan nilai Sig. (2-
sehingga berdampak pada perilaku atau pola
tailed) 0,00.
hidup sehat (Anggara dan Prayitno, 2013).
yang dimilikinya. Sebaliknya jika tingkat Hasil test setelah dilakukan penyuluhan
pendidikan seseorang rendah akan terjadi peningkatan pengetahuan dari 19
menghambat perkembangan sikap terhadap responden dimanaada 16 responden (84%)
penerimaan nilai-nilai yang diperkenalkan. memiliki pengetahuan yang baik dan 3
Ada kesesuaian antara teori dan fakta, peran responden (16%) memiliki pengetahuan
pendidikan mempengaruhi daya serap cukup. Hasil analisis peneliti, adanya
seseorang terhadap informasi yang diterima. perubahan tingkat pengetahuan pada
Pendidikan rendah mengakibatkan sulitnya responden menjadi baik dan cukup terjadi
responden bahkan menghambat untuk karena penyuluhan yang dilakukan
menerima pengetahuan baru, sehingga menggunakan media baik media visual
pengetahuan tentang diet hipertensi pada maupun auditor berupa leafled dan LCD,
penderita hipertensi rendah. waktu yang digunakan untuk penyuluhan
Menurut Dewi (2010, pp.16-18) dalam dan diskusi selama 30 menit, bahasa yang
bukunya menerangkan bahwa faktor umur digunakan adalah bahasa harian responden
merupakan salah salah satu faktor penting dan tempat penyuluhan jauh dari keramaian
yang dapat mempengaruhi tingkat yaitu di ruang rapat Puskesmas Mombok.
pengetahuan seseorang. Dikatakan bahwa Menurut Fitriani (2011, p.193) terdapat tiga
dengan bertambahnya umur seseorang akan faktor yang berpengaruh dalam memberikan
terjadi perubahan pada aspek psikologis penyuluhan kesehatan, salah satunya adalah
atau mental taraf berpikir yang semakin faktor proses dalam penyuluhan yang
matang atau dewasa. Menurut Levinson meliputi waktu memberikan penyuluhan,
dalam Potter & Perry (2007, p.704) umur tempat penyuluhan, jumlah sasaran yang
26-35 tahun adalah kelompok usia dewasa mendengar penyuluhan, dan alat
awal dimana mereka mulai belajar mengajar peraga/media yang digunakan serta bahasa
dengan latar belakang pengalaman hidup yang mudah dimengerti oleh sasaran.
yang unik termasuk penyakit dan Menurut Tjitarsa (1992, p.247) seluruh
pengobatan, sedangkan usia 36-45 tahun pembicaraan termasuk memperlihatkan alat
termasuk kelompok usia dewasa akhir bantu pandang harus dalam waktu 15-20
dimana sudah memasuki masa tenang menit, dan 15 menit untuk pertanyaan dan
sehingga mampu mempelajari diskusi. Menurut Effendy (2011) dalam
keterampilan dan informasi baru. Terdapat bukunya tentang Komunikasi, Teori, dan
kesenjangan antara teori dan fakta. Usia Praktek mengatakan dalam menyampaikan
dewasa memasuki usia belajar mengajar dari materi penyuluhan sebaiknya
pengalaman hidup yang unik termasuk menggunakan bahasa yang mudah
penyakit. Hal ini berdampak pada mudah dimengerti agar dapat dengan mudah
dan tidaknya penerimaan suatu informasi diserap dan dipahami
khususnya tentang pengetahuan diet
hipertensi.
98 Jurnal Wawasan Kesehatan: Volume: 4, Nomor 2, Desember 2019
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang mengatakan salah satu sifat kondisi dan
Diet Hipertensi pada Penderita
prinsip belajar orang dewasa adalah peserta
Hipertensi Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan merasa ada kebutuhan untuk belajar maka
prinsip mengajarnya adalah fasilitator harus
Hasil uji statistic melalui Uji
mengemukakan kemungkinan-kemungkinan
PairedSample T-Test diketahui bahwa ada
baru untuk pemenuhan kebutuhan
perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan
peserta, membantu setiap peserta
sesudah penyuluhan kesehatan tentang diet
untuk memperjelas aspirasi dirinya untuk
hipertensi pada penderita hipertensi usia
peningkatan perilaku, membantu
dewasa di Puskesmas Mombok Tahun 2019.
mendiagnosa perbedaan antara kebiasaan
Perbedaan dimaksud dapat dilihat pada
hidup dengan kondisi sekarang, dan
output uji Paired Sample T-Test dimana
membantu mengidentifikasi masalah
hasil rata- rata (Mean) pre test 16,21 dan
kehidupan yang dialami dengan perbedaan
post test 24,89 dengan selisih nilai Mean
aspirasinya. Selain itu penyuluh atau
sebesar8,684, Standar Deviastion 2.029, dan
fasilitator diharapkan dapat mengarahkan
Standart Error Mean sebesar 465. Karena
peserta agar menganggap tujuan
Mean Pre Test < Mean Post Test maka
pengalaman belajar sebagai tujuan mereka
dapat dideskripsikan bahwa ada perbedaan
sendiri (Rifa’I; 2003 dalam Megawati
rata-rata hasil test. Demikianpun nilai
2013). Pendidikan orang
koefisien korelasi sebesar 0,722 yang berarti
dewasa dapat efektif menghasilkan
ada hubungan antara pre test dan post test.
perubahan perilaku apabila isi dan cara atau
Hasil uji Paired Sample T-Test diperoleh
metode belajar mengajarnya sesuai dengan
nilai Sig 0,000 < 0,05 maka dapat
perubahan yang dirasakan oleh subyek
dideskripsikan bahwa ada perbedaan tingkat
belajar (Soekidjo Notoatmodjo, 2007).
pengetahuan sebelum dan sesudah
Menurut Knowles (dalam Baslemas dan
penyuluhan.
Mappa, 2011: 126) dikutip dari Megawati
Hasil analisis peneliti, terjadinya
(2013) mengatakan bahwa pembelajaran
perbedaan tingkat pengetahuan pre test dan
orang dewasa akan berhasil dengan baik jika
post test disebabkan karena sasaran
melibatkan baik fisik maupun mental
penyuluhan adalah kelompok usia dewasa
emosionalnya. Menurut Abdulhak (2000)
awal dan dewasa akhir yang mengalami
dalam Megawati (2013) mengatakan bahwa
hipertensi, dimana topik penyuluhan yang
keseluruhan penyelenggaraan pendidikan
diberikan sesuai dengan kebutuhan sasaran
pada orang dewasa pada hakekatnya
dan harus dipenuhi saat ini. Sebab
ditujukan untuk: menolong orang dewasa
penyuluhan / pendidikan orang dewasa
dalam menghadapi kenyataan hidup,
merupakan proses penyempurnaan atau
melengkapi keterampilan dalam
perbaikan situasi dan pengalaman yang
memecahkan masalah yang dihadapi,
berhubungan dengan realitas pada masa kini.
menolong orang dewasa dalam mengubah
Hal ini sejalan dengan pendapat ahli yang
Hepilita & Saleman, Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan …. 99
keadaan kehidupan sosial, dan menolong hipertensi setelah diberikan penyuluhan dari
dalam melengkapi informasi yang 19 responden; 16 responden (84%) memiliki
dibutuhkan, dalam hal ini kebutuhan akan pengetahuan baik, 3 responden (16%)
kesehatan yang berhubungan dengan diet memiliki engetahuan cukup. 4) Ada
hipertensi perbedaan tingkat pengetahuan tentang diet
hipertensi pada penderita hipertensi di
KESIMPULAN Puskesmas Mombok sebelum dan sesudah
Berdasarkan hasil penelitian yang diberikan penyuluhan kesehatan yang
telah dilakukan pada tanggal 19 April 2019 ditunjukan melalui hasil uji statistik paired
terhadap 19 responden di Desa Lengko sample t-tes yaitu selisih rata- rata pre-post
Namut, Puskesmas Mombok, Kecamatan test 8,684 dan p value 0,000 < α 0,05.
Elar, Manggarai Timur tentang pengaruh Melalui hasil penelitian ini
penyuluhan kesehatan terhadap tingkat diharapkan dapat menjadi pertimbangan
pengetahuan diet hipertensi pada penderita bagi pelayanan kesehatan dalam menyusun
hipertensi usia dewasa maka dirumuskan program yang sesuai agar penderita
kesimpulan sebagai berikut: 1) Karakteritik hipertensi dapat memiliki pengetahuan yang
usia dari 19 responden yang menjadi sampel baik tentang diet hipertensi sehingga tekanan
penelitian ini yang termasuk kategori usia darahnya terkontrol dan terhindar dari
dewasa awal (26-35 tahun) 3 responden terjadinya komplikasi
(15,8%) dan kelompok usia dewasa akhir
(36-45 tahun) lebih banyak yaitu 16
DAFTAR RUJUKAN
responden (84,2%). Karakter responden
Anggraeni Puspita.(2012). Sikap Terhadap
yang berjenis kelamin laki-laki ada 5
Kepatuhan Diet Hipertensi pada
responden (26,3%) lebih sedikit jumlahnya Penderita Hipertensi. e-jurnal.Vol. 2-
3.
dibandingkan responden perempuan
Arlita Saputri, S. R. (2017). Efektifitas
yang berjumlah 14 responden CEPAT TENSI (Cegah dan Pantau
Hipertensi) Terhadap PeningkTn
(73,7%). Berdasarkan tingkat pendidikan,
Pengetahuan dan Sikap Pada Wanita
dari 19 responden didominasi oleh Menopause. Jurnal of Health
Education , 2.
pendidikan SD yaitu 15
Dadang Darmawan, S. Z. (2013). Pengaruh
responden(78,9%) sedangkan yang Promosi Kesehatan Terhadap
Motivasi Pasien Hipertensi Tentang
berpendidikan menengah 4 responden
Pelaksanaan Diet Hipertensi Di
(21,1%). 2) Tingkat pengetahuan diet Poliklinik Penyakit Dalam RS.
Rajawali Bandung. e- jurnal
hipertensi pada penderita hipertensi sebelum
Kesehatan .
diberikan penyuluhan dari 19responden; 12 Dewi, A. W. (2010). Teori dan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap
responden (63%) memiliki pengetahuan
dan Perilaku Manusia.
cukup dan 7 responden (37%) dengan Yogyakarta: Nuha Medika.
Kemenkes RI.(2017). Penyakit Tidak
pengetahuan kurang. 3) Tingkat
Menular. Jakarta: Kemenkes RI.
pengetahuan diet hipertensi pada penderita
100 Jurnal Wawasan Kesehatan: Volume: 4, Nomor 2, Desember 2019