Professional Documents
Culture Documents
1 Sidoarjo
Karwanto
Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Surabaya
E-mail: karwanto@unesa.ac.id
Abstract: This study aims to described and analyzed extracurricular excellence, carry out
extracurricular activities, foster extracurricular activities, inhibiting extracurricular activities, and efforts
to improve the existence of extracurricular activities at SMA 1 Sidoarjo. This study uses a qualitative
approach with a case study method. The subjects of this study are Extracurricular Trustees, Student
Waka, Principals, Trainers, and Presidents of EFOS Extracurricular in SMA 1 Sidoarjo. The technique
of collecting data uses participant observation, in-depth interviews, and documentation studies.
Checking the validity of the data includes a credibility test (source and technique triangulation,
member check), transferability, dependability, and confirmability. The results of the study show that 1)
EFOS extracurricular advantages are training students in managing an activity; 2) The implementation
of extracurricular activities is quite good, the schedule of activities is fully regulated by students,
innovations in EFOS are inbound events, training and visits to the Singapore National Academy,
extracurricular EFOS is related to classroom learning especially in the field of English. 3) Fostering
EFOS extracurricular activities is good enough to be proven that in fostering increases 3 aspects,
namely cognitive, affective and psychomotor; 4) Constraints faced in implementing extracurricular
activities are dominant in internal factors or in students; 5) Efforts undertaken by the school are (a)
providing infrastructure, (b) paying attention to the quality of the trainer, (c) facilitating in the form of
dispensation, funding and school cars, and (d) giving awards.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis keunggulan
ekstrakurikuler, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, pembinaan kegiatan ekstrakurikuler, faktor
penghambat kegiatan ekstrakurikuler, dan usaha-usaha dalam meningkatkan eksistensi
ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode studi kasus. Subjek penelitian ini yakni Pembina Ekstrakurikuler, Waka Kesiswaan, Kepala
Sekolah, Pelatih, dan Presiden Ekstrakurikuler EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo. Teknik pengumpulan
data menggunakan observasi partisipan, wawancara secara mendalam, dan studi dokumentasi.
Pengecekan keabsahan data meliputi uji kredibilitas (triangulasi sumber dan teknik, member check),
transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)
Keunggulan ekstrakurikuler EFOS yaitu melatih peserta didik dalam mengelola suatu kegiatan; 2)
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler cukup baik, jadwal kegiatan diatur sepenuhnya oleh peserta
didik, inovasi yang ada di EFOS yaitu acara inbound, diklat dan kunjungan ke Singapore National
Academy, ekstrakurikuler EFOS memiliki keterkaitan dengan pembelajaran di kelas khususnya pada
bidang bahasa Inggris. 3) Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler EFOS cukup baik dengan dibuktikan
bahwa dalam pembinaan meningkatkan 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor; 4) Kendala
yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu dominan pada faktor internal atau dari
dalam diri siswa; 5) Usaha yang dilakukan sekolah yaitu (a) memberikan sarana prasarana, (b)
memperhatikan kualitas dari pelatih, (c) memfasilitasi berupa dispensasi, pendanaan dan mobil
sekolah, dan (d) memberikan penghargaan.
pengembangan bakat dalam pelaksanaan Story Telling dan Speech, dan Presiden
kegiatan ekstrakurikuler EFOS ini. EFOS.
Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler Dokumen-dokumen yang dijadikan
EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo sumber data dalam penelitian ini adalah
memberikan yang terbaik. Hal ini data peserta didik yang mengikuti
dibuktikan dengan adanya pembina ekstrakurikuler, struktur kepengurusan
ekstrakurikuler yang berkompeten dan ekstrakurikuler EFOS, dan dokumen-
profesional di bidangnya yang berasal dari dokumen lainnya yang menunjang fokus
alumni SMA Negeri 1 Sidoarjo. penelitian.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Data yang diperoleh kemudian
dibuat jadwal kegiatan agar kegiatan dianalisis dengan kondensasi, penyajian
ekstrakurikuler dapat berjalan secara data dan verifikasi data (Miles, M.B.
efektif. Berbagai program pengembangan Huberman, A.M. dan Saldana, J, 2014).
serta kerja sama dengan sekolah lain Teknik keabsahan data menggunakan uji
guna mengembangkan kompetensi kredibilitas (Triangulasi teknik, triangulasi
berbahasa inggris. sumber serta membercheck),
Berdasarkan latar belakang tersebut transferabilitas, dependabilitas dan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian konfirmabilitas. Tahap-tahap penelitian
dengan judul “Pelaksanaan Kegiatan menggunakan tahap pra-lapangan, tahap
Ekstrakurikuler English Federation of lapangan, dan tahap analisis intensif.
SMANISDA (EFOS) di SMA Negeri 1
Sidoarjo”. Fokus penelitian ini meliputi. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Keunggulan kegiatan ekstrakurikuler A. Keunggulan ekstrakurikuler EFOS
EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo Keunggulan yang tampak pada
2. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler EFOS yaitu melatih
EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo peserta didik di manajemen
3. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler organisasi, yaitu untuk melatih
EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo peserta didik agar dapat berlatih untuk
4. Faktor penghambat kegiatan berdiskusi, bekerja sama, problem
ekstrakurikuler EFOS di SMA Negeri solving.
1 Sidoarjo Hal tersebut sesuai dengan Asrul
5. Usaha-usaha yang dilakukan untuk (2013: 3-5) yaitu kegiatan pembinaan
meningkatkan eksistensi kegiatan berorganisasi, pendidikan politik dan
ekstrakurikuler EFOS di SMA Negeri kepemimpinan meliputi
1 Sidoarjo mengembangkan peran serta siswa
dalam kepengurusan OSIS sesuai
METODE dengan kedudukan masing-masing
Penelitian ini menggunakan metode peserta didik, membentuk kelompok
penelitian kualitatif deskriptif. Menurut belajar, melakukan latihan
Sugiyono (2014:9) penelitian kualitatif kepemimpinan, mengadakan forum
deskriptif adalah metode penelitian yang diskusi ilmiah, mengadakan media
digunakan untuk meneliti kondisi objek komunikasi seperti majalah dinding,
yang alamiah, yang mana peneliti adalah mengorganisasikan suatu acara,
sebagai key instrument. pementasan atau bazar. Hasil yang
Penelitian ini dilakukan di SMA diharapkan dari kegiatan ini agar
Negeri 1 Sidoarjo yang beralamatkan di peserta didik mampu berorganisasi,
Jalan Jenggolo Nomor 1 Kecamatan memimpin, bekerja sama, menguasai
Buduran Kabupaten Sidoarjo. Teknik tata cara berdiskusi yang baik, dan
pengumpulan data menggunakan memiliki keterampilan dalam
wawancara secara mendalam, observasi mengatur dan mengorganisasikan
non partisipan, dan studi dokumentasi. kegiatan, rajin berkreasi dalam bidang
Informan dalam penelitian ini adalah ilmiah, gemar membaca dan menulis,
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah menghargai pendapat orang lain, dan
bidang Kesiswaan, Pembina tidak memaksakan kehendak, serta
Ekstrakurikuler, Pelatih Debat, Pelatih
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo
memiliki konsep diri yang lebih tinggi. juniornya. Hal ini termasuk pada
Mereka yang berpartisipasi dalam fungsi ekstrakurikuler yaitu fungsi
kegiatan di luar sekolah sering sosial.
memiliki rata-rata poin yang lebih Dalam pelaksanaan kegiatan
tinggi, penurunan absensi, dan ekstrakurikuler pihak sekolah sudah
peningkatan hubungan dengan menyediakan fasilitas ruangan untuk
sekolah. digunakan peserta didik dalam
Berdasarkan pemaparan di atas pelaksanaan ekstrakurikuler, akan
dapat disimpulkan bahwa tujuan dari tetapi peserta didik memilih bertempat
ekstrakurikuler EFOS yaitu di teras kelas dikarenakan tidak ingin
menampung bakat dan minat peserta terbatas oleh sekat untuk dapat
didik sehingga potensi yang ada pada mengeluarkan kemampuan dan ide-
masing-masing dapat terarahkan. ide. Terlebih ekstrakurikuler EFOS
Kesinambungan antara senior dan terbagi menjadi kelompok-kelompok
junior yang mengikuti ekstrakurikuler kecil yang mana ditempatkan dalam
EFOS menjadikan landasan satu ruangan akan mengganggu
terbentuknya pembinaan kelompok lain yang sedang
ekstrakurikuler dengan pengisi materi melakukan diskusi. Tak hanya itu
tutor sebaya dan sudah menjadi saja, sekolah juga memfasilitasi mobil
budaya dalam kegiatan sekolah untuk akomodasi dan berupa
ekstrakurikuler. Dalam pelaksanaan pendanaan.
ekstrakurikuler yang menjadi pengisi Hal ini sesuai dengan pendapat
materi adalah senior yang sudah Arikunto (Prihatin, 2011:164)
memiliki pengalaman lebih dan menyebutkan sarana atau fasilitas
mempunyai jam terbang yang tinggi. dibagi menjadi dua, yaitu: (a) fasilitas
Hal tersebut selaras dengan fisik, yaitu segala sesuatu yang
pendapat Zulkarnain (2018:57), berupa benda yang dapat
namun peneliti hanya menemukan mempermudah dalam pelaksanaan
satu dari beberapa poin tersebut suatu usaha; (b) fasilitas uang, yaitu
fungsi kegiatan ekstrakurikuler salah segala sesuatu yang mempermudah
satunya yaitu fungsi sosial, untuk suatu kegiatan berupa uang.
mengembangkan kemampuan dan Berdasarkan pemaparan di atas
tanggung jawab sosial peserta didik dapat disimpulkan bahwa
melalui latihan keterampilan sosial pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
dan menanamkan nilai-nilai moral. cukup baik terlebih pihak sekolah ikut
Hasil penelitian selaras dengan memfasilitasi segala kegiatan berupa
Hendrickson (2017) yang mengatakan fasilitas ruangan, mobil maupun
bahwa partisipasi dalam kegiatan pendanaan.
ekstrakurikuler dan kepuasan dengan Jadwal kegiatan ekstrakurikuler
program tutor mempengaruhi diatur oleh peserta didik yang mana
peningkatan persahabatan nasional telah disepakati oleh pembina
tuan rumah selama semester. Selain ekstrakurikuler. Jadwal ini berguna
itu, peran potensial yang dimainkan dalam mengikuti kegiatan
oleh konektor antar budaya dalam ekstrakurikuler. Untuk jadwal yang
hubungan persahabatan nasional digunakan divisi debat dilakukan
menawarkan implikasi praktis untuk setiap hari, setiap senin sampai jumat
pengembangan program tutor dan pada saat pulang sekolah sampai jam
wawasan teoritis baru. lima dengan pelatih tutor sebaya.
Berdasarkan pemaparan di atas Untuk sabtu dan minggu jam 10
dapat disimpulkan bahwa dalam sampai jam 5 sore dengan pelatih
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler debat. Sedangkan untuk divisi speech
sekolah mempunyai pembinaan dan story telling dilakukan menurut
dengan tutor sebaya. Yang mana waktu luang senior yang melatih,
pihak senior mempunyai rasa jadwal rutin dengan pelatih setiap hari
tanggung jawab penuh kepada Sabtu.
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo