You are on page 1of 14

Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 61

ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335


Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL


CERITA MATERI BARISAN DAN DERETARITMETIKA
KELAS XI MIASMA AL-IKHLAS LUBUKLINGGAU

Murni Anita Sari1, Efuansyah2, Nur Fitriyana3


1,2,3
Pendidikan Matematika (STKIP PGRI Lubuklinggau)
murnianitasari20@gmail.com, zxfe73@gmail.com

Abstract: This study aims to find out what types of errors and factors cause
students to make mistakes in solving the arithmetic sequence and sequence
material for class XI MIA SMA Al-Ikhlas Lubuklinggau.The research method used
is descriptive qualitative. Data collection techniques in research using
observation, interviews and documents. Data analysis procedure with the steps:
data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that there
were errors made by students of class XI MIA SMA Al-Ikhlas Lubuklinggau in
solving story questions about arithmetic sequences and series, namely: errors in
understanding questions (49.99%), question transformation (50%), operation
process (79.16 %) and writing the final answer (88.89%).The overall average
error is (67.01%) with the high category.Based on the results of the interview the
causes of students made mistakes, namely: students forgot and were unable to
write information into mathematical symbols, did not know the formulas that
should be used in the questions, were in a hurry because time was running out,
were not careful, were mistaken in writing the operation signs, did not know
which steps were must be done, forgetting to write down conclusions, and
consider the final answer only to get the value that is sought.

Keywords: Analysis, Errors, Problem Stories, Sequences and Arithmetic Series.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis kesalahan dan
faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan menyelesaikan soal
cerita materi barisan dan deret aritmetika kelas XI MIA SMA Al-Ikhlas
Lubuklinggau. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara
dan dokumen. Prosedur analisis data dengan langkah-langkah: reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya
kesalahan yang dilakukan siswa kelas XI MIA SMA Al-Ikhlas Lubuklinggau
dalam menyelesaikan soal cerita materi barisan dan deret aritmetika yaitu:
kesalahan memahami soal (49,99%), metransformasi soal (50%), proses
pengoperasian (79,16%) dan penulisan jawaban akhir (88,89%). Rata-rata
kesalahan secara keseluruhan sebesar (67,01%) dengan kategori tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara penyebab siswa melakukan kesalahan yaitu: siswa
lupa dan tidak mampu menuliskan informasi ke dalam simbol matematika, tidak
mengetahui rumus yang seharusnya dipakai dalam soal, terburu-buru dikarenakan
waktu hampir habis, kurang teliti, keliru menulis tanda operasi, tidak mengetahui
langkah yang harus dilakukan, lupa menuliskan kesimpulan, dan menganggap
jawaban akhir hanya sebatas mendapat nilai yang dicari saja.

Kata kunci: Analisis, Kesalahan, Soal Cerita, Barisan dan Deret Aritmetika.

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 62
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

PENDAHULUAN kalimat matematika dengan benar.


Matematika adalah mata Oleh karena itu, masih banyak siswa
pelajaran yang identik dengan angka, yang mengalami kesulitan dalam
dan juga pengoperasiannya baik itu pengerjaannya, sehingga salah dalam
penjumlahan, pengurangan, perkalian menyelesaikan soal yang diberikan.
dan yang lainnya. Mata pelajaran ini, Sampai saat ini, kemampuan siswa
sering menjadi momok bagi dalam menyelesaikan soal cerita
kebanyakan siswa karena memiliki matematika dikatakan masih sangat
banyak sekali rumus yang harus rendah (Nur, Rusli, & Awi, 2018).
dihafal. Menurut Rodli (2019), Berdasarkan observasi dan
matematika memiliki kesan Pengalaman Praktik Pengalaman
menakutkan, karena identik dengan Lapangan (PPL) yang telah
hitungan, rumus-rumus yang harus dilaksanakan di SMA Al-Ikhlas
dihafal, simbol yang memusingkan, Lubuklinggau pada bulan Juli sampai
dan sebagainya. Padahal matematika September 2019, apabila siswa
bukanlah mata pelajaran yang hanya diberikan soal berbentuk cerita mereka
menghafal rumus yang ada ataupun kebingungan untuk menjawabnya,
mencari nilai dari suatu soal yang karena disebabkan sulitnya memahami
diberikan saja, namun matematika juga maksud soal dan salah dalam
dapat dijumpai dalam kehidupan mengartikan apa yang diketahui dan
sehari-hari. ditanya dari soal tersebut. Sejalan juga
Menurut Efuansyah, dan dengan wawancara yang peneliti
Wahyuni (2019), kita tidak bisa lepas lakukan pada 3 Juni 2020, dengan guru
dari matematika. Hal ini dikarenakan matematika kelas XI SMA Al-Ikhlas
matematika memiliki peranan yang Lubuklinggau, yaitu Ibu Neni Triana,
begitu penting dalam menyelesaikan S.Pd menjelaskan bahwa hampir 50%
permasalahan kehidupan sehari-hari siswa di dalam kelas melakukan
(Aminah & Kurniawati, 2018). Dengan kesalahan apabila diberikan soal yang
mempelajari matematika, diharapkan berhubungan dengan kehidupan sehari-
siswa dapat membentuk sikap percaya hari. Kendalanya yaitu, siswa kurang
diri, dapat mengembangkan daya nalar mampu menganalisis maksud soal, sulit
dan keterampilan dalam pembelajaran mengubah soal ke bahasa matematika,
matematika (Purwasih & Fitriyana, salah menggunakan rumus untuk
2019). Pembelajaran matematika yang menyelesaikan soal, kemudian siswa
berhubungan dengan kehidupan sehari- belum terbiasa mengerjakan soal cerita.
hari, biasanya dituangkan dalam soal- Jadi, apabila diberikan soal yang
soal cerita. Azis (2019), menyatakan sedikit berbeda dari contoh, siswa
bahwa Siswa dapat mengerjakan soal mulai kebingungan dan bahkan tidak
cerita tersebut jika mampu bisa menyelesaikan soal tersebut.
menerjemahkan maksud soal serta Barisan dan deret aritmetika
mampu mengubah soal kedalam adalah salah satu mata pelajaran

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 63
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

matematika yang sering diaplikasikan permasalahan tersebut, peneliti tertarik


dalam soal cerita. Materi ini adalah untuk melakukan penelitian yang
materi lanjutan dari materi barisan dan berjudul “Analisis Kesalahan Siswa
deret bilangan yang telah dipelajari Menyelesaikan Soal Cerita Materi
sebelumnya pada jenjang SMP. Materi Barisan dan Deret Aritmetika Kelas XI
ini merupakan salah satu materi yang MIA SMA Al-Ikhlas Lubuklinggau”.
sering diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari, maka dari itu tidak jarang TINJAUAN TEORETIS
masih banyak siswa melakukan Ada beberapa klasifikasi
kesalahan dalam menyelesaikan soal kesalahan siswa dalam menyelesaikan
cerita ini (Nur, Rusli, & Awi, 2018). soal cerita menurut Karnasih (Regar,
Seperti yang dinyatakan Azis (2019), Kumesan & Sawotong, 2020), yaitu
bahwa masih banyak siswa mengalami sebagai berikut:
kesulitan dalam menyelesaikan soal a. Membaca (Reading)
cerita matematika, diantaranya sulit Maksud dari kesalahan ini, yaitu
memahami isi pokok cerita dan salah siswa tidak mengetahui kata kunci atau
memahami maksud dari soal sehingga simbol yang ada pada soal. Pada tahap
sering melakukan kesalahan. Kemudian ini, siswa tidak mampu mengetahui
menurut Sastri, Sujatmiko & Fitriana informasi apa saja yang ada pada soal,
(2019), yang telah melakukan seperti apa yang diketahui maupun
penelitian tentang analisis kesalahan yang ditanya.
siswa dalam memecahkan masalah soal b. Memahami (Comprehension)
barisan dan deret menyimpulkan bahwa Artinya, yaitu siswa bisa
baik siswa kemampuan awal tinggi, membaca soal dengan baik namun
sedang maupun rendah mempunyai tidak mampu memahami arti dari kata-
kesalahan memahami masalah, kata, simbol ataupun pertanyaan. Jadi,
merencanakan penyelesaian, siswa belum bisa memahami arti dari
melaksanakan penyelesaian serta soal secara keseluruhan. Sebagai
kesalahan melihat kembali. contoh, siswa tidak mengetahui apa
Dari uraian di atas, perlu adanya yang diketahui dan ditanyakan pada
upaya untuk menganalisis penyebab soal.
dan jenis kesalahan yang dilakukan c. Transformasi (Transformation)
siswa dalam menyelesaikan soal cerita Siswa tidak mampu mengubah
matematika, khususnya pada materi soal ke dalam bentuk matematisnya.
barisan dan deret aritmetika. Hal ini Pada tahap ini siswa telah mampu
dilakukan agar dapat meminimalisir memahami apa yang ditanyakan pada
kesalahan yang sama dalam soal, namun belum mampu
menyelesaikan soal cerita pada materi mengidentifikasi proses yang
barisan dan deret aritmetika dan juga dibutuhkan untuk menyelesaikan soal.
dapat dijadikan bahan pertimbangan d. Keterampilan Proses (Process
guru dalam perbaikan mengajar di Skills)
kemudian hari. Berdasarkan

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 64
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

Siswa bisa memilih operasi yang lakukan dalam menyelesaikan


tepat, tetapi tidak bisa menyelesaikan soal matematika yaitu ada 3, yaitu
operasi dengan akurat. Masih terdapat kesalahan pemahaman, transformasi,
kesalahan dalam proses dan keterampilan proses. Sedangkan
pengoperasiannya. Ardiyanti, Bharata & Yunarti (2014),
e. Penulisan Jawaban (Encoding mengemukakan kesalahan yang siswa
Errors) lakukan terletak pada 4 kesalahan,
Siswa bisa menunjukkan operasi yaitu:
dengan tepat, akan tetapi tidak benar 1. Memahami Soal, tidak menuliskan
dalam menulis jawaban. Jawaban yang apa yang diketahui dan ditanya.
dimaksud ialah salah dalam 2. Membuat model matematika.
menentukan jawaban akhir. 3. Komputasi (perhitungan), salah
Sedangkan menurut Yunia & melakukan prosedur atau operasi
Zanthy (2020), menjelaskan bahwa aritmatik.
kesalahan-kesalahan yang siswa 4. Penyimpulan jawaban, tidak
lakukan dalam menyelesaikan soal menuliskan kesimpulan yang
cerita matematika yaitu ada 3 tipe, diinginkan pada soal.
diantaranya siswa tidak menulis apa Dari beberapa pendapat para ahli
yang diketahui dan apa yang di atas, peneliti menyimpulkan jenis-
ditanyakan, siswa tidak mengubah soal jenis kesalahan yang dilakukan siswa
cerita yang diberikan ke dalam model dalam menyelesaikan soal matematika
matematika, dan siswa salah dalam ada 4 jenis dan indikator kesalahannya
pengoperasian bilangan bulat maupun pada Tabel 1 berikut ini:
desimal.
Menurut Zakaria (Mulyani &
Muhtadi, 2019), kesalahan yang siswa
Tabel 1
Jenis dan Indikator Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita
No. Jenis Kesalahan Siswa Indikator
1. Memahami Soal a. Siswa tidak menuliskan apa yang diketahui pada
soal dengan benar.
b. Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan pada
soal dengan benar.
2. Mentransformasi Soal a. Siswa belum mampu mengidentifikasi
proses (rumus) yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan soal.
3. Proses Perhitungan a. Siswa tidak mengetahui prosedur atau langkah-
langkah yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal dengan tepat.
b. Siswa salah melakukan proses perhitungan.
4. Penulisan Jawaban Akhir a. Siswa salah dalam menentukan jawaban akhir.
b. Siswa tidak menuliskan kesimpulan yang
diinginkan pada soal.

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 65
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

METODOLOGI PENELITIAN masing 2 siswa dari kelompok atas,


Metode Penelitian yang sedang dan bawah yang melakukan
dilakukan merupakan metode deskriptif kesalahan dalam menyelesaikan soal
kualitatif. Menurut Yulia & Zanthy yang akan dikaji oleh peneliti, yaitu
(2020), metode ini menggambarkan soal cerita materi barisan dan deret
objek penelitian berdasarkan fakta yang aritmetika.
sebenarnya terjadi. Tujuan dalam Penelitian ini dilakukan pada 14
penelitian ini, yaitu untuk menganalisis Agustus 2020 pada jam pelajaran
kesalahan siswa dalam menyelesaikan matematika. Teknik pengumpulan data
soal cerita matematika pada materi yang digunakan antara lain observasi,
barisan dan deret aritmetika.Subjek wawancara dan dokumen. Pada
penelitian dalam penelitian ini yaitu penelitian ini, observasi dilakukan
siswa kelas XI MIA SMA Al-Ikhlas dengan cara mengobservasi hasil
Lubuklinggau yang beralamat di Jl. jawaban siswa menyelesaikan soal
Yos Sudarso Kel. Watervang, Kota cerita materi barisan dan deret
Lubuklinggau. Subjek dipilih setelah aritmetika, tujuannya untuk melihat
hasil tes yang diberikan diperiksa dan kesalahan yang dilakukan oleh siswa
diurutkan berdasarkan 3 kelompok, dalam menyelesaikan soal cerita pada
yaitu kelompok atas, sedang dan materi barisan dan deret aritmetika.
bawah. Subjek dalam penelitian ini Adapun soal tes dan pembahasannya
adalah 6 siswa dipilih sebagai dapat dilihat pada Tabel 2.
responden yang mewakili masing-

Tabel 2
Soal dan Penyelesaian
No. Soal dan Penyelesaian Keterangan
1. Soal
Gaji seorang buruh pegawai PT Persero tbk ditahun pertama bekerja
sebesar Rp.1.500.000/bulan. Setiap peringatan hari buruh setahun sekali
selalu terjadi peningkatan gaji buruh sebesar Rp.150.000 per bulan.
Berapa perkiraan jumlah gaji buruh pegawai PT Persero tbk tersebut dari
awal bekerja hingga setelah bekerja 5 tahun?
Penyelesaian
Diketahui :
U1/a = 1.500.000/bulan Memahami Soal
b = 150.000/bulan
ditanya:
Sn ?

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 66
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

No. Soal dan Penyelesaian Keterangan


Jawab: Proses Pengoperasian
Gaji selama 1 tahun
U1/a = 1.500.000 x 12
= 18.000.000
Peningkatan gaji selama 1 tahun
b = 150.000 x 12
= 1.800.000
Penyelesaian: Mentransformasi Soal
𝑛
Sn = 2 (2a +(n-1)b)
5 Proses Pengoperasian
=2 (2x18.000.000+(5-1)x1.800.000)

5
= 2 (36.000.000+(4)x1.800.000)

5
= 2 (36.000.000+7.200.000)

5
= 2 (43.200.000)
= 108.000.000 Jawaban Akhir
Jadi, perkiraan jumlah gaji buruh PT Persero
tbk setelah bekerja 5 tahun adalah
Rp.108.000.000
2 Soal
Pak Tono dan Pak Soni menabung di bank pada bulan pertama sebesar
Rp.200.000 dan Rp.150.000. Pada bulan selanjutnya masing-masing
menabung sebesar Rp.15.000 dan Rp.25.000. Pada bulan keberapa
jumlah uang tabungan Pak Tono dan Pak Soni berjumlah sama?
Penyelesaian Memahami Soal
Diketahui :
U1 pak tono = 200.000
b pak tono = 15.000
U1 pak soni = 150.000
b pak soni = 25.000
ditanya:
n?
Jawab: Mentransformasi Soal
Pak Tono
Un = a + (n-1)b

= 200.000 + (n-1)15.000 Proses Pengoperasian


= 200.000 + 15.000 n – 15.000
Un = 185.000 + 15.000 n
Un – 15.000 n = 185.000................(1)
Pak Soni Mentransformasi Soal
Un = a + (n-1)b

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 67
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

No. Soal dan Penyelesaian Keterangan


= 150.000 + (n-1)25.000
= 150.000 + 25.000 n – 25.000 Proses Pengoperasian
Un = 125.000 + 25.000 n
Un – 25.000 n = 125.000................(2)
Eliminsikan persamaan (1) dan (2)
Un – 15.000 n = 185.000
Un – 25.000 n = 125.000 –
10.000 n = 60.000
60.000
n =10.000
n=6 Jawaban Akhir
Jadi, jumlah tabungan pak tono dan soni
berjumlah sama pada bulan ke-6.
3 Soal
Seseorang mempunyai sejumlah uang yang akan diambil setiap
bulannya yang besarnya mengikuti aturan barisan aritmetika. pada bulan
pertama diambil Rp.1.000.000, bulan kedua Rp.925.000 bulan ketiga
Rp.850.000 demikian seterusnya. Hitunglah jumlah seluruh uang yang
telah diambil setelah 12 bulan pertama?
Penyelesaian Memahami Soal
Diketahui:
U1/a = 1.000.000
U2 = 925.000
U3 = 850.000
ditanya:
S12 ?
Jawab: Mentransformasi Soal
b = U2 – U1
= 925.000 – 1.000.000 Proses Pengoperasian
= -75.000
𝑛
Sn = 2 (2a +(n-1)b) Mentransformasi Soal
𝑛
= 2 (2a +(n-1)b) Proses Pengoperasian
12
= 2
(2.1000000 +(12-1)(-75.000))
12
= 2 (2000000 + (11)(-75.000))
= 6 (2000000 – 825.000)
= 6 (1.175.000)

= 7.050.000 Jawaban Akhir


Jadi, jumlah seluruh uang yang telah diambil
setelah 12 bulan pertama.

Prosedur analisis data dalam penelitian & Wijaya, 2020), yaitu: reduksi data,
ini, menggunakan prosedur analisis penyajian data, dan penarikan
data menurut (Magdalena, Ishaq, Siti,

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 68
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

kesimpulan. Keabsahan data yang proses pengoperasian dan penulisan


digunakan adalah teknik triangulasi. jawaban akhir. Kemudian di urutkan
dari nilai tertinggi sampai terendah
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk mendapatkan responden
Dilihat dari hasil jawaban tes penelitian.Hasil tes soal instrumen
siswa yang telah di koreksi, diperoleh penelitian yang telah di urutkan
bahwa subjek penelitian melakukan berdasarkan peringkat dapat dilihat
kesalahan dalam menyelesaikan soal pada Tabel 3 dibawah ini:
yang telah diberikan, baik itu kesalahan
memahami soal, mentransformasi,

Tabel 3
Hasil Tes Soal Instrumen Penelitian Berdasarkan Peringkat
Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3
Presentase
No Kode M M P J M M P J M M P J Kesalahan
M T P A M T P A M T P A
1. MI-02 √ √ √ √ √ √ - - √ - - - 41,67%
2. MI-26 - √ - - - √ √ √ √ √ √ √ 33,33%
3. MI-31 √ √ √ - √ √ - - √ - - - 50%
4. MI-05 √ √ - - √ √ √ - - √ - - 50%
5. MI-25 √ √ - - √ √ √ - - √ - - 50%
6. MI-28 √ √ - - √ √ √ - - √ - - 50%
7. MI-14 √ √ √ - √ √ - - - - - - 58,33%
8. MI-29 - √ √ - - √ - - √ √ √ - 50%
9. MI-07 - - - - - √ √ √ √ - - - 66,67%
10. MI-10 - √ - - - √ √ √ √ - - - 58,33%
11. MI-15 √ √ - - √ √ - - √ - - - 58,33%
12. MI-16 - √ - √ - √ - - - - - √ 66,67%
13. MI-20 - - - - - √ √ √ √ - - - 66,67%
14. MI-19 √ √ - - √ √ - - - √ - - 58,33%
15. MI-33 - √ - - - √ - - √ - √ - 66,67%
16. MI-03 √ - - - √ - - - √ - - - 75%
17. MI-27 √ √ √ - - - - - √ - - - 66,67%
18. MI-32 √ - - - - √ - - - - - - 83,33%
19. MI-12 √ - - - √ - - - - - - - 83,33%
20. MI-21 √ - - - √ - - - - - - - 83,33%
21. MI-01 - - - - - - - - - - - - 100%
22. MI-06 - - - - - - - - - - - - 100%
23. MI-23 √ - - - - - - - - - - - 91,67%
24. MI-24 - - - - - - - - - - - - 100%
Jumlah 10 10 19 22 13 8 17 20 13 18 21 22
41,67%

41,67%

79,16%

91,67%

54,16%

33,33%

70,83%

83,33%

54,16%

91,67%
87,5%
75%

Persentase 67,01%

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 69
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

Ket : pengoperasian 79,16% dengan kategori


MM : Memahami Soal tinggi dan penulisan jawaban akhir
√ : Tidak Melakukan Kesalahan 88,89% dengan kategori sangat tinggi.
MT : Mentransformasi Soal Rata-rata kesalahan secara keseluruhan
- : Melakukan Kesalahan sebesar 67,01% dengan kategori tinggi.
PP : Proses Pengoperasian
JA : Penulisan Jawaban Akhir Analisis Data Subjek Kelompok Atas
Dari Tabel 3 tersebut, didapat Responden ini melakukan
rata-rata persentase kesalahan kesalahan pada 2 indikator kesalahan
memahami soal sebesar 49,99% yang diambil pada peneliti, diantaranya
dengan kategori sedang, salah memahami soal, dan salah pada
mentransformasi soal sebesar 50% jawaban akhir. Berikut hasil jawaban
dengan kategori sedang, proses responden 2 nomor 1:

Gambar 1
Penggalan Jawaban Responden 2 Nomor 1

Dari jawaban R2 tersebut, dilihat P : langkah apa yang kamu lakukan


bahwa R2 tidak menuliskan apa yang untuk menjawab soal tersebut?
diketahui dan ditanya pada soal, R2 :Gaji dan peningkatan gaji per
kemudian tidak menuliskan kesimpulan. bulan di kalikan dengan 12
Berikut hasil wawancara dengan R2 soal bulan bu, kemudian tinggal
nomor 1: masukkan saja dari hasil yang
P : Coba perhatikan soal nomor 1, didapat ke dalam rumus Sn.
apa yang diketahui pada soal? P :Kenapa dikalikan dengan 12
R2 :U1 = 1.500.000/bulan, beda = bulan?
150.000/bulan bu. R2 : Karena, yang ditanya kan gaji
P : Apa yang ditanya pada soal? selama 5 tahun bu, karena itu
R2 : Nilai Sn bu. saya rubah dulu gaji dan
P :Mengapa kamu tidak menuliskan peningkatan gaji ke dalam tahun.
di lembar jawaban? Untuk mempermudah
R2 :Lupa disalin bu, jadi sudah menjawabnya.
terlanjur nulis.
Volume 5 Nomor 2 November 2020
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 70
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

P : Baik sekali, rumus yang kamu R2 : Lupa bu, mungkin karena saya
gunakan sudah benar belum? waktu itu terburu-buru
R2 : Sudah bu. mengerjakan soal yang lain bu.
P : Apakah jawaban kamu sudah
tepat? Analisis Data Subjek Kelompok
R2 : Iya bu, sudah tepat. Sedang
P :Lalu, kenapa kamu tidak Responden penelitian 3 melakukan
menuliskan kesimpulan padahal kesalahan di semua indikator kesalahan,
kamu sudah mendapatkan hasil yaitu memahami soal, mentransformasi
akhir nya? soal, proses pengoperasian dan jawaban
akhir. Berikut hasil jawaban responden
pada soal nomor 1:

Gambar 2
Penggalan Jawaban Responden 3 Nomor 1

Berdasarkan hasil wawancara Analisis Data Subjek Kelompok Bawah


didapat bahwa R3 tidak mampu Responden penelitian 5 ini salah
memahami soal, sehingga salah menyelesaikan soal nomor 1 pada tahap
menuliskan apa yang ditanya pada soal, mentransformasi, proses pengoperasian
karena sudah salah menuliskan yang dan jawaban akhir. Berikut lembar
ditanya, rumus yang digunaan pun salah, jawaban responden melakukan kesalahan
tetapi siswa tidak sadar bahwa rumus nomor 1 pada 3 tahap tesebut:
yang ia gunakan salah.

Gambar 3
Penggalan Jawaban Responden 5 Nomor 1

Dari hasil wawancara, didapat yang diinginkan pada soal. Hal ini
bahwa R5 salah menggunakan rumus disebabkan karena R5 lupa dengan

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 71
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

rumus Sn itu apa. Karena rumus yang penelitian melakukan kesalahan saat
digunakan salah, maka dari itu proses melakukan proses pengoperasian. Pada
selanjutnya sampai jawaban akhir soal nomor 1 terdapat 19 subjek
salah. R5 juga tidak menuliskan penelitian, nomor 2 terdapat 17 subjek
kesimpulan, karena ia menganggap penelitian, dan nomor 3 terdapat 21
bahwa jawaban akhir hanya sebatas subjek penelitian melakukan kesalahan
mendapat nilai yang dicari saja, jadi pada saat proses pengoperasian. Rata-
kesimpulan tidak terlalu dihiraukan. rata kesalahan siswa dalam proses
pengoperasian sebesar 79,16% dengan
Kesalahan dan Faktor yang kategori tinggi. Kesalahan Penulisan
Menyebabkan Kesalahan Siswa Jawaban Akhir, dilakukan oleh semua
Menyelesaikan Soal Cerita Materi subjek penelitian, pada soal nomor 1
Barisan dan Deret Aritmetika terdapat 22 subjek penelitian, soal
Data yang diperoleh dari hasil nomor 2 terdapat 20 subjek penelitian,
penelitian dengan 24 siswa kelas XI dan soal nomor 3 terdapat 22 subjek
SMA Al-Ikhlas Lubklinggau, diperoleh penelitian melakukan kesalahan
bahwa siswa melakukan kesalahan menuliskan jawaban akhir. Rata-rata
pada 4 indikator, yaitu memahami soal, kesalahan siswa dalam penulisan
mentransformasi soal, proses jawaban akhir sebesar 88,89% dengan
pengoperasian dan penulisan jawaban kategori sangat tinggi. Rata-rata
akhir. Kesalahan memahami soal, kesalahan secara keseluruhan sebesar
dilakukan oleh 20 subjek penelitian, 67,01% dengan kategori tinggi.
diantaranya pada soal nomor 1 terdapat Penelitian ini menjelaskan bahwa
10 subjek penelitian, soal nomor 2 berdasarkan hasil wawancara bahwa
terdapat 13 subjek penelitian dan pada penyebab kesalahan siswa memahami
soal nomor 3 terdapat 13 subjek soal dikarenakan siswa terburu-buru
penelitian yang melakukan kesalahan saat mengerjakan, maka dari itu siswa
memahami soal. Rata-rata kesalahan tidak menuliskan informasi yang ada
siswa dalam memahami soal sebesar pada soal seperti menuliskan apa yang
49,99% dengan kategori sedang. diketahui dan yang ditanya, lupa
Kesalahan Mentransformasi Soal, menuliskan informasi yang ada pada
terdapat 18 subjek penelitian yang soal, dan tidak mampu menuliskan apa
melakukan kesalahan, yaitu pada soal yang diketahui dan ditanya dengan
nomor 1 terdapat 10 subjek penelitian, simbol matematika. Kesalahan
pada soal nomor 2 terdapat 8 subjek mentransformasi soal disebabkan
penelitian, dan pada soal nomor 3 karena siswa salah menggunakan
terdapat 18 subjek penelitian rumus, lupa bahkan tidak tahu rumus
melakukan kesalahan mentransformasi yang seharusnya dipakai, terburu-buru
soal. Rata-rata kesalahan siswa dalam karena waktu hampir habis, dan tidak
mentransformasi soal sebesar 50% sadar bahwa rumus yang digunakan
dengan kategori sedang. Kesalahan salah. Kesalahan proses pengoperasian
Proses Pengoperasian, semua subjek disebabkan karena siswa kurang teliti

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 72
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

saat melakukan perhitungan, keliru kesimpulan bahwa kesalahan siswa


menuliskan tanda operasi yang ada, menyelesaikan soal cerita materi
yang seharusnya positif (+) jadi negatif barisan dan deret aritmetika ada 4,
(-) sehingga salah menulis hasil dengan yaitu kesalahan memahami soal,
benar, keliru memasukkan data yang mentransformasi soal, proses
sudah di dapat sebelumnya, dan tidak pengoperasian dan penulisan jawaban
mengetahui langkah-langkah yang akhir. Rata-rata kesalahan siswa dalam
harus dilakukan untuk menjawab soal. memahami soal sebesar 49,99%
Kesalahan penulisan jawaban akhir dengan kategori sedang,
disebabkan karena siswa salah saat mentransformasi soal sebesar 50%
melakukan proses sebelumnya, maka dengan kategori sedang, proses
dari itu berdampak juga dengan pengoperasian sebesar 79,16% dengan
jawaban akhir yang di dapat, lupa kategori tinggi, dan penulisan jawaban
menuliskan kesimpulan, dan akhir sebesar 88,89% dengan kategori
mengganggap jawaban akhir hanya sangat tinggi. Rata-rata kesalahan
sebatas mendapat nilai yang dicari saja. secara keseluruhan sebesar 67,01%
Solusi untuk mengatasi kesalahan dengan kategori tinggi.
siswa menyelesaikan soal cerita materi Faktor penyebab siswa
barisan dan deret aritmetika yaitu melakukan kesalahan menyelesaikan
diharapkan guru sering melatih soal cerita materi barisan dan deret
kemampuan analisis siswa melalui aritmetika berdasarkan jenis
pemberian soal-soal cerita matematika, kesalahannya yaitu, pertama faktor
dengan begitu siswa terbiasa penyebab kesalahan memahami soal,
mengerjakan soal cerita dan juga diantaranya siswa tidak menuliskan apa
seharusnya siswa jangan hanya yang diketahui dan ditanya pada soal,
menunggu pemberian soal dari guru tidak mampu menuliskan informasi
saja, melainkan juga berlatih dirumah yang ada pada soal ke dalam simbol
mengerjakan soal cerita dengan bentuk matematika, lupa menuliskan informasi
yang berbeda-beda. Apabila ada yang yang ada, terburu-buru saat
tidak dipahami boleh ditanyakan pada mengerjakan. Kedua, faktor penyebab
guru matematika pada jam pelajaran kesalahan mentransformasi soal,
ada. Hal tersebut bertujuan agar siswa diantaranya salah menggunakan rumus,
terbiasa mengerjakan soal cerita lupa bahkan tidak tahu rumus yang
matematika. Apabila guru menjelaskan seharusnya dipakai, terburu-buru
siswa sebaiknya memperhatikan karena waktu hampir habis, dan tidak
dengan benar, agar materi yang sadar bahwa rumus yang digunakan
dijelaskan oleh guru dapat salah. Ketiga, faktor penyebab
tersampaikan dengan baik. kesalahan proses pengoperasian,
diantaranya kurang teliti melakukan
SIMPULAN DAN SARAN proses pengoperasian, keliru menulis
Berdasarkan hasil penelitian yang tanda operasi yang seharusnya (+) jadi
dilakukan, peneliti mendapatkan (-), keliru memasukkan data yang

Volume 5 Nomor 2 November 2020


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 73
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

sudah didapat sebelumnya, dan tidak Efuansyah, & Wahyuni, R. (2019).


mengetahui langkah-langkah yang Optimalisasi Kemampuan
harus dilakukan. Terakhir, faktor Pemecahan Masalah Matematika
penyebab kesalahan penulisan jawaban Melalui Model Means-Ends
akhir, diantaranya siswa salah saat Analysis di Kelas VIII. Journal
melakukan proses sebelumnya, maka of Mathematics Science and
dari itu berdampak juga dengan Education , 1 (2), 17-27.
jawaban akhir yang di dapat, lupa
menuliskan kesimpulan, dan Magdalena, I., Ishaq, A. R., Siti, M., &
mengganggap jawaban akhir hanya Wijaya, R. R. (2020). Kreativitas
Guru dalam Penggunaan Metode
sebatas mendapat nilai yang dicari saja.
Berdasarkan penjabaran di atas, Pembelajaran PPKN di Kelas V
diharapkan guru agar membiasakan SD Negeri Bojong 04 Tangerang.
Jurnal Pendidikan dan Dakwah ,
memberikan soal berbentuk cerita
kepada siswa, agar siswa terbiasa 2 (1), 25-41.
menyelesaikannya. Dengan begitu Mulyani, M., & Muhtadi, D. (2019).
kemampuan analisis siswa dapat Analisis Kesalahan Siswa dalam
bertambah. Bagi siswa, diharapkan Menyelesaikan Soal
untuk lebih serius saat dalam mengikuti Trigonometri Tipe Higher Order
proses pembelajaran, agar apa yang Thinking Skill Ditinjau dari
dijelaskan oleh guru dapat Gender. Jurnal JPPM , 12 (1), 1-
tersampaikan dengan baik. Dan juga 16.
diharapkan siswa membiasakan
mengerjakan soal-soal berbentuk cerita Nur, N., Rusli, & Awi. (2018). Analisis
agar lebih paham jika diberikan soal Kesalahan Siswa Menyelesaikan
yang berbeda dari contoh yang Soal Cerita Matematika pada
diberikan. Materi Barisan dan Deret
Aritmetika . Jurnal IMED , 2 (1),
DAFTAR PUSTAKA 43-48.
Aminah, & Kurniawati, K. R. (2018).
Purwasi, L. A., & Fitriyana, N. (2019).
Analisis Kesalahan Siswa dalam
Pengembangan Lembar Kerja
Menyelesaikan Soal Cerita Siswa Berbasis Pendekatan
Matematika Topik Pecahan Open-Ended untuk Melatih
Ditinjau dari Gender. Jurnal Kemampuan Pemecahan Masalah
Teori dan Aplikasi Matematika , Matematis Siswa SMP. Jurnal
2 (2), 118-122. Kreano , 10 (1), 18-26.

Azis. (2019). Analisis Kesulitan Siswa Regar, V. E., Kumesan, S. L., &
dalam Menyelesaikan Soal Sawotong, O. (2020). Analisis
Cerita pada Pembelajaran Kesalahan Siswa dalam
Matematika Kelas VIII. Jurnal Menyelesaikan Soal Cerita
Akademik Pendidikan Pokok Bahasan Sistem
Matematika , 5 (1), 64-72. Persamaan Linear Dua Variabel
Volume 5 Nomor 2 November 2020
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 74
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. 61 – 74)

di SMK PP GMIM Tomohon. Siswa. Jurnal JPMM , III (6),


Jurnal JSME , 8 (1), 76-81. 601-610.

Rodli. (2019). Pembelajaran Materi Yunia, N., & Zanthy, L. S. (2020).


Peluang (Matematika) melalui Kesalaan Siswa SMP Dalam
Kehidupan Nyata. Buletin Menyelesaikan Soal Cerita pada
Jagaddhita , 1 (2). Materi Aritmatika Sosial. Jurnal
Teorema , 5 (1), 105-116.
Sastri, D. N., Sujatmiko, P., & Fitriana,
L. (2019). Analisis Kesalahan
Siswa dalam Memecahkan
Masalah Matematika Pokok
Bahasan Aplikasi Barisan dan
Deret berdasarkan Langkah Polya
ditinjau dari Kemampuan Awal

Volume 5 Nomor 2 November 2020

You might also like