You are on page 1of 14

Kelola

Jur n al Ma naj e m e n P e nd id ik a n
Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: 7, No. 2, Juli-Desember 2020
jurnalkelola@gmail.com Halaman: 184-197

Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan

Heni Triana
Magister Manajemen Pendidikan, FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
heni.triana90@gmail.com

Wasitohadi
Magister Manajemen Pendidikan, FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
wasitohadiuksw@gmail.com

Bambang Ismanto
Magister Manajemen Pendidikan, FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
bambang.ismanto@uksw.edu

ABSTRACT
The purpose of this study was to evaluate the scout extracurricular program at SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan. This research is included in qualitative evaluative
research with Kirkpatrick's evaluation model which consists of four stages, namely:
reaction, learning, behavior and results. The research subjects included 1 principal,
2 scout coaches, 4 teachers, and 77 class X students. Data collection techniques were
through filling out questionnaires, observation, interviews, and documentation study.
The stages taken in the data analysis process include: data collection, data reduction,
drawing conclusions, data presentation. The data validation used triangulation of
data sources and triangulation of data collection techniques. The results of this study
indicate that: (1) at the reaction evaluation stage with a percentage of 87.88%
included in the "very good" category, students who took scout extracurricular
activities were satisfied with the material, the attitude of the trainer, the knowledge of
the trainer, the media, methods and facilities of scouting education. . (2) At the
learning evaluation stage with a percentage of 83.68% included in the "good"
category, the student response at the learning stage showed that the student's attitude
responded positively to scout extracurricular activities. (3) At the behavior stage with
a percentage of 83.11% included in the "good" category, after participating in scout
extracurricular activities, students showed changes in behavior (4) At the results stage
with a percentage of 83.83% included in the "good" category the scout extracurricular
program showed results. Positive, students become more disciplined, independent,
responsible, cooperative and religious. The results showed that the scout
extracurricular program showed success with an average value of all components of
84.62% including in the good category.

Keywords: Program Evaluation, Scout Extracurricular, Kirkpatrick

Article Info
Received date: 18 September 2020 Revised date: 21 November 2020 Accepted date: 15 Desember 2020

184
Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan | Heni Triana, dkk.

PENDAHULUAN dan Kebudayaan RI Nomor 63 Tahun 2014


Pendidikan formal dan non formal Tentang Pendidikan Kepramukaan yaitu pada
dalam sekolah adalah sebagai sarana bagi siswa pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, Ekstrakurikuler pramuka sebagai
ketrampilan serta nilai-nilai pendidikan yang pendidikan non formal merupakan sarana
merupakan tanggung jawab lembaga dalam membentuk karakter siswa dalam
pendidikan. Karakter bangsa pada saat ini membentuk nilai kepemimpinan, kemandirian,
masih belum sesuai dengan visi dan misi kebudayaan, kebersamaan, dan kecintaan alam.
pendidikan di Indonesia. Berbagai contoh Dalam upaya membangunan manusia
perilaku sosial yang marak terjadi antara lain Indonesia seutuhnya, gerakan pramuka
tawuran, tindakan anarkis, korupsi serta diharapkan mampu membantu pemerintah dan
kerusakan lingkungan yang sering dilakukan masyarakat yaitu mendidik, membina anak-
oleh anak bangsa (Bagus (2011:2). Kerusakan anak dan pemuda Indonesia. Fungsi Gerakan
individu dalam masyarakat yang terjadi secara Pramuka tentang pelatihan dan pendidikan
kolektif dapat mengakibatkan terjadinya krisis pramuka, pengembangan pramuka, pengabdian
moral, krisis budi pekerti dalam pendidikan masyarakat serta orang tua, dan permainan
serta menjadi budaya dan karakter bangsa yang berfokus pada pendidikan diatur dalam
karena hal tersebut menginternalisasi dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 pada
masyarakat Indonesia (Agus, 2012:10-11). Bab II Pasal 3.
Dalam lingkungan pendidikan terdapat Di SMK Telekomunikasi Tunas
dua kegiatan pokok yaitu kegiatan kurikuler Harapan Salatiga, pelaksanaan ekstrakurikuler
dan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler adalah pramuka dilaksanakan pada hari Jum’at, pukul
kegiatan utama pendidikan, yang melibatkan 14.00-17.00 dan wajib diikuti oleh seluruh
siswa dan guru serta terdapat proses belajar siswa kelas X dengan jumlah 300 siswa. Agar
mengajar, pendalaman materi pengetahuan, pelaksanaan kegiatan pramuka berjalan dengan
berhubungan dengan kemampuan yang lancar, kepala sekolah, pembina pramuka, dan
diperlukan siswa dan tujuan pendidikan. komite sekolah dengan bimbingan pengawas
Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan sekolah menyusun program. Program pramuka
upaya dalam mengembangkan kurikulum terdiri dari program semesteran dan tahunan,
sekolah yang berkaitan dengan bagaimana silabus materi, rencana pelaksanaan, dan
siswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan pemantauan proses kegiatan pramuka.
yang telah diperoleh dari sekolah ke dalam Berdasarkan hasil wawancara dengan
lingkungan sekitar (Mulyono, 2008:185-186). pembina pramuka, beliau mengungkapkan
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian berbagai masalah yang sering dihadapi dalam
dari dunia pendidikan, telah diputuskan dalam pelaksanaan pramuka di SMK Telekomunikasi
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tunas Harapan yaitu motivasi sebagian peserta
Dasar dan Menengah dengan Nomor: didik yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka
226/C/Kep/0/1992 dan Surat Keputusan masih rendah, ketika pembina pramuka
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: memberikan tugas secara kelompok, terlihat
0416/U/1964 yang menyatakan bahwa dalam sebagian siswa yang mengerjakan tugasnya.
membina peserta didik diperlukan adanya Selain itu, beberapa peserta didik terlihat tidak
kegiatan ekstrakurikuler, selain jalur Organisasi memakai atribut pramuka yang lengkap ketika
Siswa Intra Sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler kegiatan berlangsung.
Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib Selama sekolah ini berdiri pada tahun
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan 2000, pada program ekstrakurikuler pramuka,
185
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2020

belum pernah dilaksanakan penelitian evaluasi kegiatan ekstrakurikuler sedikit. Supaya


mengenai program ekstrakurikuler pramuka, kegiatan ekstrakurikuler lebih efektif,
evaluasi selama ini hanya dilakukan secara diperlukan adanya motivasi guru supaya
lisan setelah ekstrakurikuler pramuka selesai memotivasi siswa agar ikut berpartisipasi
dilaksanakan. Evaluasi merupakan kegiatan dalam kegiatan ekstrakurikuler sehingga siswa
penelitian untuk mengumpulkan data, dapat mengembangan nilai karakter.
menganalisis data serta menyajikan informasi Penelitian ketiga dilakukan oleh Erni
mengenai objek evaluasi, kemudian (2017) yang berjudul “Pembentukan Karakter
memberikan penilaian dengan membandingkan Kewirausahaan Peserta Didik Melalui Kegiatan
indikator evaluasi, setelah itu hasilnya Ekstrakurikuler Pramuka Pada SMP N 7 Kec.
digunakan sebagai pengambil keputusan, yang Tualang Kab. Siak”, hasilnya program
berkaitan dengan nilai dan manfaat objek ekstrakurikuler pramuka yang memiliki muatan
evaluasi (Wirawan, 2016:9). Tujuan evaluasi karakter kewirausahaan telah dilaksanakan
program yakni untuk melihat dan mengetahui sangat baik. Pembina dalam ekstrakurikuler
apakah tujuan dari suatu program yang sudah pun professional, sehingga dapat mencapai
dijalankan telah tercapai atau belum dengan tujuan yang diharapkan dan mampu
merumuskan setiap tahap kegiatan melalui membentuk nilai karakter kewirausahaan pada
perencanaan (Arikunto, 2014:326). siswa.
Dalam penelitian Evaluasi Program Penelitian keempat dilakukan oleh Sri
Ekstrakurikuler Pramuka di SMK Woro & Marzuki (2016) yang berjudul “Peran
Telekomunikasi Tunas Harapan ini, peneliti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam
memakai beberapa penelitian yang berkaitan Pembentukan Karakter Tanggung Jawab
dengan program ekstrakurikuler pramuka Peserta Didik di SMPN 2 Windusari
sebagai bahan acuan. Penelitian yang pertama Magelang”, hasilnya menunjukkan bahwa
dilakukan oleh Reza (2014) yang berjudul ekstrakurikuler pramuka merupakan alat yang
“Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Kepramukaan sesuai dalam membentuk kepribadian siswa,
Dalam Penanaman Karakter Siswa di SMA mengembangkan perilaku bertanggung jawab
Negeri 14 Surabaya”, hasilnya menunjukkan dengan menggunakan beberapa metode, antara
perubahan karakter siswa setelah mengikuti lain: metode pemberian tugas yang didukung
ekstrakurikuler pramuka yaitu aspek religious oleh sikap, pengetahuan, dan pengalaman
84,58%, aspek disiplin 81,94%, aspek peduli Pembina Pramuka; sosok keteladanan pembina
lingkungan 77,77%, aspek cinta tanah air pramuka, pemberian hukuman (punishment),
79,16%, aspek komunikatif 90,62%, dan hasil metode pemberian nasihat, dan pemberian
presentase rata-rata anggota setelah mengikuti penghargaan (reward), program yang
kegiatan pramuka adalah 82,81%, yang terencana, fasilitas, serta dana Bantuan
termasuk dalam kategori baik. Operasional Sekolah yang digunakan untuk
Penelitian kedua dilakukan oleh Noor pembiayaan dalam menunjang ekstrakurikuler
Yanti, dkk (2016) yang berjudul “Pelaksanaan pramuka.
Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Rangka Pada penelitian ini, penulis memilih
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Siswa model evaluasi Kirkpatrick yang
Untuk Menjadi Warga Negara yang Baik di dikembangkan oleh Kirkpatrick pada tahun
SMA Korpri Banjarmasin”. Hasilnya, tingkat 1959. Terdapat beberapa tahap (level) pada
motivasi siswa ketika melaksanakan model evaluasi Kirkpatrick yaitu:
ekstrakurikuler masih rendah, hal ini
dibuktikan dari jumlah peserta yang ikut dalam
186
Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan | Heni Triana, dkk.

a. Level 1 (Reaksi) melihat apakah ada perubahan, peningkatan


Menurut Kirkpatrick (2006) cara atau tidak (Kirkpatrick, 1998: 61). Pada level ke
mengukur tingkat kepuasan konsumen adalah 4 bertujuan untuk mengetahui ketercapaian
dengan mengevaluasi reaksi. Jika peserta program, apakah program pelatihan
termotivasi, tertarik dan senang maka program mendatangkan manfaat atau tidak (Rafiq,
tersebut berhasil. Sebaliknya jika peserta 2015).
memberikan reaksi tidak puas terhadap suatu Alasan penulis memilih model evaluasi
program maka program tersebut dikatakan Kirkpatrick dalam mengevaluasi program
gagal. Pada level 1 evaluasi reaksi bertujuan ekstrakurikuler pramuka karena dalam
untuk mengetahui reaksi peserta didik terhadap melaksanakan evaluasi program
program ekstrakurikuler pramuka. Reaksi yang ekstrakurikuler pramuka, diperlukan adanya
muncul dari peserta merupakan dampak dari evaluasi reaksi dari peserta didik yang
keberhasilan program, Widyoko (2009:8). mengikuti program ekstrakurikuler pramuka,
b. Level 2 (Pembelajaran) evaluasi reaksi ini menunjukkan tingkat
Evaluasi pada level 2 berkaitan dengan kepuasan peserta didik terhadap program
peningkatan kompetensi peserta baik ekstrakurikuler pramuka, suatu program dapat
pengetahuan, sikap serta ketrampilan sesuai dikatakan berhasil apabila peserta didik
dengan tujuan diadakannya program pelatihan menunjukkan reaksi puas terhadap suatu
(Kirkpatrick, 1979:178). Suatu program dapat program. Pada tahap kedua, reaksi
dikatakan gagal apabila tidak terjadi perubahan pembelajaran, dalam mengevaluasi program
dengan semakin meningkatnya pengetahuan ekstrakurikuler pramuka, perlu mengevaluasi
yang diperoleh, tidak terjadinya perubahan pembelajaran dengan tujuan agar mengetahui
sikap, serta tidak ada kemajuan dalam pengetahuan apa yang telah dipelajari,
ketrampilan. ketrampilan apa yang sudah dikembangkan
c. Level 3 (Perilaku) serta bagaimana sikap peserta didik ketika
Pada level 3 evaluasi perilaku yaitu mengikuti program ini.
berkaitan dengan perubahan perilaku setelah Pada tahap ketiga, yaitu evaluasi
mengikuti program atau sejauh mana perilaku untuk mengetahui sejauh mana
perubahan yang muncul dari diri peserta setelah perubahan perilaku pada diri peserta didik
mengikuti serangkaian program (Kirkpatrcik, setelah para peserta didik mengikuti
2006). Evaluasi pada tahap perilaku disebut ekstrakurikuler pramuka. Pada tahap keempat,
evaluasi terhadap outcomes dari kegiatan yaitu evaluasi hasil yang bertujuan apakah
pelatihan. Karena penilaian berdasarkan program ekstrakurikuler dapat mendatangkan
perubahan perilaku peserta sesudah ikut dalam manfaat sesuai dengan tujuan ekstrakurikuler
kegiatan pembelajaran dan penerapannya pramuka tersebut. Dari ke empat tingkat
ketika kembali ke lingkungan. evaluasi model Kirkpatrick tersebut, semuanya
d. Level 4 (Hasil) sesuai dengan tahap-tahap evaluasi pada
Menurut Kirkpatrick (2006) evaluasi program ekstrakurikuler pramuka.
hasil adalah hasil akhir yang terjadi pada diri
peserta akibat mengikuti program. Penelitian METODE PENELITIAN
evaluasi hasil dilakukan dengan cara Penelitian ini merupakan penelitian
membandingkan kelompok peserta evaluatif dengan menggunakan model evaluasi
pembelajaran dengan kelompok kontrol serta Kirkpatrick yang meliputi empat tahap evaluasi
mengukur kemampuan siswa pada saat sebelum yaitu: evaluasi reaksi, evaluasi pembelajaran,
dan sesudah mengikuti pembelajaran dan evaluasi perilaku, dan evaluasi hasil.
187
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2020

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMK Tabel 1. Tabel kriteria penilaian


Telekomunikasi Tunas Harapan Salatiga yang Rentangan Kategori
berlokasi di Jalan Umbul Senjoyo 1/3 86% - 100% Baik Sekali
Tengaran, Jl. Senjoyo IV, Tengaran, Kab. 70% - 85 % Baik
Semarang yang merupakan subyek dan obyek 55% - 69% Cukup
penelitian. Sumber informan terdiri dari kepala <55% Kurang
sekolah, pembina kegiatan pramuka, 77 siswa
kelas X, dan guru. Teknik pengumpulan data HASIL PENELITIAN DAN
menggunakan 4 cara, yaitu pengisisan angket, PEMBAHASAN
studi dokumen, wawancara dan observasi. Hasil Penelitian
Teknik validasi data dengan 1. Evaluasi Reaksi
menggunakan triangulasi sumber data dan Pada tahap evaluasi reaksi merupakan
triangulasi teknik pengumpulan data. Teknik bentuk reaksi tingkat kepuasaan peserta didik
analisis data meliputi reduksi data, penyajian dari seluruh rangkaian kegiatan ekstrakurikuler
data dan penarikan kesimpulan. Kriteria pramuka yang merupakan penentu tingkat
evaluasi berdasarkan pada skor hasil penelitian ketercapaian program. Suatu program dapat
dengan standart program ekstrakurikuler dikatakan berhasil apabila peserta didik
pramuka. Berikut adalah tabel kriteria penilaian memiliki reaksi puas. Dalam melakukan tahap
evalusi menurut Sudjana, 2011:104. evaluasi reaksi, peneliti memperoleh data dari
melakukan pengisian angket kepada siswa dan
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 wawancara. Berdasarkan hasil penilaian peserta
Nilai Akhir= X 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
didik terhadap tahap reaksi meliputi: 1) Materi
yang diberikan, 2) Sikap pembina, 3)
Pengetahuan pembina, 4) Media yang
digunakan, 5) Metode kepramukaan, serta 6)
Fasilitas. Berikut merupakan diagram batang
dari evaluasi tahap reaksi.

Evaluasi Reaksi
90,38% 90,38%
91
90
89
88 87.46% 87.53%
87.01%
87
86 85.45%
85
84
83
82
1. Materi 2. Sikap 3. 4. Media yang 5. Metode 6. Fasilitas
Pembina Pengetahuan digunakan kepramukaan
Pembina

Gambar 1. Diagram Batang Evaluasi Reaksi

Hasil penilaian peserta didik terhadap pendidikan kepramukaan yang sesuai dengan
komponen materi yaitu 90,38% dan termasuk tingkatan anggota pramuka penegak yang
dalam kategori “baik sekali”. Materi pramuka meliputi spiritual, emosional, sosial, intelektual
yang diajarkan di SMK Telekomunikasi Tunas serta fisik dan sangat penting bagi peserta didik
Harapan sudah sesuai dengan kurikulum dalam rangka mengembangkan dirinya. Pada
188
Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan | Heni Triana, dkk.

komponen sikap pembina pramuka dengan menarik dan menantang. Pada komponen
persentase 85,45%, termasuk dalam kategori fasilitas ekstrakurikuler pramuka memperoleh
baik. Sesuai Undang-Undang Republik persentase 90,38% dan termasuk kategori “baik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang sekali”. Fasilitas yang digunakan di SMK
kepramukaan dilaksanakan dengan Telekomunikasi Tunas Harapan sudah dapat
menggunakan sistem among, dengan menunjang dalam kegiatan ekstrakurikuler
menerapkan prinsip kepemimpinan yaitu: di pramuka.
depan menjadi teladan, di tengah membangun Dalam tahap evaluasi reaksi, peserta
kemauan serta di belakang mendorong dan didik puas dengan semua pelayanan yang
memberikan motivasi kemandirian. Pembina diberikan oleh sekolah. Namun, terdapat
pramuka di SMK Telekomunikasi Tunas catatan pada sikap pembina, agar pembina lebih
Harapan sudah menerapkan sistem among maksimal dalam memotivasi dan memberikan
dengan memberikan contoh keteladanan semangat pada diri peserta didik, karena
kepada peserta didik. serta memberikan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan
motivasi dan dorongan kepada peserta didik pada siang hari setelah shalat Jum’at yaitu pada
agar lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pukul 14.00-17.00, seringkali beberapa siswa
pramuka. sudah tidak konsentrasi dalam mengikuti
Pada komponen pengetahuan pembina, kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan ingin
persentase 87,46% termasuk dalam kategori segera pulang.
baik sekali. Tenaga pendidik kepramukaan di Sebagian besar peserta didik selalu
SMK Telekomunikasi Tunas Harapan sudah hadir dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka,
memenuhi persyaratan standart tenaga pendidik karena kegiatan ini dilaksanakan setelah
dengan mengikuti serangkaian proses pembelajaran sekolah, setelah itu melakukan
pendidikan kepramukaan dan pengelolaan kegiatan shalat Jum’at bagi siswa putra, shalat
Gerakan Pramuka, hal ini dibuktikan dengan Dzuhur bagi siswa putri dan kemudian setelah
sertifikat Kursus Mahir Dasar yang sudah para peserta didik melakukan shalat, kegiatan
dimiliki oleh pembina pramuka. Dalam ekstrakurikuler pramuka ini pun dimulai, jadi
memberikan materi kepramukaan kepada tidak ada alasan bagi peserta didik untuk pulang
peserta didik pun, pembina pramuka dinilai dan tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
sudah cakap, hal ini terlihat dari respon peserta pramuka, kecuali jika peserta didik ada yang
didik dalam memberikan penilaian terhadap izin karena sakit, atau acara keluarga.
pembina pramuka. Pada komponen media 2. Evaluasi Belajar
pembelajaran dengan persentase 87,01% dan Pada tahap evaluasi belajar, peserta
termasuk dalam kategori baik sekali. didik mempelajari pengetahuan dan
Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di SMK keterampilan yang telah disampaikan dalam
Telekomunikasi Tunas Harapan sudah kegiatan pengajaran. Evaluasi dari tahap belajar
menggunakan media pembelajaran dengan baik dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran
yang dapat mempermudah peserta didik yang berkaitan dengan pencapaian target serta
memahami materi yang disampaikan oleh mengetahui peningkatan kompetensi dari
pembina pramuka. peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler
Pada metode pendidikan kepramukaan pramuka. Evaluasi tahap pembelajaran sangat
memperoleh persentase 87,53% dan termasuk penting dilakukan dengan tujuan untuk
kategori baik sekali. Pembina pramuka dalam mengetahui tingkat keefektifan suatu
memberikan pendidikan watak kepada peserta pembelajaran. Pada evaluasi tahap belajar,
didik dengan suasana yang menyenangkan, peneliti mengukur dengan menggunakan post
189
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2020

test, karena keterbatasan waktu. Tahap evaluasi peserta didik. Berikut merupakan diagram
belajar terdiri dari aspek: 1) Sikap peserta didik, batang dari evaluasi tahap belajar.
2) Pengetahuan peserta didik, Ketrampilan

Evaluasi Belajar
86 85.51%
85
84 83,20%
83 82.33%
82
81
80
1. Sikap 2. Pengetahuan 3. Ketrampilan

Gambar 2.Diagram Batang Evaluasi Belajar

Dari diagram batang tersebut dapat Pada aspek ketrampilan skor rata-rata
diketahui bahwa skor rata-rata dalam aspek adalah 82,33% dan termasuk dalam kategori
sikap yaitu 83,20% dan termasuk dalam baik. Berbagai ketrampilan yang diperoleh
kategori baik. Sikap positif peserta didik dalam siswa meliputi ketrampilan fisik, ketrampilan
kegiatan ekstrakurikuler pramuka memegang mengenal alam, ketrampilan sosial,
peranan penting, sikap peserta didik dapat ketrampilan wirausaha serta ketrampilan
dikatakan baik apabila ia menyukai dan emosional. Di SMK Telekomunikasi Tunas
berminat dalam mengikuti kegiatan pramuka. Harapan, pendidikan ketrampilan dalam
Dalam evaluasi tahap belajar, sikap peserta kegiatan ekstrakurikuler pramuka bertujuan
didik ketika mengikuti ekstrakurikuler pramuka untuk mengembangkan potensi para anggota
sangat antusias dan mereka menyambut positif pramuka baik secara jasmani dan rohani, agar
kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Kegiatan cakap dalam melaksanakan tugas, berfikir
pramuka menurut peserta didik adalah kegiatan sistematis, memiliki kreatifitas yang tinggi, dan
yang menyenangkan dan menanamkan nilai- professional dalam bidangnya.
nilai karakter positif pada diri mereka. 3. Evaluasi Perilaku
Pada aspek pengetahuan, skor rata-rata Evaluasi tahap perilaku dilakukan
adalah 85,51% dan termasuk dalam kategori dengan tujuan untuk melihat perubahan peserta
baik. Pengetahuan yang diajarkan kepada siswa didik melalui perilaku yang dilakukan setelah
dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka sesuai mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
dengan kurikulum pramuka dan sesuai dengan Perubahan perilaku peserta didik terjadi karena
tingkatnya, yaitu golongan penegak antara lain pengalaman yang dilakukan dengan sengaja
pengetahuan tentang berorganisasi, dan disadari bukan karena kebetulan. Pada
pengetahuan spiritual, pengetahuan fisik, tahap evaluasi perilaku terdiri dari aspek: 1)
pengetahuan intelektual dan pengetahuan perubahan sikap, 2) perubahan pengetahuan, 3)
lingkungan. Dengan berbagai pengetahuan perubahan ketrampilan. Berikut merupakan
yang diajarkan tersebut bertujuan agar para diagram batang dari evaluasi tahap hasil.
peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai
tersebut ke dalam kehidupan mereka dan
lingkungan masyarakat.

190
Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan | Heni Triana, dkk.

Evaluasi Perilaku
86 85.58%
85
84 83.11%
83
82
80.90%
81
80
79
78
1. Perubahan 2. Perubahan 3. Perubahan
Sikap Pengetahuan Ketrampilan

Gambar 3. Diagram Batang Evaluasi Perilaku

Pada aspek perubahan sikap, skor rata- menumbuhkan jiwa kewirausahaan para
rata adalah 85,58% dan termasuk dalam peserta didik yang nantinya dapat diaplikasikan
kategori baik. Setelah mengikuti program dalam kehidupannya setelah lulus dari SMK.
ekstrakurikuler pramuka, perubahan sikap Selain itu perubahan ketrampilan emosional
peserta didik yaitu menjadi lebih disiplin ketika pada diri peserta didik dimana mampu
berangkat sekolah, lebih awal dan jarang mengontrol emosi saat terjadi perbedaan
terlambat. Selain itu para peserta didik lebih pendapat. Dalam kegiatan ekstrakurikuler
mudah bergaul dengan teman, karena dalam pramuka, seringkali diadakan secara
kegiatan pramuka kegiatan belajar selalu berkelompok, dalam satu kelompok tersebut,
dilaksanakan berkelompok. peserta didik dihadapkan dengan berbagai
Pada aspek perubahan pengetahuan, macam karakter yang berbeda antara satu
skor rata-rata adalah 83,11% dan termasuk dengan yang lainnya, tujuannya agar peserta
dalam kategori baik. Peserta didik setelah didik lebih memahami perbedaan pendapat.
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, 4. Evaluasi Hasil
terjadi perubahan pengetahuan yang meliputi Evaluasi pada tahap hasil sangat penting
perubahan pengetahuan pada aspek organisasi, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
dimana peserta didik lebih memahami dalam efektif atau tidaknya program ekstrakurikuler
kegiatan organisasi. Selain itu pada aspek pramuka di SMK Telekomunikasi Tunas
spiritual dimana, para peserta didik menjadi Harapan yang diterapkan oleh oleh pemerintah.
lebih mengerti secara luas tentang keagamaan, Selain itu, dengan melakukan evaluasi pada
serta fisik dimana peserta didik lebih tahap hasil maka kita mengetahui
memahami tentang kegiatan baris-berbaris, perkembangan para peserta didik setelah
pengibaran bendera dan perkemahan. mengikuti ekstrakurikuler pramuka. Sehingga
Pada aspek perubahan ketrampilan, skor para pelatih pramuka, kepala sekolah dan
rata-rata adalah 80,90% dan termasuk dalam pembina pramuka dapat mengubah strategi
kategori baik. Perubahan ketrampilan yang pembelajaran jika hasil dari kegiatan ini kurang
terjadi pada peserta didik yaitu perubahan berhasil. Pada tahap evaluasi hasil terdiri dari
ketrampilan berwirausaha dimana peserta didik aspek: 1) disiplin, 2) mandiri, 3) tanggung
dapat mengelola barang bekas menjadi jawab, 4) kerja sama dan 5) religius. Berikut
kerajinan sehingga dapat mengurangi sampah merupakan diagram batang dari evaluasi tahap
dan pencemaran lingkungan seperti koran hasil.
bekas yang dibuat menjadi keranjang, membuat
pot dari botol bekas. Hal ini dapat

191
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2020

100 Evaluasi Hasil


87.01% 84.67% 83.24% 86.75%
80
81.94%
60
40
20
0
1. Disiplin 2. Mandiri 3. Tanggung 4. Kerja sama 5. Religius
jawab

Gambar 4. Diagram Batang Evaluasi Hasil

Pada tahap evaluasi hasil, aspek disiplin Salah satu contoh melatih jiwa tanggung jawab
memiliki presentase 87,01% dan termasuk kepada para peserta didik harus datang tepat
dalam kategori baik sekali. Peserta didik di waktu ketika mengikuti ekstrakurikuler
SMK Telekomunikasi Tunas Harapan pramuka, jika terlambat maka harus siap
merasakan adanya perubahan pada diri mereka, dengan konsekuensi untuk menerima sanksi.
setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Sanksi yang diberikan pihak sekolah, bersifat
pramuka. Sikap disiplin ditanamkan melalui mendidik, bukan kekerasan. Dari hal tersebut
pembiasaan dan juga keteladanan dari kepala peserta didik menjadi lebih peka, dan
sekolah, pembina pramuka dan pelatih memahami pentingnya tanggung jawab.
pramuka. Pada aspek kedisiplinan, sudah Pada aspek kerja sama dalam
menunjukkan keberhasilan, meskipun belum ekstrakurikuler pramuka adalah 80,25% dan
100%, dan perlu ditingkatkan. termasuk dalam kategori baik. Penanaman
Dalam aspek mandiri memiliki kerja sama dalam kegiatan pramuka sudah
presentase 81,94% dan termasuk dalam diterapkan secara rutin, ketika pembelajaran
kategori baik. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka berlangsung, para pembina
pramuka secara tidak langsung melatih para membaginya dalam beregu. Selain
peserta didik untuk menjadi mandiri dan tidak memudahkan para siswa belajar, dapat
mudah bergantung kepada orang lain. Kegiatan memberi pemahaman kepada para anggota
ekstrakurikuler pramuka yang dilaksanakan pramuka bahwa sebagai makhluk sosial kita
secara rutin sangat berperan dalam tidak dapat hidup sendiri dan saling
mewujudkan kemandirian peserta didik. membutuhkan, dan juga harus menghargai
Intensitas waktu dalam kegiatan yang cukup teman dengan berbagai perbedaan karakter
lama dan rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at, ketika bekerja sama dalam satu regu.
sehingga pembina pramuka dapat melihat Pada aspek religius dalam
progressnya dari setiap pertemuan. Dalam ekstrakurikuler pramuka adalah 86,75% dan
kegiatan ekstrakurikuler pramuka, pembina termasuk dalam kategori baik sekali. Sesuai
menyampaikan materi-materi kepramukaan dengan visi SMK Telekomunikasi Tunas
yang dipadukan dengan penanaman nilai Harapan yaitu “Menjadi pusat pendidikan
karakter mandiri. untuk menciptakan Sumber Daya Manusia
Pada aspek tanggung jawab dalam yang profesional, kompetitif, dan mempunyai
kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah wawasan IPTEK serta IMTAQ”, maka baik
83,24% dan termasuk dalam kategori baik. dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Setiap kegiatan pramuka, pembina pramuka ataupun kegiatan pembelajaran sehari-hari,
mengajarkan untuk selalu bertanggung jawab. pihak sekolah sudah menanamkan karakter

192
Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan | Heni Triana, dkk.

religius kepada siswa dengan rutin dimaksudkan untuk mendapatkan respon


melaksanakan shalat dzuhur berjama’ah di peserta terhadap kualitas penyelenggaraan
Masjid sekolah dari hari Senin sampai Kamis. pelatihan.
Untuk hari Jum’at meskipun pulang lebih awal, Berdasarkan hasil penelitian,
sekolah juga mewajibkan untuk shalat Jum’at di menunjukkan bahwa pada komponen materi
sekolah. Dengan menanamkan aspek religius dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka sudah
kepada siswa agar kelak siswa mempunyai tersampaikan dengan baik dan secara berurutan
bekal pondasi yang kuat ditengah krisisnya sesuai dengan tingkat golongan anggota
moral pada saat ini, agar menjadikan agama pramuka penegak. Materi kepramukaan
sebagai pedoman hidup. merupakan elemen yang penting baik bagi
Pembahasan peserta didik maupun pembina pramuka yang
1. Evaluasi Reaksi disusun sesuai dengan tuntutan kurikulum serta
Reaksi didefinisikan sebagai kepuasan mempertimbangkan kebutuhan siswa. Pada
peserta mengenai program pelatihan komponen sikap pembina pramuka, pembina
(Kirkpatrick, D., L. & Kirkpatrick J., D., 2007). pramuka selalu mendorong, memotivasi serta
Pada dasarnya mengukur reaksi itu sangatlah memantau siswa supaya lebih antusias dalam
penting karena dapat mengetahui apa yang kegiatan pramuka agar peserta didik lebih
dirasakan peserta mengenai penyelenggaraan bersemangat dalam mengikuti kegiatan
program pelatihan dan memberikan saran dan pramuka.
masukan, (Kirkpatrick, D., L. & Kirkpatrick J., Pada komponen pengetahuan pembina,
D., 2007). Menurut Widoyoko (2011:174) tenaga pendidik sudah memenuhi kriteria
menjelaskan bahwa evaluasi tahap reaksi sebagai pembina pramuka. Hal ini dibuktikan
mempunyai peran penting terkait kepuasan dari dengan sertifikat Kursus Mahir Dasar yang
peserta yang mengikuti kegiatan, yang pada sudah dimiliki oleh pembina pramuka.
akhirnya rasa puas itu akan berpengaruh pada Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta
motivasi peserta dalam mengikuti kegiatan didik, pembina pramuka selalu memperhatikan
selanjutnya. respon para peserta didik yang kurang
Hasil evaluasi reaksi program memahami materi yang diajarkan, dan
ekstrakurikuler pramuka dengan skor rata-rata menjelaskan sampai benar-benar mengerti.
88,06% yang termasuk dalam kategori “baik Pada komponen media pembelajaran,
sekali”. Hal ini berarti menunjukkan bahwa setiap kegiatan ekstrakurikuler pramuka
kinerja sekolah dalam menjalankan program berlangsung, pembina pramuka dalam
ekstrakurikuler pramuka berhasil karena menyampaikan materi selalu menggunakan
adanya kesesuaian antara pelayanan yang media yang disesuaikan dengan materi
diberikan dengan kebutuhan peserta didik. kepramukaan. Penggunaan media sangat
Selain itu, pihak penyelenggara program penting karena dapat membantu peserta didik
ekstrakurikuler pramuka dianggap telah dalam memahami materi serta peserta didik
menjalankan perannya dengan profesional dan menjadi lebih tertarik dalam mengikuti
cakap sesuai dengan aturan. ekstrakurikuler pramuka. Pada metode
Penelitian yang dilakukan oleh Rina pendidikan kepramukaan sudah dilaksanakan
(2020), mengemukakan bahwa keberhasilan dengan baik. Pembina pramuka dalam
program yang dilaksanakan sangat ditentukan melaksanakan kegiatan pramuka selalu kreatif,
oleh reaksi peserta terhadap penyelenggaraan atraktif serta inovatif.
dan narasumber. Ritonga, dkk (2019), Selanjutnya, pada komponen fasilitas
mengemukakan bahwa evaluasi terhadap reaksi ekstrakurikuler pramuka, sudah menunjang. Di
193
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2020

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan memiliki sudah sesuai dengan silabus pramuka golongan
lapangan sekolah yang cukup luas dan teduh, penegak. Dalam hal ini, kepala sekolah dan
hal ini memudahkan ruang gerak siswa dalam pembina pramuka berperan penting dalam
mengikuti ekstrakurikuler pramuka. Serta menyiapkan strategi-strategi agar kegiatan
berbagai peralatan pramuka yang secara pramuka menjadi kegiatan yang menyenangkan
keseluruhan sudah lengkap. bagi peserta didik, nilai-nilai karakter dapat
2. Evaluasi Tahap Belajar tertanam pada diri peserta didik serta kegiatan
Evaluasi pembelajaran di level 2 kepramukaan harus sesuai dengan zamannya,
menurut Kirkpatrick (1979) adalah kompetensi ada kebaruan dalam setiap kegiatan pramuka.
peserta, baik dari segi pengetahuan, Pada komponen ketrampilan, yang
keterampilan, dan sikap sesuai dengan tujuan dipelajari meliputi: ketrampilan fisik,
diadakannya pelatihan sebagai prinsip, fakta- ketrampilan emosional, ketrampilan alam,
fakta, dan teknik yang dimengerti dan diserap ketrampilan sosial dan ketrampilan wirausaha.
oleh peserta. Evaluasi dari tahap belajar Suatu pembelajaran dapat dikatakan berhasil,
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apabila terjadi timbal balik antara pembina
tingkat kompetensi yang dimiliki peserta didik pramuka dan siswa. Pentingnya hubungan
berkaitan dengan hasil pembelajaran yang sosial yang baik antara pembina pramuka dan
dicapai. Kegiatan pembelajaran yang efektif siswa akan memudahkan pembina pramuka
dapat terjadi apabila isi pembelajaran tersebut dalam mencapai tujuan pramuka. Hubungan
disenangi peserta didik karena saat peserta komunikasi yang baik akan mengurangi
merasa tertarik dengan pembelajaran yang perilaku siswa yang menyimpang.
dilakukan maka terjadi proses perubahan yang 3. Evaluasi Tahap Perilaku
meliputi aspek kognitif dan psikomotorik dari Menurut Kirkpatrick D., L. &
diri peserta didik (Rosyidi, 2017:101). Kirkpatrick J., D. (2007), ada tiga alasan
Hasil evaluasi belajar program mengapa evaluasi level 3 perlu diperhatikan.
ekstrakurikuler pramuka dengan skor rata-rata Pertama, apakah perolehan pengetahuan dan
83,68% yang termasuk dalam kategori “baik”. keterampilan menghasilkan perilaku baru.
Berdasarkan hasil penelitian, pada komponen Kedua, satu-satunya cara untuk mengetahui
sikap menunjukkan bahwa sikap peserta didik apakah kurangnya kesuksesan di level 4
antusias ketika mengikuti program disebabkan oleh pelatihan yang tidak efektif
ekstrakurikuler pramuka, meskipun atau kurangnya tindak lanjut yang memadai.
ekstrakurikuler pramuka termasuk dalam Ketiga, tindak lanjut atau follow up jangka
kategori ekstrakurikuler wajib bagi siswa kelas panjang. Evaluasi perilaku berkaitan dengan
X, terlihat tidak ada unsur keterpaksaan. Peserta perubahan sikap dan tindakan dari peserta serta
didik terlihat datang tepat waktu ketika hasil evaluasi sikap dan tindakan peserta setelah
mengikuti ekstrakurikuler pramuka, dan menjalani pelatihan (Kirkpatrick, D., L.,
memakai atribut yang lengkap. Pada waktu 2006:65).
kegiatan ekstrakurikuler pramuka berlangsung, Sesuai dengan analisis data, evaluasi
sebagian besar peserta terlihat memperhatikan tahap perilaku dalam kegiatan ekstrakurikuler
penjelasan materi dari pembina pramuka, pramuka yang dilaksanakan rutin setiap hari
mencatat point-point yang disampaikan dan Jum’at, menjadikan peserta didik lebih disiplin
juga ketika diberi tugas mereka terlihat saling ketika berangkat ke sekolah, terlihat setiap
bekerja sama dengan tim satu regu. pukul 07.00 pagi, hanya sebagian kecil siswa
Pada komponen pengetahuan, yang terlambat datang ke sekolah, menjadi
pengetahuan yang dipelajari oleh peserta didik pribadi yang santun serta menguasai berbagai
194
Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan | Heni Triana, dkk.

ketrampilan seperti baris berbaris yang nampak Pada tahap evaluasi reaksi
ketika mereka akan menjadi petugas upacara menunjukkan bahwa peserta didik sangat puas
bendera hari Senin, mereka sudah memahami terhadap pelayanan yang diberikan oleh
masing-masing tugas yang akan dilakukan. sekolah. Semua pelayanan yang diberikan
Perilaku positif para peserta didik nantinya sangat membantu peserta didik dalam
dapat berkembang menjadi sikap-sikap yang memahami kegiatan kepramukaan. Reaksi
dapat membantu memajukan mutu dan kualitas peserta didik pada tahap ini menunjukkan
SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. reaksi puas, artinya kegiatan ekstrakurikuler
4. Evaluasi Tahap Hasil pramuka yang dijalankan telah berhasil. Peserta
Evaluasi dari tahap hasil berfokus pada didik tertarik, senang dan termotivasi dengan
hasil akhir dari program yang dapat diukur ekstrakurikuler pramuka. Hal ini didukung oleh
meskipun dengan waktu yang lama (Bagiyono, sumber daya manusia, fasilitas pramuka yang
2012:322). Keberhasilan peserta didik dalam lengkap dan siswa yang berkompeten.
belajar apabila ia mampu menunjukkan 2. Tahap Belajar
perubahan pada dirinya yaitu kemampuan Pada tahap evaluasi pembelajaran ini
berpikir, sikap terhadap suatu objek serta menunjukkan keberhasilan, hal ini ditunjukkan
ketrampilannya (Wahidmurni, 2013:18). dengan hasil post test yang cukup memuaskan
Aspek-aspek evaluasi tahap hasil pada program perubahan sikap peserta didik, meningkatnya
ekstrakurikuler pramuka di SMK pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan
Telekomunikasi Tunas Harapan meliputi oleh pembina pramuka dapat membantu peserta
perubahan kedisiplinan, mandiri, tanggung didik dalam mengembangkan pengetahuan dan
jawab, kerja sama, religious, nasionalisme dan meningkatkan keterampilan.
rela berkorban. 3. Tahap perilaku
Evaluasi tahap hasil dari program Pada tahap evaluasi perilaku
ekstrakurikuler pramuka di SMK menunjukkan perubahan perilaku pada diri
Telekomunikasi Tunas Harapan menunjukkan peserta didik. Dari pembelajaran yang telah
bahwa kegiatan yang telah diselenggarakan dilakukan, sebagian besar peserta didik mampu
berhasil dan mencapai tujuan dengan baik. menunjukkan perubahan sikap, perubahan
Keberhasilan tersebut dapat diketahui melalui pengetahuan dan perubahan ketrampilan yang
tindakan peserta didik. Ekstrakurikuler berdampak positif terhadap diri peserta didik
pramuka di SMK Telekomunikasi Tunas dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan
Harapan telah merubah sikap dan perilaku sehari-hari.
peserta didik kearah positif. Dengan 4. Tahap hasil
bertambahnya wawasan, pengetahuan serta Pada tahap evaluasi hasil, berbagai
ketrampilan peserta didik dalam bidang dampak positif yang terjadi pada diri peserta
kepramukaan maka semakin kuat motivasi didik setelah mengikuti program
untuk menerapkan pada lingkungannya. ekstrakurikuler pramuka antara lain disiplin,
mandiri, tanggung jawab, kerja sama dan
SIMPULAN DAN SARAN religius. Persentase pada tahap hasil yaitu
Simpulan 84,68%, sebagian besar peserta didik sudah
Berdasarkan hasil penelitian dan menunjukkan tingkat keberhasilan setelah
pembahasan dapat diambil simpulan sebagai mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
berikut: Hal ini dikarenakan SMK Telekomunikasi
1. Tahap Reaksi Tunas Harapan melaksanakan pembiasaan
kepada peserta didik setiap harinya.
195
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2020

Pembiasaan tersebut meliputi disiplin, mandiri, Bagus, Mustakim. 2011. Pendidikan Karakter
tanggung jawab, kerja sama dan religius yang Membangun Delapan Karakter Emas
sudah diterapkan sejak peserta didik mulai Menuju Indonesia Bermartabat.
ajaran baru, sehingga memudahkan peserta Yogyakarta: Samudra Biru.
didik dalam mencapai hasil. Erni. 2017. Pembentukan Karakter
Saran Kewirausahaan Peserta Didik Melalui
1. Bagi Kepala Sekolah Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Pada
a. Supaya menambahkan jumlah SMP N 7 Kec. Tualang Kab. Siak.
pembina pramuka dalam kegiatan Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.
kepramukaan, dengan tujuan agar 9 (1): 59-67.
lebih maksimal dalam memberikan
latihan kepramukaan dan mendidik Kirkpatrick, D.L. dan Kirkpatrick J. D. 2006.
peserta didik. Evaluating Training Programs: the Four
b. Sering melakukan evaluasi Levels (3rd ed.). San Francisco: Berret-
ekstrakurikuler pramuka, supaya Koehler Publisher.
dapat mengetahui perkembangan Kirkpatrick, D.L. 1979. Techniques for
peserta pramuka dari waktu ke waktu. Evaluating Training Programs. Training
2. Bagi pembina pramuka and Development Journal. 33 (6): 178-
Pembina pramuka harus menguasai 192.
perkembangan teknologi, supaya kegiatan
Kirkpatrick, D., L. & Kirkpatrick J., D. 2007.
kepramukaan semakin inovatif, kreatif dan
Implementing The Four Levels: A
siswa menjadi lebih bersemangat lagi dalam
Practical Guide for Effective Evaluation
mengikuti kegiatan kepramukaan.
of Training Programs. San Francisco:
3. Bagi peserta didik
Berrett-Koehler Publisher, Inc.
Supaya lebih bersemangat dan antusias
lagi dalam mengikuti kegiatan pramuka, karena Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan
kegiatan pramuka memberikan manfaat yang Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-
positif terhadap diri peserta didik. Ruzz Media.
4. Bagi peneliti selanjutnya Yanti, Noor. 2016. Pelaksanaan Kegiatan
Peneliti selanjutnya diharapkan agar Ekstrakurikuler Dalam Rangka
mempersiapkan diri dalam proses pengambilan Pengembangan Nilai-Nilai Karakter
dan pengumpulan data agar hasil penelitian Siswa Untuk Menjadi Warga Negara
akan lebih maksimal. Pada penelitian ini, yang Baik di SMA Korpri Banjarmasin.
pengambilan data pada tahap evaluasi belajar Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. 6
hanya berdasarkan post test saja. (11): 963-970.

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Agus, Zaenul Fitri. 2012. Pendidikan Karakter RI Nomor 63 Tahun 2014 Tentang
Berbasis Nilai dan Etika Di Sekolah. Pendidikan Kepramukaan.
Jakarta: Ar Ruzz Media. Reza, My Elfa. 2014. Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan Kepramukaan Dalam
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin. 2014.
Penanaman Karakter Siswa di SMA
Evaluasi Program. Jakarta: Bumi
Negeri 14 Surabaya. Jurnal Unesa. 1 (2):
Aksara.
1-12.

196
Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan | Heni Triana, dkk.

Rosyidi, Agus Mukhtar. 2017. Model dan Wirawan. 2012. Evaluasi: Teori, Model,
Strategi Pmbelajaran Diklat. Jurnal Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta:
Diklat Teknis Pendidikan dan Rajawali Pers.
Keagamaan. 5 (1). 100-111. Wirawan. 2016. Evaluasi Teori, Model,
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Metodologi, Standar, Aplikasi dan
Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Profesi. Jakarta: Rajawali Pers.
Rosdakarya. Woro, Sri dan Marzuki. 2016. Peran Kegiatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Ekstrakurikuler Pramuka Dalam
tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. Pembentukan Karakter Tanggung
Jawab Peserta Didik di SMPN 2
Widyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program
Windusari Magelang. Jurnal Pendidikan
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Karakter. 6 (1): 59-73.
Pelajar.

197

You might also like