You are on page 1of 13

Model Pendidikan Islam

MODEL PENDIDIKAN ISLAM DAN ORIENTASINYA

Saiful Anwar
Bangkalan, Indonesia
saifulanwarok82@yahoo.co.id

Abstract
ISLAMIC EDUCATION MODEL AND ITS ORIENTATION. This article
describes the islamic education model and its orientation. The author
begins with 1) understanding Islamic education, Islamic education is the
direction of human development in terms of body, mind, language,
behavior and social and religious life which is directed towards goodness
towards perfection. Also discussed 2) models of Islamic education and
their orientation, namely the Essentialistic Islamic Education Model, the
Perennialistic Islamic Education Model, the Individualistic Islamic
Education Model, the Technology-Style Islamic Education Model, the
Dialogical Islamic Education Model 3) The Views From Experts About
Models Islamic Education and its Orientation, from the views of experts
expressing their opinion, the point is that if Islamic education is oriented
towards community development based on a dialogical process in which
humans are placed as geiger-counter, radioactive radio-active approach to
social elements has the potential for dual controversy, namely to be
happy and prosperous, then the mechanism of reaction in human
development becomes barren from the divine value that underlies his
nature. 4) in the final section, it is explained about a Philosophical-
Oriented Islamic Education Model, namely by paying attention to
psychological and pedagogical potentials, the Islamic education model
should be oriented towards the following philosophical views:
philosophical, pedagogical, and etymological.

Keywords: Education, Educational Model, Orientation

Abstrak
Artikel ini menguraikan tentang Model Pendidikan Islam dan
Orientainya. Penulis mulai dengan 1) Pengertian pendidikan islam,
pendidikan Islam merupakan pengarahan perkembangan manusia pada
sisi jasmani, akal, bahasa, tingkah laku dan kehidupan sosial dan
keagamaan yang diarahkan pada kebaikan menuju kesempurnaan. Juga
dibahas 2) model-model pendidikan islam dan orientasinya, yaitu Model
Pendidikan Islam Esensialistik, Model Pendidikan Islam Perenialistik,

1 Edukasi Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Saiful

Model Pendidikan Islam Yang Individualistik, Model Pendidikan Islam


Yang Bercorak Teknologi, Model Pendidikan Islam Dialogis 3)
Pandangan Dari Para Ahli Tentang Model-Model Pendidikan Islam Dan
Orientasinya, dari sekian pandangan ahli mengemukakan pendapatnya
yang intinya adalah jika pendidikan Islam yang berorientasi kepada
perkembangan masyarakat berdasarkan proses dialogis di mana manuasia
ditempatkan sebagai geiger-counter, pendekatan sinar radio aktif elemen
sosial yang berpotensi kontroversial ganda yaitu membahagiakan dan
menyejahterakan, maka mekanisme aksireaksi dalam perkembangan
manusia menjadi gersang dari nilai Ilahi yang mendasari fitrahnya. 4) di
bagian akhir dijelaskan tentang Model Pendidikan Islam Yang
Berorientasi Pada Pandangan Falsafah, yaitu dengan memperhatikan
potensi psikologis dan pedagogis maka model pendidikan Islam
seharusnya berorientasi kepada pandangan falsafah sebagai berikut :
filosofis, pedagogis, dan etimologis .
Kata Kunci: Pendidikan, Model Pendidikan, Orientasi

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan bagian terpenting dan tidak dapat terpisahkan dari


kehidupan manusia. Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan, fungsi, sosial,
pencerahan, bimbingan dan sarana pertumbuhan yang mempersiapkan dan
membuka serta membentuk disiplin hidup. Proses pendidikan hanya dapat
berjalan dengan baik apabila lingkungan yang diciptakan oleh pendidik
mempunyai sifat yang utuh, sehat dan seimbang.1
Sebagaimana tujuan dari pendidikan Islam menurut Mukhtar Yahya
adalah memberikan pemahaman ajaran-ajaran Islam kepada peserta didik dan
membentu keluhuran budi pekerti sebagaimana misi Rasulullah SAW sebagai
pengemban perintah menyempurnakan akhlaq manusia.2
Di era globalisasi ini pendidikan Islam memiliki peran yang sangat
penting bagi kehidupan umat Islam. Pendidikan merupakan pondasi yang sangat
mendasar bagi umat Islam dalam menghadapi perkembangan zaman. Dengan
pendidikan Islam yang ajarannya bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits kita

1
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Dan Kepribadian Muslim, (Bandung
: PT Remaja Rosdakarya, 2006)
2
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010), 62-63

Vol. xx, No. x, September 2020 2


Model Pendidikan Islam

dapat mengantisipasi dan memilih budaya asing yang masuk ke negara kita
terutama budaya barat.
Orientasi pendidikan Islam yang diletakkan oleh Rasulullah SAW pada
awal risalahnya ialah menumbuh kembangkan sistem kehidupan sosial yang
penuh kebijakan dan kemakmuran dunia dan akhirat yang bertumpu pada nilai
moral yang tinggi. Ketiga dimensi orientasi dasar tersebut menjadi modal pokok
untuk mendinamisasikan umat manusia pada kurun waktu permulaan sejarah
pendidikan Islam.
Oleh karena itu berbagai model pendidikan Islam yang berorientasi
perspektif ke masa depan merupakan jawaban yang tepat guna. Model pendidikan
Islam yang berorientasi kepada pola pikir bahwa nilai lama yang konservatif dan
asketis harus dilestarikan dalam sosok pribadi muslim yang bertahan terhadap
pukulan gelombang zaman. Jika pendidikan Islam berorientasi kepada pola pikir
bahwa nilai Islami yang mengandung potensi mengubah nasib masa lampau ke
masa kini.
Untuk mencapai keberhasilan proses pendidikan Islam maka perlu
adanya lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai mediator dalam mengatur
jalannya pendidikan Islam. Lembaga pendidikan Islam merupakan sebuah wadah
di mana pendidikan dalam ruang lingkup keIslaman melaksanakan tugasnya demi
tercapainya cita-cita umat Islam.

B. Pembahasan

1. Pengertian Pendidikan Islam


Pendidikan berangkat dari kata dasar didik yang mempunyai arti
memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak
dan kecerdasan pikiran. Karena kata tersebut mendapat imbuhan pe-an maka
pendidikan bermakna sebuah proses.3
Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya
untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak agar dapat
3
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2016), 90

3 Edukasi Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Saiful

memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang


selaras dengan alam dan masyarakatnya.4
Soegarda Porbakawatja menyebut pendidikan sebagai kegiatan
yang meliputi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada
generasi muda sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi
fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah.5
Islam sebagai sistem nilai dan moral mengikuti arus kehendak
Allah SWT yang terdapat dalam dua sumber poros utamanya yaitu Al-Qur’an
dan Al-Hadits. Maka sistem nilai atau sistem moral yang dijadikan kerangka
acuan menjadi rujukan pokok dalam berperilaku lahiriyah dan bathiniyah
setiap pemelukanya.
Muhammad Hamid An-Nashir dan Kulah Abdul Al-Qadir Darwis
mengatakan bahwa pendidikan Islam merupakan pengarahan perkembangan
manusia pada sisi jasmani, akal, bahasa, tingkah laku dan kehidupan sosial dan
keagamaan yang diarahkan pada kebaikan menuju kesempurnaan. Pendidikan
bersifat dinamis. Tanpa gerak dinamis dan proses yang terus menerus maka
misi pendidikan akan sulit terwujud dengan baik dan efektif karena hidup itu
sendiri menunjukkan suatu gerak dinamis yang berbeda dengan kematian yang
menunjukkan kondisi statis.6

2. Model-Model Pendidikan Islam dan Orientasinya

Diantara model-model pendidikan Islam adalah sebagai berikut :7


1. Model Pendidikan Islam Esensialistik.
Model ini berorientasi pada nilai-nilai lama yang membentuk sosok
pribadi muslim yang tahan terhadap pukulan zaman.
4
Din Wahyudin, Dkk., Pengantar Pendidikan, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009), Cet. 17, 33
5
Dja’far Siddik, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : Citapustaka Media, 2006), 12
6
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Lkis Yogyakarta, 2009), 14
7
Yundi, Problematika, Metode dan model pendidikan Islam, dalam
Http://Dariislamuntukmu.Blogspot.Com/2011/06/Problematika-Metode-Dan-Model.Html , Diakses
Pada Hari Senin, 20 Juli 2020

Vol. xx, No. x, September 2020 4


Model Pendidikan Islam

2. Model Pendidikan Islam Perenialistik.


Model ini berorientasi pada nilai-nilai yang mengandung potensi
mengubah nasib masa lampau (lama) saja yang diinterealisasikan ke masa
kini yang dijadikan inti kurikulum pendidikan. Di mana nilai-nilai yang
terbukti tahan. Sedangkan nilai-nilai yang berpotensi bagi semangat
perubahan ditinggalkan.
3. Model Pendidikan Islam Yang Individualistik.
Model ini, potensi aloplastik (mengubah dan membangun)
masyarakat dan alam sekitar kurang mengacu kepada kebutuhan
sosiokultural.
4. Model Pendidikan Islam Yang Bercorak Teknologi.
Model ini orientasinya meninggalkan nilai-nilai samawi diganti
dengan nilai-nilai pragmatik realistik kultural.
5. Model Pendidikan Islam Dialogis.
Mekanisme model ini adalah aksi reaksi dalam perkembangan
manusia menjadi gersang dari nilai-nilai Ilahi yang mendasari fitrahnya.
Dari berbagai jenis model pendidikan Islam di atas tentunya masih
banyak masalah yang timbul. Hal ini dapat dilihat dari institusi pendidikan
Islam yang ada baik di Indonesia dan luar negeri. Khususnya Indonesia
institusi pendidikan Islam telah mendapat pengakuan secara hukum dengan di
atas dalam UU Pendidikan No. 20 Tahun 2003. Tentunya dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh negara, setiap jenjang telah disamakan dengan
pendidikan umum dan tentunya dengan kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki lembaga masing-masing.
Dorongan dan rangsangan ajaran Al-Qur’an terhadap pengembangan
untuk pemantapan iman dan taqwa diperkokoh melalui ilmu pengetahuan
manusia. Al-Qur’an sebagai sumber pedoman hidup umat manusia telah
menggelarkan wawasan dasar terhadap masa depan hidup manusia dengan
rentangan akal pikirannya yang mendalam dan meluas sampai pada penemuan
ilmu dan teknologi yang canggih. Maka dari itu Al-Qur’an menegaskan 300

5 Edukasi Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Saiful

kali perintah untuk memfungsikan rasio manusia dan 780 kali mengukuhkan
pentingnya ilmu pengetahuan serta pemantapan keimanan yang dikukuhkan
dengan perintah tidak kurang dari 810 kali ayat-ayatnya. Ayat-ayat yang
mendorong dan merangsang akal pikiran untuk berilmu pengetahuan dan
teknologi itu seperti tersebut dalam Qs. Ar-Rahman ayat 1-33 tentang kelautan
dan ruang angkasa luar. Qs. Al-An’am ayat 79 tentang eksplorasi benda-benda
ruang angkasa dengan akal pikiran oleh Nabi Ibrahim untuk menentukan Tuhan
yang hak serta pengolahan dan pemanfaatan besi tembaga sebagai bahan
teknologi.8

3. Pandangan Dari Para Ahli Tentang Model-Model Pendidikan Islam Dan


Orientasinya.

Pandangan dari salah satu dokter bedah berkebangsaan Prancis, Dr.


Maurice Bucaille yang telah melakukan studi perbandingan mengenai Bibel
dan Al-Qur’an serta sains modern sungguh mengejutkan umat Islam sendiri
yang setiap hari memegang dan membaca kitab suci Al-Qur’an. Pendapat
beliau berdasarkan standart ilmiah modern melalui analisis komparatif dan
akademik terhadap kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu murni yang secara
tekstual dan materiil menunjukkan bahwa “Al-Qur’an diwahyukan sesudah
kitab suci sebelumnya”.9
Dengan demikian pendidikan Islam dapat kita kembangkan menjadi
suatu agent of technologically and culturally motivating resources dalam
berbagai model yang mampu mendobrak pola pikir tradisional yang pada
dasarnya dogmatis, kurang dinamis dan berkembang secara bebas. Kita perlu
bersikap dan berkeyakinan bahwa agama dan IPTEK dapat berperan
konstruktif besama-sama yang saling mempengaruhi justru karena nilai-nilai
agama kita kondusif terhadap IPTEK dan sebaliknya nilai-nilai IPTEK akan
memperkuat agama kita.

8
Muyazin Arifin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 25
9
Ibid, 25-26

Vol. xx, No. x, September 2020 6


Model Pendidikan Islam

Di sinilah tampak peranan minimal agama dalam pengembangan


IPTEK yaitu memberikan makna kemanusiawian (humansatif) yang menuntut
kebersamaan tanggung jawab dalam mengelola planet bumi agar lestari dan
tahan lama. Peranan maksimalnya mendasari dan memotifasi perkembangan
IPTEK dengan Iman, Islam dan Ihsan sehingga ia mengabdikan kepada
kepentingan hidup manusia bukan sebaliknya yaitu manusia mengabdi kepada
IPTEK. Prinsip orientasi ini telah mengawali proses pendidikan Islam pada
permulaan sejarahnya.
Orientasi dasar pendidikan Islam yang telah diletakkan oleh
Rasulullah SAW pada awal risalahnya ialah menumbuh kembangkan sistem
kehidupan sosial yang penuh kebajikan dan kemakmuran, meratakan
kehidupan ekonomi yang berkeadilan sosial berpolakan dunia dan akhirat yang
bertumpu pada nilai-nilai moral yang tinggi dan berorientasi kepada kebutuhan
pendidikan yang mengembangkan daya kreativitas dan pola pikir intelektual
bagi terbinanya teknologi sosal yang berkeadilan dan berkemakmuran.
Ketiga dimensi orientasi dasar tersebut menjadi modal pokok untuk
mendinamisasikan umat manusia pada kurun waktu permulaan sejarah
pendidikan Islam yaitu pada zaman Nabi dan sahabat besar Nabi (Khulafa’ur
Rosyidin). Pendidikan Islam pada masa itu mampu menjadikan kaum muslimin
sebagai pelaku positif terhadap pembangunan diri pribadi dan masyarakatnya.
Pendidikan Islam sejak semula berkembangnya senantiasa meletakkan
pandangan filosofisnya kepada sasaran sentralnya yaitu manusia didik sebagai
makhluk Tuhan yang memiliki potensi dasar fitrah di mana Religiusitas-Islami
menjadi intinya yang dikembangkan secara vertikal dan horizontal menuju
kehidupan lahir dan batin yang bahagia dalam arti luas.
Sendi-sendi fundamental yang mendasari kehidupan psikologis
manusia yaitu iman tauhid yang berdimensi ketakwaan kepada Allah SWT
berhasil didorong dan dipacu untuk berperan nyata dalam segala bidang
kehidupan yang melahirkan sikap hidup fastabiqul khairat.

7 Edukasi Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Saiful

Para filosof pendidikan muslim seperti Ibnu Sina (985 M), Al-
Ghozali (1058 M) dan Ibnu Khaldun (1332 M) yang hidup pada periode
keemasan perkembangan ilmu pengetahuan Islam di Benua Arabia, Afrika
Utara dan Spanyol Islam yang secara prinsipal telah meletakkan konsepsi
pendidikan Islam yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak
didik.10
Menurut Al-Ghozali, secara potensial pengetahuan itu telah eksis
dalam jiwa manusia bagaikan benih yang ada di dalam tanah. Orientasi Al-
Ghozali yang bercorak empiris dalam pendidikan tampak di sisi lain seperti
keharusan seorang pendidik memperbaiki sikap dan prilaku pendidik pada
waktu bertugas mengajar. Ia memandang kemampuan rasional manusia lebih
penting dari kemampuan kejiwaan lainnya.
Ibnu Khaldun berpandangan serupa dengan Al-Ghozali. Menurutnya
akal pikiran merupakan kekuatan menciptakan kehidupan dan kerja sama
dengan anggota masyarakatnya serta untuk menerima wahyu Tuhan melalui
Rasul-Nya. Sedangkan Ibnu Sina berpandangan bahwa pendidikan lebih
menekankan pembinaan akhlak dan moralitas.
Muhammad Abduh salah seorang cendikiawan, ulama, mahaguru di
Universitas Al-Azhar, beliau memandang bahwa peranan sistem pendidikan
besar sekali bagi proses modernisasi kehidupan umat Islam. Pendidikan harus
didasari dengan moral dan agama. Pendidikan agama diintegrasikan ke dalam
ilmu pendidikan agama dan pendidikan dipandang sebagai alat yang paling
efektif untuk mengadakan pembaharuan atau perubahan.
Dr. Fadhil Al-Djamly menjabarkan tuntutan kehidupan masyrakat
Islam terhadap pengembangan kurikulum pendidikan Islam yaitu suatu jenis
ilmu pengetahuan yang dikehendaki oleh Al-Qur’an dan diajarkan kepada
peserta didik. Ilmu-ilmu pengetahuan itu mencakup ilmu agama, sejarah, ilmu
falak, ilmu bumi, ilmu hitung, ilmu hukum dan perundangan, ilmu jiwa, ilmu

10
Muyazin Arifin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 28

Vol. xx, No. x, September 2020 8


Model Pendidikan Islam

kedokteran, ilmu pertanian, biologi, sosiologi, ekonomi, ilmu balaghoh, adab


dan lain-lain.
Sejalan dengan pandangan di atas umat Islam harus mengubah sikap
pandangan yang lama yaitu dari pandangan terhadap lembaga pendidikan Islam
yang hanya sebagai gudang ilmu atau bank transfer dan menjadi pengolahan
ilmu yang alamiah dan ilmiah yang mengacu pada tuntunan masyarakat yang
thoyibah warabbun ghafur dapat terwujud. Oleh karena itu berbagai model
pendidikan Islam yang terbukti tidak memuaskan tuntunan umat terlihat
pada :11
1. Model pendidikan Islam yang berorientasi kepada pola pikir bahwa nilai
yang konservatif dan asketis harus dilestarikan dalam sosok pribadi
muslim yang resistan terhadap pukulan gelombang zaman merupakan ciri
utama pendidikan esensialistik. Orientasi demikian sudah tentu kurang
dapat diandalkan oleh umat untuk menjawab tantangan zaman.
2. Jika pendidikan Islam berorientasi kepada pola pikir bahwa nilai Islami
yang mengandung potensi mengubah nasib masa lampau ke masa kini
yang dijadikan inti kurikulum pendidikan maka model pendidikan Islam
bercorak perenialistik di mana nilai yang terbukti tahan lama saja yang
diinternalisasikan kedalam pribadi anak didik. Sedangkan nilai yang
potensial bagi semangat pembaharuan ditinggalkan.
3. Bila pendidikan Islam hanya lebih berorientasi pada personalisasi
kebutuhan pendidikan dalam segala aspeknya maka ia bercorak
individualistis dimana potensi aloplastik (bersifat mengubah dan
membangun) masyarakat dan alam sekitar kurang mengacu kepada
kebutuhan sosiokultural.
4. Jika pendidikan Islam berorientasi pada masa depan sosio, masa depan
tekno dan masa depan bio, di mana ilmu dan teknologi menjadi pelaku
perubahan dan pembaruan kehidupan sosial maka pendidikan Islam yang

11
Muyazin Arifin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 30-31

9 Edukasi Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Saiful

bercorak teknologis di mana nilai samawi ditinggalkan diganti dengan


nilai pragmatik-realivistik kultural.
Jika pendidikan Islam yang berorientasi kepada perkembangan
masyarakat berdasarkan proses dialogis di mana manuasia ditempatkan sebagai
geiger-counter, pendekatan sinar radio aktif elemen sosial yang berpotensi
kontroversial ganda yaitu membahagiakan dan menyejahterakan, maka
mekanisme aksireaksi dalam perkembangan manusia menjadi gersang dari nilai
Ilahi yang mendasari fitrahnya.

4. Model Pendidikan Islam Yang Berorientasi Pada Pandangan Falsafah


Dengan memperhatikan potensi psikologis dan pedagogis maka
model pendidikan Islam seharusnya berorientasi kepada pandangan falsafah
sebagai berikut :12
1. Filosofis : memandang manusia didik adalah hamba Tuhan yang diberi
kemampuan fitrah, dinamis dan sosial-religius serta psiko-fisik yang
cenderung kepada penyerahan diri secara total kepada sang pencipta.
2. Etimologis : potensi berilmu pengetahuan yang berpijak pada iman dan
berilmu pengetahuan untuk menegakkan iman yang bertauhid yang
bersyariyah-dharuriah menjadi shibghah manusia muslim sejati
berderajat mulia.
3. Pedagogis : manusia adalah makhluk belajar sejak dari ayunan sampai
liang lahat yang proses perkembangannya didasari nilai Islami yang
dialogis terhadap tuntutan Tuhan dan tuntutan perubahan sosial yang
lebih cenderung kepada pola hidup yang harmonis antara kepentingan
duniawi dan ukhrawi serta kemampuan belajarnya disemangati oleh misi
kekhalifahan di muka bumi.
Secara kurikuler model-model tersebut di diatas didesain menjadi
beberapa macam diantaranya adalah :13

12
Muyazin Arifin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 31
13
Ibid, 31-32

Vol. xx, No. x, September 2020 10


Model Pendidikan Islam

1. Konten : lebih difokuskan kepada masalah sosio kultural masa kini untuk
diproyeksikan ke masa depan dengan kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan tujuan dan nilainya yang sesuai tuntunan Tuhan.
2. Pendidik : bertanggung jawab terhadap penciptaan situasi komunitas
yang terpercaya.
3. Peserta didik : dalam proses belajar mengajar bersama-sama menghayati
persepsi terhadap realitas kehidupan dan memperhatikan persepsi orang
lain.

C. Simpulan
Pendidikan Islam adalah suatu proses bimbingan dan pengarahan yang
dilakukan secara terencana dan bertahap oleh seorang dewasa kepada terdidik
agar memiliki kepribadian muslim sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Kelembagaan pendidikan Islam merupakan subsistem dari sistem
masyarakat atau bangsa.
Sebagai suatu disiplin ilmu, pendidikan Islam merupakan sekumpulan
ide-ide dan konsep-konsep intelektual yang tersusun dan diperkuat melalui
pengalaman dan pengetahuan.
Aspek nilai dalam Islam, meskipun dapat dibedakan kedalam kategori
yang ubudiyah dan mu’amalat namun nilai dan moralitas Islami sesungguhnya
bersifat menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integral), tidak terpecah-pecah
menjadi bagian-bagian yang satu dengan yang lain berdiri sendiri .
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa
model pendidikan Islam berorientasi pada pandangan falsafah yaitu:
1. Filosofis yaitu memandang manusia didik adalah hamba tuhan yang di beri
kemampuan fitrah dinamis dan sosial religius serta yang psiko fisik
cenderung pada penyerahan diri secara total kepada sang pencipta.
2. Etimologis yaitu potensi berilmu pengetahuan yang berpijak pada iman dan
ilmu.

11 Edukasi Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Saiful

3. Pedagogis yaitu manusia adalah makhluk yang belajar sejak lahir dari
ayunan sampai liang lahat yang proses perkembangannya didasari nilai nilai
Islami.

Vol. xx, No. x, September 2020 12


Model Pendidikan Islam

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muyazin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Jamaludin, Aly, Abdullah. 1999. Kapita Selekta Pendidikan Islam Cet. ke-2. Bandung:

CV. Pustaka Setia.

Nata, Abuddin. 2016. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Prenada Media.

Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta : Lkis Yogyakarta,

Thoib, Ismail. 2009.Wacana Baru Pendidikan (Meretas Filsafat Pendidikan Islam)

Mataram : Alam Tara Institute.

Yundi, Problematika, metode, dan model pendidikan Islam. dalam


Http://Dariislamuntukmu.Blogspot.Com/2011/06/Problematika-Metode-Dan-
Model.Html, Diakses Pada Hari Senin, 20 Juli 2020

13 Edukasi Jurnal Penelitian Pendidikan Islam

You might also like