Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Government’s plan to develop national fishery industry faster makes government build modern fish market in
Muara Baru that caused PPI Muara Baru fish traders being relocated to it. The purpose of this study was to identify
the physical-economic conditions of the fish traders before and after being relocated, to analyze the factors that
influence the fish trader’s willingness to relocate, to analyze the economic conditions of fish traders before and
after being relocated and analyze the institution system of Muara Baru Modern Fish Market. The method used in
this study is quantitative descriptive analysis, logistic regression analysis, revenue analysis, and institutional
analysis. The results of this study indicate that relocation caused changes in the economic physical condition of
fish traders such as KUSUKA members, environmental conditions, market conditions, the number of workers, fish
weight total and the number of tub bucket. Factors that influence the willingness of the fish traders to be relocated
are government assistance, environmental conditions and coordinations between government and fish traders in
relocation planning. Changes in economics condition that occured to the fish traders are in the form of income
decreased by Rp.86.707.566.000 per month. There are three rules of the games of PIM2 Muara Baru’s management
such as, modern fish market management; rent and fare of stalls; and modern fish market construction.
Keywords: income analysis, logistic regression analysis, institutional, economy physical condition, modern fish
market
ABSTRAK
Rencana pemerintah dalam mempercepat pembangunan industri perikanan nasional membuat pemerintah
membangun pasar ikan modern di Muara Baru yang menyebabkan pedagang ikan PPI Muara Baru direlokasi ke
pasar tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi fisik ekonomi pedagang ikan sebelum
dan setelah direlokasi, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan pedagang ikan untuk
direlokasi, menganalisis perbandingan kondisi ekonomi pedagang ikan sebelum dan sesudah relokasi serta
menganalisis sistem kelembagaan di PIM Muara Baru. Metode yang digunakan adalah analisis deksriptif, analisis
regresi logistik, analisis pendapatan, dan analisis kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relokasi
menyebabkan perubahan kondisi fisik ekonomi pada pedagang ikan seperti keanggotaan KUSUKA, kondisi
lingkungan, keadaan pasar, jumlah tenaga kerja (anak buah), total berat ikan dan jumlah penyewaan bak. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kesediaan pedagang ikan untuk direlokasi yaitu bantuan pemerintah, kondisi
lingkungan, serta koordinasi antara pemerintah dan pedagang ikan dalam rencana relokasi Perubahan kondisi
ekonomi yang terjadi kepada pedagang ikan yaitu berupa penurunan pendapatan sebesar Rp.86.707.566.000 per
bulan dengan persentase sebesar 61%. Terdapat tiga aturan main dalam pengelolaan PIM Muara Baru antara lain,
pengelolaan pasar ikan modern; penyewaan dan tarif lapak; dan pembangunan pasar ikan modern.
Kata kunci: analisis pendapatan, analisis regresi logistik, kelembagaan, kondisi fisik ekonomi, pasar ikan modern
Muthia Virna Yasmin, Kastana Sapanli. 2020. Dampak Relokasi Pasar Terhadap Ekonomi
Pedagang Ikan (Studi Kasus: Pasar Ikan Modern Muara Baru, DKI Jakarta). Jurnal Mina
Sains 6(2): 76-92.
77 Yasmin et al. Dampak Relokasi Pasar Terhadap Ekonomi Pedagang Ikan
Hipotesis dari faktor-faktor yang diduga dalam kesediaan relokasi adalah sebagai
memengaruhi keputusan pedagang ikan berikut:
79 Yasmin et al. Dampak Relokasi Pasar Terhadap Ekonomi Pedagang Ikan
Δ𝜋= 𝜋1- 𝜋0
Δ𝜋=(TR1-TC1)–(TR2TC2).....................(3)
Dimana:
𝜋1 : Pendapatan setelah relokasi (Rp/bulan)
𝜋0 : Pendapatan sebelum relokasi (Rp/bulan)
TR1 : Total Revenue setelah relokasi (total penerimaan) (Rp/bulan)
TR0 : Total Revenue sebelum relokasi (total penerimaan) (Rp/bulan)
TC1 : Total Cost (total biaya) setelah relokasi (Rp/bulan)
TC0 : Total Cost (total biaya) sebelum relokasi (Rp/bulan)
Keterangan:
𝜋1 > 𝜋0 : Relokasi berhasil meningkatkan pendapatan pedagang ikan
𝜋1 < 𝜋0 : Relokasi tidak berhasil meningkatkan pendapatan pedagang ikan
𝜋1 = 𝜋0 : Relokasi tidak berdampak terhadap pendapatan pedagang ikan
KUSUKA merupakan kartu identitas Hasil uji non parametrik menghasilkan Sig <
profesi pelaku usaha di bidang kelautan dan 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini
perikanan yang diterbitkan oleh KKP. menunjukkan bahwa ada perbedaan
KUSUKA diterbitkan berdasarkan Peraturan keanggotaan KUSUKA sebelum dan setelah
Menteri Kelautan dan Perikanan No 39 adanya relokasi. Pada Gambar 2
Tahun 2017 tentang Kartu Pelaku Usaha menunjukkan tentang perubahan pada
Kelautan dan Perikanan. Pedagang ikan keanggotaan pedagang ikan pada KUSUKA
yang direlokasi ke PIM Muara Baru akan sebelum adanya relokasi dan setelah relokasi.
mendapatkan kartu KUSUKA dari KKP.
Gambar 1 Keanggotaan KUSUKA. Hasil analisis uji non parametrik Wilcoxon: Asym. Sig =
0,000. Sumber: Data Primer, diolah (2020)
Pada Gambar 2, seluruh pedagang tidak KUSUKA disebabkan kartu yang dibuat
terdaftar dalam keanggotaan KUSUKA pada belum terbit.
saat sebelum direlokasi ke PIM Muara Baru.
Hal ini dikarenakan kartu KUSUKA baru 2. Kondisi Lingkungan
diterbitkan pada tahun 2017, sehingga dalam Hasil uji non parametrik menghasilkan
implementasinya belum optimal. Setelah Sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini
direlokasi, mayoritas pedagang ikan menunjukkan bahwa ada perbedaan kondisi
memiliki kartu KUSUKA. Pada saat relokasi, lingkungan pasar sebelum dan setelah
KKP memberikan beberapa fasilitas kepada adanya relokasi. Pada Gambar 3
pedagang ikan, salah satunya adalah menunjukkan tentang perubahan kondisi
pemberian kartu anggota KUSUKA kepada lingkungan di pasar tempat pedagang ikan
para pedagang ikan. Beberapa pedagang berjualan sebelum adanya relokasi yaitu di
ikan yang belum memiliki kartu anggota PPI Muara Baru dan setelah relokasi yaitu di
PIM Muara Baru.
Gambar 2 Perubahan Kondisi Lingkungan Sebelum dan Setelah Relokasi. Hasil analisis uji non
parametrik Wilcoxon: Asym. Sig = 0,000. Sumber: Data Primer, diolah (2020)
Pada Gambar 3, mayoritas pedagang di PPI Muara Baru masih tergolong kotor
ikan menyatakan bahwa kondisi lingkungan karena masih banyak sampah yang
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020 82
berserakan dan air menggenang dan berbau Keadaan pasar merupakan salah satu
tidak sedap di sekitar pasar. Setelah faktor yang dapat mempengaruhi
pedagang ikan direlokasi ke PIM Muara pendapatan pedagang ikan. Hasil uji non
Baru, seluruh responden menyatakan bahwa parametric menghasilkan Sig < 0,05 yaitu
lingkungan PIM Muara Baru lebih bersih 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
dari lingkungan PPI Muara Baru. Hal ini ada perbedaan keadaan pasar sebelum dan
dikarenakan terdapat saluran buangan air setelah adanya relokasi. Pada Gambar 3
disetiap lapak sehingga air tidak menunjukkan bahwa terjadi perubahan
menggenang di sekitar pasar. kondisi pasar sebelum dan setelah adanya
relokasi.
3. Keadaan Pasar
100
Orang 59 81
50 22
0
0 Keadaan
Sebelum Sesudah
Pasar
Kumuh Tertata Rapi
Gambar 3 Perubahan Keadaan Pasar Sebelum dan Setelah Relokasi. Hasil analisis uji non
parametrik Wilcoxon: Asym. Sig = 0,000. Sumber: Data Primer, diolah (2020)
Berdasarkan Tabel 1 sebanyak 64 responden memiliki tenaga kerja sebanyak lebih dari 4
memiliki tenaga kerja sebanyak 2-3 orang, 8 orang. Hal ini disebabkan para pedagang
responden memiliki tenaga kerja sebanyak 1 ikan menyesuaikan pengeluaran untuk upah
orang, serta 9 responden memiliki tenaga tenaga kerja sesuai dengan modal yang
kerja lebih dari 4 orang sebelum direlokasi. dikeluarkan.
Sedangkan setelah direlokasi, sebanyak 52
responden memiliki tenaga kerja sebanyak 5. Total Volume Ikan
2-3 orang, 19 responden memiliki tenaga Hasil uji non parametrik menghasilkan
kerja sebanyak 1 orang, serta 10 responden Sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini
83 Yasmin et al. Dampak Relokasi Pasar Terhadap Ekonomi Pedagang Ikan
menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah dan setelah relokasi dapat dilihat pada Tabel
total volume ikan sebelum dan setelah 2.
adanya relokasi. Total volume ikan sebelum
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa yang dijual sebelum relokasi adalah sebesar
total volume ikan yang dijual oleh pedagang 2.028,4 kg, sedangkan setelah relokasi
ikan tergolong variatif. Sebelum relokasi sebesar 990.4 kg.
terdapat 1 responden yang menjual ikan
dalam rentang 100-599 kg, 25 responden 6. Jumlah Penyewaan Bak
yang menjual ikan dalam rentang 600-1.099 Pedagang ikan yang berjualan ikan di
kg, 15 responden yang menjual ikan dalam PPI Muara Baru kemudian direlokasi ke PIM
rentang 1.100-1.599 kg, serta 40 responden Muara Baru menjual ikannya dengan
menjual ikan lebih dari sama dengan 2.000 diletakkan di dalam bak berdiameter 38
kg setiap harinya. Sedangkan setelah sampai 40 cm. Bak yang digunakan oleh
relokasi terdapat 34 responden yang menjual para pedagang merupakan bak yang disewa
ikan dalam rentang 100-599 kg, 28 dari penyewa bak yang terdapat di pasar
responden yang menjual ikan dalam rentang tersebut. Hasil uji non parametrik
600-1.099 kg, 7 responden yang menjual menghasilkan Sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.
ikan dalam rentang 1.100-1.599 kg, 1 Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
responden yang menjual ikan dalam rentang jumlah penyewaan sebelum dan setelah
1.600-1.999 kilogram serta 11 responden adanya relokasi. Jumlah penyewaan bak
yang menjual ikan dalam rentang lebih dari sebelum dan setelah relokasi dapat dilihat
sama dengan 2.000 kg. Rata-rata berat ikan pada Tabel 3.
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa menyewa bak dalam rentang 2-10 bak, 19
terdapat perbedaan jumlah penyewaan bak responden menyewa bak dalam rentang 11-
sebelum dan setelah relokasi. Sebelum 20 bak, serta 4 responden yang menyewa
relokasi, terdapat 58 responden yang lebih dari 20 bak. Sedangkan setelah relokasi,
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020 84
terdapat 72 responden yang menyewa dalam efektivitas relokasi pasar adalah aturan
rentang 2-10 bak, 8 responden menyewa hukum yang jelas, koordinasi dengan tim
dalam rentang 11-20 bak, serta hanya 1 khusus, serta partisipasi masyarakat. Demi
responden menyewa lebih dari 20 bak setiap mewujudkan program pemerintah, para
harinya. Rata-rata penyewaan bak sebelum pedagang ikan diharuskan untuk pindah ke
relokasi sebesar 13 bak per hari dan setelah PIM Muara Baru. Hasil pengolahan data
relokasi sebesar 11 bak per hari. dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
sebanyak 60,5% (49 responden) menyatakan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi tidak bersedia untuk direlokasi dan sebanyak
Kesediaan Pedagang Ikan untuk 32 responden (39,5% ) menyatakan bersedia
Direlokasi untuk direlokasi.
Berdasarkan penelitian Molandari
(2017), beberapa faktor pendukung
Tabel 4 Hasil uji analisis regresi logistik kesediaan pedagang ikan untuk direlokasi
Variabel peubah Koefisien p- value Odds ratio
Constant -2,272 0,030 0,103
BP 2,608 *0,015 13,574
LING -2,347 *0,022 0,096
KP 1,285 0,127 3,616
KOR 1,292 *0,021 3,642
LU -0,003 0,924 0,997
PEN -2,26E-11 0,851 1,000
-2 Log likelihood = 93,949
Omnibus Tests of Model Coefficients: Chi-square= 14,746, df= 6 , p-
value= 0,022
Goodness of fit
Hosmer and Lemeshow: Chi-square = 7,890, df =8 , p-value= 0,444
Nagelkerke R-square= 0,225 Classification plot = 66,7
*) Signifikan pada taraf nyata 5%. Sumber: Output SPSS (2020)
Pada analisis regresi logistik dilakukan dengan uji Wald. Hasil uji analisis regresi
beberapa uji parameter untuk melihat hasil logistik dapat dilihat pada Tabel 4.
dari model yang digunakan. Uji parameter Berdasarkan hasil uji analisis regresi logistik
yang digunakan yaitu uji secara keseluruhan pada Tabel 4 maka model persamaan regresi
dengan uji Likelihood ratio, uji kecocokan logistik yang diperoleh sebagai berikut.
model (Goodness of fit), dan uji parsial
Tabel 5 Perubahan Penerimaan Pedagang Ikan PIM Muara Baru Sebelum dan Setelah
Direlokasi
Jenis Nilai (Rp/bulan)
Penerimaan sebelum relokasi 191.256.000.000
Penerimaan setelah relokasi 90.743.550.000
Selisih 100.512.450.000
Perubahan perubahan pendapatan (per
1.240.894.444
pedagang ikan)
Hasil analisis uji non parametik Wilcoxon: Asymp. Sig= 0.000
Sumber: Data Primer, diolah (2020)
Tabel 6 Perubahan Pengeluaran Pedagang Ikan PIM Muara Baru Sebelum dan
Setelah Direlokasi
Jenis Nilai (Rp/bulan)
Pengeluaran sebelum relokasi 35.125.950.000
Pengeluaran setelah relokasi 35.259.916.000
Selisih 133.966.000
Perubahan peningkatan pengeluaran (per
1.653.901,235
pedagang ikan)
Hasil analisis uji non parametik Wilcoxon: Asymp. Sig= 0.047
Sumber: Data Primer, diolah (2020)
Tabel 7 Perubahan Pendapatan Pedagang Ikan PIM Muara Baru Sebelum dan Setelah
Direlokasi
Jenis Nilai (Rp/bulan)
Pendapatan sebelum relokasi 155.151.200.000
Pendapatan setelah relokasi 55.483.634.000
Selisih 99.667.566.000
Perubahan penurunan pendapatan (per 1.230.463.778
pedagang ikan)
Hasil analisis uji non parametik Wilcoxon: Asymp. Sig= 0,000
Sumber: Data Primer, diolah (2020)
Lampiran 1
Tabel Indikator Kelembagaan Ideal
Substansi Indikator Tata Kelola
No. Penjelasan
Kelembagaan
Siapa saja pihak yang memiliki hak dan
wewenang untuk mengakses dan
Batas-batas yang jelas (clearly defined
1. memanfaatkan PIM Muara Baru serta
boundaries)
sejauh mana pasar dapat diakses dan
dimanfaatkan.
Aturan alokasi yang membatasi waktu,
Kesesuaian antara apropriasi dan tempat, teknologi dan jumlah unit fasilitas
ketentuan peraturan dan kondisi lokasi pasar yang diperbolehkan untuk
2.
(congruence between appropriation and digunakan serta aturan mengenai
provision rules and local condition) penyediaan dalam hal tenaga kerja,
material, modal/budget.
Aksi bersama yang dilakukan oleh
pedagang ikan yaitu banyaknya pedagang
Pengaturan pilihan kolektif (collective-
3. ikan yang terdampak dapat ikut
choice arrangements)
berpartisipasi dalam mengubah aturan-
aturan operasional.
Pihak pengelola secara aktif berperan
dalam audit kondisi pasar serta perilaku
4. Pengawasan (monitoring) pedagang ikan; dalam prosesnya harus
dapat dipertanggung jawabkan sesuai
hukum bagi kedua pihak.
Apabila ada pihak yang melanggar aturan
main, sanksi yang ditegakkan sesuai
dengan tingkat keseriusan dan konteks
5. Sanksi (graduated sanction)
pelanggaran yang dilakukan baik sesama
pihak yang berwenang atau kedua belah
pihak.
Pedagang ikan dan pengelola memiliki
akses yang mudah ke arena aksi untuk
Mekanisme penyelesaian konflik (conflict-
6. dapat menyelesaikan konflik yang terjadi,
resolution mechanism)
baik antar pedagang ikan maupun antara
pedagang ikan dan pengelola.
Hak pengelola untuk merancang
Pengakuan hak untuk mengatur (minimal
7. kelembagaan pasar dan sedikit adanya
recognition of rights to organize)
campur tangan pihak-pihak luar.
Pemanfaatan, penyediaan, pengawasan,
penegakan, penyelesaian konflik, dan
Penghubung antar lembaga (nested
8. kegiatan pemerintahan diselenggarakan
enterprises)
dalam beberapa lapisan kelembagaan
yang saling melengkapi.
Sumber: Ostrom (1990) dengan modifikasi
91 Yasmin et al. Dampak Relokasi Pasar Terhadap Ekonomi Pedagang Ikan
Lampiran 2