You are on page 1of 8

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PRODI PENDIDIKAN DOKTER


LEMBAR MAHASISWA

BLOK BASIC MECHANISM OF DISEASE (BMD)

NAMA
Hafida Dewi Audinah I

NIM 105421103816

1. Jelaskan klasifikasi dan taksonomi bakteri penyebab infeksi !


BIOLOGICAL CLASSIFICATION

CLASS SCHIZOMYCETES :
1. ORDER PSEUDOMONADALES : FAMILY PSEUDOMONADACEAE
-GENERA PSEUDOMONAS -- SPECIES P.AERUGINOSA

2. ORDER EUBACTERIALES : FAMILY ENTEROBACTERIACEAE


- GENERA SALMONELLA -- SPECIES S. TYPHII

3. ORDER ACTINOMYCETALES : FAMILY MYCOBACTERIACEAE


- GENERA MYCOBACTERIUM -- SPECIES M. TUBERCULOSIS

4. ORDER SPIROCHAETALES : FAMILY SPIROCHAETES


- GENERA LEPTOSPIRA --- SPECIES L. ICTEROHAEMORRHAGIAE

5. ORDER MYCOPLASMATALES : FAMILY MYCOPLASMATALES


- GENERA MYCOPLASMA --- SPECIES M. MYCOIDES

CLASS MICROTATOBIOTES

1. ORDER RICKETTSIALES : FAMILY RICKETTSIALES

- GENERA RICKETTSIA -- SPECIES R. PROWAZEKII

2. ORDER VIRALES

(Referensi : Slide Prof. Dr. Mochammad Hatta, PhD, SpMK (K)


Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar )
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PRODI PENDIDIKAN DOKTER

2. Gambarkan secara skematis morfologi dasar bakteri penyebab infeksi !

Struktur Bakteri

NUCLEAR BODIES
• STAINING AND UNSTAINING - SAME BY USUAL METHODS
• REACT POSITIVE TO “FEULGEN TEST” FOR DNA
• GENETIC FUNCTIONS -- GENE EXPRESSIONS
CYTOPLASMA
• NUMEROUS SMALL GRANULES CALLED “RIBOSOMES’
• DIAMETER OF RIBOSOMES IS 10 - 30 uM
• SOME BACTERIA CONTAINING INCLUSION GRANULES
• CELL METABOLISM FUNCTIONS ---- NUTRIENT RESERVE ----
UNDER CONDITIONS OF ENERGY-SOURCE STARVATION
• VOLUTIN GRANULES (SYN. METACHROMATIC OR BABES
ERNEST GRANULES) -- CORYNEBACTERIUM DIPHTERIAE
• SPECIAL METHODS FOR STAINING -- “NEISSER” STAINING
CYTOPLASMIC MEMBRANE
• CONSIST MAINLY LIPO-PROTEIN --- 5- 10 uM THICK
• EXAMINED BY ELECTRON MICROSCOPE -ULTRATHIN
SECTION
• CONTAIN RESPIRATORY ENZYMES & PIGMENTS
(CYTOCHROME SYSTEM)
• ENZYME OF TRICARBOCYLIC CYCLE & POLYMERASE ENZYME
CELL WALL
• 10 - 25 uM THICK --- 1 um DIAMETER --- < 10.000 MOLECULAR
WEIGHT
• LYSIS BACTERIA --- LETHAL DISINTEGRATION & DISSOLUTION
• PLAYS AN IMPORTANT PART IN BACTERIAL DIVISION
• BASAL COMPONENTS ; MUCOPEPTIDE, TEICHOIC ACID, LPS
(ENDOTOXIN)

CAPSULES
• SOLID MATERIAL : POLYSACCHARIDE, POLYPEPTIDE, PROTEIN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PRODI PENDIDIKAN DOKTER
• DEMONTRATION BY “NEGATIVE STAINING” --- INDIA INK
• ENTEROBACTERIACEAE : CAPSULAR ANTIGEN (K ANTIGEN)
• FUNCTION : PROTECTIVE AGAINST BACTERIOPHAGES,
COLICINES,
LYSOZYME, LYTIC ENZYMES
FLAGELLA
• ACT AS ORGAN LOCOMOTION (MOTILITY)
• 0.02 uM THICK --- 1- 20 FLAGELLA/ BACTERIA -- PERITRICHOUS,
LATERAL, POLAR
• FLAGELLINE ANTIGEN (SALMONELLA TYPHI) -- Vi ANTIGEN
FIMBRIAE
• CERTAIN GRAM NEGATIIVE BACILLI --- ENTEROBCTERIACEAE
FUNCTION AS ORGANS OF ADHESION

(Referensi : Slide Prof. Dr. Mochammad Hatta, PhD, SpMK (K)


Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar)

3. Uraikan dan gambarkan secara struktur dasar bakteri gram positif dan gram
negatif !
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PRODI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PRODI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PRODI PENDIDIKAN DOKTER

(Referensi : Microbiology 2005 John Wiley & Sons Pdf )

4. Jelaskan tentang mikroba flora normal saluran cerna !


Gastrointestinal Tractus
 GI janin steril. Menjadi terkontaminasi dengan organisme sesaat setelah lahir
 Anak-anak menyusui
Lactobacillus bifidus
Enterococci
Basil Colon
Stafilokokus
 Anak-anak tidak menyusui
Lactobacillus acidophilus
Enterococci
Basil Colon
 Usus halus
Lactobacillus
Streptococcus
Enterobacteria
Bacteroides
 Usus Besar
Streptokokus anaerob
Lactobacilli anaerob
Clostridium spp,
Bacteroides spp,
Coliforms
Enterococci
Proteus
Pseudomonas
Candida

 (Referensi :Kazi M, SDCH in Classification, Lab diagnosis and Important


diseases caused by Fungi. Pune)

5. Jelaskan patomekanisme infeksi bakteri pada saluran cerna !


Sebagian besar pathogen saluran cerna ditularkan melalui makanan atau minuman
yang tercemar bahan feses. Oleh karena itu, pembuangan kotoran yang sesuai
sanitasi, meminum air bersih, mencuci tangan, dan memasak makanan dengan
benar dapat mengurangi pajanan. Apabila hygiene kurang, penyakit diare akan
merajalela.
Sistem pertahanan normal terhadap pathogen yang tertelan antara lain adalah cairan
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PRODI PENDIDIKAN DOKTER
lambung yang asam, lapisan mucus kental yang menutupi usus, enzim litik
pancreas dan deterjen empedu, dan sekresi antibody immunoglobulin A (Ig A).
Antibodi IgA dibuat oleh sel B yang terletak dalam jaringan limfoid terkait mukosa
(mucosa associated lymphoid tissue, MALT), yang ditutupi oleh satu lapis sel epitel
khusus yang disebut sel M. Sel M penting untuk transportasi antigen ke MALT dan
untuk mengikat dan/atau menyerap berbagai pathogen usus, termasuk virus polio,
E. coli enteropatik, Vibrio cholera, Salmonella typhi, dan Shigella flexneri.
Organisme pathogen harus bersaing dengan bakteri komensal penghuni tetap dalam
usus bagian bawah yang berjumlah besar untuk memperebutkan nutrient, dan
semua mikroba usus secara intermitten dikeluarkan melalui defekasi. Pertahanan
pejamu melemah apabila keasaman lambung berkurang, mendapat antibiotic yang
menyebabkan ketidakseimbangan bakteri flora normal (missal, Kolitis
pseudomembranosa [Bab 15]), atau terjadi hambatan peristalsis atau obstruksi
mekanis (missal, sindrom blind loop). Sebagian besar virus berselubung mati oleh
getah pencernaan, tetapi virus tanpa selubung mungkin resisten (misal, virus
hepatitis A, rotavirus, reovirus, dan Norwalk agents). Rotavirus secara langsung
merusak sel epitel usus yang diinfeksi, sedangkan reovirus menembus sek M
mukosa untuk masuk ke aliran darah tanpa menyebabkan cedera sel lokal yang
dapat dideteksi.
Bakteri enteropatogenik menimbulkan penyakit pncernaan melalui berbagai
mekanisme
1. Makanan tumbuh di dalam makanan yang tercemar, strain stafilokokus
tertentu mengeluarkan enterotoksin kuat yang apabila tertelan,
menyebabkan gejala keracunan makanan tanpa multiplikasi bakteri di usus
2. V. cholera dan E. coli toksigenik berkembang biak di dalam lapisan mucus
yang menutupi epitel usus dan mengeluarkan eksotoksin yang menyebabkan
epitel usus mengeluarkan cairan encer berlebihan (diare).
3. Sebaliknya organisme Shigella, Salmonella, dan Campylobacter menginvasi
dan merusak mukosa dan lamina propria usus sehingga terjadi ulserasi,
peradangan, dan perdarahan yang secara klinis tampak sebagai disentri.
4. S. typhi menembus mukosa yang rusak melalui bercak Peyer dan kelenjar
getah bening mesentrium untuk masuk ke dalam aliran darah dan
menyebabkan infeksi sistemik
Infeksi oleh fungus dalam saluran cerna terjadi terutama pada pasien dengan
gangguan imunitas. Organisme candida memperlihatkan predileksi di epitel gepeng
berlapis, menimbulkan oran thrush atau esophagitis membranosa, walaupun
organisme ini juga dapat menyebar ke lambung, saluran cerna bagian bawah, dan
organ sistemik.
Bentuk kista protozoa usus sangat penting bagi penularan organisme ini karena
kista reisten terhadap asam lambung. Di usus, kista berubah menjadi trofozoit
motil dan melekat pada gula di epitel usus melalui lektin permukaan. Setelah itu,
terjadi variasi spesies yang luas; G.lamblia melekat ke brush border epitel,
sedangkan organisme Cryptosporidium diserap oleh enterosit, ketika organisme ini
membentuk gamet dan spora. E. histolytica menyebabkan sitolisis melalui kontak
(contact mediated cytolysis) yang analog dengan limfosit T sitotoksik dengan
mengeluarkan protein pori pembentuk saluran yang menyebabkan deoplarisasi dan
kematian sel mangsanya. Melalui proses ini, mukosa kolon mengalami ulserasi dan
organisme masuk ke tubuh. Cacing usus biasanya menyebabkan penyakit hanya
apabila terdapat dalam jumlah besar atau berada di tempat ektopik, misalnya
dengan mengobstruksi usus atau menginvasi dan merusak saluran empedu
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PRODI PENDIDIKAN DOKTER
(Ascaris). Cacing tambang dapat menyebabkan anemia defisiensi besi melalui
perdarahan kronis akibat pengisapan virus oleh cacing-cacing pita ika,
Diphyllobotrium, bersaing dengan penjamu dan dapat menyebabkan kekurangan
vitamin B12 sehingga timbul penyakit yang mirip anemia pernisioasa. Akhirnya,
larva beberapa parasite cacing melewati usus dalam perjalanan menuju habitat
organ lain sebagai contoh, larva Trichinella cdnderung membentuk kista di otot,
dan larva Echinococcus dalam hati atau paru.

Referensi : (Buku Ajar Patologi Edisi 7, Robbins Volume 1)

Referensi

Tuliskan referensi tiap sumber jawaban yang adik-adik tuliskan di kolom ini.
Referensi dianjurkan berupa :
1. Text book
2. Bahan kuliah dosen pengampuh
3. Ebook
4. Jurnal

TIDAK DIANJURKAN MENGAMBIL REFERENSI DARI BLOG2 YANG TIDAK


JELAS SUMBERNYA.

You might also like