You are on page 1of 13

Jurnal Kesehatan Lingkungan

Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28


ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Malaria Di Indonesia : Review


Literatur 2016-2020
Risk Factors Affecting the Incidence of Malaria in Indonesia: A Literature Review
2016-2020
Maurend Yayank Lewinscaa, Mursid Raharjob, Nurjazulib
a
Magister Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang
b.
Dosen Magister Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTRACT/ABSTRAK
Malaria is a disease that is still a world health problem, in 2019 the number of malaria cases reached 229
million people. Indonesia is a developing region with a tropical and subtropical climate that is favored by
Anopheles sp. Mosquitoes as their habitat. Malaria cases in Indonesia have increased based on the
indicator of Annual Parasite Incidence (API) malaria and outbreaks (KLB) in several endemic areas. The
purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence of malaria in Indonesia by
using literature studies in the last 5 years (2016-2020). The method used was a literature review with a
literature search component, inclusion exclusion criteria, and study selection and quality assessment. The
number of samples of this study were 22 samples of research articles. The results showed that there are
several factors that most dominate the incidence of malaria in Indonesia, namely the use of mosquito nets
(11 articles), the presence of breeding places (9 articles), the habit of going out at night (9 articles), and
the use of mosquito repellents (5 articles). It is hoped that people in malaria endemic areas can use
mosquito nets at night, always clean standing water around the house, avoid outdoor activities at night if
not needed, and can avoid mosquito bites by using mosquito repellent.

Keywords:Malaria, Risk Factors, Anopheles sp.

Malaria merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan dunia, pada tahun 2019 angka
kasus malaria mencapai 229 juta jiwa. Indonesia merupakan wilayah berkembang dengan iklim tropis
dan subtropis yang disukai nyamuk Anopheles sp. sebagai habitat tempat tinggalnya. Kasus malaria di
Indonesia mengalami peningkatan berdasarkan indikator Annual Parasite Incidence (API) malaria dan
kejadian luar biasa (KLB) di beberapa daerah endemis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian malaria di Indonesia dengan menggunakan studi literature
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2020). Metode yang digunakan adalah review literature
dengan dengan komponen pencarian literatur, kriteria inklusi eksklusi, dan seleksi studi dan penilaian
kualitas. Jumlah sampel penelitian ini adalah 22 sampel artikel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat beberapa faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian malaria di Indonesia yaitu
penggunaan kelambu (11 artikel), keberadaan breeding place (9 artikel), kebiasaan keluar rumah pada
malam hari (9 artikel), dan penggunaan obat anti nyamuk (5 artikel). Diharapkan masyarakat di daerah
endemis malaria untuk dapat menggunakan kelambu pada malam hari, selalu membersihkan genangan
air disekitar rumah, menghindari aktivitas keluar pada malam hari jika tidak diperlukan, serta dapat
menghindari gigitan nyamuk dengan penggunaan obat anti nyamuk.

Kata Kunci : Malaria, Faktor Risiko, Anopheles sp.


Copyright © 2021 Jurnal Kesehatan Lingkungan
All right reserved

*Alamat korespondensi : email : maurendyl@gmail.com

PENDAHULUAN data yang dikumpulkan sebanyak 229 juta kasus


malaria di seluruh dunia dengan perkiraan jumlah
Malaria masih menjadi masalah kesehatan, kematian akibat malaria mencapai 409.000 jiwa.1
diperkirakan dua pertiga kematian terjadi pada anak- Saat ini program malaria dihadapkan pada
anak di bawah usia lima tahun. Pada tahun 2019 tantangan perubahan epidemiologi. Peningkatan
proporsi malaria yang diimpor dan kelompok
berisiko tinggi tidak lagi anak-anak dan ibu hamil
16
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

tetapi lebih terkait dengan risiko faktor demografis kimiawi, biologis dan social serta perilaku
dan pekerjaan khusus dalam lingkup lokal.2 Malaria masyarakat.11
umumnya ditemukan di tempat-tempat terpencil Permasalahan malaria yang terus berkembang
atau sulit dijangkau tepatnya di negara dengan di Indonesia terkait dengan masih lemahnya upaya
ekonomi rendah dan berkembang. Malaria menjadi penurunan angka kejadian malaria seperti keberadan
salah satu indikator Agenda 2030 Tujuan breeding place (tempat berkembang biak) nyamuk
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable anopheles yang menyebar dan lokasi yang sulit
Development Goals (SDGs) untuk mengeleminasi untuk di jangkau, kondisi lingkungan rumah yang
epidemi malaria pada tahun 2030.3 tidak memenuhi syarat kesehatan (ventilasi, atap
Di Indonesia, Annual Parasite Incidence plafon, dinding rumah yang belum memadai),
(API) malaria pada tahun 2019 meningkat perilaku masyarakat melakukan aktivitas keluar
dibandingkan tahun 2018, yaitu dari yang awalnya rumah pada malam hari dan menjelang subuh
sebesar 0,84 menjadi 0,93 per 1.000 penduduk.4 (menyadap karet).12 Selain itu beberapa jurnal
Capaian eliminasi tingkat kabupaten atau kota pada menyebutkan bahwa terdapat pula faktor demografi,
tahun 2019 adalah sebanyak 300 kabupaten atau kebersihan lingkungan, dan sosial ekonomi yang
kota sedangkan untuk eliminasi tingkat provinsi dapat mempengaruhi kejadian malaria di Indonesia.
belum ada yang mencapai, meskipun terdapat 3 Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui lebih jauh
provinsi yang seluruh kabupaten atau kotanya telah faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian malaria
mencapai eliminasi.5 di Indonesia dengan menggunakan studi literature
Berdasarkan penelitian terdahulu diperoleh dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2020).
data kejadian Malaria di Indonesia pada tahun 2013
bahwa 5 provinsi yang memiliki angka insiden dan BAHAN DAN METODE
prevalensi tertinggi yaitu Provinsi Papua (9,8% dan Metode dalam penelitian ini adalah literature
28,6%), Provinsi Nusa Tenggara Timur (6,8% dan review. Literature review merupakan uraian tentang
23,3%), Provinsi Papua Barat (6,7% dan 19,4%), teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
Provinsi Sulawesi Tengah (5,1% dan 12,5%), dan diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan
Provinsi Maluku (3,8% dan 10,7%) berdasarkan dalam penelitian.13 Pencarian literature
Data Riset Kesehatan Dasar.6 Provinsi Papua menggunakan database akademik yaitu ProQuest,
merupakan daerah dengan kasus malaria tertinggi Science Direct, Research Gate, dan Google Scholar.
setiap tahunnya dan memiliki angka Annual Jumlah artikel yang masuk dalam sampel penelitian
Parasite Incidence (API) 41,31 per 1000 penduduk adalah 22 artikel.
pada tahun 2018.7 Angka kesakitan malaria di Metode penulisan artikel ini berdasarkan
Puskesmas Moru Provinsi Nusa Tenggara Timur literature review terdiri dari beberapa beberapa
pada tahun 2014 dengan Annual Parasite Incident komponen, antara lain : 14
(API) sebesar 16,9%.8 Provinsi Sulawesi Tengah
Pencarian Literatur
pada tahun 2014 terdapat 4.211 kasus malaria dan
a. Menggunakan database akademik yaitu
penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kampung
ProQuest, Science Direct, Research Gate, dan
Baru Wuluk diperoleh hasil statistik bahwa tingkat
Google Scholar.
pendidikan, tindakan pencegahan dan sikap
b. Jumlah artikel yang direview 22 artikel dalam 5
berhubungan signifikan terhadap kejadian malaria.9
tahun terakhir (2016-2020)
Penelitian lain yang dilakukan di Kecamatan Seram
c. Pencarian artikel menggunakan kata kunci
Provinsi Maluku menunjukkan suhu, kelembaban,
“faktor risiko malaria di Indonesia, faktor risiko
kepadatan Anopheles sp., dan jarak tempat
malaria, faktor perilaku dan lingkungan yang
perindukan nyamuk berpengaruh terhadap kejadian
mempengaruhi kejadian malaria, determinan
malaria.10
kejadian malaria di Indonesia, risk factors of
Indonesia juga termasuk daerah
malaria, environmental risk factors of malaria in
berkembang dengan iklim tropis dan sub tropis yaitu
Indonesia”
sebagai habitat yang disukai nyamuk Anopheles sp.
vektor penyebab penyakit malaria. Penyakit ini Kriteria Inklusi dan Eksklusi
dapat menginfeksi semua kelompok umur. Kriteria Inklusi adalah semua aspek yang
Meningkatnya angka kejadian malaria dipengaruhi harus ada dalam sebuah penelitian. Sedangkan
oleh faktor perubahan iklim terkait lingkungan fisik, kriteria eksklusi adalah faktor-faktor yang dapat
menyebabkan sebuah penelitian menjadi tidak layak

17
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

untuk di review. Kriteria inklusi dalam penelitian ini a. Studi kasus lokasi penelitian faktor malaria di
sebagai berikut : Luar Negeri
a. Artikel penelitian nasional dan internasional b. Artikel penelitian diterbitkan sebelum tahun
yang mengkaji faktor (lingkungan, perilaku, 2016 ataupun setelah tahun 2020.
sosial ekonomi, demografi, karakteristik
individu) yang mempengaruhi kejadian malaria Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
Langkah pertama dalam seleksi studi adalah
di Indonesia
melakukan screening abstrak dan diikuti dengan
b. Artikel penelitian diterbitkan dalam rentang screening teks lengkap. Artikel atau studi yang tidak
tahun 2016-2020 relevan bisa dikeluarkan dengan
c. Tipe artikel penelitian research articles (desain mempertimbangkan relevansi dan kesesuaian
penelitian case control dan cross sectional). dengan ruang lingkup tujuan penelitian. Langkah-
d. Artikel penelitian yang dapat diakses secara langkah review seperti penentuan topic, pencarian
penuh (full text). pustaka, pemilihan oustaka yang relevan, analisa
Adapun Kriteria eksklusi dalam penelitian ini artikel dan penyusunan review.
adalah :

HASIL
Tabel 1. Hasil kajian literatur artikel

No. Penulis Tujuan Metode Sampel Variabel Hasil


1. Pratiwi Ika Penelitian ini Desain Jumlah sampel Variabel dalam Terdapat hubungan
Noviarti, bertujuan penelitian dalam penelitian ini adalah antara keberadaan
Tri Joko, untuk Observasiona penelitian ini keberadaan langit- langit-langit (p-value
Nikie menganalisis l, pendekatan adalah 74 langit, jenis dinding, 0,000), jenis dinding
Astorina hubungan yang responden keberadaan resting (p-value 0,000),
Yunita lingkungan digunakan dengan places, breeding keberadaan resting
Dewanti fisik dan yakni desain perbandingan places, aktivitas luar places (p-value 0,000),
(2016)15 perilaku studi case kasus dan rumah, penggunaan breeding places (p-
warga dengan control kontrol 1:1 (37 pakaian panjang, value 0,000), aktivitas
kejadian luar kasus dan 37 penggunaan kelambu, luar rumah (p-value
biasa kontrol). kegiatan bersih 0,000), penggunaan
penyakit lingkungan, suhu, pakaian panjang (p-
malaria di kelembaban, value 0,000),
wilayah kerja intensitas penggunaan kelambu
Puskesmas pencahayaan, (p-value 0,007), dan
Kokap II. keberadaan kawat kegiatan bersih
kasa, keberadaan lingkungan (p-value
kandang, dan 0,001) dengan
penggunaan obat kejadian penyakit
nyamuk malaria di Wilayah
Kerja Puskesmas
Kokap II.
.
2. Sudirman Tujuan Jenis Besar sampel Variabel dalam Pada faktor demografi
Manumpa penelitian ini penelitian ini dalam penelitian ini adalah diperoleh hasil bahwa
(2016)8 adalah untuk merupakan penelitian ini faktor demografi terdapat pengaruh
menganalisis penelitian adalah 173 berupa jenis kelamin, antara umur, status
faktor yang analitik sampel yang umur, status sosial sosial ekonomi dan
memengaruhi observasional diambil dari ekonomi, risiko tingkat pendidikan
kejadian . Rancangan populasi pekerjaan, tingkat dengan kejadian
malaria di penelitian pasien yang pendidikan dan faktor malaria. Faktor
wilayah kerja yang melakukan riwayat pernah dominan yang
Puskesmas digunakan kunjungan ke menderita malaria memengaruhi kejadian
Moru adalah cross unit sebelumnya. malaria adalah status
Kecamatan sectional. laboratorium sosial ekonomi rendah
Alor Barat Puskesmas dan umur 25–76
18
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Daya, Moru untuk tahun.


Kabupaten melakukan
Alor. pemeriksaan
darah tepi
dengan
mikroskop
maupun
dengan RDT
pada bulan
Juni sampai
dengan
Oktober tahun
2015.
3. Fadjar Penelitian ini Jenis Sampel Variabel dalam Penelitian ini
Harry bertujuan penelitian ini penelitian ini penelitian ini adalah menunjukkan bahwa
Wiwoho, untuk adalah berjumlah 152 status gizi, kebiasaan kebiasaan
Suharyo mengetahui penelitian orang yang keluar rumah pada menggunakan
Hadisaputr faktor risiko observasional terdiri atas 76 malam hari, kelambu, keadaan
o, Ari yang dengan kelompok kebiasaan langit rumah, dan
Suwondo mempengaru menggunakan kasus dan 76 menggunakan keberadaan selokan di
(2016)16 hi Kejadian case control kelompok kelambu, kebiasaan sekitar lingkungan
Malaria study dan kontrol. menggunakan obat rumah merupakan
dipertajam Adapun teknik nyamuk, keadaan faktor risiko kejadian
dengan data yang langit rumah, malaria.
kualitatif digunakan keadaan dinding
melalui dalam rumah, adanya
wawancara penentuan selokan, adanya
mendalam sampel adalah kolam, adanya
(indept purposive semak-semak, dan
interview). sampling riwayat tinggal di
daerah endemis.
4. Ahmad Penelitian ini Penelitian ini Besar sampel Variabel dalam Faktor-faktor yang
Faizal bertujuan termasuk dalam penelitian ini adalah berhubungan secara
Rangkuti, untuk jenis penelitian ini kebiasaan signifikan terhadap
Sulistyani, mengetahui observasional adalah 132 penggunaan kelambu, kejadian malaria
Nur Endah faktor dengan desain responden penggunaan obat anti adalah penggunaan
W (2017)17 lingkungan penelitian yang terdiri nyamuk, kebiasaan kelambu (p value:
dan perilaku yang dipakai dari 66 kasus keluar rumah pada 0,000; OR: 3,573),
yang adalah case dan 66 kontrol malam hari, pemakaian obat anti
berhubungan control. kerapatan pakaian nyamuk (p value:
dengan keluar rumah pada 0,029; OR: 2,719),
kejadian malam hari, keluar rumah pada
malaria. keberadaan genangan malam hari (p value:
air dan keberadaan 0,01; OR:
kawat kasa pada 3,254), kerapatan
ventilasi rumah. pakaian (p value:
0,013; OR: 2,474) dan
genangan air (p value:
0,033; OR: 2,33).
Faktor risiko yang
dominan terhadap
kejadian malaria di
Kecamatan
Panyabungan adalah
tidak menggunakan
kelambu pada malam
hari.
5. Wardah, Penelitian ini Penelitian ini Sampel Keberadaan kandang Ada hubungan
Nurjazuli, bertujuan bersifat penelitian ini ternak, keberadaan kebiasaan berada di
19
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Hanan untuk observasional sebanyak breeding place, luar rumah pada


Lanang menganalisis analitik adalah 108 keberadaan resting malam hari dan
Dangiran hubungan dengan desain responden. place, kebiasaan penggunaan kelambu
(2017)18 antara faktor studi case Dengan 54 berada di luar rumah dengan kejadian
lingkungan control. orang pada malam hari, malaria di wilayah
dengan kelompok penggunaan kelambu, kerja
penyakit kasus penggunaan obat anti Puskesmas Salaman I,
malaria di dan 54 orang nyamuk, penggunaan Kabupaten
wilayah kelompok kawat kasa. Magelang.
Puskesmas kontrol.
Salaman I Pengambilan
dengan sampel dengan
menggunakan teknik
pendekatan purposive
spasial sampling.

6. Darmiah, Penelitian Penelitian Sampel Tingkat pengetahuan Tingkat pengetahuan


Baserani, bertujuan bersifat penelitian dan pola perilaku dan pola perilaku
Abdul untuk analitik berjumlah 58 tentang malaria. merupakan faktor
Khair, mengetahui dengan responden risiko kejadian malaria
Isnawati, hubungan rancangan dengan di wilayah kerja
dan tingkat penelitian perbandingan Puskesmas Kasongan
Yuniarti pengetahuan case control. kasus 29 dan Kecamatan Katingan
Suryatinah dan pola kontrol 29 Hilir Kabupaten
(2017)19 perilaku (1:1). Katingan dengan Odds
dengan Ratio sebesar 2,45 kali
kejadian dan 9,28 kali pada CI
malaria di 95% (2.291-37.638).
Kabupaten
Katingan
Provinsi
Kalimantan
Tengah
7. Abner Fritz Tujuan dalam Pendekatan Populasi Faktor lingkungan Faktor lingkungan
Watofa, penelitian ini penelitian dalam fisik (suhu, fisik memiliki
Adi Heru adalah untuk cross penelitian ini kelembaban, curah hubungan yang
Husodo, mengetahui sectional adalah seluruh hujan, pH air, bermakna dengan
Sudarmadji dan dengan jenis penduduk di ketinggian, kajadian malaria
dan Onny menganalisis penelitian Distrik penggunaan lahan, dengan nilai Chi-
Setiani hubungan observasi Sentani. dan kondisi fisik Square sebesar 7,531
(2017)20 antara faktor analitik Sampel rumah) (p=0.006) rasio regresi
risiko penelitian logistik dengan nilai
lingkungan sebanyak 200 OR sebesar 4,132 (p =
fisik yang orang. 0,009 > 0,05).
terdiri dari
suhu,
kelembaban,
curah hujan,
kondisi air,
ketinggian,
lahan, dan
kondisi
tempat
tinggal
dengan
kejadian
malaria di
wilayah
Danau
20
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Sentani.
8. Andi Raya Tujuan Penelitian Populasi Variabel dalam Faktor risiko yang
Sarjatno, penelitian ini yang akan sampel sampel penelitian ini adalah berpengaruh tehadap
AL adalah untuk dilakukan berjumlah 90 pekerjaan, kejadian malaria
Rantetampa mengetahui merupakan (1:2) dengan pendidikan, adalah genangan air
ng, Sarce faktor risiko penelitian 30 responden pendapatan, jarak (ρ-value=0,056),
Makaba, penyakit observasional sampel kasus rumah, kandang penggunaan kawat
Anwar malaria di dengan dan sampel ternak, genangan air, kasa (ρ-value=0.021),
Mallongi Puskesmas menggunakan kontrol penggunaan kawat jenis dinding rumah
(2018)21 Dawai case control sebanyak 60 kasa, jenis dinding (ρ-value=0,021),
Kecamatan study. responden rumah, penggunaan penggunaan kelambu
Yapen Timur dengan cara kelambu, penggunaan (ρ-value=0,009),
Kabupaten simple random obat anti nyamuk, penggunaan obat
Kepulauan sampling. dan keluar rumah nyamuk malaria
Yapen. pada malam hari (ρvalue = 0.020), dan
keluar rumah pada
malam
(ρvalue=0,030).
9. Resiany Penelitian ini Penelitian ini Pengambilan Suhu, kelembaban Hasil penelitian
Nababan bertujuan merupakan sampel secara curah, keberadaan menunjukkan bahwa
dan Sitti untuk penelitian total habitat ada hubungan antara
Rahmah menganalisis case control berdasarkan perkembangbiakan, keberadaan habitat
Umniyati faktor risiko dengan kriteria inklusi kondisi dinding perkembangbiakan,
(2018)22 penyakit menggunakan dan eksklusi rumah, kebiasaan kondisi dinding rumah
malaria, data melalui peneliti. malam hari, dan kebiasaan malam
memetakan sistem Perbandingan keberadaan ternak, hari kejadian malaria.
sebaran informasi sampel 1:2 jarak tempat Kebiasaan di luar
spasial kasus geografi yang dengan 40 berkembang biak, malam merupakan
malaria terkait dengan kasus dan 80 kebiasaan memakai faktor risiko tertinggi
terkait kejadian kontrol kelambu, penggunaan
kebiasaan malaria. jaring kawat,
perkembangb penggunaan obat
iakan hingga nyamuk bakar dan
jarak lokasi kebiasaan berkunjung
dan ke daerah endemis.
mengetahui
habitat
Anopheles
sp. Jentik-
jentik
nyamuk di
dekat
puskesmas
Winong,
kabupaten
Purworejo.
10. Sepriyani, Tujuan Penelitian ini Sampel yang Kandang ternak, Hasil penelitian
Andoko, penelitian merupakan digunakan tempat perindukan menunjukkan ada
Agung Aji adalah untuk penelitian dalam nyamuk, langit- hubungan langit-langit
Perdana mengetahui observasional penelitian ini langit, dinding, kawat (p value 0,000. OR
(2018)23 faktor risiko menggunakan adalah 123 kasa, dan pemakaian 8,04), dinding (p value
kejadian desain case kasus dan 123 kelambu. 0,000. OR 3,9), kawat
malaria di control atau kontrol atau kassa (p value 0,000
Puskesmas retrospective sebanyak 246 OR 4,05), kelambu (p
Rawat Inap study. responden. value 0,000. OR 16,6)
Biha dengan kejadian
Kabupaten malaria. Penggunaan
Pesisir Barat kelambu merupakan
tahun 2017- faktor yang paling
21
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

2018 dominan berhubungan


dengan kejadian
malaria dipuskesmas
Rawat Inap Biha
11. Unun Tujuan dari Penelitian ini Total sampel Tingkat pendidikan, Hasil penelitian yang
Budiarti M. penelitian ini merupakan dalam tindakan pencegahan, diperoleh bahwa
Gusti yaitu untuk penelitian penelitian ini sikap, pekerjaan, dan faktor risiko malaria
Talombo, menganalisis analisis sebanyak 130 tingkat pengetahuan. adalah tingkat
Muh. Ardi faktor risiko observasional yang terdiri pendidikan (OR:
Munir, utama dengan dari 63 6.11), tindakan
Gabriella kejadian pendekatan penderita pencegahan (OR:
Lintin Malaria di cross Malaria dan 67 4.04), dan sikap
(2018)9 Wilayah sectional bukan responden (OR: 2.65).
Puskesmas penderita
Kampung Malaria.
Baru Luwuk
tahun 2013-
2015.
12. P C Tujuan Desain Jumlah sampel Keberadaan Hasil penelitian
Eyanoer penelitian ini penelitian 146 orang dari genangan air, dinding terdapat pengaruh
(2018)24 adalah untuk Observasiona 73 kasus dan rumah, ventilasi penggunaan kelambu
mengevaluasi l, pendekatan 73 kontrol rumah, penggunaan (OR: 17,60),
faktor yang (tetangga jaring kawat, kebiasaan berada di
lingkungan digunakan dalam jarak 10 penggunaan obat anti luar rumah pada
apa saja yang yakni desain meter) nyamuk, kebiasaan malam hari (OR:
dominan studi case berada diluar rumah 14,37). Sedangkan
mempengaru control pada malam hari, keberadaan kandang
hi kejadian penggunaan kelambu, ternak terhadap
malaria di kebiasaan perumahan memiliki
wilayah kerja menggantung keterkaitan paling
Puskesmas pakaian, keberadaan kecil (OR: 4,40).
Labuhan kandang ternak,
Ruku Talawi minum obat sesuai
Batubara anjuran, dan
kesediaan pelayanan
kesehatan
13. Efraim Menganalisis Jenis Jumlah sampel Suhu udara, Hasil penelitian
Watmanlus secara spasial penelitian ini dalam kelembaban, ditemukan 41
y, Mursid karakteritik adalah penelitian ini kepadatan Anopheles reponden positif
Raharjo, linkungan observasional adalah 100 sp, dan malaria, 5 spesies
Nurjazuli dan dinamika analitik, orang dengan jarak breeding places Anopheles sp. yakni
(2019)10 kepadatan desain studi teknik An.vagus,
Anopheles sp. cross purposive An.teselaltus,
Kaitannya sectional sampling. An.kochi,
dengan An.barbirotris,
kejadian An.farauti dan tidak
malaria di terkonfirmasi sebagai
Kecamatan vektor malaria.
Seram Barat. Variabel yang
mempengaruhi
kejadian malaria
adalah suhu udara (p=
0,022, PR = 2,082),
kelembaban (p=
0,003, PR =3,421),
kepadatan Anopheles
sp. (p=0,001, PR =
2,853), jarak Breeding
places (0,000, PR=
22
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

10,054).
14. Darmawans Tujuan Metode Teknik Breeding place, Ada hubungan yang
ya, Julius penelitian penelitian pengambilan penggunaan bermakna antara
Habibi, adalah menggunakan sampel yang reppelant, pH air, breeding place
Ravika diketahuinya desain cross digunakan kasa ventilasi, (p=0,001), reppelant
Ramlis, determinan sectional adalah total keberadaan kandang (p=0,001), pH air
Wulandari kejadian study sampling yaitu ternak, dan (p=0,001), kasa
(2019)11 malaria di semua penggunaan kelambu ventilasi (p=0,016),
daerah wabah populasi
pada dijadikan
Puskesmas sampel
Padang Ulak berjumlah 175
Tanding orang.
Rejang
Lebong
15. Laila Tujuan dari Jenis Perbandingan Kebiasaan keluar Terdapat hubungan
Isnaeni, penelitian ini penelitian sampel yaitu rumah pada malam yang signifikan antara
Lintang untuk yang 1:1 dengan 53 hari, penggunaan kebiasaan keluar
Dian menganalisis digunakan kasus dan 53 obat anti nyamuk, rumah pada malam
Saraswati, hubungan adalah kontrol. keberadaan breeding hari, penggunaan obat
M. Arie faktor observasional place, jarak antar anti nyamuk,
Wuryanto, lingkungan analitik breeding place, keberadaan breeding
Ari dengan dengan desain keberadaan place, jarak antara
Udiyono kejadian case control. resting place, breeding place,
(2019)25 malaria di keberadaan keberadaan resting
Kecamatan kandang ternak, place, dan keberadaan
Gebang. bepergian ke daerah kandang ternak
endemis dan dengan kejadian
penggunaan kelambu. Malaria di Kecamatan
Gebang.
16. Asep Tujuan dalam Penelitian ini Diperoleh Variabel mobilitas Terdapat pengaruh
Prastiawan penelitian ini merupakan sampel penduduk, durasi antara frekuensi
(2019)6 adalah untuk penelitian minimal tinggal singkat di mobilitas tinggi
menganalisis observasional sebanyak 21 daerah endemis (p=0,023;
pengaruh dengan desain orang. Untuk malaria, pengetahuan, OR=16,670), durasi
faktor case control sampel kontrol sikap, dan tindakan. tinggal singkat di
mobilitas dan study. ditetapkan daerah endemis
perilaku dengan malaria (p=0,014;
dengan perbandingan OR=35,940),
kejadian 1:1, sehingga pengetahuan kurang
malaria impor didapatkan (p=0,022; OR=11,946)
di Kecamatan besar sampel dan tindakan kurang
Watulimo, sebanyak 42 (p=0,010; OR=25,534)
Kabupaten orang, 21 terhadap kejadian
Trenggalek. kasus dan 21 malaria impor di
kontrol. Kecamatan Watulimo,
Kabupaten
Trenggalek.
17. Sutarto, Tujuan Penelitian ini Pengambilan Pengetahuan tentang Terdapat hubungan
Dyah penelitian ini merupakan sampel malaria pada ibu antara pengetahuan (p-
Wulan S.R. adalah untuk penelitian non dilakukan hamil, perilaku value 0,007 OR=10),
Wardani, mengetahui eksperimental dalam pencegahan malaria, perilaku ibu (p-value
Rasmi prevalensi dengan 2 tahap. Tahap penggunaan kelambu 0,009 OR=9),
Zakiah malaria pada rancangan pertama dan kondisi penggunaan kelambu
Oktarlina, ibu hamil, cross pemilihan perumahan (p-value 0,01 OR=5).
Sri Aryanti, faktor risiko sectional dan cluster Probabilitas ibu hamil
Reni malaria dan metode survei dilakukan terserang malaria
Indriyani upaya cepat. secara random 33.9%.
(2019)26 pengendalian (30 desa),
23
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

faktor risiko tahap kedua


malaria di diambil
Kabupaten sejumlah
Pesawaran responden dari
Lampung masing-masing
desa 7 orang
sehingga
jumlah
responden 210
orang.
18. Uly Tujuan Penelitian ini Teknik Umur, Paritas ibu Variabel yang
Agustine, keseluruhan merupakan pengambilan hamil, pendidikan, mempengaruhi
Maria adalah untuk penelitian sampel yang pekerjaan, kejadian malaria pada
Endang, mengeksplora analitik digunakan pengetahuan, ibu hamil adalah
Era Kale, si dengan desain adalah Simple ketersediaan obat ketersediaan obat-
Emilia kemungkinan penelitian Random malaria, penggunaan obatan (p-value
Akoit pencegahan case control. Sampling. kelambu 0,022), kelambu
(2019)27 malaria pada Jumlah berinsektisida, berinsektisida (p-value
ibu hamil informan yang pendapatan, tenaga 0,044), tenaga
dengan dipilih adalah kesehatan, dukungan kesehatan (p-value
menguji 23 ibu hamil keluarga, dan 0,010), dukungan
korelasi antar yang pernah ketersediaan keluarga (p-value
variabel. menderita infrastruktur sarana 0,020) dan sarana
malaria saat prasarana. prasarana (p-value
hamil dan 23 0,016).
ibu hamil
sebagai
kontrol yang
tinggal di
sekitar ibu
yang pernah
menderita
malaria saat
hamil.
19. Sulistyawat Penelitian ini Desain Jumlah sampel Variabel beraktivitas Beraktivitas diluar
i, bertujuan penelitian dalam diluar rumah pada rumah pada malam
Rokhmaya untuk observasional penelitian ini malam hari, hari, penggunaan
nti, Maririn mengkaji , pendekatan adalah 68 kebiasaan jaring kawat, tidak
Devi faktor risiko yang responden. menggantung tidur dibawah
Pradita potensial dari digunakan Perbandingan pakaian, penggunaan kelambu pada malam
(2020)28 aspek sosial yakni desain kasus dan jaring kawat, tidak sebelumnya, dan biaya
ekonomi studi case kontrol 1:1 tidur dibawah transportasi yang
manusia dan control. yaitu 34 kasus kelambu pada malam tinggi berhubungan
perilaku dan 34 kontrol sebelumnya, terhadap kejadian
manusia di Kecamatan keberadaan kandang malaria.
terhadap Banjarmangu sapi, pendapatan
kasus bulanan, pendidikan,
malaria. jarak ke pelayanan
kesehatan, biaya
transportasi yang
tinggi, dan asuransi
20. Masrizal, Penelitian ini Penelitian ini Perbandingan Kondisi fisik rumah, Hasil uji statistik
Tria bertujuan merupakan jumlah sampel riwayat kunjungan menunjukkan faktor
Syananda untuk penelitian 1:1 dengan daerah endemik risiko untuk kejadian
Putri, menguji observasional jumlah 62 malaria, pemakaian malaria adalah kondisi
Imraatul faktor-faktor dengan desain responden repelen, dan aktivitas fisik rumah (OR=3,40;
Hasni risiko Studi kasus yang terdiri di luar rumah pada CI 1,20-9,20) dan
(2020)29 kejadian kontrol dari 31 kasus malam hari riwayat mengunjungi
malaria dan 31 kontrol. daerah endemis
24
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

berdasarkan (OR=9; CI 1,20- 394).


kondisi
lingkungan
dan perilaku
masyarakat di
Kota Padang.
21. Nur Tujuan Jenis Jumlah sampel Keberadaan kandang Hasil penelitian
Hamdani penelitian ini penelitian sebanyak 96 ternak, tempat menunjukkan bahwa
N, Kartini, untuk yang responden perindukan nyamuk, terdapat hubungan
Misrykordi mengetahui digunakan dengan kebiasaan yang signifikan antara
ati Mira faktor-faktor adalah perbandingan menggunakan keberadaan tempat
(2020)7 yang penelitian kasus kontrol kelambu, dan perindukan nyamuk
berhubungan kuantitatif 1:1. Sebanyak kebiasaan keluar (pvalue = 0,005),
dengan dengan 48 responden rumah dimalam hari kebiasaan
kejadian metode untuk menggunakan
Malaria di analitik kelompok kelambu (pvalue =
wilayah kerja observasional kasus dan 48 0,032), dan kebiasaan
Puskesmas menggunakan responden responden keluar
Wandai desain case untuk rumah di malam hari
Distrik control. kelompok (p Value = 0,000)
Wandai, kontrol yang dengan Kejadian
Kabupaten diperoleh Malaria
Intan Jaya dengan
Papua. teknik
purposive
sampling.
22. Hermanto Tujuan Penelitian ini Populasi Suhu udara, Ada pengaruh faktor
Putra, penelitian ini menggunakan dalam genangan air, genangan air, jarak
Muhamma untuk jenis penelitian ini kandang hewan, rumah dengan
d Badiran, menganalisis kuantitatif yaitu yang pencahayaan, dinding breeding place,
Arifah faktor dengan menderita rumah, obat anti keberadaan kandang
Devi lingkungan, pendekatan malaria dan nyamuk, kebiasaan hewan, dinding
Fitriani faktor Case Control. yang tidak keluar rumah pada rumah, penggunaan
(2020)30 perilaku, menderita malam hari, obat nyamuk,
lingkungan malaria di penyuluhan, penyuluhan, dan
biologis dan Puskesmas penyemprotan rumah, pengobatan terhadap
faktor Leuser dan pengobatan kejadian malaria.
pelayanan sebanyak 64 Variabel paling
kesehatan orang kontrol dominan terhadap
yang dan 64 orang kejadian malaria
berpengaruh kasus dengan adalah genangan air.
terhadap teknik sample
kejadian random
malaria di sampling.
wilayah kerja
Puskesmas
Leuser
Kabupaten
Aceh
Tenggara

PEMBAHASAN dilihat berdasarkan hasil uji statistic perartikel


Berdasarkan tabel 1, dari 22 jurnal yang seperti kondisi fisik rumah (langit-langit, dinding
masuk dalam penelitian ditemukan 49 variabel rumah, kawat kasa), resting place, breeding place
secara keseluruhan dengan 36 variabel diantaranya (selokan, genangan air), kebiasaan keluar rumah
bermakna secara statistik dengan kejadian malaria di pada malam hari, penggunaan pakaian panjang pada
Indonesia. Variabel yang berhubungan tersebut malam hari, penggunaan kelambu, umur, sosial
25
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

ekonomi, tingkat pendidikan, penggunaan obat anti tanah liat, wadah sampah dan tempat yang
nyamuk, tingkat pengetahuan, sikap, tindakan, biaya tergenang oleh air di luar rumah atau ruangan.
transportasi tinggi, kegiatan penyuluhan malaria, Berdasarkan hasil uji statistik menyebutkan
kegiatan bersih lingkungan, pola perilaku bahwa seseorang yang tempat tinggalnya berdekatan
pencegahan, lingkungan fisik (suhu, kelembaban, dengan breeding place berisiko 5,077 kali lebih
curah hujan, pH air, ketinggian, penggunaan lahan), besar dibanding dengan seseorang yang tempat
keberadaan kandang ternak, kepadatan anopheles. tinggalnya tidak berdekatan dengan breeding place
sp, jarak breeding place, mobilitas tinggi, riwayat sehingga disimpulkan bahwa keberadaan breeding
perjalanan ke daerah endemis, durasi tinggal place berhubungan dengan kejadian malaria.25
didaerah endemis, ketersediaan obat/dukungan Semakin dekat jarak habitat perkembangbiakan
keluarga (bagi ibu hamil), tenaga kesehatan, dengan rumah maka semakin besar risiko tertular
ketersediaan sarana prasarana kesehatan. malaria karena genangan air merupakan tempat
Dari keseluruhan variabel tersebut terdapat untuk hidup dan berkembangbiak larva menjadi
faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap nyamuk dewasa.22 Kegiatan membersihkan sekitar
kejadian malaria berdasarkan kesamaan hasil antar rumah dan mengalirkan genangan air dapat
peneliti. Faktor-faktor dominan tersebut adalah mengurangi risiko perkembangbiakkan nyamuk
penggunaan kelambu (11 artikel), breeding place (9 Anopheles sp. sehingga dapat menekan kepadatan
artikel), keluar rumah pada malam hari (9 artikel), vektor penyebab malaria.
dan penggunaan obat anti nyamuk (5 artikel). Kebiasaan Keluar Rumah Pada Malam Hari
Penggunaan Kelambu Penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja
Penggunaan kelambu secara teratur dapat Puskesmas Salaman I, Kabupaten Magelang
mengurangi kejadian malaria hal tersebut merupaka menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki
pernyatan yang tertulis dalam beberapa artikel dan kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari
merupakan faktor utama dalam pencegahan kasus berisiko 2,340 kali lebih besar terkena malaria
malaria. Dalam studi penelitian menyebutkan bahwa dibandingkan dengan responden yang tidak
apabila seseorang mempunyai kebiasaan tidak memiliki kebiasaan berada di luar rumah pada
menggunakan kelambu pada malam hari akan malam hari.18 Kebiasaan berada di luar rumah
memiliki probabilitas menderita malaria sebesar sampai larut malam, dimana vektor malaria bersifat
4,2%. Kebanyakan responden menunjukkan alasan eksofilik dan eksofagik akan memudahkan gigitan
tidak menggunakan kelambu antara lain nyamuk. 24
tidaktersedianya kelambu, merasa panas, kelambu Kebiasaan keluar pada malam hari
yang dimiliki hanya di pakai sebagian keluarga.21 merupakan hal yang seharusnya dihindari jika tidak
Kebiasaan menggunakan kelambu ada upaya pencegahan yang dilakukan seperti
merupakan upaya yang efektif untuk mencegah dan penggunaan obat anti nyamuk sebelum keluar
menghindari kontak antara nyamuk Anopheles sp. rumah ataupun penggunaan pakaian panjang.
dengan orang sehat disaat tidur pada malam hari. Malaria umumnya banyak terjadi di wilayah
Seperti yang diketahui bahwa nyamuk Anopheles sp. pedesaan dimana karakteristik masyarakatnya
aktif mencari darah pada malam hari. senang melakukan aktivitas di luar rumah pada
Menggunakan kelambu yang tidak rusak atau malam hari dengan pakaian pendek. Aktivitas yang
berlubang pada malam hari dapat mencegah atau dilakukan pada malam hari berupa kegiatan bertegur
melindungi dari gigitan nyamuk Anopheles sp.23 sapa antar tetangga, berkumpul ataupun bermain
Penggunaan kelambu merupakan upaya dalam disekitar rumah. Kebiasaan keluar rumah adalah
mengurangi risiko nyamuk Anopheles sp. untuk perilaku yang memiliki risiko terjadinya kontak
menggigit. Dengan tidak menggigit artinya tidak ada antara manusia dengan nyamuk Anopheles sp.
kontak antara manusia dan nyamuk tersebut yang sebagai vektor malaria.
aktif pada malam hari. Sehingga perlu adanya Penggunaan Obat Anti Nyamuk
pencegahan kejadian malaria terutama di daerah Risiko kejadian malaria yang selanjutnya
endemis dengan penggunaan kelambu. adalah penggunaan obat anti nyamuk. Penelitian
Keberadaan Breeding Place yang dilakukan di Puskesmas Dawai Kecamatan
Breeding place (tempat perkembangbiakan Yapen Timur Kabupaten Kepulauan Yapen
atau perindukan nyamuk anopheles sp.) dapat menunjukkan bahwa responden yang tidak
berupa selokan atau parit, genangan air di semak, menggunakan obat anti nyamuk malaria memiliki
wadah dekat sumur, cekungan wadah pot, wadah risiko kejadian malaria 3.208 kali lebih tinggi

26
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

daripada responden yang tidak menggunakan obat Ucapan terima kasih yang berlimpah
anti nyamuk. Responden yang tidak menggunakan diberikan kepada Bapak Dr. Ir. Mursid Raharjo,
obat anti nyamuk mengalami gigitan nyamuk pada M.Si dan Bapak Dr. Nurjazuli, S.K.M., M.Kes
malam hari. 21 selaku dosen pembimbing 1 dan pembimbing 2 di
Salah satu yang menjadi alasan masyarakat Universitas Diponegoro yang telah memberikan
memakai obat anti nyamuk adalah karena kurangnya arahan dan bimbingan dalam penyusunan artikel
jumlah kelambu yang dibagikan. Jenis obat nyamuk review ini.
yang paling banyak di pakai adalah obat nyamuk
bakar. Pemakaian obat anti nyamuk bakar hanya DAFTAR PUSTAKA
bersifat sementara karena lama-kelamaan akan 1. World Health Organization. World Malaria
menyebabkan nyamuk kebal terhadap obat anti Report 2020. from WHO Press. 2020
nyamuk selain itu obat anti nyamuk bakar dapat 2. Herdiana H, Cotter C, Coutrier FN, Zarlinda I,
mempengaruhi kesehatan. Namun beberapa Zelman BW, Tirta YK, et al. Malaria risk factor
responden yang tidak menggunakan obat anti assessment using active and passive surveillance
nyamuk memliki alasan karena tidak suka asap yang data from Aceh Besar, Indonesia, a low
menyebabkan sesak napas dan sudah memiliki endemic, malaria elimination setting with
kelambu. Penggunaan obat anti nyamuk mencegah Plasmodium knowlesi, Plasmodium vivax, and
gigitan nyamuk dan penularan penyakit malaria jika Plasmodium falciparum. Malaria Journal.
tidak digunakan secara terus menerus. Dengan 2016;1–15.
mempertimbangkan aspek kesehatan, 3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
masyarakatlebih dianjurkan menggunakan kelambu Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016.
sebagai pelindung pada saat malam hari. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Berdasarkan tabel 2, maka rata-rata jumlah 2016. 186-187p.
variabel yang diteliti perartikel adalah sebesar 7.36 4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(7 variabel) sedangkan jumlah variabel yang Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019.
bermakna secara statistik sebesar 4.09 (4 variabel). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Artinya dari 7 variabel yang diteliti lebih dari 50% 2019
itu berhubungan sevara signifikan dengan kejadian 5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
malaria. Nilai minimal variabel terkecil yang diteliti Laporan Kinerja Tahun 2019. Kementerian
berjumlah 2 dan variabel yang bermakna secara Kesehatan Republik Indonesia. 2020
statistik 2, sedangkan nilai terbesar variabel yang 6. Prastiawan A. Pengaruh Faktor Mobilitas Dan
diteliti adalah 14 dan variabel yang bermakna secara Perilaku Terhadap Kejadian Malaria. J Kesehat
statistik adalah 8. Lingkung. 2019;11(2).
7. Hamdani Nur, Kartini MM. Faktor – Faktor
KESIMPULAN Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria
Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor Di Wilayah Kerja Puskesmas Wandai Distrik
lingkungan, perilaku, pengetahuan, sikap, tindakan Wandai Kabupaten Intan Jaya Papua. J Promot
pencegahan, sosial ekonomi, demografis Prev. 2020;2(2):1–7.
berhubungan dengan kejadian malaria. Dari 22 8. Manumpa S. Pengaruh Faktor Demografi dan
artikel yang diteliti berdasarkan studi literatur Riwayat Malaria Terhadap Kejadian Malaria.
terdapat faktor risiko dominan sebagai penyebab Jurnal Berkala Epidemiologi. 2015;4:338–48.
kejadian malaria di Indonesia penelitian ini adalah 9. Unun Budiarti M. Gusti Talombo, Muh. Ardi
penggunaan kelambu, keberadaan breeding place, Munir GL. Analisis Faktor Risiko Utama
kebiasaan keluar rumah pada malam hari, dan Terhadap Kejadian Malaria Di Wilayah
penggunaan obat anti nyamuk. Diharapkan Puskesmas Kampung Baru Luwuk Tahun 2013-
masyarakat di daerah endemis malaria untuk dapat 2015. J Ilmu Kedokt. 2018;5(2).
menggunakan kelambu pada malam hari, selalu 10. Watmanlusy E, Raharjo M. Analisis Spasial
membersihkan genangan air disekitar rumah, Karakteristik Lingkungan dan Dinamika
menghindari aktivitas keluar pada malam hari jika Kepadatan Anopheles sp . Kaitannya Dengan
tidak diperlukan, serta dapat menghindari gigitan Kejadian Malaria di Kecamatan Seram Maluku.
nyamuk dengan penggunaan obat anti nyamuk. J Kesehat Lingkung Indones. 2019;18(1):12–8.
11. Sucipto, C. D. 2015. Manual Lengkap Malaria.
UCAPAN TERIMA KASIH Penerbit : Gosyen Publishing, Yogyakarta.

27
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.1, April 2021, pp. 16 – 28
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1168
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

12. Darmawansyah, Julius Habibi, Ravika Ramlis Mallongi A. Risk Factors of Malaria Incidence
W. Determinan Kejadian Malaria (Kajian in Working Areas Puskesmas Dawai District
Epodemiologi di Daerah Wabah). J Ilmu East Yapen Sub Province Kepulauan Yapen. Int
Kesehat Masy. 2019;08(03):136–42. J Sci Healthc Res. 2018;3(4):34–45.
13. Mardiyantoro N. Literatur Review. Metodologi 22. Nababan R, Umniyati SR. Faktor lingkungan
Penelitian. 2019;1–18. dan malaria yang memengaruhi kasus malaria di
14. Pickering, C., Grignon, J., Steven, R., Guitart, daerah endemis tertinggi di Jawa Tengah :
D. and Byrne. J. Publishing not perishing: How analisis sistem informasi geografis. BKM J
research students transition from novice to Community Med Public Heal. 2018;34(1):11–8.
knowledgeable using systematic quantitative 23. Sepriyani , Andoko AAP. Analisis Faktor
literature reviews. Studies in Higher Education. Risiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja
2015;40:1756-1769 Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat. J
15. Pratiwi Ika Noviarti, Tri Joko NAYD. Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa.
Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dan 2018;77–87.
Perilaku Penghuni Rumah Dengan Kejadian 24. Eyanoer PC. Dominant risk factors for malaria
Penyakit Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas at Puskesmas Labuhan Ruku , Talawi Dominant
Kokap Ii, Kabupaten Kulon Progo, Daerah risk factors for malaria at Puskesmas Labuhan
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Ruku , Talawi Batu Bara , Indonesia. IOP Conf
Masyarakat. 2016;4. Ser Earth Environ Sci Pap. 2018;0–5.
16. Fadjar Harry Wiwoho, Suharyo Hadisaputro 25. Laila Isnaeni, Lintang Dian Saraswati, M. Arie
AS. Faktor Risiko Kejadian Malaria di Wuryanto AU. Faktor Perilaku Dan Faktor
Puskesmas Cluwak dan Puskesmas Dukuhseti Lingkungan Yang Berhubungan Dengan
Kabupten Pati. J Epidemiol Kesehat Komunitas. Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas
2016;1(1):1–8. Gebang Kabupaten Purworejo. J Kesehat Masy.
17. Ahmad Faizal Rangkuti, Sulistyani NEW. 2019;7(2):31–9.
Faktor Lingkungan dan Perilaku yang 26. Sutarto, Wardani DWSR, Oktarlina RZ, Aryanti
Berhubungan dengan Kejadian Malaria di S, Indriyani R. Risk Factors for Malaria in
Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Pregnant Women. J Kesehat Masy.
Sumatera Utara. BALABA. 2017;13(1):1–10. 2019;14(3):332–9.
18. Wardah, Nurjazuli HLD. Analisis Spasial 27. Agustine U, Endang M, Kale E, Akoit E. Risk
Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Malaria Factors of Malaria Events among Pregnant
Di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I, Women in East Sumba Regency , Indonesia.
Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Res Sq. 2019;
Masyarakat. 2017;5(293):911–9. 28. Sulistyawati S, Rokhmayanti R, Pradita MD.
19. Darmiah, Baserani, Abdul Khair, Isnawati YS. Potential Risk Factor for Malaria Infection in
Hubungan tingkat pengetahuan dan pola Banjarnegara , Indonesia : A Potential Risk
perilaku dengan kejadian malaria di Kabupaten Factor for Malaria Infection in Banjarnegara ,
Katingan Provinsi Kalimantan Tengah Indonesia : A Matched Case-control Study. Int J
Relationship of knowledge level and behavioral Trop Dis Heal. 2020;41(5):28–35.
pattern with malaria incidence in Katingan 29. Masrizal Masrizal, Tria Syananda Putri IH.
Regency Central Kalimantan Province. J Heal Environmental And Behavioral Conditions That
Epidemiol Commun Dis. 2018;3(2):36–41. Affect Malaria Events In Padang CitY. J Berk
20. Abner Fritz Watofa, Adi Heru Husodo, Epidemiol. 2020;8(2):1–8.
Sudarmadji OS. Risiko Lingkungan Fisik 30. Putra H, Badiran M, Fitriani AD. Associated
Terhadap Kejadian Malaria Di Wilayah Danau Factors The malaria Prevalence In The Leuser
Sentani , Kabupaten Jayapura , Provinsi Papua. Primary Health Service Area Of Southeast
J Mns dan Lingkung. 2017;24(1):31–8. Aceh. Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat.
21. Sarjatno AR, Rantetampang AL, Makaba S, 2020;1:2.

28

You might also like