Professional Documents
Culture Documents
Widyastuti
Email : Widi.astuti.wa82@gmail.com
Abstract
Background : The problem that quality of life peoples with hypertension tends to be low or
decreased. Usually affects the quality of life of the physical dimension because it can reduce daily
activities. The decline in quality of life is due to the disruption of psychological aspects such as
having a negative nature, being easily emotional, difficult to concentrate, social aspects such as
disrupted daily activities, lack of social support. Quality of life of people with hypertension is
influenced by internal factors (physical and psychological function) and quality of life is also
influenced by supporting factors (social support, spiritual support, family support). Family is the
main support system for individuals in maintaining their health, spiritual needs are the need to find
a purpose in life, the need to be loved and to love, the need to give and receive forgiveness and the
need to worship God Almighty. Purpose : This study aims to determine the relationship between
family support and spiritual needs on the quality of life of people with hypertension. Method : This
reseach used non-experimental design with a cross sectional method. Cross sectional research is a
type of research that emphasizes the measurement of data on the independent and dependent
variables only once at a time, 111 respondents samples. The instrument used was a questionnaire.
Result : Indicated that family support is good, namely 105 respondents (94.6%), spiritual needs
are quite important 55 respondents (49.5%), for quality of life 67 respondents (60.4%). The
significant relationship was family support with quality of life (p = 0.002 < 0.05), spiritual needs
with quality of life (p = 0.000 < 0.05). Conclusion : Family support and spiritual needs have a
significant relationship with the quality of life peoples with hypertension.
menular yang menjadi salah satu penyebab kematian. Prevelensi pada tahun 2018 yaitu
utama kematian atau sering disebut silent 34,1 %, Angka tersebut lebih tinggi
killer. Pada sebagian kasusnya tidak diketahui dibandingkan tahun 2013 dengan angka
kasus tidak memberikan gejala (Asistomatis). provinsi Jawa Tengah menempati urutan ke
Berdasarkan dari hasil Riskesdas (2018) empat yaitu dengan presentase 37,57%
Kualitas hidup merupakan salah satu spiritual, dukungan keluarga). Pada umunya
alat ukur yang dapat membantu tenaga penderita tinggal bersama keluarga, sehingga
kesehatan untuk mengetahui kondisi penderita keluarga menjadi salah satu sumber dukungan
penyakit kronis (Hamida et al, 2019). Kualitas yang memberikan arti penting bagi
hidup yang baik ditandai dengan bebas dari kehidupannya, dukungan keluarga dapat
keluhan, memiliki fungsi dan perasaan tubuh diberikan dalam empat bentuk yaitu dukungan
Sistem pendukung berfungsi sebagai antara lain keluarga, latar belakang etnik dan
penderita, perawat dan gaya hidup sebelum dan perubahan, terpisah dari ikatan spiritual,
terjadi penyakit. Bagian dari lingkungan isu moral terkait dengan terapi.
kebutuhan untuk mencari tujuan hidup dan 4 orang dalam kategori baik. Sebagian
kebutuhan untuk dicintai dan mencintai, besar penderita tidak diperhatikan saat sakit
kebutuhan untuk memberikan dan keluarga tidak ada waktu untuk mengantar
beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. terhadap 10 orang penderita hipertensi di
Kebutuhan spiritual tidak hanya dilakukan dapatkan 7 orang mengatakan bahwa keluarga
oleh perawat saja namun keluarga juga dapat mendukung dalam kegiatan spiritual dan 3
orang mengatakan bahwa kelaurganya tidak mempunyai penyakit kronis penderita dengan
terlalu memperhatikan dalam kebutuhan penyakit kronis (DM dan hipertensi) apabila
spiritual. Maka peneliti tertarik untuk penyakit kronis tidak ditangani secara baik
mengidentifikasi apakah ada hubungan maka akan mengakibatkan beberapa
dukungan keluarga dan kebutuhan spiritual komplikasi dan berakibat akan menurunkan
terhadap kualitas hidup pasien hipertensi di kualitas hidup (Hamida et al, 2019).
Wilayah Kerja Puskesmas Bandongan. Dalam studi yang dilakukan oleh
Poljičanin et al (2010) menyebutkan bahwa
WHO mendefinisikan kualitas hidup kualitas hidup individu. Pada individu dengan
merupakan konsep yang subjektif dan penyakit hipertensi, terjadi penurunan kualitas
menekankan persepsi individu mengenai hidup hampir seluruh dimensi yang diukur
kehidupannya saat ini, persepsi indivudu berdasarkan kuesioner WHO dan yang paling
tersebut dapat dipengaruhi oleh budaya dan berpengaruh yaitu dimensi kesehatan fisik dan
sistem nilai dimana individu tinggal, dan hubungan sosial (Anbarasan, 2015). Dalam
serta kepentingan mereka (WHO QOL, 1998). orang dengan penderita hipertensi mempuyai
Kualitas hidup merupakan suatu kualitas hidup yang buruk dari pada orang
sosial dan emosional dalam melakukan Dari beberapa penjelasan diatas, dapat
aktivitas sehari-hari yang ditunjang dengan disimpulkan bahwa kualitas hidup merupakan
Kualitas hidup baik yaitu ditandai pengaruhi oleh budaya dan sistem nilai
dengan bebas dari keluhan, mempunyai fungsi dimana mereka tinggal, kualitas hidup yang
dan perasaan tubuh normal, perasaan sehat baik yaitu ditandai dengan bebas dari keluhan,
dan bahagia, karir pekerjaan yang mempunyai fungsi dan perasaan sehat dan
bekerja dengan baik, dapat menghadapi stress hubunga interpersonal yang baik, dan dapat
Berbanding terbalik dengan orang yang pasien yang menderita penyakit kronis apabila
tidak ditangani secara baik maka akan
menimbulkan masalah yang serius dan Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas
mengakibatkan penurunan kualitas hidup. hidup pada pasien hipertensi sebagai berikut:
Terutama pada penderita hipertensi yang dapat a. Jenis kelamin
memberikan dampak buruk terhadap kualitas Gender merupakan salah satu faktor yang
hidup. mempengaruhi kualitas hidup (Moons et al,
Penderita hipertensi dalam masalah 2004). Berdasarkan penelitian Rudy (2020)
kualitas hidup mendapat perhatian yang mengatakan bahwa terdapat hubungan
khusus karena dalam penatalaksanaan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup
penyakit diharapkan tidak hanya responden yang menderita hipertensi.
menghilangkan gejala tetapi juga Selain itu Bain et al (2003) berdasarkan
meningkatkan kualitas hidupnya (Sari, 2017). penelitiannya menemukan bahwa adanya
Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup perbedaan antara kualitas hidup laki-laki
yaitu aktivitas fisik dimana seseorang yang dan perempuan, dimana kualitas hidup
mengalami hipertensi dapat melakukan laki-laki cenderung lebih baik daripada
aktivitas fisik dengan rutin sehingga dapat kualitas hidup perempuan. Selain itu antara
meningkatkan kualitas hidup secara fisik dan perempuan dan laki-laki memiliki respon
mental. Selain aktivitas fisik peningkatan yang berbeda dalam menghadapi masalah,
kualitas hidup dapat diperoleh secara mental laki-laki cenderung tidak peduli dengan
dengan mengurangi stress, meningkatkan rasa kesehatan sedangkan perempuan lebih
antusias, percaya diri, mengurangi kecemasan peduli dengan kesehatannya dan
dan depresi yang dialami terkait dengan perempuan lebih sering melakukan
penyakit yang dideritanya. Untuk faktor sosial pemeriksaan kesehatan (Herlinah, 2013).
yang juga memepengaruhi kualitas hidup yaitu b. Usia
dukungan sosial dan juga kontak sosial dengan Umur sangat penting danmempengaruhi
lingkungan (Alfian et al, 2018). tingkat kualitas hidup seseorang kelompok
Faktor yang mempengaruhi kualitas usia yang lebih tua mempunyai kualitas
hidup hipertensi dipengaruhi oleh usia, jenis hidup yang lebih rendah.
kelamin, pendidikan, status pernikahan, Usia yang berisiko menderita penyakit
pekerjaan, lama menderita penyakit kronis, hipertensi adalah usia diatas 40 tahun.
serta keteraturan berobat dan dukungan Faktor usia mempunyai hubungan dengan
keluarga (Rudianto, 2015). kualitas hidup yang signifikan seseorang
dengan umur 60-70 tahun kemungkinan
memiliki kualitas hidup yang baik dari
pada dengan seseorang dengan usia 70 penelitian Empiris di Amerika mengatakan
tahun lebih (Nugroho, 2012) . bahwa individu yang menikah mempunyai
Hal ini sejalan dengan penelitian Anand kualitas hidup yang lebih tinggi dari pada
(2017) menunjukkan bahwa hipertensi individu yang tidak menikah, bercerai
banyak terjadi pada usia lanjut. Hal ini ataupun janda/duda yang ditinggal
dikarenakan semakin bertambahnya usia pasangannya meninggal.
elastisitas pembuluh darah akan mengecil e. Pekerjaan
dan akan menyebabkan aliran darah ke Pekerjaan juga dapat menjadi faktor yang
tubuh semakin sedikit sehingga jantung mempengaruhi kualitas hidup. Seseorang
harus bekerja keras untuk memenuhi aliran baik laki-laki maupun perempuan yang
darah sehingga menyebabkan hipertensi. memiliki pekerjaan dan sejahtera maka
c. Pendidikan akan mempunyai kualitas hidup yang baik.
Semakin tinggi tingkat pendidikan Menurut penelitian yang dilakukan oleh
seseorang maka semakin banyak Anbarasan (2015) menyebutkan bahwa
pengalaman hidup yang dilalui, sehingga salah satu penyebab hipertensi adalah
akan lebih siap dalam menghadapi masalah pekerjaan, beban kerja menimbulkan risiko
yang terjadi. Sedangkan yang memiliki terjadinya hipertensi 7 kali lipat dari
pendidikan rendah memiliki kejadian normalnya. Pekerjaan yang meningkat
kualitas hidup yang kurang atau buruk akan membuat otot skeletal dan
(Wikananda, 2017). memerlukan banyak energy. Dan tingginya
Pendidikan sangat berpengaruh besar pada pekerjaan akan membuat pasien
kesehatan, jika pendidikan seseorang mengalami stress yang akan
semakin tinggi maka seseorang tersebut mengakibatkan terjadinya tekanan darah
akan memikirkan tentang bagaimana tinggi dan dapat menurunkan kualitas
pentingnya menjaga kesehatan, dan hidup.
semakin rendah pendidikan maka f. Lama menderita penyakit kronis
seseorang itu akan semakin acuh tentang Lamanya menderita penyakit akan
kesehatan tubuhnya (Rahmawati, 2017). berdampak dan membuat aktivitas
d. Status pernikahan terganggu sehingga dapat menurunkan
Status pernikahan dapat membedakan kualitas hidup.
kualitas hidup individu yang tidak Diabetes dan hipertensi adalah penyakit
menikah, individu bercerai maupun janda, kronis yang sering menurunkan kualitas
dan individu yang menikah. Dalam hidup pasien, apabila tidak ditangani
dengan baik maka kelompok penyakit ini oleh indiviu. Dukungan keluarga merupakan
bisa mengakibatkan komplikasi lain. Dm sikap, tindakan dan penerimaan keluarga
dan hipertensi tidak memberikan terhadap anggotanya. Anggota keluarga
pengaruh/dampak yang besar terhadap memandang bahwa orang yang bersifat
mobilitas dan kegiatan sehari-hari, tetapi mendukung selalu ada untuk memberikan
hanya beberapa penderita merasa sakit dan pertolongan dan bantuan jika diperlukan
cemas terhadap penyakit yang dideritanya. (Friedman, 2013).
Dapat dikatakan bahwa kualitas hidup pada Bentuk dukungan keluarga untuk pasien
penderita DM lebih baik daripada penderita hipertensi (Perdana, 2017) :
hipetensi. Penyakit kronis dapat 1. Dukungan emosional
memberikan dampak buruk untuk Dukungan emosional yaitu keluarga
kesejahteraan penderita dan peran diri sebagai tempat yang aman dan damai untuk
dalam kehidupannya. istirahat dan pemulihan juga dapat membantu
g. Keteraturan berobat penguasaan terhadap emosi. Dukungan
Tujuan pengobatan pada pasien hipertensi emosional yang diberikan keluarga meliputi
yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup dukungan yang diwujudkan dalam bentuk
pada penderita hipertensi. kasih sayang dan perhatian seperti merawat
Menurut penelitian yang dilakukan Sari penderita hipertensi dengan penuh kasih
(2017), yakni terdapat hubungan bermakna sayang, mendampingi dan menemani saat
antara tingkat pengetahuan peyakit menjalani perawatan, dan mendengarkan
hipertensi jika pada penderita hipertensi keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien
tidak minum obat atau melakukan hipertensi. Dukungan emosional yang kuat
pengontrolan tekanan darah secara rutin dari keluarga secara langsung memberikan
maka akan menyebabkan komplikasi, efek bagi peningkatan kualitas hidup penderita
dengan begitu mereka harus mau hiertensi. Jika masalah psikiologis (emosional)
mengontrolkan tekanan darah dengan penderita hipertensi tertangani dengan baik
kontrol rutin (1 kali/bulan). maka kualitas hidupnya akan baik pula.
2. Dukungan informasional
Dukungan keluarga adalah proses yang terjadi Dukungan informasional yaitu
terus menerus disepanjang kehidupan keluarga berfungsi sebagai pemberi informasi,
manusia. Dukunagan keluarga berfokus pada dimana keluarga menjelaskan tentang
interaksi yang berlangsung dalam berbagai pemberian saran dan informasi yang dapat
hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi digunakan untuk mengungkapkan suatu
masalah. Dukungan informasional yang penderita untuk keperluan pengobatan,
diberikan diwujudkan dalam bentuk menyediakan makanan yang khusus bagi
memberikan informasi tentang hasil penderita hipertensi, membayar biaya
pemeriksaan pada penderita hipertensi, perawatan, serta membantu aktivitas sehari-
menjelaskan hal-hal yang harus dihindari hari. Sebagai bentuk kecil yang dapat
penderita selama masih menderita hipertensi, dilakukan oleh keluarga dengan mengantarkan
mengingatkan untuk meminum obat, olahraga penderita hipertensi berobat ataupun
ringan, istirahat, dan makan-makanan yang memeriksakan kesehatannya secara berkala.
perlu dikonsumsi saat mengalami hipertensi. Segala bentuk perhatian kecil yang diberikan
Menurut penelitian Astuti (2017) keluarga keluarga diharapkan dapat membentu
yang memberikan dukungan informasional memotivasi untuk terus meningkatkan kualitas
dengan kualitas hidup penderita hipertensi hidupnya.
memberikan peluang 7.424 kali meningkatkan 4. Dukungan penghargaan
kualitas hidup penderita hipertensi Dukungan penghargaan yaitu keluarga
dibandingkan dengan yang kurang dalam yang bertindak membimbing dan menengahi
memberikan dukungan informasi. Sejalan pemecahan masalah, sebagai sumber dan
dengan peneitian yang dilakukan oleh Rahman validator identitas anggota keluarga
(2017) menemukan bahwa terdapat hubungan diantaranya memebrikan dukungan dan
dukungan informasi dari keluarga dengan penghargaan. Bentuk dukungan yang dapat
kualitas hidup. Nilai hubungan dukungan diberikan seperti memberkan dukungan dan
informasi keluarga adalah positif, yang berarti semangat terhadap penderita hipertensi,
semakin meningkat nilai dukungan informasi memberikan pujian terhadap penderita
dari keluarga sebanyak 1 kali maka akan hipertensi, melibatkan dalam pengambilan
meningkatkan kualitas hidup. keputusan dan memberikan respon positif
terhadap pendapat atau perasaan penderita
3. Dukungan instrumental hipertensi. Menurut teori Friedman (2013)
Dukungan instrumental yaitu keluarga mengatakan bahwa dukungan
merupakan sumber pertolongan praktis dan penilaian/penghargaan juga merupakan fungsi
konkrit, diantaranya yaitu dalam hal efektif keluarga yang dapat meningkatkan
kebutuhan keuangan, makan, minum dan status psikososial pada kelaurga yang sakit.
istirahat. Dukungan instrumental yang Melalui dukungan ini penderita akan
diberikan keluarga kepada penderita hipertensi mendapat pengakuan atas kemampuan dan
seperti menyediakan waktu dan fasilitas bagi keahlian yang dimilikinya.
Kebutuhan spiritual merupakan suatu semangat hidup dan kualitas hidup
kebutuhan untuk mempertahankan atau penderita hipertensi, spiritual juga
mengembalikan keyakinan dan memenuhi penting di kembangkan untuk menjadi
kewajiban agama, serta kebutuhan untuk dasar tindakan dalam pelayanan
mendapatkan maaf atau pengampunan, kesehatan (Utama et al, 2017).
mencintai, serta menjalin hubungan penuh c. Pengalaman hidup sebelumnya,
rasa percaya dengan tuhan. Kebutuhan pengalaman hidup yang positif ataupun
spiritual adalah kebutuhan untuk mencari arti negative dapat mempengaruhi spiritual
tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan paien hipertensi dan dapat mempengaruhi
dicintai serta untuk memberikan maaf kualitas hidupnya. Peristiwa dalam
(Ummah, 2016). kehidupan seseorang dianggap sebagai
Faktor-faktor yang mempengaruhi spiritual salah satu cobaan yang diberikan kepada
a. Keluarga, peran keluarga sangat penting manusia untuk menguji keimanannya.
dalam perkembangan spiritual penderita, d. Krisis dan perubahan, krisis dan
pemberian dukungan spiritual adalah perubahan bisa mengutakan spiritual
salah satu peran keluarga untuk seseorang krisis sering dialami seseorang
memberikan pelayanan pada penderita ketika menghadapi penyakit, penderitaan,
hipertensi, keluarga harus membantu proses penuaan, kehilangan dan bahkan
untuk memenuhi kebutuhan spiritual kematian. Perubahan dalam kehidupan
penderita sebagai bagian dari kebutuhan dan krisis yang dihadapi tersebut
menyeluruh penderita. Dukungan yang merupakan pengalaman spiritual yang
diberikan dari keluarga dalam pemenuhan bersifat fisik dan emosional, ketika
kebutuhan spiritual akan meningkatkan menderita penyakit hipertensi maka
spiritual penderita dan kualitas hidup penderita akan merasakan nyeri dan
penderita hipertensi (Utama et al, 2017). seiring berjalannya waktu nyeri yang
b. Latar belakang etnik dan budaya. Sikap, dirasakan akan berakibat menurunkan
keyakinan dan nilai dipengaruhi oleh kualitas hidupnya, semakin menua
latar belakang etnik dan sosial budaya. seseorang maka akan berpengaruh pada
Dan pada umumnya seseorang akan fisik dan akan menurunkan kualitas
mengikuti tradisi agama dan spiritual hidup, kehilangan akan mempengaruhi
keluarga. Dukungan spiritual dan mental dan akan berakibat penurunan
dukungan sosial sangat di butuhkan untuk pada kualitas hidup.
meningkatkan kesehatan mental,
e. Terpisah dari ikatan spiritual, menderita pikiran serta keselarasan dengan diri
penyakit terutama penyakit kronis sering sendiri kekuatan yang timbul dari diri
kali membuat individu merasa terisolasi seseorang membantunya menyadari makna
dan kehilangan kebebasan pribadi dari dan tujuan hidupnya
sistem dukungan sosial. Penelitian yang a. Kepercayaan (Faith)
dilakuakan Coyle (2014) Kepercayaan bersifat universal, yaitu
mengindikasikan bahwa seseorang yang merupakan penerimaan individu untuk
merasa dirinya sendiri, kesepian juga bisa kebenaran yang tidak dapat dibuktikan
disebut dengan isolasi sosial akan oleh pikiran yang logis. Kepercayaan
berdampak pada penyakit hipertensi. dapat memberikan arti dalam hidup dan
Seseorang yang tidak mampu berinteraksi kekuatan bagi individu ketika
baik kepada keluarga, anak, pasangan, mengalami komitmen terhadap sesuatu
bahkan masyarakat sekitar akan atau seseorang sehingga dapat
meningkatkan resiko terjadinya hipertensi memahami kehidupan manusia dengan
dan pada umumnya akan berpengaruh wawasan yang lebih luas.
pada penurunan kualitas hidup (Riyadina b. Harapan (Hope)
et al, 2019) Harapan yaitu berhubungan dengan
f. Isu moral terkait dengan terapi, pada ketidakpastian dalam hidup dan
sebagian agama proses penyembuhan merupakan suatu proses interpersonal
merupakan sebagai cara tuhan untuk yang terbina melalui hubungan saling
menunjukkan kebesarannya. Walaupun percaya dengan orang lain, termasuk
terdapat beberapa agama yang menolak dengan Tuhan, harapan akan sangat
intervensi pengobatan (Ummah, 2016) penting bagi individu yang menderita
Menurut Young (2007) karakteristik penyakit kroonis seperti hipertensi
spiritualitas yaitu: tanpa harapan banyak orang mengalami
1. Hubungan dengan diri sendiri depresi dan cenderung akan
Yaitu kekuatan dari dalam diri sendiri, menurunkan kualitas hidupnya
yang meliputi pengetahuan dan sikap c. Makna atau arti dalam hidup (meaning
tentang diri. Pengetahuan diri merupakan of live)
jawaban dari pertanyaan tentang apa dan Perasaan untuk mengetahui makna
siapa dirinya. Sikap terkait dengan hidup yaitu diidentikkan dengan
kepercayaan pada diri sendiri, prcaya pada perasaan dekat dengan Tuhan,
kehidupan atau masa depan, ketenangan merasakan hidup suatu pengalaman
yang positif seperti halnya maupun psikologi dari keluarga, teman,
membicarakan tentang situasi yang untuk meningkatkan kualitas hidup,
nyata, membuat hidup lebih terarah, penderita juga harus mengkonsumsi obat-
penuh harapan tentang masa depan, obatan dalam jangka panjang hal tersebut
mencintai dan dicintai oleh orang lain akan berdampak pada psikologis penderita
2. Hubungan dengan orang lain hipertensi. Maka dari itu penderita
Karakteristik spiritual berhubungan dengan hipertensi membutuhkan dukungan sosial
orang lain di dasari oleh kepercayaan, dan psikologi dari orang terdekat untuk
harapan dan makna hidup yang terbangun meningkatkan kualitas hidupnya
dalam spiritualitas pribadi. Hubungan ini 3. Hubungan dengan alam/lingkungan
dibedakan atas harmonis dan tidak Karakteristik hubungan dengan alam lebih
harmonisnya hubungan dengan orang lain. menekankan pada keselarasan dalam
Harmonis yaitu meliputi pembagian waktu, mengetahui dengan pengetahuan alam,
pengetahuan dan sumber secara timbal kepercayaan tentang alam tanah, air, udara,
balik, mengasuh anak, mengasuh orang tua aroma, tanaman, satwa, akan menciptakan
yang sakit, serta meyakini kehidupan dan pola perilaku manusia terhadap alam.
kematian, kondisi yang tidak harmonis Keadaan ini menimbulkan keselarasan dan
mencakup konflik dengan orang lain. rekreasi untuk individu.
Hubungan dengan orang lain lahir dari Rekreasi merupakan kebutuhan spiritual
kebutuhan, keadilan dan kebaikan, seseorang dalam menumbuhkan keyakinan,
menghargai kelemahan dan kepekaan rahmat, rasa terima kasih, harapan dan
orang lain, rasa takut akan kesepian, cinta kasih dengan alam yang telah
keinginan dihargai dan diperhatikan. Sifat dianugrahkan oleh Tuhan. Maka akan
yang berhubungan dengan orang lain yang tercapailah kedamaian kehidupan dan
dapat dikembangkan antara lain yaitu merasa lebih tenang.
memaafkan, mengembangkan kasih sayang
dan dukungan sosial. Dengan demikian 4. Hubungan dengan tuhan
jika seseorang mengalami kekurangan atau Hubungan dengan tuhan tampak dari sikap
kelemahan maka orang dapat memberi dan perilaku agamis dan tidak agamis.
dukungan psikologis dan sosial. Dimana Keadaan ini membangun berbagai upaya
penderita hipertensi mempunyai kualitas ritual keagamaan seperti bersyukur,
hidup yang cenderung buruk maka sembahyang, puas atau berdoa, pada
penderita membutuhkan dukungan sosial penderita hipertensi melakukan tindakan
solat mempeunyai efektivitas untuk
menurunkan tekanan darah, apabila Definisi operasional yang akan digunakan
tekanan darah menurun dan spiritual dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel :
berjalan dengan baik maka penderita Tabel 3.1 Definisi Operasional
hipertensi akan cenderung mempunyai Definisi
Alat
Cara
Hasil Skala
Variabel operasio pengu
ukur ukur ukur
kualitas hidup yang baik. nal kuran
Variabel independen
SMA 24 21,6
Spiritual Responden di Puskesmas
Bandongan Kabupaten Magelang
Perguruan 6
5,4
Tinggi Variabel Kategori Frekuensi Persentase
(%)
Sumber: data primer yang diolah, 2021
Sangat 0 0
Buruk
Berdasrkan tabel 4.2 diketahui bahwa
Buruk 0 0
karakteristik berdasarkan usia responden
Kualitas Kurang 44 39,6
paling banyak berusia lanjut 50 responden, Hidup baik