You are on page 1of 3

BAHASA INGGRIS

(DOSEN : MARIANI,S.Pd,. M.Pd)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK

NAMA NIM
BILI RIZAL SAPUTRI K202001057
WAODE WAHYUNI NURHIDAYAT K202001035
LAODE SYAHRUL FEBRIANTO K202001049
NYAI MULIYATI K202001044
FITRI K202001051
IGHA RAHAYU K202001033
NUR HAYA K202001040
RAHMAWATI K202001053
NUR KHOERIYAH K202001045
IGA VIRGIA K201903002
RIFKA K202001039
SRI WAHYUNI K202001042
SARFINA K202001041
RAHMA YUNIAR K202001047
NILAWATI K202001046
NASAR K202001050
DEBI FITRIYANI HASAN K202001058
MARDA LUSI PALITAK K202001052
LAELA FADILLAH K202001059
LAODE MUHAMMMAD FAUZAN K202001055
SAYYID SULTAN
ABDI SULIWUNTO ABIDIN K202001056

PROGRAM STUDI SI KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
English :

In certain circumstances, the relationship between a mine and a


tourism destination may be asymmetrically counterproductive, an example
being when the destination suffers from environmental impacts
(externalities) caused by the mining.

These impacts can take many forms, such as changes in the


landscape, pollution of waterways, noise or a combination of these. How
significant the consequences are depends not only on the size of impacts but
also the nature of the tourism business involved. In the case of industrial
tourism, the destination may be an industrial site or even a mine that is
unique to a particular location. In such an instance, the environmental
impacts of an active mine may not necessarily have any business impacts on
tourism. However, various forms of nature-based tourism tend to be
sensitive to significant environmental impacts of mining and other large-
scale industrial activities. There is no strict scientific definition of nature-
based tourism but the concept usually refers to tourism where natural
features such as landscapes, quality of nature and natural phenomena are
key attractions and reasons why consumers visit a particular destination.
The relationship is asymmetrical, because a mine will only benefit from the
neighboring touristic attractions and services, whereas a nature-based
tourism business may suffer significantly if it is located in the vicinity of a
mine. This is particularly the case if the business idea is to sell tranquility
and pristine nature, that is, an environment where clients can engage in
outdoor activities in areas undisturbed by noise, destroyed landscapes or
perceivable pollution. It is also possible that a mine is a tourist attraction,
although this is rare. Such mines tend to be old and the mining methods
historical, and this activity can be considered a form of heritage tourism.
Typically, public access to operating mines is strictly prohibited for safety
reasons.
Terjemahan :

Dalam keadaan tertentu, hubungan antara tambang dan destinasi


pariwisata bisa jadi kontraproduktif secara asimetris, misalnya ketika
destinasi tersebut terkena dampak lingkungan (eksternalitas) yang diakibatkan
oleh pertambangan tersebut.

Dampak ini dapat mengambil banyak bentuk, seperti perubahan lanskap,


polusi saluran air, kebisingan atau kombinasi dari semuanya. Seberapa
signifikan konsekuensinya tidak hanya tergantung pada ukuran dampak tetapi
juga sifat bisnis pariwisata yang terlibat. Dalam kasus pariwisata industri,
destinasi dapat berupa lokasi industri atau bahkan tambang yang unik untuk
lokasi tertentu. Dalam contoh seperti itu, dampak lingkungan dari tambang
yang aktif mungkin belum tentu berdampak bisnis pada pariwisata. Namun,
berbagai bentuk wisata berbasis alam cenderung sensitif terhadap dampak
lingkungan yang signifikan dari pertambangan dan kegiatan industri skala
besar lainnya. Tidak ada definisi ilmiah yang ketat tentang wisata berbasis
alam tetapi konsepnya biasanya mengacu pada pariwisata di mana fitur alam
seperti lanskap, kualitas alam dan fenomena alam adalah daya tarik utama
dan alasan mengapa konsumen mengunjungi tujuan tertentu. Hubungannya
asimetris, karena tambang hanya akan mendapatkan keuntungan dari atraksi
dan jasa wisata tetangga, sedangkan bisnis pariwisata berbasis alam dapat
menderita secara signifikan jika terletak di sekitar tambang. Hal ini terutama
terjadi jika ide bisnisnya adalah menjual ketenangan dan alam yang murni,
yaitu lingkungan di mana klien dapat terlibat dalam aktivitas luar ruangan di
area yang tidak terganggu oleh kebisingan, lanskap yang hancur, atau polusi
yang dapat dirasakan. Ada juga kemungkinan bahwa tambang adalah objek
wisata, meskipun ini jarang terjadi. Tambang tersebut cenderung tua dan
metode penambangannya historis, dan kegiatan ini dapat dianggap sebagai
bentuk wisata warisan. Biasanya, akses publik ke tambang yang beroperasi
sangat dilarang karena alasan keamanan.

You might also like