You are on page 1of 12

Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri

1 Sidoarjo

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ENGLISH


FEDERATION OF SMANISDA (EFOS) DI SMA NEGERI 1 SIDOARJO
Evi Oktaviani
Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Surabaya
Email: evioktaviani@mhs.unesa.ac.id

Karwanto
Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Surabaya
E-mail: karwanto@unesa.ac.id

Abstract: This study aims to described and analyzed extracurricular excellence, carry out
extracurricular activities, foster extracurricular activities, inhibiting extracurricular activities, and efforts
to improve the existence of extracurricular activities at SMA 1 Sidoarjo. This study uses a qualitative
approach with a case study method. The subjects of this study are Extracurricular Trustees, Student
Waka, Principals, Trainers, and Presidents of EFOS Extracurricular in SMA 1 Sidoarjo. The technique
of collecting data uses participant observation, in-depth interviews, and documentation studies.
Checking the validity of the data includes a credibility test (source and technique triangulation,
member check), transferability, dependability, and confirmability. The results of the study show that 1)
EFOS extracurricular advantages are training students in managing an activity; 2) The implementation
of extracurricular activities is quite good, the schedule of activities is fully regulated by students,
innovations in EFOS are inbound events, training and visits to the Singapore National Academy,
extracurricular EFOS is related to classroom learning especially in the field of English. 3) Fostering
EFOS extracurricular activities is good enough to be proven that in fostering increases 3 aspects,
namely cognitive, affective and psychomotor; 4) Constraints faced in implementing extracurricular
activities are dominant in internal factors or in students; 5) Efforts undertaken by the school are (a)
providing infrastructure, (b) paying attention to the quality of the trainer, (c) facilitating in the form of
dispensation, funding and school cars, and (d) giving awards.

Key words: extracurricular activities, english federation of SMANISDA

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis keunggulan
ekstrakurikuler, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, pembinaan kegiatan ekstrakurikuler, faktor
penghambat kegiatan ekstrakurikuler, dan usaha-usaha dalam meningkatkan eksistensi
ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode studi kasus. Subjek penelitian ini yakni Pembina Ekstrakurikuler, Waka Kesiswaan, Kepala
Sekolah, Pelatih, dan Presiden Ekstrakurikuler EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo. Teknik pengumpulan
data menggunakan observasi partisipan, wawancara secara mendalam, dan studi dokumentasi.
Pengecekan keabsahan data meliputi uji kredibilitas (triangulasi sumber dan teknik, member check),
transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)
Keunggulan ekstrakurikuler EFOS yaitu melatih peserta didik dalam mengelola suatu kegiatan; 2)
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler cukup baik, jadwal kegiatan diatur sepenuhnya oleh peserta
didik, inovasi yang ada di EFOS yaitu acara inbound, diklat dan kunjungan ke Singapore National
Academy, ekstrakurikuler EFOS memiliki keterkaitan dengan pembelajaran di kelas khususnya pada
bidang bahasa Inggris. 3) Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler EFOS cukup baik dengan dibuktikan
bahwa dalam pembinaan meningkatkan 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor; 4) Kendala
yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu dominan pada faktor internal atau dari
dalam diri siswa; 5) Usaha yang dilakukan sekolah yaitu (a) memberikan sarana prasarana, (b)
memperhatikan kualitas dari pelatih, (c) memfasilitasi berupa dispensasi, pendanaan dan mobil
sekolah, dan (d) memberikan penghargaan.

Kata Kunci: kegiatan ekstrakurikuler, english federation of SMANISDA


Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

PENDAHULUAN kegiatan pada program kurikuler di


sekolah.
Pada era milenial ini, keterampilan Menurut Prihatin (2011: 4)
komunikasi dan berbahasa asing terlebih Manajemen peserta didik merupakan
bahasa Inggris sangat dibutuhkan oleh suatu usaha pengelolaan kegiatan yang
semua orang. Apalagi dengan adanya berkaitan dengan peserta didik mulai dari
revolusi industri 4.0 yang menuntut semua masuk hingga keluar dari suatu lembaga
orang dapat berkomunikasi berbahasa pendidikan dengan memberikan
Inggris guna mempersiapkan persaingan pelayanan penuh kepada peserta didik.
di bangsa ini. Komunikasi dapat disebut Pengelolaan kegiatan yang diberikan
sebagai kegiatan berbagi informasi antara sekolah guna menumbuhkan kompetensi
dua orang atau lebih. Kegiatan komunikasi dan membentuk karakter, kepribadian,
ini dapat dilakukan secara lisan sehingga serta mengembangkan potensi yang ada
memudahkan kedua belah pihak untuk pada peserta didik. Pengelolaan peserta
saling mengerti. Setiap peserta didik didik ini memusatkan pada suatu layanan
dituntut untuk dapat berkomunikasi di dalam maupun diluar kelas yang
dengan baik sehingga perlunya meliputi pengembangan minat,
pengembangan keterampilan berbahasa kemampuan, keterampilan dan kebutuhan
asing di setiap sekolah. Keterampilan untuk mematangkan diri di sekolah.
tersebut dapat digunakan sebagai bekal Fokus utama pada setiap lembaga
dalam memasuki dunia kerja maupun pendidikan yaitu peserta didik. Peserta
perkuliahan. didik menjadi salah satu penentu
Masalah pendidikan berkembang keberhasilan suatu lembaga tersebut.
semakin kompleks sehingga menjadi Peserta didik merupakan objek yang
tantangan yang harus ditangani dan nantinya akan dibina, dibimbing dan diajar
secara sigap mencari solusi dari dalam pembelajaran yang terstruktur guna
permasalahan tersebut. Untuk mengeluarkan lulusan yang berkualitas.
mengupayakan peserta didik menghadapi Sedangkan di dalam Undang-Undang
era yang semakin kompetitif seperti Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
sekarang harus diciptakan sistem Pendidikan Nasional, peserta didik
pendidikan yang mampu meningkatkan didefinisikan sebagai setiap manusia yang
kualitas lulusan sehingga memiliki berusaha mengembangkan potensi diri
kompetensi dan keterampilan yang melalui proses pembelajaran pada jalur
dibutuhkan di dunia kerja maupun pendidikan baik pendidikan formal
peningkatan prestasi dan nilai lebih dalam maupun non formal, pada jenjang
bidang akademik maupun non akademik pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
yang digunakan dalam melanjutkan ke Sekolah menjadi faktor penting
jenjang kuliah. Maka dari itu diperlukan dalam penanganan masalah di Indonesia.
manajemen peserta didik yang baik. Sekolah dapat menjadi salah satu cara
Menurut Imron (2004:6) menjelaskan dalam peningkatan pendidikan dengan
bahwa manajemen peserta didik mengoptimalkan pembinaan peserta didik.
merupakan segala usaha mengatur Pembinaan peserta didik dapat dilakukan
peserta didik mulai dari peserta didik pada kokurikuler, intrakurikuler, dan
masuk sekolah hingga mereka lulus ekstrakurikuler.
sekolah. Menurut Kunandar (2007: 177)
Peningkatan prestasi dalam bidang kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan
akademik maupun non akademik dapat pengembangan diri yang dilakukan di
dikembangkan melalui pembinaan peserta dalam kelas. Menurut Usman (1993: 17)
didik. Menurut Minarti (2011:202) memaparkan bahwa kegiatan kokurikuler
memaparkan bahwa pembinaan adalah kegiatan diluar jam pelajaran di
merupakan suatu kegiatan memberikan sekolah maupun diluar sekolah bertujuan
arahan atau bimbingan pada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan peserta
yang didalamnya meliputi bakat, minat, didik mengenai hubungan antara berbagai
keterampilan, perilaku melalui program jenis pengetahuan, menyalurkan bakat
kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung dan minat serta dalam upaya pembinaan
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

manusia seutuhnya. Sedangkan menurut tersebut memiliki 2 macam yaitu


Holland & Andre (O’dea, 1994:1) ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan
menjelaskan bahwa “Extracurricular has ekstrakurikuler wajib berupa pramuka,
an important role in secondary programs sedangkan ekstrakurikuler pilihan yaitu
in school. When one considers the large kerohanian islam, paskibraka, paduan
number of activities available, one realizes suara, PMR, futsal, jurnalistik, EFOS,
the diversity of programs. Includes are basket, drama, orkestra, tari tradisional,
athletics, publications, student government modern dance, Taekwondo, film, seni rupa
fine arts, academic clubs, service dan karawitan.
organization, and special interest Salah satu kegiatan ekstrakurikuler
activities.” pilihan yaitu ekstrakurikuler English
Kegiatan ekstrakurikuler ini tak Federation of SMANISDA (EFOS).
hanya untuk mengembangkan potensi diri Kegiatan ekstrakurikuler ini sebagai
akan tetapi memberikan manfaat sosial wadah dalam pengembangan kompetensi
dalam mengembangkan kemampuan berbahasa asing. Penggunaan bahasa
komunikasi, dan melatih peserta didik asing pada ekstrakurikuler ini berfokuskan
dalam bekerja sama dengan orang lain. pada Bahasa Inggris yang menjadi
Disamping itu kegiatan ekstrakurikuler bahasa universal. Ekstrakurikuler ini
dapat memfasilitasi kreativitas dan bakat meliputi debat dalam Bahasa Inggris,
minat peserta didik antara satu orang Story Telling, news reading dan pidato.
dengan lainnya berbeda-beda. Tujuan dibuat ekstrakurikuler EFOS guna
Pelaksanaan ekstrakurikuler di sebagai bekal peserta didik,
sekolah menawarkan dua macam mengembangkan potensi dan bakat
ekstrakurikuler yaitu bersifat wajib dan masing-masing serta diharapkan peserta
tidak wajib. Ekstrakurikuler wajib didik dapat mempunyai kompetensi
merupakan ekstrakurikuler yang harus berbahasa inggris yang berguna dalam
diikuti semua peserta didik tanpa menyongsong revolusi industri 4.0.
terkecuali, sedangkan ekstrakurikuler tidak Berdasarkan hasil studi
wajib adalah ekstrakurikuler yang tidak pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti
mengharuskan peserta didik untuk ikut sebelumnya di SMA Negeri 1 Sidoarjo
dalam kegiatan tersebut sehingga peserta bahwa sekolah tersebut tak hanya unggul
didik dapat memilih kegiatan yang sesuai dalam bidang akademik, namun juga non
dengan kesukaan masing-masing. akademik yang dibuktikan melalui prestasi
Sedangkan menurut Hendri (2008:2-3) atau penghargaan yang dicapai dalam
jenis kegiatan ekstrakurikuler meliputi a) mengikuti perlombaan. Prestasi yang
krida meliputi kepramukaan, LDKS, PMR, didapatkan oleh SMA Negeri 1 Sidoarjo
PASKIBRAKA; b) karya ilmiah, meliputi dapat dijadikan suatu keunggulan sekolah
KIR, kegiatan penguasaan keilmuan dan dan pada akhirnya menjadikan citra yang
akademik; c) latihan atau prestasi meliputi baik pada masyarakat. Citra sekolah ini
pengembangan bakat olahraga, seni dan yang dapat dijadikan pembeda dari
budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, sekolah lain.
keagamaan; d) seminar, lokakarya dan Berbeda dengan ekstrakurikuler
pameran meliputi karir, kesehatan, english club di sekolah lain, SMA Negeri 1
keagamaan; e) olahraga meliputi basket, Sidoarjo mampu bersaing dengan sekolah
karate, softball, bulu tangkis dan lain yang menawarkan ekstrakurikuler yang
sebagainya. sama dan mencapai prestasi tertinggi dari
Berdasarkan latar belakang tingkat regional hingga nasional. Pihak
tersebut, SMA Negeri 1 Sidoarjo SMA Negeri 1 Sidoarjo selalu menjadi
merupakan salah satu sekolah yang langganan dalam membawa piala
memiliki perhatian khusus terhadap kejuaraan. Tak diragukan lagi, dalam
potensi dan bakat yang dimiliki peserta pengembangan dan pengelolaan kegiatan
didik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa SMA ekstrakurikuler di sekolah ini bisa
Negeri 1 dalam upaya pengembangan dikatakan bagus.
bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah berupaya untuk
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah meningkatkan pelayanan dan
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

pengembangan bakat dalam pelaksanaan Story Telling dan Speech, dan Presiden
kegiatan ekstrakurikuler EFOS ini. EFOS.
Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler Dokumen-dokumen yang dijadikan
EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo sumber data dalam penelitian ini adalah
memberikan yang terbaik. Hal ini data peserta didik yang mengikuti
dibuktikan dengan adanya pembina ekstrakurikuler, struktur kepengurusan
ekstrakurikuler yang berkompeten dan ekstrakurikuler EFOS, dan dokumen-
profesional di bidangnya yang berasal dari dokumen lainnya yang menunjang fokus
alumni SMA Negeri 1 Sidoarjo. penelitian.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Data yang diperoleh kemudian
dibuat jadwal kegiatan agar kegiatan dianalisis dengan kondensasi, penyajian
ekstrakurikuler dapat berjalan secara data dan verifikasi data (Miles, M.B.
efektif. Berbagai program pengembangan Huberman, A.M. dan Saldana, J, 2014).
serta kerja sama dengan sekolah lain Teknik keabsahan data menggunakan uji
guna mengembangkan kompetensi kredibilitas (Triangulasi teknik, triangulasi
berbahasa inggris. sumber serta membercheck),
Berdasarkan latar belakang tersebut transferabilitas, dependabilitas dan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian konfirmabilitas. Tahap-tahap penelitian
dengan judul “Pelaksanaan Kegiatan menggunakan tahap pra-lapangan, tahap
Ekstrakurikuler English Federation of lapangan, dan tahap analisis intensif.
SMANISDA (EFOS) di SMA Negeri 1
Sidoarjo”. Fokus penelitian ini meliputi. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Keunggulan kegiatan ekstrakurikuler A. Keunggulan ekstrakurikuler EFOS
EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo Keunggulan yang tampak pada
2. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler EFOS yaitu melatih
EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo peserta didik di manajemen
3. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler organisasi, yaitu untuk melatih
EFOS di SMA Negeri 1 Sidoarjo peserta didik agar dapat berlatih untuk
4. Faktor penghambat kegiatan berdiskusi, bekerja sama, problem
ekstrakurikuler EFOS di SMA Negeri solving.
1 Sidoarjo Hal tersebut sesuai dengan Asrul
5. Usaha-usaha yang dilakukan untuk (2013: 3-5) yaitu kegiatan pembinaan
meningkatkan eksistensi kegiatan berorganisasi, pendidikan politik dan
ekstrakurikuler EFOS di SMA Negeri kepemimpinan meliputi
1 Sidoarjo mengembangkan peran serta siswa
dalam kepengurusan OSIS sesuai
METODE dengan kedudukan masing-masing
Penelitian ini menggunakan metode peserta didik, membentuk kelompok
penelitian kualitatif deskriptif. Menurut belajar, melakukan latihan
Sugiyono (2014:9) penelitian kualitatif kepemimpinan, mengadakan forum
deskriptif adalah metode penelitian yang diskusi ilmiah, mengadakan media
digunakan untuk meneliti kondisi objek komunikasi seperti majalah dinding,
yang alamiah, yang mana peneliti adalah mengorganisasikan suatu acara,
sebagai key instrument. pementasan atau bazar. Hasil yang
Penelitian ini dilakukan di SMA diharapkan dari kegiatan ini agar
Negeri 1 Sidoarjo yang beralamatkan di peserta didik mampu berorganisasi,
Jalan Jenggolo Nomor 1 Kecamatan memimpin, bekerja sama, menguasai
Buduran Kabupaten Sidoarjo. Teknik tata cara berdiskusi yang baik, dan
pengumpulan data menggunakan memiliki keterampilan dalam
wawancara secara mendalam, observasi mengatur dan mengorganisasikan
non partisipan, dan studi dokumentasi. kegiatan, rajin berkreasi dalam bidang
Informan dalam penelitian ini adalah ilmiah, gemar membaca dan menulis,
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah menghargai pendapat orang lain, dan
bidang Kesiswaan, Pembina tidak memaksakan kehendak, serta
Ekstrakurikuler, Pelatih Debat, Pelatih
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

menghargai dan melaksanakan yang secara khusus diselenggarakan


keputusan bersama. oleh pendidik atau tenaga
Penelitian ini serupa dengan teori kependidikan yang berkemampuan
yang ada pada penelitian yang dan berkewenangan di sekolah atau
dilakukan oleh Sulistiyawati (2018) madrasah”.
kegiatan ekstrakurikuler memperoleh Selaras dengan penelitian Prianto
manfaat kualitatif antara lain (2016) mengatakan bahwa semakin
tumbuhnya kepercayaan diri, intensif terlibat dalam kegiatan
kedisiplinan, dan keberanian ekstrakurikuler, kualitas soft skill yang
berbicara. Di samping itu mereka juga lebih baik dan kesiapan kerja yang
makin banyak memperoleh teman dan lulusan memiliki.
pengalaman organisasi. Kemandirian Berdasarkan pemaparan di atas
dan kedewasaan yang dapat dapat disimpulkan bahwa
mengubah cara berpikir mereka jika ekstrakurikuler EFOS diciptakan untuk
mereka menghadapi permasalahan meningkatkan kemampuan peserta
dalam kehidupannya. Serupa dengan didik yang mana menambah skill
penelitian yang dilakukan oleh Ismail diluar jam pelajaran. Kegiatan
dkk (2016) Kami telah menemukan ekstrakurikuler ini merupakan
bahwa lebih banyak partisipasi dalam program khusus sekolah untuk
ECA dapat menjadikan siswa sebagai membantu pengembangan peserta
bintang yang bersinar, membangun didik sesuai dengan bakat dan
kualitas kepemimpinan mereka, minatnya masing-masing.
menjadikan mereka pemimpin masa Kegiatan ekstrakurikuler pastinya
depan dan meningkatkan sportivitas mempunyai tujuan atau arah yang
mereka. akan dituju. Sama seperti
Berdasarkan pada pemaparan di ekstrakurikuler EFOS, ekstrakurikuler
atas dapat disimpulkan bahwa tersebut memiliki tujuan yaitu untuk
keunggulan ekstrakurikuler EFOS menampung minat dan bakat peserta
yaitu melatih peserta didik dalam didik terlebih pada bidang bahasa
mengelola suatu kegiatan yang mana Inggris, mendapatkan prestasi dan
dapat memberikan manfaat yaitu mempelajari cara berkomunikasi.
meningkatkan kemampuan dalam Hal tersebut sesuai dengan salah
manajerial dalam berdiskusi, satu pendapat Direktorat Pendidikan
mengeluarkan pendapat, bekerja Menengah Kejuruan mengenai tujuan
sama maupun dalam pengambilan dari ekstrakurikuler (Prihatin,
keputusan. 2011:160) yaitu Kegiatan
B. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler harus
ekstrakurikuler EFOS mengembangkan bakat dan minat
Tercipta ekstrakurikuler EFOS peserta didik dalam upaya pembinaan
dilandasi untuk meningkatkan positif manusia seutuhnya.
kemampuan peserta didik yang mana Penelitian ini serupa dengan teori
menambah skill diluar jam pelajaran yang ada pada penelitian yang
dan adanya kebutuhan lomba guna dilakukan oleh Lestari (2016) bahwa
membawa nama sekolah dan sebagai tujuan kegiatan ekstrakurikuler untuk
ajang menunjukan jati diri kepada membina dan meningkatkan bakat,
sekolah lain. minat dan keterampilan. Kegiatan ini
Hal tersebut sesuai dengan mengacu ke arah kemampuan
pendapat Rusman (2011:20) mandiri, percaya diri dan kreatif.
mengemukakan bahwa, “kegiatan Selaras dengan penelitian Annu dkk
ekstrakurikuler adalah kegiatan (2013) Manfaat berpartisipasi dalam
pendidikan diluar mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler termasuk
pelayanan konseling untuk membantu memiliki nilai yang lebih baik, memiliki
pengembangan siswa sesuai dengan nilai tes standar yang lebih tinggi dan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat pencapaian pendidikan yang lebih
(interest) mereka melalui kegiatan tinggi, bersekolah lebih teratur, dan
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

memiliki konsep diri yang lebih tinggi. juniornya. Hal ini termasuk pada
Mereka yang berpartisipasi dalam fungsi ekstrakurikuler yaitu fungsi
kegiatan di luar sekolah sering sosial.
memiliki rata-rata poin yang lebih Dalam pelaksanaan kegiatan
tinggi, penurunan absensi, dan ekstrakurikuler pihak sekolah sudah
peningkatan hubungan dengan menyediakan fasilitas ruangan untuk
sekolah. digunakan peserta didik dalam
Berdasarkan pemaparan di atas pelaksanaan ekstrakurikuler, akan
dapat disimpulkan bahwa tujuan dari tetapi peserta didik memilih bertempat
ekstrakurikuler EFOS yaitu di teras kelas dikarenakan tidak ingin
menampung bakat dan minat peserta terbatas oleh sekat untuk dapat
didik sehingga potensi yang ada pada mengeluarkan kemampuan dan ide-
masing-masing dapat terarahkan. ide. Terlebih ekstrakurikuler EFOS
Kesinambungan antara senior dan terbagi menjadi kelompok-kelompok
junior yang mengikuti ekstrakurikuler kecil yang mana ditempatkan dalam
EFOS menjadikan landasan satu ruangan akan mengganggu
terbentuknya pembinaan kelompok lain yang sedang
ekstrakurikuler dengan pengisi materi melakukan diskusi. Tak hanya itu
tutor sebaya dan sudah menjadi saja, sekolah juga memfasilitasi mobil
budaya dalam kegiatan sekolah untuk akomodasi dan berupa
ekstrakurikuler. Dalam pelaksanaan pendanaan.
ekstrakurikuler yang menjadi pengisi Hal ini sesuai dengan pendapat
materi adalah senior yang sudah Arikunto (Prihatin, 2011:164)
memiliki pengalaman lebih dan menyebutkan sarana atau fasilitas
mempunyai jam terbang yang tinggi. dibagi menjadi dua, yaitu: (a) fasilitas
Hal tersebut selaras dengan fisik, yaitu segala sesuatu yang
pendapat Zulkarnain (2018:57), berupa benda yang dapat
namun peneliti hanya menemukan mempermudah dalam pelaksanaan
satu dari beberapa poin tersebut suatu usaha; (b) fasilitas uang, yaitu
fungsi kegiatan ekstrakurikuler salah segala sesuatu yang mempermudah
satunya yaitu fungsi sosial, untuk suatu kegiatan berupa uang.
mengembangkan kemampuan dan Berdasarkan pemaparan di atas
tanggung jawab sosial peserta didik dapat disimpulkan bahwa
melalui latihan keterampilan sosial pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
dan menanamkan nilai-nilai moral. cukup baik terlebih pihak sekolah ikut
Hasil penelitian selaras dengan memfasilitasi segala kegiatan berupa
Hendrickson (2017) yang mengatakan fasilitas ruangan, mobil maupun
bahwa partisipasi dalam kegiatan pendanaan.
ekstrakurikuler dan kepuasan dengan Jadwal kegiatan ekstrakurikuler
program tutor mempengaruhi diatur oleh peserta didik yang mana
peningkatan persahabatan nasional telah disepakati oleh pembina
tuan rumah selama semester. Selain ekstrakurikuler. Jadwal ini berguna
itu, peran potensial yang dimainkan dalam mengikuti kegiatan
oleh konektor antar budaya dalam ekstrakurikuler. Untuk jadwal yang
hubungan persahabatan nasional digunakan divisi debat dilakukan
menawarkan implikasi praktis untuk setiap hari, setiap senin sampai jumat
pengembangan program tutor dan pada saat pulang sekolah sampai jam
wawasan teoritis baru. lima dengan pelatih tutor sebaya.
Berdasarkan pemaparan di atas Untuk sabtu dan minggu jam 10
dapat disimpulkan bahwa dalam sampai jam 5 sore dengan pelatih
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler debat. Sedangkan untuk divisi speech
sekolah mempunyai pembinaan dan story telling dilakukan menurut
dengan tutor sebaya. Yang mana waktu luang senior yang melatih,
pihak senior mempunyai rasa jadwal rutin dengan pelatih setiap hari
tanggung jawab penuh kepada Sabtu.
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

Hal tersebut selaras dengan model pembelajaran, sistem


pendapat Prihatin (2011:164) yaitu pengajarannya, kurikulumnya dan
jadwal ekstrakurikuler dijadikan acuan bahasa interaksi sehari-hari.
bagi guru dalam melaksanakan Penelitian ini serupa dengan hasil
tugasnya sebagai pembina, bagi penelitian yang dilakukan oleh
peserta didik menjadi acuan dalam Sayidah (2014) bahwa inovasinya
merencanakan serta mengikuti yaitu mengadakan outbound dengan
kegiatan ekstrakurikuler, bagi melibatkan instruktur yang
administrator guna mempermudah berpengalaman. Sedangkan pada
dalam pemberian dukungan sarana ekstrakurikuler Bola Volley, bentuk
dan prasarana sekolah yang inovasi dalam pengembangan nilai
diperlukan, dan bagi kepala sekolah karakter di antaranya adalah
guna mempermudah dalam melakukan Latih/Lawan Tanding,
mengadakan pelaksanaan supervisi. dengan melibatkan tim-tim dari klub
Penelitian ini serupa dengan hasil professional, mengadakan event antar
penelitian yang dilakukan oleh sekolah, dan mengikuti berbagai
Septiani (2012) bahwa untuk waktu pertandingan, kemudian bentuk
dan hari pelaksanaannya diatur oleh inovasinya yaitu mengadakan
para siswa atau para anggota outbound, dengan melibatkan
kegiatan ekstrakurikuler yang instruktur yang berpengalaman dan
kemudian disepakati oleh Pembina melatih kekompakan dan kerja sama
dari kegiatan ekstrakurikuler itu tim.
sendiri. Waktu pelaksanaan itu diatur Berdasarkan pada pemaparan di
sedemikian rupa oleh pihak SMA atas dapat disimpulkan bahwa
Negeri 1 Malang, jadwalnya itu dari pelaksanaan ekstrakurikuler pada
jam 14.00 sampai jam 17.00 WIB. dasarnya mempunyai program kerja.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Program kerja ini dapat dijadikan
ini banyak dilaksanakan di sekolah. sebagai inovasi dalam
Berdasarkan pemaparan di atas pengembangan diri pada peserta
dapat disimpulkan bahwa dalam didik. Inovasi yang ada di
pelaksanaan ekstrakurikuler, jadwal ekstrakurikuler EFOS yaitu program
digunakan peserta didik untuk kerja ekstrakurikuler EFOS selain
sebagai acuan dalam mengikuti latihan rutin, terdapat acara inbound
kegiatan. Jadwal kegiatan diatur untuk mempererat tali kekeluargaan
sepenuhnya oleh peserta didik yang dilakukan setiap tahun,
dengan disepakati oleh pembina. pengadaan diklat untuk meningkatkan
Batas berakhirnya pelaksanaan kemampuan peserta didik berupa
kegiatan ekstrakurikuler yaitu pukul teknik-teknik debat, speech, dan story
17.00 WIB. telling. Program terbaru dari sekolah
Program kerja dibuat oleh peserta yaitu kunjungan ke Singapore
didik yang mana mereka telah National Academy untuk melihat
mengetahui perguruan tinggi yang model pembelajaran, sistem
mengadakan lomba. Dan selanjutnya pengajarannya, kurikulumnya dan
dimasukkan kedalam program kerja bahasa interaksi sehari-hari.
tahunan. Program kerja Anggaran dana yang diperoleh
ekstrakurikuler EFOS selain latihan ekstrakurikuler EFOS berasal dari
rutin, terdapat acara inbound untuk dana OSIS yang sudah diatur rata ke
mempererat tali kekeluargaan yang semua ekstrakurikuler, uang kas
dilakukan setiap tahun, pengadaan sebesar Rp. 40.000/bulan, pajak
diklat untuk meningkatkan lomba dan swadaya dari peserta didik
kemampuan peserta didik berupa itu sendiri.
teknik-teknik debat, speech, dan story Hal tersebut selaras dengan
telling. Program terbaru dari sekolah pendapat Arikunto (Hidayati, 2014:29)
yaitu kunjungan ke Singapore sumber pembiayaan pendidikan
National Academy untuk melihat berasal dari empat arah, yaitu: (a)
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

Pemerintah, baik pemerintah pusat luar sekolah dalam rencana setelah


maupun daerah; (b) Orang tua murid kelas. Banyak siswa yang
(SPP dan BP3); (c) Masyarakat; (d) berpartisipasi di dalamnya meskipun
Dana bantuan atau pinjaman mereka tidak diukur secara langsung
pemerintah dari luar negeri. dan terkait dengan program akademik
Sedangkan menurut Departemen mereka.
Pendidikan dan Kebudayaan Berdasarkan dijabarkan tersebut
dijelaskan bahwa sebagian dapat disimpulkan bahwa
pembiayaan dibebankan kepada ekstrakurikuler EFOS memiliki
orang tua siswa sesuai dengan keterkaitan dengan pembelajaran di
kemampuannya. kelas khususnya pada bidang bahasa
Berdasarkan pada pemaparan di Inggris. Hal ini memungkinkan untuk
atas dapat disimpulkan bahwa memperkaya, memperluas dan
anggaran yang didapat oleh mempertajam peserta didik
ekstrakurikuler EFOS yaitu dari berhubungan dengan mata pelajaran
anggaran sekolah yang dibagi rata yang ada di kelas.
dan dibawah naungan OSIS, uang C. Pembinaan kegiatan
kas ekstrakurikuler, adanya pajak ekstrakurikuler EFOS
lomba yang akhirnya dimasukan pula Dalam pembinaan kegiatan
pada kas dan uang yang dikeluarkan ekstrakurikuler EFOS meningkatkan
secara swadaya sesuai dengan peserta didik dalam berbagai aspek,
kemampuannya masing-masing. yaitu aspek kognitif, afektif dan
Terdapat keterkaitan antara psikomotor. Aspek itu tidak bisa
ekstrakurikuler EFOS dengan terpisah antara satu dengan yang lain
pembelajaran di kelas terutama pada semua itu. Jadi tidak boleh
bahasa Inggris, dibuktikan dengan ditinggalkan begitu, salah satunya
materi pada kelas 10 sampai dengan yaitu afektif, sikap.
12 dan nilai bahasa Inggris yang Dari beberapa poin yang
bagus. Dan dengan adanya dikemukakan oleh Daien (Prihatin,
ekstrakurikuler ini dapat 2011:163), peneliti hanya menemukan
mengembangkan materi di dalam satu yang sesuai dengan teori yaitu
kelas. kegiatan ekstrakurikuler hendaknya
Serupa dengan pendapat Sopiatin dapat meningkatkan peserta didik
(Zulkarnain, 2018:58) bahwa kegiatan dalam aspek kognitif, afektif dan
ekstrakurikuler bersifat langsung yaitu psikomotor.
berhubungan langsung dengan Berdasarkan pemaparan di atas
pelajaran di kelas bertujuan untuk dapat disimpulkan bahwa pembinaan
mengembangkan dan meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler EFOS cukup
pengetahuan dan keterampilan baik dengan dibuktikan bahwa dalam
peserta didik. Contohnya karya tulis pembinaan meningkatkan 3 aspek
ilmiah, olahraga, seni, dan bimbingan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
belajar. Peneliti juga melihat afektif dari
Penelitian ini serupa dengan hasil peserta didik yang mengikuti
penelitian yang dilakukan oleh Lestari ekstrakurikuler EFOS cukup baik, tak
(2016) bahwa untuk memperdalam hanya pengetahuan saja tetapi juga
dan memperluas pengetahuan siswa, afektif dan psikomotor diperhatikan.
dalam arti memperkaya, D. Faktor penghambat pelaksanaan
mempertajam, serta memperbaiki kegiatan ekstrakurikuler
pengetahuan para siswa yang Kendala dalam pelaksanaan
berkaitan dengan mata pelajaran- kegiatan ekstrakurikuler yaitu
mata pelajaran sesuai dengan pembinaan yang dilakukan setiap hari
program kurikuler yang ada. Selaras membuat peserta didik yang
dengan penelitian Balyer dkk (2012) mengikuti latihan tersebut tidak
jenis fasilitas opsional yang dirancang maksimal, sehingga peserta didik
dan dilaksanakan di dalam atau di gugur karena berbagai kesibukan.
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

Peserta didik gugur sehingga hanya yang dilakukan sekolah guna


tersisa yang niat dalam mengikuti ekstrakurikuler EFOS dapat tetap ada
ekstrakurikuler EFOS. Dan terakhir atau eksis di SMA Negeri 1 Sidoarjo
kurangnya manajemen waktu pada yaitu memberikan sarana prasarana
peserta didik dan bercanda dengan guna dapat meningkatkan prestasi,
berlebihan sehingga mengulur waktu yang mana dengan adanya prestasi,
latihan. peserta didik dapat terpacu untuk
Sesuai dengan pendapat Syah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
(2010 :129) yakni : (a) Faktor internal EFOS. Memperhatikan kualitas dari
(faktor dari dalam siswa), yakni pelatih, kualitas pelatih dapat dilihat
keadaan/kondisi jasmani dan rohani dari seberapa bagus kemampuan dan
siswa; (b) Faktor eksternal (faktor dari pengalaman yang telah didapat dari
luar siswa), yakni kondisi lingkungan pelatih tersebut, yang mana dapat
disekitar siswa. dibuktikan dari berhasil atau tidaknya
Berdasarkan pemaparan di atas peserta didik dalam mendapatkan
dapat disimpulkan bahwa kendala prestasi. Sekolah juga memfasilitasi
yang dihadapi pada pelaksanaan seluruh kegiatan ekstrakurikuler
kegiatan ekstrakurikuler yaitu berupa dispensasi, pendanaan
dominan pada faktor internal atau dari maupun mobil sekolah. Dan terakhir,
dalam diri siswa. Dengan memberikan penghargaan pada
pelaksanaan latihan setiap hari peserta didik yang memiliki prestasi.
memungkinkan kondisi peserta didik Hal ini dapat dimaksudkan untuk
menjadi kurang maksimal sehingga menumbuhkan persepsi bahwasanya
secara perlahan pula bergugurnya ekstrakurikuler EFOS memiliki
peserta didik yang mengikuti prestasi yang banyak sehingga dapat
ekstrakurikuler, dan kurangnya menimbulkan daya tarik untuk masuk
manajemen waktu dalam diri peserta dalam ekstrakurikuler EFOS.
didik pada saat latihan berlangsung. Dukungan sekolah guna
E. Usaha-usaha Digunakan dalam meningkatkan prestasi yaitu (a)
Meningkatkan Eksistensi memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler EFOS EFOS seperti latihan yang dilakukan
Usaha sekolah mempertahankan setiap hari, (b) sekolah mendukung
eksistensi yaitu (a) melakukan semua kegiatan yang dibuat oleh
pengelolaan ekstrakurikuler baik peserta didik baik lomba internal
dalam perencanaan, pelaksanaan, sekolah maupun luar sekolah, (c)
pengawasan maupun penganggaran, dukungan berupa pendanaan,
(b) jadwal latihan, kualitas dari perizinan, mobil sekolah, motivasi dan
pelatih, dan materi, (c) fasilitas berupa yang terpenting apresiasi sekolah
dispensasi untuk melakukan lomba, terhadap peserta didik yang telah
pendanaan, mobil sekolah sebagai memperoleh prestasi.
transportasi untuk bepergian saat Hal tersebut sesuai dengan
lomba dan yang paling penting pendapat yang dikemukakan oleh
apresiasi yang diberikan kepada Oteng (Prihatin, 2011:161) yaitu
sekolah saat memperoleh kegiatan ekstrakurikuler ini harus
penghargaan. menyediakan sumber motivasi untuk
Hal tersebut sesuai dengan pembelajaran, dan juga pembelajaran
pendapat Syah (2010: 3) yang sebaiknya menyediakan pula sumber
mengatakan bahwa faktor eksternal motivasi bagi kegiatan peserta didik.
berupa sarana dan prasarana, Berdasarkan pemaparan di atas
kemampuan pelatih. Dan menurut dapat disimpulkan bahwa usaha yang
Wahyuni (2006: 22) yaitu dilakukan sekolah sudah cukup baik,
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler mengingat sekolah memfasilitasi
dan penghargaan. semua kegiatan ekstrakurikuler
Berdasarkan pemaparan di seperti berupa pendanaan, mobil
atas dapat disimpulkan bahwa usaha sekolah dan fasilitas ruangan untuk
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

melaksanakan latihan rutin. Tak kurangnya manajemen waktu saat


hanya itu, sekolah tak luput latihan berlangsung.
memberikan motivasi kepada peserta 5. Usaha yang dilakukan guna
didik dan penghargaan berupa ekstrakurikuler EFOS tetap eksis
apresiasi untuk siswa yang yaitu (a) memberikan sarana
berprestasi. prasarana guna dapat
meningkatkan prestasi; (b)
PENUTUP Memperhatikan kualitas dari
Simpulan pelatih; (c) Sekolah juga
Berdasarkan hasil pembahasan yang memfasilitasi seluruh kegiatan
telah diuraikan maka dapat ekstrakurikuler berupa dispensasi,
disimpulkan sebagai berikut. pendanaan maupun mobil sekolah
1. Keunggulan ekstrakurikuler EFOS dan (d) memberikan penghargaan
yaitu melatih peserta didik dalam pada peserta didik yang memiliki
mengelola suatu kegiatan yang prestasi.
dapat memberikan manfaat yaitu
meningkatkan kemampuan SARAN
manajerial seperti berdiskusi, Berdasarkan paparan data, temuan
mengeluarkan pendapat, bekerja penelitian, pembahasan, dan
sama maupun pengambilan kesimpulan, maka peneliti
keputusan. memberikan saran sebagai berikut.
2. Pelaksanaan kegiatan 1. Bagi Kepala Sekolah
ekstrakurikuler cukup baik terlebih Hendaknya melakukan refresh
pihak sekolah ikut memfasilitasi jadwal yang mana pada hari
segala kegiatan. Jadwal kegiatan tertentu, kegiatan ekstrakurikuler
diatur sepenuhnya oleh peserta diliburkan. Hal ini dilakukan guna
didik dengan disepakati oleh tidak mengganggu pelaksanaan
pembina. Dalam pelaksanaan ujian di sekolah.
kegiatan ekstrakurikuler sekolah 2. Bagi Waka Kesiswaan
mempunyai pembina dengan tutor Agar dapat meningkatkan
sebaya. Inovasi yang ada di prestasi ekstrakurikuler EFOS,
ekstrakurikuler EFOS yaitu acara hendaknya mendatangkan native
inbound, diklat dan kunjungan ke speaker dari luar. hal ini dapat
Singapore National Academy. meningkatkan meningkatkan
Anggaran yang didapat oleh minat siswa agar lebih tertarik
ekstrakurikuler EFOS yaitu dari untuk belajar tentang bahasa
anggaran sekolah yang dibagi rata Inggris.
dan dibawah naungan OSIS, uang 3. Bagi Pembina Ekstrakurikuler
kas ekstrakurikuler, dan adanya Diharapkan peserta didik
pajak lomba. Ekstrakurikuler EFOS diberikan motivasi secara intensif
memiliki keterkaitan dengan agar lebih bersemangat dalam
pembelajaran di kelas khususnya melaksanakan kegiatan
pada bidang bahasa Inggris. ekstrakurikuler dan meningkatkan
3. Pembinaan kegiatan prestasi.
ekstrakurikuler EFOS cukup baik
dengan dibuktikan bahwa dalam DAFTAR RUJUKAN
pembinaan meningkatkan 3 aspek Annu, Singh dkk. (2015). Impact of
yaitu kognitif, afektif dan Extracurricular Activities on
psikomotor. Students in Private School of
4. Kendala yang dihadapi pada Lucknow District. International
pelaksanaan kegiatan Journal of Sociology and
ekstrakurikuler yaitu dari dalam diri Anthropology Research Vol
siswa seperti peserta didik tidak 1(1) (online)(
mengikuti ekstrakurikuler, dan http://www.eajournals.org/wp-
content/uploads/Extracurricula
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

r-Activities-and-Student---s- Hidayati, Nurul. 2014. Peran Kegiatan


Performance-in-Secondary- Ekstrakurikuler Dalam
School-of-Government-and- Menumbuhkan Kedisiplinan
Private-Schools.pdf, diakses Siswa Di Sma Negeri 5
pada tanggal 24 Mei 2019 Tangerang. Program Studi
Pukul 10.38). Manajemen Pendidikan.
Asrul, Muhammad. 2013. Keunggulan Jakarta: Universitas Islam
Ekstrakurikuler. (online) Negeri Syarif Hidayatullah
(http://sumut.kemenag.go.id, (online)
diakses pada tanggal 22 April (http://repository.uinjkt.ac.id/ds
2019 Pukul 21.00). pace/bitstream/123456789/25
Balyer, Aydin dkk . 2012 . Effects of 111/1/NURUL%20HIDAYATI-
Structured Extracurricular FITK.pdf, diakses pada
Facilities on Students’ tanggal 24 Juni 2019 Pukul
Academic and Social 13.46).
Development. Social and Imron, Ali. 2004. Manajemen Peserta
Behavioral Sciences Vol 46 Didik Berbasis Sekolah.
(online) (https://ac.els- Malang: Universitas Negeri
cdn.com/S1877042812020745 Malang.
/1-s2.0-S1877042812020745- Ismail, Muhammad dkk. 2016. Role of
main.pdf?_tid=32760695- ECA’s (Extra Curricular
35d8-445c-857f- Activities) in Personality
bf2829259009&acdnat=15443 Development. International
82791_f56458080f04c96c80e Journal of Research Studies in
aa9702364ae8b, diakses Biosciences Vol 4(11) (online)
pada tanggal 9 Desember (https://www.arcjournals.org/p
2018 Pukul 15.12). dfs/ijrsb/v4-i11/8.pdf, diakses
Hendri, Anifal. 2008. Ekskul Olahraga pada tanggal 24 Juni 2019
Upaya Membangun Karakter Pukul 11.54).
Siswa. (online) Kunandar. 2007. Guru Profesional:
(http://202.152.33.84/index.ph Implementasi Kurikulum
p?option=com_content&task= Tingkat Satuan Pendidikan
view&id=16421&Itemid=46), (KTSP) dan Sukses dalam
diakses pada tanggal 19 Juni Sertifikasi Guru. Jakarta:
2019 Pukul 20.34). Rajagrafindo Persada.
Hendrickson, Blake. 2017. Lestari, Ria Yuni. 2016. Peran
Intercultural Connectors: Kegiatan Ekstrakurikuler
Explaining The Influence of Dalam Mengembangkan
Extra-Curricular Activities and Watak Kewarganegaraan
Tutor Programs on Peserta Didik. Untirta Civic
International Student Education. Vol 1(2) (online)
Friendship Network (http://jurnal.untirta.ac.id/index
Development. International .php/UCEJ/article/download/1
Journal of Intercultural 887/1456, diakses pada
Relations Vol 63 (online) tanggal 22 Mei 2019 Pukul
(https://ac.els- 21.20).
cdn.com/S0147176717300172 Miles, M.B, Huberman, A.M, dan
/1-s2.0-S0147176717300172- Saldana. 2014. Qualitative
main.pdf?_tid=0e598e41- Data Analysis, A Methods
cb24-4365-ad01- Sourcebook, Edition 3. USA:
858e51dca109&download=tru Sage Publications.
e&acdnat=1544382634_2a0e Terjemahan Tjetjep Rohindi,
92553e40a038244b7f11662a8 UI-Press.
b36, diakses pada tanggal 9
Desember 2018 Pukul 15.10).
Evi Oktaviani, Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler English Federation of SMANISDA (EFOS) Di SMA Negeri
1 Sidoarjo

Minarti, Sri. 2011. Manajemen dalam Pengembangan


Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Kompetensi Sosial Siswa SMA
Media. Negeri 1 Jogonalan Klaten
O’dea, James W. 1994. The Effect of Tahun Pelajaran
Extracurricular Activities on 2017/2018(online)
Academic Achievement. (http://eprints.ums.ac.id/67294
(Online). /3/NASKAH%20PUBLIKASI.p
(http://www.kon.org/urc/v5/fujit df, diakses pada tanggal 20
a.html, diakses pada tanggal Mei 2019 Pukul 12.30.
20 April 2019 Pukul 14.00). Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi
Prianto, Agus. 2016. The Effect of the Belajar. Jakarta: Rajawali
Involvement Intensity in Pers.
Extracurricular Activities and Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Soft Skills Towards Readiness 2003 Tentang Sistem
To Work For Higher Education Pendidikan Nasional.
Graduates in East Java Bandung: Fokus Media.
Indonesia. International Usman, Moh. Uzer dan Lilis
Journal of Business and Setiawati. 1993. Upaya
Management Invention Vol Optimalisasi Kegiatan Belajar
5(8) (online) Mengajar. Bandung: Remaja
(http://www.ijbmi.org/papers/V Rosdakarya.
ol(5)8/version- Zulkarnain, Wildan. 2018. Manajemen
3/J0583079087.pdf, diakses Layanan Khusus Di Sekolah.
pada tanggal 24 Juni 2019 Jakarta: Bumi Aksara.
Pukul 11.37).
Prihatin, Eka. 2011. Manajemen
Peserta Didik. Bandung :
Alfabeta.
Rusman. 2011. Manajemen
Kurikulum. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Sayidah, Eny Tarbiyatun. 2014.
Pengelolaan Ekstrakurikuler
Di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 4 Klaten.
(online)
(http://eprints.ums.ac.id/31421
/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdf,
diakses pada tanggal 25
November 2018 Pukul 20.30).
Septiani, Irma. 2012. Manajemen
Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam Meningkatkan Kualitas
Sekolah. Manajemen
Pendidikan. Vol 23(5) (online)
(http://ap.fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/05/5.-
irma-septiani.pdf, diakses
pada tanggal 25 November
2018 Pukul 20.10).
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sulistiyawati, Eny. 2018. Model
Pengelolaan Ekstra Kurikuler

You might also like