You are on page 1of 13

Fish Scientiae, Volume 4Aini,

Muhammad Edisidkk
7, Juni 2014, hal
: Analisis 23-24 Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha

ANALISIS USAHA PENGOLAHAN KERUPUK IKAN GABUS (Channa


Striata Bloch) PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN KONSULTAN
KEUANGAN MITRA BANK (KKMB) DI KALIMANTAN SELATAN
(STUDI PEMBERDAYAAN KKMB DI KOTA BANJARMASIN)

(ANALYSIS OF THE SNAKEHEAD CRACKER PROCESSING BUSINESS


PARTICIPATING IN THE EMPOWERMENT OF THE FINANCIAL
CONSULTANT OF BANK PARTNER (KKMB)
PROGRAM IN SOUTH KALIMANTAN (STUDY OF KKMB
EMPOWERMENT IN BANJARMASIN CITY))
1)
Muhammad Aini, 2)Idiannor Mahyudin, 3)Emmy Sri Mahreda
1)
Program Studi Magister Ilmu Perikanan Program Pascasarjana Unlam
2,3)
Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan. Fakultas Perikanan

ABSTRACT

This research aimed to analyze the technology performance of the snakehead


crackers processing business in Banjarmasin City after participating in KKMB empowerment
program; to compare the incomes of the snakehead crackers processors in Banjarmasin City
before and after participating in KKMB empowerment program; to analyze the factors
affecting the incomes of the snakehead crackers processors in Banjarmasin City after
participating in KKMB empowerment program; to analyze the market opportunities of the
snakehead crackers processed by program participants; and to identify the marketing
channels of the snakehead crackers processed by program participants.
This research was carried out in Banjarmasin City, South Kalimantan, with the
objects of the snakehead crackers processors participating in KKMB empowerment
program. The data that was collected was the data that directly originated from results of
observation in the location of the research, and the other supporting data, was relat ed to
the object of the research.
Results of the research showed that the technology performance of the snakehead
crackers processing business had grown well in Banjarmasin City after participating in
KKMB empowerment program, characterised by the increasing quantity and quality of
production. Incomes of the snakehead crackers processors in Banjarmasin City after
participating in program had increased, showed by the incomes increasing an average of
189.79% from before participating in program. Income of the snakehead crackers processors
in Banjarmasin City was significantly affected by the processed fish volume, the amount of
the loan capital and business scale, which the regression coefficient of the each variable was
positive and valid on test level of 99%. The average difference between the supply and
demand of 4,65 tons/year indicated that the snakehead crackers marketing in Banjarmasin
City still had a large market opportunity to keep organised. The marketing channels of the
snakehead crackers processed by program participants in Banjarmasin City were consist
of three pattern of the marketing channels, i.e. producers to consumers directly, producers

23
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Edisidkk
7, Juni 2014, hal
: Analisis 23-24 Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha

through the collectors the retailers, and producers through the retailers before distributed
to consumers.

Keywords: the snakehead crackers processing, KKMB empowerment program

PENDAHULUAN Kalimantan Selatan. Total penyerapan


dana melalui pendampingan KKMB
Salah satu upaya untuk meningkatkan
hingga tahun 2011 sebesar lebih kurang
perkembangan UMKM, khususnya
14 milyar rupiah dengan melibatkan
terkait dengan akses kepada lembaga
lembaga keuangan seperti Bank
keuangan/perbankan, adalah dengan
Pembangunan Daerah (BPD), Bank
memberikan pendampingan kepada para
Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara
pelaku usaha, yang diantaranya melalui
Indonesia (BNI), PT. Pos dan Bank
Konsultan Keuangan Mitra Bank
Bukopin (Diskanlut, 2011).
(KKMB).
Salah satu KKMB aktif bertugas
KKMB berfungsi sebagai
di Kota Banjarmasin, dimana dana yang
jembatan penghubung antara pelaku
berhasil diserap oleh UMKM atau
usaha dan lembaga keuangan
pelaku utama/usaha perikanan di kota ini
/perbankan. Kegiatan menghubungkan
adalah sekitar 10 milyar rupiah (2004 -
pelaku usaha dengan bank sebenarnya
2013). Dalam hal ini, pelaku
merupakan salah satu alternatif mencari
utama/usaha perikanan yang meyerap
kemungkinan agar pelaku usaha
dana tersebut sebagian besar adalah
mendapatkan akses bagi pembiayaan
pemasar dan pengolah hasil perikanan,
usaha yang biasanya diajukan ke
dan hanya sebagian kecil yang
perbankan (Direktorat Usaha dan
merupakan nelayan atau pembudidaya
Investasi, 2006).
ikan, atau juga UMKM penyedia sarana
Di Kalimantan Selatan,
produksi perikanan. Hingga tahun 2013
pelaksanaan program pemberdayaan
pelaku utama/usaha perikanan yang
KKMB sektor perikanan dimulai sejak
masih aktif selaku debitur melalui
tahun 2004 dengan merekrut KKMB.
koperasi perikanan LEPP M3
Perekrutan dilakukan melalui kegiatan
Banjarmasin ada sebanyak 87 orang,
pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas
dengan total dana yang disalurkan 1,053
Perikanan dan Kelautan Provinsi

24
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Edisidkk
7, Juni 2014, hal
: Analisis 23-24 Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha

milyar rupiah, dimana 13 orang 1. Deskripsi keragaan teknologi usaha


diantaranya adalah pengolah kerupuk pengolahan kerupuk ikan gabus di
ikan gabus. Kota Banjarmasin
2. Perbandingan pendapatan usaha
METODE PENELITIAN pengolah kerupuk ikan gabus di Kota
Banjarmasin sebelum dan setelah
Alat dan Bahan mengikuti program
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di 3. Faktor yang diduga mempengaruhi
Kota Banjarmasin, sebagai salah satu pendapatan usaha pengolah kerupuk
daerah dengan UMKM yang telah ikan gabus di Kota Banjarmasin
menyerap dana perbankan cukup besar setelah mengikuti program
melalui program pemberdayaan KKMB, 4. Peluang pasar kerupuk ikan gabus
dengan obyek penelitian pengolah hasil olahan peserta program
kerupuk ikan gabus peserta program Saluran pemasaran kerupuk ikan
pemberdayaan KKMB. Data yang gabus hasil olahan peserta program.
dikumpulkan adalah data yang
bersumber langsung dari hasil observasi HASIL DAN PEMBAHASAN
di lokasi penelitian, dan data pendukung
lainnya terkait dengan obyek penelitian. Hasil
Pengamatan dilakukan terhadap:
1. Keragaan usaha pengolahan kerupuk Usaha pengolahan kerupuk ikan

ikan gabus gabus ini pada awalnya dilakukan

2. Volume dan nilai input, serta nilai dengan cara dan menggunakan peralatan

output produksi kerupuk ikan gabus yang sederhana, serta dikerjakan sendiri-

3. Permintaan dan penawaran produk sendiri oleh para ibu-ibu rumahtangga

olahan kerupuk ikan gabus untuk menambah penghasilan keluarga.

4. Saluran pemasaran kerupuk ikan Setelah mendapat pembinaan dari

gabus yang terbentuk. instansi terkait, dalam hal ini pemerintah


provinsi dan pemerintah kota melalui
Data yang dianalisis meliputi:
instansi yang menangani bidang
perikanan, terjalin kerjasama diantara

25
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
2626

para pengolah yang tergabung dalam lama sebelum diolah. Penyediaan


satu kelompok pelaku usaha perikanan. peralatan tersebut dilakukan setelah
Dengan adanya kelompok ini, instansi mendapat pinjaman dana perbankan
pembina maupun KKMB menjadi lebih dengan adanya program pemerintah
mudah dan terarah dalam melakukan untuk pengembangan UMKM melalui
pembinaan dan pendampingan. Melalui program perkreditan rakyat dan
kelompok ini pula sarana dan prasarana pemberdayaan KKMB.
untuk pengolahan kerupuk ikan gabus Program pemerintah untuk
mulai dapat terlengkapi, terutama oleh pengembangan UMKM melalui
para anggota kelompok yang modal perkreditan rakyat dan pembinaan dan
usaha dan produksi lebih besar pendampingan dari instansi pembina dan
dibandingkan anggota lainnya. Para KKMB telah membawa perubahan
anggota yang skala usahanya lebih besar terhadap para pengolah kerupuk ikan
ini telah memiliki alat penggilingan gabus di Kota Banjarmasin. Secara garis
daging ikan, mesin pengadon dan freezer besarnya, perubahan terjadi disajikan
guna menyimpan daging ikan gabus pada Tabel 1.
mentah untuk jangka waktu yang lebih

Tabel 1. Keragaan usaha pengolahan kerupuk ikan gabus di Kota Banjarmasin


Sebelum Ikut Program Setelah Ikut Program
Aspek
Pemberdayaan KKMB Pemberdayaan KKMB
Aplikasi Teknologi Sederhana Menggunakan mesin
- Penggiling
- Pengadon
- Sealer
- Freezer
Kemasan dengan label Kemasan dengan label
seadanya lengkap, seperti: komposisi,
izin perdagangan, alamat
produksi, label halal dan layak
konsumsi (expired)
Kelembagaan Sendiri-sendiri Tergabung dalam kelompok
Pembinaan Tidak ada Instansi Pembina bidang
perikanan
KKMB
Bankable Tidak Ya

26
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
2727
Produksi

27
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
2828

- Volume/produksi 5 - 25 kg 10 - 40 kg
- Frekuensi/bulan 4 - 8 kali 8 - 20 kali
Keuntungan (per bulan)
- Kisaran (Rp) 200 ribu - 3,12 juta 680 ribu - 8,17 juta
- Rata-rata (Rp) 1,16 juta 2,94 juta
Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

Tabel 2. Pendapatan usaha pengolahan kerupuk ikan gabus Kota Banjarmasin


No. Pendapatan Usaha/Bulan (Rp) Selisih Kenaikan

Responden Sebelum Program Setelah Program (Rp) (%)


1 2.484.833 4.789.250 2.304.417 92,74
2 408.854 1.565.556 1.156.701 282,91
3 1.235.708 2.406.694 1.170.986 94,76
4 200.188 694.500 494.313 246,92
5 200.521 695.833 495.313 247,01
6 3.113.406 8.155.889 5.042.483 161,96
7 3.119.375 8.171.806 5.052.431 161,97
8 199.208 680.833 481.625 241,77
9 407.188 1.558.889 1.151.701 282,84
10 1.235.708 2.406.694 1.170.986 94,76
11 825.139 2.375.833 1.550.694 187,93
12 825.139 2.340.972 1.515.833 183,71
13 823.806 2.371.833 1.548.028 187,91
Rata-rata 1.159.929 2.939.583 1.779.655 189,79
Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

Tabel 3. Hasil estimasi setelah transformasi

Koefisien Standar
Variabel thit Pvalue VIF
Regresi Error
Konstanta 8,878 0,012 751,24 0,000
Volume ikan 1,091 0,004 242,79 0,000 2,001
yang diolah
Modal 0,072 0,004 16,42 0,000 1,017
pinjaman
Skala usaha 0,038 0,004 9,41 0,000 1,980
Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

Pembahasan
pemberdayaan KKMB, para pengolah
Tabel 1 memperlihatkan bahwa setelah
dapat meningkatkan kuantitas dan
adanya pembinaan dari instansi terkait
kualitas produk yang dihasilkan. Dengan
dan turut serta pada program

28
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
2929

adanya suntikan dana pinjaman sarana Tabel 2 memperlihatkan bahwa


dan prasarana dapat pendapatan usaha pengolahan kerupuk
dilengkapi/ditingkatkan sehingga ikan gabus bervariasi tergantung pada
produksi menjadi meningkat. Untuk volume produk yang dihasilkan, dimana
lebih dapat meningkatkan minat semakin besar volume produksi semakin
konsumen, kemasan yang tadinya hanya besar pula pendapatan yang diperoleh,
seadanya kini telah diberi label yang baik sebelum maupun setelah ikut
lengkap, seperti komposisi, izin dagang, program pemberdayaan KKMB. Hal ini
alamat produksi, label halal dan masa dikarenakan harga jual yang terbentuk di
kadaluarsa. Hal ini ternyata telah tingkat produsen adalah sama, yakni
meningkatkan keuntungan usaha rata- sebesar Rp.65.000,-/kg pada seluruh
rata lebih dari 100%. pengolah. Ini dimungkinkan karena
lokasi pengolah berada pada satu
Pendapatan Usaha Pengolahan kawasan, dengan sumber bahan baku
Kerupuk Ikan Gabus
(ikan gabus) pada pasar yang sama pula
di kawasan rumah produksi.
Pendapatan usaha pengolahan
Tabel 2 juga memperlihatkan
kerupuk ikan gabus di Kota Banjarmasin
bahwa program pemberdayaan KKMB
adalah pendapatan yang bersumber dari
ternyata memberikan kontribusi yang
hasil pengolahan kerupuk ikan gabus
positip terhadap pendapatan usaha para
setelah dikurangi total biaya produksi/
pengolah dengan kenaikan pendapatan
operasional, yang terdiri dari biaya
yang mencapai 92,74 - 282,84% dengan
bahan olahan (ikan gabus, tepung
rata-rata 189,79%. Kenaikan pendapatan
tapioka dan bumbu), upah tenaga kerja
yang mencapai lebih dari 200% pada
(potong, jemur dan packing), biaya
umumnya adalah pengolah dengan rata-
kemasan, penyusutan alat dan angsuran
rata pendapatan dibawah dua juta rupiah
kredit. Estimasi pendapatan usaha ini
per bulan setelah ikut program,
dilakukan dengan membandingkan
sedangkan yang kurang dari 200% rata-
antara pendapatan sebelum dan setelah
rata pendapatannya mencapai diatas dua
mengikuti program pemberdayaan
juta rupiah per bulan setelah ikut program.
KKMB, dengan hasil seperti pada Tabel
Hal ini terjadi karena
2.

29
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
3030

persentase kenaikan pendapatan kepada perorangan, harga jual


disebabkan oleh persentase kenaikan seluruhnya sama, dan pembinaan juga
volume produksi, namun volume dilakukan secara berkelompok sehingga
produksi pengolah dengan kenaikan frekuensi selalu sama. Oleh karena itu,
diatas 200% (< 200 kg/bulan) masih seperti halnya variabel produksi, ketiga
dibawah volume produksi pengolah variabel tersebut juga harus dikeluarkan
dengan kenaikan dibawah 200% (> 200 dari model sehingga tersisa tiga variabel,
kg/bulan). yaitu volume ikan yang diolah, besarnya
modal pinjaman dan skala usaha.
Faktor yang Mempengaruhi
Analisis regresi dengan
Pendapatan Usaha Pengolahan
Kerupuk Ikan Gabus pendapatan usaha sebagai variabel
terikat (Y), serta variabel bebas volume
Faktor-faktor yang diduga ikan yang diolah (X1), besarnya modal
mempengaruhi pendapatan usaha
pinjaman (X2) dan skala usaha (D),
pengolahan kerupuk ikan gabus di Kota
menghasilkan persamaan seperti pada
Banjarmasin diestimasikan dengan Tabel 3.
metode kuadrat terkecil (ordinary least
Y = 8,878 + 1,091 X1 + 0,072 X21 +
square), menggunakan bantuan
0,038 D
perangkat lunak pengolah data. Faktor-
R2 = 99,98%; F = 42.007,66 | p 0,000|;
faktor yang dispesifikasikan terdiri dari
DW = 1,73
volume ikan yang diolah, besarnya
modal pinjaman, permintaan, harga jual, Koefisien determinasi (R2) sebesar
frekuensi pembinaan, produksi dan skala 99,98% pada persamaan
usaha. Berdasarkan hasil wawancara mengindikasikan bahwa variasi
dengan responden, diketahui bahwa perubahan pendapatan dapat diterangkan
volume produksi kerupuk ikan gabus oleh variabel bebas yang
sebanding dengan volume ikan yang dispesifikasikan dalam model sebesar
diolah, yakni 1 : 1 sehingga salah satu 99,98%, dan hanya 0,02% adalah
variabel harus dikeluarkan dari model. variabel lain yang tidak dispesifikasikan
Diinformasikan pula bahwa permintaan dengan jelas dalam model. Hal ini
ditujukan kepada kelompok bukan menunjukkan adanya keterkaitan yang

30
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
3030

sangat erat antara pendapatan usaha ikan gabus yang dihasilkan sebanding
dengan satu atau lebih variabel bebas yang jumlahnya dengan bahan baku ikan
dispesifikasikan dalam model. Hal ini gabus yang digunakan, sehingga dengan
berarti secara simultan pendapatan harga jual yang tetap dan biaya produksi
dipengaruhi nyata oleh variabel volume yang relatif sama dihasilkan pendapatan
ikan yang diolah, besarnya modal usaha yang selaras dengan jumlah
pinjaman dan skala usaha pada taraf uji penggunaan bahan baku.
99%. Selanjutnya, koefisien regresi
Tabel 3 memperlihatkan bahwa variabel besarnya modal pinjaman
ketiga variabel bebas yang sebesar 0,072 mengindikasikan bahwa
dispesifikasikan dalam model jika modal pinjaman dinaikkan 1%,
perpengaruh nyata terhadap pendapatan maka pendapatan usaha akan mengalami
usaha pengolahan kerupuk ikan gabus di kenaikkan sebesar 0,072% dengan
Kota Banjarmasin, dimana hal ini asumsi variabel bebas lainnya konstan.
ditunjukkan dengan nilai probabilitas (p) Hal ini berarti besarnya modal pinjaman
0,000 yang lebih kecil dari 0,010 yang berkorelasi positip dengan pendapatan
berarti bahwa ketiga variabel bebas yang usaha pengolahan kerupuk ikan gabus.
dispesifikasikan berpengaruh nyata Ini dimungkinkan karena modal
terhadap pendapatan secara parsial pada pinjaman yang diperoleh sebagian besar
taraf uji 99%. digunakan untuk menambah jumlah
Koefisien regresi variabel volume pembelian bahan baku ikan gabus.
ikan yang diolah sebesar 1,091 Dengan menambah jumlah bahan baku,
mengindikasikan bahwa jika volume sebagaimana telah dikemukakan,
ikan dinaikkan 1%, maka pendapatan produksi akan turut bertambah
usaha akan mengalami kenaikkan sebanding dengan jumlah bahan baku,
sebesar 1,091% dengan asumsi variabel yang tentunya ini akan meningkatkan
bebas lainnya konstan. Hal ini berarti pendapatan.
volume ikan yang diolah berkorelasi Koefisien variabel dummy skala
positip dengan pendapatan usaha usaha yang positip mengindikasikan
pengolahan kerupuk ikan gabus. Ini bahwa skala usaha yang lebih besar akan
dimungkinkan karena produk kerupuk menghasilkan pendapatan usaha yang

30
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
3131

lebih besar pula dibandingkan skala wawancara terhadap responden,


usaha yang lebih kecil. Hal ini karena diketahui bahwa permintaan kerupuk
skala usaha yang lebih besar dengan ikan gabus oleh konsumen atau
menanamkan modal dan investasi yang pedagang perantara disampaikan melalui
lebih besar dapat menghasilkan volume kelompok. Diinformasikan bahwa dalam
produksi yang lebih banyak beberapa tahun ini rata-rata permintaan
dibandingkan yang skala usahanya lebih kerupuk ikan gabus ke kelompok
kecil. Ini terlihat pada kenyataan, mencapai 7,75 ton/tahun, sementara para
pengolah yang jumlah pinjamannya pengolah yang tergabung dalam
lebih besar dengan sarana prasarana kelompok baru mampu menghasilkan
produksi yang lebih lengkap cenderung rata-rata 3,10 ton/tahun. Hal ini
menghasilkan volume produksi yang menunjukkan adanya selisih yang cukup
lebih banyak, yakni rata-rata lebih dari besar, yakni rata-rata 4,65 ton/tahun,
200 kg/bulan dan bahkan mencapai rata- dimana jumlah ini merupakan suatu
rata 800 kg/bulan. Sementara, pengolah peluang pasar yang sangat menjanjikan.
dengan jumlah pinjaman yang kecil (< 2
juta rupiah) dan perlengkapan yang Saluran Pemasaran Hasil Olahan
Kerupuk Ikan Gabus
seadanya cenderung menghasilkan
volume produksi rata-rata kurang dari
Berdasarkan hasil wawancara
200 kg/bulan.
dengan responden diketahui bahwa
saluran pemasaran kerupuk ikan gabus
Peluang Pasar Hasil Olahan Kerupuk
yang terbentuk di Kota Banjarmasin ada
Ikan Gabus
tiga saluran, yakni pertama, produsen
Peluang pasar hasil olahan dalam hal ini pengolah kerupuk ikan
kerupuk ikan gabus di Kota Banjarmasin gabus menyalurkan hasil produksinya
diestimasikan dengan menghitung selisih langsung ke konsumen yang datang ke
antara jumlah rata-rata permintaan lokasi pengolahan; kedua, produsen
(demand) dengan jumlah rata-rata menyalurkan hasil produksinya ke
penawaran (supply) kerupuk ikan gabus pedagang perantara/ pengumpul yang
dalam satu tahun. Berdasarkan hasil datang ke lokasi pengolahan, yang

31
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
3232

selanjutnya oleh pedagang pengumpul Selatan, yakni Kapuas, Sampit dan


disalurkan ke pedagang pengecer yang Samarinda. Oleh para pedagang
langsung berhubungan dengan pengumpul ini selanjutnya dibagikan
konsumen; dan ketiga, produsen ke pedagang pengecer se tempat
menyalurkan ke pedagang pengecer, untuk kemudian disalurkan ke
yang kemudian oleh pedagang pengecer konsumen. Berdasarkan informasi
disalurkan ke konsumen. dari pengolah, harga di tingkat
Harga yang terbentuk di tingkat pedagang pengecer yang diterima
produsen adalah sebesar Rp.65.000,-/kg, konsumen adalah sebesar
sedangkan harga di tingkat konsumen Rp.75.000,-/kg di Kapuas, dan
bervariasi tergantung pola saluran Rp.80.000,-/kg di Sampit dan
pemasaran, dengan rincian sebagai Samarinda. Jumlah produksi yang
berikut: disalurkan pada saluran pemasaran
1. Untuk saluran 1, konsumennya ini diperkirakan mencapai sekitar
adalah konsumen lokal yang datang 50% dari total produksi per tahun.
langsung ke tempat pengolah, 3. Untuk saluran 3, pedagang
sehingga harga yang diterima pengecer yang datang ke produsen
konsumen ini adalah harga di tingkat adalah pedagang yang berasal dari
produsen. Konsumen ini pada Kota Banjarmasin. Para pedagang
umumnya adalah para wisatawan pengecer menyalurkan produk
yang datang berkunjung di kawasan olahan kerupuk ikan gabus ini
peninggalan sejarah Kerajaan Banjar berbagai kawasan di Kota
yang ada di Kelurahan Kuin Utara. Banjarmasin dengan harga sebesar
Berdasarkan informasi dari para Rp.70.000,-/kg. Diperkirakan sekitar
pengolah, jumlah produksi yang 30% dari total produksi disalurkan
disalurkan pada saluran pemasaran melalui saluran pemasaran ini.
ini diperkirakan mencapai sekitar
20% dari total produksi per tahun.
2. Untuk saluran 2, pedagang
pengumpul yang datang ke produsen
berasal dari luar daerah Kalimantan

32
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
3333

KESIMPULAN DAN SARAN ton/tahun mengindikasikan bahwa


pemasaran kerupuk ikan gabus di
Kesimpulan Kota Banjarmasin masih memiliki
peluang pasar yang besar untuk terus
1. Keragaan teknologi usaha diusahakan; dan
pengolahan kerupuk ikan gabus 5. Saluran pemasaran kerupuk ikan
berkembang dengan baik di Kota gabus hasil olahan peserta program di
Banjarmasin setelah mengikuti Kota Banjarmasin terdiri atas tiga
program pemberdayaan KKMB, pola saluran pemasaran, yaitu
yang ditandai dengan meningkatkan produsen langsung ke konsumen,
kuantitas dan kualitas produksi; produsen melalui pedagang
2. Pendapatan usaha pengolah kerupuk pengumpul dan pedagang pengecer,
ikan gabus di Kota Banjarmasin serta produsen melalui pedagang
setelah mengikuti program pengecer sebelum disalurkan ke
mengalami peningkatan, yang konsumen.
ditunjukkan dengan kenaikan
pendapatan usaha rata-rata sebesar Saran
189,79% dari sebelum mengikuti
Memperhatikan besarnya peluang
program;
pasar hasil olahan kerupuk ikan gabus,
3. Pendapatan usaha pengolah kerupuk
diharapkan para pengolah dapat semakin
ikan gabus di Kota Banjarmasin
meningkatkan volume produksinya
dipengaruhi nyata oleh volume ikan
dengan memanfatkan apa yang telah
yang diolah, besarnya modal
terbentuk diantara para pengolah, seperti
pinjaman dan skala usaha, dimana
adanya kelompok usaha, pembinaan dari
koefisien regresi masing-masing
instansi terkait dan KKMB, serta akses
variabel bernilai positip dengan
permodalan yang telah terjalin.
probabilitas < 0,01 atau valid pada
Diharapkan pula peran instansi pembina
taraf uji 99%;
yang lebih intensif terutama terkait
4. Rata-rata selisih antara permintaan
dengan penyediaan sarana dan prasana
dan penawaran sebesar 4,65
produksi, seperti pengadaan mesin

33
Fish Scientiae, Volume 4Aini,
Muhammad Nomordkk7,:Juni 2014, hal
Analisis 23- Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus... .
Usaha
3434

produksi baik berupa hibah maupun 1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Idiannor
barang bersubsidi, sehingga skala usaha Mahyudin, M.Si selaku ketua komisi
setiap pengolah bisa menjadi lebih besar. pembimbing dan Ibu Prof.Dr.Ir.
Hj. Emmy Sri Mahreda,M P
UCAPAN TERIMA KASIH selaku anggota komisi
Terwujudnya penulisan tesis ini pembimbing, atas segala bimbingan
tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dan arahannya.
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada 2. Keluarga tercinta, rekan mahasiswa
kesempatan ini tidak lupa penulis dan sejawat, atas segala dukungan dan
menyampaikan rasa terima kasih yang dorongan selama penulisan tesis.
sebesar-besarnya kepada:

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Usaha dan Investasi. 2006. Petunjuk Pelaksanaan Pemberdayaan Konsultan
Keuangan/Pendamping UMKM Mitra Bank (KKMB) Sektor Kelautan dan
Perikanan. Direktorat Usaha dan Investasi. Dirjen P2HP. DKP, Jakarta.
Diskanlut. 2011. Laporan Temu Koordinasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) dan Perbankan Tahun
Anggaran 2011. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan,
Banjarbaru.

34

You might also like