Professional Documents
Culture Documents
ID Metode Pirolisis Untuk Penanganan Sampah
ID Metode Pirolisis Untuk Penanganan Sampah
a a b a
Widya Wijayanti , Mega Nur Sasongko , Christia Meidiana , Lilis Yuliati
a
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya
b
Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah Kota Universitas Brawijaya
Jl. MT Haryono 167, 242, Malang 65145
Email : widya_dinata@ub.ac.id
Abstract
The research on the processing of organic municipal waste conversion has been done by
using pyrolysis method. The research aims to gain an alternatif fuels and to minimize the landfill
space. In the pyrolysis process, it was investigated the char formation as solid fuel as well as its
heating value. The char formation was determined by the change of mass and volume of waste
for minimizing landfill area.The waste compositions were obtained by surveying the 10 families
during 10 days and then it was made the waste spesimens as the pyrolysis feedstocks. The
o o
pyrolysis processes were operated in range temperature 200 C to 400 C. Then, the char
formations as pyrolysis products were tested by using bomb calorimeter to qualify the heating
value of the products. The results showed that the waste was able to be a solid fuel due to the
quality of its heating value. The increasing of the heating value could reach 150% from
unpyrolyzed waste to pyrolyzed one. In addition, the pyrolysis method was able to significantly
minimize the volume of waste, so that it has a potential way to overcome the need of a large
landfil area in which it could reduce up to 50% in mass and 85% in volume. In waste pyrolysis
method, it was only needed 2 hours operating process and low-temperature process (only up to
o
300 C). It did not require require a high-operating temperature, therefore, the handling of
municipal organic waste to save area landfill and produce alternative fuel could be done in short
time and did not require great energy.
Keywords: waste, conversion energy, alternatif fuels, pyrolysis
85
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 85-92 ISSN 0216-468X
penerapan metode pirolisis ini adalah pengkonversian yang lain adalah metode
menhasilkan proses kimia yang ramah pirolisis ini berlangsung dalam waktu yang
lingkungan dan dapat digunakan dimanapun relatif cepat. Waktu pirolisis untuk
dan kapanpun. Adapun produk bahan bakar memproses yang digunakan pada penelitian
yang dihasilkan oleh piroliser dapat kali ini adalah 2,5 jam, dimana waktu
digunakan sesuai dengan kebutuhan. tersebut adalah waktu yang sangat singkat
Pirolisis dapat mengkonversi sampah untuk dapat menghasilkan bahan bakar
menjadi bahan bakar dalam fase padat alternatif.
(arang), fase cair (tar), dan fase flammable Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
gas (CH4, CO2, dan H2) [2] yang selanjutnya mendapatkan piroliser portable dengan
bahan bakar tersebut dapat dikonversikan kualitas tinggi yang dapat memenuhi
lagi menjadi energi listrik ataupun energi beberapa kualifikasi; seperti volume input
panas. dan output yang tepat, temperatur
Dari permasalahan mengenai sampah pemanasan yang cukup, serta waktu
dan keterbatasan energi fosil ini, maka operasioanl yang tepat. Dengan
penelitian terus menerus mengenai pirolisis mengetahui parameter-parameter pada
ini dapat berguna untuk mengatasi masalah piroliser tersebut, bisa diciptakan piroliser
sampah di kota-kota besar dan portable yang menghasilkan produk bahan
peneyelesaian akan ketersediaan energi bakar sesuai dengan kebutuhan dan
yang terbarukan, murah, dan ramah dimensi gasifier yang tepat pula, sehingga
lingkukan. tidak memerlukan energy operasional yang
Bila reduksi volume sampah dinyatakan besar.
dengan persamaan yang similar dengan
penurunan berat [3]
(1)
Maka dengan mempertimbangkan
proses penurunan volume pada proses
pirolisis, didapatkan
(2)
di mana k adalah konstanta laju reduksi
sampah, V adalah volume sampah dalam
suatu waktu tertentu, yang merupakan
perbandingan antara Vmax dalam persentase Gambar 1 Instalasi Penelitian
waktu awal sebelum pirolisis dan V¥ sebagai
prosentase dari sampah pada akhir proses. Penelitian ini diawali dengan pirolisis
Dengan mengganti k yang similar dengan untuk mengolah sampah organic menjadi
persamaan Arrhenius, maka k dinyatakan arang dan tar hasil pirolisis. Karakteristik
sebagai berikut, sampah organik dimulai dengan pengujian
kandungan sampah untuk mengetahui
prosentase kandungan sampah. Selain itu,
k = k0 exp
akan diuji dengan proses pirolisis, nilai kalor
karena k tergantung pada temperature sampah sebelum dan sesudah proses
pirolisis (T), maka reduksi volume juga pirolisis. Untuk pirolisis ini, sampah akan
dipengaruhi oleh besarnya temperature terdegradasi menjadi arang (char), tar, dan
pirolisis. gas. Namun, pada penelitian ini akan diteliti
Kelebihan lain dari metode pirolisis variasi volume dan massa sampah pada
dibandingkan dengan metode berbagai temperature pirolisis serta nilai
86
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 85-92 ISSN 0216-468X
kalor dari char sebagai bahan bakar. piroliser terhadap reduksi volume dan
Untuk mengetahui kualitas produk massa sampah yang dihasilkan dari proses
pirolisis, penelitian ini juga menguji nilai kalor ini.
arang dan tar yang dihasilkan. Diharapkan,
sampah mempunyai nilai guna yang tinggi Proses Pirolisis
dengan menghasilkan bahan bakar dengan Sebelum melakukan percobaan,
nilai kalor yang cukup besar. pertama-tama disiapkan terlebih dahulu
instalasi penelitian. Kemudian persiapan
METODE PENELITIAN spesimen, Spesimen tersebut kita timbang
massanya dan kita ukur volumenya
Pirolisis merupakan metode termolisis Spesimen dimasukkan ke dalam glass
dimana sampah (feedstock) beaker. Glass beaker yang telah diisi
direaksikan/dipanaskan dengan gas inert (N2) dengan spesimen selanjutnya dimasukkan
sehingga hasil reaksi dekomposisi dari ke dalam ruang pemanas piroliser, dan
komponen-komponen feedstocknya. piroliser ditutup. Kemudian katup N2 dibuka
Skema penelitian dapat dilihat pada agar gas N2 dapat mengalir masuk ke dalam
gambar 1 yang menjelaskan instalasi ruang pemanas piroliser. Gas N2 dialirkan ke
penelitian beserta keterangan alat-alat dalam ruang pemanas sampai kadar O2 ±
pirolisisnya. 2 % dari volume ruang pemanas. Katup N2
ditutup saat kadar O2 mencapai ± 2 % dari
Proses Persiapan Spesimen/Proses volume ruang pemanas. Agar piroliser dapat
bekerja dan memberikan hasil sesuai yang
Drying
diharapkan, terlebih dahulu thermocontrol
Untuk proses ini, mula-mula sampah kita diatur untuk variasi pertama dengan
o
ambil sampelnya dari 10 KK selama 10 hari. temperatur 200 C dan laju pemanasan 0,44
o
Kemudian kita pisahkan anatar sampah C/detik. Selanjutnya piroliser dinyalakan
organik dan anorganik. Sampel yang kita dan juga katup keluar dibuka sedikit supaya
gunakan kita batasi pada sampah organik. O2 dapat tedorong keluar karena gas N2
Kemudian kita buat prosentase sampah yang yang memenuhi tabung. Proses pirolisis
sudah kita survey, kemudian kita buat sendiri dibiarkan berjalan selama 2 jam. Apabila
sampah untuk skala laboratorium sudah menempuh waktu selama 2 jam
berdasarkan perbandingan-perbandingan piroliser dimatikan dan padatan hasil
unsur pada sampah tersebut. pirolisis yang telah terbentuk dikeluarkan.
Setelah kita buat sampah dalam skala Kemudian berat dan volume padatan hasil
laboratorium yang mempunyai komposisi piolisis tersebut diukur. Langkah-langkah
sama seperti sampah rumah tangga, maka tersebut dilakukan untuk semua variasi.
sampah/specimen uji tersebut dimasukkan ke Namun sebelum pengujian dengan variasi
dalam gelas ukur kemudian kita masukkan ke yang lainnya dilakukan, glass beaker
dalam oven. Suhu dalam oven kita pasang dibersihkan terlebih dahulu agar tidak ada
hingga 100°C selama kurang lebih 10 menit. sisa-sisa proses pirolisis yang ikut
Kemudian mengambil beberapa gram sample tercampur dengan spesimen berikutnya.
untuk di uji kadar airnya. Kadar air pada Untuk penelitian ini, temperatur dan
penelitian ini sebesar 80% setelah di uji waktu pirolisis disetting. Temperatur
dengan moisture analyzer, sesuai dengan divariasikan dari 200°C hingga 400°C.
kadar air sampah di TPA. Setelah proses Kemudian proses pirolisis dimulai.
tersebut dilakukan, specimen ditimbang Perubahan temperatur diamati. Setelah
sebesar 300 gram untuk tiap spesimen. proses pirolisis selesai, massa dan volume
Selain suhu pirolisis yang divariasikan arang hasil pirolisis ditimbang.
untuk penelitian ini, sampah tersebut kita Secara parallel pula, tar yang dihasilkan
perlakukan dengan memvariasikan densitas ditangkap dengan cara dikondensasikan ke
sampah untuk mengetahui pengaruh dalam air es yang didalamnya berisi tabung
penekanan sampah pada saat masuk reaksi glass wool dan CaCl2 untuk
menangkap tar. Kemudian setelah proses
87
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 85-92 ISSN 0216-468X
88
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 85-92 ISSN 0216-468X
Gambar 4 Volume char dan tar+air yang Gambar 5 Perubahan nilai kalor yang
89
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 85-92 ISSN 0216-468X
90
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 85-92 ISSN 0216-468X
91
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 85-92 ISSN 0216-468X
92